Anda di halaman 1dari 1

La Galigo merupakan warisan budaya masyarakat Bugis dalam bentuk karya sastra yang kabarnya

terpanjang di dunia bahkan mampu mengalahkan Mahabarata dan Ramayana dari India dan
Homerus dari Yunani. Bahkan, Indonesia dan Belanda telah mendaftarkan karya sastra sekaligus
kitab suci orang Bugis ini sebagai World Heritage ke UNESCO!

ISI LA GALIGO

Kitab suci ini memiliki kurang lebih 6.000 halaman dan 300 ribu baris teks. La Galigo menggunakan
aksara asli Bugis yang kerap disebut dengan nama Lontara atau ‘ukiq sulappaq eppaq yang
merupakan turunan dari aksara Pallawa. La Galigo berisikan puisi dan mitos mengenai penciptaan
dari peradaban Bugis yang diyakini benar adanya.

Dalam membaca kitab suci La Galigo dilakukan dengan cara bernyanyi atau sebutan lainnya dalam
bahasa Bugis adalah laoang. Jika biasanya umat Islam sebelum membaca Al-Qur’an melakukan
wudhu terlebih dahulu, terdapat ritual yang harus dilakukan orang Bugis sebelum membaca kitab
suci ini. Adapun ritual yang dimaksud adalah seperti menyembelih sapi, pemotongan ayam atau
kambing, sesaji, hingga dupa. Naskah pada La Galigo dibacakan dengan cara dilagukan pada saat
musim tanam, pesta perkawinan, doa tolak bencana, atau saat akan membangun sebuah rumah.

Dilansir dari situs resmi Portal Informasi Indonesia, konon fungsi dari La Galigo secara magis dapat
menjadi obat berbagai macam penyakit, menjadi tolak bala, dan lainnya. Seiring dengan berjalannya
waktu, agama Islam mulai memasuki wilayah Bugis dan perlahan banyak warganya yang memeluk
agama Islam.

https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=774f5275425532b6JmltdHM9MTY2MTk5NDA3MSZpZ3VpZD0xNmUwMDEwMy03OTAzLTQ1N
mYtYWJiMi1kMTcyMGFkMzk5ZjEmaW5zaWQ9NTQwOQ&ptn=3&hsh=3&fclid=91eefe51-2991-11ed-
bbb1-
70bd8afdbf86&u=a1aHR0cHM6Ly9ldG5pcy5pZC9mZWF0dXJlZC9sYS1nYWxpZ28tbWFoYWthcnlhLXN
hc3RyYS1idWdpcy1iZWxhbmRhLw&ntb=1

Anda mungkin juga menyukai