Anda di halaman 1dari 4

RITUAL TARI BALIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Di Masyarakat yang diampu
oleh Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Psi.

Oleh:
Raden Nurul Salsabil Retna Wulan
2009554

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI


FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAM DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
1. Sejarah dan Makna Ritual Tari Balia

Balia adalah salah satu tari ritual dalam kepercayaan lama masyarakat suku Kaili,
Sulawesi Tengah. Kepercayaan ini merupakan pemujaan kepada dewa-dewa dan roh nenek
moyang. Kepercayaan kepada kekuatan gaib, roh leluhur dan nenek moyang sangat kental
meskipun sampai agama Islam sudah masuk dalam kehidupan mereka. Mitos menjadi hal
yang turun temurun. Ini merupakan upaya pengakuan terhadap kekuatan yang mereka
anggap suci, yang dianggap bisa mendatangkan berkah dan musibah. Karena kepercayaan
ini, tradisi pengobatan Balia terus ada dan menjadi ritual turun temurun, sebagai salah satu
bentuk hubungan dengan kekuatan yang dianggap suci tersebut. Menyembuhkan penyakit
karena kemarahan kekuatan tersebut.
Orang Kaili percaya keharusan menjaga hubungan baik dengan kekuatan yang
menguasai alam. Dimana penguasa alam ini dipersonifikasikan ke dalam bentuk leluhur
dan dewa-dewa. Ketika manusia tidak mampu menjaga hubungan baik tersebut, maka sang
penguasa marah sehingga mendatangkan musibah sakit. Sehingga mesti disembuhkan
dengan memuja-muja lagi dewa yang memberi sakit. Tradisi Balia ini bisa diadakan secara
individu ataupun kelompok. Ritual Tari Balia diadakan di rumah pemujaan yang disebut
Lobo. Dan dilakukan setelah upaya medis tak berhasil menyembuhkan penyakit. Prosesi
ini dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan seperti dupa, keranda, buah-buahan hingga
hewan yang akan dikorbankan, seperti; ayam, kambing atau kerbau, tergantung latar
belakang dan kasta yang mengadakan ritual.
Tuan rumah ritual Balia juga mesti membayar jasa lelah sang peritual. Jika semua
persiapan sudah matang, peritual akan memulai prosesi dengan membaca mantra-mantra.
Ia akan memanggil roh leluhur sambil menari diiringi musik dari gendang dan suling.
Sesajen yang sudah disiapkan, diletakkan dekat dupa di setiap prosesinya. Tarian akan terus
berlangsung sampai si orang yang sakit ini diusung ke prosesi puncak, yaitu penyembelihan
hewan. Darah dari hewan itu dianggap simbol harapan atas kesembuhan. Prosesi Balia ini
bisa berlangsung hingga tujuh hari tujuh malam.

2. Jenis Tari Balia


Terdapat tiga jenis Tari Balia, yaitu Balia Bone, Balia Jinja, dan Balia Tampilangi.
Balia Bone merupakan tingkatan Balia yang paling rendah. Dimana Balia Bone
diperuntukkan bagi masyarakat bawah dengan jenis penyakit ringan. Pelaksanaannya pun
tidak memerlukan waktu lama, dan biasanya hanya dipimpin oleh seorang sando.
Balia Jinja, adalah Balia pertengahan. Dimana tarian ini dilakukan dengan gerakan
melingkar yang melibatkan banyak orang, mulai dari sando, bale, si sakit, dan diikuti oleh
pengunjung yang hadir. Dalam proses Balia Jina, harus siap mendendangkan dondulu
secara bersama. Rata – rata, pengunjung yang ikut melakukan tarian ini akan mengalami
kesurupan.
Yang terakhir adalah Balia Tampilangi, dimana Balia ini adalah kategori tingkatan tertinggi
dengan kesakralannya. Tariannya menggabungkan keseluruhan gerak Balia Bone dan Balia
Jinja.
3. Pelaksaan Ritual Tari Balia
Persiapan Tari Balia dapat dikatakan seperti persiapan ritual. Prosesnya diawali dengan
mempersiapkan bahan – bahan seperti dupa, keranda, buah – buahan, serta hewan yang
akan dikorbankan, seperti kerbau, kambing, atau ayam. Hewan yang dikorbankan ini
tergantung pada latar belakang dan kasta yang mengadakan ritual. Tuan rumah ritual Balia
juga harus membayar jasa lelah sang peritual.
Setelah semua siap, ritual akan dimulai. Diawali dengan membaca mantra – mantra
yang akan memanggil roh leluhur sambil menari diiringi musik dari gendang dan suling.
Sesajen juga telah dipersiapkan, diletakkan di dekat dupa di setiap prosesinya. Tarian ini
akan terus berlangsung hingga orang yang sakit diusung ke proses puncak, yaitu
penyembelihan hewan. Darah dari hewan yang disembelih ini dianggap sebagai simbol
harapan atas kesembuhan. Proses Balia ini dapat berlangsung selama tujuh hari tujuh
malam.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai