Anda di halaman 1dari 29

Sejarah

perkembangan
Hindu-Budha di
Indonesia
Kelompok 1
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sakilah, M.Pd

Nur Afriani Shela Syafriana Wiri Zispita


12010823528 12010824524 12010821036
Materi Pembahasan

1 2 3

Pengaruh dan
Penyebaran Agama Kerajaan-Kerajaan
Warisan Kebudayaan
Hindu-Budha di Hindu-Budha di
Hindu-Budha di
Indonesia Indonesia
Indonesia
Penyebaran Agama
01. Hindu-Budha di
Indonesia
Penyebaran Agama Hindu-Budha di Indonesia
 Sejarah Agama Hindu
Agama Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya kepada beberapa dewa. Tiga dewa utama yang dipuja oleh masyarakat
Hindu adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Syiwa (dewa pembinasa).
Ketiga dewa itu dikenal dengan sebutan Trimurti. Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda ini terdiri atas empat
bagian, yaitu; (1) Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa; (2) Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci; (3) Yazur-
Weda, berisi mantra-mantra; dan (4.) Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan.

 Sejarah Agama Budha


Agama Budha muncul sekitar tahun 500 SM. Pada masa tersebut di India berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang
sangat besar, salah satunya dinasti Maurya. Dinasti ini mempunyai raja yang sangat terkenal yakni Raja Ashoka
Kemunculan agama Budhha tidak dapat dilepaskan dari tokoh Sidharta Gautama. Sidharta adalah putra raja Suddhodana
dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Budhha memang diajarkan oleh Sidhrata Gautama, sehingga beliau lebih dikenal
dengan Budhha Gautama
Teori Penyebaran Agama Hindu-Buddha di Indonesia

1 2 3
Teori Brahmana (J. C. Teori Waisya (N. J. Teori Ksatria (C. C.
Van Leur) Krom) Berg, dkk
Teori brahmana adalah teori Teori yang menyatakan bahwa Menurut teori ini, penyebaran
yang menyatakan bahwa terjadinya penyebaran agama agama dan kebudyaan hindu
masuknya hindu budha ke hindu budha di Indonesia budha di Indonesia dilakukan
Indonesia dibawa oleh para- adalah berkat peran serta oleh golongan ksatria.
Brahmana di India. golongan Waisya (pedagang)
Teori Penyebaran Agama Hindu-Buddha di Indonesia

4 5

Teori Arus Balik (F. D. K. Teori Sudra (Van Faber)


Bosch)
Teori ini menjelaskan bahwa Dalam teori ini, penyebaran agama dan
penyebaran hindu budha di Indonesia kebudayaan hindu budha di Indonesia
terjadi karena peran aktif masyarakat diawali oleh para kaum sudra atau
Indonesia di masa silam. budak yang bermigrasi ke wilayah
Nusantara.
02.
Kerajaan-Kerajaan
Hindu-Budha di
Indonesia
1 Kerajaan Kutai

 Letak
Di daerah Muarakaman tepi Sungai Mahakam, KalimantanTimur
 Waktu Berdiri
Sekitar 400 M atau awal abad ke-5
 Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yupa
 Corak Kerajaan
Hindu siwa
 Kehidupan Sosial
Rakyat tertib, teroganirisir dan rapi karena berpusat pada raja
 Kehidupan Politik
Raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Masa Keemasan
• Raja Mulawarman

Penyebab Keruntuhan

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam
peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu
diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365,
yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi
kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara
2 Kerajaan Tarumanegara

 Letak
Jawa Barat, dengan pusat kerajaan terletak di sekitar Bogor
 Waktu Berdiri
Sekitar abad ke-5
 Sumber Sejarah
Diketahui dari prasasti-prasasti, catatan seorang musafir China
yang bernama Fa-Hien
 Corak Kerajaan
Hindu beraliran Wisnu
 Kehidupan Sosial
Telapak Kaki Raja Purnawarman disamakan dengan telapak kaki Dewa Wisnu (info dari P. Ciaruteun)
 Kehidupan Politik
Raja yang memerintah adalah Purnawarman yang memeluk agama hindu dan menyembah Dewa WIsnu
Masa Keemasan

• Raja Purnawarman yang berkuasa antara 395-434 masehi. Di bawah kekuasaannya, rakyat dipimpin secara
bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
• Perkembangan kerajaan Tarumanegara masih dapat diketahui sampai dengan abad ke-7M. Pada masa
tersebut Tarumanegara mengirim utusan ke Cina. Selain menjalin hubungan dagang, tentu untuk menjalin
hubungan keagamaan.

Penyebab Keruntuhan

Tidak diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan kerajaan Tarumanegara, namun bila kita
mau menilik isi prasasti Kota Kapur (Sriwijaya) yang menyebutkan bahwa Sriwijaya terpaksa
berperang dengan bumi Jawa ( Tarumanegara ) karena tidak taat kepada Sriwijaya.
Hasil Peninggalan

Prasasti Tugu Prasasti Cidanghiyang Prasasti Cianten

Pasir Awi

Prasasti Jambu Prasasti Ciaruteun Prasasti Kebon Kopi


3 Kerajaan Kalingga (Holing)

 Letak
Jawa Tengah (Laut Selatan)
 Waktu Berdiri
594 M
 Sumber Sejarah
Berita dari China dan Prasasti Tuk Mas
 Corak Kerajaan
Budha, tapi Ratu Shima merupakan pemeluk Hindu Siwa yang taat
 Kehidupan Sosial-Ekonomi
Teratur rapi, disebabkan pemerintahan yang keras dari Ratu Shima dan juga sangat adil dan bijaksana.
Perekonomiannya sangat berkembang pesat
 Kehidupan Politik
Kerajaan dipimpin oleh Ratu Shima yang sangat keras tetapi adil dan bijaksana
Masa Keemasan

Holing (Kalingga) mencapai masa kejayaan pada era kepemimpinan Ratu Shima sejak 674 M. Kalingga
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, agama, dan lainnya.

Penyebab Keruntuhan

Salah satu penyebab keruntuhan Kalingga adalah serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, Kerajaan
Kalingga juga terpecah menjadi dua. Karena sebelum wafatnya, Ratu Shima membagi dua kerajaan untuk
anak-anaknya, yaitu Pangeran Narayana (Iswara) di Magelang dan Dewi Parwati di Yogyakarta.
Hasil Peninggalan
4 Kerajaan Mataram Kuno
 Letak
Jawa Tengah bagian Utara (Dinasti Syailendra) dan Jawa Tengah
bagian Selatan (Dinasti Syailendra).
 Waktu Berdiri
Berdiri pada pertengahan abad ke-8
 Kehidupan Politik
Di perintah oleh dua dinasti, yaitu dinasti Sanjaya (Hindu) dan dinasti
Syailendra (Buddha). Kehidupan politik diwarnai dengan pemerintahan dua dinasti yang silih berganti
 Kehidupan Sosial-Ekonomi
Kehidupan masyarakatnya aman dan tentram, karena Raja Sanjaya
memerintah secara adil dan bijaksana.
Pencaharian utama masyarakat dari bertani.
 Hasil Peninggalan
Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari.
Dinasti Syailendra

Pada akhir abad 8 M, di Jawa Tengah bagian selatan muncul


dinasti baru, yaitu dinasti Syailendra. Dinasti ini akhirnya
berhasil mendesak dinasti Sanjaya ketika dinasti sanjaya di
perintahkan oleh Panangkaran.
5 Kerajaan Sriwijaya

 Letak
Di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan
 Waktu Berdiri
Abad ke-7 M
 Sumber Sejarah
Prasasti (Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu,
Kota Kapur, Karang Birahi)
 Kehidupan Sosial-Budaya
Masyarakat Sriwijaya hidup berdagang dan bertani.
 Kehidupan Politik
Kerajaan Sriwijaya

 Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9
M.
 Pada abad ke-11 Kerajaan Sriwijaya mulai mundur disebabkan adanya penyerbuan besar-besaran ke
wilayah Sriwijaya oleh Raja Rajendracola dari Colamandala (India).
 Pada tahun 1377 armada laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat
kerajaan Sriwijaya
6 Kerajaan Kediri

Munculnya Kerajaan Kediri erat kaitannya dengan kelanjutan


Kerajaan Panjalu dan Jenggala. Panjalu di bawah Samarawijaya dan
Jenggala di bawah Panji Garasakan terjadi konflik. Akhirnya pada
tahun 1052 terjadilah pertempuran antara kedua kerajaan. Kerajaan
Jenggala memenangkan pertempuran. Selanjutnya Panjalu dan
Jenggala di bawah pemerintahan Panji Garasakan (Raja Jenggala).
Perkembangan berikutnya Kerajaan ini lebih dikenal dengan nama
Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di Daha.
7 Kerajaan Majapahit

• Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya setelah runtuhnya kerajaan Singosari


akibat perang saudara.
• Kerajaan Majapahit berjaya sejak dipimpin Maha Patih Gajah Mada dan Raja
Hayam Wuruk
• Majapihit mengalami kemunduran sejak Maha Patih Gajah Mada dan Raja
Hayam Wuruk meninggal dunia.
• Majapahit sempat jaya kembali setelah dipimpin Raja Prabu Brawijaya ke 5
(anak dari Damarwulan dengan Ratu Kencana Wungu) dan hancur setelah raja
tersebut meninggal. Kemudian berdirilah kerajaan Islam pertama di Nusantara
yaitu Demak yang didirikan oleh Raden Patah  (putra Damarwulan dengan
Dwarawati)
8 Buleleng dan Kerajaan Dinasti

Nama Buleleng mulai terkenal setelah periode kekuasaan Majapahit.


Letaknya yang ada di tepi pantai, berkembang menjadi pusat perdagangan laut. Hasil pertanian dari
pedalaman diangkut lewat darat menuju Buleleng. Dari Buleleng barang dagangan yang berupa basil
pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau diperdagangkan ke pulau lain
(daerah seberang). Dengan perkembangan perdagangan laut/antarpulau di zaman kuno, secara ekonomis
Buleleng memiliki peranan yang penting bagi perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali, misalnya pada
masa Kerajaan Dinasti Warmadewa.
9 Kerajaan Sunda (Pajajaran)

• Kerajaan Sunda Pajajaran berdiri pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-16 Masehi.
• Wilayah kerajaan Sunda Pajajaran meliputi wilayah barat pulau Jawa seperti Banten, Jakarta,
Bandung, Sukabumi, Bogor.
• Sumber sejarah yang mencatat keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran adalah Carita
Parahyangan. Carita Parahyangan merupakan sebuah naskah yang berisi tentang tradisi Sunda
pada masa kuno serta silsilah raja-raja Sunda. Selain itu, terdapat pula beberapa prasasti yang
menyebutkan ekistensi kerajaan Sunda yaitu, prasasti Citatih (1030 Masehi), prasasti Batutulis
Bogor, prasasti Kawali, dan lain sebagainya.
03.
Pengaruh dan Warisan
Kebudayaan Hindu-Budha
di Indonesia
Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Sosial Budaya

1. Munculnya kasta
2. Dikenalnya bahasa sansekerta dan huruf pallawa yang menandakan berakhirnya zaman pra-aksara
di Indonesia
3. Banyaknya penganut agama hindu- budha
4. Dikenalnya penanggalan
5. Munculnya seni bangunan bercorak Hindu-Budha
6. Munculnya toleransi beragama
Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Politik

Pengaruh dalam bidang politik terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha, di Indonesia tampaknya
belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung
masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan
dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India,
membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di
Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit, dan Bali.
Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya.
ANY QUESTION???
Please Raise Your Hands!!!
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai