Anda di halaman 1dari 54

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
2020-2024

Pelatihan Penyegaran Manajemen Kesatkeran


Bidang Permukiman (Refreshing Course)
Palembang, 10 Oktober 2019
#1. #2. #3.
Kondisi Umum
Peraturan
Perundang- Isu, Potensi dan
#4. #5.
undangan Cipta Permasalahan Tujuan dan
Karya Sasaran Ditjen Arah Kebijakan,
Cipta Karya Strategi, Kerangka
Regulasi dan
Kerangka
Kelembagaan

#OUTLINE
2
Kondisi Umum

#1. 3
CAPAIAN RENSTRA 2015 - 2019

Evaluasi Akhir RPJMN 2015-2019  


Target
Akhir
Sasaran Pokok Target / Total
Capaian Capaian Capaian Capaian Prognosis (Prognosis) Notifikasi RPJMN
2015 2016 2017 2018 2015-2019
2019 2015-2019

Pembangunan Manusia dan Masyarakat

Kawasan permukiman kumuh perkotaan 3.140 2.463 5.962 11.842 888 24.295 Tidak 38.431
(Ha) tercapai

Akses air minum layak (%) 70.97% 71.66% 72.04% 73.60% 76.16% 76.16% Tidak 100
tercapai
Tidak
Akses sanitasi layak (%) 62.14% 64.07% 67.54% 69.06% 69.88% 69.88% tercapai 100

Sumber: Evaluasi Akhir Pelaksanaan RPJMN 2015-2019 KemePUPR


Surat Sekjen No PR.0301-Sj/440 tanggal 23 April 2019 4
Kondisi Pelayanan Akses Air Minum

Jaringan
47,8
Perpipaan = Juta Jiwa
18,27%

Bukan Jaringan
72,04% Perpipaan = 140,8
Juta Jiwa
Capaian akses Air 53,77%
Minum Nasional
27,96%
Belum ada akses Perkotaan
air minum 29,3 Juta Jiwa

Perdesaan
43,9 Juta Jiwa

Sumber: BPS, 2017 5


KONDISI PENGEMBANGAN SPAM (BASELINE 2019 DAN TARGET 2024)

88% Visium
81,05% Moderate
Pelayanan Air minum (%)
80,55% Pesimis
Visium PUPR / Teknokratik Rentra PUPR 78%
88,2 %

cakupan layanan air minum 74,2 %


Paparan Air minum 24 juli 2019
75 %*

Proporsi RT Yang
Memiliki Akses Air
Minum Layak (%) 61,29% ?%
RPJMN Teknokratik
/BPS %

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

• Terpenuhinya 75 % akses air minum layak (termasuk 30 % akses perpipaan). Baseline


75 %* Akses Perpipaan 2018 ialah 20,29 % 6
• Terpenuhinya 100% PDAM dengan Kinerja sehat. Baseline PDAM sehat 2018 = 59,6%
Kondisi Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

SK Kumuh Bupati/Walikota
(Status 14 Nop 2017) *)

87.297,4
Ha
Target RPJMN
2015-2019

38.431
Ha
Program KOTAKU
mulai terlaksana
Gap: 6209 Ha
2015 2016 2017 2018 2019
Luasan Kumuh yang
Ditangani
3.140,02 Ha 2.462,74 Ha 5.962 Ha 11.842,32 Ha 8814,92 Ha

Kumulatif 3.140 Ha 5.603 Ha 11.565 Ha 23.407 Ha 32.222 Ha


7
Sumber: Subdit Kawasan Permukiman Wilayah I, Direktorat PKP, 2019
Kondisi Pelayanan Akses Sanitasi

76,91% Rumah tangga yang


memiliki akses air limbah.
Lebih dari 50% penduduk
Indonesia berada di perkotaan. 67,54% Akses Layak.
Rumah tangga belum
50% 12 memiliki akses air 76,91%
9,37% Akses Dasar.
JUTA limbah. Ket : Data BPS, 2017

90% TPA dioperasikan 58,85% Rumah tangga yang


90% secara open dumping.
58,85% memiliki akses ke saluran
drainase.
10% sanitary landfill. 65 juta ton produksi sampah
per hari.

Sumber: Direktorat PPLP, 2019 8


Permasalahan Capaian Renstra 2015-2019

AIR MINUM SANITASI PERMUKIMAN KUMUH

Tarif belum memenuhi Full Cost Gap antara capaian dan target akses
Recovery Kemiskinan di perkotaan
universal
Kebocoran (Non-Revenue for Rendahnya kualitas lingkungan
Rendahnya kesadaran masyarakat akan
Water/NRW) hidup
PHBS

Komitmen Pemda Terbatasnya kemampuan finansial Kurang memadainya penyediaan


pemerintah dalam pembangunan infrastruktur permukiman
infrastruktur sanitasi
Pendanaan Kesenjangan sosial masyarakat
Minimnya dasar hukum pembangunan dan
pengelolaan sanitasi di daerah

Terbatasnya SDM yang memahami


pengelolaan sanitasi di tingkat Kab/Kota

9
Peraturan Perundang-
undangan Cipta Karya

#2. 10
Keterkaitan Peraturan Perundang-Undangan

“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai


UUD 1945
oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran
pasal 33 ayat 3 rakyat.”

SEKTOR

UU 28/2002 Bangunan Gedung UU No.1 TATANAN


UU No.1 KEPEMERINTAHAN
UU 38/2004 Jalan Tahun 2011
UU 11/1974 Pengairan Tahun 2011
Perumahan dan UU 23/2014
UU 18/2008 Pengelolaan Sampah Perumahan
Kawasandan Pemerintahan Daerah
UU 20/2011 Rumah Susun Kawasan
Permukiman
Permukiman

LINGKUNGAN
KEWILAYAHAN HIDUP
UU 26/2007 UU 32/2009
Penataan Ruang Lingkungan Hidup
11
Kerangka Regulasi PKP

UU 1/2011
tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman

PP 88/2014 PP 14/2016 PP 64/2016


tentang Pembinaan tentang Penyelenggaraan tentang Pembangunan
Penyelenggaraan Perumahan Perumahan dan Kawasan Perumahan Masyarakat
dan Kawasan Permukiman Permukiman Berpenghasilan Rendah

Permen PUPR 14/2018


tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh

12
Kerangka Regulasi PBL
UU 28/2002
tentang
Bangunan Gedung

PP 36/2005
Tentang Peraturan Pelaksanaan
UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung

Perpres 73/2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Permen PU 29/2006 tentang Pedoman PersyaratanTeknis Bangunan Permen PU 20/2009 Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Permen PUPR 5/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Gedung Kebakaran Di Perkotaan
Permen PU 5/2007 tentang Pedoman Teknis Rumah Susun Sederhana Permen PU 16/2010 tentang Pedoman Teknis Pemeriksan Permen PUPR 6/2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Bertingkat Tinggi Berkala Bangunan Gedung dan Perumahan Rakyat Nomor 5/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung
Permen PU 6/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Permen PU 17/2010 tentang Pedoman Teknis Pendataan Permen PUPR 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
Dan Lingkungan Bangunan Gedung
Permen PU 19/2007 Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Permen PU 18/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan Permen PUPR 11/2018 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis, dan
Pasca Gempa Bumi di Wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Provinsi Penilik Bangunan
Jawa Tengah
Permen PU 22/2008 Jo. Permen PUPR 17/2018 tentang Pedoman Permen 11/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Permen PUPR 19/2018 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan
Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan status, Penghunian, Bangunan Gedung dan Persilnya Gedung Dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Melalui Pelayanan Perizinan
Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Permen PU 24/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Permen PUPR 1/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar Permen PUPR 22/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Bangunan Gedung Budaya Yang Dilestarikan
Permen PU 25/2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Permen PUPR 2/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau Permen PUPR 27/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
Induk Sistem Proteksi Kebakaran
Permen PU 26/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi  
Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
13
Kerangka Regulasi PPLP – Air Limbah - Drainase
Air Limbah Drainase

UU 32/2009 UU 28/2002 UU 26/2007 UU 32/2009


tentang tentang tentang tentang
Perlindungan dan Bangunan Gedung Penataan Ruang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan
Hidup Lingkungan Hidup

PP 122/2015 PP 27/2012 PP 36/2005 PP 15/2010 PP 27/2012


tentang tentang tentang tentang tentang
Sistem Izin Lingkungan Peraturan Penyelenggaraan Izin Lingkungan
Penyediaan Air Pelaksanaan Penataan Ruang
Minum UU 28/2002
tentang Bangunan
Gedung

Permen PU Permen LH Permenneg LH PermenLH Permen PU Permen PU Permenneg LH


04/2017 16/2012 05/2012 68/2016 11/2014 12/2014 05/2012
tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang
Penyelenggaraan Pedoman Jenis Rencana Usaha Baku Mutu Air Pengelolaan Air Penyelenggaraan Jenis Rencana Usaha
SPALD Penyusunan dan/atau Kegiatan Limbah Hujan pada Sistem Drainase dan/atau Kegiatan
Dokumen yang Wajib memiliki Domestik Bangunan Gedung Perkotaan yang Wajib memiliki
Lingkungan Hidup AMDAL dan Persilnya AMDAL

14
Kerangka Regulasi PPLP - Persampahan

UU 26/2007 UU 18/2008 UU 32/2009


tentang tentang tentang
Penataan Ruang Pengelolaan Sampah Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

PP 81/2012 PP 27/2012
tentang tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Izin Lingkungan
Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga

Perpres 97/2017
tentang
Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Rumah
Tangga

Permen PU 19/2012 Permen PU 03/2013 Permenneg LH 05/2012 Permen LHK 59/2016


tentang tentang tentang tentang
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Penyelenggaraan Prasarana dan Jenis Rencana Usaha dan/atau Baku Mutu Lindi bagi Usaha
Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sarana Persampahan dalam Kegiatan yang Wajib Memiliki dan/atau Kegiatan Tempat
Sampah Penanganan Sampah RT dan AMDAL Pemrosesan Akhir Sampah
Sampah Sejenis RT

15
Kerangka Regulasi PSPAM

PP 122/2015
tentang Sistem
Penyediaan Air Minum

Perpres 90/2016
Tentang BPPSPAM

Permen PUPR No. 36/PRT/M/2016 ttg Tugas,


Fungsi, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja
BPPSPAM Dan Sekretariat BPPSPAM

Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016 Permen PUPR No. 04/PRT/M/2017


ttg Pemberian Dukungan Oleh ttg Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Limbah
Pemerintah Pusat Dan/Atau Domestik
Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama Penyelenggaraan
SPAM
Permen PUPR No. 15/PRT/M/2018
Permen PUPR No. 25/PRT/M/2016 ttg Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional
ttg Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM Indonesia (SKKNI) Bidang Pengelolaan SPAM
Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Oleh Badan Usaha
Kepmen PUPR No. 542/KPTS/M/2018
Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 ttg Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
ttg Penyelenggaraan SPAM Pengelolaan SPAM
16
Pembagian Kewenangan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang - CK
URUSAN PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
PUSAT PROVINSI
AIR MINUM a. Penetapan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Pengelolaan dan pengembangan SPAM di
nasional. Daerah kabupaten/kota. Daerah kabupaten/kota.
b. Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan SPAM
untuk kepentingan strategis nasional.
PERSAMPAHAN a. Penetapan pengembangan sistem pengelolaan persampahan secara nasional. Pengembangan sistem dan pengelolaan Pengembangan sistem dan pengelolaan
b. Pengembangan sistem pengelolaan persampahan lintas Daerah provinsi dan persampahan regional. persampahan dalam Daerah kabupaten/kota.
sistem pengelolaan persampahan untuk kepentingan strategis nasional.
AIR LIMBAH a. Penetapan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik secara Pengelolaan dan pengembangan sistem air Pengelolaan dan pengembangan sistem air
nasional. limbah domestik regional. limbah domestik dalam Daerah
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik kabupaten/kota.
lintas Daerah provinsi, dan sistem pengelolaan air limbah domestik untuk
kepentingan strategis nasional.
DRAINASE a. Penetapan pengembangan sistem drainase secara nasional. Pengelolaan dan pengembangan sistem Pengelolaan dan pengembangan sistem
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase lintas Daerah provinsi dan drainase yang terhubung langsung dengan drainase yang terhubung langsung dengan
sistem drainase untuk kepentingan strategis nasional. sungai lintas Daerah kabupaten/kota. sungai dalam Daerah kabupaten/kota.
PERMUKIMAN a. Penetapan sistem pengembangan infrastruktur permukiman secara nasional. Penyelenggaraan infrastruktur pada Penyelenggaraan infrastruktur pada
b. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis permukiman di kawasan strategis Daerah permukiman di Daerah kabupaten/kota.
nasional. provinsi.
BANGUNAN GEDUNG a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional. a. Penetapan bangunan gedung untuk Penyelenggaraan bangunan gedung di
b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional kepentingan strategis Daerah provinsi. wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk
dan penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus. b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk pemberian izin mendirikan bangunan (IMB)
kepentingan strategis Daerah provinsi. dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.
PENATAAN BANGUNAN a. Penetapan pengembangan sistem penataan bangunan dan lingkungannya Penyelenggaraan penataan bangunan dan Penyelenggaraan penataan bangunan dan
DAN LINGKUNGANNYA secara nasional. lingkungan di kawasan strategis Daerah lingkungannya di Daerah kabupaten/kota.
b. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di kawasan provinsi dan penataan bangunan dan
strategis nasional. lingkungannya lintas Daerah kabupaten/kota.

17
Sumber: Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pembagian Kewenangan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

URUSAN PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA


PUSAT PROVINSI
PERUMAHAN a. Penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana
(MBR). korban bencana provinsi. kabupaten/kota.
b. Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana b. Fasilitasi penyediaan rumah bagi b. Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang
nasional. masyarakat yang terkena relokasi terkena relokasi program Pemerintah Daerah
c. Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena program Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
relokasi program Pemerintah Pusat. provinsi. c. Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan
d. Pengembangan sistem pembiayaan perumahan bagi MBR. perumahan.
d. Penerbitan sertifikat kepemilikan bangunan gedung
(SKBG).

KAWASAN PERMUKIMAN a. Penetapan sistem kawasan permukiman. Penataan dan peningkatan kualitas a. Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan
b. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan permukiman kumuh dengan kawasan permukiman.
kumuh dengan luas 15 (lima belas) ha atau lebih. luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan di b. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan
bawah 15 (lima belas) ha. permukiman kumuh dengan luas di bawah 10
(sepuluh) ha

PERUMAHAN DAN ---- ----- Pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh
KAWASAN PERMUKIMAN pada Daerah kabupaten/kota
KUMUH

PRASARANA, SARANA, Penyelenggaraan PSU di lingkungan hunian dan kawasan Penyelenggaraan PSU permukiman Penyelenggaraan PSU Perumahan
DAN UTILITAS UMUM permukiman.
(PSU)

Sumber: Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


18
SPM Bidang PU (PP 2/2018 dan Permen PUPR 29/2018)

Provinsi Kab/Kota
pemenuhan kebutuhan air minum curah pemenuhan kebutuhan pokok air minum
lintas kabupaten/kota; seharihari;
Kuantitas: 60/l/o/h Kuantitas: 60/l/o/h
Kualitas: tidak keruh, berwarna, berasa, Kualitas: tidak keruh, berwarna, berasa,
berbusa dan berbau berbusa dan berbau

penyediaan pelayanan pengolahan air limbah penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas kabupaten/kota Domestik
Kuantitas: 1 setiap rumah Kuantitas: 1 setiap rumah

19
Isu, Potensi dan
Permasalahan

#3. 20
Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur 2020 - 2024

21
Sumber: Bappenas, 2019
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2020-2024

Kurang komprehensifnya pembangunan dalam


meningkatkan kebutuhan layanan infrastruktur permukiman

Dukungan
Capaian Entitas Kawasan Pembinaan Pemanfaatan dan Pengendalian Pembangunan

Sarana
Belum Kurangnya Kurang Penugasan
Tercapainya Sinergitas Terbatasnya Optimalnya dalam
Layanan Sektor dalam Kapasitas Tata Kelola Peningkatan
Infrastruktur Pembangunan Kelembagaan Pemanfaatan Kualitas
Dasar Berbasis Pembangunan dan Sarana
Permukiman Entitas di Daerah Pengendalian Pendukung
Kawasan Infrastruktur Permukiman
Potensi
• Standar Pelayanan Minimal
• Global Goals Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018

• Partisipasi Dunia Usaha dalam pendanaan pembangunan

• Pemberdayaan masyarakat

• Keterpaduan Pembangunan Berbasis Penataan Ruang

• Pengarusutamaan Gender (PUG)


Peraturan Dokumen WPS & MPDP
Mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perundangan
perencanaan, penyusunan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional

• RAN MAPI Bagian dari penyusunan arah kebijakan


dan strategi infrastruktur PUPR 2015–2025 Rencana sektoral Rencana kab/kota
dalam menindaklanjuti upaya-upaya keciptakaryaan (RISPAM, bidang cipta karya
mitigasi bencana dan antisipasi perubahan SSK, RTBL) (RPIJM) 23
iklim
Permasalahan
90.0 250,000,000
Pertumbuhan 53,3%-2012
80.0

Penduduk dan 70.0 66.6 200,000,000 menjadi

Juta Jiwa
63.4
60.0
Urbanisasi 60.0
53.3
56.7
Persentase 49.8 150,000,000
50.0
42.2
40.0
30.9 100,000,000
30.0
22.4
20.0 17.2
50,000,000
10.0
Menurunnya daya
0.0 -
1970 1980 1990 2000 2010 2015 2020 2025 2030 2035 dukung lingkungan
% Penduduk Perkotaan % Penduduk Perdesaan Jumlah Penduduk Perkotaan Jumlah Penduduk Perdesaan

Ketimpangan Desentralisasi
Ekonomi Wilayah Ketergantungan daerah terhadap pusat
dan Kemiskinan Rendahnya kontribusi Pemda
Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim
Meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir
Tingginya tingkat kejadian bencana di Indonesia
82% kota memiliki indeks rawan bencana tinggi
Posisi geografis di “Ring of Fire”
Reformasi Birokrasi
Sumber: Mastek Renstra CK,
Memastikan penyelenggaraan berjalan secara efektif, 24
Dit KIP 2019 efisien, akuntabel, dan responsif
Tujuan dan Sasaran
Ditjen Cipta karya

#4. 25
Rancangan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Nasional

Mewujudkan masyarakat Indonesia


Memantapkan pembangunan secara yang mandiri, maju, adil, dan
Memantapkan penataan kembali menyeluruh di berbagai bidang makmur melalui percepatan
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang dengan dengan menekankan pencapaian
Indonesia di segala bidang yang menekankan upaya peningkatan daya saing kompetitif pembangunan di berbagai bidang
ditujukan untuk menciptakan kualitas SDM termasuk perekonomian berlandaskan dengan menekankan terbangunnya
Indonesia yang aman dan damai, pengmbangan kemampuan ilmu keunggulan sumber daya alam dan
yang adil dan demokratis dan yang dan teknologi serta penguatan sumber daya manusia berkualitas struktur perekonomian yang
serta kemampuan IPTEK yang terus
tingkat kesejahteraan rakyatnya daya saing perekonomian
meningkat
kokoh berlandaskan keunggulan
meningkat
kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung
oleh SDM
berkualitas
RPJM I RPJM II RPJM III RPJM IV
(2010-2014) (2015-2019) dan berdaya saing
(2005-2009) (2020-2024)

Sumber : Bappenas (2018)

dicapai melalui :
• Struktur Perekonomian yang Kokoh;
• Keunggulan Kompetitif Wilayah;
• SDM Berkualitas.
26
PRIORITAS NASIONAL (PN) RPJMN 2020-2024

PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Penguatan Mengembangkan Meningkatkan Membangun Memperkuat Membangun Memperkuat
Ketahanan Wilayah untuk SDM yang Kebudayaan Infrastruktur Lingkungan Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi Berkualitas dan dan Karakter untuk Hidup, Polhukhankam
Pertumbuhan Kesenjangan dan Berdaya Saing Bangsa Mendukung Meningkatkan dan
yang Berkualitas Menjamin Pengembangan Ketahanan Transformasi
Pemerataan Ekonomi dan Bencana, dan Pelayanan
Pelayanan Dasar Perubahan Iklim Publik

27
Agenda Pembangunan Nasional Rancangan RPJMN 2020-2024

PN 1 PN 5
Pro PN : Pasar Rakyat Yang Dibangun/Direvitalisasi KP : - Penyediaan akses perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau
- Penyediaan Akses Air Minum & Sanitasi (Air Limbah & Sampah) yang Layak & Am

- Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Berkelanjutan (limbah & sanitasi, modernisasi
pengelolaan sampah di WS Citarum & Pesisir Utara Pulau Jawa)

PN 2 PN 6
KP : Pengembangan Kawasan Strategis (KEK/KI/KSPN) KP : - Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam & Lingkungan
Pengembangan Kawasan Perkotaan (Metropolitan luar jawa, Pemindahan IKN, Kota Besar s/d kecil, Kota Baru Hidup (Pengurangan Sampah Domestik dan Sampah Plastik (DAK))
Pemenuhan Pelayanan Dasar - Penanganan limbah (a) Pengurangan sampah domestik; dan (b) Pengelolaan
Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan Pedesaan limbah cair

PN 3 PN 7
Pemenuhan Layanan Dasar (stunting, sekolah)
Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (perguruan tinggi, olahraga)
Pemenuhan Pelayanan Dasar
Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan Pedesaan

PN 4
11
Target Penyediaan Akses Infrastruktur Permukiman

RPJMN 2020 – 2024 VISIUM PUPR


Akses Air Minum Layak
Meningkatkan persentase
61,29%  75,34%
cakupan air minum 78%
Dengan Akses Perpipaan menjadi 88%
20,29%  30,35% (24,45 juta
SR)

Akses Perumahan dan Menurunkan luas


Permukiman Layak, Aman, dan permukiman kumuh
Terjangkau perkotaan 27.000 Ha menjadi
38,30%  52,78% 17.000 Ha

Akses Sanitasi Layak 69,36%  90%


Termasuk Akses Aman 11,12%  20% Meningkatkan persentase
Pengelolaan Sampah Perkotaan 60,63%  100% pemenuhan sanitasi layak
a. Penanganan Sampah 59,08%  80% 75% menjadi 85%
b. Dengan Pengurangan 1,55% 20%

Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024, Bappenas 29


Visium PUPR, Permen PUPR No.26/2017
Arah Kebijakan, Strategi,
Kerangka Regulasi dan
Kerangka Kelembagaan

#5. 30
USULAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RENSTRA CK 2020-2024
RANCANGAN RENSTRA PUPR 2020-2024 USULAN PERUBAHAN

ARAH KEBIJAKAN
1 Peningkatan penyediaan infrastruktur Peningkatan penyediaan infrastruktur permukiman
permukiman serta pengembangan sistem pengelolaan yang partisipatif dan berkelanjutan
dan pemanfaatan yang parstisipatif dan berkelanjutan
STRATEGI
1 Peningkatan penyediaan air minum aman yang Pemenuhan infrastruktur permukiman dengan prioritas
terjangkau, berkelanjutan dan semakin merata pada peningkatan akses air minum dan sanitasi layak
dan aman
2 Peningkatan cakupan pelayanan air limbah dan sampah Pembangunan infrastruktur permukiman secara
domestik yang berkelanjutan terpadu berbasis entitas kawasan
3 Penataan kawasan permukiman dengan prioritas pada Penguatan pembinaan dan fasilitasi teknis
penanganan dan menghilangkan kawasan kumuh di penyelenggaraan infrastruktur permukiman dan
perkotaan bangunan gedung
4 Peningkatan penyelenggaraan tertib bangunan gedung Pengembangan sistem pemanfaatan infrastruktur dan
dan lingkungan dengan prioritas pada kawasan perkotaan pengendalian kawasan permukiman

5 - Peningkatan kualitas sarana permukiman


RANCANGAN PETA STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR 2020 - 2024
Stakeholder

Terwujudnya Infrastruktur dan SDM PUPR yang Andal


untuk Indonesia Maju, Adil, dan Makmur
Pelanggan

SS-2 – Meningkatnya dukungan SS-3 – Meningkatnya SS-4 – Meningkatnya


SS-1 – Meningkatnya ketahanan air konektivitas bagi penguatan pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan
daya saing infrastruktur permukiman rumah layak huni

DJSDA DJBM DJCK DJP

SS-7 – Meningkatnya SS-9 – Meningkatnya


SS-5 – Meningkatnya
Proses Internal

SS-6 – Meningkatnya kontribusi Badan Litbang pengendalian intern


penyediaan dan SS-7 – Meningkatnya
investasi dan sumber PUPR terhadap infrastruktur dalam penyelenggaraan
pemanfaatan daya saing
pembiayaan infrastruktur nasional dan daya saing infrastruktur yang
infrastruktur PUPR konstruksi nasional
PU dan Perumahan bangsa berbasis hasil ekonomis, efektif dan
dalam wilayah
penelitian efisien
BPIW DJPIPUP DJBK BALITBANG ITJEN
Pengembangan

SS-10 – Meningkatnya
sumber daya manusia SS-11 – Meningkatnya kualitas tata
(SDM) Aparatur PUPR kelola penyelenggaraan
yang kompeten infrastruktur yang berkelanjutan

BPSDM
SETJEN

30 Juli 2019, Diskusi Ruang Rapat Kecil PKP, pukul 18.00


PP 14 Tahun 2016 Pasal 90 : Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan
Kawasan pengikat satu kesatuan sistem permukiman dilakukan sebagai perumahan dan Kawasan
Permukiman sesuai dengan hierarkinya berdasarkan RTRW
32
TUGAS DAN FUNGSI DITJEN CIPTA KARYA
Sesuai Permen PUPR Nomor 03/2019

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta
persampahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

FUNGSI : di bidang pengembangan


• Perumusan kebijakan kawasan permukiman,
• Pelaksanaan kebijakan pembinaan penataan
• Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bangunan, pengembangan
• pelaksanaan keterpaduan perencanaan dalam sistem penyediaan air
penyelenggaraan permukiman minum, pengembangan
• Pemberian bimbingan teknis dan supervisi sistem pengelolaan air
• Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan limbah domestik dan
drainase lingkungan serta
• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan persampahan
• pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
LINGKUP PELAKSANAAN DAN KEWENANGAN

DITJEN
DITJEN CIPTA
CIPTA KARYA
KARYA
Sesuai dengan UU No.1/2011 Ps 57:
Penyelenggaraan kawasan permukiman mencakup lingkungan hunian dan
tempat kegiatan pendukung perikehidupan dan penghidupan di perkotaan
dan di perdesaan

Locus Core Business Ditjen CK dalam Kewenangannya sebagai pemerintah Pusat


LINTAS
Kawasan Strategis Nasional KEPENTINGAN STRATEGIS
DAERAH
(KSN) NASIONAL
PROVINSI
wilayah yang penataan ruangnya berdasarkan pertimbangan dalam
diprioritaskan karena mempunyai rangka menjaga keutuhan dan
pengaruh sangat penting secara nasional kesatuan bangsa, menjaga
terhadap kedaulatan negara, kedaulatan Negara, implementasi
pertahanan dan keamanan negara, hubungan luar negeri, pencapaian
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau program strategis nasional dan
lingkungan, termasuk wilayah yang pertimbangan lain yang diatur dalam
telah ditetapkan sebagai warisan dunia ketentuan peraturan perundang-
undangan.

34
PETA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2020-2024
Stakeholder

SS-3. Kementerian
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur
permukiman
Pelanggan

SP. Meningkatnya pelayanan infrastruktur permukiman

SK-3. Peningkatan
SK-4. Peningkatan SK-5. Peningkatan kontribusi
kontribusi pemenuhan
kinerja kelembagaan pemenuhan akses sanitasi
SK-1. Keterpaduan SK-2. akses air minum yang
pengelola air minum yang layak SK-8.
perencanaan dan Keterpaduan layak
Proses Internal

peningkatan kualitas pemrograman, BPPSPAM


Pelaksanaan
DIT. DIT. PPLP
penyelenggaraan penganggaran, PSPAM
prasarana dan
kawasan pemantauan dan sarana
permukiman evaluasi SK-6. Peningkatan kualitas SK-7. Peningkatan kualitas prasarana dan permukiman
penyelenggaraan bangunan gedung dan sarana pendidikan, olahraga, pasar, dan
penataan bangunan lainnya BALAI
PPW*
DIT. PKP DIT. KIP DIT. BPB PPSPPOP

*) Balai PPW bukan Eselon 2


Pengembangan

SK-9. Dukungan manajemen dan


pelaksanaan tugas teknis lainnya

SETDITJEN

30 Juli 2019, Diskusi Ruang Rapat Kecil PKP, pukul 18.00


35
Arah Kebijakan dan Strategi Cipta Karya Tahun 2020 – 2024

Arah kebijakan meliputi 4 aspek;

Arah kebijakan utama


pembangunan infrastruktur
permukiman berdasarkan
visium PUPR menuju
perwujudan Hunian Cerdas Perwujudan Penerapan Pembangunan Penerapan
Permukiman Bangunan Permukiman Teknologi dan
(Smart Living) layak huni Gedung Tahan Bencana Permukiman
(livable Hijau Ramah
settlement) Lingkungan

01 02 03 04
Sumber: Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/2017
tentang PANDUAN PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS DI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 36
RAKYAT
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Penafsiran Smart Living berdasarkan Visium PUPR dalam Konteks


Cipta Karya
1. Smart living ialah cara mencapai target sustainability sesuai bidang Cipta Karya, dimaknai sebagai
permukiman cerdas
2. Tujuan SDGs Goal 11 yaitu mewujudkan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 (Aman, Inklusif,
Tanggap bencana, Berkelanjutan) menjadi target pemenuhan penyelenggaraan permukiman yang
tercantum dalam Renstra
3. Pembangunan dilaksanakan melalui pendekatan entitas
4. Layanan smart merupakan pelayanan dalam mengatasi permasalahan melalui pendekatan Teknologi
Informasi Komunikasi (TIK) dengan interkoneksi data dan respon cepat
5. Menuju permukiman cerdas, diperlukan inovasi secara rutin, bertahap (incremental), menyeluruh
(fundamental) maupun terobosan
6. Memperkuat peran stakeholder dan kemitraan dalam implementasi pembangunan infrastruktur
permukiman

17
Pembagian Kewenangan Berdasarkan UU 23/2014 (Air Minum)

Sub Urusan Pemerintah Pemerintah Daerah Kab/Kota


Provinsi
Air Minum a. Penetapan Pengelolaan dan Pengelolaan dan
pengembangan Sistem pengembangan pengembangan
Penyediaan Air Minum SPAM lintas Daerah SPAM di Daerah
(SPAM) secara kabupaten/kota. kabupaten/kota .
nasional. Penerapan
Bangunan
b. Pengelolaan dan Gedung
pengembangan SPAM Hijau
lintas Daerah provinsi,
dan SPAM untuk
kepentingan strategis
nasional.

38
Pembagian Kewenangan Berdasarkan UU 23/2014 (Kawasan Permukiman)

Sub Urusan Pemerintah Pemerintah Provinsi Daerah Kab/Kota


Permukiman a. Penetapan sistem Penyelenggaraan infrastruktur Penyelenggaraan
pengembangan infrastruktur pada permukiman di kawasan infrastruktur pada
permukiman secara nasional. strategis Daerah provinsi. permukiman di Daerah
b. Penyelenggaraan infrastruktur kabupaten/kota.
pada permukiman di kawasan
strategis nasional.

Kawasan a. Penetapan sistem kawasan Penataan dan peningkatan a. Penerbitan izin


Permukiman permukiman. kualitas kawasan permukiman pembangunan dan
b. Penataan dan peningkatan kumuh dengan luas 10 Penerapan
Perwujudan pengembangan
Penerapankawasan
kualitas kawasan permukiman (sepuluh) ha sampai dengan
Permukiman di
Bangunan permukiman.
Teknologi dan
kumuh dengan luas 15 (lima bawah 15huni
layak (lima belas) ha. Gedungb. Penataan dan peningkatan
Permukiman
belas) ha atau lebih. (livable Hijau kualitasRamah
kawasan
settlement) Lingkungan
permukiman kumuh dengan
luas di bawah 10 (sepuluh)
ha.

Perumahan dan ------- ------- Pencegahan perumahan dan


Kawasan kawasan permukiman
Permukiman kumuh pada Daerah
Kumuh kabupaten/kota.
39
Pembagian Kewenangan Berdasarkan UU 23/2014 (Persampahan, Air limbah, dan Drainase)

Sub Urusan Pemerintah Pemerintah Provinsi Daerah Kab/Kota


Persampahan a. Penetapan pengembangan sistem Pengembangan sistem dan Pengembangan sistem dan
pengelolaan persampahan secara pengelolaan persampahan pengelolaan persampahan
nasional. regional. dalam Daerah kabupaten/kota.
b. Sistem pengelolaan persampahan
lintas Daerah provinsi, dan sistem
pengelolaan persampahan untuk
kepentingan strategis nasional.

Air Limbah a. Penetapan pengembangan sistem Pengelolaan dan Pengelolaan dan


pengelolaan air limbah domestik pengembangan sistem air pengembangan sistem air
secara nasional. Perwujudan
limbah domestik regional. Penerapan Penerapan
limbah domestik dalam
b. Pengelolaan dan pengembangan Permukiman Bangunan Teknologi dan
Daerah kabupaten/kota.
sistem pengelolaan air limbah layak huni Gedung Permukiman
domestik lintas Daerah provinsi, dan (livable Hijau Ramah
sistem pengelolaan air limbah settlement) Lingkungan
domestik untuk kepentingan strategis
nasional.

Drainase a. Penetapan pengembangan sistem Pengelolaan dan Pengelolaan dan


drainase secara nasional. pengembangan sistem drainase pengembangan sistem
b. Pengelolaan dan pengembangan yang terhubung langsung drainase yang terhubung
sistem drainase lintas Daerah provinsi dengan sungai lintas Daerah langsung dengan sungai
dan sistem drainase untuk kepentingan kabupaten/kota. dalam Daerah kabupaten/kota.
strategis nasional. 40
Pembagian Kewenangan Berdasarkan UU 23/2014 (Bangunan Gedung)

Sub Urusan Pemerintah Pemerintah Provinsi Daerah Kab/Kota


Bangunan a. Penetapan bangunan gedung a. Penetapan bangunan Penyelenggaraan bangunan
Gedung untuk kepentingan strategis gedung untuk kepentingan gedung di wilayah Daerah
nasional. strategis Daerah provinsi. kabupaten/kota, termasuk
b. Penyelenggaraan bangunan b. Penyelenggaraan pemberian izin mendirikan
gedung untuk kepentingan bangunan gedung untuk bangunan (IMB) dan sertifikat
strategis nasional dan kepentingan strategis laik fungsi bangunan gedung.
penyelenggaraan bangunan Daerah provinsi.
gedung fungsi khusus.
Perwujudan Penerapan Penerapan
Permukiman Bangunan Teknologi dan
Penataan a. Penetapan pengembangan Penyelenggaraan
layak huni penataan GedungPenyelenggaraan
Permukimanpenataan
Bangunan sistem penataan bangunan dan bangunan dan lingkungan di Hijau bangunan dan
(livable lingkungannya
Ramah
dan lingkungannya secara kawasan strategis Daerah
settlement) di Daerah kabupaten/kota.
Lingkungan
Lingkungannya nasional. provinsi dan penataan
b. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya
bangunan dan lingkungannya lintas Daerah kab/kota
di kawasan strategis nasional.

41
RENCANA SEKTOR DIAMANATKAN OLEH PP NO 15 TAHUN 2010
TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Pasal 98

Ay a t ( 1 )
“Pelaksanaan program pemanfaatan ruang merupakan kegiatan pelaksanaan rencana
pembangunan”

Ay a t ( 2 ) “Pelaksanaan program pemanfaatan ruang harus memperhatikan:

a. Standar kualitas lingkungan


Perwujudan
b. Aspek kelayakan ekonomi dan finansial
Permukiman layak
c. Aspek kelayakan teknis
huni (livable
d. Standar pelayanan minimal”
settlement)
Ay a t ( 3 )
“Dalam pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat disusun
rencana induk masing-masing sektor sebagai acuan pelaksanaan pembangunan”

Ay a t ( 4 )
“Pelaksanaan pembangunan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
secara terpadu, yang lokasinya harus mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan
dalam rencana tata ruang”

42
Strategi Peningkatan Akses Air Minum

DAERAH/
DITJEN SDA DIT. PSPAM, DITJEN CK PUSAT
“ KLASTER A

Diperlukan kebijakan fiskal secara utuh dari hulu ke


hilir untuk membangun SPAM 10 Juta SR
43
Kebijakan dan Strategi BPPSPAM

• Melakukan monitoring dan evaluasi • Melakukan penilaian terhadap aspek keuangan, pelayanan,
kinerja penyelenggara SPAM operasional dan SDM terhadap penyelenggara SPAM BUMN/
BUMN/ BUMD BUMD
• Meningkatkan kinerja penyelenggara • Menfasilitasi peningkatan kinerja SPAM BUMN/ BUMD melalui
SPAM BUMN/ BUMD penurunan kehilangan air, penerapan tarif FCR dan peningkatan
• Menyusun rekomendasi kepada kualitas air pada penyelenggara SPAM BUMN/ BUMD
KEBIJAKAN

STRATEGI
Pemerintah Pusat dan pemerintah • Memberikan rekomendasi peningkatan kinerja penyelenggara
Daerah dalam rangka peningkatan SPAM BUMN/ BUMD kepada pemerintah pusat/ daerah
kinerja penyelenggara SPAM • Memberikan rekomendasi dalam menjaga kepentingan yang
BUMN/ BUMD seimbang antara penyelenggara dengan pelanggan kepada
• Menyusun rekomendasi kepada pemerintah pusat/ daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah dalam • Menfasilitasi pengembangan SPAM melalui pendanaan non
menjaga kepentingan yang seimbang APBN baik melalui KPBU maupun alternative pembiayaan
antara penyelenggara dengan lainnya
pelanggan • Menfasilitasi penyelenggara SPAM BUMN/ BUMD untuk
• Mendorong pengembangan SPAM menerapkan Zona Air Minum Prima
melalui pendanaan non APBN • Menfasilitasi penyelenggara SPAM BUMN/ BUMD untuk
menyusun business plan
44
Sumber: BPPSPAM, 2019
Kebijakan dan Strategi Pengurangan Luasan Kumuh

• Penguatan pembagian peran Pemerintah,


Pemerintah Daerah, Swasta,
Akademisi/Pemerhati/Praktisi dan Masyarakat
• Memberikan bimbingan penyuluhan, bantuan
teknis, dan fasilitasi untuk meningkatkan
keterlibatan dalam penanganan kumuh
• Peningkatan Kapasitas
KEBIJAKAN

• Kerjasama pembiayaan penanganan yang


Kelembagaan untuk penanganan

STRATEGI
disepakati bersama antara Pemerintah dengan
Permukiman Kumuh Pemerintah Daerah
• Penanganan Kumuh Perkotaan • Penguatan database dan pengelolaan Sistem
secara Komprehensif Informasi Nasional yang terintegrasi dengan
• Mengembangkan kawasan Sistem Informasi Daerah
• Menyusun Perencanaan dan Pemrograman
permukiman secara
Pembangunan Hunian dan Infrastruktur Kawasan
berkelanjutan • Pengawasan secara berkala dalam pelaksanaan
dan pemanfaatan hasil pembangunan
• Penataan kawasan yang mendorong kepastian
bermukim dan sesuai rencana tata ruang
• Mengurangi kerentanan fisik berbasis
Pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana

45
Strategi Peningkatan Akses Sanitasi

01 AIR LIMBAH
Sistem Pengelolaan Air Limbah PUSAT DAERAH
Domestik Terpusat (SPALD-T)
1. Lahan
1. Skala Regional/Kota 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah
2. Bangunan pendukung (kantor,
2. Skala Permukiman (IPAL)
rumah pompa, pagar, hangar
2. Jaringan pipa retikulasi dan induk
3. Skala Kawasan Khusus peralatan, dll)
3. Kapasitas min 200 KK dan max.
3. Sambungan Rumah (SR)
50% SR untuk SPALD-T skala
4. Biaya OM
Sistem Pengelolaan Air Limbah permukiman dan atau 1000 SR
5. Penyadaran masyarakat
Domestik Setempat (SPALD-S) untuk SPALD-T kapasitas > 2.000
6. Sarana pengangkutan dan
1. Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT)
“ SR
4. Bangunan IPLT
penyedotan lumpur tinja
(truk/mobil tinja)

• Keseluruhan sistem sanitasi merupakan tanggung jawab pemda


• Ditujukan sebagai pilot project/stimulan kepada pemda
• Hanya sebagian sistem yang dapat ditangani
• Sistem lainnya tetap harus dituntaskan oleh pemda secara mandiri

Sumber: Direktorat PPLP, 2019 46


Strategi Peningkatan Akses Sanitasi

02 PERSAMPAHAN 03 DRAINASE LINGKUNGAN


PUSAT DAERAH PUSAT DAERAH
1. Sel TPA Sanitary Landfill sebagai 1. Lahan
percontohan 2. Jalan akses ke TPA 1. Saluran drainase
2. Jalan operasional di TPA 3. Sarana pengumpulan lingkungan sebagai 1. Lahan
3. Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) dan pengangkutan percontohan di segmen 2. Saluran sekunder dan
4. Hanggar TPS 3R 4. Biaya OM TPA, TPST, tertentu primer
5. Peralatan pengolah sampah TPS 3R 2. Kolam retensi skala 3. Biaya OM
(komposter) 5. Pemberdayaan permukiman
6. Motor sampah masyarakat

7. Bangunan TPST

JENIS INFRASTRUKTUR
1. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional/Kota
2. Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
3. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

47
Strategi Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
PERKOTAAN PERDESAAN
KUADRAN I KUADRAN II
MENDORONG DAERAH PEMBERDAYAAN

MAJU
UNTUK
MEMANFAATKAN
DANA APBD

TERTINGGAL
KUADRAN III KUADRAN IV
PEMBANGUNAN/ TURBINLAKWAS
PEMBERDAYAAN

KETERANGAN:
• Fokus penanganan terbagi menjadi Permukiman Perkotaan (U) dan Permukiman Perdesaan (R).
• Kemampuan ekonomi dalam pembangunan Kab/Kota-nya dibagi menjadi Maju (M) dan Tertinggal (T)
• Kebijakan penanganan:
a) Kuadran I (Perkotaan Maju)
intervensi dilakukan dengan NSPK/Pembinaan
b) Kuadran II (Perdesaan Maju)
Intervensi dilakukan dengan NSPK/Pembinaan
c) Kuadran III (Perkotaan Tertinggal)
Intervensi dilakukan dengan Pelaksanaan Fisik dan Pemberdayaan
d) Kuadran IV (Perdesaan Tertinggal)
intervensi dilakukan dengan TURBINLAKWAS. 48
Klasterisasi dari 514 kab/kota di seluruh Indonesia

KLASTER
KLASTER A
A KLASTER
KLASTER B
B KLASTER
KLASTER C
C KLASTER
KLASTER D
D
Kab/Kota yang Kab/Kota yang memiliki 1. Kab/Kota yang memiliki tingkat 1. Kab/Kota yang memiliki
tingkat kerawanan air kerawanan air yang tinggi dan tingkat kerawanan
dikategorikan sebagai memiliki RISPAM dgn nilai >75% : sanitasi dan memiliki
kegiatan di Kawasan dan kerawanan 50 Kab/Kota SSK : 194 Kab/Kota
sanitasi yang tinggi
Strategis Nasional 2. Kab/Kota yang memiliki tingkat 2. Kab/Kota yang tidak
yang memiliki dokumen kerawanan air yang tinggi dan rawan sanitasi dan
(KSN), Direktif perencanaan RISPAM memiliki RISPAM dgn nilai <75% : memiliki SSK : 158
Presiden, Komitmen dan SSK : 137 176 Kab/Kota Kab/Kota
Menteri PUPR, Aspirasi Kab/Kota 3. Kab/Kota yang memiliki tingkat
3. Kab/Kota yang belum
kerawanan air yang tinggi dan
Kemitraan, belum memiliki RISPAM : 9
memiliki SSK : 25
Infrastruktur Skala Kab/Kota
Kab/Kota
Regional, MYC 4. Kab/Kota yang memiliki tingkat
kerawanan air yang tidak tinggi :
Lanjutan, dan PHLN 142 Kab/Kota

49
Fokus Penyelenggaraan Kawasan Permukiman

Goals
Goals Hunian
Hunian Cerdas
Cerdas (Smart
(Smart Living)
Living)

STRATEGIS/KEPENTINGAN DIREKTIF PRESIDEN/


NASIONAL FOKUS CIPTA KARYA
KOMITMEN KEMENTERIAN
• Kawasan Strategis Nasional dan • Kawasan Strategis Pariwisata Nasional • Penyediaan infrastruktur di daerah yang
kawasan yang mempunyai kepentingan (Perpres 56/2018) rawan air dan rawan sanitasi dan hunian
nasional (UU 23/2014) • Perbatasan Nasional (Inpres 1/2019, yang belum layak
• Kawasan Strategis Nasional (PP Inpres 6/2015)
13/2017) (Revisi RTRWN) • Kawasan Pulau-pulau Kecil Terluar
• Kawasan Ekonomi Khusus (Kepres 6/2017)
• Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(SKB 5 Menteri)
• PON dan Peparnas (Inpres 10/2017)
• Pembangunan sarana prasarana guna
menunjang penguatan SDM (arahan
sidang kabinet 18 Juli 2018)
• Pembangunan PTKIN (Perpres 57/2016)
• Renovasi dan pembangunan sarana
olahraga dan pasar (Perpres 64/2018)
• Kota Baru Tanjung Selor (Inpres
9/2018)
Strategi Pembangunan Infrastruktur Permukiman

Pemenuhan Standard Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) pada permukiman di Kawasan Strategis Nasional
(KSN) dan kawasan yang mempunyai kepentingan nasional

Prioritas penanganan di daerah rawan air dan rawan sanitasi


tinggi pada kab/kota dengan fiskal rendah

Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan melalui


peningkatan kualitas dan perubahan wajah kawasan

Penetapan lokasi berdasarkan kriteria rawan air dan rawan sanitasi serta
ketersediaan dokumen perencanaan

Keterpaduan perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui


penguatan database

Pemanfaatan alternatif pendanaan berdasarkan kondisi fiskal


daerah (KPBU, DAK, Hibah SR)

Penguatan pembagian peran Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta,


Akademisi/Pemerhati/Praktisi dan Masyarakat
51
Output Kegiatan Rancangan Renstra CK 2020-2024

PKP KIP PSPAM BPPSPAM


Peraturan Penyelenggaraan Perencanaan dan Kemitraan Peraturan Pengembangan Sistem Peningkatan Kinerja BUMN/BUMD
Kawasan Permukiman Infrastruktur Permukiman Penyediaan Air Minum Penyelenggara SPAM
Pembinaan dan Pengawasan Pemrograman Infrastruktur Pembinaan dan Pengawasan Peningkatan Kerjasama Investasi
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Pengembangan SPAM Penyelenggaraan SPAM
Permukiman
Perencanaan Pembangunan Keterpaduan Pelaksanaan Rekomendasi Peningkatan Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman Pembangunan SPAM
Infrastruktur Kawasan Permukiman SPAM

Pembangunan dan Pengembangan Pemantauan dan Evaluasi


Infrastruktur Permukiman Peningkatan SPAM Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Kawasan Permukiman
Pengelolaan Data dan Sistem
Pembangunan Infrastruktur
Informasi Infrastruktur Perluasan SPAM Layanan Dukungan Manajemen Satker
Permukiman Berbasis Masyarakat
Permukiman
Layanan Sarana dan Prasarana Internal Penyelenggaraan Habitat SPAM Berbasis Masyarakat Layanan Perkantoran

Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Layanan Perkantoran Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan Dukungan Manajemen Satker

Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran

15
Output Kegiatan Rancangan Renstra CK 2020-2024
PPLP BPB PPSPPOP SETDITJEN
Peraturan Pengembangan Penyehatan Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan,
Lingkungan Permukiman Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak
Pendidikan
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
Penyehatan Lingkungan Permukiman Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Pembinaan Teknis Bidang Cipta Karya
Pendidikan Dasar dan Menengah

Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Madrasah dan Sekolah Keagamaan

Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi


Sistem Pengelolaan Drainase Gedung Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Negeri Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi


Pengembangan Penyelenggaraan Penataan
Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Layanan Dukungan Manajemen Satker
Sistem Pengelolaan Persampahan Bangunan dan Lingkungan
Keagamaan Islam Negeri
Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan,
Penyehatan Lingkungan Permukiman Berbasis Layanan Sarana dan Prasarana Internal Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Layanan Perkantoran
Masyarakat Olahraga, dan Pasar
Layanan Dukungan Manajemen Satker Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Layanan Sarana dan Prasarana Internal Sarana Prasarana Olahraga
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Layanan Perkantoran Sarana Prasarana Pendukung PON dan
Layanan Dukungan Manajemen Satker
Penataan Kawasan
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Layanan Perkantoran Sarana Prasarana Pasar

Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Layanan Dukungan Manajemen Satker

Layanan Perkantoran
16
TERIMA
KASIH
54

Anda mungkin juga menyukai