Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

MENGENAL KHULAFAUR RASYIDIN DAN


PERKEMBANGAN PENDIDIKANNYA
Disusun oleh
1. Faqih Abdul Aziz (203111193)
2. Puspita Ihda A’yunin H (203111194)
3. Nur Muhammad Anis (203111196)

Dosen Pengampu: Abdulloh Hadziq, M.Pd.I

2
1.
Biografi Singkat dan cakupan
Khulafa’ Al-Rasyidin
Pasca Nabi Muhammad SAW. wafat, status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun, akan tetapi kedudukan Rasulullah SAW. sebagai
pemimpin kaum muslimin harus tergantikan, sebagaimana diketahui dalam
sejarah bahwa pengganti tersebut dinamakan “Khulafaur Rasyidin,” yang
terdiri dari dua kata, “al-khulafa” bentuk jama’ dari “khalifah” yang berarti
“pengganti,” dan “ar-Rasyidin” ialah berarti “benar, halus, arif, pintar, dan
bijaksana”. Jika digabungkan, Khulafaur Rasyidin berarti para (pemimpin)
pengganti Rasulullah SAW. yang arif dan bijaksana. Para Khulafaur Rasyidin
itu adalah Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali
bin Abi Thalib. Beliau para Khulafaur Rasyidin mempunya gaya
kepemimpinan dan kebijakan yang berbeda-beda. Pada masa khulafaur
rasyidin terhitung selama 30 tahun, yang terdiri dari empat khalifah, dalam
hal ini sebagaimana berikut :

4
1. Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (11-13 H/632-
634 M)
✣ Abu Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad Saw. yang mempunyai
nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat
pada tanggal 23 Jumadil akhir tahun 13 H bertepatan dengan bulan Agustus 634 M, dalam
usianya 63 tahun. Diberi julukan Abu Bakar atau pelopor pagi hari, karena beliau termasuk
orang laki-laki yang masuk Islam pertamakali. Sementara gelar “As-Shidiq”diperoleh karena
beliau senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi SAW terutama pada saat
peristiwa Isra’ Mi’raj. Abu Bakar dipilih dengan cara bermusyawarah antara kaum Anshar
dan Muhajirin. Maka pasca Rasulullah SAW. wafat, Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sebagai
khalifah Islam terpilih yang pertama, yakni menjadi pemimpin agama sekaligus kepala
negara kaum Muslimin yang hanya berlangsung 2 tahun.

5
2. Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644
M)
✣ Umar bin Khatthab (583-644) nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab bin Nufail keturunan Abdul Uzza
Al-Quraisy dari suku Adi. Umar dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad. Umar
masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad
serta menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Peranan umar dalam sejarah Islam masa
permulaan merupakan yang paling menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan
politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang
diakui kebenarannya oleh para sejarahwan. Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat
disayangi rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu
kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan
rakyatnya.Dalam banyak hal Umar bin Khatthab dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana dan kreatif,
bahkan genius. Beliau diangkat sebagai khlifah pada tahun 13H/634M karena wasiat dari Abu Bakar dan
musyawarah dari sahabat-sahabat lainnya.

6
3. Khalifah Utsman bin Affan (23-36
H/644-656 M)
✣ Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan
Abu Bakar, dan menjadi sahabat dekat Nabi Muhammad SAW. pada waktu itu. Ia sangat kaya namun tetap sederhana dan
sebagian besar kekayaan nya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia juga mendapat julukan zun nurain, artinya yang
memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri Nabi Muhammad secara berurutan setelah salah satu meninggal. Sayyidina
Utsman adalah orang kaya yang sangat dermawan. Pada masa pengiriman bala tentara ke tabuk di musim susah, ia telah
mengeluarkan harta bendanya yang tidak sedikit. Menurut riwayat Quthadah, barang-barang yang didermakan oleh Utsman
adalah tidak kurang dari 1000 pikulan unta, membeli sumber mata air (sumur raumah) dari orang yahudi yang disedekahkan
untuk seluruh kaum muslimin ketika mendapati musibah dalam kesukaran Air dikota madinah. Utsman adalah orang yang
menuliskan wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasul pada masa pemerintahan Abu Bakar hingga sampai pada zaman
pemerintahan Umar, Utsman tetap menjadi penulis yang Utama. Utsman dipercaya untuk memegang kumpulan surat-surat
penting dan rahasia-rahasia besar. Utsman menjabat sebagai khalifah pada usia 70 tahun hingga usia 82 tahun. Masa
kekhalifahan Utsman adalah yang paling lama diantara ketiga khalifah lainnya.

7
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41
H/656-661 M)
✣ Nama lengkapnya adalah Ali ibnu Abi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim. Beliau merupakan putra Abu Thalib, paman
Rasulullah. Nama ibunya adalah Fatimah. Ali dilahirkan sepuluh tahun sebelum Nabi saw. yang diutus oleh Allah menjadi rasul.
Sejak kecil ia telah dididik dalam rumah tangga Nabi saw. segala peperangan yang ditempuh oleh Nabi juga diikuti oleh Ali,
kecuali pada peperangan Tabuk sebab ia disuruh menjaga kota madinah. Ketika ditinggalkan menjaga kota madinah, ia kelihatan
agak kecewa. Kemudian, Nabi saw. berkata kepadanya, “Tidaklah engkau rela wahai Ali agar kedudukanmu di sisiku
sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa?”. Ini telah membuktikannya sendiri setelah diambilnya Ali menjadi menantunya,
suami dari anaknya Fathimah. Dalam kebanyakan peperangan besar, Ali yang membawa bendera. Ali termasyhur gagah berani,
tangkas dan perwira, amat pandai bermain pedang,dan yang paling pandai memberi hukuman (qodhi). Khalifah Ali bin abi thalib
merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Nabi Muhammad semenjak kecil diasuh oleh
kakeknya Abdul Muthalib, kemudian setelah kakeknya meninggal dia asuh oleh paman nya Abu Thalib. Karena Rasulullah
hendak menolong dan membalas jasa pamannya, maka Ali diasuh oleh Nabi saw. dan didik. Pengetahuannya dalam agama Islam
sangat luas. Karena dekatnya dengan Rasulullah beliau termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits Nabi.

8
2.
Kebijakan Politik Masa
Pemerintahan Khulafa’ Al-
Rasyidin
1. Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (11-13 H/632-
634 M)

✣ Melanjutkan Ekspedisi Pasukan Usamah.


✣ Menumpas Kaum Murtad Dan Orang-orang Yang Menolak Membayar Zakat.
✣ Menumpas Orang-orang Yang Mengaku Menjadi Nabi.
✣ Mengirim Pasukan Ekspansi Ke Wilayah Iraq Dan Syiria.
✣ Membukukan Al-Qur’an Dalam Satu Mushaf.

10
2. Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644
M)

✣ Melanjutkan Ekspansi Yang Telah Dirintis Abu Bakar.


✣ Reformasi dalam Pemerintahan.
✣ Mengatur Tata Pertanahan.
✣ Reformasi dalam Budaya.

11
3. Khalifah Utsman bin Affan (23-36
H/644-656 M)

✣ Melanjutkan Ekspansi Wilayah Islam.


✣ Membentuk Armada Laut yang Kuat.
✣ Menggiatkan Pembangunan.
✣ Menulis Kembali Penulisan Mushaf Al-Qur’an.

12
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41
H/656-661 M)

✣ Memecat Gubernur yang Sewenang-wenang.


✣ Menarik Kembali Tanah yang Dihadiahkan oleh Utsman.
✣ Menumpas Para Pembangkang
✣ Memindahkan Pusat Pemerintahan dari Madinah ke Kufah.
✣ Berusaha Menghentikan Perlawanan Mu’awiyah.

13
3.
Perkembangan Pendidikan Islam
Masa Khulafa’ Ar-Rasyidin
1. Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (11-13 H/632-
634 M)

✣ Lembaga Pendidikan: Semakin Menjamurnya Khuttab dan halaqoh di masjid masjid


✣ Materi Pendidikan: membaca dan menulis, membaca Al-Qur’an dan menghafalnya,
Pendidikan keimanan, Pendidikan akhlak, Pendidikan ibadah, Kesehatan, Al-Qur’an
dan tafsirnya, Hadits dan syarahnya, Fiqih (tasyri’)

15
2. Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644
M)

✣ Khalifah umar bin khatab menerapkan pendidikan di masjid-masjid dan pasar-pasar,


Khalifah Umar juga mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk tiap daerah yang
ditaklukkan, yang bertugas untuk mengajarkan isi Al-Qur’an, Fiqh, dan ajaran Islam
lainnya kepada penduduk yang baru masuk Islam.
✣ Dan karena Islam sudah menyebar luas keluar Jazirah Arab, maka pusat pendidikan
Islam bukan di Madinah saja, tetapi tersebar juga di kota-kota besar.

16
3. Khalifah Utsman bin Affan (23-36
H/644-656 M)
✣ Pelaksanaan pendidikan Islam pada masa Khalifah Usman bin Affan, tidak jauh berbeda dengan masa-
masa sebelumnya. Pendidikan pada masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada. Hanya sedikit
perubahan yang mewarnai pelaksanaan pendidikan Islam dari apa yang telah ada. Namun, yang penting
untuk dicatat, suatu prestasi yang gemilang telah dicapai pada masa pemerintahan khalifah ketiga ini,
yaitu usaha pembukuan kitab suci Al-Qur’an yang mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi pendidikan
Islam. Khalifah Usman melanjutkan usaha yang dulu dirintis oleh Khalifah Abu Bakar yaitu usaha
pengumpulan Al-Qur’an dari hafalan-hafalan para sahabat penghafal Al-Qur’an. Enam tahun pertama
kekhalifahan Usman bin Affan, pendidikan Islam mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat.
Sedangkan pada enam tahun terakhir masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan pendidikan Islam
tidak mengalami kemajuan yang berarti. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya persoalan-persoalan
sosial politik yang pada akhirnya pemerintahan Khalifah Usman bin Affan mengalami kekacauan, baik di
lingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakat.

17
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41
H/656-661 M)

✣ Pada masa pemerintahan Ali, hampir dapat dipastikan bahwa kegiatan pendidikan Islam
mengalami hambatan dan gangguan walaupun tidak terhenti sama sekali, hal tersebut
disebabkan karena terjadinya kekisruhan politik. Khalifah Ali pada saat itu tidak sempat
lagi memikirkan masalah pendidikan, karena seluruh perhatiannya ditumpahkan pada
masalah keamanan dan kedamaian bagi masyarakat Islam.

18
4.
Akhir Masa Pemerintahan
Khulafa’ Ar-Rasyidin
Berakhirnya pemerintahan khuafaur rasyidin terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib,
hal itu disebabkan karena terjadi banyak kekacauan dan pemberontakan. Ali bin Abi Talib berusaha untuk
mengatasi pemberontakan dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman. Ali bin Abi
Talib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah, Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum
pembunuh Usman. Mereka minta agar ada pembalasan dan meletuslah Perang Jamal (unta). Kemudian
Muawiyah bin Abu Sofyan juga melakukan perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan Ali. Ali pun
menawarkan perdamaian, namun Muawiyah menolaknya, Sehhingga Ali pun memerintahkan anggotanya
untuk melakukan perang. Pertempuran yang terjadi ini dikenal dengan perang Shiffin, yang kemudian
diakhiri dengan peristiwa Tahkim (Arbitrase). Hasil Tahkim ini menyebabkan umat islam terpecah menjadi
tiga golongan yaitu golongan Muawiyah (pendukung Muawiyah bin Abu Sofyan), golongan Syi’ah
(pengikut Ali) dan golongan Khawarij (orang yang kdeluar dari barisan Ali). Dan pertentangan segitiga ini
terus berkelanjutan sampai pada akhirnya Ali bin Abi Tali terbunuh oleh Ibnu Muljam dari kelompok
Khawarij. Dengan wafatnya Ali bin Abi Thalib itu menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin dan berakhir
pula tradisi pengisian jabatan Kepala Negara melalui musyawarah.

20
Thanks!
Any questions?

21

Anda mungkin juga menyukai