Anda di halaman 1dari 5

KELAS X

1. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia (akulturasi) dalam bidang:


- pemerintahan : setelah masuknya Hindu-Buddha sistem pemerintahan kesukuan berubah
menjadi sistem kerajaan. Pemimpin dari suatu kelompok masyarakat berada di tangan seorang raja.
Seorang raja mempunyai hak untuk mewariskan tahtanya secara turun-temurun.

Pada sistem kerajaan ini, para dukun diangkat menjadi penasihat dan memiliki gelar brahmana serta
posisinya berada di bawah raja. Sementara itu, kedudukan rakyat tetap sebagai waisya dan para
budak tetap berada di posisinya yaitu sebagai sudra.

- bangunan : Bangunan-bangunan yang dibangun pada kerajaan Hindu-Buddha biasanya


berbentuk candi Setiap bangunan candi yang memiliki corak Hindu-Buddha mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. Ada bangunan candi yang berfungsi untuk tempat ibadah, pemakaman, dan ada yang
sebagai tempat pemandian suci.

Candi yang berfungsi sebagai makam merupakan candi dengan corak Hindu. Sedangkan candi yang
berfungsi sebagai tempat ibadah merupakan candi dengan corak Buddha. Jika dilihat dari bangunan
dengan corak Hindu-Buddha ini, maka bisa dikatakan bahwa kerajaan Hindu dan kerajaan Buddha
sangat berjaya pada masanya.

Pada dasarnya candi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan puncak
candi. Kaki candi disebut dengan bhurloka yang berarti alam dunia fana. Tubuh candi disebut dengan
bhurwaloka yang berarti alam pembersihan jiwa, dan puncak candi disebut dengan swarloka yang
berarti alam jiwa suci.

- aksara :

- kesenian : Gamelan
- seni sastra : Setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha dalam seni rupa, maka barulah
masyarakat Indonesia mengembangkan gambar atau lukisannya dengan motif yang lebih sulit serta
dipengaruhi oleh budaya India.
Selain memberikan pengaruh pada seni rupa, Hindu-Buddha juga memberikan pengaruh terhadap
seni ukir, patung, relief, dan makara. Bentuk dari seni rupa Hindu-Buddha selalu berkembang pada
zamannya, sehingga sangat banyak sekali motif-motifnya.

2. Apa yang dimaksud dengan konsep dewaraja ? suatu paham yang menganggap raja atau penguasa
sebagai dewa. Dalam paham tersebut raja dianggap sebagai titisan dari dewa tertentu.

3. Jelaskan pengaruh masuknya agama dan budaya Hindu dalam bidang sosial? Pada sistem sosial
kemasyarakatan Hindu-Buddha peran dan fungsi sosial anggota masyarakat dikelompokkan
berdasarkan tingkat derajatnya.

a. Brahmana Pada tingkatan ini, seseorang akan memiliki peran untuk menjadi penasihat raja dan
pendidik agama.
b. Kesatria Pada tingkatan ini, seseorang akan menjadi penyelenggara dan penata sistem
pemerintahan yang bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan kerajaan. Kesatri juga berperan
sebagai pembela kerajaan, seperti pembantu raja dan tentara.
c. Waisya Pada tingkatan ini, seseorang dikategorikan sebagai masyarakat biasa yang memiliki
profesi, seperti pedagang, petani, nelayan, dan pelaku seni.
d. Sudra : Pada tingkatan ini, seseorang sudah dikategorikan sebagai masyarakat yang memiliki
derajat paling rendah. Biasaya seseorang yang mendapatkan tingkatan sudra, seperti pekerja
rendah, buruh, budak, dan pembantu.

4. Pebedaan Ciri-ciri antara Candi di Jawa Timur dengan candi di Jawa Tengah
A. Candi Jawa Tengah : Pada umumnya candi yang berada di Jawa Tengah memiliki bentuk
tambun yang dihiasi dengan kalamakara atau wajah raksasa. Hiasan kalamakara umumnya
terletak pada pintu masuk candi. Puncak candi yang ada di Jawa Tengah memiliki ciri khas
dengan bentuk stupanya dan bahan utamanya berupa batu andesit. Arah dari candi ini
mengarah ke timur.
B. Candi Jawa Timur : Candi yang terletak di Jawa Tengah biasanya memiliki bentuknya lebih
ramping dan ada hiasan yang lebih sederhana dibandingkan dengan kalamakara di pintu
masuk. Jika candi di Jawa Tengah puncak candi berbentuk stupa, maka candi di Jawa Timur
berbentuk kubus. Bahan utama dari pembuatan candi di Jawa Timur adalah batu bata.
Sementara itu, arah dari candi ini lebih mengarah ke barat.

5. Sumber sejarah (prasasti) dari kerajaan :


- Kutai : Yupa menceritakan Raja Mulawarman yang memberikan sumbangan kepada para
kaum Brahmana berupa sapi yang banyak. Mulawarman disebutkan sebagai cucu dari Kundungga,
dan anak dari Aswawarman. Prasasti ini merupakan bukti peninggalan tertua dari kerajaan yang
beragama Hindu di Indonesia.
- Tarumanegara : Prasasti Jambu adalah: "Gagah, mengagumkan, dan jujur terhadap tugasnya
adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termasyhur Sri Purnawarman, yang sekali waktu
(memerintah) di Taruma dan baju zirahnya yang terkenal (warman).
- Sriwijaya : Kedukan Bukit : Dapunta Hyang melakukan perjalanan dengan 20 ribu tentara dari
Minanga Tawan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu

6. Jelaskan alasan Empu Sindok memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa
Timur : Pada tahun 928, Mpu Sindok memindahkan istana Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur (Medang). Alasan perpindahan ini diduga akibat letusan Gunung Merapi, atau mendapat
serangan dari Srivijaya.

7. Jelaskan apa yang dimaksud pernikahan politik dan beri contoh : Di masa kerajaan, pernikahan
politik adalah salah satu cara untuk membentuk sekutu politik yang bertujuan agar kekuasaan
semakin kukuh. Salah satu pernikahan politik yang pernah terjadi antara lain terjadi di Kerajaan
Mataram Kuno. Meskipun secara politik Kerajaan Mataram Kuno dikuasai oleh dua dinasti yang
berbeda agama, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama
Buddha, namun dengan adanya Pernikahan antara Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan
Pramodhawardhani yang berasal dari Dinasti Syailendra, pada akhirnya berhasil menyatukan dua
dinasti yang berbeda itu.

8. Alasan Airlangga membagi wilayah kerajaan menjadi dua : Airlangga membagi kerajaanya menjadi
dua Jenggala dan Panjalu agar tercipta keadilan dan ketertiban di bumi Jawa Timur.

9. Jelaskan sebab runtuhnya Kerajaan Singasari dan sebab runtuhnya kerajaan Majapahit (16)

A. Kerajaan Singasari : Singasari runtuh setelah pemberontakan Jayakatwang, Adipati Gelang-


gelang yang merasa tidak puas dengan kebijakan Kertanegara. Jayakatwang berhasil
membunuh Kertanegara dan merebut kekuasaan untuk dirinya sendiri, sehingga Singasari
pun runtuh.
B. Majapahit : Sekitar 25 tahun setelah wafatnya Gajah Mada, Raja Hayam Wuruk meninggal
pada 1389. Meninggalnya Raja Hayam Wuruk memperparah keadaan hingga Kerajaan
Majapahit semakin menurun. Penyebab lain runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah adanya
perebutan takhta setelah meninggalnya Raja Hayam Wuruk.

10. Terangkan tentang Perang Bubat : Perang Bubat merupakan perang yang terjadi antara Kerajaan
Majapahit dan Kerajaan Sunda. Perang ini terjadi di pesanggrahan Bubat, tempat penginapan
rombongan Kerajaan Sunda yang datang ke Majapahit. Perang ini terjadi pada tahun 1279 saka atau
1357 M pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk di Majapahit.

11. Perbedaan fungsi dan tujuan pembuatan candi di India dengan candi Indonesia : Di India, candi
berbentuk bangunan kuil yang berfungsi sebaga tempat ibadah pemujaan dewa dewi. Sedangkan di
Indonesia, terdapat beberapa fungsi candi, yakni candi Hindu dibangun sebagai tempat makam raja,
pemujaan roh nenek moyang, dan pendharmaan terhadap raja yang telah meninggal.

12. Menjelaskan Saluran saluran Islamisasi di Indonesia dalam bidang:


- Perdagangan : Proses penyebaran Islam di Nusantara pertama kali melalui saluran
perdagangan. Pada abad ke-7 hingga abad ke-16 M, kaum saudagar muslim dari berbagai belahan
dunia seperti Arab, Persia (Iran), India, bahkan Cina, singgah di berbagai pelabuhan di Nusantara
untuk melakukan transaksi perdagangan. Relasi niaga ini kemudian memunculkan interaksi antara
para pedagang asing yang beragama Islam itu dengan orang-orang Nusantara di berbagai tempat
yang disinggahi. Tidak sedikit para saudagar muslim itu yang menetap di daerah-daerah pesisir di
Nusantara. Lambat-laun, tempat yang mereka tinggali berkembang menjadi perkampungan muslim.
Interaksi yang sering muncul saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Pengaruh ini
membuat pergeseran dalam sistem kehidupan bermasyarakat di Nusantara, termasuk dalam hal
kepercayaan.

- Perkawinan : Bermukimnya para pedagang muslim di beberapa wilayah di Nusantara


menimbulkan interaksi dengan masyarakat setempat. Banyak orang asing tersebut yang kemudian
menikah dengan perempuan asli Nusantara yang kemudian menjadi salah satu saluran Islamisasi,
yakni melalui pernikahan. Pernikahan antara orang asing beragama Islam dengan pribumi juga
terjadi di kalangan bangsawan atau istana yang membuat penyebaran Islam semakin masif dan
efektif.

- Pendidikan : Kaum wali, ulama, ustaz, syekh, guru agama, tokoh masyarakat, hingga para
pemimpin muslim memiliki peran besar dalam persebaran Islam di Nusantara. Mereka menyebarkan
islam dengan mendirikan pondok-pondok pesantren sebagai tempat untuk memperdalam ajaran
Islam. Murid atau santri yang telah mempelajari ilmu agama dan kemudian keluar dari pesantren
untuk menyebarluaskan ajaran Islam di tempat-tempat lain, atau mendirikan pesantren sendiri
sehingga semakin memperluas proses Islamisasi di Indonesia.

- Tasawuf : Dengan jalur tasawuf yaitu proses islamisasi dengan mengajarkan teosofi dengan
mengkoordinir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang diimplementasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama
Hindu ke dalam ajaran Islam

- Kesenian : Seni dan budaya juga bisa menjadi saluran Islamisasi yang efektif. Ajaran Islam
dipadukan dengan berbagai jenis seni yang sudah ada sebelumnya, seperti seni musik, seni tari, seni
pahat, seni bangunan, seni ukir, seni pertunjukan, seni sastra, dan lain sebagainya. Di bidang seni
pertunjukan, misalnya, pertunjukan wayang disisipi dengan cerita-cerita atau tokoh-tokoh dalam
ajaran Islam. Begitu pula dengan seni musik. Beberapa wali sengaja menggubah tembang atau lagu
dalam bahasa Jawa yang berisi tentang ajaran Islam. Penggunaan gamelan juga demikian untuk
menarik masyarakat. Dalam sektor seni bangunan bisa dilihat dari Masjid Menara Kudus yang
menampilkan akulturasi antara corak bangunan Hindu dengan Islam, juga masjid-masjid lain atau
bangunan lainnya di Nusantara.

13. Carilah contoh bukti sejarah awal mula datangnya Islam di Jawa : Bukti tertua tentang agama
Islam di Pulau Jawa berasal dari batu nisan Fatimah Binti Maimun di Leran Gresik, yang berangka
tahun 1082 M. Namun, hal ini belum berarti bahwa saat itu Islam sudah masuk daerah Jawa. Setelah
akhir abad ke-13 M, bukti-bukti Islamisasi sudah banyak ditemukan di Pulau Jawa.

14. Apa tujuan Demak mengirim pasukan ke Jawa Barat : Tujuannya untuk membendung luasnya
wilayah kekuasaan Kerajaan Demak, khususnya di Jawa Barat. Fatahillah dikirim oleh Sultan
Trenggana untuk menguasai Banten. Pada 1527, bersama dengan dua ribu pasukannya, Fatahillah
berhasil menyerbu dan menguasai Banten.

15. Tujuan Demak menyerang Portugis di Malaka : Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Raden
Patah lalu mengutus Pati Unus dan pasukan untuk melakukan penyerangan ke kota pelabuhan
Malaka. Penyerangan ini bertujuan untuk mencegah penyerangan ke Demak dan membantu
kembalinya kekuatan Kerajaan Malaka. Penyerangan dilakukan dua kali pada tahun 1513 dan 1521.

16. Raja raja yang memerintah kerajaan Aceh


- Ali Mughayat Syah
- Alauddin Ri’ayat Syah (1589-1604)
- Iskandar Muda (1607-1636)

17. Raja raja yang memerintah kerajaan Gowa-Tallo (Makassar) : 1. Tumanurung Bainea (awal abad
ke-14) 2. Tamasalangga Baraya (1320 -1345) 3. I Puang Loe Lembang (1345-1370) 4. I Tuniata Banri
(1370-1395)

18. Sebab sebab runtuhnya Kerajaan Banten di Jawa Barat : Runtuhnya Kesultanan Banten terjadi
karena pemberontakan, konflik internal kesultanan, gantinya penjajah, dan lemahnya kekuasaan."
Itulah beberapa penyebab runtuhnya Kesultanan Banten yang merupakan salah satu kerajaan Islam
di Jawa.

19. Sebab kegagalan serangan Mataram terhadap VOC di Batavia . Serangan Mataram Islam
terhadap VOC yang berkedudukan di Batavia mengalami kegagalan disebabkan tentara VOC
membakar lumbung persediaan makanan pasukan kerajaan Mataram Islam pada saat itu. Selain itu
Sultan Agung juga berusaha menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli dengan Hindu
dan Islam.

20. Isi Perjanjian Giyanti antara VOC dengan Kerajaan Mataram : Perundingan ini akhirnya mencapai
kesepakatan dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 yang membagi
kerajaan Mataram Islam menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan
Ngayogyakarta.

21. Jelaskan tentang perselisihan antara Ternate dan Tidore (kerajaan di Maluku) : Ekspedisi
Spamyol setelah terbunuhnya Magellhaens, dilanjutkan di bawah pimpinan Sebastian del Cano,
hingga armada ini sampai di Maluku. Di Maluku orang Spanyol ini diterima dengan baik oleh Sultan
Tidore yang pada saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Portugis menganggap jika
kedatangan Spanyol ini mengancam hak monopolinya di Maluku, sehingga Portugis menganggap jika
kedatangan Spanyol adalah bentuk pelanggaran hak monopoli. Untuk menangani masalah tersebut,
akhirnya disetujui sebuah perjanjian pada tahun 1529 mengenai pembagian wilayah penjajahan,
yaitu Perjanjian Saragosa. Isi perjanjian ini adalah, Spanyol harus meninggalkan wilayah Maluku dan
memusatkan kegiatannya di wilayah Filipina. Sedangkan Portugis tetap melakukan kegiatannya di
wilayah Maluku. Perjanjian ini membuat Spanyol kehilangan pengaruhnya di Sulawesi Utara yang
merupakan kantong ekonomi. Dengan demikian, perjanjian yang digunakan untuk mengakhiri
perselisihan dua bangsa Eropa di Maluku adalah Perjanjian Saragosa.

22. Mengapa Kesultanan Tidore menerima kehadiran Spanyol ? Kesultanan Tidore menyambut baik
kehadiran Spanyol di wilayahnya karena saat itu pihaknya tengah terlibat persaingan ketat dengan
Ternate.

23. Akulturasi budaya antara pengaruh Islam dengan indonesia asli dalam bidang :
- bangunan : Bangunan yang dapat dijadikan contoh wujud akulturasi budaya lokal dengan Islam
di Indonesia adalah masjid, makam, dan keraton.
- kesenian (seni pahat, seni lukis, seni ukir) : Hikayat, babad, Syair, Suluk

Anda mungkin juga menyukai