STANDAR TEKNIS
SPM PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SUB-URUSAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018
1
Capaian dan Target Sanitasi Menuju
“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6”
TUJUAN
PEMBANGUNAN Capaian Akses
Target RPJMN 2024 Target 2030 (TPB)
Layak Sanitasi
BERKELANJUTAN 2018
2030
TARGET 6-2 TARGET 6-3
74,58% GAP AKSES
90%
GAP AKSES
100%
Akses Layak
15,42% 10%
90% akses layak, 100% akses
Akses aman Dengan target akses
termasuk
42,2 juta jiwa 15% akses aman 29,6 juta jiwa aman sebesar 53.71%
74,58 % akses layak
(termasuk 7,42% Setara dengan total jumlah
Akses universal Pengurangan air
Setara dengan total jumlah
akses aman) penduduk Kalimantan, Sulawesi, penduduk Kalimantan, Bali, dan
Nusa Tenggara tahun 2018
sanitasi layak limbah yang
Maluku dan Papua tahun 2018
PP 2 Tahun 2018
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018
tentang Pemerintah Daerah Minimal tentang Standar Teknis SPM PUPR
3
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
AIR LIMBAH DOMESTIK
Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018
4
PASAL 5
JENIS
PELAYANAN
DASAR PELAYANAN DASAR PELAYANAN DASAR
AIR LIMBAH PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
DOMESTIK domestik regional lintas Kabupaten/Kota domestik
Jenis pelayanan dasar pengolahan air limbah domestik dapat dilaksanakan melalui
penyelenggaraan dua sistem pengelolaan, yang terdiri dari Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
PELAYANAN
Mutu Pelayanan Dasar pengolahan Air Limbah Domestik meliputi
DASAR
kuantitas dan kualitas pelayanan sesuai dengan norma, standar
AIR LIMBAH
DOMESTIK 1) Kuantitas
Setiap rumah memiliki minimal satu akses pengolahan air limbah
domestik
2) Kualitas Pelayanan Dasar
1. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses dasar bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih kecil dari 25
jiwa/Ha; dan
2. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses aman bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih besar dari 25
jiwa/Ha dan seluruh wilayah perkotaan.
6
PASAL 7
PENERIMA • Penerima Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik Pemerintah
PELAYANAN Daerah provinsi, yaitu rumah tangga yang termasuk dalam wilayah
pelayanan pengolahan Air Limbah Domestik regional, terutama
DASAR diprioritaskan pada masyarakat miskin atau tidak mampu dan
AIR LIMBAH berdomisili pada Area Berisiko Pencemaran Air Limbah Domestik
dan dekat badan air.
DOMESTIK
• Penerima Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik Pemerintah
Daerah kabupaten/kota, yaitu rumah tangga yang termasuk dalam
wilayah pelayanan pengolahan Air Limbah Domestik
kabupaten/kota, terutama diprioritaskan pada masyarakat miskin
atau tidak mampu dan berdomisili pada Area Berisiko Pencemaran
Air Limbah Domestik dan dekat badan air.
7
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui SPALD-S
dengan kualitas pelayanan akses DASAR
Outcome :
Pelayanan minimal akses dasar air limbah domestik
atau bagi masyarakat yang bermukim di wilayah
pengembangan SPALD-S dengan kondisi wilayah
perdesaan dengan kepadatan penduduk pada
Cubluk Tangki Septik wilayah terbangun lebih kecil dari 25 jiwa/Ha.
JAMBAN SUB-SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT
9
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui SPALD-T
dengan kualitas pelayanan akses AMAN
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ & 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐴𝐿𝐷
× 100%
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷 − 𝑇
11
PENERAPAN
SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
A PENGUMPULAN DATA
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
B PELAYANAN DASAR
PENYUSUNAN RENCANA
C
PELAYANAN DASAR
PELAKSANAAN PEMENUHAN
D PELAYANAN DASAR
12
PENERAPAN SPM
a. Pengumpulan Data Kondisi Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik
PELAKSANA METODE PENGUMPULAN DATA
Kegiatan pengumpulan data SPM merupakan Pengumpulan data dapat dilaksanakan secara
tanggung jawab Perangkat Daerah (PD) yang primer, melalui survei angket dan wawancara,
bertugas mengelola air limbah domestik di dan secara sekunder melalui studi dokumen
Kabupaten/Kota. terkait yang sudah tersedia.
2. Data kondisi risiko sanitasi berdasarkan SSK; 1. Data dari POKJA AMPL – SSK
2. Data dari Dinas Kesehatan
a. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
b. Environmental Health and Risk Assessment (EHRA)
3. Data kuantitas dan kualitas pelayanan dasar air limbah domestik:
• Data akses dan kondisi unit pengolahan setempat yang dimiliki • Data dari Badan Pusat Statistik, terkait akses air limbah domestik
warga negara • Hasil pengolahan data akses dari STBM dan/atau EHRA
• Data akses dan kondisi sambungan rumah yang dimiliki warga (Pengolahan data terkait akses pengolahan setempat dengan
negara. memperhatikan jenis unit pengolahan setempat dan lokasi
penerapannya)
• Data Prasarana dan Sarana SPALD, yang berupa Sarana Data prasarana dan sarana SPALD yang dilaksanakan oleh Dinas
13
Pengangkutan, IPALD dan IPLT pengelola air limbah domestik
LANGKAH PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH DOMESTIK
1. 5,
2. 3. 4,
MEMAHAMI MELAKUKAN
MEMAHAMI MELAKSANAKAN MENYUSUN
JENIS PELAYANAN AIR KOMPILASI DATA
JENIS DATA PENGUMPULAN DATA BASELINE DATA
LIMBAH DOMESTIK
14
PEMBIAYAAN KEGIATAN PENGUMPULAN DATA DISUSUN DALAM DOKUMEN RENJA PD DAN RKPD
1. MEMAHAMI JENIS PELAYANAN AIR LIMBAH
DOMESTIK
SUB-SISTEM SUB-SISTEM
JAMBAN SUB-SISTEM SUB-SISTEM
PENGOLAHAN PENGOLAHAN JAMBAN
PENGANGKUTAN PENGOLAHAN
SETEMPAT LUMPUR TINJA SETEMPAT
SPALD-T
15
KERANGKA PIKIR PENGUMPULAN DATA SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
SETIAP RUMAH MEMILIKI MINIMAL SATU AKSES
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SESUAI DENGAN
KUALITAS PELAYANAN MINIMAL
KONDISI RISIKO
PENCEMARAN
PRASARANA SPALD AIR LIMBAH DOMESTIK
PADA RUMAH PADA RUMAH TERSEBUT
TERSEBUT
16
KERANGKA PIKIR PENGUMPULAN DATA SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
PENDATAAN WARGA NEGARA DAN LOKASI RUMAH PENDATAAN KUANTITAS DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR YANG
DIMILIKI WARGA NEGARA
MULAI
TOILET PENGOLAHAN
KONDISI EKONOMI KONDISI RISIKO PENCEMARAN
KEPADATAN
WARGA NEGARA AIR LIMBAH DOMESTIK PADA TANGKI SEPTIK
PENDUDUK
RUMAH TERSEBUT CEMPLUNG/ INDIVIDUAL
PLENGSENGAN PERNAH
TANGKI SEPTIK DISEDOT
RISIKO PENCEMARAN KOMUNAL
RISIKO PENCEMARAN <25 >150 LEHER ANGSA
NON-MBR MBR TINGGI DAN SANGAT JIWA/HA JIWA/HA
RENDAH DAN SEDANG MCK
TINGGI
CEMPLUNG/ PERKOTAAN
IDENTITAS PLENGSENGAN BABS
KOLAM, SAWAH, PERDESAAN Terselubung
WARGA
NEGARA KEBUN, PANTAI,
TANAH LAPANG, PERKOTAAN BABS
LEHER ANGSA
PERDESAAN Terselubung
DATA LOKASI RUMAH IDENTITAS WARGA NEGARA Akses SPALD-S Akses SPALD-T
Keluarahan/ Nama Kepala Cubluk (Pedesaan) IPALD Permukiman
Kecamatan Alamat
Desa Keluarga
Tangki Septik Individual IPALD Kawasan Khusus
Klasifikasi Kondisi Nama Tangki Septik Komunal IPALD Perkotaan
Perkotaan/ Risiko Anggota NIK
Pedesaan Sanitasi Keluarga MCK
Akses SPALD-T Akses Layak Akses Aman Akses SPALD-S Akses SPALD-T
20
PENERAPAN SPM
b. Penghitungan Kebutuhan Pelayanan Dasar Air
Limbah Domestik
JENIS DATA
1. Data yang dibutuhkan antara lain:
a. Data rangkuman data akses SPALD Kabupaten/Kota
2. Dokumen yang dibutuhkan antara lain:
a. Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota yang disusun dalam waktu 5 tahun terakhir;
dan/atau
b. Dokumen Rencana Induk SPALD yang disusun dalam waktu 5 tahun terakhir.
21
LANGKAH PELAKSANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH DOMESTIK
TOTAL KEBUTUHAN LAYANAN
WARGA NEGARA
YG
MEMBUTUHKAN
RISIKO TINGGI AKSES
AIR LIMBAH
DOMESTIK
AKSES SPALD –T <<<
1. 2. 3
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELAYANAN MENGIDENTIFIKASI KONDISI PELAYANAN MEREKAPITULASI KEBUTUHAN AKSES AIR LIMBAH
AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK DOMESTIK
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI KABUPATEN/KOTA/PROVINSI KABUPATEN/KOTA/PROVINSI
IDENTIFIKASI
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
REKAP
DATA DAPAT DISIAPKAN KETERSEDIAAN
SESUAI DENGAN MENENTUKAN ZONA
LAYANAN AKSES AIR
MEKANISME NAWASIS PELAYANAN
LIMBAH DOMESTIK
PEMBIAYAAN KEGIATAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA AIR LIMBAH DOMESTIK
DISUSUN DALAM DOKUMEN RENJA PD DAN RKPD
PENERAPAN SPM
c. Penyusunan Rencana Pelayanan Dasar Air Limbah
Domestik
PELAKSANA JENIS DATA
Kegiatan penyusunan rencana pemenuhan Data yang dibutuhkan antara lain:
pelayanan dasar air limbah domestik a.Data warga negara/ rumah yang membutuhkan
merupakan tanggung jawab Perangkat Daerah akses pengolahan air limbah domestik
(PD) yang bertugas mengelola air limbah b.Data Sosial dan Ekonomi Warga Negara pada
domestik Kabupaten/Kota. Prioritas Pelayanan Air Limbah Domestik
RENCANA PEMBIAYAAN
Dalam menyusun rencana pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan
untuk penyediaan akses pengolahan air limbah domestik yang berhak diperoleh Warga Negara secara minimal. Bantuan
pembiayaan diprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber pembiayaan untuk pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik dapat bersumber dari:
• APBD Pemerintah Kabupaten/Kota;
• DAK; dan/atau
• Sumber dana Non-Pemerintah (Badan Usaha dan Masyarakat).
Jenis pembiayaan pelayanan dasar air limbah domestik meliputi:
• Pengadaan bahan dan sewa alat;
• Upah pekerja; dan
• Kegiatan non-fisik selama masa pembangunan.
Besaran dana untuk setiap jenis pembiayaan untuk pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik ditentukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. 23
Jenis Kegiatan Penyedia Jasa Pelayanan Air Limbah Domestik
24
PENERAPAN SPM
d. Pelaksanaan Pemenuhan Akses Pengolahan Air Limbah
Domestik
PELAKSANA
25
LANGKAH PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH DOMESTIK
1. 2. 3.
MENGIDENTIFIKASI RENCANA MENENTUKAN AREA DAN RUMAH YANG MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DAN
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR AKAN MENDAPATKAN AKSES PENGELOLAAN PRASARANA SPALD
SPALD PENGOLAHAN ALD
1 Sosialisasi rencana pelaksanaan pembangunan Sosialisasi rencana pelaksanaan pelayanan infrastruktur air
infrastruktur air limbah domestik limbah domestik melalui SPALD-S
2 Skrining area pelayanan SPALD-S Pelaksanaan pendataan pelayanan SPALD-S terkait jumlah
penduduk, lokasi rumah, pendataan pelanggan SPALD-S,
pendataan jenis prasarana tidak biaya transport petugas, dll.
3 Perencanaan Teknik Terinci SPALD-S Pelaksanaan kegiatan perencanaan teknik terinci IPLT (DED IPLT)
1 Sosialisasi rencana pelaksanaan pembangunan Sosialisasi rencana pelaksanaan pelayanan infrastruktur air
infrastruktur air limbah domestik limbah domestik melalui SPALD-T
2 Skrining area pelayanan SPALD-T Pelaksanaan pendataan pelayanan SPALD-T terkait jumlah
penduduk, lokasi rumah, pendataan pelanggan SPALD-T,
pendataan jenis prasarana tidak biaya transport petugas, dll.
3 Perencanaan Teknik Terinci SPALD-T Pelaksanaan kegiatan perencanaan teknik terinci SPALD-T skala
permukiman dan perkotaan (DED IPALD, DED jaringan)
4 Pembangunan prasarana SPALD-T • Pembangunan IPALD baru,
• Pengembangan kapasitas layanan IPALD,
• Pembangungan jaringan perpipaan Air Limbah Domestik
• pembangunan sambungan rumah,
• pemberian subsidi pembangunan sambungan rumah
• Optimalisasi IPALD
5 Pengoperasian dan pemeliharaan SPALD-T Pengoperasian dan pemeliharaan IPALD
6 Pencatatan pelaporan
∑ PELAYANAN SPALD-S
AKSES DASAR +∑ PELAYANAN SPALD-S
AKSES AMAN + ∑ PELAYANAN SPALD-T
AKSES AMAN
× 100 %
∑ RUMAH DI KABUPATEN
+∑
RUMAH YANG MEMILIKI
+∑
RUMAH YANG MEMILIKI RUMAH YANG LUMPUR
∑ AKSES PENGOLAHAN
BERUPA CUBLUK
TINJANYA TELAH
DIOLAH DI IPLT
SAMBUNGAN RUMAH DAN AIR
LIMBAHNYA DIOLAH DI IPALD
× 100 %
∑ RUMAH DI KABUPATEN
30
PEMANTAUAN PENERAPAN SPM
PEMANTAUAN PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH
c DOMESTIK OLEH PEMERINTAH PROVINSI
SPALD-S SPALD-T
32
1 Kinerja Penyelenggaraan SPALD-S dan SPALD-T
SPALD-S SPALD-T
SPALD OLEH REGULATOR
KRITERIA PEMANTAUAN KINERJA PENYELENGGARAAN
1) Capaian cakupan layanan SPALD-S pada daerah atau kawasan 1) Cakupan layanan SPALD-T pada daerah atau kawasan
2) Kuantitas lumpur tinja yang masuk ke pengolahan lumpur 2) Jumlah sambungan rumah
tinja 3) Kuantitas influen air limbah yang masuk ke pengolahan air
3) Kualitas efluen air hasil olahan yang dibuang ke badan air limbah; dan
permukaan 4) Kualitas efluen air hasil olahan yang dibuang badan air penerima
1 2 3
Evaluasi terhadap kinerja teknis Evaluasi terhadap kinerja non-teknis Evaluasi kondisi lingkungan
dilakukan setiap 3-6 bulan sekali dilakukan terhadap: dilakukan setiap 12 bulan sekali.
a) Kondisi keuangan dan manajemen
administrasi berupa audit setiap
6-12 bulan sekali
b) Kondisi kelembagaan dan institusi
setiap 12 bulan sekali
35
EVALUASI PENYELENGGARAAN SPALD
OLEH PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH PUSAT
melaksanakan evaluasi kinerja pelaksanaan
1 pelayanan air limbah yang dilaksanakan di
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
PEMERINTAH PROVINSI
melaksanakan evaluasi kinerja pelaksanaan pelayanan
2 air limbah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi.
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
36
PERAN PROVINSI DALAM PENERAPAN SPM
UNTUK SUB-URUSAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
BERDASARKAN PP 02 TAHUN 2018
TENTANG SPM
37
PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PENERAPAN SPM
(Berdasarkan PP 2 Tahun 2018)
PENGUMPULAN DATA
PENGELOLAAN DAN
PEMELIHARAN PRASARANA PENGELOLAAN
SPALD-T PELANGGAN
Dalam hal pembinaan dan pengawasan penerapan SPM, Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat belum mampu melakukan pembinaan 39
teknis, yang dibuktikan dengan adanya ada surat pernyataan dari gubernur, maka pembinaan penerapan SPM dilaksanakan oleh Menteri
PERAN PROVINSI SEBAGAI PEMBINA DAN PENGAWAS
PENERAPAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN/KOTA
PEMERINTAH PROVINSI
(REGULATOR)
TIM PENERAPAN SPM PROVINSI
41
ISU DAN TANTANGAN PENERAPAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
1. Belum tersedianya data capaian SPM untuk masing-masing Kab/Kota (data SUSENAS masih
merepresentasikan kondisi akses Provinsi);
2. Belum optimalnya sosialiasi NSPK dalam Penerapan SPM;
3. Belum optimalnya lembaga pengelola air limbah domestik di kabupaten/kota;
4. Terbatasnya dana Pemerintah Daerah untuk melaksanakan penerapan SPM Air Limbah Domestik
(Pengumpulan data, penghitungan kebutuhan, penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemenuhan), kurang dari 2% APBD;
5. Terdapat kebijakan Satu Data Indonesia (Perpres 39 tahun 2019) sehingga perlu dilaksanakan
koordinasi dalam penerapan SPM Air Limbah Domestik:
a. Belum optimalnya basis data terkait prasarana dan pengelolaan air limbah domestik (SIM ALD)
b. Belum terintegrasinya data dasar kebutuhan akses air limbah domestik (SIM – Antar
Kementerian);
6. Kebijakan operasional terkait pengelolaan air limbah domestik antar kementerian masih bersifat
parsial.
PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERKAIT PENERAPAN
SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
Sosialisasi dan Pembinaan Penerapan SPM Bidang PUPR (Jakarta, 26 – 27 September 2019)
✓ Pelaksanaan sosialisasi dan desk pembinaan penerapan SPM Air Limbah
Domestik kepada Pemerintah Daerah dari 34 Provinsi dan 58 Kab/Kota;
✓ Hasil Evaluasi Pelaksanaan:
• Dari 58 Kab/Kota, hanya 2 Kab/Kota yang telah menerapkan SPM Air Limbah
Domestik (sekitar 4%);
• Terbatasnya pemahaman OPD terkait kebijakan SPM Bidang PUPR terutama
pada tahap pengumpulan data dan perhitungan kebutuhan;
• Perhitungan kebutuhan SPM masih menggunakan data real populasi (masih
berupa data sampel) sebagai data dasar;
• Instrumen pengumpulan data belum sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Menteri PUPR 29/PRT/M/2018; dan
• Keterbatasan waktu, anggaran, dan personil OPD untuk pengumpulan data
real per individu/rumah.
43
PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERKAIT PENERAPAN
SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
44
PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERKAIT PENERAPAN
SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
45
PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENERAPAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK OLEH PROVINSI
Beberapa Provinsi melakukan pembinaan penerapan SPM Bidang PU (Air Limbah • Pelaksanaan pembinaan dilakukan oleh
Domestik), diantaranya: Provinsi dengan mengundang narasumber
dari Pusat (pengampu SPM Air Limbah
Domestik) dengan peserta dari Kab/Kota di
Provinsi nya masing-masing;
• Yang telah melaksanakan pembinaan
Sumatera Kalimantan penerapan SPM ALD, yaitu:
Sulawesi 1. Provinsi Jawa Tengah;
6 2. Provinsi Jambi;
Maluku & Papua 3. Provinsi Kalimantan Timur;
4. Provinsi Sumatera Barat;
Sumbar 5. Provinsi Sulawesi Selatan.
Kaltim • Evaluasi pelaksanaan pembinaan penerapan
yang dilakukan oleh Provinsi:
Jambi a. Kab/Kota masih belum sepenuhnya
memahami detail substansi penyusunan
Jateng Sulsel perencanaan SPM ALD (khususnya
pendataan SPM);
b. Permasalahan yang disampaikan dan
dibahas masih sebatas penyediaan
Jawa infrastruktur ALD, belum terkait dengan
penerapan SPM ALD;
Bali & Nusa Tenggara c. Sebagian Provinsi masih terkendala
ketidakhadiran Kab/Kota (belum
sepenuhnya menghadiri kegiatan
pembinaan)
46
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
EVALUASI PEMENUHAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
1. Adanya gap antara rencana pemenuhan SPM dengan capaian pemenuhan SPM pada tahun x
Hal-hal yang dapat mempengaruhi antara lain:
- Perencanaan yang tidak sesuai dengan sumber daya (misal ketersediaan anggaran vs kebutuhan
anggaran pemenuhan SPM)
- Kesediaan masyarakat untuk meningkatkan akses air limbah domestik
- Kondisi prasarana dan sarana air limbah domestik eksisting (misal kondisi truk, kapasitas IPLT)
- Kapasitas SDM pelaksana pemenuhan SPM
2. Jika target pemenuhan SPM pada tahun x terpenuhi, dapat dilakukan pengecekan terhadap hal-hal
sebagai berikut:
- Target pemenuhan SPM per tahun terhadap target keseluruhan (tahun 2030)
- Apakah Kab/Kota memiliki sumber daya (dana, SDM, dll) yang lebih sehingga berpotensi melakukan
pemenuhan SPM yang lebih besar dari target pada tahun yang direncanakan (percepatan pemenuhan
SPM)
TERIMA KASIH
48