NPM : 1806146360
Air adalah satu dari sekian sumber daya alam yang berperan penting di dalam
Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan tahun 2016, sebagian besar kualitas air di
wilayah Indonesia didominasi oleh warna kuning yang artinya tercemar ringan.
Beberapa wilayah seperti DKI Jakarta kualitas airnya berwarna merah yang artinya
tercemar berat dan hanya 1 provinsi saja yang kualitas airnya masih dalam kategori
pencemaran air ini mencakup biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya
waktu produktif, citra buruk bagi pariwisata, dan tingginya angka kematian bayi.
Secara garis besar, inti dari permasalahan kerusakan air di Indonesia yang
terjadi saat ini adalah banyaknya pelaku industri di Indonesia yang membuang
limbahnya ke dalam sungai, danau dan laut, kemudian juga akibat belum maksimal
penyebab, yaitu berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Unsur – unsur yang masuk
tersebut sering disebut sebagai unsur pencemar yang dapat berupa buangan yang
bersifat rutin, seperti limbah cair dan limbah rumah tangga. Kemudian aspek kedua
adalah pelaku. yaitu oleh alam atau manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam
tidak dapat dikendalikan dan diimplikasikan ke hukum, tetapi pemerintah tetap harus
menanggulangi pencemaran tersebut. Terakhir adalah aspek ketiga, yaitu akibat, yang
dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu, artinya
kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak cemar (tingkat kualitas air belum
sampai batas) dengan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau
Dampak dari pencemaran air sangat bervariasi, sedikitnya ada empat dampak
utama dari pencemaran air. Dampak pertama yaitu mencemari sumber air minum,
dimana air yang kita konsumsi mengandung logam berat dan kemudian menumpuk di
dalam organ tubuh manusia seperti ginjal, hati dan saluran pencernaan yang akan
menganggu fungsinya. Dampak kedua adalah munculnya penularan penyakit. Air
yang tercemar bakteri seperti E. Coli akan menyebabkan penyakit pada saluran
pencernaan seperti diare dan penyakit kulit. Dampak ketiga adalah rusaknya
sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi sedikit yang mengakibatkan ikan dan
organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mati. Bahan pencemar organik
yang tidak dapat diurai mikroorganisme akan menumpuk dan mencemari air dan
fosfat yang merupakan nutrisi bagi ganggang seperti eceng gondok menyebabkan
kadar oksigen dan sinar matahari menjadi terhalang dan mengganggu kehidupan
akuatik. Peningkatan suhu air karena pemanasan global, dan bahan pencemar berupa
terutama untuk limbah yang berasal dari pabrik berskala kecil maupun besar, melalui
membersihkan limbah dari zat-zat yang merusak lingkungan agar tidak mencemari air
sungai atau danau di sekitar pabriknya. Pemilik pabrik harus melaksanakan AMDAL,
Sampah padat rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat
kemudian didaur ulang menjadi barang yang berguna seperti kerajinan tangan.
Sampah organik yang dapat diurai mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah
sampai membusuk kemudian digunakan sebagai pupuk. Kemudian, untuk limbah cair
seperti air sisa cucian dan deterjen, sebaiknya tidak langsung dibuang ke saluran air,
sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga mencemari air. Limbah pertanian
mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida yang bersifat
racun bagi organisme perairan, burung maupun manusia. Mengurangi penggunaan
tahun 2016 cukup memprihatinkan. Kerusakan air di Indonesia antara lain disebabkan
oleh pencemaran limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Dampak kerusakan
air adalah membuat unit pengolahan limbah (IPAL), menggunakan pupuk buatan
serta pestisida sesuai dengan ketentuan dan membuat unit pengolahan sederhana di
lingkungan rumah.
Sumber :
http://kophi.or.id/kerusakan-air-di-indonesia/
https://alamendah.org/2010/08/01/pencemaran-air-di-indonesia/
http://theconversation.com/pencemaran-sungai-jakarta-dan-solusinya-bukan-
sekadar-waring-100783