perkembangan
Hindu-Budha di
Indonesia
Kelompok 1
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sakilah, M.Pd
1 2 3
Pengaruh dan
Penyebaran Agama Kerajaan-Kerajaan
Warisan Kebudayaan
Hindu-Budha di Hindu-Budha di
Hindu-Budha di
Indonesia Indonesia
Indonesia
Penyebaran Agama
01. Hindu-Budha di
Indonesia
Penyebaran Agama Hindu-Budha di Indonesia
Sejarah Agama Hindu
Agama Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya kepada beberapa dewa. Tiga dewa utama yang dipuja oleh masyarakat
Hindu adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Syiwa (dewa pembinasa).
Ketiga dewa itu dikenal dengan sebutan Trimurti. Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda ini terdiri atas empat
bagian, yaitu; (1) Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa; (2) Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci; (3) Yazur-
Weda, berisi mantra-mantra; dan (4.) Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan.
1 2 3
Teori Brahmana (J. C. Teori Waisya (N. J. Teori Ksatria (C. C.
Van Leur) Krom) Berg, dkk
Teori brahmana adalah teori Teori yang menyatakan bahwa Menurut teori ini, penyebaran
yang menyatakan bahwa terjadinya penyebaran agama agama dan kebudyaan hindu
masuknya hindu budha ke hindu budha di Indonesia budha di Indonesia dilakukan
Indonesia dibawa oleh para- adalah berkat peran serta oleh golongan ksatria.
Brahmana di India. golongan Waisya (pedagang)
Teori Penyebaran Agama Hindu-Buddha di Indonesia
4 5
Letak
Di daerah Muarakaman tepi Sungai Mahakam, KalimantanTimur
Waktu Berdiri
Sekitar 400 M atau awal abad ke-5
Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yupa
Corak Kerajaan
Hindu siwa
Kehidupan Sosial
Rakyat tertib, teroganirisir dan rapi karena berpusat pada raja
Kehidupan Politik
Raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Masa Keemasan
• Raja Mulawarman
Penyebab Keruntuhan
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam
peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu
diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365,
yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi
kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara
2 Kerajaan Tarumanegara
Letak
Jawa Barat, dengan pusat kerajaan terletak di sekitar Bogor
Waktu Berdiri
Sekitar abad ke-5
Sumber Sejarah
Diketahui dari prasasti-prasasti, catatan seorang musafir China
yang bernama Fa-Hien
Corak Kerajaan
Hindu beraliran Wisnu
Kehidupan Sosial
Telapak Kaki Raja Purnawarman disamakan dengan telapak kaki Dewa Wisnu (info dari P. Ciaruteun)
Kehidupan Politik
Raja yang memerintah adalah Purnawarman yang memeluk agama hindu dan menyembah Dewa WIsnu
Masa Keemasan
• Raja Purnawarman yang berkuasa antara 395-434 masehi. Di bawah kekuasaannya, rakyat dipimpin secara
bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
• Perkembangan kerajaan Tarumanegara masih dapat diketahui sampai dengan abad ke-7M. Pada masa
tersebut Tarumanegara mengirim utusan ke Cina. Selain menjalin hubungan dagang, tentu untuk menjalin
hubungan keagamaan.
Penyebab Keruntuhan
Tidak diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan kerajaan Tarumanegara, namun bila kita
mau menilik isi prasasti Kota Kapur (Sriwijaya) yang menyebutkan bahwa Sriwijaya terpaksa
berperang dengan bumi Jawa ( Tarumanegara ) karena tidak taat kepada Sriwijaya.
Hasil Peninggalan
Pasir Awi
Letak
Jawa Tengah (Laut Selatan)
Waktu Berdiri
594 M
Sumber Sejarah
Berita dari China dan Prasasti Tuk Mas
Corak Kerajaan
Budha, tapi Ratu Shima merupakan pemeluk Hindu Siwa yang taat
Kehidupan Sosial-Ekonomi
Teratur rapi, disebabkan pemerintahan yang keras dari Ratu Shima dan juga sangat adil dan bijaksana.
Perekonomiannya sangat berkembang pesat
Kehidupan Politik
Kerajaan dipimpin oleh Ratu Shima yang sangat keras tetapi adil dan bijaksana
Masa Keemasan
Holing (Kalingga) mencapai masa kejayaan pada era kepemimpinan Ratu Shima sejak 674 M. Kalingga
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, agama, dan lainnya.
Penyebab Keruntuhan
Salah satu penyebab keruntuhan Kalingga adalah serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, Kerajaan
Kalingga juga terpecah menjadi dua. Karena sebelum wafatnya, Ratu Shima membagi dua kerajaan untuk
anak-anaknya, yaitu Pangeran Narayana (Iswara) di Magelang dan Dewi Parwati di Yogyakarta.
Hasil Peninggalan
4 Kerajaan Mataram Kuno
Letak
Jawa Tengah bagian Utara (Dinasti Syailendra) dan Jawa Tengah
bagian Selatan (Dinasti Syailendra).
Waktu Berdiri
Berdiri pada pertengahan abad ke-8
Kehidupan Politik
Di perintah oleh dua dinasti, yaitu dinasti Sanjaya (Hindu) dan dinasti
Syailendra (Buddha). Kehidupan politik diwarnai dengan pemerintahan dua dinasti yang silih berganti
Kehidupan Sosial-Ekonomi
Kehidupan masyarakatnya aman dan tentram, karena Raja Sanjaya
memerintah secara adil dan bijaksana.
Pencaharian utama masyarakat dari bertani.
Hasil Peninggalan
Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari.
Dinasti Syailendra
Letak
Di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan
Waktu Berdiri
Abad ke-7 M
Sumber Sejarah
Prasasti (Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu,
Kota Kapur, Karang Birahi)
Kehidupan Sosial-Budaya
Masyarakat Sriwijaya hidup berdagang dan bertani.
Kehidupan Politik
Kerajaan Sriwijaya
Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9
M.
Pada abad ke-11 Kerajaan Sriwijaya mulai mundur disebabkan adanya penyerbuan besar-besaran ke
wilayah Sriwijaya oleh Raja Rajendracola dari Colamandala (India).
Pada tahun 1377 armada laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat
kerajaan Sriwijaya
6 Kerajaan Kediri
• Kerajaan Sunda Pajajaran berdiri pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-16 Masehi.
• Wilayah kerajaan Sunda Pajajaran meliputi wilayah barat pulau Jawa seperti Banten, Jakarta,
Bandung, Sukabumi, Bogor.
• Sumber sejarah yang mencatat keberadaan Kerajaan Sunda Pajajaran adalah Carita
Parahyangan. Carita Parahyangan merupakan sebuah naskah yang berisi tentang tradisi Sunda
pada masa kuno serta silsilah raja-raja Sunda. Selain itu, terdapat pula beberapa prasasti yang
menyebutkan ekistensi kerajaan Sunda yaitu, prasasti Citatih (1030 Masehi), prasasti Batutulis
Bogor, prasasti Kawali, dan lain sebagainya.
03.
Pengaruh dan Warisan
Kebudayaan Hindu-Budha
di Indonesia
Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Sosial Budaya
1. Munculnya kasta
2. Dikenalnya bahasa sansekerta dan huruf pallawa yang menandakan berakhirnya zaman pra-aksara
di Indonesia
3. Banyaknya penganut agama hindu- budha
4. Dikenalnya penanggalan
5. Munculnya seni bangunan bercorak Hindu-Budha
6. Munculnya toleransi beragama
Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Politik
Pengaruh dalam bidang politik terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha, di Indonesia tampaknya
belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung
masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan
dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India,
membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di
Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit, dan Bali.
Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya.
ANY QUESTION???
Please Raise Your Hands!!!
SYUKRON