Anda di halaman 1dari 12

Peradaban Di Masa Khulafaur

Rasyidin
Sejarah Peradaban Islam
Dandung Adityo A.P., S.S., M.Hum.

Dea Abel. A (53050210003)


Anissa Raharjo (53050210004)
Atika Ulfa. M (53050210005)
Nur Anisa (53050210028)
Tri Anggraeni (53050210040)
Pembahasan

1 Khulafaur Rasyidin?
2 Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq
3 Khalifah Umar Ibnu al-Khathab
4 Khalifah Ustman ibn Affan
5 Khalifah Ali ibn Abi Thalib
1 Khulafaur Rasyidin?
• Khulafaur Rasyiddin: Para pemimpin pengganti Rosulullah dalam
mengatur kehidupan umat manusia yang adil, bijaksana, cerdik,
melaksanakan tugas dengan benar dan mendapat petunjuk dari Allah.
• Tugas Khulafaur Rasyidin: Menggantikan kepemimpinan Rasulullah dalam
masalah kenegaraan yaitu sebagai kepala Negara atau kepala pemerintahan
dan pemimpin agama.
• Tugas sebagai kepala Negara, yakni mengatur kehidupan rakyatnya agar
tercipta kehidupan yang damai, adil, makmur, aman, dan sentosa.
Sedangkan sebagai pemimpin agama Khulafaur Rasyidin bertugas
mengatur hal-hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan.
• Ada dua cara dalam pemilihan khalifah ini, yaitu: Pertama, secara
musyawarah oleh para sahabat Nabi. Kedua, berdasarkan atas penunjukan
khalifah sebelumnya
2 Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq
(11-13 H / 632-634 M)

• Namanya ialah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamini. Di zaman pra Islam bernama
Abdullah ibnu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Julukannya Abu
Bakar (bapak Pemagi) karena dari pagi-pagi betul memeluk agama islam, gelarnya ash-
Shiddiq yang artinya selalu membenarkan, karena beliau selalu membenarkan pesan
kenabian Nabi Muhammad SAW, terutama Isra’ Mi’raj.

• Sebelum Rasulullah SAW wafat, beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa
yang akan menggantikan kepemimpinannya setelah beliau wafat. Karena itu,
tidak lama setelah Rasulullah wafat terjadi perbedaan pendapat antara kaum
Anshar dan Muhajirin dalam menggantikan kepemimpinan Rasulullah. Mereka
bermusyawarah dan masing-masing pihak merasa berhak untuk menjadi
pemimpin. Namun dengan semangat ukhuywah islamiah yang tinggi, akhirnya
Abu Bakar terpilih.
• Pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidato Abu Bakar ketika
beliau diangkat menjadi khalifah.
• Masa awal pemberontakan-pemberontakan oleh kelompok pembangkang keluar
dari pada ajaran Islam, orang-orang yang tidak mau membayar pajak dan
mengaku sebagai nabi baru setelah Rasulullah saw. wafat.
• Pada sistem pemerintahannya, Abu Bakar berusaha untuk memisahkan antara
kekuasaan eksekutif, yudikatif dan legislatif. Ia mengangkat sahabat-sahabat
senior untuk memimpin dalam satu wilayah pemerintahan yang langsung diawasi
oleh beliau. Kekuasaan yudikatif juga diserahkannya kepada Umar yang menjadi
Qadhi di Kota Madinah. Dalam pengambilan keputusan, Abu Bakar menjalankan
dan menghidupkan sistem syura dengan melakukan dialog dan diskusi kepada
para sahabatnya.
• Abu bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal
dunia. Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam tubuh umat
islam, Abu Bakar juga mengembangkan wilayah ke luar arab.
3 Khalifah Umar Ibnu al-Khathab
(13-23 H / 634-644 M)
• Umar ibn Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. Ayahnya
bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Beliau dibesarkan di dalam
lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan
khalifah kedua setelah Abu Bakar As Siddiq.
• Sewaktu masih terbaring sakit, khalifah Abu Bakar secara diam-diam melakukan
tinjauan pendapat terhadap tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan sahabat
mengenai pribadi yang layak untuk menggantikannya. Pilihan beliau jatuh pada
Umar ibn Al-Khattab
• Beliau dinobatkan sebagai khalifah pertama yang memangku jabatan panglima
tertinggi pasukan Islam, dengan gelar amir al-mukminin (panglima orang-orang
beriman)
• Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil, usaha
perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah islam pada
masa Umar bin Khattab meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina, Syria, Irak,
Persia dan Mesir.
• Umar bin Khattab, dikenal sebagi seorang yang sederhana, Beliau membiarkan tanah
dari negeri jajahan untuk dikelola oleh pemiliknya bahkan melarang kaum muslimin
memilikinya, sedangkan para prajurit menerima tunjangan dari Baitul Mal, yaitu
dihasilkan dari pajak.

• Umar telah membagi kekuasaan secara terpisah yaitu kekuasaan Legislatif (Majelis
Syura), yudikatif (Qadha) dan Eksekutif (Khalifah). Kebijakan ini menunjukan bahwa
Umar memang seorang negarawan dan administrator yang bijak. Dengan adanya
pemisahan kekuasaan tersebut, pemerintah dapat berjalan dengan baik dan membawa
kepada kemaslahatan umat Islam.

• Dalam kebijakan bidang sosial Beliau sangat perhatian terhadap kondisi rakyat serta
berupaya memberikan pelayanan serta perlindungan bagi penduduk yang berdiam di
wilayah kekuasaan Islam maupun penduduk non-Islam sekalipun, pemberlakuan
ijtihad dan penetapan kalender Islam.

• Dan Beliau wafat pada bulan Dzulhijah tahun 23 H dalam usia 63 tahun, Beliau
ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama
Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah. Umar dimakamkan di samping
Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq.
4 Khalifah Ustman ibn Affan
(23-35 H / 644-656 M)
• Beliau bernama lengkap Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak
Quraisy yang berasal dari Bani Umayyah. Beliau dipilih menjadi Khalifah
pada pertemuan majelis di Madinah, di Arab barat laut, pada tahun 23 H. Masa
pemerintahannya selama 12 tahun, yakni masa terpanjang dari semua khalifah
di zaman al-Khulafa’ ar-Rasyidin.
• Beliau merupakan pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi
namun beliau dikenal sebagai seorang yang dermawan.
• Selama masa pemerintahanya, beliau banyak menorehkan prestasi yang
gemilang dan membanggakan umat Islam, diantarannya angkatan laut pertama
Umat Islam dibentuk pada masa pemerintahanya, membangun bendungan,
jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid, dan memperluas masjid di
Madinah, menaklukan wilayah-wilayah yang semakin luas hingga ke
Konstantinopel sehingga secara otomatis pendapatan negara dari pembayaran
upeti, semakin menambah kas Negara dan berdampak pada kesejahteraan
rakyat. Penyatuan mushaf dan dialek menjadi satu sehingga al-Quran
terpelihara dengan kemurnianya hingga saat ini.
• Pemerintahan Usman bin Affan selama dua belas tahun dibagi menjadi dua
bagian menurut para sejarahwan yaitu, enam tahun masa pemerintahan yang
damai dan tenang tanpa kekacauan dan enam tahun lagi di akhir masa
pemerintahanya yang mengalami ketidak stabilan politik karena banyaknya isu-
isu mengenai pemerintahan Usman yang melenceng dari pemerintahan Khalifah
sebelumnya, ia dituduh dengan berbagai macam fitnah hingga membawanya
pada kesyahidan.
• Usman bin Affan memiliki gelar Dzunnurain yang berarti “dua cahaya”.
Berdasarkan catatan sejarah, gelar tersebut diberikan kepada Utsman karena
beliau dipercaya untuk menjadi pemilik dua cahaya yaitu untuk menikahi kedua
putri Rasulullah SAW, Ummu Kultsum dan Ruqayyah.
• Ustman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari jumat tanggal 17 Dzulhijjah 35
H/ 655 M. ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan
membunuh Ustman saat membaca al-Quran. Persis seperti yang disampaikan
Rasulullah perihal kematian Ustman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan
di pekuburan Baqi di Madinah
5 Khalifah Ali ibn Abi Thalib
(35-40 H / 656-661 M)

Pemberontakan pada masa Utsman yang


telah menguasai Madinah, tidak Persoalan pertama yang dihadapi Ali adalah
mempunyai pilihan lain selain Ali Bin pemberontakan yang dilakukan oleh Thalhah, Zubair,
Abi thalib untuk menjadi khalifah. dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum
Waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi para pembunuh Ustman dan mereka menuntut bela
Zubair Bin Awwam dan Thalhah bin terhadap darah Ustman yang telah ditumpahkan secara
Ubaidillah memaksa beliau sehingga zalim. Bersamaan dengan itu, kebijakan-kebijakan Ali
akhirnya Ali menerima baiat mereka. juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari
Menjadikan Ali satu-satunya khalifah gubernur di Damaskus. Muawiyah yang didukung oleh
yang di baiat secara massal. Karena sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan
khalifah sebelumnya dipilih melalui cara kedudukan dan kejayaan.
yang berbeda-beda.
Peristiwa yang terkenal dalam masa Ali adalah
terjadinya perang antara kubu Ali dan kubu Muawiyah.
Perang tersebut terjadi di daerah bernama Siffin,
sehingga perang ini disebut sebagai perang Siffin.
Seusai perundingan, Abu Musa menyatakan pemberhentian Ali dari
jabatannya sebagai khalifah dan menyerahkan urusan penggantiannya kepada
kaum muslimin. Tetapi ketika tiba giliran Amr bin Ash, ia menyatakan
persetujuannya atas pemberhentian Ali dan menetapkan jabatan khalifah bagi
Mu’awiyah. Ternyata Amr bin Ash menyalahi kesepakatan semula yang dibuat
bersama Abu Musa. Dalam peristiwa ini merugikan pihak Mu’awiyah. Ali
menolak keputusan tahkim tersebut, dan tetap mempertahankan
kedudukannya sebagai khalifah.

Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok Ali pecah menjadi dua bagian, dan
kelompok yang keluardari kelompok Ali dinamai sebagai kelompok Khawarij
(orang-orang yang keluar).

Pada 24 Januari 661, ketika Ali sedang dalam perjalanan menuju masjid Kuffah, ia
terkena hantaman pedang beracun di dahinya. Pedang tersebut yang mengenai
otaknya, diayunkan oleh seorang pengikut kelompok Khawarij, Abd al-Rahman ibn
Muljam, yang ingin membalas dendam atas kematian keluarga seorang wanita,
temannya, yang terbunuh di Nahrawan
Terimakasih
Hatur nuhun pisan

Semuga
bermanfaat🤍

Anda mungkin juga menyukai