Anda di halaman 1dari 30

FILSAFAT SENI

Kelompok 4 :
Ira Mahartika
Nadya Rahayu Qori
Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Latisma DJ, M.Si

Pengertian Seni

Sanskerta

seni disebut
cilpa

Yang berarti
sebagai kata
sifat yaitu
berwarna

sebagai kata
benda yaitu
pewarnaan,
yang kemudian
berkembang
menjadi segala
macam
kekriaan yang
artistik

Latin

Seni disebut
dengan
istilah arts,
artes, dan
artista

Arts : teknik atau


craftsmanship

Artes : kelompok
orang yang
memiliki
ketangkasan
atau kemahiran
Artista :
anggota yang
ada di dalam
kelompokkelompok itu

Pengertian Seni

Yunani
Kuno
Seni disebut
dengan
techne

Yang berarti
teknik,
pertukangan,
keterampilan

Pengertian Seni

Menurut Para Ahli :


1. Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi
sifatnya harus ideal.

2. Plato dan Rousseau


seni adalah hasil peniruan alam dengan segala
seginya.

3. Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang
timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga
menggerakan jiwa perasaan manusia

Pengertian Seni

4. Clive Bell
seni adalah significant form (bentuk
bermakna), semua sistem estetik dimulai dari
pengalaman pribadi subjek tentang
terjadinya emosi yang khas.

5. Klinkert
Kamus Belanda-Melayu susunan Klinkert, seni
alias kunst mempunyai pengertian khidmat,
ilmu, pengetahuan, kepandaian, dan
ketukangan.

Pengertian Seni

Jadi, SENI itu adalah :


Seni adalah suatu kreativitas yang
diciptakan oleh manusia yang
berasal dari ide, gagasan, perasaan,
suara hati, gejolak jiwa, yang
diwujudkan atau di ekspresikan,
melalui unsur-unsur tertentu, yang
bersifat indah untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang sifatnya tak
terbatas.

Ontologi Seni

ONTOLOGI
Benda

Seni
Pencipta Seni
Publik Seni
Konteks Seni
Nilai-nilai Seni
Pengalaman Seni

Ontologi Seni

BENDA
SENI
Benda

seni merupakan titik pertemuan


komunikasi antara seniman dan publiknya.

Benda

seni sesuatu yang mewujud dengan


demikian dapat dilihat atau didengar oleh
penikmat seni.

Ontologi Seni

PENCIPTA
SENI

Persoalan seniman dalam seni menyangkut masalah


kreatifitas dan ekspresi. dalam soal seniman, dengan
sendirinya dipermasalahkan juga pribadi si seniman, yang
tercermin dalam aneka karyanya, dan ini menimbulkan soal
gaya atau style dalam seni.

Perdebatan mengenai penting atau tidaknya mengetahui


maksud seniman dalam karyanya bermula dari pokok soal
pencipta seni ini. Begitu pula persoalan orisinalitas,
keotentikan, keunikan, karakter dalam seni, semuanya
bermula dari persoalan seniman.

Ontologi Seni

PUBLIK
SENI

Seni bukan hanya masalah penciptaan karya seni, tetapi juga


soal komunikasi dengan orang lain. Suatu ciptaan disebut seni
bukan oleh senimannya, tetapi oleh masyarakat seni dan
masyarakat umumnya. Seniman disebut seniman oleh
masyarakatnya karena status yang di perjuangkannya.

Seni itu publik, maka, soal komunikasi nilai-nilai seni menjadi


persoalan seni juga, dan di dalamnya dipersoalkan empati,
jarak estetik, apresiasi, institusi penentu nilai seni dalam
masyarakat.

Ontologi Seni

KONTEKS SENI
Dengan

cara ekstrem, filsuf seni benedetto croce


mengatakan bahwa karya seni atau benda seni
tak pernah ada, sebab seni itu ada dalam jiwa
setiap penanggapnya.

Nilai

seni selalu berhubungan dengan normanorma yang esensial, juga dengan suatu
kepentingan yang sifatnya sangat kontekstual, dan
kualitas yang sangat pribadi.

Ontologi Seni

NILAI-NILAI
SENI
Seni

bukanlah masalah komunikasi biasa seperti


penyampaian informasi.

Komunikasi

seni adalah komunikasi nilai-nilai


berkualitas, baik kualitas perasaan maupun kualitas
medium seni itu sendiri. Singkat kata, komunikasi
seni adalah komunikasi pengalaman yang
melibatkan kegiatan pengindraan, nalar, dan
emosi.

Ontologi Seni

PENGALAMAN
SENI
Seni

juga menyangkut nilai-nilai setempat dan


sezaman, maka pemahaman seni juga amat erat
hubungannya dengan konteks zaman tersebut.
inilah sebabnya terdapat sejarah seni, dan setiap
zaman memiliki fahamnya sendiri tentang apa
yang disebut seni dan bukan seni.

Epistemologi Seni

EPISTEMOLOGI
Subjektivitas

dan
Objektivitas dalam Seni
Metode Memperoleh
Pengetahuan dalam Seni

Epistemologi Seni

Subjektivitas dan Objektivitas


dalam Seni
Menurut aliran subjektivis, keindahan
merupakan hal yang bersifat subjektif.
Menurut aliran ini tidak ada sifat-sifat
atau hal-hal yang terkandung di dalam
objek estetik yang menyebabkannya
menjadi indah. Yang ada hanyalah
berbagai tanggapan terhadap objekobjek estetik tersebut.

Epistemologi Seni

Menurut aliran objektivis berpendapat


bahwa ketika kita menyebut suatu
karya seni mempunyai nilai estetis, kita
menyatakan bahwa karya itulah yang
mempunyai nilai estetis. Kalau
kebanyakan pengamat menyukainya,
hal itu merupakan akibat dari
kenyataan bahwa karya itu
mempunyai nilai estetis.

Epistemologi Seni

Metode Memperoleh
Pengetahuan dalam Seni

Plato

Aristoteles

Plato meyakini kenyataan yang


sesungguhnya berada di dunia ide.

Aristoteles beranggapan bahwa karya


seni merupakan karya nyata yang dapat
di serap secara sensoris (inderawi).

Epistemologi Seni

Meyakini bahwa seni harus bersumber


dari riset yang mendalam terhadap
sejarah, baik itu diperoleh dari sastra
klasik atau artefak masa lampau yang
Aliran Melukis
masih tersisa
Neo-Klasikisme

Seni bukan berasal dari peranan rasio


yang logis, atau juga bukan dari
dengan sejarah, tetapi berasal
Aliran Melukis ketepatan
dari emosi.

Romantikisme

Epistemologi Seni

Jadi, Bagaimana
mendapatkan seni itu ??

IDE
DAN
IMAJINASI

Aksiologi Seni

AKSIOLOGI
Seni sebagai ekspresi
Seni sebagai benda
Seni sebagai nilai
Seni sebagai pengalaman

Aksiologi Seni

SENI
SEBAGAI
EKSPRESI

Aksiologi Seni

EKSPRESI
DALAM SENI
APAKAH

EKSPRESI ITU ?
EKSPRESI MERUPAKAN
SESUATU YANG DI
KELUARKAN. MISALNYA
TINDAKAN MENGAMUK

Aksiologi Seni

APAKAH EKSPRESI SENI


JUGA SEMACAM ITU ?
TIDAK!!! KARENA ORANG YANG SEDANG MARAH DAN
SEDIH, TAK MUNGKIN MELAHIRKAN KARYA SENI. SENI
BARU MUNCUL SETELAH PERASAAN ITU MENJADI
PENGALAMAN.
JADI, EKSPRESI DALAM SENI MERUPAKAN EKSPRESI
PERASAAN DAN PIKIRAN. PERASAAN MARAH DAN SEDIH
DALAM EKSPRESI SENI JUGA HARUS DILAKUKAN PADA
SAAT SENIMAN SEDANG TIDAK MARAH MAUPUN
SEDIH.

Aksiologi Seni

SENI
SEBAGAI
BENDA

Aksiologi Seni
BENDA SENI ITU SENDIRI MERUPAKAN PERWUJUDAN
NILAI YANG DIMAKSUDKAN OLEH SENIMANNYA.
MELALUI BENDA SENI INI KEINDAHAN DAN NILAI
SENI SUATU MASYARAKAT DAPAT DIKENALI. MELALUI
BENDA SENI ORANG DAPAT MENANGKAP NILAI
SENI SESEORANG ATAU MASYARAKAT TERTENTU.
BENDA SENI ADALAH TITIK PERTEMUAN KOMUNIKASI
ANTARA SENIMAN DAN PUBLIKNYA.
BENDA SENI ADALAH SESUATU YANG MEWUJUD
DAN DENGAN DEMIKIAN DAPAT DILIHAT ATAU
DIDENGAR ATAU DILIHAT DAN DIDENGAR
SEKALIGUS OLEH PENIKMAT SENI.

Aksiologi Seni

SENI
SEBAGAI
NILAI

Aksiologi Seni
NILAI MERUPAKAN SESUATU YANG
SELALU BERSIFAT SUBJEKTIF,
TERGANTUNG PADA MANUSIA
YANG MENILAINYA.

KARENA SUBJEKTIF, MAKA


SETIAP ORANG, SETIAP
KELOMPOK MEMILIKI NILAINILAI SENDIRI YANG DISEBUT
SENI

Aksiologi Seni

SENI
SEBAGAI
PENGALAMAN

Aksiologi Seni
HIDUP BERLANGSUNG DALAM PENGALAMAN.
MANUSIA HIDUP BERINTERAKSI DENGAN ALAM
LINGKUNGANNYA, TERMASUK BENDA SENI BUATAN
MANUSIA ITU SENDIRI.
DALAM ILMU SENI, PENGALAMAN DENGAN BENDA
SENI DINAMAI DENGAN PENGALAMAN
SENI/PENGALAMAN ESTETIK. ISTILAH INI BIASANYA
DIBICARAKAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PENIKMAT SENI.
PENGALAMAN SENI ADALAH PENGALAMAN YANG
DIALAMI OLEH PENIKMAT SENI.

Anda mungkin juga menyukai