Anda di halaman 1dari 17

Materi kuliah kapita selekta sejarah Indonesia

1. Kemiskinan nelayan
2. Manusia perahu (mencari suaka politik)
3. Ilegal fishing
4. Kedaulatan laut
5. Tol laut
6. Kelahiran istilah pancasila
7. Praktik pancasila dalam kehidupan berbangsa
8. Pancasila sebagai sistem etika
9. Pancasila sebagai sistem filsafat
10. Sejarah kota
11. Kota tua
12. Kota industri
13. Kota dagang
14. Hadinya agama hindu, budha, dan islam di nusantara
15. Tokoh penyebar agama
16. Tanam paksa
17. Politik etis
18. Ascribed status
19. Achied status
20. Elit agama, politik, sosial, ekonomi budaya.
21. Perumus pancasila
22. Pemrakarsa serangan umum 1 maret
23. Surat perintas 11 maret
24. Pahlawan seroja
25. Pemujaan roh leluhur
26. Dinasti sanjaya dan syailendra
27. Ekspedisi belanda
28. Sistem monopoli
A. Peranan pelaut nusantara
1. Negara kontinental atau negara maritim
Mayoritas bangsa-bangsa di dunia menyebut wilayah negaranya dengan
matherland/fatherland. Sementara bangsa indonesia wilayahnya sebagai “tanah air”
(tanah air tumpah darahku). Istilah itu sangat beralasan, karena kenyataan wilayah
indonesia terdiri dari tanah dan air. Sehingga disebutlah tanah air
Kendatipun terdiri dari hampir 80% air tidak otomatis wilayah indonesia
menyandang sebutan negara maritim. Negara maritim adalah negara yg lebih
banyak mengalokasikan pengeluaran pada kekuatan laut. Kekuatan laut disini bukan
berarti hanya membangun angkatan lautnya saja. Namun mencakup ekonomi dan
berbagai infrastruktur berkaitan dengan wilayah laut. Atas dasar kenyataan yg ada,
maka negara indonesia belum dapat dikatagorikan negara maritim. Malahan
indonesia cenderung dikategorikan sebagai negara yg berorientasi daratan (land-
oriented/continental oriented).
Masalah orientasi tentu menjadi sangat penting, sebab orientasi akan menentukan
arah kebijakan dan strategi pemerintah nantinya dalam segala aspek : politik,
ekonomi, sosial, budaya,, termasuk persoalan pertahanan keamanan keuntungan yg
didapat dengan mengembalikan indonesia sebagai negara maritim setidaknya dapat
disorot berdasarkan perspektif ekonomi keamanan.
Secara geopolitik wilayah republik indonesia terdiri dari atas daratan
(continental), perairan (lautan, danau, sungai) dan ruang hampa yg ada diatas
wilayah neg. Kesatuan republik indonesia, oleh karenanya maka perlu dibangun dan
dikembangan masalah geostrategi bangsa. Sebab dalam kenyataan wilayah indo.
Tidak hanya terdiri dari pulau-pulau. Di dalamnya ada warga negara yg memiliki
latar belakang agama, adat, dan budaya yg berbeda satu dengan yg lain. Kondisi
inilah yg wajib dijaga oleh setiap kompenen bangsa ini agar kedaulatan keutuhan
dan kemerdekaan dalam wadah NKRI tetap terpelihara.
Berdasarkna berita dari tionghoa menyebutkan bahwa di sumatera pada abad ke-
7 sudah ada kerajaan-kerajaan TO-LANG-P’O-HWANG. Molo-yei, dan Che-lifo-
che (sriwijaya) berita ini dipertegas oleh seorang pendeta Bhuda dari tiongkong
bernama I-tsing, dalam perjalanannya dari kanton ke india tahun 671 singgah di
sriwijaya selaam enam bulan belajar sansekerta dan kembali lagi tahun 685 kemdian
menetap selama 4 tahun.
Dalam catatan sejarah penjajah laut dari nusantara telah berhasil menginjakan
kakinya pertama kali di benua afrika melalui mandagascar. Kedigdayaan pelaut
nusantara yg tercatat pertama kali dalam sejarah adalah masa ketika kerajaan
sriwijaya yg terletak di palembang, tepatnya di sekitar tepi sungai musi berhasil
membangun angkatan laut kerajaan terkuat, besar dan tangguh yg belum pernah
terjadi di masa sebelumnya di nusantara

Peninggalan bercorak Hindu - Budha dan Islam

1. Masa sebelum kedatangan bangsa barat


Sebelum bangsa barat menguasai daratan dan perairan Asia Tenggara, belum
dikenal istilah Indonesia. Indonesia yang sekarang lebih dikenal dengan
Nuasantara terdiri dari pulau pulau dan tanah yg dikusai oleh berbagai kerajaan /
kekaisaran / kesultanan kadang hidup berdampingan secara damai, sementara pada
kurun waktu yg lain mereka berperang satu sama lain. Nusantara kala itu sangat
kurang rasa kesatuan sosial dan politik yg mereka miliki. Kendati demikian,
jaringan perdagangan terpadu telah berkembang di wilayah ini, terhitung sejak
awal permulaan sejarah asia. Jaringan perdagangan yg dibangun merupakan akses
mendapatkan kekayaan dan komoditas yg diperlukan untuk menjadi kekuatan
besar. Terlibatnya perdagangan asing dapat merubah suasana jaringan hubungan
simetris yg mutualistik menjadi bentuk penjajahan.

2. Pengaruh agama hindu-budha di indonesia


Prasasti tertua yg ditemukan di nusantara dikenal dengan nama prasasti kutai yg
didugua sudah ada sekitar 375 masehi ketika kerajaan kutai martadipura
berkuasa. Prasasti ini ditulis dalam bahasa sansekerta menggunakan huruf
pallawa.
Dalam prasasti ini tiga raja kutai martadipura disebutkan dalam prasasti ini
juga digambarkan sebuah ritual yg merupakan karakteristik hindu kuno.
Sekitar seabad kemudian sebuah prasasti pertama ditemukan dijawa. Prasasti
ini berbahasa sansekerta yg menjelaskan raja punawarman dari kerajaan taruma
negara abad ke-4 di jawa barat dan menghubungkan sang maha raja dengan
dewa hindu (wisnu) berupa telapak kaki wisnu.
Secara keseluruhan prasasti ini menunjukan pengaruh besar dari agama hidu
di kalangan elit penguasa kerajaan pribumi kuno yg diketahui di nusantara,
Walaupun prasasti itu ditemukan pada abad itu, namun sangat diyakini
hubungan perdagangan anatara india dan nusantara telah ada dan terjalin
berabad-abad sebelum prasasti kutai ditemukan
Selat malaka jalur laut yg menghubungkan samudra hindia dengan samura
pasifik telah menjadi jalur pelayaran utama untuk perdagangan yg
pengantarannya melalui laut antara tiongkok, india dan timur tengah sejak
ingatan manusia
Sebagian garis pantai sumatera terletak di sebelah jalur laut ini yg
menyebabkan perdagangan anatara india dan tiongkok terjadi di sini di selat
malaka (malaysia sekarang) dari sinilah diasumsikan bahwa agama hindu dan
budha tidak disebarkan ke nusantara oleh para pedagang india, ada kemungkinan
raja dan kaisar di nusantara tertarik dengan kehormatan brahmana berdasarkan
duagaan kemungkinan besar brahmanalah yg memperkenalkan agama baru di
nusantara yg telah memungkinkan raja-raja nusantara untuk mengindefikasi diri
mereka dengan dewa hindu atau bodhisattva sebagai pemujaan leluhur.
Pemujaan terhadap dewa menggatikan terhadap leluhur yg dilakukan
sebelumnya
Dokrin agama baru ini menunjukan kehormatan yg lebih besar bagi raja-raja.
Kerajaan di nusantara yg meniru konsep india ditemukan di kalimantan, jawa,
sumatra, dan bali
Posisi strategis sumatra dan malaysia dengan selat malaka tidaklah
mengherankan ketika sekitar alur itu ditemukan negara pertama yg berpengaruh
besar dalam sejarah indonesia yaitu kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwija menguasai jalur perdagangan yg menghubungakan
samudra hindia laut tiongkok selatan dan kepulauan rempah malukau anatara
abad ke-13 dan abad ke-17
Sriwija juga dikenang sebagai pusat agama budha berdasarkan sumber-
sumber tiongkok diketahui bahwa para biksu budha tiongkok tinggal di sriwijaya
selama lebih dari satu dekade untuk melanjutkan studi mereka.
Sisa-sisa peninggalan masa lampau berupa candi hindu dan budha yg berasal
dari abad ke 8 dan ke 10 menunjukan pemerintahan dua dinasti di jawa tengah
Dua dinasti yg dimaksud adalah
1. Dinasti syaelendra (penganut agama buda mahayana) dinasti ini
dihubungkan dengan pembangunan candi borubudur sekitar tahun 800
masehi
2. Dinasti sanjaya (penganut hindu) dinasti ini dihubungkan dengan
pembangunan candi prambanan pada tahun 850 masehi
Apakah pembangunan candi-candi itu adalah jawaban karena adanya
persaingan ? ataukah hanya sebatas reaksi mengingat pembangunan dua candi
monumental itu tidak berkejauhan ?

Keruntuhan secara perlahan kerajaan sriwija dan munculnya kerajaan besar di tanah
jawa. Ini berarti bahwa kekuasan politik secara bertahap namun pasti berpaling dari
sumatra ke jawa

3. Kedatangan agama dan kebudayaan islam di nusantara


Masa kerajaan nusantara yg bercorak hindu budha terutama di jaman
majapahit diperkirakan agama dan kebudayaan islam sudah masuk di
nusantara melalui india yg dibawa oleh para pedagang gujarat. Artinya
pedagang-pedagang muslim kala itu sudah datang berdagang di nusantara,
membuat permukiman di daerah pesisir, menikah dengan perempuan setempat
dan mereka dihormati atas kekayaan yg dimiliki yg mereka peroleh melalui
berdagang. Beberapa penguasa lokal kemungkinan tertarik dengan agama dan
kebuadayaan baru itu dan dianggapnya menguntungkan untuk menganut
keyakinan yg dianut oleh sebagian besar pedagang. Pendirian kerajaan islam
merupakan langkah logis berikutnya dan diduga rakyat dari wilayah kerajaan
mengikutinya dengan masuk islam
Prasati batu nisan menujukan bahwa pada awal abad ke-13 terdapat sebuah kerajaan di
bagian utara sumatra yg bernama kerajaan samudra passai.
Kerajaan samudara passai disebut sebagai kerajaan islam pertama di nusantara
menjadikan aceh disebut sebagai serambi mekahnya indonesia
Dari sumatra utara pengaruh islam selanjutnya menyebar ke arah timur melalui
perdagangan
Dipesisir pantai utara jawa berbagai kota islam muncul selama abad ke-14
Para pembesar (penjabat) di kerajaan majapahit mulai memeluk agama islam
diduga karena pengaruh para ulama sufi dan orang-orang suci atau para wali (wali
songo) yg diidenfikasi memiliki keistimewaan dari warga biasa lainnya, seperti
memiliki kekuatan supranatural
Berbagai kelebihan ditunjukan para wali sehingga menarik perhatian bagi siapa
saja yg menyaksikan. Kenyataan ini menimbulkan kepercayaan dan daya tarik
tersendiri untuk menganut keyakinan baru itu
Pada akhir abad ke 14 dan permulaan abad ke 15 pengaruh majapahit di nusantara
mulai menurun akibat konflik itern, karena suksesi dan semakin meluas serta
meningkatnya kekuasaan kerajaan islam.
Sebuah perdagangan baru seperti malaka muncul sebagai kekuatan baru
Kekuatan baru ini pertama-tama muncul di wilayah pesisir (malaysia) yg terletak
di selat malaka. Negara ini menjadi pelabuhan sangat sukses dengan fasilitas yg sangat
menguntungkan dalam jaringan perdagangan luas yg membentang dari tiongkok dan
maluku di ujung timur ke afrika dan mediterania di ujung barat.
Dalam catatan sejarah kerajaan malaka awal adalah bercorak hindu-budha namun
berubah cepat menjadi kesultanan muslim (mungkit terikat dengan perdagangan)
Hubungan historis anatara perdagangan dan islma juga terlihat dalam
perkembangan di pulau ternate (maluku sekarang) ternate dan tidore menjadi daerah
kaya karena produksi cengkehnya. Pada abad ke-15 ternate dan tidore menjadi
kesultanan yg menguasai sebagian besar wilayah indonesia timur, namun kemudian
dirusak karena kehadiran penjajah belanda (eropa).

Saluran penyebaran islam di nusantara

1. Saluran perdagangan, artinya proses persebaran agama islam dilakukan


oleh para pedagang muslim yg menetap di pusat-pusat pelabuhan
(membentuk kampung muslim)
2. Saluran perkawinan artinya penyebaran agama islam dilakukan melalui
perkawinan
3. Saluran dakwah artinya memalui penerangan agama islam
4. Saluran pendidikan yaitu mendirikan pesantren untuk memperdalam
ajaran islam
5. Saluran seni budaya artinya penyebaran agama islam lewat media-
media seni budaya (wayang kulit, sekaten seni sastra)
6. Proses tasawuf yaitu dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yg
masih beroientasi pada ajaran agama hindu-budha

Beberapa alasan yg menjadikan agama islam mudah diterima oleh


masyarakat

1. Cukup megucapkan kalimat syahadat saja


2. Pelaksanaan ibadah sederhana dan baiaya murah
3. Agama islam tidak mengenal kasta
4. Aturan-aturan dalam islam bersifat pleksifel dan tidak memaksa
5. Agama islam masuk dari india (gujarat) telah mendapat pengaruh hindu
dan tsawuf sehingga mudah di pahami
6. Penyebaran agama islam di indonesia dilakukan secara damai tanpa
kekerasan dan disesuaikan dengan kondisi soasial budaya yg ada
7. Runtuhnya kerajaan majapahit akhir abad ke 15 memudahkan dalam
penyebaran karena tidak ada otoritas menghalangi.

B. Peranan kota pada masa kolonial


Apakah arti kota bagi kehidupan manusia ? kota dapat didenfinisikan sebagai
sebuah tempat pemukiman yg dihuni secara permanen yg warga atau
penduduknya membentuk sebuah kesatuan hidup yg lebih besar
pengelompokkannya daripada klen marga, atau keluarga luas.

Kota juga merupakan sebuah tempat di mana terdapat adanya kesempatan-kesempatan


atau permintaan-permintaan yg mewujudkan adanya sistem pembagian kerja, pasar
kerja, barang, uang, dan jasa.
Kota dapat menciptakan terwujudnya berbagai bentuk corak spesialisai, seperti
pembagian kerja, prestise sosial dll, kota dapat diklasifikasikan menurut tipe-tipenya
sesuai patokan atau tujuan pembuatan klasifikasi itu

Kota mempunya fungsi :

1. Manufaktur dan produksi


2. Perdagangan dan bisnis
3. Administrasi dan politik
4. Pendidikan dan kebudayaan
5. Rekreasi dan wisata
6. Militer

Perkembangan kota dalam kajian ini dibedakan atas

1. Kota prakolonial
2. Kota pada masa kolonial

Kota-kota prakonolinial di indonesia dapat dikelompokan dua kategori wilayah


pertumbuhan yaitu :

1. Wilayah wilayah kota basis ekonomi pertanian sawah


2. Wilayah wilayah kota basis ekonomi perdagangan

Kota-kota kategori pertama disebut dengan kota-kota prosumutif, cenderung memiliki


kekuatan besar untuk dapat menghidupi keperluan sendiri ( ekonomi subsisten) dan
dapat memasok kebutuhan masyarakat luar sementaran kota-kota kategori kedua yang
lazim disebut konsumtir tidak memiliki kekuatan besar untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya sendiri, namun dapat berkembang dengan mengandalkan aktivitas
perdagangan dengan dunia luar.

Contoh : nenek moyang memelihara sapi untuk kebutuhan upacara, sawah, dll
Kota prosumtif maupun kota konsumtif memiliki sifat yg kontras dalam aspek ekonomi
tersebut maka diduga akan membawa akibat yg berbeda dalam pertumbuhan dan
berkembangnya bahkan kehancurannya.

Kota kota kolonial adalah kota yg tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
munculnya kolonialisme eropa di negara-negara dunia ketiga (asia dan afrika)

Pada perkembangan selanjutnya tempat-tempat koloni baru ini berkembanga= menjadi


pusat pemerintahan hindia belanda

Pada oawalnya orang-orang eropa datang di tanah jajahan tujuannya berdagang, maka
kota kota koloni ini pada awalnya dikembangkan sebagai kota dagang. Di tempat ini
mereka membangun gudang kantor dan perusahaan dagang yg dikuasai pemerintahan
kolonial.

Ciri-ciri fisik kota kolonial

1. Lokasinya dekat laut atau sungai karena pada saat itu para pendatang eropa
merupakan penghuni kota-kota tersebut. Membutuhkan kemudahan agar kapal
kapal mereka dapat mengekspor produk- produk dagangan dari dareah ke eropa
dan begitu juga sebaliknya
2. Gaya arsitektur bangunan yg dibangun kolonial awal abad 17 adalah gaya
bangunan eropa yg kala itu sangat mendominasi kawasan kota (elizabeth tudor)
3. Terdapat banyak bangunan benteng-benteng atau tembok kota yg berfungsi
sebagai pertahanan dan penanda kota (simbol kota) di dalam kota ataupun di
luar kota
4. Adanya segrasi etnis (perbedaan tempat tinggal yg didasarkan oleh warna kulit,
ras seseorang) sebagai bagian dari kebijakan kolonial
5. Adanya simbol-simbol kota yg difungsikan untuk mencerminkan kekuasaan
kota tsb.
6. Adanya perencanaan kota yg cukup baik sehingga secara fisik kota-kota
kolonial memiliki struktur yg lebih teratur dan rapi (plan de batavia)
7. Sudah ada jalan dan saluran air, penerangan, fasilitas umum, jaringan
transportasi
8. Sudah ada pembagian ruang-ruang kota (ruang publik, ruang privat, ruang
sosial, dll)

Fungsi kota kolonial

1. Kota kolonial sbg pusat peradaban dari segala aktivitas yg ada


2. Pada awalnya kota kolonial difungsikan sbg pusat munculnya pemerintahan
dari kekuasaan
3. Sebagai pusat aktivitas ekonomi eropa dalam mengekspor dan mengimpor
barang-barang dcerita tentang kekagangan, aktivitas sosial, politik, dan sosial
budaya
4. Sebagai pusat pendidikan khususnya bagi orang-orang eropa dan memberi
kesempatan pula bagi anak kaum bangsawan dan orang timur asing
5. Kota ini juga dijadikan agen pemberatan (western)
6. Terbentuknya kota kolonial (batavia merupakan cikal bakal kota kolonial
pertama)
7. Sistem pemerintahan kolonial. Struktur pemerintahan kolonial tidak jauh
berbeda dengan struktur pemerintahan tradisional

Politik kolonial belanda di nusantara

Cerita tentang kekayaan malaka telah sampai ke benua eropa. Cerita ini begitu
menggoda bangsa portugis yg kala itu memiliki teknologi navigasi maju untuk
berlayar ke berbagai penjuru dunia untuk menguasai jaringan perdagangan
rempah-rempah
Pada tahun 1511 malaka berhasil ditaklukan oleh armada portugis dibawah
pimpinan alfonso de albuquerqui. Penaklukan ini membawa konsekkwensi
luas. Malaka dengan cepat hancur namun kenyataannya bangsa portugis tidak
pernah berhasil memonopoli perdagangan asia
Setelah penaklukan ternyata para pedagang justru menghindari malaka dan
mengalihkan bisnis mereka ke tempat-tempat lain seperti johor (malaysia) aceh,
(sumatera) dan banten (jawa)
Dalam perkembangan selanjutnya ternyata tidak hanya bangsa portugis
ternyata belanda pun mulai tertarik untuk membangun cegkraman melalui
jaringan perdagangan rempah-rempah di kawasan asia tenggara.
Ekspedisi pelayaran belanda untuk pertama kali berhasil berlabuh di banten
pada tahun 1596 di bawah pimpinan corlenius de hutman & pieter de keyser.
Ekspedisi belanda yg pertama ini tercatat gagal, karena belum bisa diterima
oleh penduduk lokal (terkesan sombong dan angkuh) akibatnya terjadi
permusuhan, walau demikian toh ketika mereka balik ke negeri asalnya mereka
membawa keuntungan yg cukup tinggi. Kenyataan inilah yg mendorong
termotivasinya ekspedisi-ekspedisi lain datang ke kawasan asia tenggara untuk
mendapatkan uang yg lebih banyak. Ekspedisi ke 2 dipimpin oleh van
heemskerck.
Ekspedisi pelayaran belanda yg semakin banyak datang ke nusantara ternyata
membawa dampak negatif terhadap keuntungan mereka (terjadi persaingan)
Persaingan untuk mendapatkan rempah-rempah memicu persaingan harga
(hukum ekonomi), namun sebaliknya di eropa harga rempah-rempah menurun.
Dalam mengatasi permasalahan ini maka pemerintahan belanda memutuskan
perusahaan untuk mengabungkan perusahan pesaingnya menjadi satu bada
usaha yg disebut serikat dagang hindia timur (VOC).
VOC didirikan tujuannya fokus untuk perdagangan. Untuk itu dibutuhkan hasil
pertanian agar diekspor sebanyak-banyaknya dan didapat semurah-murahnya
untuk mengeruk keuntungan maksimal.
Untuk memenuhi itu, maka strategi voc adalah memaksa petani-petani (jawa)
menanam komoditu yg lakudijual di pasar eropa dan memonopoli perdagangan.
Pertama monopoli perdagangan yg ditetapkan VOC membuat armada laut
menjaga laut-laut (dan menguasai pelabuhan) nusantara untuk menghindari
terjadinya perdagangan antara raja-raja nusantara dengan pedagang asing,
terutama portugis dan spanyol. Raja-raja nusantara hanya boleh berdagang
dengan belanda dan pedagang asing lain yg telah mendapat ijin dari VOC
Penjagaan laut yg demikian membuat rakyat tidak dapat melaut secara bebas
karena laut-laut dijaga oleh kapal-kapal belanda.
Kedua adanya kewajiban menggarap tanah dan menanam tanaman yg telah
ditentukan untuk kemudian dijual kepada voc dengan harga mahal.
VOC memaksa orang jawa menjadi produsen pertanian, tetapi tidak memberi
kesempatan kepada mereka untuk berdagang karena perdagangan dimonopili
oleh voc. Sehingga voc menguasai perdagangan, dna pelayaran, sementara
orang indonesia hanya sebagai kuli dan penonton.
Ketiga, ekspansi VOC bersamaan dengan hancurnya aktivitas maritim. Dijawa
politik sultan agung yg menutup seluruh pelabuhan yg hanya membuka
pelabuhan jepara sebagai pelabuhan utama menyebabkan kematian
perdagangan laut orang jawa.
Keempat adanya kebijakan contingenten yg mewajibkan rakyat menyerahkan
hasil bumi sebagai pajak. Kewajiban-kewajiban ini membuat tenaga rakyat
tersedot pada bidang agraris dan aktivitas maritim lambat laun mulai
ditinggalkan.
Disadari atau tidak, kenyataan inilah yg mengakibatkan terjadinya pergeseran
orientasi bangsa dan semula berorientasi maritim berubah berorientas
continental.
Setelah perubahan VOC pun budaya agraris dan continental-oriented maish
berlanjut. Meskipun terdapat peralihan kekuasaan dimana kekuasan terpusat
dipegang oleh kerajaan belanda, namun kebijakan politik tidaklah berubah,
ekspoitasi tanah negra jajahan untuk sumber komoditi ekspor. Hal ini menjadi
pedoman kerja pemerinthan kolonial dengan maksud yg sama dengan voc.
Meningkatkan semaksimal mungkin produksi pertanian untuk pasar eropa.
Berbagai kebijan yg diambil dalam perkembangannya semakin memtikan visi
misi dan semngat maritim bangsa indonesia. Misalnya sistem tanam maksa,
kebijak ini memksa petani jawa menanam teh, kopi, tebu, tembakau, dan indigo
(nilai) yg sangat laku di pasar internasional. Keuntungan yg diperoleh dari
produksi perkebunan ini akan dialokasikan pemerintah kolonial untuk
membiayai aksi perlawanan rakyat pribumi di berbagai daerah.
Akibat ambisi belanda untuk mendapatkan keuntungan maksimal, tenaga kerja
banyak tersedot dalam bidang agraris. Sistem tanam paksa yg digagas daendels
juga banyak menyedot tenaga rakyat.

Peranan elit politik masa pergerakan nasional

Dalam hidup masyarakat biasa dikenal stratifikasi sosial, artinya masyarakat


diklasifikasi berdasarkan lapisan atau berdasar status sosialnya menjadi lapisan
bawah, menengah dan atas. Lapisan bawah umumnya adalah masyarakat
jelatan/masyarakat kebanyakan dan merupakan masa terbesar dari hidup
melarat. Masyarakat umumnya terdapat di desa desa hidup sebagai petani buruh
dan nelayan. Sementara kalau di perkotaan terdiri dari buruh kecil, tukang dsb.
Yg biasa dikenal sbg kaum miskin/kaum termajinalkan.
Lapisan menengah meliputi para pedagang kecil dan menengah petani kaya dan
pegawai.
Lapisan atas terdiri dari keturunan bangsawan atau kerabat raja yg memerintah
daerah tsb. Lapisan atas biasanya terbagi lagi kedalam berbagai tingkatan
dengan gelar yg berbeda sesuai tingkata hubungan mereka dengan
raja/penguasa. Sifat turun temurun itu tidak pernah berubah sampai akhir abad
ke 18 mereka ini lazim disebut elite tradisional.
Di samping elite tradisional yg berdasarkan keturunan muncul juga elite agama
Elite agama ini mencakup pemuka agama, pemimpin rohani seperti ulama dari
kyai yg pengaruhnya tidak terbatas pada daerahnya terbatas pada daerahnya
tetapi melampui batas-batas daerahnya.pengaruh elite agama ini bisa melampui
pengaruh raja atau golongan bangsawan. Pengaruh mereka tidak terikat melalui
lembaga pemerintahan (kerajaan), tetapi melalui perguruan yg mereka dirikan
seperti pesantren,
Nasionalisme indonesia mulai tumbuh sejak tahun 1908 (Stovia) namun elite
yg terdapat di masyarakat adalah elite kedaerahan artinya mereka ditokohkan
namun terbatas di lingkungan daerahnya.
Kondisi diatas baru berubah pasca penerapan politik etis di indonesia.
Walaupun secara jujur diakui bahwa politik etis yg terdiri dari tida kebijakan di
bidang emigrasi. Irigrasi dan edukasi. Sesungguhnya tujuan utama dari politik
etis itu bukanlah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah jajahan.
Namun kenyataannya kebijakan tadi justru dimanfaatkan sebaiknya oleh orang
orang pribumi (tokoh-tokoh pergerakan).
Pada akhir abad ke 18 peranan sekolah mulai menarik perhatian masyarakat.
Sekolah sebagai tempat mendapatkan ilmu sekolah dianggap sebagai alat untuk
dapat memasuki lingkungan hidup baru hidup kepriyayian bagi golongan
bawah dan untuk menambah dasar legtimasi bagi golongan atas,
Kala itu di beberapa daerah seperti sumatera barat dan jawa sangat penting
penguasaan ilmu sebagai hasil pendidikan sekolah dkaitkan dengan dapat
tidaknya seseorang menjadi pegawai, terutama pegawai pemerintah jajahan.
Sultan hmengku buwono vii pada akhir abad ke 19 mengharuskan adanya ijasah
bagi seseorang anak yg akan menggantikan kedudukan ayahnya sebagai
penjabat pemerintah
Pengaruh penestrasi ekonomi uang dalam kehidupan masyarakat indonesia
makin kuat memengaruhi munculnya elite baru
Pengruh pendidikan dan penetrasi ekonomi uang membuka peluang terjadinya
pergesaran dan perubahan status sosial seseorang.
Sejak saat itulah mulai dikenal bermacam-macam elite indonesia baru sperti
elite politik elite agama elite budaya dan sebagainya yg semua bertujuan
memperjuangkan kepentingan nasional.
Menarik dicermati bahwa munculnya elite nasional tidak dapat dilepaskan
dengan perjuangan golongan indo (campuran indonesia belanda ) yg dalam
masyarakat kolonial dianggap rendah dan kurang mendapat kesempatan.
Misalnya douwes dekker
Tokoh-tokoh sebagai elite politik yg mucul pada waktu itu seperti HOS
Tjokrominoto, cipto mangunkusumo, Haji Agus Salim
Sistem pendidikan barat sangan kuat pengaruhnya terhadap munculnya
berbagai elite nasional.
Sejalan dengan pertubuhan den perkembangan masyarakat dalam segala
bidang, maka kota kota yg mendjadi pusat pengajaran dan pendidikan
perdagangan dan idustri lebih menarik perhatian di kalangan generasi muda
daripada kota hanya sebagai pusat administrasi pemerintahan saja
Kota kota yg sedang tumbuh dan berkembang itu sesungguhnya tempat
bertemunya pemuda pelajar dari berbagai daerah yg memiliki latar belakang
suku status sosial adat budaya yg berbda satu dengan yg lain
Ilmu pengetahuan yg mereka peroleh bersam-sam dalam waktu ruang dan
suasana yg sama memberikan kepada mereka suatu pola berpikir mengenai
bangsanya seirama dengan perjalan waktu kesadaran itu terus tumbuh seiring
dengan perlakuan penderitaan dan pengalaman yg sama dengan mereka
dapatkan dari pihak penguasa kolonial
Apa yg mereka alami dan rasakan bersama semakin mengokohkan rasa
nasionalisme merekan berjuang demi meraih cita-cita kemerdekaan bersama

Anda mungkin juga menyukai