Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Pencemaran Air, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi – Istilah pecemaran

sudah tak asing lagi di telinga kita. Membludaknya populasi manusia dan industri yang
semaki berkembang membuat banyak masalah mengenai kependudukan salah satunya ialah
pencemaran lingkungan. Di negara berkembang seperti indonesia, pemerintahan belum
mampu mengatasi masalah tersebut. Sejumlah provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk
dan kota – kota industri memiliki masalah yang sangat sensitif terhadap pencemaran air. Air
merupakan komponen utama bagi kehidupan.

Air menjalankan fungsi penting baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh ataupun lainnya. Air
bersih merupakan air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme. Tidak
hanya manusia, namun berbagai organisme lainnya seperti hewan dan tumbuhan serta
organisme lainnya sangat membutuhkan air. Pasalnya limbah yang dihasilkan dari buangan
rumah tangga maupun industri merubah komposisi air yang sehat. Sehingga berbagai dampak
pun terjadi akibat pencemaran air. Berikut uraian lengkap mengenai pencemaran air.

PENGERTIAN PENCEMARAN AIR

Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.


KEP-03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud dengan pencemaran air ialah masuknya atau
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa segala sesuatu yang merubah kualitas air baik masuk atau dimasukkan adalah bentuk
pencemaran air.

Kita tahu bahwa air adalah komponen yang penting dari kehidupan. Segala macam aktivitas
manusia dan organisme hidup tak akan berlangsung tanpa air. Air merupakan suatu senyawa
yang tersusun atas molekul hidrogen dan oksigen. Sifat air adalah zat cair yang memiliki titik
didih pada suhu 100° celcius. Air berbentuk cair pada suhu kamar, gas (uap) pada suhu titik
didih dan diatasnya, serta berbentuk padat pada suhu minus. Air mengikuti wadah yang
ditempatinya, dan air berfungsi sebagai pelarut dalam suatu reaksi kimia atau pengolahan. Air
digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari konsumsi, kebersihan, dan lainnya. Air
merupakan salah satu habitat bagi beberapa organisme perairan. Syarat air yang dapat
dikonsumsi ialah tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Artinya, air yang paling baik untuk konsumsi ialah tidak mengandung partikel lain selain
hidrogen dan oksigen. Laut merupakan sumber air yang ada di bumi, siklus air yang terjadi di
alam membuat kandungan mineral air laut menguap dan mengendang melalui proses
penyulingan yang terjadi di dalam tanah. Tidak semua air dapat dikonsumsi. Hal ini karena
kandungan air dalam suatu sumber air sangat beragam, hal ini di dasarkan pada komponen
tanah sehingga memengaruhi kandungan mineral, kandungan organisme, dan lainnya.
Masuknya partikel zat / organisme yang dapat memengaruhi kandungan air tentu dapat
membuat kualitas air menurun. Dengan demikian apabila zat pencemar memasuki sumber air
dapat merubah kualitas hidup manusia.

Baca Juga: Definisi & 3 Contoh Surat Pernyataan Pengunduran Diri

PENYEBAB PENCEMARAN AIR

Air memiliki kemampuan untuk melakukan pembersihan secara alami akan partikel – pertikel
yang masuk ke dalamnya melalui proses penguraian yang dibantu oleh bakteri. Namun,
senyawa – senyawa pencemar kini yang masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari
ambang batas kemampuan air itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan
kualitasnya oleh zat – zat pencemar. Adapun zat pencemar dibedakan menjadi dua yaitu
degradable atau yang dapat dirombak dan nondegrabale yaitu senyawa yang tidak dapat
dirombak oleh aktivitas bakteri. Bermacam – macam senyawa yang mencemari perairan
disebabkan oleh aktivitas manusia baik dari buangan rumah tangga maupun industri.

a. Buangan limbah rumah tangga

Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini
berasal dari senyawa – senyawa yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci,
kakus. Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga tak hanya melulu tentang buangan yang
dihasilkan oleh rumah penduduk, namun juga yang berasal dari rumah sakit, rumah makan,
dan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Menkes/Per/Viii/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah buangan yang
berasal bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor, hotel, restoran,
tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, dan rumah sakit.

Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah
tangga menjadi meningkat. Tak ayal jika pencemaran air yang terjadi pun semakin tinggi. Di
beberapa daerah di Indonesia masih memiliki kebiasaan yang buruk yakni membuang
kotoran di sungai yang mana sungai tersebut adalah sumber air yang digunakan warga
sebagai pemasok kebutuhan dari konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu akan meningkatkan
pencemaran air dengan meningkatnya mikroba penyebab penyakit. Menurut data survey yang
dilakukan oleh Cogeskel pada tahun 1943, menemukan bahwa 5% – 10% entamoeba
(penyebab diare) dan 25% cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang berasal dari kotoran
penduduk penduduk. Dari data tersebut kita dapat mengetahui bahwa kotoran yang
mencemari air merupakan penyebab dari berbagai penyakit yang dapat menginfeksi manusia
itu sendiri.

Baca Juga: Pengertian dan 2 Contoh Karangan bebas (Tentang Liburan Sekolah)

b. Aktivitas industri

Meningkatnya industri di indonesia dibarengi dengan meningkatnya jumlah limbah yang


dihasilkan, terutama limbah cair yang dibuang melalui aliran air. Minyak adalah salah satu
contoh limbah cair yang populer dari aktivitas industri. Tidak adanya pengolahan limbah
industri yang langsung dibuang ke perairan berdampak pada komposisi air di wilayah
tersebut. Tercemarnya badan air oleh minyak dapat menyebabkan kematian bagi organisme
di sekitarnya. Masalahnya ialah minyak, tidak dapat menyatu dengan air. Dengan demikian
sangat sulit untuk memisahkan zat tercemar tersebut.
c. Limbah pertanian

Negara kita merupakan negara agraris, sebagian penduduk indonesia masih mengandalakan
sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas penggunaan pupuk dan
pestisida dalam pertanian dapat mencemari badan air sekitarnya. Pasalnya, senyawa –
senyawa organik yang berasal dari pupuk atau pestisida langsung ataupun tidak langsung
dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga kesehatan manusia itu sendiri.

DAMPAK PENCEMARAN AIR

Adapun dampak yang terjadi akibat pencemaran air ialah sebagai berikut:

1. Banjir

Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan,
dimana sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya
sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi. Banjir merupakan
penyakit yang masih menjadi pr besar bagi beberapa wilayah indonesia salah satunya adalah
dki jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi masalah yang belum kunjung selesai.
Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka masalah ii terus akan menjangkiti kita semua.

2. Penyakit menular

Meningkatnya mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan
menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya.
Hal ini di karenakan air yang tercemar tersebut merupakan air yang digunakan untuk
konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus). Membuang kotoran di
sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.

3. Rusaknya ekosistem

Air merupakan habitat bagi organisme perairan seperti ikan, golongan invertebrata, tumbuhan
air, dan lainnya. Air yang tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang artinya
mengancam kehidupan organisme perairan. Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke
dalam suatu badan air dapat menyebabkan suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng
gondok. Dengan demikian, tumbuhan air akan memenuhi permukaan air. Kondisi demikian
tidaklah menguntungkan bagi ikan, udang, atau lainnya yang tinggal di dalam air. Pasalnya,
meningkatnyatumbuhan air yang memenuhi permukaan akan menurunkan kandungan
oksigen terlarut dalam air yang berarti ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi
(kekurangan oksigen). Selain itu, rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari
untuk tembus ke dalam air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah.

Baca Juga: Definisi & 3 Contoh Surat Pernyataan Perjanjian

4. Mutasi organisme

Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup.
Contohnya limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari suatu perairan dapat
terakumulasi pada organisme (semakin tinggi tingkatan organisme maka kandungan DDT
pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu perubahan hormon pada laki – laki.
Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang terdapat ddt dengan memakan
ikan dari air yang tercemar zat tersebut.

CARA MENCEGAH DAN MENGATASI PENCEMARAN AIR


Untuk mengatasi masalah pencemaran tentu diperlukan koordinasi baik antara penduduk
dengan pemerintah. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran seharusnya
menjadi teguran bagi kita semua untuk berbenah. Kualitas hidup ditentukan dari kualitas air,
oleh karena itu kita semua wajib bertanggungjawab untuk menjaga kualitas air tetap layak
menjadi sir kehidupan kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakuakan untuk mencegah
dan mengatasi pencemaran air:

1. Kesadaran diri sendiri

awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri. dengan membiasakan diri untuk menjaga
kebersihan air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya dapat ditularkan
kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.

2. Aturan yang tegas

Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air
kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri semu itu
hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya
aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap bangsa untuk mulai berbenah.
Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa yang telah
dikomitmenkan kepada alam.

3. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan


mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh
karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi
untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang
digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak
menyebabkan penyakit.

Sekian uraian mengenai pencemaran air, semoga dengan membaca artikel ini kita semakin
sadar akan pentingnya menjaga kualitas air. Stop pencemaran!!!

Anda mungkin juga menyukai