Anda di halaman 1dari 16

SKI DI INDONESIA

INDONESIA PADA MASA PRA - ISLAM


KELOMPOK 1
• WILADATUL FAUZIYAH 203111183
• MUHAMMAD KHOIRUDIN 203111184
• ZULAIKHA RAHMAWATI 203111198
Agama kepercayaan sebelum islam masuk Indonesia
Sebelum membahas tentang agama dan kepercayaan yang ada sebelum islam masuk di Indonesia kita harus tahu
terlebih dahulu definisi dari agama dan kepercaayan. Agama berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu “a” yang
berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Maka agama berarti tidak kacau (teratur). Dengan demikian agama
itu adalah peraturan, yaitu peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang gaib,
mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup Bersama.
Sedangkan menurut istilah kepercayaan adalah “suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa tahu
dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena kepercayaan adalah suatu sikap, maka
kepercayaan seseorang itu tidak selalu benar dan bukanlah merupakan suatu jaminan kebenaran.
Sebelum kedatangan Islam ke Nusantara, masyarakat telah memiliki sistem kepercayaannya sendiri. Secara
umum, keyakinan tersebut disebut sebagai animisme dan dinamisme. Agama lokal ini merupakan kepercayaan-
kepercayaan yang diwariskan dari nenek moyang secara turun-temurun. Masyarakat pada masa tersebut
mengenal dewa-dewa yang dipersonifikasikan dalam bentuk kebendaan seperti patung, pohon-pohon besar,
batu, dan monumen. Perkembangan agama yang terjadi pada bangsa
ANIMISME DAN DINAMISME
1. ANIMISME
Kata animisme berasal dari bahasa Latin “anima” yang berarti “roh”. Animisme adalah suatu kepercayaan
terhadap makhluk halus dan roh, serta keyakinan seperti ini sudah banyak dianut oleh bangsa-bangsa yang belum
bersentuhan ataupun belum pernah menerima ajaran yang berdasarkan dari pada agama samawi (wahyu).

Adapun karakteristik masyarakat yang menganut paham ini, antara lain adalah mereka selalu memohon
perlindungan dan permintaan sesuatu kepada roh-roh, misalnya untuk penyembuhan penyakit, sukses dalam
bercocok tanam, terhindar dari gangguan hama tanaman, hidup rukun, berhasil dalam berburu, selamat dalam
perjalanan jauh dan berperang, dll.

Inti dari pemahaman animisme ialah mempercayai bahwa setiap benda di bumi seperti laut, gunung, hutan, gua,
dan kuburan mempunyai jiwa yang harus dihormati dan dijunjung agar jiwa tersebut tidak mengganggu manusia,
bahkan dapat membantu mereka dalam kehidupan untuk menjalankan aktifitas kesehariannya. Ciri utama
kepercayaan animisme adalah percaya kepada kewujudan roh.

Contoh : dilakkan upacaya syukuran saat panen untuk memanggil roh atau dewa pertanian. 
ANIMISME DAN DINAMISME
2. DINAMISME

Dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos. Dalam bahasa Inggris disebut dynamic,
artinya adalah kekuatan, daya, kekuatan atau khasiat. Dalam hal ini, dinamisme adalah kepercayaan
terhadap benda-benda di sekitar manusia karena diyakini memiliki kekuatan yang gaib.

Dengan kata lain, dinamisme adalah keyakinan terhadap kekuatan yang berada dalam zat suatu
benda dan diyakini mampu memberikan suatu manfaat dan marabahaya. Kesaktian itu bisa berasal
dari api, batu-batuan, air, pohon, binatang, bahkan manusia.

Contoh : keris, batu akik, dll

Perbedaan dari animisme dan dinamisme yaitu, animisme kepercayaan terhadap mahluk halus
atau roh. Sedangkan dinamisme kepercayaan terhadap benda-benda yang ada di sekitar manusia, baik
benda hidup maupun benda mati.
HINDU BUDDHA
1. HINDU – BUDDHA
Seperti yang diketahui bersama sebenarnya agama Hindhu dan Budha adalah dua
agama besar dan muncul hampir bersamaan pada abad ke-6 SM. Dan pertama kali kedua
agama ini muncul di India. Jika dilihat dari banyak aspek, sebenarnya ada beberapa
perbedaan antara agama Hindu dan Budha. Dalam agama Hindhu mengenal beberapa kasta
Brahmana memiliki ke-dudukan teratas, diikuti oleh Ksatria, Waisya dan Sudra.

Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda ini terdiri atas empat bagian, yaitu:
a) Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa b) Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci
c) Yazur-Weda, berisi mantra-mantra d) Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan

Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, yang artinya tiga keranjang. Kitab ini
terdiri atas; a) Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan hidup b) Suttapitaka yang berisi
pokok-pokok atau dasar memberi pelajaran c) Abdidharmapitakayang berisi falsafah agama
KAPITAYAN
2. KAPITAYAN

Secara etimologi, kata "Kapitayan" merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jawa
kuno, yang memiliki kata dasar “taya” berarti "tak terbayangkan", "tak terlihat" atau
"mutlak" secara harfiah. Kapitayan dapat digambarkan sebagai ajaran yang memuja atau
menyembah Taya atau sanghyang taya atau sanghyang widi. Tuhan dalam agama kapitayan
disebut Sang Hyang Taya. Taya berarti "suwung" (kosong).
Kondisi Sosial sebelum islam masuk Indonesia
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal
kasta, meskipun tidak seketat India. Kasta tersebut adalah Brahmana yang terdiri
dari kaum pendeta dan cendekiawan, Ksatria yanag terdiri dari para prajurit,
pejabat, dan bangsawan, Waisya yang terdiri dari para pedagang, petani, pemilik
tanah, dan prajurit, serta Sudra yang terdiri dari rakyat jelata dan pekerja kasar.
Sedangkan agama Budha mengajarkan tentang ajaran moral dan menuntun
manusia untuk berbuat baik terhadap sesama agar dapat mencapai Nirwana juga
diterima secara baik di nusantara. Ajaran ini jugalah yang memperlancar
meresapnya agama Islam, karena mengajarkan hal yang hampir serupa.
Kondisi Ekonomi Indonesia Pra-Islam
Penduduk Indonesia sebelum Islam memiliki berbagai mata pencaharian .
Diantara mereka ada yang berdagang, bercocok tanam, beternak, serta berlayar atau
menjadi nelayan. Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang bertani atau bercocok
tanam menjadikan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian utama bagi
masyarakat yang tinggal di pelosok desa.
selain dari sektor pertanian yang membuat perdagangan di Indonesia menarik
minat para pedagang dari negri seberang berdatangan ada juga sektor perindustrian
yang mulai berkembang. Industri di sini meliputi industry rumah tangga, kerajinan, dan
industry logam. Ada istilah undagi yang berkaitan dengan kepandaian, keahlian
seseorang yang memerlukan keahlian khusus, misalnya tukang kayu atau ahli
bangunan.
Kondisi Politik Indonesia Pra-Islam
Bukti-bukti tentang politik dan pemerintahan pada masa kerajaan Majapahit
dengan menggunakan data-data yang telah didapatkan dari prasasti, maka dapat
dikemukakan bahwa bangsa Indonesia telah mengenal sistem politik dan pemerintahan
jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia. Prasasti dari Kutai yang selama ini masih
menjadi patokan babak dimulainya masa sejarah Indonesia dapat memberikan
gambaran akan adanya sistem pemerintahan masa lalu.
Sejumlah prasasti menyebutkan adanya pelaksanaan dari keputusan raja
dilengkapi dengan perincian saksi dan imbalan-imbalan yang diterimanya. Bukti
sejarah yang tertulis dan cukup memadai di antaranya adalah Nagara Kartagama.
KERAJAAN - KERAJAAN BESAR PRA-ISLAM
1. KUTAI KARTANEGARA

Kerajaan Kutai dengan nama asli Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia,
dengan aliran agama Hindu-siwa. Letaknya di Muara Kaman tepatnya pada hulu sungai Mahakam, Kalimantan
Timur. Menurut Samsul Munir Amin (2009: 13) “Penguasa Kerajaan Kutai yang pertama adalah Kudungga
yang kemudian digantikan oleh Raja Aswawarman" . Satu-satunya bukti yang dapat digunakan untuk menguak
sejarah Kerajaan Kutai sebagai Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah ditemukannya tujuh buah prasasti
Yupa yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 400M/ abad 5M.

Masyarakat Kutai itu terbagi ke dalam tiga sub kultur, yakni: Dayak, Kutai Pesisir dan Kutai Keraton.
Dengan dibaginya sub kultur tersebut maka memunculkan banyak budaya dan salah satunya mungkin yang bisa
terbilang menonjol adalah adat upacara masing masing sub kultur salah satu contohnya yaitu adat perkawinan
Sorong Tanda ialah waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak yang akan melakukan perkawinan untuk
mengantar atau menyerahkantanda ikatan atas persetujuan pernikahan berupa kelengkapan peralatan pernikahan
bagi si gadis.
2. TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Indonesia kedua setelah Kerajaan Kutai dan
kerajaan tertua di Jawa Barat (Sunda) yang meninggalkan catatan sejarah. Menurut Saptika (2011: 5)
“Kerajaan Tarumanegara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M ”. Ada dua hal menjadikan bukti dari kerajaan ini
yaitu sastra dari bangsa asing yang dulu dating untuk melakukan ekpedisi di daerah Indonesia pada masa
itu dan prasasti prasasti yang dibuat pada masa kerajaan tarumanegara.

kehidupan spiritual yang dianut oleh raja dan masyarakat pada masa itu adalah agama hindu siwa
dengan para kaum brahmana memiliki peran penting dalam menjalankan adat dan upacara yang akan
dilangsungkan oleh kerajaan maupun rakyat biasa, kerajaan tarumanegara juga mengembangkan sector
ekonomi yang menjadi komoditi utama pemasukan keuangan dan pajak bagi kerajaan anatara lain sector
perekonomiannya Sebagian besar di isi oleh para petani dan nelayan dengan memanfaatkan segala bentuk
kekayaan alam yang ada.
3. HOLING
Kerajaan Holing atau Kerajaan Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah,
yang pusatnya berada di daerah kabupaten Jepara sekarang. Menurut Supriadi (2008: 69) “Prasasti
peninggalan Kerajaan Holing adalah Prasasti Tukmas. Prasasti ini beertulskan huruf palawa dan Bahasa
Sansekerta”. Supriadi (2008: 23) mengatakan bahwa “Kerajaan Holin diperintah oleh seorang raja Wanita
yang bernama Ratu Sima. Ia mulai berkuasa sejak tahun 674 M”. Ia memerintah dengan keras dan
menghendaki agar kejujuran dijunjung tinggi. Bahkan putranya sendiri dihukum potong kaki karena
dituduh mencuri.

karena memiliki peraturan yang terbilang keras dan ketat kehidupan social yang damai dan
tenteram pun tercipta masyarakat juga menjalani kehidupan sehari harinya dengan menjalankan
pekerjaannya masing masing seperti berburu gading dan cula badak yang menjadi komoditi utama dalam
perdagangannya. Tak lupa juga tradisi tradisi yang timbul akibat akulturasi budaya agama hindu dan
agama leluhur para pendahulu kerajaan tersebut.
4. SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha yang berdiri di Sumatra pada abad ke-7.
Pendirinya adalah Dapunta Hyang. Kerajaan ini pernah menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan
mendapat sebutan Kerajaan Nasional 1 sebab pengaruh kekuasaanya mencakup hampir seluruh
Nusantara dan negara-negara disekitarnya. Letaknya sangat strategis . Wilayahnya meliputi tepian Sungai
Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka (merupakan jalur perdagangan India-Cina pada saat
itu), Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan Semenanjung Malaka.

tak luput juga komooditi terbesar dalam perdagangan di kerajaan sriwijaya adalah penghasil emas
terbanyak disebutkan dalam berita dari china, arab dan india di daerah kerajaan sriwijaya adalah
pengahasil bongkahan emas murni terbesar pada masa itu hingga menarik pedagang dari berbagai
bealahan dunia untuk mencari emas selain emas rempah rempah juga menjadi komoditi ekspor terbanyak
dari kerajaan sriwijaya sehingga kerajaan sriwijaya mendapat julukan kerajaan maritim karena menjadi
pusat perdagangan dan Pelabuhan terbesar pada masa itu.
5. MATARAM KUNO
Pada abad ke-8 di pedalaman Jawa Tengah berdiri Kerajaan Mataram Hindu. Pendirinya adalah
Raja Sanjaya. Munculnya kerajaan Mataram diterangkan dalam Carita Parahyangan. Kisahnya adalah
dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Galuh. Rajanya bernama Sanna (Sena). Suatu Ketika,
ia diserang oleh saudaranya yang menghendaki tahta. Raja Sanna meninggal dalam peristiwa tersebut,
sedangkan saudara perempuannya, Sannaha, bersama keluarga raja yang lainnya berhasil melarikan diri
ke lereng Gunung Merapi. Anak Sannaha, Sanjaya, dikemudian hari mendirikan Kerajaan Mataram
dengan ibukota Medang ri Poh Pitu. Tepatnya pada tahun 717 M.

system yang dianut tak jauh berbeda dengan kerajaan lain, yang membedakan hanyalah karena
kerajaan mataram kuno terbagi dalam 2 periode : Kerajaan Mataram Kuno masa Jawa Tengah dan
Kerajaan Mataram Kuno era Jawa Timur. Yang menimbulkan 2 corak kebudayaan yang berbeda karena
ada perbedaan ini maka peninggalan kerajaan ini pun berbeda yaitu candi peninggalan era Mataram Kuno
yang hingga kini masih kesohor adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

NEK KIRANE DADI PAYUNG NGGO WONG SIJI RAISO DADI

TRATAG WAE MALAH ISO MAYUNGI WONG SAK RT

Anda mungkin juga menyukai