Anda di halaman 1dari 11

Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan.Pada masa
tersebut, sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi
perdagangan dengan bangsa asing, terutama Tiongkok dan India yang merupakan pusat agama
Hindu dan Buddha terbesar di Asia

5 Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha ke Indonesia

Melalui jalur perdagangan, agama Hindu dan Buddha mulai hadir di Indonesia. Para pedagang
tersebut mengajarkan agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.Ada 5 teori yang cukup terkenal
dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.

1. Teori Ksatria

Menurut teori ksatria agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum militer atau prajurit dan
bangsawan yang saat itu memegang kekuasaan di wilayah India. Teori ksatia dikemukakan oleh
C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens,teori ini menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa
oleh kaum ksatria yang melalukan ekspedisi militer ke Indonesia.

2. Teori Waisya

Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang India ke
Indonesia. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India. Teori ini
dikemukakan oleh N.J. Krom, yang berpendapat bahwa agama Hindu-Buddha masuk ke
Indonesia dibawa oleh pedagang dari India.Agama Hindu dan Buddha disebarkan dengan cara
pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk setempat saat pedagang dari
India dan bermukim di Nusantara yang secara spesifik merujuk kepada Indonesia atau kepulauan
Indonesia di masa sekarang.

3. Teori Brahmana
Teori brahmana pertama kali dikemukakan oleh Jc.Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa
agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum brahmana dengan dua cara, yaitu kaum brahmana dari
India diundang raja-raja Indonesia dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang
ke Nusantara.

4. Teori Arus Balik

Teori yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa
oleh orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan ketika kembali dari India, mereka
menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.

5. Teori Sudra

Teori sudra dikemukakan oleh van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau budak yang
bermigrasi ke wilayah Indonesia.
12 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Quipperian, supaya bisa lebih menghargai asal muasal negara kita, yuk kita cari tahu apa saja 12

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang pernah berjaya di masa lalu. Misalnya Kerajaan Kutai,

Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kalingga, dan

masih banyak lainnya.

12 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia ini tentu saja jadi penentu budaya dan asal jati diri bangsa

kita, sampai di masa sekarang. Bahkan tanpa kita sadari, ada banyak peninggalan-peninggalan

kerajaan di masa lalu yang masih kita terapkan di kehidupan sehari-hari.

Kerajaan Hindu

Kerajaan Hindu di Indonesia merupakan kerajaan-kerajaan yang memiliki corak agama Hindu.

Beberapa kerajaan Hindu ini merupakan bukti nyata dari peradaban manusia di Indonesia, lho.

Berikut ini adalah beberapa kerajaan Hindu yang tercatat dalam sejarah dan pernah ada di

Indonesia, antara lain:

1. Kerajaan Kutai

Pernahkah kamu mendengar kerajaan Kutai? Yup, Kerajaan Kutai adalah Kerajaan Hindu yang

paling tua di Indonesia, lho. Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-4 dan berlokasi di hulu sungai

Mahakam, Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Berdasarkan sumber sejarah, kerajaan ini dipimpin oleh 5 orang raja dengan raja terbesar yaitu

Aswawarman, Kudungga, dan Mulawarman.

2. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Kanjuruhan telah berdiri sejak abad ke-7 Masehi dan merupakan salah satu kerajaan

bercorak Hindu yang ada di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Raja Gajayana yang juga

menjadi raja pertama dari kerajaan ini.

Kerajaan Kanjuruhan terletak Malang, Jawa Timur tepatnya di desa Dinoyo. Salah satu

peninggalan dari kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo yang ditulis dalam bahasa Sansekerta.

3. Kerajaan Tarumanegara

Salah satu kerajaan Hindu dari daftar 12 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia selanjutnya adalah

Tarumanegara yang berdiri pada tahun 400 hingga 500 Masehi.

Berdasarkan isi dari prasasti Ciaruteun, Kerajaan Tarumanegara ini dipimpin oleh Raja

Purnawarman yang merupakan raja ketiga, yang merupakan raja terbesar sepanjang sejarah

kerajaan Tarumanegara.

Terletak di Bogor, Jawa Barat, Kerajaan Tarumanegara semakin maju dalam bidang pertanian

dan perdagangan karena pembangunan terusan air sepanjang 12 kilometer di Sungai Gomati.

4. Kerajaan Kediri

Berdiri pada abad ke-11, kerajaan Kediri terletak di Jawa Timur. Beberapa prasasti menjadi

sumber sejarah dari kerajaan ini seperti prasasti Hantang, Jaring, Cina, dan lainnya. Raja

Jayabaya menjadi raja yang paling terkenal dari kerajaan Kediri.

Barang seperti emas, kayu cendana, perak, dan pinang merupakan barang yang didagangkan

pada masa kejayaan kerajaan Kediri, lho.

5. Kerajaan Singasari

Tahukah kamu, Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang memakan banyak korban ketika

didirikan. Tahun 1222 Ken Arok mendirikan kerajaan ini dengan membunuh Tunggul

Ametung. Ken Arok lah yang menjadi raja pertama di Kerajaan Singasari.
Kerajaan ini terletak di Kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur. Prasasti Mula Malurung,

Candi Sumberawan dan Jawi merupakan beberapa peninggalan kerajaan Singasari.

6. Kerajaan Majapahit

Nah, kerajaan Hindu yang paling terakhir adalah Kerajaan Majapahit yang berdiri sekitar tahun

1293 hingga tahun 1527 Masehi. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur dan didirikan oleh Raden

Wijaya.

Raja Hayam Wuruk yang namanya sering kita dengar itu juga merupakan salah satu pemimpin

kerajaan ini. Ia memerintah pada tahun 1350-1389.

Salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Majapahit ialah Candi Cetho.

Kerajaan Budha

Seperti halnya kerajaan Hindu, kerajaan Budha merupakan kerajaan-kerajaan yang memiliki

corak agama Budha.

Berikut ini adalah beberapa kerajaan Budha yang ada di Indonesia, yaitu:

1. Kerajaan Kalingga

Pernah terbagi menjadi dua bagian yaitu Keling dan Medang, Kerajaan Kalingga merupakan

kerajaan Budha pertama di pantai utara Pulau Jawa.

Berdiri pada abad ke-6 Masehi kerajaan ini juga dikenal sebagai Kerajaan Holing.

Beberapa rajanya antara lain Raja Wasumurti, Raja Wasugeni, dan Raja Wasudewa. Beberapa

peninggalan sejarah Kerajaan Kalingga ialah Prasasti Tukmas, Prasasti Upit, dan Candi Angin.

2. Kerajaan Sriwijaya

Nah, kalau Kerajaan Budha pertama sekali di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya. Berdiri

sekitar abad ke-7 Masehi, kerajaan ini berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan.
Perdagangan maritim menjadi andalan kerajaan ini pada masanya. Hal ini menjadikan Kerajaan

Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang sukses berkuasa di Nusantara.

Raja Balaputradewa menjadi raja yang paling terkenal dari kerajaan ini karena mampu membawa

Sriwijaya ke puncak kejayaannya. Prasasti Dapunta Hyang dan Kedukan Bukit merupakan

beberapa peninggalan sejarah dari kerajaan ini.

3. Kerajaan Dharmasraya

Berlokasi di hulu Sungai Batanghari, Sumatera kerajaan Dharmasraya ini berdiri pada tahun

1183 Masehi. Kerajaan ini mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Raja Adityawarman

pada tahun 1347 Masehi.

Prasasti Grahi menjadi salah satu bukti pernah berdirinya kerajaan Dharmasraya yang memiliki

corak Budha di Indonesia.

4. Kerajaan Mataram Kuno

Pada awalnya, Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan yang bercorak Hindu. Namun, pada

masa pemerintahan dinasti Syailendra Wangsa, kerajaan Mataram kuno beralih menjadi

kerajaan yang bercorak Budha.

Kerajaan Mataram Kuno awalnya berdiri di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah pada 752 Masehi.

Namun kemudian kerajaan ini berpindah ke Jombang dan Madiun di Jawa Timur.

5. Kerajaan Sri Bangun

Kerajaan bercorak Budha dari daftar 12 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia selanjutnya adalah

kerajaan Sri Bangun.

Tahun berdiri kerajaan ini tidak diketahui secara pasti hingga saat ini. Kerajaan Sri Bangun

terletak di Kota Bangun, Kalimantan Utara yang tidak jauh dari ibukota Kabupaten Kutai

Kartanegara yakni Tenggarong.


Raja Qeva merupakan raja yang paling terkenal dari Kerajaan Sri Bangun. Peninggalan

sejarahnya antara lain: Situs Sri Bangun, Arca Buddha Pengembara, Patung Singa Noleh, dan

Patung Lembu Nandi.

6. Kerajaan Bali Dwipa

Kerajaan Bali Dwipa Semarapura merupakan Kerajaan Budha kuno yang ada di Indonesia dan

berdiri sekitar abad ke-8. Kerajaan ini terletak di sekitar Gianyar, Bali.

Di Kerajaan ini, bertahta Dinasti Syailendra yang dipercaya oleh masyarakat sebagai turunan

Dewa. Peninggalan sejarah dari kerajaan ini terdiri dari beberapa prasasti dan juga patung.
Awal Mula dan Perkembangan Agama Hindu-Budha di Indonesia

Setiap masa pasti akan mengalami yang namanya perkembangan. Perkembangan merupakan
proses perubahan yang terjadi secara perlahan dari masa ke masa. Perkembangan juga
membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena proses yang dilalui juga tidak mudah. Sama
halnya dengan agama Hindu-Budha. Agama Hindu-Budha juga melalui proses yang panjang
sehingga agama Hindu-Budha bisa berkembang di Indonesia hingga sampai saat ini. Bagaimana
proses awal masuknya dan perkembangan agama Hindu-Budha ke Indonesia dan pengaruhnya
terhadap Indonesia?

Masuknya agama Hindu-Budha ke indonesia itu memiliki cara yang berbeda. Lahirnya agama
Hindu ini berawal dari percampuran kebudayaan kepercayaan antara bangsa Arya dengan bangsa
Dravida, hal tersebut yang biasanya disebut dengan akulturasi. Akulturasi kebudayaan
merupakan percampuran dua kebudayaan dengan menghasilkan kebudayaan yang baru tanpa
menghilangkan kebudayaan yang lama. Agama Hindu ini juga merupakan agama yang bersifat
politeisme. Politeisme merupakan kepercayaan yang mengakui dan mempercayai bahwa adanya
lebih dari satu Tuhan atau menyembah banyak dewa. Dengan berjalannya waktu, terjadi
perkembangan terhadap agama Hindu. Masyarakat Hindu terbagi menjadi empat kasta, yang
terdiri dari kasta Brahmana, kasta Ksatria, kasta Waisya, dan kasta Sudra. Di antara empat kasta
tersebut, kasta yang paling tinggi adalah kasta Brahmana. Bahkan di luar masih terdapat
golongan yang tidak diterima oleh masyarakat agama Hindu, yaitu golongan Paria. (Sudrajat,
2012)

Agama Budha ditemukan sebelum 6 SM. Agama Budha sudah masuk ke Indonesia sejak zaman
adanya kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Agama Budha ini mulai menyebar melalui
perdagangan yang melalui jalur laut, yaitu ketika melakukan perjalanan ke India dan Nusantara.
Namun, pada saat kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan, nilai-nilai
agama Budha juga malah menjadi pudar. Setelah itu terdapat satu biksu pertama Indonesia, yaitu
YM Bhante Ashin Jinarakkhita yang mempelopori bangkitanya Budha Dharma di Indonesia.
Setelah itu, agama Budha mulai mengalami perkembangan. Hingga saat ini, perkembangan
agama Budha di Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Sehingga, hingga pada saat ini
sudah terdapat banyak organisasi, himpunan, dan komunitas agama Budha yang menyebar di
Indonesia. (Andrea Anderson, 2019)

Dengan masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia, maka terdapat teori-teori tentang


masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia. Teori-teori tersebut terdiri dari Teori Brahmana,
Teori Ksatria, Teori Waisya, Teori Arus Balik, dan Teori Sudra. Teori Brahmana ini merupakan
teori yang ditemukan oleh J.C. Van Leur. Dimana Teori Brahmana ini menyatakan bahwa agama
Hindu-Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana. Teori ini dapat dibuktikan
dengan adanya prasasti yang ditemukan pada masa kerajaan Hindu-Budha. Teori Ksatria
merupakan teori yang ditemukan oleh Dr. J.L. Moens. Teori Ksatria ini menyatakan bahwa
agama Hindu-Budha dibawa ke Indonesia oleh kaum Ksatria, yaitu kaum kalangan militer yang
melakukan pelayaran militer ke Indonesia. (Rahmad Ardiansyah, 2023)

Teori Waisya merupakan teori yang ditemukan oleh Dr. N.J. Krom. Teori ini menyatakan bahwa
agama Hindu-Budha dibawa ke Indonesia oleh pedagang India. Selain melakukan perdagangan,
mereka juga memperkenalkan ajaran agama Hindu-Budha. Para pedagang juga diyakini
memperkenalkan agama Hindu-Budha dengan cara menikah dengan penduduk setempat. Teori
Arus balik merupakan teori yang ditemukan oleh F.D.K. Bosch. Teori ini menjelaskan bahwa
terdapat pedagang nusantara yang mempelajari sendiri tentang agama Hindu-Budha dengan cara
ke India, sehingga setelah itu ia dapat sebarkan ke Indonesia. Dan yang terakhir adalah Teori
Sudra. Teori Sudra merupakan teori yang ditemukan oleh Van Faber. Teori ini menjelaskan
penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia ini diawali oleh para kaum Sudra yang berimigrasi
ke wilayah Indonesia. (Rahmad Ardiansyah, 2023)
Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia ini juga memberikan pengaruh terhadap sistem
sosial. Pengaruh agama Hindu-Budha yang pertama adalah pada bidang politik. Pada zaman
kuno, Indonesia menganut sistem pemerintahan yaitu, sistem kerajaan kekuasaan. Oleh karena
itu, mulai terdapat peraturan hukum kasta. Selanjutnya terdapat pengaruh terhadap bidang
keagamaan. Dengan adanya Hindu-Budha di Indonesia, maka terjadi perkembangan terhadap
sebuah kepercayaan yang dimana kepercayaan tersebut mempercayai seorang nenek moyang.
Tidak hanya itu, bahkan terdapat juga kepercayaan yang percaya bahwa benda-benda disekitar
memiliki kekuatan gaib. (Bertold Ananda, 2023) Dan yang terakhir terdapat juga pengaruh pada
bidang sosial budaya. Agama Hindu-Budha memberikan bukti peninggalan yang berupa karya
seni dan budaya. Karya seni yang dihasilkan, salah satu contohnya adalah bangunan candi. Bisa
dilihat bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam candi. (Fransiska Viola Gina, 2022)

Kesimpulan yang bisa saya dapatkan adalah masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia ini
melalui cara yang berbeda. Agama Hindu masuk ke Indonesia berawal dari percampuran
kebudayaan kepercayaan antara bangsa Arya dengan bangsa Dravida. Sedangkan agama Budha
masuk ke Indonesia sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit dan agama Budha
ini menyebar melalui perdagangan yang melalui jalur laut, yaitu ketika melakukan perjalanan ke
India dan Nusantara. Dengan masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia, maka terdapat teori-
teori tentang masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia. Teori-teori tersebut terdiri dari Teori
Brahmana, Teori Ksatria, Teori Waisya, Teori Arus Balik, dan Teori Sudra. Masuknya agama
Hindu-Budha ke Indonesia ini juga memberikan pengaruh terhadap sistem sosial. Mulai dari
pengaruh terhadap bidang politik, bidang keagamaan, dan juga pada bidang sosial budaya.

Pesan moral yang bisa saya dapatkan adalah kita harus tetap menghargai apapun usaha yang
sudah orang lain lakukan, contohnya adalah pedagang dari India yang jauh-jauh datang ke
Indonesia untuk memperkenalkan agama Hindu. Kita juga harus saling menghargai usaha yang
dia lakukan agar agama Hindu dapat menyebar di Indonesia. Yohanes 13 : 34, "Aku memberikan
perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi". Seperti yang bisa kita lihat pada
ayat Alkitab diatas, bahwa kita harus saling menghargai dan mengasihi sesama manusia
walaupun kita memiliki perbedaan dengan mereka. Kita sebagai anak Tuhan seharusnya
berusaha untuk bisa mempelajari materi-materi dengan lebih baik lagi. Saya juga berharap
semoga kedepannya saya bisa mengerti dan memahami materi-materi yang sudah diajarkan. Dan
juga kedepannya semoga saya bisa lebih baik lagi dalam mengerjakan tugas PH yang diberikan
dan mendapatkan nilai yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai