Di susun oleh :
Kelompok 3
TAHUN 2022
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DALAM MATERI AKHLAK PADA MATA
A. Kompetensi Inti
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
1.6 Meyakini bahwa 1.6.1 Meyakini bahwa hormat dan 1. Hormat dan Patuh
hormat dan patuh patuh kepada orangtua dan kepada orangtua
kepada orangtua dan guru sebagai kewajiban agama dan guru sebagai
guru sebagai kewajiban agama
kewajiban agama
B. Tujuan pembelajaran
1) Menjelaskan makna hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
2) Menjelaskan isi Q.S. al-isra’/17: 23
3) Menjelakan isi hadis-hadis yang terkait dengan hormat dan patuh kepada orang
tua dan guru.
4) Menunjukkan contoh perilaku yang mencerminkan hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru.
5) Menunjukkan hikmah dan manfaat hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar saling menghargai satu sama lain.
Sikap menghargai terhadap orang lain tentunya didasari oleh jiwa yang baik pula, yang
nantinya dapat menumbuhkan sikap menghargai orang diluar dirinya. Sikap menghargai
ini perlu ditanamkan dalam benak anak sejak kecil agar nantinya dapat tercipta sikap
sopan santun terhadap lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan sekolah.
Dalam agama Islam, menghormati kedua orang tua adalah suatu kewajiban yang
sangat penting. Dimana perwujudannya dengan hormat dan patuh kepada keduanya. Hal
ini dikarenakan, orang tua telah membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang
dan dukungan material. Sumua itu mereka lakukan tanpa mengharapkan balas budi dari
anak yang mereka besarkan. Untuk itu, sudah sepantasnya kita sebagai anak selalu
senantiasa patuh kepada keduanya. Begitu halnya dengan pengorbanan seorang guru di
masa sekarang ini. Tidak dapat lepas dari perjuangannya dalam mendidik dan
mentransfer ilmu kepada para siswa. Guru merupakan orang yang sangat berjasa
terhadap siswa. Sehingga terlepas dari orang tua, kita juga harus menghormati seorang
guru. Adab kepada guru perlu diterapkan sebagaimana adab kita kepada orang tua
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ?
2. Apa dalil yang menjelaskan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ?
3. Bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tua dan guru?
4. Apa hikmah yang kita dapatkan dari hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ?
C. Tujuan masalah.
1. Untuk mengetahui makna hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
2. Untuk mengetahui dalil yang menjelaskan hormat dan patuh kepada orang tua dan
guru
3. Untuk mengetahui cara berbakti kepada kedua orang tua dan guru
4. Untuk mengetahui hikmah yang kita dapatkan dari hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua merupakan orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Bagaimana cara
membalas kebaikan orang tua? Salah satu cara membalas kebaikan orang tua yaitu
bersikap hormat dan patuh kepada orang tua.
Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baik orang tua,
guru dan sesama anggota keluarga.
Orangtua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anakanaknya. Ia harus
menerima, mencintai, mendorong, dan membantu anak aktif dalam kehidupan
bersama (kekerabatan) agar anak memiliki nilai hidup, jasmani, nilai keindahan, nilai
kebenaran, nilai moral, nilai keagamaan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai
tersebut sebagai perwujudan dan peran mereka sebagai pendidik.
Orang tua memiliki kedudukan tinggi dalam islam. Setiap anak memiliki kewajiban
untuk berbuat baik terhadap kedua orang tuanya. Oleh karena itu, kasih sayang,
perhatian, dan pengorbanan orang tua harus dibalas dengan kebaikan, kasih sayang,
dan pengorbanan yang serupa, meski tidak sebanding.
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyanyangi, menghormati,
mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan adalah kewajiban.
kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya. Perilaku
tersebut disebut birrul walidain.
Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak,
sepanjang keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan.
2. Dalil tentang hormat dan patuh kepada orang tua
Q.S. al-isra’:23
ك اَ اَّل تَ ْعبُ ُدْْۤوا اِاَّلْۤ اِيااهُ َوبِا لْ َوا لِ َديْ ِن اِ ْح َسا نًا
َ ُّا اما يَْب لُغَ ان ِعْن َد َك الْ ِكبَ َر اَ َح ُد ُُهَاْۤ اَْو كِ ٰل ُه َما فَ ََل ۗ َوقَضٰى َرب
ِ
Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada
setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua.
Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh
Allah Swt.
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa untuk mengesakan Allah dan perintah untuk
berbuat baik kepada orang tua, serta larangan untuk berkata kasar seperti “ah” dan
jangan membentak keduanya tetapi berkatalah dengan perkataan yang baik.
ص ََلةُ َعلَى
ال ا:ال َ ب اِ ََل اللّ ِو تَ َع
َ َال؟ ق ُّ َ ا:صلاى ال ٰلّ ِو َعلَْي ِو َو َسلا َم
ُّ ي اْ َلع َم ِل اَ َح َ يي َ
ِت الناب
ُ ل
َْأسَ : ال
َ ق
َ ِ ّعن عب ِدل ٰل
و َْ ْ َ
ٰ
٦٩٤ : (رواه البخارى.اد ِِف َسبِْي ِل اللّ ِو ِ َ َي؟ ق ِ
ٌّ َ بُِّر اْ َلوا ل َديِ ِن ُثُا ا:ال ٌّ َ ُثُا ا،َوقْتِ َها
ُ اْجل َه:ال َ َي؟ ق
Artinya: “dari Abdullah r.a berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, amal
apa yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala?” beliau menjawab,”Salat pada
waktunya.”(saya bertanya lagi),” Kemudian apa lagi?,” beliau menjawab,”Berbakti
kepada kedua orangtua,”(kemudian saya bertanya lagi),”kemudian apalagi?” beliau
menjawab,” berjuang dijalan Allah.” (H.R Al-Bukhari: 496)
3. Cara berbakti kepada kedua orang tua
Menurut Imam Nawawi berbakti kepada orang tua (birrul walidain) ialah berbuat baik
terhadap kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal
yang dapat membuat mereka gembira, serta berbuat baik kepada teman-teman
mereka. Menurut Imam Adz-Dzahabi bahwa birrul walidain dapat direalisasikan
dengan memenuhi tiga kewajiban :
a. Menaati segala perintah orang tua kecuali dalam hal kemaksiatan
b. Menjaga Amanah yang dititipkan atau yang diberikan oleh orang tua
c. Membantu atau menolong orang tua apabila mereka membutuhkan.
Cara berbakti kepada orang tua :
1) Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya.
2) Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya sudah
tua dan pikun.
3) Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan
keduanya.
4) Rela berkorban untuk orang tuanya.
5) Meminta kerelaan orang tua ketika akan berbuat sesuatu.
6) Berbuat baik kepada orang tua, walaupun ia berbuat aniaya. Maksudnya anak
tidak boleh menyinggung perasaan orang tuanya walaupun ia telah menyakiti
anaknya.
Cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal ;
1) Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan, menyalatkan, dan
menguburkannya.
2) Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya
(utang atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup)
3) Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua
4) Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu
bapak.
5) Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah
Swt. dari segala dosa orang tua kita.
4. Hikmah berbakti kepada orang tua
Adapun hikmah yang akan didapatkan jika kita berbakti kepada orang tua, diantara
lain:
1. Berbakti kepada orang tua merupakan amal yang paling utama
2. Apabila orang tua ridha atas apa yang kita perbuat maka Allah pun ridha
3. Berbakti kepadaorang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami,
yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada orang tua akan dipanjangkan umurnya dan dilancarkan rezekinya
serta dipermudah urusannya
5. Berbakti kepada orang tua dapat dimasukkan ke surga (Jannah) oleh Allah SWT.
A. Kesimpulan
Birrul Walidain ialah berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap baik kepada
keduanya, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka gembira, serta berbuat
baik kepada teman-teman mereka.- Imam an nawawi
Menurut Imam Adz-Dzahabi bahwa birrul walidain dapat direalisasikan dengan
memenuhi tiga kewajiban :
a. Menaati segala perintah orang tua kecuali dalam hal kemaksiatan
b. Menjaga Amanah yang dititipkan atau yang diberikan oleh orang tua
c. Membantu atau menolong orang tua apabila mereka membutuhkan.
Guru adalah orang yang berilmu, seorang guru harus diperlakukan sesuai dengan
haknya. Memuliakan guru merupakan tugas bagi setiap murid setelah memuliakan
orang tua, karena guru adalah orang tua di sekolah. Dengan memuliakannya dapat
memberikan keberkahan ilmu yang diperoleh dalam proses belajar.
Cara berbakti kepada guru antara lain menghormati dan memuliakannya, mengikuti
nasihatnya, tidak menceritakan keburukannya, mengamalkan ilmu yang diberikannya.
B. Saran
Semoga makalah yang kelompok kami tulis, nantinya dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca. Menambah wawasan pengetahuan terkait kewajiban berbakti kepada
orang tua dan menghormati guru. Serta kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
pengingat untuk selalu berusaha mempunyai akhlak yang baik. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
penulis meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah
kami.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: Lentera Abadi, (2005)
Kemedikbud RI, 2017. Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Mardan, A. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Hormat dan Taat kepada Orang
Tua dan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas IV SDN 158
Mundan Enrekang (Disertasi Doktor, IAIN Parepare).
Munirah, M. (2014). Peran Ibu Dalam Membentuk Karakter Anak Perpektif Islam.
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 1(2), 253-264.
Purwati, A. (2011). Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, persepsi atas lingkungan,
dan prestasi belajar ekonomi terhadap perilaku konsumsi. Jurnal ekonomi bisnis,
TH, 16, 1-6.
Warsah, I., & Uyun, M. (2019). Kepribadian pendidik: telaah psikologi islami. Psikis:
Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 62-73.