Anda di halaman 1dari 11

Nama:Riska Agita

No.absen:32
Kelas:7C
Tugas:IPS
RANGKUMAN IPS BAB 4

A.Kehidupan Masyarakat pada Masa Pra Aksara


1.Mengenal Masa Praaksara

Praaksara berasal dari kata pra dan aksara.Pra artinya sebelum.Aksara artinya
tulisan.Jadi masa praaksara artinya masa sebelum mengenal tulisan.Masa praaksara
dikenal juga masa nirleka dan disebut juga masa prasejarah.Masa praaksara dimulai
dari manusia ada dan berakhir ketika manusia mengenal tulisan.

2.Periodisasi Masa Praaksara

Periodisasi disebut juga pembabakan.Pembabakan sendiri madsudnya pembagian.Jadi


periodisasi masa praaksara artinya pembagian zaman praaksara.Pembagian zaman ini
dibagi menjadi tiga,yaitu:

•Periodisasi secara geologis.

•Periodisasi secara arkeologis.

•Perkembangan kehidupan manusia.

•Periodisasi secara geologis.

Pada awal pembentukan bumi,bumi dalam keadaan panas dan pijar sehingga tidak ada
satupun makhluk hidup yang dapat hidup.Kemudian bumi mendingin dan
terbentuklah kerak bumi.Makhluk hidup mulai ada seiring mendinginnya
bumi.Menurut para ahli geologi, perkembangan bumi dibagi menjadi empat
macam,yaitu:

•Zaman Arkaikum.

Zaman Arkaikum merupakan zaman tertua.Zaman ini berlangsung 2.500 juta tahun
yang lalu dan belum ada kehidupan.

•Zaman Paleozoikum.

Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu.Zaman ini ditandai
dengan munculnya tanda-tanda kehidupan,seperti binantang-binatang kecil yang tidak
bertulang punggung.

•Zaman Mesozoikum.

Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 140 juta tahun yang lalu.Pada zaman ini
muncul binatang-binatang berukuran besar atau yang dikenal sebagai
dinosaurus.Burung dan reptil juga banyak ditemukan pada zaman ini.

•Zaman Neozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 60 juta tahun lalu.

Zaman ini dibagi dua yaitu:

•Tertier.

Zaman Tertier ketika reptil raksasa mulai punah dan dikuasai mamalia raksasa.

•Kuartier.

Zaman Kuartier berlangsung kira-kira 3 juta tahun lalu,disinilah awal kehidupan


manusia pertama kali di dunia.

•Periodisasi Secara Arkeologis

Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda


peninggalan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa praaksara.
Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara dibedakan
menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.

•Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan

Berdasarkan perkembangan kehidupan atau kebudayaannya, masa praaksara dapat


dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan,
masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

3.Nilai-nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia

Ada beberapa nilai budaya pada masa praaksara di Indonesia,yaitu:

•Nilai religius.

•Nilai gotong royong.

•Nilai musyawarah.

•Nilai keadilan.

•Tradisi bercocok tanam.

•Tradisi bahari atau pelayanan.

4. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia Manusia yang hidup di Indonesia pada


masa pra aksara disebut manusia purba Indonsia. Kehidupan mereka nomaden
(berpindah-pindah), daerah yang mereka sukai adalah sekitar sungai, danau atau laut.

Untuk mengetahui jenis-jenis mahluk hidup pada zaman purba dapat diketahui dari
penemuan fosil-fosil. Dari penemuan fosil baik di Indonesia maupun luar, para ahli
berkesimpulan bahwa mahkluk hidup yang pernah ada mengalami perubahan yang
cukup lama (evolusi). Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi bentuk tubuh,
wajah, maupun volume otaknya. Menurut Chares Darwin manusia yang hidup
sekarang ini berasal dari kera.

a. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa.
Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia
purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Meganthropus paleojanicus
di temukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.

b. Pithecanthropus
Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil Pithecanthropus ditemukan dibeberap
tempat diantaranya, di Perning, Trinil, Sangiran, Ngandong, dan Kedungbrubus.
Diperkirakan manusia jenis ini hidup antara 30.000 – 2 juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus tediri tiga jenis yaitu : Pithecanthropus mojokertensis, erectus dan
soloensis.

1. Mojokertensis Ditemukan oleh G.H. R Von Koenigswald pada tahun 1936 di


perning.

2. Erectus artinya manusi kera yang berjalan tegak. Fosil manusia purba ini
ditemukan oleh ahli purbakala Belanda Euguene Dubois. Fosil Pithecanthropus
Erectus pertama kali ditemukan pada tahun 1890-1892 ditepi sungai Bengawan Solo
tepatnya di Desa Trinil.

3. Soloensis artinya manusia kera dari Solo. Fosilnya ditemukan di Ngandong tepian
Bengawan Solo tahun 1931 oleh G.H.R Von Koenigswald dan Oppernoorth.
Memiliki ciri-cirinya

c. Homo Erectus dan Homo Sapiens


⚫ Homo Erectus Artinya manusia yang berjalan tegak. Fosilnya ditemukan oleh
G.H.R Von Koenigswald dan Weidenreich dilembah bengawan solo yaitu di
Ngandong sambung macan, dan ngawi tahun 1931-1934
⚫ Homo Sapiens Artinya Manusia yang cerdas. Manusia ini diperkirakan hidup
anatar 25.000-40.000 tahun yang lalu. Homo sapiens sudah berjalan dengan tegak
dan sempurna. Fosilnya itemukan oleh Van Reitschoten pada thun1889. Fosil
yang demukan berupa tengkorak, rahang bawah dan ruas leher.
5.Peninggalan Masa Praaksara
1.Dolmen

2.Waruga
3.Sarkofagus

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan di China Selatan,
termasuk bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia secara bergelombang dan
bertahap. Bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia dinamakan bangsa Melayu
yang dibagi menjadi 2, yaitu bangsa Proto Melayu (Melayu tua) dan Deutero Melayu
(Melayu muda).

B.Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha


Setelah masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru,
yaitu masa Hindu-Buddha. Masa ini sering disebut dengan masa klasik, yaitu awal
masuknya unsur-unsur budaya India di kepulauan Indonesia. Pada masa ini, banyak
kemajuan yang dicapai dalam pemikiran dan hasil-hasil budaya.
1. Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
2. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
4. Peninggalan-Peninggalan Masa Hindu-Buddha

Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


1. Secara geografis, Indonesia sangat strategis dan dilalui banyak pelaut dari arah
timur dan barat.
2. Hubungan dagang India-Cina semula melalui jalur darat/jalur sutera, pindah
lewat laut.
3. Jalur sutera membentang dari Cina – Asia Tengah – Eropa.
4. Komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina (Jalur
Sutera), wawangian dan rempah.
5. Sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena jalan darat di
Asia Tengah tidak aman.
6. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina adalah Selat Malaka.
7. Peralihan rute perdagangan ini membawa keuntungan bagi di Indonesia karena
menjadi daerah transit.
8. Masyarakat Indonesia juga ikut aktif dalam perdagangan sehingga terjadi
kontak India-Indonesia-Cina.
9. Kontak itu menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha dari India berkembang di
Indonesia.
10. Sampai saat ini masih ada perbedaan teori bagaimana masuknya kebudayaan
Hindu-Buddha ke Indonesia.

Teori Teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia


-Teori Waisya (dikemukakan oleh NJ. Krom)
1. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh para pedagang India.
2. Dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia dan menikah dengan
penduudk asli.
3. Kehidupan mereka memberikan pengaruh kebudayaan India terhadap
Indonesia.
-Teori Ksatria (dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens)
1. Ksatria India terlibat konflik dengan perebutan kekuasaan di Indonesia.
2. Bebrapa mendapatkan hadiah pernikahan dengan putri Kepala suku yang
dibantu.
3. Melalui pernikahan para ksatria menyebarkan tradisi Hindu-Buddha.
4. Pendapat lain mengatakan para ksatria membangun koloni yang berkembang
menjadi kerajaan.
-Teori Brahmana (dikemukakan oleh Jc. Van Leur)
1. Para Brahmana yang yang menguasai huruf palawa dan bahasa Sansekerta
mengajarkan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.
-Teori Arus Balik (dikemukakan oleh F.D.K. Bosch)
1. Banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India.
2. Setelah mereka kembali ke Indonesia kemudian menyebarkannya.

•Pengaruh Hindu – Buddha terhadap masyarakat Indonesia

-Bidang Pemerintahan
1. Semula masyarakat Indonesia dipimpin kepala suku yang dipilih anggota
masyarakat.
2. Sejak kebudayaan Hindu-Buddha masuk, kepala suku diganti Raja.
3. Kedudukannya tidak berdasarkan pilihan masyarakat tetapi berdasar keturunan.

-Bidang Sosial
1. Muncul pembagian yang tegas antarkelompok masyarakat menjadi beberapa
kasta (Brahmana, ksatria, waisya dan Sudra).

-Bidang Ekonomi
1. Perdagangan di Indonesia berkembang pesat sejak terbentuk jalur perdagangan
laut India-Cina.
2. Pusat-pusat perdagangan berkembang menjadi pusat kerajaan.

-Bidang Agama
1. Banyak masyarakat Hindu dan Buddha yang tetap berbaur dengan
kepercayaan terhadap roh halus.

-Bidang kebudayaan
1. Seni bangunan mengenal Candi, punden berundak, patung-patung dan stupa
berunsur India
2. Seni rupa dan seni ukir pada relief candi menceritakan sang Buddha di
lingkungan alam Indonesia.
3. Sastra dan aksara mengenal bahasa sansekerta dan huruf palawa.
4. Karya sastra berkembang terutama dari Mahabarata dan Ramayana yang
melahirkan wayang kulit.
5. Cerita dalam pertunjukannya dari India tetapi wayangmya kebudayaan asli
Indonesia.
6. Muncul tokoh-tokoh pewayangan khas Indonesia seperti tokoh Semar, Gareng,
Petruk, Bagong.

•Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia


•Peninggalan-Peninggalan Masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

C.Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam


Jalur perdagangan laut para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat ke
Indonesia melalui pesisir Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Maluku. Hal ini
berpengaruh
terhadap masyarakat di Indonesia. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat
mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatra sejak abad ke-7 Masehi,
sekaligus memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di
Indonesia, termasuk para mubaligh dan ulamanya. Hasilnya, terbentuklah sejumlah
pemukiman muslim di berbagai daerah tersebut. Pada abad ke-13 Masehi, mulai
berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, yang lahir sebagai kekuatan politik,
ekonomi, dan budaya baru setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan Hindu Buddha.
1. Masuknya Islam ke Indonesia
2. Persebaran Islam di Indonesia
3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
5. Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia

•Masuknya Islam ke Indonesia:


-Pendapat Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
1. Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir.
2. Proses masuknya berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah atau abad
ke-7 Masehi.
3. Bukti masuknya bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab
Syafi’i yang sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah.
-Pendapat Anthony H.Johns
1. Islam berasal dari Mekkah.
2. Proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang
datang ke kepulauan Indonesia.
-Catatan Dinasti Tang
1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi.
2. Catatan yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan
bahwa
pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus, Pantai
Barat Sumatra).
Pendapat di atas dianggap sebagai pendapat pertama yang sama.
-Menurut Hoesein Djajadiningrat (pendapat kedua)
1. Ia mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia.
2. dasarnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Persia dan Indonesia.
3. Tradisi tersebut antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai
hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang
dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.
-Menurut Snouck Hurgronje (pendapat ketiga)
1. Islam masuk ke kepulauan Indonesia dari Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi.
2. Pendapat senada dikemukan oleh Mouquette (Ilmuwan Belanda) yang
menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13-14 Masehi.
3. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh
yang berangka tahun 698 H atau 1297 M.
4. Mouquette melihat ada kesamaan batu nisan Malik al-Saleh dengan batu nisan
yang ada di Cambay, Gujarat.
5. Bukti lain masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah catatan Marcopolo
(pedagang Venesia) yang singgah di Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari
Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak merupakan kota Islam.
-Kesimpulan:
1. Islam yang datang pada abad ke-7 M berasal dariArab.
2. Islam yang datang pada abad ke-13 M berasal dari Gujarat.
3. Jadi Islam masuk ke Indonesia secara perlahan-lahan yang dimulai pada
abad ke-7 M dan mendapatkan bentuknya secara politik pada abad ke-13 M.
•Persebaran Islam di Indonesia
1. Persebaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap.
2. Daerah pertama yang mendapat pengaruh Islam adalah bagian Barat karena
merupakan jalur perdagangan internasional.
3. Pusat kerajaan Islam di bagian barat seperti Samudera Pasai dan Aceh yang
kemudian menyebar ke kota-kota pelabuhan seperti Banten, Jepara, Gresik,
Tuban, Makassar, serta Ternate dan Tidore.
4. Persebarannya melalui jalan damai seperti perdagangan, pernikahan,
pendidikan, kesenian
.
-Perdagangan
Para pedagang Arab, Persia, Cina, dan India berdagang sambil menyiarkan agama
Islam ketika menetap sementara untuk menunggu datangnya angin untuk berlayar
kembali ke negaranya.
-Pernikahan
Para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan melakukan perkawinan
dengan penduduk setempat baik masyaraakt biasa maupun bangsawan. Contoh
yang kita temukan dalam Babad Tanah Jawi, tentang pernikahan puteri Campa
dengan raja Brawijaya dan melahirkan seorang putera yang kelak menjadi raja Demak
bernama Raden Patah. Dalam Babad Cirebon disebutkan seorang ulama terkenal
bernama Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan raja Blambangan, kemudian
menikahi puterinya dan melahirkan putra bernama Raden Paku yang kemudian
dikenal dengan sebutan Sunan Giri.
-Pendidikan
Para ulama dan guru-guru agama Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Islam seperti Surau, Dayah dan Pesantren.
-Kesenian
Beberapa tokoh Islam menyebarkan agama yang diselipkan melaui pertunjukan
kesenian misalnya pertunjukan wayang kulit, misal oleh Sunan Kalijaga.

•Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia


1. Bidang Politik
Kerajaan-kerajaan yang semula bercorak Hindu-Buddha berubah menjadi kerajaan
Islam dengan sistem kesultanan.
2.Bidang Sosial
haembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat yang semula menerapkan sisitem
kasta menjadi pudar. Penggolongan terhadap kelompok hanya terjadi misalnya
penggolongan terhadap penyebar agama Islam dengan status sosial yang tinggi
disebut Sunan, penggolongan terhadap ulama disebut Kyai.
3.Bidang Agama
Sebagian besar masyarakat Indonesia yang semula menganut Hindu-Buddha berubah
menjadi pemeluk agama Islam
4.Bidang Kebudayaan
Terjadi akulturasi budaya Islam dengan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia
misalnya:
⚫ Pada bangunan Masjid masih menggunakan atap tumpang seperti kebudayan
Hindu-Buddha.
⚫ Penempatan makam di tempat-tempat tinggi untuk orang-orang terhormat
menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan
kepada roh nenek moyang dna merupakan perwujudan punden berundak
megalithikum
⚫ Dikenal seni ukir kaligrafi berupa ragam hias dari huruf Arab.

•Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

•Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia


1. Masjid, Contoh : Masjid Demak, Masjid Ampel Surabaya, Masjid Banten
2. Keraton ( tempat kediaman raja/istana)
Contoh: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman di Cirebon,
Istana Maimun di Sumatera Utara
3. Makam
Terdiri atas:
• Jirat (kijing): bangunan terbuat dari batu atau tembok berbentuk persegi panjang
• Nisan: tonggak pendek dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah
• Cungkup: bangunan mirip rumah yang berada diatas jirat
Contoh makam kuno bercorak Islam: makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
Makam Fatimah bintiMaimun di Gresik, Makam Sultan Malik al-Saleh di Aceh,
makam sultan- Mataram di Imogiri Yogyakarta
4. Kaligrafi
Adalah seni menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik menggunakan
huruf Arab. Hiasan-hiasan ini banyak ditemukan pada dinding Masjid atau batu nisan.
5. Karya Sastra
• Babad: karya sastra berupa cerita berlatarbelakang sejarah, namun bukan sejarah
yang berdasar bukti dan fakta. Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon
• Hikayat : karya sastra berupa cerita/dongeng yang dibuat sebagai pelipur
lara/pembangkit semangat. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat raja-raja Pasai
• Suluk: kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk,
dan makna atau symbol tertentu yang dihadapi manusia. Contoh: Suluk Wijil, Suluk
Malang Sumirang
• Syair: puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan
bunyi yang sama. Contoh: Syair Perahu, Syair Si Burung Pingai
6. Seni Tari, Contoh: Tari Saman dari Aceh
7. Debus: merupakan kesenian bela diri dari Banten
8. Sekaten dan Grebeg: merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad
SAW, yang dilaksanakan di alun-alun Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini ditandai
dengan perarakan sebuah gunungan terbuat dari makanan, buah-buahan dan sayuran.

Anda mungkin juga menyukai