Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SISWA

Materi: Hukum Kirchoff


LK: 01-04

Nama : ______________________________________________ contoh ini, kita gambarkan arah arus listrik sebagai
berikut.
No/Kelas : ____________ / ____________ R1=4 Ω

Hari/Tgl. : __________________________ i
i
Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik digunakan ε1 15 V ε1 3V
untuk menganalisis kuat arus listrik pada rangkaian i
majemuk yang tidak bisa diselesaikan dengan Hukum i
Ohm dan konsep rangkaian seri/paralel. Ada dua R2=2 Ω
hukum Kirchoff yang selanjutnya akan kita sebut Langkah 2: gambarkan arah loop pada rangkaian
sebagai Hukum 1 Kirchoff dan Hukum 2 Kirchoff. (boleh digambarkan sembarang). Loop ini berguna
sebagai acuan dalam menuliskan persamaan Hukum 2
HUKUM 1 KIRCHOFF Kirchoff. Dalam contoh ini, kita gambarkan arah loop
Hukum Kirchoff yang pertama menyatakan bahwa searah jarum jam.
jumlah kuat arus listrik adalah kekal. Dengan kata R1=4 Ω
lain, jumlah kuat arus listrik yang masuk ke
percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik i
yang keluar percabangan. Secara matematis dapat i
ditulis: ε1 15 V loop ε1 3V
i
𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 i
Misalnya pada suatu percabangan berikut. R2=2 Ω
Sesuai Hukum I Khrirchoff, Langkah 3: tuliskan persamaan berdasarkan Hukum 2
I1 I2 persamaan kuat arus listrik Kirchoff. Ada dua aturan yang harus dipegang disini,
I3 pada gambar disamping antara lain:
memenuhi persamaan:
𝐼1 + 𝐼3 = 𝐼2 - Aturan untuk sumber tegangan/GGL, yaitu: jika
arah GGL (ε) searah loop maka GGL bertanda
HUKUM 2 KIRCHOFF positif (+ε) dan jika berlawanan maka GGL
bertanda negatif (-ε).
Hukum Kirchoff yang kedua menyatakan bahwa
jumlah tegangan pada rangkaian tertutup sama - Aturan untuk kuat arus (i), yaitu: jika arah i searah
dengan nol. Secara matematis dapat ditulis dalam loop maka i bertanda positif (R.i) dan sebaliknya
persamaan: jika i berlawanan dengan arah loop maka i
bertanda negatif (R . -i).
𝜀− 𝑅 .𝑖 = 0
(catatan: pada sumber lain mungkin anda akan
Secara sederhana, Hukum 2 Kirchoff menyatakan
mendapatkan aturan yang berlawanan. Hal ini
bahwa dalam rangkaian tertutup, jumlah tegangan
diakibatkan karena bentuk persamaan yang
yang dihasilkan oleh GGL (𝜀) sama dengan jumlah
digunakan juga berbeda, yaitu: ∑ ε + ∑R.I = 0.
penurunan tegangan pada hambatan (R.I).
Tidak ada yang salah dalam hal ini, sepanjang anda
Contoh 1: menggunakan aturan yang sesuai).
Menghitung besar dan arah kuat arus listrik pada
R1=4 Ω
rangkaian berikut.
R1=4 Ω i
i
ε1 15 V loop ε1 3V
i
ε1 15 V ε2 3V i
R2=2 Ω

R2=2 Ω i) Tuliskan persamaan dari Hk. II Kirchoff


Langkah 1: gambarkan arah kuat arus listrik pada 𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0
rangkaian (boleh digambarkan sembarang). Dalam
ii) Terapkan persamaan di atas pada ε dan R Gambar ke empat: arah arus dan arah loop dibalik.
(perhatikan bahwa ε1 searah loop dan ε2
berlawanan arah dengan loop, sedangkan arah i R1=4 Ω
searah loop. Jadi, persamaannya:
i
𝜀1 + −𝜀2 − 𝑅1 . 𝑖 + 𝑅2 . 𝑖 = 0 i
ε1 15 V loop ε2 3V
Sederhanakan menjadi:
i
𝜀1 − 𝜀2 − 𝑅1 . 𝑖 − 𝑅2 . 𝑖 = 0 i
15 − 3 − 4𝑖 − 2𝑖 = 0 R2=2 Ω
12 − 6𝑖 = 0
𝑖 = 2𝐴 Analisanya:
𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0
Untuk lebih memahami aturannya, kita akan −𝜀1 + 𝜀2 − 𝑅1 . 𝑖 + 𝑅2 . 𝑖 = 0
selesaikan soal ini dengan gambar arah arus dan loop −𝜀1 + 𝜀2 − 𝑅1 . 𝑖 − 𝑅2 . 𝑖 = 0
yang berbeda. Untuk itu perhatikan tiga gambar −15 + 3 − 4𝑖 − 2𝑖 = 0
berikut. −12 − 6𝑖 = 0
Gambar ke dua: arah arus dibalik, arah loop tetap. 𝑖 = −2𝐴

R1=4 Ω Perhatikan perbedaan antara perubahan arah i dan


arah loop pada gambar di atas dan perhatikan
i
i perubahan persamaan yang dihasilkan.
ε1 15 V loop ε1 3V Dapat disimpulkan bahwa arah i dan arah loop dapat
i digambarkan sembarang sepanjang penulisan
i persamaan yang dihasilkan benar mengikuti aturan,
R2=2 Ω maka nilai i yang dihasilkan akan sama.
Analisanya: Jika menghasilkan nilai i yang negatif, itu
𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0 menunjukkan bahwa arah i yang sesungguhnya
𝜀1 + −𝜀2 − 𝑅1 . −𝑖 + 𝑅2 . −𝑖 =0 mengarah berlawanan dengan arah i pada gambar.
𝜀1 −𝜀2 − −𝑅1 . 𝑖 − 𝑅2 . 𝑖 = 0 Contoh 2:
𝜀1 − 𝜀2 + 𝑅1 . 𝑖 + 𝑅2 . 𝑖 = 0 Menghitung tegangan pada dua titik pada rangkaian
15 − 3 + 4𝑖 + 2𝑖 = 0 contoh 1 di atas.
12 + 6𝑖 = 0 Pada contoh ini kita akan menggunakan gambar
𝑖 = −2𝐴 analisa yang pertama pada contoh 1 di atas, yaitu:
Gambar ke tiga: arah arus tetap dan arah loop dibalik. R1=4 Ω
B
R1=4 Ω i
i
i ε1 15 V loop ε2 3V
i i
ε1 15 V loop ε1 3V i
i A
R2=2 Ω
i
R2=2 Ω Misalnya kita akan menghitung tegangan titik AB
(VAB) pada gambar di atas. Ada dua cara yang dapat
Analisanya: digunakan.
𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0
Cara 1: menggunakan jalur A ke B
−𝜀1 + 𝜀2 − 𝑅1 . −𝑖 + 𝑅2 . −𝑖 =0
R1=4 Ω
−𝜀1 + 𝜀2 − −𝑅1 . 𝑖 − 𝑅2 . 𝑖 = 0 B
−𝜀1 + 𝜀2 + 𝑅1 . 𝑖 + 𝑅2 . 𝑖 = 0 i
−15 + 3 + 4𝑖 + 2𝑖 = 0 ε1 15 V loop
−12 + 6𝑖 = 0 i
𝑖 = 2𝐴
A
Analisanya: 𝜀1 − 𝑅1 . 𝑖 = 𝑉𝐴𝐵 MENGANALISIS RANGKAIAN MAJEMUK
15 − 4.2 = 𝑉𝐴𝐵 Yang dimaksud dengan rangkaian majemuk adalah
𝑉𝐴𝐵 = 7 𝑉 rangkaian yang nilai kuat arusnya lebih dari satu,
misalnya pada rangkaian terdapat tiga variabel i yaitu
Cara 2: menggunakan jalur BA i1, i2dan i3. Jika terdapat tiga variabel i maka dalam
B analisanya dibutuhkan dua persamaan sehingga
menggunakan 2 loop.
i
loop ε2 3V Contoh 3:
Perhatikan gambar rangkaian berikut.
i R1=1 Ω R3=2,5 Ω
A B
R2=2 Ω

Analisanya: −𝜀2 − 𝑅2 . 𝑖 = 𝑉𝐵𝐴 ε 1=4V ε 2=2V


−3 − 2.2 = 𝑉𝐵𝐴 R2 = 6 Ω
r2=0,5 Ω
r1=0,5 Ω
𝑉𝐵𝐴 = −7 𝑉
A R4=0,5 Ω
Terlihat bahwa kedua cara di atas menghasilkan nilai
tegangan yang sama tapi berlawanan tanda positif
dan negatifnya, sehingga pada satu loop akan Pada rangkaian di atas, (a) Tentukan kuat arus yang
menghasilkan V = 0 (sesuai dengan Hk. II kirchoff) mengalir dalam hambatan di 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω; (b)
tentukan besarnya beda potensial antara titik A dan B.
Soal 1:
Perhatikan gambar rangkaian berikut! Jawab:
Langkah 1: Gambarkan arah kuat arus dan tuliskan
R1=6 Ω R2=10 Ω
A persamaannya berdasarkan hukum I kirchoff.
ε 2=6V
R1=1 Ω R3=2,5 Ω
ε1 15 V R3=7 Ω
i1 i3
ε 1=4V i2 ε 2=2V
B R2 = 6 Ω
R5=5 Ω R4=8 Ω ε 3=9V r2=0,5 Ω
r1=0,5 Ω

a) Tentukan nilai i pada gambar di atas (gambar


R4=0,5 Ω
arah i dan loop pada gambar rangkaiannya dan
tuliskan perhitungannya)
Berdasarkan hukum I Kirchhoff maka diperoleh,
.............................................................................................................
I1 + I3 = I2 . . . . . (1)
.............................................................................................................
............................................................................................................. Langkah 2: Gambarkan arah loop
............................................................................................................. Misalkan untuk loop I (pertama) kita arahkan sesuai
............................................................................................................. dengan arah putaran jarum jam sedangkan untuk loop
............................................................................................................. II (kedua) kita arahkan berlawanan dengan arah
putaran jarum jam.
b) Tentukan nilai tegangan pada titik AB !
Gambarkan! R1=1 Ω R3=2,5 Ω

i1 i3

ε 1=4V i2 ε 2=2V
Loop 1 R2 = 6 Ω
r2=0,5 Ω
r1=0,5 Ω
Loop 2

R4=0,5 Ω
.............................................................................................................
............................................................................................................. Langkah 3: Tuliskan persamaan masing-masing loop
............................................................................................................. Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop I maka
diperoleh:
.............................................................................................................
R1=1 Ω Langkah 5: hitung i2 dari persamaan (2)
i1 i2 i1 + 3i2 = 2
ε 1=4V 4/6 +3i2 = 2  3i2 = 2 – 4/6 = 4/3
Loop 1
R2 = 6 Ω i2 = 4/9 A
r1=0,5 Ω

R4=0,5 Ω
Langkah 6: hitung i3 dari persamaan (3)
3i3 + 6i2 = 2
𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0 3i3 + 6(4/9) = 2  3i3 + 8/3 = 2
𝜀1 − 𝑟1 . 𝑖1 + 𝑅1 . 𝑖1 + 𝑅2 . 𝑖2 + 𝑅4 . 𝑖1 = 0 3i3 = 2 – 8/3 = -2/3
4 − 2𝑖1 − 6𝑖2 = 0 i3 = -2/9 A
I1 + 3I2 = 2 . . . . . (2)
Jadi, besarnya kuat arus yang mengalir dalam
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop II maka hambatan 1Ω adalah 6/9A, yang mengalir di dalam
diperoleh: hambatan 2,5Ω adalah 4/9A, dan yang mengalir
dihambatan 6Ω adalah sebesar 2/9A (tanda negatif
menunjukan bahwa arah arus berlawanan arah
R3=2,5 Ω
dengan arah loop)
i3
i2 ε 2=2V (b) Sekarang kita akan cari besarnya tegangan yang
Loop 2
R2 = 6 Ω r2=0,5 Ω mengalir di AB (VAB). Perhatikan kembali loop 1
berikut:
R1=1 Ω B
𝜀 − 𝑅 .𝑖 = 0 i1 i2
𝜀2 − 𝑟2 . 𝑖3 + 𝑅3 . 𝑖3 + 𝑅2 . 𝑖2 = 0 ε 1=4V Loop 1
R2 = 6 Ω
Lengkapi r1=0,5 Ω
bagian ini!

A R4=0,5 Ω
3i3 + 6i2 = 2 . . . . . . (3)
Menghitung tegangan AB dapat dilakukan dengan 2
Perhatikan persamaan (2) memiliki 2 variabel, yaitu i1 cara, yaitu:
dan i2 dan persamaan (3) memiliki dua variabel yaitu
a) Melalui jalur yang ada ε nya:
i2 dan i3. Jadi, agar persamaan (2) dan (3) memiliki
variabel yang sama, maka salah satu persaman kita VAB =Ʃε - ƩRi
substitusikan dengan persamaan (1). Pada contoh ini, VAB =4 - 0,5 i1+1 i1
persamaan (3) kita substitusikan dengan persamaan VAB =4 - (0,5 . 4/6)+(4/6)
(1).
VAB =4 - 1
Dari persamaan (1) diperoleh:
VAB =3 V
i1 + i3 = i 2  i3 = i2 – i1
disubstitusi ke persamaan (3): b) Melalui jalur yang tidak ada ε nya:
3(i2 – i1) + 6i2 = 2
VAB =Ʃε + ƩRi
3i2 – 3i1 + 6i2 = 2
VAB = -(0,5i1+6i2)
-3i1 + 9i2 = 2
VAB = -(0,5 . 6/9) - (6 . 4/9)
VAB = -3/9 - 24/9
Langkah 4: Lakukan eleminasi salah satu variabel i VAB = -3V
I1 + 3I2 = 2 x 3 3I1 + 9I2 = 6
-3i1 + 9i2 = 2 x 1 -3i1 + 9i2 = 2 __ Jadi, tegangan yang mengalir di AB sebesar 3 Volt.
6i1 =4
i1 = 4/6 A
Soal 2 (Silahkan dikerjakan) Soal 3 (Silahkan dikerjakan)

Tentukan kuat arus yang melalui R1 dan R3 pada Perhatikan gambar di bawah ini!
gambar berikut!

Hitunglah:
a) kuat arus pada masing-masing cabang,
Jawaban: b) beda potensial antara titik E dan F
c) beda potensial antara titik E dan C

Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai