Anda di halaman 1dari 3

NAMA: RESI

NIM: 732086206060
KELAS: PGSD. B

URGENSI SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Seni bisa dipandang sebagai proses yang dilakukan manusia, baik sebagai proses
kreasi maupun proses apresiasi. Dengan demikian seni tidak hanya dipandang sebagai
sebuah tindakan kreatif seorang seniman, tetapi juga sebagai proses apresiasi yang
dilakukan oleh penonton. Dalam dunia seni, proses kreasi sama pentingnya dengan
proses apresiasi sebab seni tidak akan ada tanpa penonton. Peristiwa berkesenian tidak
hanya terjadi pada diri seniman tetapi juga pada diri penonton pada saat menikmati
karya seni. Dunia seni adalah tempat pengalaman estetis dipertukarkan, seniman
menyajikan pengalamannya ke penonton atau sebaliknya. Inilah yang kemudian disebut
sebagai komunikasi estetik. Komunikasi seni tidak hanya menyajikan nilai estetik tetapi
juga nilai ekstra estetik termasuk nilai sosial dan moral.

Seni, adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui


penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya
erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian.
Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam kehidupan manusia.

Apabila kita menyimak ke masa silam dalam kehidupan manusia, kebutuhan


akan seni mempunyai peranan yang amat penting untuk mencari kekuatan di luar
dirinya yang bersifat magis, sakral dan religius, pun demikian pada masa kini peranan
seni telah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia. Meskipun seni sudah
setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar untuk dapat memberikan
pengertian hanya dalam beberapa kalimat. Sungguh pun demikian peranan seni dalam
kehidupan manusia dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari
subyektivitas seni, budi manusia tetap berdaya mencari perkembangan baru.
Kebudayaan manusia berganti dan selera perorangan serta zaman selalu berubah.
Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu sudah
ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan, art is as old as mankind (seni
berumur setua manusia).

Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat diterima dan
bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa sepanjang zaman.
Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang dirasa dan disadari oleh bangsa-
bangsa yang mengenalnya. Pernah terdapat bangsa-bangsa yang belum dapat mengenal
(menulis sejarahnya), namun sudah sanggup menghasilkan karya-karya seni yang
bernilai tinggi. Ada bangsa yang waktu ilmu pengetahuannya masih berada di tingkat
primitif, sudah mempunyai seni yang bertaraf tinggi.

Kehidupan manusia tidak terlepas dari kesenian. Kesenian itu timbul karena
manusia selalu ingin yang indah, dengan jalan menciptakan benda-benda yang indah.
Karena keindahan selalu menimbulkan kebahagiaan dan sebagai kodratnya, manusia
ingin bahagia. Sejak zaman pra sejarah manusia sudah mengenal kesenian mendahului
lain-lain bentuk kebudayaan. Kesenian sebagai lapisan hidup yang khusus
menampakkan diri lebih dahulu. Hal ini kelihatan pada lukisan, topeng dan patung-
patung primitif, dongeng-dongen yang tak tertulis dalam lingkungan suku bangsa yang
hidupnya masih sederhana dan sebagainya. Dengan demikian terhiaslah serta
terbahagialah hidup manusia dengan seni lukis, seni pahat, seni suara, seni sastra dan
lain-lainnya. Dalam faktanya, kesenian merupakan bagian dari kehidupan manusia
yang tak terpisahkan. Dimana ada kesenian di situ ada manusia. Kesenian dalam
kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar
kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur.

Karya seni juga tidak harus indah atau untuk membangkitkan pengalaman
keindahan saja tetapi bisa untuk membangkitkan rasa kemanusiaan. Seni yang humanis
tentu bukan hanya seni yang bertema kemanusiaan atau yang mengambil subjek
manusia, tetapi segala bentuk seni yang mengandung pesan moral. Karya seni akan
mengandung nilai moral jika pembuatnya mempunyai komitmen terhadap nilai
kemanusiaan tersebut. Namun demikian nilai moral atau nilai kemanusiaan dalam
karya seni juga sangat tergantung pada kepekaan penonton untuk menangkapnya. Nilai
seni dapat langsung dirasakan dan dapat pula diketahui melalui proses berpikir.
Dengan menggunakan pikirannya manusia atau penonton dapat menginterpretasi
makna atau nilai karya seni yang dihadapinya.

Seni sebagai realitas estetis, keindahannya memancarkan suatu kreativitas yang


luar biasa. Ia berada dalam lingkungan di mana ia dilahirkan, namun juga tak jarang ia
berada di luar lingkungan di mana ia dilahirkan. Realitas estetis yang ditampilkan
sebuah karya seni sebagai sebuah keutuhan, baik keutuhan material maupun formal.

Anda mungkin juga menyukai