Anda di halaman 1dari 15

Soal Hal 81 :

1. Menurut pendapat kamu teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan

masuknya budaya Hindu-Budha? Jelaskan!

Jawaban : Menurut saya adalah teori kedua yaitu, teori Waisya. Teori ini terkait

dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam

dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum

pedagang. Pada mulanya para pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu

jalur perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung

pada musim angin dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka

mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu musim baik. Para pedagang India

pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi dan melalui perkawinan

tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India. Menurut G. Coedes, yang

memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah keinginan

untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan. Berdagang,

perkawinan merupakan suatu budaya. Bisa diketahui melalui kesimpulan-kesimpulan

daripada ke empat teori itu, pada masa itu kemungkinan besar masyarkat Indonesia

telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang bersifat Hindu-

Buddha. Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan

karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat

setempat pada masa itu.

2. Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atau pendapat tersebut!


Jawaban :
1) Sering disebut dengan teori Ksatria. Dalam kaitan ini R.C. Majundar berpendapat,

bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia

disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga

melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan

1
Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang

dikemukakan oleh R.C. Majundar ini kurang disertai dengan bukti-bukti yang

mendukung. Selama ini belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-

bukti yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan

Indonesia. Kekuatan teori ini terletak pada semangat petualangan para kaum

ksatria. Kelemahan teori pertama : Tidak adanya bukti yang mendukung

pernyataan teori bahwa para prajurit india melakukan ekspansi ke Indonesia.

Kelebihan teori pertama : Adanya semangat petualangan para kaum ksatria


2) Teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan

bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia

Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang. Pada mulanya para

pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur perdagangan

ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim angin

dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan

menetap lebih lama untuk menunggu musim baik. Para pedagang India pun

melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi dan melalui perkawinan

tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India. Menurut G. Coedes, yang

memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah keinginan

untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan. Kelemahan

teori kedua : Motivasi para pedangang India pada waktu itu masih menurut

pendapat para ahli. Kekuatan teori kedua : Perdangan, Perkawinan dan Budaya

adalah merupakan teknik untuk menyebarkan seluruh agama yang ada di

Indonesia pada waktu itu.


3) Teori Brahmana. Teori tersebut sesuai dengan pendapat J.C. van Leur bahwa

Hindunisasi di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana.

Pendapat van Leur didasarkan atas temuan-temuan prasasti yang menggunakan

2
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai

oleh kaum Brahmana. Selain itu adanya kepentingan dari para penguasa untuk

mengundang para Brahmana India. Mereka diundang ke Asia Tenggara untuk

keperluan upacara keagamaan. Seperti pelaksanaan upacara inisiasi yang

dilakukan oleh para kepala suku agar mereka menjadi golongan ksatria.

Pandangan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Paul Wheatly bahwa

para penguasa lokal di Asia Tenggara sangat berkepentingan dengan kebudayaan

India guna mengangkat status sosial mereka. Kelemahan teori ketiga : Tentu ada

peranan bangsa Indonesia, rakyat indonesia dalam penyebaran agama ini.

Kelebihan teori ketiga : Ditemukannya prasasti yang menggunakan bahasa

Sansekerta dan huruf palawa yang mana memperkuat teori ini.


4) Teori yang dinamakan teori Arus Balik. Teori ini lebih menekankan pada peranan

bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di

Indonesia. Artinya, orang-orang di Kepulauan Indonesia terutama para tokohnya

yang pergi ke India. Di India mereka belajar hal ihwal agama dan kebudayaan

Hindu-Buddha. Setelah kembali mereka mengajarkan dan menyebarkan ajaran

agama itu kepada masyarakatnya. Pandangan ini dapat dikaitkan dengan

pandangan F.D.K. Bosch yang menyatakan bahwa proses Indianisasi di

Kepulauan Indonesia dilakukan oleh kelompok tertentu, mereka itu terdiri dari

kaum terpelajar yang mempunyai semangat untuk menyebarkan agama Buddha.

Kedatangan mereka disambut baik oleh tokoh masyarakat. Selanjutnya karena

tertarik dengan ajaran Hindu-Buddha mereka pergi ke India untuk memperdalam

ajaran itu. Lebih lanjut Bosch mengemukakan bahwa proses Indianisasi adalah

suatu pengaruh yang kuat terhadap kebudayaan lokal. Kelamahan teori keempat :

Tidak adanya bukti, hanya penekanan saja bahwa adanya peranan bangsa

Indoensia yaitu tokoh-tokoh Indonesia. Kelebihan teori keempat : Penyebaran

3
agama melalui kebudayaan lokal ini memang benar. Karena penyebaran agama

pada umumnya melalui pertukaran budaya.


3. Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu- Buddha?
Jawaban : Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan

karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat

setempat pada masa itu. Itulah mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran

Hindu-Budha

Soal Hal 106:

1. Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut kerajaan maritim ? Karena penghasilan utama

rakyat dan kegiatan ekonomi kerajaan berada di laut


2. Mengapa Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya ?

Tempat strategis, tempat pedagang dari cina dan india berlabuh


3. Unsur - unsur apa saja yang harus dikuasai, agar sebuah kerajaan mampu menjadi

kerajaan maritim ? Kuat di laut dan memiliki tempat strategis di jalur pelayaran
4. Setujukah kamu dengan sebutan Sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama ?

Diskusikan dengan teman-teman! Setuju, karena sriwijaya sempat terkenal sampai ke

india dan cina


5. Jika pada abad ke-7 saja Sriwijaya bisa menjadi kerajaan maritim hebat, mengapa

sekarang kita belum mampu mengulangi kejayaan di lautan saat ini, apa yang perlu

diperbaiki? Infrastruktur bangsa Indonesia masih kurang modern dibanding bangsa

lain
6. Apa yang menyebabkan kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran ? Diserang

majapahit
7. Buatlah peta daerah pengaruh kekuasaan Kerajaan Sriwijaya ! Sumatra, Semenanjung

Malaka hingga Indocina

Soal Hal 115 :

1. Carilah dari kliping Koran atau juga dari internet, peninggalan candi-candi pada masa

sanjaya maupun syailendra dan ceritakan?


Jawaban :

4
1) Candi Borobudur : Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi

Borobudur menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat

ibadah bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan

Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini

Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Borobudur

adalah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi

candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di

sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama

Buddha Mahayanasekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa

Syailendra.
2) Candi Prambanan : Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di

Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak

di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan

120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antaraprovinsi Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan

yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun

pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni:

Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa

wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai

rusak.
3) Candi Pandawa Lima : Disini terdapat situs reruntuhan candi purbakala hindu

yang konon dibangun bersamaan dengan zaman dengan dibangunnya Candi

Borobudur, sekitar abad ke-8 Masehi, dulu merupakan pusat penyebaran agama

Hindu pertama di Jawa Tengah. Para ahli arkeolog yakin komunitas hindu

didataran tinggi dieng adalah awal lahirnya Dinasty Syailendra yang pada

jamannya membangun candi yang monumental dalam sejarah. Selain reruntuhan

5
candi kita juga menemukan reruntuhan sisa-sisa kerajaan masa lampau. Yang

unik, candi-candi disekitar dieng ini dinamai tokoh-tokoh pewayangan Pandawa

Lima. Untuk itu candi ini dinamakan Candi Pandawa Lima.


4) Candi Kalasan : Candi Kalasan atau Candi Kalibening merupakan sebuah candi

yang dikategorikan sebagai candi umat Buddha terdapat di desa Kalasan,

kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia. 7462.33S 1102820.04E

Candi ini memiliki 52 stupa dan berada di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan

Solo serta sekitar 2 km dari candi Prambanan. Pada awalnya hanya candi Kalasan

ini yang ditemukan pada kawasan situs ini, namun setelah digali lebih dalam maka

ditemukan lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi ini.

Selain candi Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga

buah candi kecil di luar bangunan candi utama, berbentuk stupa. Berdasarkan

prasasti Kalasan bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini

menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormatiBodhisattva

wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta. Penguasa yang

memerintah pembangunan candi ini bernama Maharaja Tejapurnapana

Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra. Kemudian dengan

perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak tokoh ini dapat

diidentifikasikan dengan Dharanindra atau dengan prasasti Nalanda adalah ayah

dari Samaragrawira. Sehingga candi ini dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa

Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumatera atas Jawa. Pada bagian selatan candi

terdapat dua relief Bodhisattva, sementara pada atapnya terdiri dari 3 tingkat. Atap

paling atas terdapat 8 ruang, atap tingkat dua berbentuk segi 8, sedangkan atap

paling bawah sebangun dengan candi berbentuk persegi 20 yang dilengkapi

kamar-kamar setiap sisinya.

6
5) Candi Dieng : Candi Dieng berada di dataran tinggi Dieng yang dianggap

merupakan suatu tempat yang memiliki kekuatan misterius sebagai tempat

bersemayamnya arwah para leluhur, sehingga tempat ini dianggap suci. Dieng

berasal dari kata Dihyang y.


2. Nilai-nilai apa yang dapat kamu peroleh dari kehidupan beragama pada masa

mataram kuno diskusikan dan tunjukkan bukti-bukti sejarahnya?


Jawaban : Saling menghormati dan toleransi antara umat hindu dan budha pada zaman

mataram kuno, hal ini dilihat dari letak candi-candi yang berdekatan dan juga orang

hindu pada masa kerajaan mataram kuno ikut membantu pembuatan candi borobudur

yang merupakan candi budha. Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno

sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti dan

candi. Prasasti peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal

(tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu).

Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi

Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain

candi Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur, candi Kalasan,

candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut.

Soal Hal 121 :

NO NAMA CANDI LETAK


1 Candi Borobudur Di Desa Borobudur Jawa

Tengah

2 Candi Gendong Songo Desa Candi Kec. Ambarawa

7
Kab. Semarang Jawa tengah

3 Candi Brahu Didesa Dukuh Jambu Mente

Jawa Tengah

4 Candi Jago Didesa Jago Jawa Timur

5 Candi Mendut Didesa Mendut Jawa

Tengah

8
6 Candi Pringapus Didesa Pringapus Jawa

Jawa Tengah

7 Candi Tikus Mojokerto

8 Candi Jabung Didesa Jabung Kec.Paiton

Kab. Probolinggo

9 Candi Sumberawan Didesa Singosari Malang

Jawa Timur

9
10 Candi Wukir Desa Canggal Jawa Tengah

1. Berdasarkan bacaan diatas nilai-nilai apa yang dapat kemu petik dari kepemimpinan

Airlangga?
Jawaban :
1) Kebijaksanaan, karena dapat membagi kekuasaan diantara anak-anaknya, menjadi

kerajaan Kediri dan Jenggala.


2) Keadilan, karena sangat memperhatikan rakyatnya dan menyejahterakan mereka.
3) Keberanian, karena selalu gigih berperang demi keamanan kerajaannya.
4) Kejujuran, karena beliau tidak pernah menyembunyikan apapun kepada rakyatnya

dan bersifat terbuka.


2. Setujukah kamu dengan cara Airlangga membagi kerajaan seperti disebutkan diatas?

Uraikan alas an Pendapatmu!


Jawaban : Setuju, alasan mengapa Airlangga membagi kerajaan menjadi dua adalah

untuk menghindari perebutan kekuasaan dan adanya pertumpahan darah dari kedua

putranya. Sehingga, untuk menciptakan suatu keadilan Airlangga membagi kerajaan

10
menjadi dua dan masing-masing putranya diberikan takhta untuk menjadi raja di

kerajaan tersebut.

Soal Hal 140 :

1. Apa pelajaran yang dapat kamu petik dari belajar tentang perkembangan kerajaan

majapahit?
Jawaban : Kerajaan majapahit berdiri setelah raja terakhir singosari (Raden Wijaya)

melarikan diri ke Madura karena digempur oleh pemberontak dari kerajaan lain.

Kemudian kerajaan majapahit mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Hayam

Wuruk dan patih Gadjah Mada dengan nilai nilai persatuan. Kerajaan majapahit

akhirnya runtuh juga karena ada perpecahana dalam perebutan kekuasaan

(ronggolawe, nambi, rangkuti). Oleh karena itu inti dari pemerintahan majapahit

adalah saat kita bersatu maka kita akan mendapatkan kejayaan. Dan hal buruk akan

terjadi sebaliknya saat kita terpecah.


2. Bagaimana gajah mada dapat menyatukan wilayah nusantara ?
Jawaban : Gajah mada berjanji atau bersumpah mempersatukan wilayah nusantara,

dia mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan majapahit dengan membentuk

armada laut majapahit yg kuat dan menyebarkan agama hindu dan buddha di bawah

kuasa majapahit
3. Bagaimana penilaianmu tentang sumpah amukti palapa dari gajah mada? buatlah

jawaban dalam 3-4 halaman?


Jawaban : Serat Pararaton yang memuat naskah Sumpah Palapa sebenarnya tak secara

eksplisit menyebutkan teks itu sebagai sebuah sumpah dan tak ada satu pun kata

dalam sarat tersebut yang mencantumkan kata sumpah di dalamnya, tapi bila dilihat

dari makna teks yang terkandung di dalamnya jika dihubungkan dengan Kamus Besar

Bahasa Indonesia tentang arti sumpah (halaman 973) yang berbunyi sumpah adalah :

(1) pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau

11
kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan

kesungguhannya dsb.); (2) pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk

menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak

benar; (3) janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu), maka teks mengenai

ucapan Gajah Mada yang terdapat dalam Serat Pararaton yang berbunyi :
Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada :

Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring

Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring ahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,

Tumasik, samana isun amukti palapa.


Terjemahannya adalah : Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin

melepaskan puasa (nya). Beliau Gajah Mada, Jika telah mengalahkan Nusantara,

saya (baru) melepaskan puasa, jika (berhasil) mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung

Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya

(baru) melepaskan puasa (saya).


Itu jelas sekali sebagai sebuah sumpah setidaknya jika parameter yang digunakan

adalah buku Kamus Besar Bahasa Indonesia di atas. Maka jelaslah sekarang jika teks

dalam Serat Pararaton itu bisa dikategorikan sebagai sebuah sumpah karena ketiga

pengertian tersebut di atas, baik secara sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan

dapat dipakai dalam konteks pengertian Sumpah.

12
Sebuah ungkapan apalagi sebuah sumpah kalau dikaji benar-benar menawarkan

bentuk, isi, nilai, ideologi, dan enerji. Dari sisi bentuk Sumpah Palapa adalah prosa.

Sedangkan isinya mengandung pernyataan suci kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

diucapkan oleh Gajah Mada di hadapan ratu Majapahit Tribuwana Tunggadewi

dengan disaksikan oleh para menteri dan pejabat-pejabat lainnya, yang substansinya

Gajah Mada baru mau melepaskan (menghentikan) puasanya apabila telah terkuasai

Nusantara. Sayangnya tidak diterangkan di dalam teks tersebut tentang jenis puasa

dan berapa lama pelaksanaan puasanya itu. Dari sisi nilai Sumpah Palapa

mengandung pelbagai nilai : nilai kesatuan dan persatuan wilayah Nusantara, nilai

historis, nilai keberanian, nilai percaya diri, nilai rasa memiliki kerajaan Majapahit

yang besar dan ber-wibawa, nilai geopolitik, nilai sosial budaya, nilai filsafat, dsb.

Dari sisi ideologi, Sumpah Palapa yang juga dikenal sebagai Sumpah Gajah Mada

atau Sumpah Nusantara. Sumpah Palapa memiliki ideologi kebineka tunggal ikaan,

artinya menuju pada ketunggalan keyakinan, ketunggalan ide, ketunggalan senasib

dan sepenanggungan, dan ketunggalan iedeologi akan tetapi tetap diberi ruang gerak

kemerdekaan budaya bagi wilayah-wilayah negeri se Nusantara dalam

mengembangkan kebahagiaan dan kesejahteraannya masing-masing. Dari sisi enerji

Sumpah Palapa dianugerahi enerji Ketuhanan Yang Maha Dasyat karena tanpa enerji

tersebut tak mungkin Gajah Mada berani mencanangkan sumpah tersebut. Sumpah

Palapa akan menjadi sangat menarik lagi apabila dikaji dengan pendekatan

komunikasi. Pertanyaan-pertanyaan seperti : Kepada siapa Sumpah Palapa diucapkan,

dalam lingkungan apa (situasi, kondisi, iklim, dan suasana) Sumpah Palapa

dicanangkan, dengan sasaran apa dan siapa Sumpah Palapa dideklarasikan, mengapa

atau apa perlunya Gajah Mada mengumumkan Sumpah Palapa, dan manfaat apa yang

mau dicapai adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab secara seksama.

13
Betapapun Sumpah Gajah Mada itu kontekstual. Tidak semua pertanyaan-pertanyaan

tersebut akan di jawab di sini, namun pertanyaan manfaat apa yang mau dicapai,

kiranya perlu dijawab sekarang dengan lebih cermat.


Menurut pemahaman saya Gajah Mada mempunyai kesadaran penuh tentang

kenegaraan dan batas-batas wilayah kerajaan Majapahit, mengingat Nusantara berada

sebagai negara kepulauan yang diapit oleh dua samudra besar yaitu Samudra Hindia

dan Samudra Pasifik, di samping diapit-apit oleh lautan Cina Selatan dan Lautan

Indonesia (Segoro Kidul). Dari kesadaran yang tinggi terhadap keberadaan Nusantara,

Gajah Mada meletakkan dasar-dasar negara yang kokoh, sebagaimana terungkap

dalam perundang-undangan Majapahit. Uraian singkat tersebut dimaksudkan untuk

memberi gambaran bahwa kerajaan Majapahit khususnya ketika berada dalam

penguasaan Gajah Mada telah berorientasi jauh ke depan, kalau istilah sekarang

mempersiapkan diri sebagai negara yang modern, kuat, dan tangguh. Sumpah amukti

Palapa Gadjah Mada menunjukkan beberapa nilai luhur


1) Kekuatan tekad untuk tidak menikmati hasil bumi sebelum mempersatukan

Nusantara.
2) Pentingnya sebuah kesatuan dari sebuah negara yang besar dan luas di bawah satu

tampuk pimpinan raja majapahit.


3) Bahwa sebenarnya kita bisa mempersatukan sebuah nusantara yang sangat luas.
4) Bahwa Gadjah Mada yang merupakan hasil didikan dari Dharmaputra, sistem

pengkaderan dari Majapahit yang berhasil.

4. Buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke-10 sampai 15 masehi ?


Jawaban :

14
15

Anda mungkin juga menyukai