ARTIKEL
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Kajian Seni dan Desain Dosen Pengampu Dr.
phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd.
Oleh:
NIM : 2009554
2021
Teknologi dipandang sebagai perpanjangan tangan dari sains-modern yang dianggap
selalu berurusan dengan kepastian rasional dan serba keterukuran logika positivisme. Sementara
seni pada umumnya dilihat sebagai praksis filosofis yang identik dengan ketidakpastian,
penafsiran personal, dan subjektivitas. Di samping itu, teknologi juga dipandang sebagai
perwujudan nyata dari cita-cita kemajuan peradaban modern secara konkrit yang berdampak
pada kehidupan manusia. Sementara seni dilihat sebagai aktuaisasi pengalaman batin, intuisi,
dunia prareflektif manusia dan khasanah maknawi yang tak terjamah. Tampak sekali ada
pertentangan sudut pandang dari masyarakat umum di antara keduanya. Dalam perjalanannya
sejarahnya kehadiran para kreator yang mengawinkan seni dengan teknologi semakin semarak.
Perkembangan arus informasi dan makin gemerlapnya kemajuan teknologi menjadi peluang
dalam pengembangan bidang seni termasuk inovasi untuk bidang tari.
Seni tradisi yang dahulu dianggap monoton kini berkembang menjadi semakin kreatif,
membuat para penikmat seni tidak bosan melihat karya disajikan oleh para seniman. saat ini para
seniman menggunakan teknologi sebagai pemanfaatan pengembangan karya seni. Dengan
memanfaatkan teknologi karya seni yang diciptakan semakin maju dan pemasaran nya pun
semakin luas. Seni secara teori dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau
bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan
tertentu di luar fungsi sebenarnya (Bastomi, 1992).
Sesungguhnya, bagi kesenian rakyat Indonesia, kesempatan untuk mengadaptasi berbagai
seni dari luar sangat cukup terbuka karena kekayaan kesenian yang dimiliki bangsa Indonesia
sangat memadai untuk dikembangkan ke dunia internasional. Untuk menuju ke tindakan ini
harus ada upaya atau perbaikan yang perlu diperhatikan agar kemasan kesenian tradisional
bangsa Indonesia dapat diterima dan berkembang secara global, walaupun tetap mengacu pada
kekuatan nilai- nilai asli dan kearifan lokal (Surahman, 2016). Untuk itu kita sebagai mahasiswa
seni harus mengetahui mengapa teknologi begitu berpengaruh bagi kemajuan seni tradisional
Batas antara dunia nyata dan maya semakin kabur. Bahkan, bisa dibilang tak lagi ada.
Dalam kehidupan sehari-hari pun, teknologi telah menghapus jarak yang membentang saat
komunikasi dilakukan. Semua orang kini dapat berkomunikasi dengan orang lainnya antarpulau,
bahkan antarbenua, tanpa harus bertemu langsung. Teknologi cyber space inilah yang coba
diwujudkan dalam bentuk seni pertunjukan Tari Simulakra oleh Miroto Dance yang
dipertontonkan untuk pertama kalinya di Indonesia. Pertunjukan realitas teleholografis
merupakan format pemanggungan hibrida, yaitu persilangan antara dunia nyata dan dunia maya.
Pada dasarnya teknologi sangat berpengaruh dalam dunia seni, khususnya dalam seni tari
teleholografis.
Pada zaman informasi ini, kecepatan informasi dan internet menjadi bagian yang memengaruhi
kreativitas bangsa. Penemuan baru dalam tari yang ditemukan oleh Miroto ini sangat bergantung
pada listrik dan koneksi internet, seperti halnya penari Simulakra yang berada di Padang
Panjang, Sumatra Barat. Pertunjukan tari yang dilakukan Lora Vianti di ISI Padang Panjang
dapat disaksikan dengan lancar oleh penonton di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta,
karena kecepatan akses internet yang mencapai 20 mbps di daerah tersebut.
Era Seni Rupa Modern Muncul sebagai bentuk perlawanan pada era aliran seni rupa
sebelumnya. Pada era ini telah banyak aliran aliran baru yang muncul akibat rasa jenuh akan
aliran seni di era sebelum Modern yang hanya memfokuskan pada peniruan pada alam dan apa
yang sudah ada. Selain itu, revolusi industri dan penemuan berbagai karya teknologi, salah
satunya adalah penemuan kamera yang membuat para seniman merasa gelisah dan membuat
berbagai aliran seni baru untuk mengimbangi perubahan tersebut.
Di masa kini adalah era seni Kontemporer. Seni Kontemporer ialah perkembangan seni
yang terpengaruh dampak modernisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah
Contemporery Art berkembang di Barat sebagai produk seni yang di buat sejak Perang Dunia II.
Di masa ini juga popular seni Non Retinal Art, yaitu seni yang tidak terlalu mementingkan
keindahan dan mengolah estetika dengan kehendak seniman. Karya Non Retinal Art memiliki
fokus pada konsep yang kompleks. Tak hanya itu, di era ini juga terdapat konsep Art for Art Sake
yaitu karya seni dengan konsep isu tentang seni itu sendiri. Dengan sifatnya yang fleksibel, seni
kontemporer sangat membebaskan seniman dengan semua konsep, jenis, media, dll.
Karakteristik karya seni di era ini juga banyak dipengaruhi oleh mudahnya informasi
didapat sehingga pada masa ini banyak eksperimen dan eksplorasi dari seniman di era ini. Pada
tahun 2017 pertama kali diadakan pameran karya seni dengan media baru yaitu VR (virtual
reality) atau realitas buatan berbasis digital oleh Jacob Koo dan Shepard Fairey di Los Angeles.
C. Perkembangan Seni Rupa di Indonesia
Istilah “modern” dalam seni rupa Indonesia yaitu bentuk dan perwujudan seni yang
terjadiakibat dari pengaruh kaidah seni Barat / Eropa. Masa Perintis dimulai dari prestasi Raden
Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), seorang seniman Indonesia yang belajar kesenian di Eropa
dan sekembalinya di Indonesia ia menyebarkan hasil pendidikannya. Kemudian Raden Saleh
dikukuhkan sebagai bapak perintis seni lukisan modern.
Gambar 3.1.
Raden Saleh Syarif Bustaman
(Sumber: Wikipedia, 1872)
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius
Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada saat itu.
Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer
pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak kontrak penilaian yang sudah baku
atau mungkin dianggap usang.
Bagus Pandega adalah salah satu seniman instalasi kontemporer dengan media digital, dia
berasal dari Indonesia.
Defenisi Tari Kontemporer
DAFTRA PUSTAKA
https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-01322784/tari-kontemporer-loading-ungkap-
kebergantungan-manusia-pada-teknologi
https://id.scribd.com/document/426428367/Makalah-Pengaruh-Teknologi-Terhadap-
Perkembangan-Seni-Rupa-Indonesia