Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fazlur Rahman Denis

NPM : 1806146360

Prodi : Sastra Jepang

Makalah Pencemaran air di Indonesia

Air adalah satu dari sekian sumber daya alam yang berperan penting di dalam

kehidupan manusia, mulai dari di konsumsi manusia hingga untuk menggerakan

generator pembangkit listrik. Kondisi kualitas air di Indonesia cukup

memprihatinkan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan tahun 2016, sebagian besar kualitas air di

wilayah Indonesia didominasi oleh warna kuning yang artinya tercemar ringan.

Beberapa wilayah seperti DKI Jakarta kualitas airnya berwarna merah yang artinya

tercemar berat dan hanya 1 provinsi saja yang kualitas airnya masih dalam kategori

baik yaitu provinsi Banten.

Asian Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran air di

Indonesia menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun. Biaya yang akibat

pencemaran air ini mencakup biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya

waktu produktif, citra buruk bagi pariwisata, dan tingginya angka kematian bayi.
Secara garis besar, inti dari permasalahan kerusakan air di Indonesia yang

terjadi saat ini adalah banyaknya pelaku industri di Indonesia yang membuang

limbahnya ke dalam sungai, danau dan laut, kemudian juga akibat belum maksimal

pengendalian limbah rumah tangga, hingga pembuangan limbah pertanian tanpa

melalui proses pengolahan yang baik dan benar.

Definisi pencemaran air dibagi menjadi 3 aspek. Aspek pertama adalah

penyebab, yaitu berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke

dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Unsur – unsur yang masuk

tersebut sering disebut sebagai unsur pencemar yang dapat berupa buangan yang

bersifat rutin, seperti limbah cair dan limbah rumah tangga. Kemudian aspek kedua

adalah pelaku. yaitu oleh alam atau manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam

tidak dapat dikendalikan dan diimplikasikan ke hukum, tetapi pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut. Terakhir adalah aspek ketiga, yaitu akibat, yang

dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu, artinya

kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak cemar (tingkat kualitas air belum

sampai batas) dengan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas) (Daryanto dan Suprihatin, 2013).

Dampak dari pencemaran air sangat bervariasi, sedikitnya ada empat dampak

utama dari pencemaran air. Dampak pertama yaitu mencemari sumber air minum,

dimana air yang kita konsumsi mengandung logam berat dan kemudian menumpuk di

dalam organ tubuh manusia seperti ginjal, hati dan saluran pencernaan yang akan
menganggu fungsinya. Dampak kedua adalah munculnya penularan penyakit. Air

yang tercemar bakteri seperti E. Coli akan menyebabkan penyakit pada saluran

pencernaan seperti diare dan penyakit kulit. Dampak ketiga adalah rusaknya

ekosistem air akibat dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya penguraian

sampah organik yang mana proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen

sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi sedikit yang mengakibatkan ikan dan

organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mati. Bahan pencemar organik

yang tidak dapat diurai mikroorganisme akan menumpuk dan mencemari air dan

mengganggu makhluk hidup di dalamnya. Terjadinya proses eutrofikasi dari limbah

fosfat yang merupakan nutrisi bagi ganggang seperti eceng gondok menyebabkan

kadar oksigen dan sinar matahari menjadi terhalang dan mengganggu kehidupan

akuatik. Peningkatan suhu air karena pemanasan global, dan bahan pencemar berupa

endapan sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengganggu

kehidupan akuatik. Terakhir dampak keempat dapat mengakibatkan terjadinya

bencana banjir serta melumpuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan kerusakan air

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kerusakan air oleh industri


Pengelolaan limbah cair sangat diperlukan untuk memperbaiki kerusakan air

terutama untuk limbah yang berasal dari pabrik berskala kecil maupun besar, melalui

penyediaan instalasi pegelolaan air limbah (IPAL) di pabriknya. IPAL akan

membersihkan limbah dari zat-zat yang merusak lingkungan agar tidak mencemari air

sungai atau danau di sekitar pabriknya. Pemilik pabrik harus melaksanakan AMDAL,

melakukan studi kelayakan dan studi AMDAL beserta rencana pengelolaan

lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL).

2. Kerusakan air oleh limbah rumah tangga

Sampah padat rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme sebelum dibuang terlebih dahulu dipisahkan,

kemudian didaur ulang menjadi barang yang berguna seperti kerajinan tangan.

Sampah organik yang dapat diurai mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah

sampai membusuk kemudian digunakan sebagai pupuk. Kemudian, untuk limbah cair

seperti air sisa cucian dan deterjen, sebaiknya tidak langsung dibuang ke saluran air,

melainkan ke septik tank.

3. Kerusakan oleh limbah pertanian

Limbah pertanian pada umumnya oleh petani dibuang langsung ke aliran

sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga mencemari air. Limbah pertanian

mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida yang bersifat
racun bagi organisme perairan, burung maupun manusia. Mengurangi penggunaan

pestisida dapat mencegah pencemaran air yang lebih buruk.

Kesimpulannya, pencemaran air di Indonesia menurut data Ditjen PPKL

tahun 2016 cukup memprihatinkan. Kerusakan air di Indonesia antara lain disebabkan

oleh pencemaran limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Dampak kerusakan

air diantaranya mencemari sumber air minum, menyebakan penularan penyakit,

merusak ekosistem air, menimbulkan bencana banjir dan melumpuhkan

perekonomian masyarakat sekitar. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas

air adalah membuat unit pengolahan limbah (IPAL), menggunakan pupuk buatan

serta pestisida sesuai dengan ketentuan dan membuat unit pengolahan sederhana di

lingkungan rumah.
Sumber :

http://kophi.or.id/kerusakan-air-di-indonesia/

https://alamendah.org/2010/08/01/pencemaran-air-di-indonesia/

http://theconversation.com/pencemaran-sungai-jakarta-dan-solusinya-bukan-

sekadar-waring-100783

Anda mungkin juga menyukai