Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raden Nurul Salsabil Retnawulan

Nim : 2009554
Kelas : 3B Pendidikan Seni Tari

Tugas Pertemuan 4
Pengelolaan Pendidikan Seni Tari

1. Coba sebutkan 3 teori berkenaan dengan kepemimpinan !

Dari aspek teoretis dapat ditemukan beberapa kategori teori kepemimpinan yaitu
kepemimpinan sifat, perilaku dan situasional.
 Teori kepemimpinan sifat berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas baik fisik,
mental dan kepn'badian yang diasosiasikan dengan keberhasi/an kepemimpinan.
Mengandalkan pada penelitian yang menghubungkan berbagai sifat dengan kriteria
sukses tertentu.
 Teori kepemimpinan pen'/aku mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana seseorang
be,perilaku menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang. Daripada berusaha
menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari
pengikut-pengikutnya.
 Teori kepemimpinan kemungkinan atau situasional adalah suatu pendekatan terhadap
kepemimpinan yang memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum
mengunakan suatu gqya kepemimpinan tertentu.

2. Coba deskripsikan 3 sudut pandang berkaitan dengan kepemimpinan !

 Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan karismatik (charismatic leadership) adalah gaya kepemimpinan dengan
menonjolkan karisma untuk menarik dan menginspirasi pengabdian oleh orang lain atau
bagaimana cara seorang pemimpin berkomunikasi dengan membangkitkan empati dan
emosi yang kuat pada orang-orang sekitarnya. Contohnya seperti Soekarno adalah contoh
seorang pemimpin karismatik. Dia menggunakan kemampuan orasi dan pidato yang kuat,
kepribadian yang menarik, dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dia menggerakkan
masyarakat untuk perubahan positif, yakni kemerdekaan Indonesia.
 Legal Authority
Legal Authority merupakan pemberian wewenang atau otoritas yang bersumber dari
hukum atau peraturan perundang-undangan. Model otoritas ini cenderung mengutamakan
birokrasi (politik dan ekonomi). Model kepemimpinan semacam ini biasanya diterapkan
di negara-negara modern atau di kota-kota, badan hukum baik miliki pribadi atau serikat.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan dalam struktur birokrasi tersebut
dipimpinan oleh seseorang yang memiliki kharismatik sehingga hasil atau capaian cukup
berbeda dan fleksibel.
 Kepemimpinan Tradisional
Kepemimpinan Tradisional atau kepemimpinan adat merupakan seseorang yang mampu
mempengaruhi untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu, kelompok masyarakat tertentu, yang keberadaannya tanpa ada pejabat yang
berkuasa yang menyatakan berlakunya, melainkan ia hadir berdasarkan atas kehendak
orang atau kelompok, dalam hal ini sudah merupakan tradisi adat istiadat yang berlaku
dan dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

3. Kepemimpinan pendidikan yang seperti apa yang cocok dalam era pandemi seperti
saat ini !
Menurut saya , kepimpinan yang dibutuhkan di masa pandemi saat ini ialah pemimpin yang
supportive dan mampu memahami dan mengerti akan kondisi bawahan atau masyarakat di
masa pandemi saat ini. Selain itu , kita memerlukan pemimpin yang dapat menampung
aspirasi dari bawahan dan masyarakat untuk di jadikan tolak ukur untuk menjadi prioritas
atau tugas yang patut dijalankan.

4. Deskripsikan gaya kepemimpinan/cara memimpin 1 tokoh/pemimpinan/publik.


Deskripikan maksimal dalam 4 paragrap

Disni saya akan mendeskripsikan tokoh perempuan yaitu najwa sihab, untuk gaya
kepemimpnannya dan cara memimpinnya yaitu,
Pertama, membuat semua orang merasa nyaman untuk mengungkapkan ide. Karena kuncinya
sekarang di industi ini siapa yang bisa mengemas informasi semenarik mungkin, di tengah
dunia yang ada begitu banyak konten dan semua berebut mencari perhatian, penting bisa
menampilkan satu konten yang orisinal dan punya ciri khas. Dan itu hanya bisa didapatkan
kalau kita mendorong orang-orang yang berada di perusahaan media. Berani bicara, berani
melakukan hal-hal baru, dan berani trial and error. Itu jadi kunci, dan suasana itu yang kita
bangun di Narasi.
Kedua, penting bagi leader untuk walk the talk. Memberikan contoh. Pemimpin harus mau
menjadi yang paling di depan untuk tidak ragu mencoba hal baru. Industri cepat berubah,
harus banyak belajar, baca, dan berdiskusi. Itu juga yang dilakukan oleh Narasi. Setiap dua
minggu kami bikin kelas sharing session untuk belajar. Bahkan, kami dorong untuk ikut
seminar ke luar negeri, lalu berbagi ilmu. Jadi ketika di perusahaan, mereka muncul dengan
ide dan membuat inovasi yang baru karena kalau tidak,akan tertinggal.
Ketiga, menjadi seorang pemimpin juga harus mampu menggerakkan bukan hanya mendikte
pengikutnya. “Menggerakkan di sini berarti mampu membawa nyawa, memberi nuansa, dan
membuat orang lain tergerak”, tambahnya. Sehingga meskipun banyak followers tidak bisa
menjadi tolak ukur dikatakan menjadi sebuah pemimpin, karena dibutuhkan kemampuan
rekam jejak yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai