Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ade Hilna Janata

Nim : 223121038

MK : Sejarah dan Peradaban Islam

Kelas : PAI A2/2022

Makalah Kelompok 1: Peradaban Islam Pada Masa Rasulullah

Nama lengkap Nabi Muhammad SAW adalah Muhammad ibn Abdillah ibn Abdul

Muthallib ibn Hasyim ibn 'Abdu Manaf ibn Qushayy ibn Kilab ibnMurrah ibn Ka'b ibn Lu'ay

ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik ibnal-Nadhar ibn Kinanah ibn Khuzaymah ibn Mudrikah ibn

Ilyas ibn Mudharr ibn Nazzar ibn Ma'add ibn Adnan. Dalam misi Nabi Muhammad yang

dalam ajaran Islam berhasil membawa bangsa Arab yang sebelumnya barbar dan tidak

dikenal oleh bangsa lainnya menjadi bangsa yang maju dan menguasai dunia. Inilah yang

membuat Nabi menjadi sosok yang dikenal sebagai sosok agung dan besar dalam sejarah.

Peradaban Islam pada masa Nubuwah dan Risallah beliau melakukan strategis dakwah

secara terbuka dimulai setelah turunnya QS.Al-Hijr yang isinya berubah perintah

melaksanakan dakwah secara terang-terangan. Peradaban Madinah memiliki perubahan yang

dilakukan oleh Nabi diantaranya: Pembangunan masjid Nabawi, Persaudaraan kaum

muhajirin dan Anshar, dan kerjasama antara umat islam dengan non-muslim. Pada masa

dakwah dimekkah, Rasulullah lebih fokus pada ajaran Tauhid sedangkan pada masa dakwah

dimadinah Rasulullah banyak memberikan aturan tentang hukum-hukum.

Perjalanan Rasulullah Muhammad saw. selama 63 tahun senantiasa dapat dijadikan

teladan dan menjadi contoh sempurna bagi manusia. Dakwah Rasulullah dari zaman sebelum
beliau diutus sebagai nabi dan rasul sudah memberikan contoh untuk kita bahwa dari suri

tauladan akhlak beliau patut untuk kita contoh dalam keseharian kita. Seberat apapun yang

Rasulullah hadapi Rasulullah selalu bergantung kepada Allah dengan segala susah payahnya

cobaan yang Allah berikan beliau tetap berpegang teguh dengan ketauhidan dan menjunjung

tinggi agama Islam yang beliau bawa.

Makalah Kelompok 2: Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Nama lengkap Abu Bakar adalah Abdullah bin Utsman bin’ Amir bin’ Amr bin Ka’ab

bin Sa’id bin Taim bin Murrah alTamimi, yang lebih dikenal dengan Abd al-Ka’bah di masa

Jahiliyah. Dia dilahirkan di Makkah dua tahun beberapa bulan setelah tahun gajah (573 M),

Dia terkenal sebagai seorang yang berperilaku terpuji, tidak pernah minum khamar dan selalu

menjaga kehormatan diri. Semasa kecil Abu Bakar seperti umumnya anak-anak di Makkah.

Mengenai gelar Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dibawanya dalam kehidupan sehari-hari,

menurut para penulis karena ia orang yang paling dini dalam islam.

Pada proses pembaiatan Abu Bakar, Abu Ubaidillah memberikan ikrar: “Engkaulah

dikalangan Muhajirin yang paling mulia”. Lalu pembai’atan itu diikuti oleh sahabat-sahabat

yang lain, diantaranya, Basyir Ibn Sa’ad, Hubab Ibn al-Munzir, dan ahabat lainnya, tidak

ketinggalan pula Usaid Ibn Hudair, pemimpin Bani Aus ikut membai’at Abu Bakar, sambil

menoleh kepada kaumnya yang juga sedang memperhatikan para sahabat yang sedang

membai’at Abu Bakar. Saat selesai sudah bai’at ini ada beberapa sumber mengatakan bahwa

Pembaiatan ini merupakan peristiwa sangat tiba-tiba sekali.

Banyak sekali proses-proses berat yang dihadapi Abu Bakar pada awal

pemerintahannya, banyak umat islam yang murtad atau keluar dari agama islam akibat

enggan membayar zakat, mereka pula menganggap membayar zakat hanya berlaku pada

masa Rasulullah masih hidup. Lalu Abu Bakar mengadakan rapat dengan para sahabat besar
itu guna meminta saran dalam memerangi mereka yang tak mau menunaikan zakat. Abu

Bakar berkata: demi Allah, orang yang keberatan yang menunaikan zakat kepadaku, yang

dulu mereka lakukan kepada Rasulullah, akan aku perangi".

Makalah Kelompok 3: Peradaban Isam Pada Masa Khalifah Umar bin Khatab

Nama lengkap Umar bin Khattab adalah Umar bin Khattab binNufail bin Abdul „Uzza

bin Rabbahbin Qurth bin Razah bin „Ady binKa‟ab Ibn Lu‟ay. Umar berasal dari bani Adi

bin Ka‟ab, salah satu rumpun suku Quraisy. Umar dilahirkan tiga belas tahun setelah tahun

Gajah. Umar bin Khattab dalam agama Islam berperan sebagai pengganti Nabi Muhammad

saw dan posisinya setelah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar wafat adalah sebagai

pewaris ajaran agama, sehingga Umar bin Khattab ini hanya menyampaikan ajaran-ajaran

agama yang disampaikan Nabi Muhammad saw kepadanya.

Adapun rangkaian penaklukan besar yang terjadi pada masa Umar bin Khatab:

Penaklukan Damaskus, Penaklukan Mada’in, dan Penaklukan Baitul Maqdis. Belum sampai

satu tahun menjadi khalifah, Umar bin Khattab telah menorehkan tinta emas dalam sejarah

perluasan wilayah kekuasaan Islam. Pada tahun 635 M, Damaskus, Ibu kota Suriah telah ia

tundukkan. Setahun kemudian seluruh wilayah Suriah jatuh ke tangan kaum muslimin,

setelah pertempuran hebat di lembah Yarmuk di sebelah timur anak sungai Yordania.

Keberhasilan pasukan Islam dalam penaklukan Suriah di masa Khalifah Umar bin Khattab.

Kebijakan-kebijakan politik Umar bin Khattab, Umar telah membagi kekuasaan secara

terpisah yaitu kekuasaan Legislatif (Majelis Syura‟), yudikatif (Qadha‟) dan Eksekutif

(Khalifah). Kebijakan ini menunjukan bahwa Umar memang seorang negarawan dan

administrator yang bijak. Selanjutnya kebijakan sosial Umar bin Khattab dalam bidang sosial

antara lain sangat perhatian terhadap kondisi rakyat serta berupaya memberikan pelayanan
serta perlindungan bagi penduduk yang berdiam di wilayah kekuasaan Islam bahkan terhadap

penduduk yang beragama non-Islam sekalipun, pemberlakuan ijtihad dan penetapan kalender.

Makalah Kelompok 4: Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Usman bin Affan

Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai

bin Galin. Ibunya adalah Urwah putri Ummu Hakim al-Baidha, Putri Abdul Muttalib, nenek

Nabi SAW. Beliau dilahirkan pada tahun ke6 daro tahun Gajah ia lebih mudah dari Nabi

Muhammad Saw 6 tahun. Tepatnya pada tahun 576 M. Selama pemerintahan Usman dibagi

dalam dua periode, yaitu periode kemajuan dan periode kemunduran sampai ia terbunuh.

Dengan demikian pada masa permulaan segalanya berjalan secara lancar dan stabil, perluasan

wilayah berlanjut dan pembangunan sarana-sarana umum dapat berjalan.

Khalifah utsman mengikuti langkah yang di tempuh oleh khalifah umar dalam hal-hal

pemilihan qadhi, yang begitu pula beliau selalu menyadarkan keputusannya pada al-quran

dan sunnah. Khalifah utsman begitu menganjurkan kepada petugas-petugas qadhi- qadhinya

yang berada di daerah pabila dalam menjalankan tugasnya agar mermeka selalu berlaku adil

demi terciptannya kebenaran. khalifah utsman tersebut memerintahkan kepada petugas-

petugas dan para qadhanya agar menjalankan keadilan dalam melaksanakan tugasnya

terhadap masyarakat dan melarang untuk berbuat curang dalam menjalankan tugas mereka.

Pada tahun ke-24 Hijriah, Utsman mengirimkan pasukan yang dipimpin Alwalid bin

Aqobah. Pada tahun ke-26 Hijriah, sebanyak 3.300 orang pasukan Muslimin dapat

menaklukan Sabur. Mereka dipimpin Utsman bin Abil Aash. Pada tahun ke-28 Hijriah,

pasukan Muslimin yang dipimpin Muawiyah bin Abi Sufyan dapat menaklukan Pulau Siprus.

Pada tahun ke-30 Hijriah. Tibristan dapat dikuasai. Pada tahun ke-31 Hijriah, pecah
peperangan Dzatish-Shawar. Pada tahun yang sama tentara yang dipimpin Ibnu Aamir

menguasai Marwarrauz. Thaliqon, Fariab. Jauzjan dan Thakharstan.

Makalah Kelompok 5: Peradaban Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib

Ketika pemilihan Ali Bin Abi Thalib, justru sebaliknya. Setelah terbunuhnya Utsman

bin Affan, masyarakat beramai-ramai datang dan membaiat Ali Bin Abi Thalib sebagai

khalifah. Beliau di angkat melalui pemilihan dan pertemuan terbuka, akan tetapi suasana pada

saat itu sedang kacau, karena hanya ada beberapa tokoh senior masyarakat islam yang tinggal

di Madinah. Sehingga kebebasan pengangkatan Ali Bin Abi Thalib di tolak oleh sebagian

masyarakat termasuk Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Meskipun hal itu terjadi, Ali masih

menjadi khalifah dalam pemerintahan islam.

Tidak berfungsinya konsep kekhalifahan pada masa Ali Bin Abi Thalib, pertma,

disebabkan karena pembunuhan terhadap khalifah Utsman masih misterius. Kedua, elite

pemerintaha khusunya dari kalangan Gubernur Syiria tidak menginginkan Ali tampil sebagai

khalifah, sebab Ali yang alim dan tidak zuhud itu sudah barang tentu tidak suka melihat

gubernurnya yang berorientasi pada kemewahan dunia. Pemerintahan Ali adalah

pemerintahan yang mencoba berdasarkan pada dasar-dasar hukum agama islam. Hal tersebut

ketika Ali hendak mengembalikan umat kepada kehidupan seperti zaman Rasulullah.

Berikut beberapa perang yang ada pada masa ke Khalifahan Ali bin Abi Thalib adalah

Perang Jamal, selama masa pemerintahannya, Ali menghadapi berbagai pergolakan, tidak ada

sedikitpun dalam pemerintahannya yang dikatakan stabil., Perang Shiffin, Kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang dilakukan Ali mengakibatkan perlawanan dari Gubernur di Damaskus,

Mu’awiyah bin Abi Sufyan, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa

kehilangan kedudukan dan kejayaan. dan perang Nahrawa, Setelah terjadi tahkim sebagian

tentara Ali tidak terima dengan sikap Khalifah yang menerima arbitrase.
Makalah Kelompok 6: Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Ummayah 1

Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan cara menolak

membai’at Ali, memerangi Khalifah Ali dan melakukan perdamaian (tahkim) yang dilihat

secara politik hal ini sangat menguntungkan Muawiyah. Peristiwa tahkim terjadi karena

perang Siffin. Perang siffin terdiri atasdua golongan yang berseteru akibat krisis

kepemimpinan tersebut yaitu golongan Khalifah Ali dan golongan Muawiyah dengan dalih

menuntut darah Utsman menuntut Ali agar menyikapi dan menyelesaikan tragedi

pembunuhan Utsman dengan menyusun kekuatan menentang pemerintahan Ali.

Peninggalan Peradaban islam pada masa Dinasti Ummayah ada berbentuk fisik

(bangunan-bangunan , sarana umum, dan sebagainya) Pada aspek pembangunan fisik banyak

di bangun jalan-jalan dan pasar. Bidang pertanian juga dibangun, irigasi baru diperkenalkan

kepada masyarakat Andalusia yang tidak mengenal sebelumnya. dan nonfisik (intelektual dan

ilmu pengetahuan) terdapat Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang politik dan

Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan (Kemajuan intelektual,

Kemajuan dibidang filsafat, Kemajuan bidang agama islam, Kemajuan bidang sains).

Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah.

Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini. Bidang administraasi misalnya,

telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang mendukung tampuk

kepemimpinan Dinasti Umayyah. Adapula faktor yang menyebabkan Dinasti Umayyah

Runtuh adalah Sistem pergantian Khalifah melalui garis keturunan, Lemahnya pemerintah

Daulah Bani Umayyah, dan penyebabnya langsung tergulingnya Dinasti Bani Umayyah yang

munculnya kekuasaan baru yang diperoleh oleh keturunan Al-Abbas ibn Abd al Muthalik.

Anda mungkin juga menyukai