Royani Wulandari
NIP.199205182019022008
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
1. PENDAHULUAN
Sanitasi menjadi salah satu potret pemerintah dalam
memberikan perhatian kepada warga miskin. Sanitasi yang terdiri dari
sub sektor sampah (limbah padat dan limbah cair), drainase dan
ketersediaan air bersih yang berkaitan langsung dengan derajat
kesehatan warga. Warga yang mampu secara ekonomi umumnya dapat
mengakses sanitasi dengan baik, sehingga kondisi kesehatannya baik.
Namun pada masyarakat miskin, umumnya kurang atau bahkan tidak
mampu mengakses sanitasi. Akibatnya, derajat kesehatan yang buruk
menjadi cerita sehari-hari masyarakat miskin.
Dalam konteks tata kelola pemerintahan, sanitasi menjadi tolok
ukur pelayanan publik. Baik atau buruknya pelayanan publik dalam
sektor sanitasi akan tercermin pada kondisi kesehatan di masyarakat.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan untuk
menuntaskan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menetapkan tarcapainya akses
universal 100% air minum, 0% pemukiman kumuh dan 100% akses
sanitasi layak. Target tersebut bertujuan mewujudkan lingkungan
permukiman yang baik dan berdampak pada peningkatan kesehatan
masyarakat.
Kota Semarang berkomitmen akan mengawal dan mensupport
pencapaian target akses universal 2019 sampai dengan tercapai.
Namun komitmen ini tidak mungkin berjalan sendiri tanpa kerjasama
dari seluruh pihak. Yang bisa dimulai dari membuat time table / jadwal
untuk menentukan apa, kapan dan penanggung jawab yang jelas untuk
setiap program kegiatan yang akan dilakukan per tahun mulai tahun
2016, 2017, 2018 hingga tercapai 100% di tahun 2019. Yang seterusnya
menjadi pedoman sebagai gambaran agar kita selalu terpacu
melakukan gerakan 100-0-100 sebagai Nawacita Presiden. Adapun
upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam
mendukung dan mensukseskan program sanitasi ini diantaranya
membentuk Pokja AMPL dengan surat keputusan Walikota Semarang
Nomor 050/153/2015 tanggal 12 Februari 2015, dengan
menyelenggerakan program-program/ kegiatan dalam rangka
mencapai target Universal Access tahun 2019 terhadap air minum dan
sanitasi.
Kemudian berikut hasil capaian yang diperoleh dari strategi
sanitasi Kota Semarang tahun 2015-2019 berdasarkan target RPJMD
2016-2021 yang dijelaskan dalam LKPJ Walikota 2016-2018 dan RKPD
triwulan II tahun 2019, serta di dukung juga oleh beberapa data hasil
monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh OPD terkait.
Tabel 1.4 Target Vs Realisasi Sanitasi (Air Limbah) per tahun LKPJ
Target
kinerja akhir
INDIKATOR Kondisi Target RPJMD Realisasi
KINERJA Awal 2019
PROGRAM (OUTCOME) SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 (triwulan II)
Program
Peningkatan
Persentase rumah
Kualitas dan %
tangga bersanitasi
Jangkauan Air
Limbah 85,78 85,82 88 92 96 100 100 85,87 86,04 86,22 86,26
Kelurahan yang
Program melaksanakan
Pengembangan
Sanitasi Total Kelurahan
Lingkungan
Berbasis
Sehat
Masyarakat (STBM) - 80 88 140 150 165 177 80 98 177 77
Dari data pada tabel 1.4 tersebut diatas, digambarkan dalam bentuk diagram seperti berikut ini agar lebih memudahkan
bahwa realisasi belum mencapai target sasaran 100%. Hal ini berarti masih
angka 177 kelurahan yang melaksanakan indikator kinerja tersebut, arti nya
sudah mencapai angka 100% dari jumlah kelurahan yang ada di semarang,
optimal. Sedangkan untuk tahun 2019, data yang diperoleh baru sampai di
masih ada waktu untuk mencapai target hingga akhir tahun nanti.
dan evaluasi yang dilakukan oleh OPD Disperkim untuk menjawab Capaian
kecamatan. Terdiri dari 69 berstatus Aktif, 61 berstatus Tidak Aktif, dan 53 IPAL
terlayani mencakup 8.534 KK dengan total 35.404 Jiwa, dimana 13.172 Jiwa
diantara nya berstatus pengguna aktif. Hal ini menunjukkan bahwa Jumlah
IPAL Komunal melebihi angka target sasaran yang ditetapkan pada rencana
strategi kota semarang yaitu 55 IPAL aktif pada tahun 2019 dengan asumsi
jumlah jiwa yang terlayani sebanyak 11.000 jiwa. Angka capaian pengguna
aktif ini tentu belum termasuk angka dari IPAL Komunal yang belum dilakukan
Monev. Berikut daftar IPAL yang belum di lakukan Monitor dan di evaluasi:
Tabel 1.5
IPAL yang belum di Lakukan Monitor dan di Evaluasi pada tahun 2019
No. Kecamatan Kelurahan Jumlah (unit)
1 Banyumanik Banyumanik, Pedalangan, 4
Pudakpayung, Srondol Wetan
2 Candisari Candi, Tegalsari 2
3 Gajah Mungkur Gajah Mungkur, Sampangan 2
4 Gayamsari Pandean Lamper, Sawah Besar 2
5 Genuk Bangetayu Kulon, Bangetayu 5
Wetan, Karangroto
6 Gunung Pati Gunungpati, Kalisegoro, Ngijo, 9
Nongkosawit, Sukorejo, Kandri
7 Mijen Karangmalang, Ngadirego, 13
Purwosari, Tambangan,
Wonolopo
No. Kecamatan Kelurahan Jumlah (unit)
8 Ngaliyan Kalipancur,Podorejo, 7
Tambakaji, Wonosari
9 Pedurungan Pedurungan Lor, Plamongan 3
Sari
10 Semarang Barat Manyaran 3
11 Semarang Selatan Lamper Lor 1
Tembalang Kramas, Meteseh 2
Total 53
Dari tabel 1.5 dapat dilihat bahwa masih ada 53 IPAL yang belum dilakukan
Monev untuk mengetahui status aktif atau tidaknya IPAL Komunal dilokasi
tersebut, artinya masih ada sejumlah 11.100 jiwa yang berpotensial menjadi
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Semarang
No. Titik Genangan di Luas Pengurangan luas genangan (ha)
Area Permukiman genangan Jangka Jangka Jangka panjang
eksisting di pendek (1-2 menengah (5 ( 10-15 th)
Area th) th)
Permukiman
(ha)
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
1 Kelurahan 15 12 3 0
Purwodinatan
2 Kelurahan Jagalan 15,75 12,6 3,15 0
3 Kelurahan Bulu Lor 32,50 26 6,5 0
4 Kelurahan 44 35,2 8,8 0
Plombokan
5 Kelurahan 25,6 20,48 5,12 0
Panggung Kidul
6 Kelurahan 24,8 19,84 4,96 0
Kuningan
No. Titik Genangan di Luas Pengurangan luas genangan (ha)
Area Permukiman genangan Jangka Jangka Jangka panjang
eksisting di pendek (1-2 menengah (5 ( 10-15 th)
Area th) th)
Permukiman
(ha)
7 Kelurahan 28,8 23 5,8 0
Dadapsari
8 Kelurahan 155,4 124,32 31 0
Bandarharjo
9 Kelurahan 219 175 43,8 0
Tanjungmas
10 Kelurahan 43,2 35 8,5 0
Bugangan
11 Kelurahan Sawah 20,8 16,6 4 0
Besar
12 Kelurahan 43,2 34,56 8,6 0
Kaligawe
13 Kelurahan 96 77 19,2 0
Muktiharjo Lor
14 Kelurahan 35 28 7 0
Bangetayu Kulon
15 Kelurahan Trimulyo 54,6 43,7 11 0
16 Kelurahan Terboyo 4 3,2 0,8 0
Wetan
17 Kelurahan Terboyo 52 41.6 10,4 0
Kulon
18 Kelurahan 28,6 22,9 5,7 0
Peterongan
19 Kelurahan Cabean 16 12 4 0
20 Kelurahan Karang 43,2 35 8,5 0
Ayu
21 Kelurahan 49,6 40 10 0
Krobokan
22 Kelurahan 1,1 0,5 0 0
Mangkang Wetan
23 Kelurahan 42,25 36 9 0
No. Titik Genangan di Luas Pengurangan luas genangan (ha)
Area Permukiman genangan Jangka Jangka Jangka panjang
eksisting di pendek (1-2 menengah (5 ( 10-15 th)
Area th) th)
Permukiman
(ha)
Mangkang Kulon
24 Total 1090,4 874,5 338 0
2. Capaian yang diperoleh berdasarkan LKPJ Walikota (2016-2019 triwulan II)
Tabel 2.3
Target
kinerja
akhir
INDIKATOR Kondisi Target RPJMD Realisasi
KINERJA Awal 2019
PROGRAM (OUTCOME) SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 (triwulan II)
Program Persentase
Pembangunan saluran drainase/
dan gorong gorong
pemeliharaan dalam kondisi baik
Sumber Daya Air % - 59,50 61,50 63 64,50 66 67 55 61,50 63 63,05
Pembangunan Persentase
saluran drainase saluran drainase/
/ gorong-gorong gorong gorong
dalam kondisi baik
% 79 80,5 80,5 81 81,5 82 82,50 80,50 80,50 80 80
Dari data pada tabel 2.3 tersebut diatas, digambarkan dalam bentuk diagram seperti berikut ini agar lebih memudahkan
Saluran
Drainase
Kawasan
Sigarbencah
Tahap II Pembangunan Pembangunan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Talud Jl.
Lingkar
Tanjung Mas Pembangunan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran
Pembuangan
RPU
Penggaron Pembangunan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Lokasi 2015 2016 2017 2018 2019
Saluran
Pembuangan
Pasar Bulu Pembangunan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran
Kawasan
Industri belum
Wijayakusuma dilakukan Pembangunan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Talud Perum
BMP Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran
Kampung
Melayu Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
sub sistem
bandarharjo Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
talud banget
ayu wetan Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
saluran imam
bonjol Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran
drainase Jl.
RM. Hadi
Subeno Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran Jl.
Telogosari belum
Raya I/II dilakukan Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Saluran belum
Tugurejo dilakukan Peningkatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Pada tahun 2017 target RPJMD mengenai saluran drainase sudah terbangun
100% (mencapai ketentuan target 2017 yaitu 80,5%) sehingga dari tahun 2017
hingga tahun selanjutnya yang dilakukan ialah program pemeliharaan saluran
secara keseluruhan dan proses pemeliharaan telah di lakukan 100% setiap
tahunnya (2017, 2018, 2019 trw II).
C. Persampahan
1. Target atau Sasaran yang ingin dicapai pada RPJMD adalah:
Tabel 3.1 Sasaran Sanitasi Sub Sektor Persampahan pada RPJMD
Program Indikator Satuan Kondisi Target RPJMD
Awal 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(2015)
Program persentase % 87 87,50 88 88,50 89 89,50 90
Pengembangan vol sampah
Kinerja terangkut
Pengelolaan dari TPS ke
Persampahan TPA
Program Jumlah Bank Unit 7 7 17 27 37 47 57
Peningkatan Sampah yang
Pengendalian terbangun
Polusi
Rasio Rasio 2,45 2,50 2,51 2,52 2,53 2,54 2,55
pembuangan
sampah (TPS)
per satuan
penduduk
Tempat % 0.245 0.250 0.251 0.252 0.253 0.254 0.255
pembuangan
sampah (TPS)
per satuan
pddk (%)
Dari tabel sasaran yang ingin dicapai pada RPJMD tersebut kemudian di
jabarkan dalam Strategi Sanitasi Kota Semarang, yaitu:
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Target Vs Realisasi Sanitasi Sub Sektor Persampahan per tahun LKPJ
Target
kinerja akhir
Target RPJMD Realisasi
INDIKATOR Kondisi 2019
KINERJA Awal (triwulan
PROGRAM (OUTCOME) SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 II)
Program persentase vol
Pengembangan sampah terangkut
Kinerja dari TPS ke TPA
Pengelolaan
Persampahan % 87 87,5 88 88,5 89 89,5 90 87,50 88 88,7 89,60
Program Jumlah Bank Sampah
Peningkatan yang terbangun
Pengendalian
Polusi Unit 7 7 17 27 37 47 57 9 21 25 25
Rasio pembuangan
sampah (TPS) per
satuan penduduk
Rasio 2,45 2,50 2,51 2,52 2,53 2,54 2,55 2,50 2,51 2,51 2,78
Tempat pembuangan
sampah (TPS) per
satuan pddk (%)
% 0.245 0.250 0.251 0.252 0.253 0.254 0.255 0.250 0.251 0.251 0.278
Dari data pada tabel 3.3 tersebut diatas, digambarkan dalam bentuk diagram
tahun 2019 triwulan II kecuali indikator kinerja “jumlah bank sampah yang
terbangun”, ketiga indikator lainnya melampaui angka target yang ditetapkan
memenuhi target yang ditetapkan terkait bank sampah ini dikarenakan adanya
terbangun.