DI INDONESIA
Kompetensi Dasar
IPS
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu dan /atau Buddha dan/atau Islam di
lingkungan daerah setempat, serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu dan/atau Buddha
dan/atau Islam di lingkungan daerah setempat, serta pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat masa kini.
BAHASA INDONESIA
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
6. Teori GABUNGAN
Para kaum Brahmana, ksatria, Waisya, dan Sudra berkumpul
dalam satu kapal untuk mencari daerah koloni yang dijadikan
kekuasaan dan menyebarkan agama Hindu.
B. Interaksi Masyarakat Di Berbagai Daerah Dengan
Tradisi Hindu-Budha.
Secara geografis Indonesia terletak dilintas jalur perdagangan internasional
melalui jalur laut yaitu India-Indonesia-Cina dan seterusnya karena adanya
hubungan dagang antara Indonesia dan India mengakibatkan masuknya pengaruh
budaya India ke Indonesia, baik pengaruh Hindu maupun Budha. Pada awalnya jalur
perdagangan antara India dan Cina melewati Selat Malaka namun ada juga di antara
mereka yang menyusuri sepanjang pantai Pulau Sumatra, Pantai Utara Jawa, pantai
Timur Kalimantan dan terus ke Cina.
Agama Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sejak abad kedua masehi
dengan bukti ditemukannya patung dari perunggu di daerah Simpang Sulawesi
Selatan, di Jember Jawa Timur dan di Bukit Siguntang Sumatera Selatan. Ajaran
agama Budha yag masuk ke Indonesia adalah aliran Mahayana yang berkembang
pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Mataram pada masa Dinasti Syailendra akan
tetapi dalam perkembangannya terjadi percampuran antara agama Hindu dan
Budha, khususnya di Jawa Timur tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa unsur
budaya lama masih dominan dalam semua lapisan masyarakat.
KERAJAAN HINDU DI NUSANTARA
• Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua bercorak Hindu di
Indonesia.[9] Kerajaan ini terletak di Kalimanan Timur, tepatnya di
hulu sungai Mahakam.
• Kerajaan Salakanagara (150-362)
• Kerajaan Tarumanegara (358-669)
• Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
• Kerajaan Kalingga
• Kerajaan Kanjuruhan
• Kerajaan Mataram Hindu
• Kerajaan Kahuripan
• Kerajaan Janggala
• Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)
• Kerajaan Singasari (1222-1292)
• Kerajaan Majapahit (1292-1527)
Kerajaan Kutai
1. Kerajaan Kutai
Kerajaa ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di
Muarakaman, tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Sumber-sumber sejarah
a) Berita Cina dari Dinasti Tang (618-908 M)
b) Arca Budha berlanggam seni arca Gandhara di Kota Bangun (Kutai)
c) Arca kehidupan, seperti arca Ganesha di Serawak
Arca Ganesha
d) Prasasti-prasasti
Tujuh buah prasasti yang disebut dengan Yupa yang berbentuk tiang yang
dipergunakan untuk mengikat hewan korban yang diparsembahkan oleh rakyat Kutai
kepada para dewa yang dipujanya. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut antara lain adalah silsilah raja yang
mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra bernama
Aswawarman yang disamakan dengan Dewa Ansuma (Dewa Matahari). Aswawarman
mempunyai tiga putra, salah seorang yang terkemuka adalah Mulawarman.
• Raja pertama Kerajaan Kutai adalah Raja Kudungga
• Setelah Raja Kudungga mangkat, pemerintahan digantikan
oleh putranya yang bernama Aswawarman. Ia juga
diketahui sebagai pendiri dinasti sehingga diberi gelar
Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga
• Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaan abad ke-4 pada
saat pemerintahan Raja Mulawarman yang tak lain adalah
putra dari Raja Aswawarwan. Agama yang dianut oleh Raja
Mulawarman adalah agama Hindu aliran Syiwa, yang dapat
diketahui dari salah satu prasasti Yupa yang menyebutkan
tempat dalam tanah yang sangat suci yang di beri nama
Waprakeswara (tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa).
Tempat ini selalu berhubungan dengan tiga dewa utama
yaitu Brahmana, Wisnu, dan Siwa.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN KUTAI
3. Berita Cina
Antara lain adalah Catatan I-tsing (abad ke-7 M), berita
dari Dinasti Soul, berita dari Dinasti Tang, dan berita
dari Fa-hsien.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN TARUMANEGARA
Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja
balitung yang bergelar Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung.
Pada masa pemerintahannya, banyak dibangun candi dan prasasti. Di
antaranya adalah kompleks Candi Prambanan. Di samping itu, Raja
Balitung juga dikenal dapat mengatur pemerintahan dengan baik
sehingga membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.
Kerajaan Mataram Kuno
Sumber-sumber Sejarah
a. Prasasti Canggal yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Sanjaya yang berkaitan
dengan pembuatan sebuah lingga (lambang dari Dewa Siwa)
b. Prasasti Balitung yang dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung.
c. Kitab Cerita Parahyangan yang menceritakan tentang ikhwal raja-raja dari Dinasti
Syailendra.
1. Raja Sanjaya
Prasasti Canggal menyebutkan tentang pendirian sebuah lingga di bukit Sthirangga,
oleh Raja Sanjaya. Menurut prasasti ini Jawa Dwipa yang kaya akan padi dan emas
mula-mula diperintah oleh Raja Sanna, setelah Raja Sanna meninggal ia digantikan
oleh Sanjaya anak dari saudara perempuan Raja Sanna yang bernama Sannaha.
Sanjaya berhasil menaklukkan daerah sekitar dan mampu mewujudkan kemakmuran
bagi rakyatnya.
• Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, diduga muncul Dinasti Syailendra
yang beragama budha dan diperkirakan berhasil menggeser kedudukan Dinasti
Sanjaya sehingga Dinasti Sanjaya mengalihkan pemerintahannya ke Jawa Tengah
bagian Utara.
• Berdasarkan Prasasti Canggal diketahui, Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh Raja
Sanna. digantikan oleh keponakannya, Sanjaya. Sanjaya adalah anak Sanaha, saudara
perempuan Raja Sanna (Sanna tidak memiliki keturunan). Selain pada Prasasti Canggal,
nama Sanjaya juga tercantum pada Prasasti Balitung. Setelah Sanjaya, Mataram diperintah
oleh Panangkaran.
• Dari Prasasti Balitung diketahui bahwa Panangkaran bergelar Syailendra Sri Maharaja
Dyah Pancapana Raka i Panangkaran. Hal ini menunjukkan bahwa Raka i Panangkaran
berasal dari keluarga Sanjaya dan juga keluarga Syailendra. Sepeninggal Panangkaran,
Mataram Kuno terpecah menjadi dua, Mataram bercorak Hindu dan Mataram bercorak
Buddha. Wilayah Mataram-Hindu meliputi Jawa Tengah bagian utara, diperintah oleh
Dinasti Sanjaya dengan raja-rajanya seperti Panunggalan, Warak, Garung, dan Pikatan.
Sementara wilayah Mataram-Buddha meliputi Jawa Tengah bagian selatan yang diperintah
Dinasti Syailendra dengan rajanya antara lain Raja Indra.
• Perpecahan di Mataram ini tidak berlangsung lama. Pada tahun 850, Raka’i Pikatan dari
Wangsa Sanjaya mengadakan perkawinan politik dengan Pramodhawardhani dari keluarga
Syailendra. Melaui perkawinan ini, Mataram dapat dipersatukan kembali. Pada masa
pemerintahan Pikatan-Pramodhawardani, wilayah Mataram berkembang luas, meliputi
Jawa Tengah dan Timur. Pikatan juga berhasil mendirikan Candi Plaosan.
• Pemindahan Kekuasaan ke Jawa Timur
• sempat menjalin hubungan baik. Pada abad ke-9 terjadi perkawinan antara Raka i
Pikatan dari Sanjaya dengan Pramodawardhani dari Syailendra. Perkawinan ini
mendapat tentangan dari Balaputeradewa, adik Pramodawardhani. Setelah bertikai
dengan Pikatan dan kalah, Balaputeradewa kemudian melarikan diri ke Sriwijaya,
dan menjadi raja di sana, karena Balaputeradewa memunyai darah Sriwijaya dari
ibunya, Dewi Tara, yang merupakan keturunan Sriwijaya. Sedangkan Raka i Pikatan
yang berhasil menyingkirkan Balaputradewa mendirikan Candi Roro Jonggrang
(Prambanan) yang bercorak Siwa.
• Rakai Pikatan dan Pramodawardhani yang berbeda agama ini banyak mendirikan
bangunan yang bercorak Hindu maupun Buddha. Raka i Pikatan mendirikan Candi
Loro Jongrang, sedangkan Pramodarwadhani sangat memperhatikan Candi
Borobudur di Bumisambhara yang dibangun oleh ayahnya, yaitu Samaratungga
pada 842 M.
• Pemindahan Kekuasaan ke Jawa Timur
Kerajaan Sriwijaya mencapai zaman keemasan pada abad ke-8 dan ke-9 ketika
diperintah oleh Raja Balaputradewa.
Ekonomi
1. Tulisan
Peninggalan bersejarah di Indonesia berupa tulisan terbagi menjadi dua,
yaitu Prasasti dan naskah kuno:
a. Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan sejarah yang berupa tulisan atau gambar
pada batu. Sehingga prasasti disebut juga sebagai batu tulis. Sebuah prasasti
biasanya ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Pada umumnya Prasati berisi informasi/ catatan mengenai peristiwa penting
yang dialami oleh suatu kerajaan atau seorang raja. Beberapa prasasti yang
ada di Indonesia yaitu, antara lain :
Prasasti Yupa di Kalimantan Timur sekitar tahun 500 M peninggalan dari
Kerajaan Kutai.
Prasasti Telaga Batu di Palembang peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Sriwijaya di Sumatera peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Ciaruteun di Jawa Barat peninggalan kerajaan Taruma Negara.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI
INDONESIA
Adalah Naskah kuno yaitu dokumen-dokumen penting yang berisi informasi pada zaman
dahulu. Naskah kuno juga bisa berupa karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan kitab-
kitab
Beberapa naskah kuno yang ada di Indonesia:
Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular dari kerajaan Majapahit.
Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca dari kerajaan Majapahit.
Kakawi Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa pada zaman kerajaan Airlangga, Kahuripan.
Kitab Smaradahana karya Mpu Darmaja pada zaman Raja Kameswara I, Kediri.
Kitab Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada jaman Raja Jaya Baya, Kediri.
Perlu diketahui Kakawi merupakan syair dalam bahasa Jawa Kuna dengan metrum yang
berasal dari India.
Sastra peninggalan Hindu umumnya memiliki ciri menceritakan hal-hal keagamaan dan
kepahlawanan. Contohnya, karya sastra pada zaman Kediri yang berjudul Gatotkacasraya dan
dikarang Empu Panuluh. Karya sastra ini menceritakan tokoh pahlawan Gatotkaca.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
HINDU BUDHA DI INDONESIA
Arca
Arca merupakan peninggalan sejarah
yang bercorak agama Hindhu-Buddha.
Arca biasa dikenal oleh masyarakat luas
dengan istilah patung. Arca atau Patung
biasanya terbuat dari batu, perunggu dan
bahkan emas. Bentuk-bentuk Arca atau
Patung bermacam-macam, ada patung
dewa, patung raja/ratu, patung binatang
dan lain-lain. Beberapa Arca yang ada di
Indonesia Antara lain Arca Buddha
Amarawati di Sulawesi Selatan, Arca Roro
Jonggrang di Candi Prambanan, Arca
Airlangga di Belahan, Arca Tribhuwana di
Candi Arimbi, dll.