Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 2:SahidR.M.

Saman Hudin

Kuswandi

Mita Aprilia

Sumita

Nazla
Hubungan dagang antara indonesia dengan india dan china:

Sebagai akibat hubungan perdagangan dan pelayaran,timbulah pertemuan


kebudayaan baru bagi masyarakat Nusantara.proses pencampuran antara dua
atau lebih kebudayaan yg saling bertemu dan memengaruhi itu disebut
akluturasi kebudayaan.

Adanya hubungan dagang pada awal abat Tarikh masehi, didasarkan adanya
sumber-sumber baik estrim atau intrim.

a.Ekstren

1.sumber dari India

Bukti adanya hubungan dagang tersebut dapat diketahui dari kitab jataka dan
kitab Ramayana tetapi tidak menyebutkan kapan india mengenal indonesia.
Kitab sastra india yg dapat dipercaya adalah kitab mahaniddesa yg memberi
petunjuk masyarakat india telah mengenal beberapa tempat di indonesia pada
abat ke-3 masehi.Dalam kitab Geograpihike yg ditulis pada abat ke-2 juga
disebutkan telah ada hubungan dagang antara india dan indonesia.Dari kedua
keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara itensif terjadinya hubu-
ngan dagang antara indonesia dan india mulai abad abad tersebut (abad2-3
masehi)

2.sumber dari cina

Hubungan indonesia dengan cina/tiongkok diperkira telah berkembang pada


abad ke-5.Bukti bukti yang memperkuat hubungan itu diantaranya adalah
perjalanan seorang pendeta budha,fahien.
Pada sekitaran tahun 413 m,fahien melakukan perjalanan dari india ke YE-PO-
TI(tarumanegara) dan kembali melalui jalur laut.selanjutnya,kaisarcina,wen ti
mengirim utusan ke she-po (pulau jawa)

3.sumber dari yunani

Hubungan dagang antara indonesia dengan india,dan cina dapat diketahui dari
claudius ptolomeus, seorang ahli ilmu bumi yunani .dalam kitabnya berjudul
Geograpike yg ditulis pada abad ke-2.potolmeus menyebutkan nama Lbadio yg
berarti pulau jelai. Mungkin itu ucapan yunani untuk menyebut Yawadwipa,yg
artinya juga pulau jelai.Dengan demikian,seperti yg disebutkan dalam kitab
Ramayana bahwa Yawadwipa yg dimaksud adalah pulau jawa.

B.Intren

Adanya sumber-sumber dari luar,seperti dari india,cina,yunani, diperkuat


adanya sumber-sumber yg ada di indonesia sendiri.

1.prasasti

Prasasti-prasasti tertua di indonesia yg menunjukan hubungan indonesia


dengan india,misalnya prasasti mulawarman di kalimantan timur yg berbentuk
yupa,semua prasasti ditulis dengan bahasa senskerta dan huruf pallawa

2.Kitab-kitab Kuno

Kitab-kitab kuno yg ada di indonesia biasanya ditulis pada daun lontar yg ditulis
dg bahasa dan tulisan jawa kuno yg juga pengaruh dari bahasa senskerta dan
tulisan pallawa.

3.Bangunan-bangunan kuno

Bangunan2 kuno yg bercorak hindu maupun budha terdiri dari candi,stupa,


relief, dan arca.

Agama hindu yg berkembang di indonesia berbeda dg agama hindu di india.


Agama dan kebudayaan hindu disesuaikan dg kebudayaan asli indonesia yg
berintikan pemujaan roh leluhur(animism dan dinamisme).Dalam bidang sastra
pun terjadi penyesuaian, misalnya huruh palawa menjadi huruf kawi dan huruf
jawa kuno.Demikian pula dg seni bangunan, bentuk candi di indonesia lain dg
yg ada di india.
3).pada mulanya hubungan indonesia dengan india dalam bentuk dagang.
Hubungan ini kemudian berkembang menjadi hubungan agama dan budaya.
Proses masuknya budaya india tidaklah berasal dari satu tempat atau daerah di
indonesia. Tetapi pada masa sekitar permulaan tarikh masehi di indonesia
telah dikenal dg agama hindu dan budha. Pada mulanya agama hindu yg
berkembang dan mempunya banyak pengikut diindonesia.sebenarnya agama
budha sudah masuk namun belum berkembang.hal ini terbukti dari agama yg
dipeluk Raja Mulawarman dari kutai dan Raja purnawarman dari
Tarumanegara yakni agama hindu. Melalui para pedagang itulah budaya dan
agama india masuk ke indonesia.para pedagang india yg beragama hindu-
budha banyak bermukim di kota-kota pelabuhan.Bahkan’banyak diantaranya
banyak hidup menetap dan menikah dengan penduduk pribumi.perkawian dan
permukiman tersebut mempercepat pesebaran agama dan budaya india.sejak
abad ke-7 agam Hindu-Budha mencapai perkembangannya di indonesia.

1. Melalui jalur laut


Para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha yang menggunakan jalur laut datang
ke Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para pedagang yang biasa beraktivitas pada
jalur India-Cina. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu-Budha, yaitu dari
India menuju Myanmar, Thailand. Semenanjung Malaya, kemudian ke Nusantara. Sementara
itu, dari Semenanjung Malaya ada yang terus ke Kamboja, Vietnam, Cina, Korea dan Jepang.
Di antara mereka ada yang langsung dari India menuju Indonesia dengan memanfaatkan
bertiupnya angina muson barat.
Proses masuknya kerajaan hindu-buhda

B. Perkembangan Kehidupan Kerajaan Hindu-Budha

Di Indonesia Masuknya agama Hindu dan Budha membawa pengaruh besar


bagi perubahan politik, ekonomi, social dan budaya di Indonesia. Di bidang
politik masuknya hindu dan budha mendorong munculnya kerajaan-kerajaan
yang bercorak hindu dan budha. Dan akhirnya perkembangan kehidupan
kerajaan-kerajaan Hindhu dan Budha itu berkembang di Indonesia.

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang pertama kali berdiri di


Indonesia setelah berkembangnya pengaruh dari India. Hal ini berdasarkan
prasasti Yupa yang di temukan di daerah di kutai sejak tahun 400 M di
Kalimantan timur. Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa)
sebanyak 7 buah berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai. Letak
Kerajaan Kutai adalah di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai
Mahakam. Semua prasastinya tertulis pada Yupa yang berfungsi sebagai tiang
untuk menambatkan hewan yang akan dikorbankan.

2. Kerajaan Tarumanegara

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah


berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan
catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar
lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan
Hindu beraliran Wisnu. Kerajaan Tarumanegara dibangun Raja Dirajaguru
Jayasingawarman tahun 358 M, yang memerintah hingga tahun 382 M.
Jayasingawarman berasal dari Ceylan (Srilangka siki) India, yang pindah ke
Nusantara karena bangsanya kalah dalam perang. Makam Raja dirajaguru
Jayasingawarman ada disekitar kali Gomatri (wilayah Bekasi).
Kerajaan Maritin(sriwijaya dan matram)

 Kerajaan Sriwijaya

Pada abad ke-7, muncul kerajaan yang berkembang begitu pesat di


wilayah Sumatra, yaitu Kerajaan Sriwijaya. Awalnya Kerajaan
Sriwijaya ini muncul setelah munculnya kota-kota perdagangan.
Wilayah pantai timur Sumatra merupakan wilayah yang sangat
ramai, hal ini dikarenakan wilayah tersebut menjadi salah satu jalur
perdagangan.

Kerajaan Sriwijaya terletak di Sumatera Selatan tepatnya di Sungai


Musi, Palembang. Menurut Prasasti Kedukan Bukit, raja Sriwijaya
yang bernama Dapunta Hyang, berhasil menaklukkan daerah
Minangatamwan yang diperkirakan saat ini adalah daerah Jambi.
Letak Sriwijaya yang cukup strategis mendorong interaksi antara
Sriwijaya dengan kerajaan di luar Nusantara, seperti kerajaan
Nalanda dan kerajaan Chola dari India. Selain dengan India, Sriwijaya
juga melakukan hubungan baik dengan pedagang-pedagang dari
Tiongkok yang sering singgah. Perluasan daerah kekuasaan ini,
mendorong perekonomian kerajaan menjadi maju.
Selain Dapunta Hyang, Sriwijaya pernah dipimpin oleh Raja
Balaputradewa yang merupakan keturunan Dinasti Syailendra. Di
bawah kepemimpinan Balaputradewa, Sriwijaya menjadi kerajaan
yang sangat berjaya. Pada abad ke-7 M, kerajaan Sriwijaya berhasil
menguasai jalur perdagangan di Selat Sunda, Selat Malaka, Selat
Bangka, dan Laut Jawa.

 Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan besar bercorak


Hindu-Buddha di Jawa. Kerajaan Mataram diperkirakan berdiri
selama 196 tahun dan memiliki 17 orang Raja. Raja memiliki gelar
khusus seperti narapati yang berarti manusia yang memimpin, sri
maharaja yang berasal dari bahasa Sanskerta, rakai dan abhiseka
yang semuanya berasal dari India. Raja pertama Mataram adalah
Ratu Sanjaya.

Pada masa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedang


sibuk melakukan perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di
sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah pendiri
Mataram Kuno. Ia pun membahas tentang Lingga, yang merupakan
lambang dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa itu
adalah Hindu Siwa. Sedangkan dalam Prasasti Balitung, diceritakan
nama-nama Raja yang memerintah saat masa Kerajaan Dinasti
Sanjaya.

Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha dan kemaritimannya

1. FISIK

a. Wilayah Nusantara

Wilayah Indonesia saat ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh


kehadiran kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, yaitu Singasari,
Sriwijaya, dan Majapahit. Pada masa Sriwijaya, wilayah
kekuasaannya meliputi daerah Malayu di sekitar Jambi, daerah yang
saat ini menjadi Pulau Bangka, daerah Lampung Selatan, serta usaha
Sriwijaya untuk menaklukan Pulau Jawa. Di masa Singasari, wilayah
kekuasaannya meliputi wilayah Pahang (saat ini Malaysia), Malayu
(saat ini Sumatera Barat), Gurun (nama pulau di Indonesia bagian
timur), Bali, seluruh Pulau Jawa, Bakulapura dan Tanjungpura (saat
ini wilayah di barat daya Kalimantan).

b. Bidang Arsitektur

Salah satu pengaruh yang masih bertahan hingga saat ini adalah
arsitektur pada bangunan di masa lalu yang banyak digunakan oleh
bangunan masa kini. Beberapa bagian bangunan yang terpengaruh
adalah pembagian bangunan dan halaman, atap bangunan, dan
gapura.

2. NONFISIK

a. Teknologi Perkapalan

Teknologi perkapalan semakin maju sejak masa Hindu-Buddha


khususnya Sriwijaya. Ciri khasnya antara lain adalah badan (lambung)
kapal berbentuk seperti huruf V.

b. Navigasi Pelayaran

Pelayaran bangsa Indonesia pada masa kuno bergantung pada sistem


angin musim. Pengetahuan tentang angin darat dan angin laut
penting bagi pelaut. Untuk mengetahui arah, pada siang hari para
pelaut memanfaatkan matahari, lalu di malam hari mereka
menggunakan letak kelompok bintang tertentu di langit, seperti
bintang mayang, bintang biduk, dan sebagainya.

c. Sistem Pendidikan
Jika saat ini kamu banyak menemukan sekolah yang memiliki asrama,
itu adalah salah satu warisan masa klasik. Salah satu kerajaan yang
terkenal dengan pendidikan agama Buddha-nya dan memiliki asrama
adalah Sriwijaya. Saat itu kerajaan memiliki asrama (mandala)
sebagai tempat untuk belajar ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu lainnya.
Asrama biasanya terletak di sekitar kompleks candi dan digunakan
oleh para murid.

d. Bahasa dan Sistem Aksara

Pada masa awal Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dari India,


Bahasa Sanskerta hanya digunakan oleh kaum pendeta. Bahasa lain
yang digunakan oleh masyarakat pada masa itu adalah Bahasa Pali.
Pada akhirnya, Sanskerta-lah yang banyak memengaruhi Bahasa
Indonesia. Berikut beberapa kata yang telah diserap atau sering
digunakan dalam Bahasa Indonesia

e. Upacara/Tradisi

Upacara/tradisi di masa Hindu dan Buddha banyak yang bertahan


hingga saat ini. Beberapa upacara atau tradisi yang bertahan hingga
saat ini seperti upacara ngaben, tradisi potong gigi, hari raya Waisak,
ataupun wayang. Ngaben adalah upacara kematian dengan
membakar mayatnya dan abunya dibuang ke laut. Tujuannya adalah
untuk melepaskan Sang Atma (roh) dari belenggu keduniawian
sehingga dapat dengan mudah bersatu dengan Tuhan (Mokshatam
Atmanam).

Anda mungkin juga menyukai