Anda di halaman 1dari 24

SINKRONISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN

KELUARGA DALAM
UPAYA MENCAPAI KUALITAS AIR MINUM AMAN

SEKSI KESLING KESJAOR


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
1
UU Nomor 17 Tahun 2019
tentang Sumber Daya Air

2 PP Nomor 122 Tahun 2015


tentang Sistem Penyediaan Air Minum
DASAR HUKUM
3 PP Nomor 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan

4 PERMENKES Nomor 492 Tahun 2010


tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

5 PERMENKES Nomor 736 Tahun 2010


tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
No Indikator Target
2024
1 Sanitasi:
a. Layak 90%
b.Termasuk Aman 15%
c. ODF 90%
d. OD Ditempat Terbuka Nol%

2 Air Minum
a. Layak 100%
b. Aman 15% dan 2030
adalah 45%

3 Persampahan
a. Pengangkutan 80%
b. Termasuk
pengurangan 20%
MDGs Tanpa Akses Air Minum Layak 2015

SDGs Tanpa Akses 2030


Air Minum Layak Air Minum Aman

UU No 9 /2015 tentang Perubahan Pemerintah


Daerah
PP No 122/2015
Pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air
BUMN dan BUMD Minum (SPAM) di daerah kabupaten/kota merupakan
berkewajiban untuk menjamin urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
pelayanan Air Minum yang
Permenkes No
memenuhi syarat kualitas sesuai 492/MENKES/PER/IV
dengan standar yang ditetapkan. /2010 Rancangan Teknokratik
RPJMN 2020-2024
Pelanggan berhak untuk Setiap penyelenggara air minum
memperoleh pelayanan Air wajib menjamin air minum yang Indikator infrastruktur pelayanan
Minum yang memenuhi syarat diproduksinya aman bagi dasar:
kualitas sesuai dengan standar kesehatan.
yang ditetapkan. 1. Persentase rumah tangga yang
Air minum aman bagi kesehatan menempati hunian dengan air
apabila memenuhi persyaratan minum aman .
fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan
radioaktif yang dimuat dalam 2. Jumlah sambungan rumah tangga
parameter wajib dan tambahan. dengan akses air minum aman
(SR).
TARGET PENYEDIAAN AIR MINUM RPJMN 2020-2024 DAN SDGS 2030 (GOAL
6.1)
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024 RPJMN 2025-2029

Road To
SDG
2015 2019 2024 2030
Target: Target:
Target:
100% Akses Air 100% Akses layak dan
1. Akses Air Minum Layak 100%
Minum Layak Air Minum Aman 45%
2. Akses Air Minum Aman 15%
3. Akses Perpipaan 30% Definisi Akses Air Minum
Capaian : 87,75% Aman (Sesuai
DefinisiSDGs) Akses Air
Minum standar
Aman kualitas fisik,
4 Memenuhi
kimia (Fluor dan Arsen), dan
Biologi air minum (bebas E.Coli)
Definisi Akses Air Minum Layak (Sesuai
Definisi MDGs) 3 Ketersediaan
Tersedia setiap saat dibutuhkan

Air Layak: 2
Aksesibilitas
Lokasi sumber air minum
Akses terhadap sumber air minum layak berada didalam/halaman rumah (on-
(ledeng, air hujan, sumur bor, air premises)

terlindung)
1 Sumber Air Minum Layak
Sumber air minum yang digunakan
termasuk dalam kategori akses air
minum layak
SDGs : Upaya mencapai air minum aman

“Definisi air minum”


adalah air yang
digunakan untuk
keperluan minum,
masak, menyiapkan
makanan, dan personal
hygiene.
Keluarga Menggunakan Sarana Air Bersih

99.42%
99.29%

99.29%
99.29%
99.14%
98.98%
98.88%
98.86%
98.76%
98.73%
98.68%
98.64%
98.33%

98.33%
98.22%
97.90%
97.87%
97.84%
97.62%
97.55%
97.49%
97.29%
97.08%
97.05%
96.85%
96.83%
96.69%
96.28%
96.20%
95.72%
95.06%
94.61%
94.17%
93.19%
92.39%
92.02%
91.26%
91.07%
88.66%

I I I I
G SO N N ER O O N EP LE
K A
R G M AN G G IK O
IR
G G
AN G N K JO TO RO AN TU O N R N YA AN TO IR
N LA IT
A B G D SA T N TI W N N ES
G N N N IU JU R G A T A IU A
PA
O A G N A EN A LI JA JA
U A
LA A O ED A U B
BA D N A ER O G B
A G RU LI D B ET ER ED
W K C EM LI
N O
EK M G B A R
N
G A R R K AL G TU A A O K EG N
LI
N B A A G K K
M O G A J B
SU
G M SU M
W G O A M M G D JO N O TA SU M R A JO
SA D N P
BO T U M EN LU
A YU O
N M
N
G JO N SI O JO
M O O A TA SU M O TA
N A SI A P N P TA LA K B P O TA O
B
O B
R
O P TR BA O LU M
B
O R
O
TA K O TA M K
P K TU P O K
KO TA
TA K
K
O
O
K
Menuju Akses Air Minum Aman 2024 15%, 2030 45%
Kondisi dan Tantangan:

1. 90,78%
Akses Air Minum Layak : 90.78%
2. Hasil Studi KAM RT Tahun 2020 : 11,08% akses air minum aman
3. Hasil Surveilans KAM RT Tahun 2021 : 20,4% akses air minum aman dari 34 Prov pada 34 Kab/Kota
4. Hasil emonev pengawasan kualitas air minum : 72,97% (data pengawasan hanya: PDAM +KPSPAM Pamsimas) belum masuk data sumber air minum komunal
yang digunakan masuk dalam pengawasan.
5. Kemampuan laboratorium untuk mengukur parameter kualitas air sesuai PMK 492 belum lengkap (belum semua parameter bisa dilakukan pemeriksaan)
6. Hasil audit BPKP : pengawasan eksternal kab/kota menjadi nilai kinerja buruk bagi PDAM, karena tidak dilakukan sesuai Permenkes 736, 2010 (jumlah layanan
dengan jumlah sampel tidak sesuai)
7. Penerapan manajemen resiko dalam sistim penyediaan air minum melalui RPAM belum dilaksanakan oleh semua penyelenggara air minum  Dalam Menjamin
Kualitas Air Minum
8. Belum optimal nya ketersediaan dan kemampuan tenaga sanitarian dalam melakukan pengambilan, pengujian dan analisis sampel
9. Daerah belum memiliki potret karakteristik kualitas air di wilayah masing-masing (Penetapan standar khusus daerah sesuai lokal spesifik aktivitas dan wilayah)
10. Komitmen Pemerintah Daerah untuk mewujudkan akses air minum aman belum menjadi prioritas perencanaan dan penganggaran
Hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga Tahun 2020
DAMPAK AIR MINUM TIDAK AMAN
• Absennya air minum aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan serta kerugian ekonomi dan
pembangunan dalam bentuk hilangnya waktu produktif (hari kerja dan hari sekolah) dan putus sekolah
• Air yang tidak aman meningkatkan angka absensi sekolah karena sakit, yang dalam jangka panjang terkait
dengan angka putus sekolah (Komarulzaman, 2017). Sumber air minum yang
• Tidak adanya akses terhadap air aman di rumah berdampak terhadap pendidikan pada anak secara jangka
‘layak’ tidak berarti secara
panjang dan jangka pendek.
otomatis bahwa air itu
• Total beban global penyakit diare yang dikaitkan dengan air minum, sanitasi dan hygiene adalah 800.000
‘aman’, atau memiliki
kematian, dimana 50% adalah anak-anak (Prüss‐Ustün et al. 2014).
kualitas yang memenuhi
• Diare bersifat endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
syarat kesehatan.
sering disertai dengan kematian. Diare termasuk dalam penyakit 10 teratas di Indonesia.Jumlah penderita
penyakit diare yang dilayani sarana kesehatan mengalami peningkatan sebesar 60,4% dari tahun 2016 ke tahun
Hal ini disebabkan
2017 (Kemenkes, 2017). inefisiensi pengolahan dan
• Selama belum ada air minum aman yang disediakan pemerintah, penggunaan AMDK, dengan biaya satuan yang rekontaminasi pada jaringan
lebih dari 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan air PDAM, akan terus mengalami peningkatan. distribusi PDAM, risiko
·
• Keberadaan air minum PDAM di rumah tangga mengurangi risiko diare pada anak sebesar 24%, namun kontaminasi akibat sanitasi
kualitas air minum yang tidak aman dan tekanan yang rendah yang dapat menyebabkan masuknya bakteri ke buruk pada sumber-sumber
dalam sistem distribusi (Komarulzaman, 2017). air tanah.
• Diare berulang dapat meningkatkan risiko kekerdilan (stunting) pada anak. Stunting tidak mungkin diberantas
tanpa mengatasi derterminan kekurangan gizi, dimana salah satunya adalah penyediaan air minum aman.
REKOMENDASI
1. Pemenuhan akses Sarana Air Minum layak dengan
mengutamakan jaringan air perpipaan yang secara sektoral
merupakan tugas pokok Kementerian PUPR
2. Peningkatan upaya surveilans kualitas air minum rumah tangga
dengan metode yang tepat dan berkelanjutan
3. Advokasi kepada para pemangku kepentingan di tingkat pusat
maupun daerah tentang pentingnya perbaikan kualitas air
minum secara fisik, bakteriologi dan kimia terbatas perlu terus
Upaya mencapai air dilakukan
minum aman 4. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku rumah tangga
Indonesia dalam pengelolaan air minum secara aman perlu
secara terus menerus dilakukan termasuk penggunaan teknologi
tepat guna
5. Semua penyelenggara air minum wajib melaksanakan
pengawasan kualitas air minum (parameter mikrobiologi, fisik,
dan kimia)
6. Peningkatan edukasi kepada masyarakat melalui pengelolaan air
minum rumah tangga (STBM pilar 3)
KERANGKA AIR MINUM AMAN PKAM
Untuk menjaga kualitas air
Untuk mewujudkan air minum yang aman, WHO telah mengembangkan Surveilans air minum
minum yang dikonsumsi
adalah kajian akan
kerangka air minum aman yang terdiri dari target berbasis kesehatan, masyarakat dilakukan
keamanan dan
Water Safety Plan atau Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM), serta pengawasan kualitas air
keberlayakan air
minum secara internal dan
surveilans minum yang
secara eksternal, termasuk
menyeluruh dan
inspeksi sanitasi,
berkesinambungan
Target berbasis pengambilan sampel air,
serta kajian akan
kesehatan yang pengujian kualitas
keamanan dan
menjadi acuan air ,analisis, rekomendasi
keberlayakan sumber
adalah standar dan tindak lanjut.
air minum.
kualitas air PKAM EKSTERNAL
minum yang Pengawasan yang dilakukan
Salah satu komponen oleh Dinas Kesehatan
diatur dalam
surveilans adalah Kabupaten/Kota.
Permenkes
pengawasan kualitas P K A M I N T E R N A L
492/MENKES/PE
air minum (PKAM) Pengawasan yang
R/IV/2010
yang mengacu pada dilaksanakan oleh
tentang Standar penyelenggara air minum
Permenkes No 736
Kualitas Air untuk
Tahun 2010.
Minum. menjamin kualitas air minum
yang diproduksi memenuhi
syarat.
PERAN STAKEHOLDERS UNTUK AIR MINUM LAYAK
DAN AMAN
► Penyediaan air baku Kemenkes
untuk SPAM,daerah
► Pengarusutamaan ► Implementasi
kebijakan air minum Kemendagri rawan air,
► Pengamanan Pengawasan Kualitas Air
aman dalam RPJMN Minum (PKAM)
► Pengawalan target air kualitas air baku
2020-2024 ► Penyadaran masyarakat
minum dalam RPJMD ► Pendampingan teknis
► Penyusunan pemetaan atau sosialisasi
dan RKPD (sesuai kepada Pemerintah
dan kajian kebutuhan perubahan perilaku
dengan target Daerah
regulasi air minum terhadap akses air minum
nasional) ► Pendampingan
aman melalui Program STBM
► Pengawalan alokasi penyusunan Jakstrada
► Pengembangan Pilar 3
APBD untuk sektor air dan RISPAM
strategi pembangunan ► Menspesifikkan intervensi
minum ► Peningkatan kinerja
10 Juta SR yang akan dilakukan
► Pendampingan PDAM, UPTD, KPSPAM,
penyusunan dan dan penyelenggara menghadapi
legalisasi Jakstrada SPAM lainnya permasalahan kualitas air
dan RISPAM daerah diberbagai sarana yang
dimiliki rumah tangga,
Bappenas ► Pengawalan tindak
lanjut rekomendasi melalui PAMRT, TTG air
BPPSPAM terhadap minum
perbaikan dan
penyehatan PDAM KemenPU
Program/Kegiatan/ Target RENSTRA 2020-2024
Output Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase sarana air minum
Kesehatan Lingkungan 60 64 68 72 76
yang diawasi/diperiksa kualitas
air minumnya sesuai standar R= 57,63% R TW 3
60,01%

Review

Pengawasan
Eksternal
Pengawasan Hulu Pengawasan Kualitas Air Minum Pengawasan Hilir
Pengawasan Eksternal
Pengawasan Internal Pengawasan Internal

1. Dilakukan oleh semua Dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai kapasitasnya; Dilaksanakan oleh Rumah Tangga,
penyelenggara air minum; a.Dinas Kesehatan Provinsi Kelompok Masyarakat
a.PDAM b.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b.Non PDAM/ KPSPAM (Kelompok Pendekatan Implementasi Pilar ke 3
Sistim Pengelola Penyedia Air Minum) c.Puskesmas STBM: melalui Peningkatan
Pengawasan Surveilans Kualitas Air pengetahuan, sikap dan perilaku rumah
berbasis Komunal.
Kualitas Air Minum Rumah tangga dalam pengelolaan air minum
Minum (PKAM) Tangga melalui PAMRT dan implementasi
2. Fungsi :
Jaminan mutu air yang didistribusikan (SKAM RT) Penggunaan TTG untuk menjaga kualitas
kepada pelanggan memiliki kualitas air minum yang digunakan terjamin aman
1. Pengawasan dilaksanakan secara berkala (bebas kontaminasi fisik, kimia dan
air minum Aman
dan insedentil mikrobiologi)
3. Uji kualitas air dilakukan di 2. Dilaksanakan dititik terjauh distribusi
laboratorium terakreditasi. (jaringan perpipaan, Depot Air Minum
(pengisian gallon) dan di sarana (bukan
jaringan perpipaan)
3. Kegiatan: Inspeksi Kesehatan Lingkungan,
Pengambilan sampel sesuai hasil IKL,
Pengujian kualitas air minum, Analisis
hasil, Rekomendasi dan tindak lanjut dan
Pemantauan Tindak lanjut.
4. Publikasi
5. Ketentuan Administratif: Peringatan
Lisan, Peringatan Tertulis, Pelarangan
Distribusi Air Minum.
6. Uji Kualitas Pada Laboratoium
Terakreditasi/Alat Pengawasan Sankit
Tujuan : Surveilans Pemantauan secara rutin tentang kualitas air minum aman
Kualitas Air Minum sd tingkat rumah tangga di Indonesia.
Rumah Tangga
Tujuan Khusus :
1. Mengukur proporsi rumah tangga menurut tingkat risiko
cemaran lingkungan terhadap sarana air minum berdasarkan
penilaian IKL
2. Menganalisis distribusi rumah tangga berdasarkan akses jenis
SAM, keterjangkauan, ketersediaan dan alasan pemilihan jenis
SAM.
3. Mengukur kualitas air minum tingkat rumah tangga menurut
parameter fisik, kimia dan mikrobiologi.
4. Menganalisis proporsi rumah tangga menurut perilaku
pengelolaan AM skala rumah tangga
5. Menganalisis proporsi rumah tangga yang memiliki akses air
minum aman
SURVEILANS AIR MINUM RUMAH
TANGGA
• TAHUN 2021 : KAB. SIDOARJO 9 PILOT PROJECT KEMKES PROV
JATIM
• TAHUN 2022 : KAB. TULUNGAGUNG, KAB. NGAWI, KAB.
BANYUWANGI, KAB. TRENGGALEK, KAB. KEDIRI,
KOTA MADIUN (DANA MASING-MASING KAB/KOTA)
• TAHUN 2023 : 32 KAB/KOTA SESUAI LOKUS PRIORITAS ( DAK NON
FISIK )
Pengawasan Kualitas Air Minum
Pengawasan Internal Pengawasan Eksternal
Dilakukan oleh semua penyelenggara air Dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai
minum; kapasitasnya;
a. PDAM a. Dinas Kesehatan Provinsi
b. Non PDAM/KPSPAM b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Catt: Wajib RPAM + Uji Kualitas = Setiap Penyelenggara c. Puskesmas
Harus Tersedia Pengawas Internal Kualitas Air Minum Yang
Terlatih.

Fungsi :
Fungsi : Ujipetik dengan melakukan random sampling untuk
Jaminan mutu air yang didistribusikan kepada mencocokkan dengan klaim dari
pelanggan memiliki kualitas air minum Aman Penyelenggara (RPAM + Uji Kualitas)

Semua penyelenggara air minum membuat laporan hasil Pengawasan eksternal dilakukan setelah
pengawasan yang sudah dilakukan oleh internal memperoleh laporan dari hasil pengawasan internal

Uji kualitas air dilakukan di laboratorium Uji kualitas air dilakukan di laboratorium
terakreditasi terakreditasi/laboratorium yang ditunjuk oleh
Pemda/peralatan lapangan yang terkalibrasi
Peran

Puskesmas Kabupaten/kota Dinkes Provinsi

• Inspeksi • Pemeriksaan • Pembinaan


Kesehatan sampel • Pengawasan
Lingkungan • Analisa data
• Pengambilan • Publikasi
sampel
Parameter Kualitas Air Secara MIkrobiologi

Physical Quality
1. Kebijakan + NSPK
2. Peningkatan Pengawasan
3. Penguatan melalui penyediaan SD Peralatan
4. Kemitraan
5. Sistim informasi online PKAM dan jejaring laboratorium

ROAD MAP PKAM 2020 - 2030

Output yang diharapkan:


1. PKAM 2024 : 74% Sesuai Standar
2. Air Minum Aman : 15%
3. Pilar ke 3 STBM 2024 50%
4. Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga 50% Kab/Kota.
LEBIH BERSIH, LEBIH
SEHAT

Anda mungkin juga menyukai