1. Kemiskinan nelayan
2. Manusia perahu (mencari suaka politik)
3. Ilegal fishing
4. Kedaulatan laut
5. Tol laut
6. Kelahiran istilah pancasila
7. Praktik pancasila dalam kehidupan berbangsa
8. Pancasila sebagai sistem etika
9. Pancasila sebagai sistem filsafat
10. Sejarah kota
11. Kota tua
12. Kota industri
13. Kota dagang
14. Hadinya agama hindu, budha, dan islam di nusantara
15. Tokoh penyebar agama
16. Tanam paksa
17. Politik etis
18. Ascribed status
19. Achied status
20. Elit agama, politik, sosial, ekonomi budaya.
21. Perumus pancasila
22. Pemrakarsa serangan umum 1 maret
23. Surat perintas 11 maret
24. Pahlawan seroja
25. Pemujaan roh leluhur
26. Dinasti sanjaya dan syailendra
27. Ekspedisi belanda
28. Sistem monopoli
A. Peranan pelaut nusantara
1. Negara kontinental atau negara maritim
Mayoritas bangsa-bangsa di dunia menyebut wilayah negaranya dengan
matherland/fatherland. Sementara bangsa indonesia wilayahnya sebagai “tanah air”
(tanah air tumpah darahku). Istilah itu sangat beralasan, karena kenyataan wilayah
indonesia terdiri dari tanah dan air. Sehingga disebutlah tanah air
Kendatipun terdiri dari hampir 80% air tidak otomatis wilayah indonesia
menyandang sebutan negara maritim. Negara maritim adalah negara yg lebih
banyak mengalokasikan pengeluaran pada kekuatan laut. Kekuatan laut disini bukan
berarti hanya membangun angkatan lautnya saja. Namun mencakup ekonomi dan
berbagai infrastruktur berkaitan dengan wilayah laut. Atas dasar kenyataan yg ada,
maka negara indonesia belum dapat dikatagorikan negara maritim. Malahan
indonesia cenderung dikategorikan sebagai negara yg berorientasi daratan (land-
oriented/continental oriented).
Masalah orientasi tentu menjadi sangat penting, sebab orientasi akan menentukan
arah kebijakan dan strategi pemerintah nantinya dalam segala aspek : politik,
ekonomi, sosial, budaya,, termasuk persoalan pertahanan keamanan keuntungan yg
didapat dengan mengembalikan indonesia sebagai negara maritim setidaknya dapat
disorot berdasarkan perspektif ekonomi keamanan.
Secara geopolitik wilayah republik indonesia terdiri dari atas daratan
(continental), perairan (lautan, danau, sungai) dan ruang hampa yg ada diatas
wilayah neg. Kesatuan republik indonesia, oleh karenanya maka perlu dibangun dan
dikembangan masalah geostrategi bangsa. Sebab dalam kenyataan wilayah indo.
Tidak hanya terdiri dari pulau-pulau. Di dalamnya ada warga negara yg memiliki
latar belakang agama, adat, dan budaya yg berbeda satu dengan yg lain. Kondisi
inilah yg wajib dijaga oleh setiap kompenen bangsa ini agar kedaulatan keutuhan
dan kemerdekaan dalam wadah NKRI tetap terpelihara.
Berdasarkna berita dari tionghoa menyebutkan bahwa di sumatera pada abad ke-
7 sudah ada kerajaan-kerajaan TO-LANG-P’O-HWANG. Molo-yei, dan Che-lifo-
che (sriwijaya) berita ini dipertegas oleh seorang pendeta Bhuda dari tiongkong
bernama I-tsing, dalam perjalanannya dari kanton ke india tahun 671 singgah di
sriwijaya selaam enam bulan belajar sansekerta dan kembali lagi tahun 685 kemdian
menetap selama 4 tahun.
Dalam catatan sejarah penjajah laut dari nusantara telah berhasil menginjakan
kakinya pertama kali di benua afrika melalui mandagascar. Kedigdayaan pelaut
nusantara yg tercatat pertama kali dalam sejarah adalah masa ketika kerajaan
sriwijaya yg terletak di palembang, tepatnya di sekitar tepi sungai musi berhasil
membangun angkatan laut kerajaan terkuat, besar dan tangguh yg belum pernah
terjadi di masa sebelumnya di nusantara
Keruntuhan secara perlahan kerajaan sriwija dan munculnya kerajaan besar di tanah
jawa. Ini berarti bahwa kekuasan politik secara bertahap namun pasti berpaling dari
sumatra ke jawa
1. Kota prakolonial
2. Kota pada masa kolonial
Contoh : nenek moyang memelihara sapi untuk kebutuhan upacara, sawah, dll
Kota prosumtif maupun kota konsumtif memiliki sifat yg kontras dalam aspek ekonomi
tersebut maka diduga akan membawa akibat yg berbeda dalam pertumbuhan dan
berkembangnya bahkan kehancurannya.
Kota kota kolonial adalah kota yg tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
munculnya kolonialisme eropa di negara-negara dunia ketiga (asia dan afrika)
Pada oawalnya orang-orang eropa datang di tanah jajahan tujuannya berdagang, maka
kota kota koloni ini pada awalnya dikembangkan sebagai kota dagang. Di tempat ini
mereka membangun gudang kantor dan perusahaan dagang yg dikuasai pemerintahan
kolonial.
1. Lokasinya dekat laut atau sungai karena pada saat itu para pendatang eropa
merupakan penghuni kota-kota tersebut. Membutuhkan kemudahan agar kapal
kapal mereka dapat mengekspor produk- produk dagangan dari dareah ke eropa
dan begitu juga sebaliknya
2. Gaya arsitektur bangunan yg dibangun kolonial awal abad 17 adalah gaya
bangunan eropa yg kala itu sangat mendominasi kawasan kota (elizabeth tudor)
3. Terdapat banyak bangunan benteng-benteng atau tembok kota yg berfungsi
sebagai pertahanan dan penanda kota (simbol kota) di dalam kota ataupun di
luar kota
4. Adanya segrasi etnis (perbedaan tempat tinggal yg didasarkan oleh warna kulit,
ras seseorang) sebagai bagian dari kebijakan kolonial
5. Adanya simbol-simbol kota yg difungsikan untuk mencerminkan kekuasaan
kota tsb.
6. Adanya perencanaan kota yg cukup baik sehingga secara fisik kota-kota
kolonial memiliki struktur yg lebih teratur dan rapi (plan de batavia)
7. Sudah ada jalan dan saluran air, penerangan, fasilitas umum, jaringan
transportasi
8. Sudah ada pembagian ruang-ruang kota (ruang publik, ruang privat, ruang
sosial, dll)
Cerita tentang kekayaan malaka telah sampai ke benua eropa. Cerita ini begitu
menggoda bangsa portugis yg kala itu memiliki teknologi navigasi maju untuk
berlayar ke berbagai penjuru dunia untuk menguasai jaringan perdagangan
rempah-rempah
Pada tahun 1511 malaka berhasil ditaklukan oleh armada portugis dibawah
pimpinan alfonso de albuquerqui. Penaklukan ini membawa konsekkwensi
luas. Malaka dengan cepat hancur namun kenyataannya bangsa portugis tidak
pernah berhasil memonopoli perdagangan asia
Setelah penaklukan ternyata para pedagang justru menghindari malaka dan
mengalihkan bisnis mereka ke tempat-tempat lain seperti johor (malaysia) aceh,
(sumatera) dan banten (jawa)
Dalam perkembangan selanjutnya ternyata tidak hanya bangsa portugis
ternyata belanda pun mulai tertarik untuk membangun cegkraman melalui
jaringan perdagangan rempah-rempah di kawasan asia tenggara.
Ekspedisi pelayaran belanda untuk pertama kali berhasil berlabuh di banten
pada tahun 1596 di bawah pimpinan corlenius de hutman & pieter de keyser.
Ekspedisi belanda yg pertama ini tercatat gagal, karena belum bisa diterima
oleh penduduk lokal (terkesan sombong dan angkuh) akibatnya terjadi
permusuhan, walau demikian toh ketika mereka balik ke negeri asalnya mereka
membawa keuntungan yg cukup tinggi. Kenyataan inilah yg mendorong
termotivasinya ekspedisi-ekspedisi lain datang ke kawasan asia tenggara untuk
mendapatkan uang yg lebih banyak. Ekspedisi ke 2 dipimpin oleh van
heemskerck.
Ekspedisi pelayaran belanda yg semakin banyak datang ke nusantara ternyata
membawa dampak negatif terhadap keuntungan mereka (terjadi persaingan)
Persaingan untuk mendapatkan rempah-rempah memicu persaingan harga
(hukum ekonomi), namun sebaliknya di eropa harga rempah-rempah menurun.
Dalam mengatasi permasalahan ini maka pemerintahan belanda memutuskan
perusahaan untuk mengabungkan perusahan pesaingnya menjadi satu bada
usaha yg disebut serikat dagang hindia timur (VOC).
VOC didirikan tujuannya fokus untuk perdagangan. Untuk itu dibutuhkan hasil
pertanian agar diekspor sebanyak-banyaknya dan didapat semurah-murahnya
untuk mengeruk keuntungan maksimal.
Untuk memenuhi itu, maka strategi voc adalah memaksa petani-petani (jawa)
menanam komoditu yg lakudijual di pasar eropa dan memonopoli perdagangan.
Pertama monopoli perdagangan yg ditetapkan VOC membuat armada laut
menjaga laut-laut (dan menguasai pelabuhan) nusantara untuk menghindari
terjadinya perdagangan antara raja-raja nusantara dengan pedagang asing,
terutama portugis dan spanyol. Raja-raja nusantara hanya boleh berdagang
dengan belanda dan pedagang asing lain yg telah mendapat ijin dari VOC
Penjagaan laut yg demikian membuat rakyat tidak dapat melaut secara bebas
karena laut-laut dijaga oleh kapal-kapal belanda.
Kedua adanya kewajiban menggarap tanah dan menanam tanaman yg telah
ditentukan untuk kemudian dijual kepada voc dengan harga mahal.
VOC memaksa orang jawa menjadi produsen pertanian, tetapi tidak memberi
kesempatan kepada mereka untuk berdagang karena perdagangan dimonopili
oleh voc. Sehingga voc menguasai perdagangan, dna pelayaran, sementara
orang indonesia hanya sebagai kuli dan penonton.
Ketiga, ekspansi VOC bersamaan dengan hancurnya aktivitas maritim. Dijawa
politik sultan agung yg menutup seluruh pelabuhan yg hanya membuka
pelabuhan jepara sebagai pelabuhan utama menyebabkan kematian
perdagangan laut orang jawa.
Keempat adanya kebijakan contingenten yg mewajibkan rakyat menyerahkan
hasil bumi sebagai pajak. Kewajiban-kewajiban ini membuat tenaga rakyat
tersedot pada bidang agraris dan aktivitas maritim lambat laun mulai
ditinggalkan.
Disadari atau tidak, kenyataan inilah yg mengakibatkan terjadinya pergeseran
orientasi bangsa dan semula berorientasi maritim berubah berorientas
continental.
Setelah perubahan VOC pun budaya agraris dan continental-oriented maish
berlanjut. Meskipun terdapat peralihan kekuasaan dimana kekuasan terpusat
dipegang oleh kerajaan belanda, namun kebijakan politik tidaklah berubah,
ekspoitasi tanah negra jajahan untuk sumber komoditi ekspor. Hal ini menjadi
pedoman kerja pemerinthan kolonial dengan maksud yg sama dengan voc.
Meningkatkan semaksimal mungkin produksi pertanian untuk pasar eropa.
Berbagai kebijan yg diambil dalam perkembangannya semakin memtikan visi
misi dan semngat maritim bangsa indonesia. Misalnya sistem tanam maksa,
kebijak ini memksa petani jawa menanam teh, kopi, tebu, tembakau, dan indigo
(nilai) yg sangat laku di pasar internasional. Keuntungan yg diperoleh dari
produksi perkebunan ini akan dialokasikan pemerintah kolonial untuk
membiayai aksi perlawanan rakyat pribumi di berbagai daerah.
Akibat ambisi belanda untuk mendapatkan keuntungan maksimal, tenaga kerja
banyak tersedot dalam bidang agraris. Sistem tanam paksa yg digagas daendels
juga banyak menyedot tenaga rakyat.