Oleh Kelompok:
Mandau
Kelas:
DK-43-07A
Anggota Kelompok:
Adam Kenzulwalid Machjudin – 1601192486
Muhammad Daffa Sena Pernata– 1601190221
Mohammad Salman Al Fariz – 1601190206
Pundhi Seta Gumilang– 1601190130
BANDUNG
2019
FOTO NAMA*, NIM, DAN TUGAS
Adam Kenzuwalid Machjudin (1601192486)
Sebagai Ketua kelompok. Kerja sebagai :
1. Pencari materi zaman Madya
2. Pembahasan Zaman Madya
3. Pembuat PPT dan Word
4. Pencari materi makna filosifis Mandau
5. Pembahasan Makna Fiolosisfis Mandau
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Budaya Nusantara
dengan judul Tugas II “ Mandau” Budaya Nusantara
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Bandung, 2019
Penulis
1. DINAMIKA KEBUDAYAAN NUSANTARA
Dinamika kebudayaan adalah tata cara kehidupan masyarakan yang bergerak,
berkembang, dan menyesuaikan diri dengan setiap keaadaan yang selalu berubah-
ubah tergantung seiring dengan perubahan zaman.
1.1. Zaman Prasejarah
Zaman Prasejarah atau Zaman Praaksara adalah masa sebelum suatu
peradaban mengenal sistem tulis menulis.
Menurut C.J Thomsen zaman prasejarah di Nusantara dibagi menjadi 3
periode, yaitu :
1. Zaman Batu
Zaman Batu adalah masa atau era ketika pada kalangan
masyarakat masih dapat menggunakan sebuah alat-alat batu..
Zaman batu dibagi kedalam 4 periode lagi, yaitu :
1) Zaman Batu Tua ( Paleolitikum )
2) Zaman Batu Madya ( Mesolitikum )
3) Zaman Batu Muda ( Neolitikum )
4) Zaman Batu Besar ( Megalitikum )
2. Zaman Perunggu
Zaman Perunggu (bahasa Inggris: "Bronze Age")
adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai
dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan
membuat perunggu. Secara urut, zaman ini berada di antara Zaman
Batu dan Zaman Besi.
3. Zaman Logam
Pada masa ini manusia sudah mampu mengolah bahan logam
dan menjadikannya sebuah alat, senjata, dan mata uang.
4. Menhir
2. Kitab
3. Prasasti
2. Istana
3. Hikayat
2. Bunker
4. Upacara Bendera
1.5. Hubungan Budaya Antar setiap zaman
1. Invention. Orang orang pada zaman prasejarah menggunakan perkakas
dari batu yang karas contohnya adalah kapak, pada masa modern saat ini
bahan pembuat kapak sudah berubah menjadi logam yang sudah di
haluskan dan diberi gagang agar mempermudah saat digunakan.
2. Penetration Violence ( dengan kekerasan ). Masyarakat dunia
menjadi kan budaya barat sebagai patokan mereka, tidak terkecuali di
Indonesia, berkembangnya teknologi di Indonesia tidak lepas dari
pengaruih para kolonial yang menduduki Indonesia berabad-abad hingga
saat ini masih banyak peninggalan-peninggalan baik teknologi maupun
fasilitas yang dibangun oleh para penjajah.
3. Akulturasi. Masjid Menara kudus merupakan bukti akulturasi budaya
yang dibangun oleh sunan kudus pada tahun 1549 masehi. Tradisi islam
tidak menggambarkan bentuk manusia dan hewan, sehingga seni ukir
relief yang menghiasi masjid, diganti dengan bentuk tumbuh tumbuhan
Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan
Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia.
Berbeda dengan parang biasa, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian
bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di
bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud
memperindah bilah mandau.
Senjata tradisional mandau berasal dari asal kata “MAn-Da-U”, yang berawal dari
nama seseorang yang datang ke pulau Kalimantan dari suku kuno china yang
disebut “Namman” atau Barbar Selatan. Selain digunakan pada saat peperangan,
Mandau juga biasanya dipakai oleh suku Dayak untuk menemani mereka dalam
melakukan kegiatan keseharian mereka, seperti menebas atau memotong daging,
tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda lainnya yang perlu untuk di potong. Sering
juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan
atau tembaga dengan maksud memperindah bilah Mandau. Senjata ini memiliki
sarung yang bernama kumpang. Ada pun senjata ini dijadikan sebagai
cinderamata yang disebut ambang. Ambang adalah sebutan bagi mandau yang
terbuat dari besi biasa.
2.3. Filosofi dan Makna Objek
• Mandau
Terbuat dari Batu Gunung yang
mengandung besi dan terdapat
bertatahkan emas,perak atau
tembaga dan lebih kuat serta
lentur.
• Ambang
Hanya terbuat dari besi biasa
dan biasanya diperuntukkan
untuk cinderamata.
2.5. Deskripsi Objek
•
• Bilah Mandau
Pipih dan berujung runcing
(menyerupai paruh)
• Gagang (Hulu Mandau)
dibuat dari tanduk rusa yang di
ukir menyerupai paruh burung
• Sarung Mandau
dibuat dari lempengan kayu tipis
sebagai hiasan,biasanya dihiasi
bulu burung dan terkadang
diselipkan jimat
2.6. Analisis objek
akulturasi pada bentuk dari Mandau tersebut. Senjata tradisional Mandau
berasal dari kata “Man-Da-U” yang berasal dari nama seseorang yang datang
ke pulau Kalimantan dari suku kuno china yang disebut “Namman atau Barbar
Selatan. Dan dari segi bentuk Mandau,senjata ini menyerupai senjata
tradisional cina bernama “Dao”. Namun Mandau lebih banyak memiliki
ukiran dan motif.
Menempuh Proses Evolusi dan akulturasi yang pada awalnya manusia
mengggunakan senjata / alat batu kasar hingga saat ini menggunakan logam
dan sudah halus, lalu pada bentuk fisik Mandau merupakan senjata yang
dibuat oleh suku cina kuno yang datang ke Kalimantan dan membuat senjata
tersebut dan terjadi
3. KESIMPULAN
Terdapat empat masa pada Periodisasi dalam dinamika kebudayaan di
nusantara, yakni zaman prasejarah, zaman klasik, zaman madya, dan zaman
modern. Dari setiap zaman selalu ada ciri dan peninggalannya, seperti dari
zaman prasejarah terdapat peninggalan berupa kapak genggam, kapak persegi.
Dari zaman madya terdapat peninggalan berbagai kerajaan/kesultanan dan
juga mesjid. Dari zaman modern (masa penjajahan) terdapat peninggalan
berupa bangunan seperi lubang jepang, benteng jepang
Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan
Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional
Indonesia. Berbeda dengan parang biasa, mandau memiliki ukiran - ukiran di
bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-
lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan
maksud memperindah bilah mandau.
mandau berasal dari asal kata “MAn-Da-U”, yang berawal dari nama
seseorang yang datang ke pulau Kalimantan dari suku kuno china yang disebut
“Namman” atau Barbar Selatan.
• Mandau
Terbuat dari Batu Gunung yang
mengandung besi dan terdapat
bertatahkan emas,perak atau
tembaga dan lebih kuat serta
lentur.
• Ambang
Hanya terbuat dari besi biasa
dan biasanya diperuntukkan
untuk cinderamata.
Daftar Pustaka
Ruangguru_. ( 2018, 6 April ). Proses masuknya Agama Hindu-Budha ke Nusantara. Diperoleh 6 Desember
2019, dari https://blog.ruangguru.com/proses-masuknya-agama-hindu-buddha-ke-nusantara