Anda di halaman 1dari 8

UMAR IBN

KHATTAB
Kelompok 2
Muhammad Hafidz Bintang Sembilan
Muhammad Hamzah Fansuri
Muhammad Islah Alfatih
Muhammad Rayhan Gibrani
Nabeela Puteri Rachmani
Novia Maharani
Putik Fitria Indriya Kinasih
Qoryah Lukmiati
Kehidupan Khalifah Umar ibn Khattab
Umar Ibnu Khattab, (583-644) yang memiliki nama lengkap Umar Bin
Khattab bin Abdul Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin Razail
bin ‘adi bin Ka’ab bin Lu’ay adalah khalifah kedua yang menggantikan
Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia adalah salah seorang sahabat teebesar
sepanjang sejarah sesudah Nabi Muhammad SAW.

Umar termasuk di antara kaum kafir Quraisy ,dia adalah musuh dan
penentang Nabi Muhammad SAW. Umar berkeinginan untuk membunuh
Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Setelah masuk Islam, dia
berubah menjadi salah seorang yang gigih dan setia membela agama
Islam. Bahkan, dia termasuk seorang sahabat yang terkemuka dan paling
dekat dengan Nabi Muhammad SAW.
Proses Pengangkatan Khalifah Umar ibn Khattab

Sebelum meninggalnya Abu Bakar Ash-Shiddiq pada tahun 634 M/13


Hijriah Umar bin Khattab ditunjuk sebagai pengganti. Adapun beberapa faktor
yang mendorong Abu Bakar untuk menunjuk kembali sebagai khalifah yaitu :

(1)Kekhawatiran peristiwa yang sangat menegangkan di Tsaqifah Bani Sa’idah


yang nyaris menyeret umat Islam ke jurang perpecahan akan terulang
kembali bila ia ditunjuk sebagai pengganti Abu Bakar,
(2)Kaum Anshar dan Muhajirin saling mengklaim sebagai golongan yang
berhak menjadi khalifah,
(3)Umat Islam pada saat itu baru saja selesai menumpas kaim murtad dan
pembangkang.
Peristiwa diangkatnya Umar sebagai khalifah melalui proses peralihan
kepemimpinan tetap dalam bentuk musyawarah. Yaitu berupa usulan atau
rekomendasi dari Abu Bakar yang diserahkan kepada persetujuan umat Islam.

Pada awalnya terdapat berbagai keberatan mengenai rencana pengangkatan


Umar, kemudian Talhah menemui Abu Bakar untuk menyampaikan hal tersebut.
Namun, pada akhirnya orang yang paling tepat dalam mendusuki kursi
kekhalifahan adalah Umar berdasarkan persetujuan dari pihak umat Islam.

Saat Umar terpilih menjadi khalifah, peperangan semakin banyak yang


meningkat kaum umat muslimin berperang di dua medan, yaitu Syria, mereka
bertempur melawan tentara kerajaan Romawi yang kuat, dan sangat tangguh.
Pada tahun 635 M dan setahun kemudian dua kota jatuh ke tangan Islam
yaitu Kota Damaskus dan Suriah. Suriah sebagai basis ekspansi yang
diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Sa’ad ibn Abi Waqos. Kemudian
akhirnya Mesir jatuh pula ke tangan Islam di tahun 614 M yang diserahkan
oleh Alexandren. Dengan adanya gelombang ekspansi dibawah Umar ibn
al-Khaththab.
Karena adanya perluasan yang pesat maka langkah-langkah yang
diambil selanjutnya adalah bagaimana untuk bisa mengatur administrasi
negara dengan mencontohkan administrasi yang sudah berkembang di
Persia, yaitu :
1. Mengatur sebuah wilayah provinsi.
2. Mendirikan berbagai departemen yang dianggap sangat penting untuk
kemajuan pemerintahannya.
Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun 6 bulan (13-23 H/ 634-644
M.) masa jabatannya berakhir dengan kematian yang tragis yaitu seorang
budak bangsa Persia bernama Feroz atau yang dikenal dengan Abu Lu'luah
secara tiba-tiba menyerang dari belakang, ketika Umar hendak berjamaah
shalat Subuh di Masjid Nabawi. Umar meninggal pada tanggal 25 Dzulhijah
23 H. Dalam kepemimpinannya yang terakhir beliau menunjuk 6 sahabat
untuk dicalonkan sebagai pengganti Mereka adalah Utsman ibn Affan, Ali ibn
Abi Thalib, Zubair ibn al-Awwan, Sa'ad ibn Abi Waqash, Abdurrahman ibn
Auf, Thalhah ibn Ubaidillah. Setelah Umar wafat tim ini bermusyawarah dan
berhasil menunjuk Utsman sebagai khalifah setelah melalui per- saingan yang
ketat dengan Ali ibn Abi Thalib. Sekalipun telah kelihatan berat suara terletak
pada dua orang sahabat, yaitu Utsman dan Ali namun akhirnya Utsman yang
dipilih. Mengapa demikian, karena Ali dikenal sebagai orang yang
berpendidikan keras dan tegas, yang suasana di waktu itu mungkin belum
tepat. Karena beliau tidak terikat dengan alam pikiran kedua khalifah
sebelumnya.
Keberhasilan Masa Khalifah Umar ibn Khattab
Selama jabatan khalifah, Umar tidak bertindak otoriter karena pemikirannya
selalu berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist yang dimusyawarahkan dengan
para sahabat. Adapun keberhasilan yang diraih pada masa Umar Ibnu Khattab
melalui hal-hal berikut.

a. Penataan administrasi pemerintahan


b. Melakukan Ijtihad
- Dalam bidang peribadatan
- Dalam bidang kesejahteraan
- Dalam bidang hukum
c. Perluasan Wilayah (ekspansi)

Anda mungkin juga menyukai