KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN
KAWASAN PERMUKIMAN
2020-2024
#1. #2. #3.
Kondisi Umum
Peraturan
Perundang- Isu, Potensi dan
#4. #5.
undangan Cipta Permasalahan Kebijakan dan
Karya Strategi Cipta Major Project dan
Karya Tahun Kegiatan Prioritas
2020 – 2024 Kementerian PUPR
2020-2024
#OUTLINE
2
Kondisi Umum
#1. 3
TARGET & CAPAIAN RENSTRA 2015 – 2019 PERMUKIMAN NASIONAL
PEMBANGUNAN
SPAM
TARGET
RENSTRA26.928 liter/detik
KAWASAN CAPAIAN
2015-2019 25.366 liter/detik
PERMUKIMAN
KUMUH
PERKOTAAN SANITASI &
TARGET
RENSTRA38.431 Ha PERSAMPAHAN
CAPAIAN TARGET
2015-2019 32.222 Ha RENSTRA10.737.054 KK
CAPAIAN
2015-2019 10.207.619 KK
Sumber: Bahan Informasi Raker Komisi V – DPR RI, 11 November 2019
CAPAIAN RENSTRA 2015 – 2019 (BERDASARKAN LAKIP)
Tarif belum memenuhi Full Cost Gap antara capaian dan target akses
Recovery Kemiskinan di perkotaan
universal
Kebocoran (Non-Revenue for Rendahnya kualitas lingkungan
Rendahnya kesadaran masyarakat akan
Water/NRW) hidup
PHBS
6
Sumber: Mastek Renstra CK, Dit KIP 2019, analisis 2019
ISU STRATEGIS PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN
Akses Perumahan dan Mengurangi Luas Kawasan Penyediaan Sumber daya air
Permukiman yang Layak dan Kumuh yang handal dan berkualitas
Terjangkau Dukungan Infrastruktur utk pertanian dan rumah
Pengelolaan Air Tanah, Air Permukiman Untuk Kawasan tangga
Baku, Air Minum (Rumah Strategis Akses Masyarakat terhadap
Tangga dan Industri) Penataan Bangunan Dan perumahan dan kawasan
Lampung
Prov. Lampung
Ditjen Cipta Karya
7
CAPAIAN CIPTA KARYA PROVINSI LAMPUNG
76.16
73.6 74.05
71.66 72.04 71.67
CAPAIAN SANITASI (%) 70.97
69.23
67.54 69.06 69.88
62.14 64.07 66.59
65.52
67.03 65.44
62.12 64.62
50.11
Nasional Lampung
8
CAPAIAN CIPTA KARYA PROVINSI LAMPUNG per Kabupaten
#2. 11
Keterkaitan Peraturan Perundang-Undangan
SEKTOR
LINGKUNGAN
KEWILAYAHAN HIDUP
UU 26/2007 UU 32/2009
Penataan Ruang Lingkungan Hidup
12
Kerangka Regulasi PKP
UU 1/2011
tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
13
Kerangka Regulasi Bina Penataan Bangunan
UU 28/2002
tentang
Bangunan Gedung
PP 36/2005
Tentang Peraturan Pelaksanaan
UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung
Perpres 73/2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Permen PU 29/2006 tentang Pedoman PersyaratanTeknis Bangunan Permen PU 20/2009 Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Permen PUPR 5/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Gedung Kebakaran Di Perkotaan
Permen PU 5/2007 tentang Pedoman Teknis Rumah Susun Sederhana Permen PU 16/2010 tentang Pedoman Teknis Pemeriksan Permen PUPR 6/2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Bertingkat Tinggi Berkala Bangunan Gedung dan Perumahan Rakyat Nomor 5/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung
Permen PU 6/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Permen PU 17/2010 tentang Pedoman Teknis Pendataan Permen PUPR 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
Dan Lingkungan Bangunan Gedung
Permen PU 19/2007 Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Permen PU 18/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan Permen PUPR 11/2018 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis, dan
Pasca Gempa Bumi di Wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Provinsi Penilik Bangunan
Jawa Tengah
Permen PU 22/2008 Jo. Permen PUPR 17/2018 tentang Pedoman Permen 11/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Permen PUPR 19/2018 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan
Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan status, Penghunian, Bangunan Gedung dan Persilnya Gedung Dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Melalui Pelayanan Perizinan
Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Permen PU 24/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Permen PUPR 1/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar Permen PUPR 22/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Bangunan Gedung Budaya Yang Dilestarikan
Permen PU 25/2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Permen PUPR 2/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau Permen PUPR 27/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
Induk Sistem Proteksi Kebakaran
Permen PU 26/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
14
Kerangka Regulasi Sanitasi | Air Limbah - Drainase
Air Limbah Drainase
15
Kerangka Regulasi Sanitasi | Persampahan
PP 81/2012 PP 27/2012
tentang tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Izin Lingkungan
Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga
Perpres 97/2017
tentang
Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Rumah
Tangga
16
Kerangka Regulasi Air Minum
UU 17/2019
tentang Sumber Daya Air
PP 122/2015*
tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
Perpres 90/2016*
Tentang BPPSPAM
Permen PUPR No. 36/PRT/M/2016 ttg Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Dan
Tata Kerja BPPSPAM Dan Sekretariat BPPSPAM *
Permen PUPR No. 25/PRT/M/2016* Permen PUPR No. 04/PRT/M/2017* Kepmen PUPR No. 542/KPTS/M/2018*
ttg Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM
ttg Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Limbah ttg Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Domestik Pengelolaan SPAM
Oleh Badan Usaha
17
*: Perlu dilakukan penyesuaian dengan terbitnya UU 17/2019
Pembagian Kewenangan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang - CK
URUSAN PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
PUSAT PROVINSI
AIR MINUM a. Penetapan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Pengelolaan dan pengembangan SPAM di
nasional. Daerah kabupaten/kota. Daerah kabupaten/kota.
b. Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan SPAM
untuk kepentingan strategis nasional.
PERSAMPAHAN a. Penetapan pengembangan sistem pengelolaan persampahan secara nasional. Pengembangan sistem dan pengelolaan Pengembangan sistem dan pengelolaan
b. Pengembangan sistem pengelolaan persampahan lintas Daerah provinsi dan persampahan regional. persampahan dalam Daerah kabupaten/kota.
sistem pengelolaan persampahan untuk kepentingan strategis nasional.
AIR LIMBAH a. Penetapan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik secara Pengelolaan dan pengembangan sistem air Pengelolaan dan pengembangan sistem air
nasional. limbah domestik regional. limbah domestik dalam Daerah
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik kabupaten/kota.
lintas Daerah provinsi, dan sistem pengelolaan air limbah domestik untuk
kepentingan strategis nasional.
DRAINASE a. Penetapan pengembangan sistem drainase secara nasional. Pengelolaan dan pengembangan sistem Pengelolaan dan pengembangan sistem
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase lintas Daerah provinsi dan drainase yang terhubung langsung dengan drainase yang terhubung langsung dengan
sistem drainase untuk kepentingan strategis nasional. sungai lintas Daerah kabupaten/kota. sungai dalam Daerah kabupaten/kota.
PERMUKIMAN a. Penetapan sistem pengembangan infrastruktur permukiman secara nasional. Penyelenggaraan infrastruktur pada Penyelenggaraan infrastruktur pada
b. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis permukiman di kawasan strategis Daerah permukiman di Daerah kabupaten/kota.
nasional. provinsi.
BANGUNAN GEDUNG a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional. a. Penetapan bangunan gedung untuk Penyelenggaraan bangunan gedung di
b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional kepentingan strategis Daerah provinsi. wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk
dan penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus. b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk pemberian izin mendirikan bangunan (IMB)
kepentingan strategis Daerah provinsi. dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.
PENATAAN BANGUNAN a. Penetapan pengembangan sistem penataan bangunan dan lingkungannya Penyelenggaraan penataan bangunan dan Penyelenggaraan penataan bangunan dan
DAN LINGKUNGANNYA secara nasional. lingkungan di kawasan strategis Daerah lingkungannya di Daerah kabupaten/kota.
b. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di kawasan provinsi dan penataan bangunan dan
strategis nasional. lingkungannya lintas Daerah kabupaten/kota.
18
Sumber: Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pembagian Kewenangan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
KAWASAN PERMUKIMAN a. Penetapan sistem kawasan permukiman. Penataan dan peningkatan kualitas a. Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan
b. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan permukiman kumuh dengan kawasan permukiman.
kumuh dengan luas 15 (lima belas) ha atau lebih. luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan di b. Penataan dan peningkatan kualitas kawasan
bawah 15 (lima belas) ha. permukiman kumuh dengan luas di bawah 10
(sepuluh) ha
PERUMAHAN DAN ---- ----- Pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh
KAWASAN PERMUKIMAN pada Daerah kabupaten/kota
KUMUH
PRASARANA, SARANA, Penyelenggaraan PSU di lingkungan hunian dan kawasan Penyelenggaraan PSU permukiman Penyelenggaraan PSU Perumahan
DAN UTILITAS UMUM permukiman.
(PSU)
Provinsi Kab/Kota
pemenuhan kebutuhan air minum curah pemenuhan kebutuhan pokok air minum
lintas kabupaten/kota; seharihari;
Kuantitas: 60/l/o/h Kuantitas: 60/l/o/h
Kualitas: tidak keruh, berwarna, berasa, Kualitas: tidak keruh, berwarna, berasa,
berbusa dan berbau berbusa dan berbau
penyediaan pelayanan pengolahan air limbah penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas kabupaten/kota Domestik
Kuantitas: 1 setiap rumah Kuantitas: 1 setiap rumah
20
Lingkup Pelaksanaan dan Kewenangan
Sumber: Perpres 27 Tahun 2020 Tentang Kementerian PUPR. Masih menunggu Permen OTK PUPR
Visi dan Misi Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung
VISI
“ Terwujudnya permukiman
perkotaan dan perdesaan yang
layak huni, produktif dan
berkelanjutan melalui penyediaan
infrastruktur yang handal dalam
pengembangan permukiman,
pengembangan sistem penyediaan
air minum, pengembangan
penyehatan lingkungan
permukiman dan penataan
bangunan dan lingkungan.
”
23
Visi dan Misi Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung
MISI
• Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam
rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman,
tenteram, dan berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan wilayah.
• Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha
dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan
pola investasinya.
• Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan
rumah negara yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan.
• Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-
pulau kecil terluar dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.
• Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan
sosial.
• Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM,
dengan menerapkan prinsip good governance.
24
Isu, Potensi dan
Permasalahan
#3. 25
Permasalahan
53,3%-2012
Pertumbuhan menjadi
Penduduk dan
Urbanisasi
Menurunnya daya
dukung lingkungan
akibat bertambahnya
beban di perkotaan
Ketimpangan Desentralisasi
Ekonomi Wilayah - Ketergantungan daerah terhadap pusat
dan Kemiskinan - Rendahnya kontribusi Pemda
Belum meratanya Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim
pembangunan di Meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir
Indonesia bagian Tingginya tingkat kejadian bencana di Indonesia
timur dan barat - 82% kota memiliki indeks rawan bencana tinggi
- Posisi geografis di “Ring of Fire”
Reformasi Birokrasi
Memastikan penyelenggaraan berjalan secara efektif,
Sumber: Mastek Renstra CK,
Dit KIP 2019, analisis 2019 efisien, akuntabel, dan responsif 26
Potensi
• Standar Pelayanan Minimal
• Global Goals Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
• Partisipasi Dunia Usaha dalam pendanaan pembangunan
• Pemberdayaan masyarakat
• RAN MAPI
Bagian dari penyusunan arah kebijakan dan strategi infrastruktur
PUPR 2015–2025 dalam menindaklanjuti upaya-upaya mitigasi Rencana sektoral Rencana kab/kota
bencana dan antisipasi perubahan iklim keciptakaryaan (RISPAM, bidang cipta karya
SSK, RTBL, RP2KPKP) (RPIJM, SPKP) 27
Sumber: Mastek Renstra CK, Dit KIP 2019, analisis 2019
Rancangan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Nasional
dicapai melalui :
• Struktur Perekonomian yang Kokoh;
• Keunggulan Kompetitif Wilayah;
• SDM Berkualitas.
28
Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur 2020 - 2024
INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
PELAYANAN DASAR
Konektivitas Sektor Ekonomi
Akses Perumahan dan Pembangunan Transportasi
Permukiman yang Layak, Perkotaan
aman, dan Terjangkau Tol Laut Antarmoda
+
29
29
Sumber: Bappenas, 2019
Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur Permukiman 2020-2024
#4. 31
Rancangan Arah Kebijakan Cipta Karya Tahun 2020 – 2024
Peningkatan penyediaan
infrastruktur permukiman Perwujudan Penerapan Pembangunan Penerapan
yang partisipatif dan Permukiman Bangunan Permukiman Teknologi dan
berkelanjutan layak huni Gedung Tahan Bencana Permukiman
(livable Hijau Ramah
settlement) Lingkungan
01 02 03 04
Sumber: Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/2017 32
tentang PANDUAN PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Target Penyediaan Akses Infrastruktur Permukiman
#5. 36
Fokus Pembangunan Infrastruktur Permukiman
41 23 12
MAJOR MAJOR PROJECT MENJADI MAJOR PROJECT
PROJECT KEWENANGAN KEMENTERIAN BIDANG CIPTA KARYA
PUPR
MAJOR PROJECT RPJMN 2020-2024 (2/3)
27 Pengamanan Pesisir 5 • Teratasinya bencana banjir rob di DKI Rp 54,9 a.l KemenPUPR, • Sistem pengolahan limbah domestik terpusat
Perkotaan Pantura Jakarta, Semarang, Pekalongan, Demak, •APBN: Rp 31,4 KemenESDM,
Jawa dan Cirebon •KPBU: Rp 18,7 KemenLHK, Pemda,
• Berkurangnya waktu tempuh Semarang – •APBD: 4,8 Badan Usaha (BUMN/
Demak (1 jam menjadi 25 menit) Swasta)
32 Akses Sanitasi (Air • Meningkatnya rumah tangga yang Rp 140,9 a.l KemenPUPR, • Pembangunan baru dan pengembangan layanan sistem
Limbah) Layak dan memiliki akses sanitasi layak menjadi •APBN: Rp 73,5 Kemenkes, pengelolaan air limbah domestik (SPALD) terpusat (sistem
Aman (90% Rumah 90% •APBD: Rp 1,7 Kemendagri, Pemda, offsite) skala regional, kota, dan permukiman
Tangga) •Masyarakat/Swasta: Rp Badan Usaha (BUMN/ • Pembangunan SPALD-Setempat skala individu, pembangunan
65,7
Swasta), dan dan pengembangan IPLT didukung dengan sistem pengelolaan
Masyarakat lumpur tinja
• Fasilitasi penyusunan regulasi terkait pengelolaan sanitasi di
pusat dan daerah
• Implementasi dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota dan
penguatan layanan pengelolaan lumpur tinja
TERIMA
KASIH
40