Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA

Disusun oleh :
Erina Dwi Daryanti (31417968)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran air merupakan salah satu pencemaran berat yang ada di Indonesia
dan limbah sektor perindustrian merupakan sumber pencemaran air yang dominan.
Disamping sektor perindustrian, pencemaran air ini juga ditimbulkan di sektor-sektor
yang lain seperti pertambangan, pertanian dan rumah tangga. Akibat dari pencemaran
air tersebut adalah menurunnya kadar kualitas air yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Manusia dapat
secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang di kehendaki.
Kegiatan ini dapat menimbulkan berbagai macam gejala yang bersifat negatif,
diantaranya adalah masuknya energi dan juga limbah bahan atau senyawa lain ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah yang akan
menurunkan kualitas lingkungan hidup. Air merupakan kebutuhan pokok kehidupan
manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum,
mandi, mencuci, untuk pengairan pertanian, transportasi, baik di sungai maupun di laut.
Kegunaan air tersebut termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional
(kesepakatan untuk tujuan bersama).
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung yaitu bahan yang menimbulkan pencemaran tersebut langsung berdampak
meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau
mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak
langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran. Pencemaran memiliki dampak secara langsung bagi
kesehatan misalnya keracunan (diare, muntah), dll dan memiliki efek tidak langsung
(efek jangka panjang) bagi kesehatan misalnya kanker.

2
Pembuangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola
dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi
dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum
dibuang ke lingkungan. Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota
besar dapat dilakukan dengan pengolahan komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk
yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan
berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas
dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran
air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat
lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan
nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, berikut ini adalah rumusan-rumusan masalah
pada makalah :
1. Apa saja penyebab dari pencemaran air akibat limbah rumah tangga ?
2. Bagaimana pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga terhadap
lingkungan fisik dan kesehatan ?
3. Bagaimana alternatif teknologi untuk mengurangi pencemaran air akibat limbah
rumah tangga ?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, berikut adalah tujuan-tujuan
permasalahannya :
1. Untuk mengetahui penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.

3
2. Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga
terhadap lingkungan fisik dan kesehatan.
3. Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat limbah
rumah tangga.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran


Pencemaran air menurut surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau
komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(pasal 1).
Di indonesia, peruntukan badan air atau air sungai menurut kegunaannya
ditetapkan oleh Gubernur. Peraturan Pemerintah R.I. No.20 tahun 1990
mengelompokan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara
Menurut definisi diatas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam golongan B
(Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami pencemaran yang
berasal dari air limbah suatu industri sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk air
baku air minum, maka dikatakan sumber air tersebut telah tercemar. Aspek kimia-fisika

5
pencemaran air. Sifat-sifat kimia-fisika air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk
menentukan tingkat pencemaran air adalah :
a. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara 6-8, sedangkan pH
air yang tercemar, misalnya air limbah (buangan), berbeda-beda tegantung pada jenis
limbahnya. Air yang masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih
tuinggi. Semakin lama pH air akan menurun menuju kondisi asam. Hal ini
bertambahnya bahan-bahan organik yang membebaskan CO2 jika mengalami proses
penguraian. Perubahan keasaman pada air limbah, baik kearah alkali (pH naik) maupun
kearah asam (pH turun) akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan hewan air. Selain
itu, air limbah mempunyai pH rendah bersifat sangah korosofit terhadap baja dan sering
mengakibatkan pipa besi semakin berkarat.
b. Pencemaran Udara
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan hidup R.I, No.KEP-
03/MENKLH/II/1991 menyebutkan: “Pencemaran udara adalah masuk atau
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara oloh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya”. Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak
terhadap kesehatan, harta benda, ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan
kesehatan sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ
penglihatan. Salah satu dampak kronis dalam pencemaran udara
adalah bronchitis dan emphysema. Terdapat 2 jenis pencemaran udara yaitu:
c. Zat pencemar primer,
Zat pencemar primer yaitu zat kimia yang langsung mengkotaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut berasal dari komponen udara alamiah
seperti karbon dioksida, yang meningkat di atas normal, atau sesuatu yang tidak
biasanya, di temukan dalam udara, misalnya timbale.

6
d. Zat pencemar sekunder
Zat pencemar sekunder yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer
melalui reaksi kimia atau komponen-komponen udara. Ssumber bahan pencemaran
primer dapat dibagi lagi menjadi 2 golongan besar yaitu sumber alamiah dan sumber
buatan manusia. Sumber alamiah disebabkan oleh kegiatan alam yang bisa
menyebabkan pencemaran udara contohnya adalah kegiatan gunung api, kebakaran
hutan, kegiatan mikro organisme dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan
umumnya adalah asap, gas-gas dan debu. Sedangkan sumber buatan manusia
disebabkan oleh kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar
bermacam-macam antara lain yaitu pembakaran, proses peleburan, pertambangan dan
penggalian, proses pengolahan dan pemanasan, pembuangan limbah, proses kimia,
proses pembangunan, proses percobaan atom nuklir.
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang di buang
tanpa pengolahan ke dalam suatu badan air. Berdasarkan peraturan Pemerintah No.
18/1999 Jo. PP 85/1999, limbah di definisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu
usaha dan atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang
berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak di kelola dengan baik. Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa
dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Berdasarkan sumbernya limbah
di kelompokan menjadi 3 yaitu:
a. Limbah Pabrik
Limbah ini biasanya di kategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini di buang di
sungai-, misalnya MCK (mandi, cuci, kakus) dan secara langsung gas yang di hasilkan
oleh limbah pabrik tersebut di konsumsi dan di pakai oleh masyarakat.
b. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang di hasilkan oleh kegiatan rumah
tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan

7
lain-lainbisa juga berupa kertas, kardus dan karton, tinja, air seni, grey water.Limbah
ini juga mempunyai daya racun yang tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
c. Limbah Industri
Limbah ini di hasilkan atau berasal dari produksi oleh pabrik atau perusahaan
tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan
senyawa organic, zat-zat tersebut jika masuk keperairan maka akan menimbulkan
pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup pengguna air tersebut
misalnya, ikan, bebek dan makhluk hidup lainnya termasuk juga manusia.

2.2 Sumber Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan oleh satu rumah atau
beberapa rumah. Daerah pemukiman warga menghasilkan limbah yang dapat
mencemari air. Limbah yang dihasilkan yaitu sampah dan air buangan yang
mengandung deterjen. Limbah yang masuk dalam perairan akan menggangu ekosistem
perairan dan secara langsung maupun tidak langsung yang berimbas juga pada manusia
Pencemaran perairan di lingkungan sekitar dipicu oleh adanya peningkatan populasi
manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan segala sesuatu juga
meningkat, terutama kebutuhan tempat hidup. Hal ini berakibat tidak ada lagi tempat
untuk penampungan sampah sehingga tempat penampungan air pun menjadi sasaran
empuk bagi para pembuang sampah.
Pencemaran air di berbagai penampungan air seperti sungai, danau dsb sebagian
besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Sikap manusia yang kurang bertanggung
jawab terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuang sampah ke penampungan
air tanpa memikirkan apa akibat jangka panjang akibat perbuatannya tersebut. Limbah
pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh
daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah
organic seperti kayu, daun dan sampah nonorganic seperti plastic, logam, dan deterjen.
Pencemaran air yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat boleh
dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Aktivitas sehari-hari yang kita

8
lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain menghasilkan sisa buangan
ternyata dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan. Sumber limbah rumah
tangga yang terjadi didaerah pemukiman antara lain yaitu sebagai berikut :
a. Limbah Organik,
Secara kimiawi limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung
unsur Karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran
hewan dan manusia seperti tinja (feaces) bepungsi mengandung mikroba potogen, air
seni (urine) umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor) sisa makanan (sisa-sisa
sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan lain-lain) kertas, kardus, karton, air cucian,
minyak goreng bekas dan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun
yang tinggi, misalnya: sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong
(B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar
mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus, dan sebagainya. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisakan
limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan
sifatnya mudah busuk. Artinya bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/atau
terurai, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang sulit membusuk atau
terurai.
b. Limbah Anorganik
Secara kimawi limbah anorganik merupakan limbah yang tidak mengandung
unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas dan
almunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk anorganik
(misalnya yang mengandung unsure nitrogen dan fospor). Limbah-limbah ini tidak
memiliki unsur karbon sehingga tiak dapat di urai oleh mikro organism. Seperti halnya
limbah organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan dilapangan
umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah) agak sedikit berbeda dengan
pengertian diatas secara teknis limbah anorganik di definisikan sebagai limbah yang
tidak dapat atau sulit terurai atau busuk secara alami oleh miro organism pengurai.
Dalam hal ini bahan organic seperti plastic, karet, kertas, juga dikelompokan sebagai

9
limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit terurai oleh mikroorganisme sebab unsur
karbonnya memebentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang.

2.3 Dampak Limbah Rumah Tangga


Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah
tercemar dan ke mudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan
manusia, akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu
lama untuk memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah
tangga sangat banyak. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air
sudah tercemari air tersebut tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk
meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan
untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar maka tidak bisa digunakan lagi
sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan kolam perikanan, karena adanya
senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan
menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi
yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah
organic yang menghasilkan yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang
tidak sedap lagi (lebih busuk) karena protein yang yang mengandung gugus amin itu
akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,
potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus,
penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang
tidak tepat. Penyakit kulit seperti kudis dan kurap. Berikut ini dampak negative dari
limbah rumah tangga yang masuk ke dalam lingkungan laut:
a. Eutrofikasi
Penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa
salah satu adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun

10
limbah dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan adalah
detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan
junlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami
kematian secara massal, serta terjadi kompetensi dalam mengkonsumsi O2 karena
terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak
CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal
pada hewan-hewan di perairan tersebut.
b. Peningkatan emisi CO2
Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik
berlebihan serta buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman
laut. Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan
kesehatan pernapasan, Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral
CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfer meningkat maka laut juga akan menyerap
lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk
cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut
akan punah dalam jangka waktu yang dekat.
c. Plastik
Plastik merupakan salah satu yang menjadi masalah terbesar dan paling
berbahaya. Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena
kesalahan, Karena tidak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti
makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat di cerna dan akan terusberada pada organ
pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan
kematian melalui kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena tidak mudah
terurai, plastik akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar
matahari, tetepi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air plastik
hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap tetep
polimer, bahkan sampai ke Pe tingkat molekuler. Ketika pertikel-pertikel

11
plastik mengambang hingga seukuran zooplankton dan di konsumsi oleh hewan lain
yang lebih besar, dengan cara inilah plastik kedalam rantai makanan. Banyak dari
potongan plastik ini berakhir di perut burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk
penyu. Bahan beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai
dan masuk ke lingkungan ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan
dengan air) dan menyebar di permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih
mematikan di laut dari pada di darat. Kontaminan hidrifobik juga dapat terakumulasi
pada jarak lemak, sehingga racun pelasti diketahui mengganggu system endokrin
ketika di konsumsi, serta dapat menekan system kekebalan tubuh atau menurun tingkat
reproduksi.

2.4 Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah Rumah Tangga


Usaha-usaha dalam penanggulangan penecemaran air perlu dilakukan agar usaha
peningkatan kesejahteraan melalui penerapan teknologi alternatif yang tepat guna dan
ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan. Penanggulangan pencemaran
air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan sederhana, dengan biaya
yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti salah
satunya dengan rawa buatan dengan saringan biologis dan kolam ikan. Melalui
penanggulangan pencemaran air menngunakan teknologi alternatif tersebut diharapkan
bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih
ditingkatkan. Berikut adalah beberapa cara penanggulangan pencemaran limbah rumah
tangga yang efektif supaya tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan
tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara :
a. Daur ulang
Proses daur ulang dapat dilakukan dengan limbah dijual ke pasar loak atau tukang
rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah
atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis
dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi

12
tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas
bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using.
b. Pembakaran
Proses pembakaran adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak
membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu
di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak
membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat
di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan
pencairan logam.
c. Pengomposan
Pengomposan merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di
pecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
d. Pemisahan
Proses pemisahan dapat dilakukan dengan cara pengambilan bahan tertentu
kemudian diperoses lagi sehingga mempunyai nilai ekonomis.
e. Pembusukan
Proses pembusukan pada limbah guna untuk mendapatkan kompos, pada proses
ini, aka nada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang
terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan
organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan
manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari
pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug
dengan tanah yang bisa disebut land fill system. Metode ini merupakan cara yang
paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan
masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan
dan segera mengisi ruangan.

13
BAB III
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan
penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana
mestinya. Umumnya, air yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan
warna, rasa, bau, dan menjadi keruh.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan
organik adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme.
Bahan buangan anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
akibat limbah organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak
digunakan lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa
seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah
cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran
bekas. Serta dengan cara pengomposan sampah organik untuk keperluan tanaman.
Selain itu penanggulangan limbah rumah tangga tersebut dapat dilakukan dengan cara
mendaur ulang, proses pembakaran, pengomposan, pemisahaan dan proses
pembusukan untuk menjadi pupuk kompos.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat
pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah
lingkungan yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau
saringan tradisional. Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa

14
pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan,
sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

4.2 Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air.
Apabila terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi
keberlanjutan ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air.
Penyakit yang sering timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah
satunya adalah penyakit diare. Maka dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih
memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan
membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa memberi pencegahan
pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang barang-barang
bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah
rumah tangga seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Philip. 2002. Ekologi Industri. Jogjakarta: Andi.


Mulia, R.M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sastrawijaya, A.T 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.

16

Anda mungkin juga menyukai