1. Adam smith
Sebagai bapak ekonomi, Adam Smith memiliki definisi berbeda tentang pasar
bebas. Apa itu pasar bebas? Pengertian pasar bebas adalah pasar yang memberikan
kebebasan untuk masyarakat untuk melakukan jual beli sesuka hati mereka. Dimana
cakupan dari pasar bebas tidak hanya berasal dari pasar lokal, tetapi dari luar negeri
pun juga bebas masuk menawarkan produk jasa mereka, tanpa campur tangan
pemerintah.
2. David Ricardo
3. Britannica encyclopedia
Menurut Britannica Encyclopedia, pasar bebas yaitu pasar sebagai bentuk sistem
pertukaran ekonomi. Hanya saja segala hal meliputi perpajakan, kuota, kendali mutu
dan tariff tidak terpusat pada otoritas tertentu, termasuk pemerintah.
Dari beberapa pendapat di atas, maka pasar bebas dapat disimpulkan sebagai
hubungan antar Negara dalam kepentingan jual-beli. Masyarakat ataupun penjual
memiliki kebebasan akses untuk impor dan ekspor barang mereka. Artikel tentang
impor dan ekspor, dapat kamu baca di sini.
1
Tujuan pasar bebas, Negara memperoleh devisa atau pendapatan Negara. Segala
bentuk ekspor impor akan menghasilkan pendapatan Negara yang tentu saja
menguntungkan dari masing-masing Negara.
Entah disadari atau tidak, tujuan dari pasar bebas adalah meningkatkan
perekonomian Negara itu sendiri. pasalnya, setiap terjadi ekspor impor barang,
Negara tersebut secara tidak langsung jangkauan pasar mereka pun juga akan luas.
Kita tahu, bahwa setiap Negara memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda-beda.
Misal, keunggulan produk dari Negara A sangat dicari dan dibutuhkan Negara B
yang dari segi bahan baku memang tidak tersedia. Begitu sebaliknya. Dengan kata
lain, pasar bebas sebenarnya sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari dalam
dan luar negeri.
Tujuan adanya pasar bebas, tidak lain dan tidak bukan untuk memperoleh
keuntungan, baik keuntungan secara internal maupun secara eksternal. Keuntungan
internal adalah upaya untuk memperoleh keuntungan dari pihak perusahaan.
Sementara keuntungan eksternal adalah keuntungan yang akan diperoleh Negara.
5. Transfer of Technology
Entah banyak yang menyadari atau tidak, jika pasar bebas secara tidak langsung
sebagai sarana untuk transfer of technologi. Seperti yang kita tahu, dari segi
teknologi, kita mengalami keterbatasan. Setidaknya berkat pasar bebas, kita yang
memiliki uang bisa merasakan dan menggunakan teknologi canggih seperti yang
digunakan di Negara maju.
Sebenarnya pelaku pasar bebas itu terbuka oleh siapa saja. Bisa dijalankan oleh
komunitas, individual atau bisa juga dijalankan oleh pihak perusahaan.
2
2. Terjadi Pembagian Kelas
Ciri yang paling menonjol dari pasar bebas ternyata diklasifikan berdasarkan
beberapa kelas. Ada yang dibedakan berdasarkan kelas pekerja dan kelas pemilik
modal. Nah, kamu bisa memilih salah satu tergantung batas kemampuan dan
keinginan kamu.
3. Adanya Persaingan
Yang namanya bisnis, tentu saja ada yang nama nya persaingan. Persaingan inilah
yang secara tidak langsung akan mendorong pelaku untuk lebih semangat, disiplin
dan berhati-hati dalam menjalankan bisnis di pasar bebas.
Jika bisnis lokal, ada beberapa yang sangat ketat dan diawasi langsung oleh
pemerintah. Nah, pada pasar bebas pemerintah memiliki batasan untuk ikut campur
dalam kegiatan ekonomi.
Itulah beberapa ciri pasar bebas. Jika kamu ulik lebih dalam lagi, sebenarnya ada
lebih banyak lagi ciri dari pasar bebas. Tapi karena keterbatasan ruang, sedikit ciri
diatas semoga bisa bermanfaat.
Salah satu faktor utama yang paling diperhatikan dalam keberhasilan pasar bebas
karena ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia
(SDM)nya. Jika dua hal ini mampu dikelola dengan baik, maka akan melahirkan
perilaku bisnis yang baik, sehingga akan mempengaruhi kualitas dan pelayanan
barang/jasa yang ditawarkan.
Nah, faktor yang tidak kalah penting yang kedua pentingnya ilmu pengetahuan dan
penguasaan teknologi. Ilmu pengetahuan menjadi modal dasar untuk tetap
3
berinovasi, dan selalu update tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya
dilakukan.
3. Prasarana
Faktor yang ketiga adalah adanya prasarana. Tanpa kehadiran prasarana yang
memadai, akan menghambat proses dan kualitas. Jika konteksnya pasar bebas, tetap
prasarana dan ilmu pengetahuan menjadi kolaborasi yang wajib ada. Karena saat
berbicara tentang impor dan ekspor ada banyak syarat dan ketentuan yang harus
dipenuhi, dan itu butuh yang namanya modal ilmu pengetahuan dan prasarana.
mempengaruhi pasar bebas. Jika salah satu diantara faktor di atas ada yang kurang,
tentu saja akan mempengaruhi usaha bisnis yang kamu jalankan di pasar bebas.
1. Memenuhi Kebutuhan
Dampak positif pasar bebas adalah memenuhi kebutuhan yang tidak tersedia di
Negara tersebut. Contoh, di Korea sebagai Negara empat musim, tidak banyak
tanaman yang bisa tumbuh. Maka dari itu, orang Indonesia yang merantau di Korea,
yang rindu makananan dari hasil bumi Indonesia, harus diperoleh dengan cara
membeli produk dari Indonesia. Berlaku sebaliknya, Indonesia sulit menemukan
buah ceri, maka untuk memenuhi permintaan pasar, maka Indonesia pun membeli
ceri dari Negara luar.
Saat produk dari dalam negeri, dikirim keluar negeri. Maka akan meningkatkan
kualitas produk dari dalam negeri. Tentu saja, disertai dengan terobosan yang kreatif
dan inovatif untuk menonjolkan kualitas. Semakin produk berkualitas, tentu saja
akan meningkatkan daya saing produk di pasar global.
4
Pasar bebas ternyata memberikan keuntungan membuka lapangan pekerjaan.
Selama ini banyak yang mengira jika pasar bebas sebatas menawarkan barang dan
jasa saja. Padahal, bisa juga menawarkan tenaga kerja dan modal. Misalnya,
perusahaan Samsung membuka cabang di Indonesia, tentu saja mereka
membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia cabang Samsung. Maka, secara otomatis,
membantu mengurangi angka pengangguran.
Tentu saja, bagi yang memiliki modal dan memiliki uang berlimpah, pasar bebas
memberikan peluang untuk menginvestasikan ke hal-hal yang potensial. Nah, buat
pelaku usaha, bisa juga memanfaatkan para investor agar tertarik menginvestasikan
uang mereka ke ide bisnis yang kamu miliki.
Pasar bebas sebenarnya tidak ada batasan dan peruntukan untuk siapa saja. Bahkan
pelaku UKM/UMKM juga bisa masuk ke pasar bebas satu ini nih. Karena peluang
lebih besar dan siapa tahu produk yang ditawarkan ke luar negeri banyak diminati.
Itulah dampak positifnya. Selain memiliki keuntungan positif, juga ada sisi
negatifnya, akan kita ulas di sub di bawah.
1. Perilaku Konsumtif
Dampak negatif dari pasar bebas, terjadi perilaku konsumtif dari masyarakat.
Indonesia sebagai Negara berkembang, dari segi pengadaan produksi, inovasi dan
banyak hal akan tertinggal dari Negara-negara maju.
Padahal banyak produk elektronik, medis dan fashion harga selangit masuk ke pasar
Indonesia. Herannya, banyak juga loh masyarakat yang membeli produk tersebut
untuk kepentingan gengsi, eksistensi, pengaruh pergaulan atau semacamnya.
Contoh, Indonesia salah satu Negara yang sangat doyan membeli elektronik.
Contohnya, sudah punya ponsel, dari segi performa masih bagus. Tetapi karena ada
5
smartphone keluaran terbaru dan tercanggih, rela beli. Padahal hp lama masih
normal dan tidak mengalami masalah. Dari contoh ini, menunjukan bahwa perilaku
konsumtif lebih mendominasi daripada perilaku inovatifnya.
Tidak perlu melihat jauh-jauh. Kita bisa melihat disekitar kita. Banyak produk-
produk lokal yang tidak kalah kompetitif. Realitas di pasar, produk lokal tidak lagi
seksi dan menarik. Justru melirik produk dari luar. Maka tidak heran, jika
pengusaha lokal bisnisnya terkesan berjalan ditempat.
Karena permintaan pasar yang konsumtif, maka Negara pun akhirnya bergantung.
Tidak mandiri dan sedikit-sedikit mengandalkan produk luar. Padahal, jika
diupayakan, produk lokal bisa saja memenuhi.
Maka tidak heran akibat beberapa dampak negatif yang sudah disebutkan di atas,
menampilkan yang nama nya persaingan tidak lagi seimbang. Sangat jauh sekali
perbedaan antara Negara maju dan Negara berkembang dalam menjalankan bisnis di
pasar bebas.
Jika beberapa poin yang sudah disebutkan diatas dibiarkan. Maka dapat
menghambat produk lokal. Bagaimanapun juga, produk lokal dapat bergerak ketika
didorong kesadaran masyarakat untuk menggerakkan perekonomian lokal daripada
perekonomian luar.
Sebenarnya dampak negatif dari pasar bebas tidak hanya dirasakan oleh pelaku
bisnis saja. Tetapi juga dirasakan oleh pemerintah. Apabila ekspor melemah,
dampak yang akan terjadi pendapatan dalam negeri melemah.
Itulah beberapa dampak negatif adanya pasar bebas. Tentu saja, untuk mengontrol
masyarakat secara nasional tidaklah mudah. Butuh kesadaran diri dari masing-
masing.
6
Contoh Pasar Bebas
Setelah mengintip faktor, dampak positif dan negative, berikut ada beberapa contoh
pasar bebas. Ada APEC, Nafta, Mea, Cafta dan EU.
1. APEC
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) salah satu pasar bebas. Dimana tujuan
dari APEC itu sendiri mendorong pertumbuhan ekonomi dan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan di Asia Pasifik. Seperti yang dilansir oleh Kemlu.go.id
APEC adalah perdagangan bebas dan terbuka di kawasan, yang bertujuan
meningkatkan kerjasama mengembangkan kapasitas ekonomi anggota APEC.
2. NAFTA
3. MEA
MEA salah satu contoh pasar bebas yang tidak kalah eksis. Tujuan dari MEA adalah
menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal yang berbasis produksi. Setidaknya dari
hasil produksi inilah yang dapat dijadikan bisnis yang dapat memeratakan ekonomi,
mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan sosio ekonomi lebih beragam.
Anggota MEA ada lima negara yang meliputi Indonesia, Malaysia, SIngapura,
Filipina dan Thailand.
4. CAFTA
China Asean Free Trade Area (CAFTA) merupakan kerjasama multilateral yang
diharapkan mampu membangun perdagangan bebas antar negara ASEAN dengan
China. Adapun tujuan dari CHAFTA, diantaranya meningkatkan kerjasama
perdagangan, ekonomi dan investasi terhadap anggota, liberalisasi perdagangan
barang dan jasa, menciptakan sistem transparansi pengawasan dan meningkatkan
daya saing pasar industri.
7
5. EU
Berbeda lagi dengan pasar bebas EU atau yang lebih dikenal dengan European
Union. Jadi pasar bebas ini merupakan perjanjian yang diikuti kurang lebih 28
negara di bawah kawasan Eropa. Tujuan dari kerjasama ini memudahkan proses
ekspor impor barang bagi negara anggota, sekaligus membantu dalam meningkatkan
perekonomian negara anggota.
• Peraturan perdagangan
• Larangan pertukaran yang spesifik
• Persyaratan pertukaran
• Persyaratan lisensi
• Kontrol harga
• Nilai tukar tetap
• Kuota produksi
• Kendala perpajakan
• Persaingan layanan masyarakat