0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang sejarah ujian sekolah di Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian sejarah dan teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Dokumen ini juga menyinggung tentang penjajahan asing di Indonesia dan perjuangan melawan penjajahan. Terakhir, dokumen ini membahas tentang perkembangan demokrasi di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang sejarah ujian sekolah di Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian sejarah dan teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Dokumen ini juga menyinggung tentang penjajahan asing di Indonesia dan perjuangan melawan penjajahan. Terakhir, dokumen ini membahas tentang perkembangan demokrasi di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang sejarah ujian sekolah di Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian sejarah dan teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Dokumen ini juga menyinggung tentang penjajahan asing di Indonesia dan perjuangan melawan penjajahan. Terakhir, dokumen ini membahas tentang perkembangan demokrasi di Indonesia.
Pengertian Sejarah Syajaratun (Arab) : Pohon Istoria (Yunani) : Informasi atau pencarian History (Inggris) : Masa lalu Geschichte (Jerman) : Sudah terjadi Gescheiedenis (Belanda): Sudah terjadi
Pengertian Diakronik dan Sinkronik
Diakronik : Sesuatu yang melintas, melampaui, dan melalui dalam batasan waktu Sinkronik : Kajian yang lebih menitikberatkan untuk meneliti gejala-gejala yang luas dari sebuah Kronologi : Berpikir secara runtut dan teratur No. Diakronik Sinkronik 1. Meluas dimensi waktu Meluas dimensi ruang 2. Terus bergerak dengan hubungan Sistem terstruktur kausalitas 3. Dinamis Statis 4. Naratif, berproses, dan bertransformasi Deskripsi integratif 5. Menekankan pada proses dan durasi Menekankan pada struktur dan fungsi
Jalur Penyebaran Penduduk Awal Indonesia
Proto Melayu Datang dari Cina Selatan (Yunan) Peradaban batu Berambut lurus Kulit kuning kecoklatan Bermata sipit Awalnya menempati pantai-pantai Sumatra Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Barat Suku Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo Deutro Melayu Datang dari Indocina Selatan Peradaban logam sempurna Dijumpai di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Malaka, Filipina, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur Perpindahan dengan jalur laut Melanesoid Datang saat zaman es berakhir Mendiami Papua dan Australia (Berimigrasi dari Asia ke Oceania) Merupakan manusai wajak Metode berburu dan meramu Kelemahan Kelebihan Teori Masuknya Hindu-Buddha Teori Kelebihan Kekurangan Ksatria Mengemukakan bahwa pada abad Kasta Ksatria tidak dapat ke-5, banyak para ksatria yang berbahasa Sanksekerta dan tidak melarikan diri karena peperangan adanya bukti berupa prasasti baik di India. Para ksatria yang berasal di India maupun di Indonesia dari keluarga kerajaan mendirikan yang menyebutkan adanya kerajaan baru di Indonesia penaklukan/pembukaan daerah baru Waisya Sistem pelayaran saat itu Para pedagang hanya tertarik pada bergantung pada angin muson perdagangan dan ketidak sehingga para pedagang harus mampu membaca huruf menetap sehingga tumbuh Sanksekerta kebudayaan Hindu-Buddha Brahmana Para Raja nusantara mengunakan Para Brahmana tidak dapat bahasa Sankserta pada peninggalan menyeberangi laut Prasasti sehingga ada kemungkinan masuknya pengaruh Hindu-Budha masuk melalui Brahmana Arus Balik Ada Prasasti Nalanda yang Teori ini tidak menjelaskan menyebutkan Raja Balaputradewa kedatangan Hindu-Buddha (Raja Sriwijaya) telah dihadiahi sebelum adanya Kerajaan sebidang tanah oleh Raja di Sriwijaya Benggala. Tanah tersebut digunakan untuk mendirikan asrama bagi pelajar dari Sriwijaya yang belajar di India Sudra Para budak biasanya lebih mudah Budak dan tawanan tidak membaur dengan masyarakat memahami bahasa sansekerta dan sekitar sehingga lebih mudah huruf pallawa komunikasi dan semua orang di kasta sudra pasti ingin memperbaiki hidup, salah satunya caranya adalah pergi ketempat lain seperti Indonesia
Pengertian Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa
Bhinneka Tunggal Ika : Berbeda-beda tetapi tetap satu Tan Hana Dharma Mangrwa : Tiada kebenaran yang mendua
Toleransi dalam Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit memiliki kebijakan mengijinkan pedagang dari berbagai negara dan agama untuk berdagang. Pada masa kerajaan ini pedagang dari Arab, India, Persia, dan China bisa ditemui di pelabuhan-pelabuhan seperti Demak dan Gresik. Banyaknya pedagang asing ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan koin asing dari Arab dan China di reruntuhan ibukota di Trowulan. Selain pedagang, diduga beberapa bangsawan juga memeluk Islam, karena adanya makan bercorak Islam di Trowulan Saluran-saluran Islamisasi Perdagangan : Melalui perdagangan dari para pedagang Arab, Persia, maupun Gujarat yang kemudian menetap dan mendirikan kampung Perkawinan : Pedagang muslim yang menetap ada yang menikah dengan putri raja atau putri bangsawan setempat karena kedudukan pedagang ini terhormat di mata masyarakat Tasawuf : Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia sejak abad ke 13 dari Persia Pendidikan : Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok pesantren Seni Budaya : Melalui seni budaya para kalangan ulama seperti Wali Sango mengajarkan Islam melalui pendekatan budaya agar mudah diterima oleh kalangan masyarakat
Akulturasi Kesultanan Islam dengan Hindu-Budha
Penanggalan Jawa : Gabungan penanggalan saka dan hijriyah Gamelan Wayang : Gamelan beralih fungsi dari mengiringi kisah hindu-budha menjadi media dakwah Sekaten : Menggunakan tumpeng yang merupakan tradisi hindu-budha
Tujuan Utama Penjajah Datang
Portugis & Spanyol : Gold, Glory, and Gospel Belanda : Berdagang rempah-rempah dan mendirikan VOC
Tempat Pertama Penjajah Datang
Portugis : Malaka, 1511 Spanyol : Tidore (Maluku), 1521 Belanda : Banten, 1596
Makna Perang Puputan
Semangat rakyat Bali untuk melawan penjajahan meski hingga titik darah terakhir. Dalam perang ini, para ksatria dan raja-raja Bali lebih memilih tewas di medan pertempuran daripada menyerah.
Kebijakan-kebijakan Belanda Segala Bidang
Politik : Devide et impera Budaya : Munculnya pengaruh barat di Indonesia dan bahasa-bahasa serapan Sosial : Munculnya penganut agama kristen dan katolik yang dibawa Belanda Ekonomi : Tanam paksa Pendidikan: Mulai ada kaum pribumi yang terpelajar dan terdidik Isi Maklumat Pemerintah 16 Oktober : Perluasan wewenang KNIP 14 November : Perubahan sistem pemerintahan dari presidensial ke parlementer 03 November : Mendorong pembuatan parpol dan rencana pemilu 1946
Vested Interest Pemberontakan
RMS : Penolakan pembentukan NKRI dan Maluku ingin melepaskan diri Andi Azis : Penolakan APRIS dan TNI dan berubahnya NIT APRA : Mempertahankan bentuk RIS agar Belanda mudah masuk ke politik
Keberhasilan Demokrasi Parlementer
Partai diizinkan untuk berkembang maksimal Pelaksanaan Pemilu 1955 sebagai asas demokrasi Hak-hak dasar masyarakat terpenuhi Otonomi yang cukup bagi daerah-daerah
Penyimpangan Demokrasi Terpimpin
Lembaga negara berinti NASAKOM Kurangnya demokrasi dalam pembentukan lembaga negara Pembubaran DPR 1955 Pernyataan presiden seumur hidup Pembentukan MPRS