PROSEDUR OPERASIONAL
BAKU (POB) PENDATAAN
PERMUKIMAN KUMUH
PARTISIPATIF
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW)
LAMPUNG
Daftar Isi
PENDAHULUAN ......................................................................................................................2
Latar Belakang ........................................................................................................................2
Tujuan .....................................................................................................................................3
Keluaran ..................................................................................................................................3
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENDATAAN ..............................................................4
Lampiran 1: Daftar Lokasi Kawasan Terduga Kumuh .........................................................13
Lampiran 2: Aspek dan Kriteria Kumuh ..............................................................................14
Lampiran 3: Rincian Kriteria Kekumuhan per Aspek ..........................................................16
Lampiran 4: Rumusan Perhitungan Numerik Kumuh ..........................................................19
Lampiran 5 : Daftar Pertanyaan Rumah Tangga Untuk Pendataan Permukiman Kumuh ...21
Lampiran 6: Daftar Pertanyaan Permukiman Kumuh Berbasis Lingkungan .......................26
Lampiran 7: Tata Cara Pengisian Format Isian FGD (Wawancara) tingkat RT...................32
Lampiran 8: Contoh Profil Kumuh .......................................................................................39
Lampiran 9: Contoh Perhitungan tingkat Kekumuhan .........................................................40
Lampiran 10: Kuesioner Rumah Tangga Untuk Pengukuran Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) ...........................................................................................................41
Lampiran 11: Pedoman Pemilihan Responden dan Pengisian Kuesioner SDGs. .................45
Lampiran 12 : Form Entri Data SDGs ..................................................................................53
Lampiran 13. Petunjuk Entri Data Kuesioner SDG’s ...........................................................54
Tujuan
POB Pendataan Permukiman Kumuh ini ditujukan untuk:
1. Membantu Pemerintah Kabupaten/Kota memperoleh dan menyusun data dan profil
permukiman kumuh di wilayahnya, sesuai dengan Permen PUPR Nomor 14 tahun
2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
2. Menjadi panduan operasional bagi Pemerintah Kota/Kabupaten dan pemangku
kepentingan lainnya dalam melakukan pendataan dan penyusunan profil permukiman
kumuh;
3. Memastikan hasil pendataan permukiman kumuh menjadi basis penetapan SK Kumuh
Bupati / Walikota.
Keluaran
Data dan Profil Permukiman Kumuh berdasarkan kaidah – kaidah yang diatur Permen PUPR
Nomor 14 tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh dan juga data tentang capaian SDG’s.
1 Sosialisasi Peserta memahami 1. Kepala Balai PPW Mengundang Pelaksana: POB Pendataan Peserta memahami
Proses konsep dan mekanisme Pemda Kab / Kota dan Pokja PKP Kepala Balai Permukiman Kumuh konsep dan
Pendataan Pendataan 2. Pelaksanaan sosialisasi pendataan PPW mekanisme
Permukiman Kumuh tentang maksud,tujuan dan Pendataan
langkah-langkah pendataan kepada Pendataan: Permukiman Kumuh
Pokja PKP Kota/Kab OC
3. Bila memungkinkan bisa dilakukan
langsung identifikasi data terduga Peserta;
kumuh melalui proses pemetaan Pokja PKP
masing-masing kota/kabupaten Kota/kab
2 Penyiapan 1. Diperoleh data awal 1. Identifikasi data sekunder yang Pelaksana: • POB Pendataan Data-data dan
Data Sekunder Kabupaten / Kota dibutuhkan untuk pendelineasian Pokja PKP Permukiman dokumen terkait
untuk penentuan permukiman kumuh /Pemda Kumuh dengan:
delineasi 2. Pengumpulan data sekunder ke • Data Sekunder Kab - RTRW / RDTR
Permukiman kumuh dinas/instansi terkait Fasilitasi: / Kota - Lokasi Perkotaan
2. Untuk mendapatkan Tim Pendataan - Data Sekunder Kota
Lokasi yang memiliki (rumah kumuh,
luasan kumuh yang sanitasi,air
lebih dari atau sama minum,dll)
dengan 15 Ha - Peta Dasar
kota/kabupaten
- Lokasi berdasarkan
SK Bupati / Wali
Kota (terupdate bila
ada)
3 Identifikasi 1. Memperoleh 1. Siapkan data sekunder Pelaksana: 1. Peta kota/kabupaten 1. Daftar Lokasi
awal delineasi terduga kota/kabupaten Pokja PKP 2. Data sekunder Terduga Kumuh
Permukiman permukiman kumuh 2. Siapkan Peta Dasar Desa / /Pemda kota/kabupaten (Format lampiran 1)
kumuh kota/kabupaten Kelurahan (1:5000) ukuran A 0 3. POB Pendataan 2. Peta delineasi
2. Mendapatkan luasan 3. Siapkan plastik ukuran A 0 Pendataan: Permukiman Kumuh terduga
permukiman kumuh 4. Siapkan per Desk: 3M Pos it kecil Tim Pendataan permukiman kumuh
670 (berwarna) 1/2 x 2 Inchi, Pos it kabupaten 3. Tim Pendataan
ukuran 3 x 4 inch dan spidol Lapangan
responden
secara random/
acak
9a Validasi Data Memastikan bahwa 1. TIPP bersama Tim Pendataan Pelaksana: 1. Peta Tematik 1. Data dan Informasi
data yang dikumpulkan melakukan pengecekan Tim Pendataan 2. Data / Informasi Rumah Tangga
dan tertuang di Format kelengkapan data dan akurasi data dan TIPP Rumah Tangga hasil observasi dan
A dan D sudah lengkap hasil wawancara dan observasi 3. Data / Informasi wawancara yang
dan sesuai dengan lapangan, dengan cara Fasilitasi: Lingkungan sudah tervalidasi
kondisi riil yang mengunjungi kembali responden Tim Pendataan 2. Data dan Informasi
sebenarnya. dan lokasi pengamatan di lapangan Kabupaten Lingkungan hasil
2. Apabila data dan informasi sudah observasi dan
lengkap, kemudian Tim Pendataan Pengendali: wawancara yang
menyerahkan ke Tim Pendataan Tim Pendataan sudah tervalidasi
Kabupaten Kabupaten 3. Data dan Informasi
potensi dan lainnya
yang sudah
tervalidasi
9b Entri Data Memasukkan data yang 1. TIPP bersama Tim Pendataan Pelaksana: 1. Format entri data 1. Raw Data Kumuh
sudah dikumpulkan ke memasukkan data yang sudah Tim Pendataan 2. Raw data SDGs
dalam format data entry terkumpul ke dalam format-format dan TIPP
yang sudah disediakan yang sudah disediakan
Fasilitasi:
Tim Pendataan
Pengendali:
Tim Pendataan
Kabupaten
9.c Pembersihan 1. Membersihkan raw 1. Tim Pendataan bersama TIPP Pelaksana: 1. Raw Data tingkat 1. Raw Data yang
dan data melakukan pengecekan data yang Tim Pendataan Rumah Tangga sudah bersih
Pengolahan 2. Mendapatkan sudah dientri dan TIPP 2. Raw Data tingkat 2. Numerik Kumuh
Data numerik kumuh, 2. Apabila ditemukan anomali/ data Lingkungan Kelurahan
Luas Kumuh dan yang janggal maka Tim Pendataan Fasilitasi: 3. Peta pendukung 3. Luas Kumuh
Baseline SDGs bersama TIPP akan melakukan Tim Pendataan Kelurahan
recek dan perbaikan data di bawah 4. Profil Permukiman
pengendalian Tim Pendataan Pengendali: Kumuh Tingkat
Kabupaten Kelurahan
Peserta:
Kepala Desa /
Kelurahan
TIPP
Tim Pendataan
11 Penyepakatan Pemda / Pokja PKP 1. Pemda / Pokja PKP mencermati Pelaksana: Draft Daftar Lokasi Draft SK Bupati /
Data dan dan Kepala Desa / hasil Pendataan Permukiman Pemda / Pokja Kumuh yang akan Walikota
Profil Kelurahan / TIPP Kumuh PKP ditetapkan
Permukiman Menyepakati Draft 2. Pemda / Pokja PKP mencermati
Kumuh Daftar Lokasi, Profil Profil Kumuh Desa / Kelurahan Fasilitasi:
Kumuh dan Baselien 3. Menyusun Draft Daftar Lokasi Tim Pendataan
SDGs Kumuh Kabupaten
Peserta
Kepala Desa /
Kelurahan
TIPP
Tim Pendataan
12 Penerbitan SK Kepala Daerah 1. Mengundang Pemerintah Pusat, Pelaksana: Daftar Lokasi Kumuh Surat Keputusan
Kumuh Menerbitkan Surat Balai PPW dan Provinsi untuk Kepala Daerah Kumuh
Keputusan Kumuh melakukan verifikasi lokasi Kumuh Bupati/Walikota
yang telah disepakati oleh Pemda/ Fasilitasi:
Pokja PKP
Provinsi : ………………………………………………
Kota/ Kabupaten : ………………………………………………
Kawasan
Potensi Isu Permasalahan
Nama Lingkup Administratif Koordinat Kependudukan Permukiman di Tipologi
Luas Pusat Lokal Kumuh
No Lokasi Lokasi KSPN
(Ha) Kegiatan
Kawasan Kec / Kepada
RT / RW Kel Lintang Bujur Jml
Distrik tan
A. Perbedaan Permen No. 2 tahun 2016 dengan Permen No. 14 tahun 2018
Data terkait numerik fisik kekumuhan berdasarkan Permen PUPR No. 2 Tahun 2016 dan
berdasarkan Permen PUPR No. 14 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Pasal 19. Kriteria kekumuhan ditinjau dari aspek bangunan gedung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a mencakup:
a. Ketidakteraturan bangunan
b. Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang
c. Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
Berdasarkan Permen PUPR No 14 Tahun 2018, Indikator Kekumuhan ditinjau dari
Aspek Bangunan Gedung adalah sbb:
No Kriteria Indikator
- Bangunan hunian tidak memiliki akses
langsung ke jalan dengan lebar ≥ 1,5 meter
- POBisi muka bangunan hunian tidak
menghadap ke jalan yang lebarnya < 1,5
meter
- Bangunan hunian menghadap langsung ke
sungai/ laut/ rawa/ danau atau berada di atas
1
Ketidakteraturan bangunan sungai/ laut/ rawa/ danau
- Bangunan hunian berada di atas sempadan
sungai/ laut/ rawa/ danau
- Bangunan hunian berada di daerah buangan
limbah pabrik
- Bangunan hunian berada di bawah jalur
listrik tegangan tinggi (SUTET)
No Kriteria Indikator
- Sebagian lokasi perumahan atau
Jaringan jalan lingkungan tidak permukiman tidak terlayani dengan jalan
1
melayani seluruh lingkungan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan
perumahan atau permukiman teknis
- Sebagian atau seluruh jalan lingkungan
Kualitas Permukaan Jalan
2 terjadi kerusakan permukaan jalan pada
Lingkungan yang buruk
lokasi perumahan atau permukiman
No Kriteria Indikator
1 Akses aman air minum tidak Masyarakat pada lokasi perumahan da
tersedia permukiman tidak dapat mengakses air minum
yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa
2 Kebutuhan air minum minimal Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi
setiap individu tidak terpenuhi perumahan atau permukiman tidak mencapai
minimal sebanyak 60 liter/orang/hari
No Kriteria Indikator
Saluran tersier dan/atau saluran lokal tidak
tersedia, dan/atau tidak terhubung dengan
Drainase lingkungan tidak
1 saluran pada hierarki atasnya sehingga
tersedia
menyebabkan air tidak dapat mengalir dan
menimbulkan genangan
Jaringan drainase lingkungan tidak mampu
Drainase lingkungan tidak
mengalirkan limpasan air sehingga
mampu mengalirkan limpasan
2 menimbulkan genangan dengan tidnggi lebih
air hujan sehingga menimbulkan
dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi
genangan
lebih dari 2 kali setahun
Kualitas konstruksi drainase buruk karena
Kualitas konstruksi drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis
3
lingkungan buruk atau penutup maupun karena telah terjadi
kerusakan
5. Kriteria dan Indikator Kekumuhan ditinjau dari Aspek Pengelolaan Air Limbah/
Sanitasi
No Kriteria Indikator
No Kriteria Indikator
Prasarana dan sarana persampahan pada
lokasi perumahan atau permukiman tidak
sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu :
1. tempat sampah dengan pemilahan sampah
pada skala domestik tau rumah tangga;
Prasarana dan sarana
2. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau
1 persampahan tidak memenuhi
TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala
dengan persyaratan teknis
lingkungan;
3. sarana pengangkutan sampah pada skala
lingkungan; dan
4. tempat pengelolaan sampah terpadu
(TPST) pada skala lingkungan
No Kriteria Indikator
Tidak tersedianya prasarana proteksi
kebakaran pada lokasi, yaitu:
Prasarana proteksi kebakaran 1. pasoka air;
1
tidak tersedia 2. jalan lingkungan;
3. sarana komunikasi; dan/atau;
4. data sistem proteksi kebakaran lingkungan;
Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran
pada lokasi, yaitu:
Sarana proteksi kebakaran tidak
2 1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
tersedia
2. kendaraan pemadan kebakaran; dan/atau
3. mobil tangga sesuai kebutuhan
b. Ketidaktersediaan
4. Kondisi Drainase
Panjang Drainase Ideal (m) -
Drainase Panjang Drainase Ideal (m) − Panjang Drainase Eksisting (m) X
Panjang Drainase Eksisting (m) 100%
Lingkungan
Panjang Drainase Ideal (m)
c. Kualitas Konstruksi
Drainase Panjang Drainase yang
Panjang Drainase yang buruk buruk
(m) X 100%
Panjang Drainase Ideal
Jumlah KK dg sistem
a. Sistem Pengelolaan Jumlah KK dengan sistem air limbah air limbah tdk sesuai
Air Limbah Tidak tidak sesuai standar teknis standar teknis
Sesuai Standar Teknis X 100%
Jumlah KK
keseluruhan
5. Kondisi
Pengelolaan Air
Jumlah KK dg sarpras air
Limbah b. Prasarana dan
Jumlah KK dengan sarpras air limbah limbah tdk sesuai
Sarana Pengelolaan
tidak sesuai persyaratan teknis persyaratan teknis
Air Limbah Tidak X 100%
Sesuai dengan Jumlah KK keseluruhan
Persyaratan Teknis
INFORMASI UMUM
A.
Provinsi :.......................................... Nama Kepala Rumah Tangga : ..........................................
Kab/Kota :.......................................... Jumlah Kepala Keluarga : ..........................................
Kelurahan/Desa :.......................................... Status Rumah Tangga : MBR/Non MBR
Difabel:…………..…jiwa
7
Berapa jumlah penghuni bangunan hunian? : ………………… jiwa
8
Berapa luas lantai bangunan hunian/ jiwa? a > 7,2 meter2/ jiwa b < 7,2 meter2/ jiwa
12 Darimana sumber utama AIR MINUM, MANDI, a Ledeng Meteran/SR b Ledeng Tanpa Meteran c Sumur Bor/Pompa
CUCI didapat? - pilih salah satu dari pilihan
jawaban.
(jika jawaban c, d, e, maka lanjut ke no. 13) d Sumur Terlindung e Mata Air Terlindung f Air Hujan
13
Sungai/Saluran
ruang terbuka/ lahan kosong/
d e Irigasi/Danau/Laut/ Drainase
jalan
(Got/Selokan)
19
Berapa kali pengangkutan sampah dari rumah ke
a ≥ 2x seminggu b < 1x seminggu
TPS/TPA?
g Pegawai pemerintah
d Tidak sekolah e tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar
26
Apakah status legalitas bangunan hunian? a Memiliki IMB b Tidak/belum memiliki IMB
27
Apakah status lahan bangunan hunian? a Milik sendiri b Sewa/Kontrak c Numpang/milik pihak lain
B. INFORMASI UMUM
Provinsi :...................................................... Kelurahan/Desa : ............................................
Kab/Kota :...................................................... RT/RW/Dusun : ............................................
Kecamatan :................................................ Tanggal Pendataan : ............................................
14 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar < 1,5 meter yang
dilengkapi saluran samping jalan? : ………………... Meter
24
Berapa Panjang drainase dengan kondisi fisik baik/tidak rusak ? : ………………... Meter
Kebakaran
c d Pembakaran sampah e Lainnya
hutan/ilalang
35 Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam a Tinggi b Sedang c Rendah
mendukung Pembangunan?
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20]
1 Oey Sian Lie 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Sutarno 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Endang Sunarto 1 1 1 1 1 1 1 0
Keterangan:
Mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom [3] dari nama
a.
kepala keluarga
Ketentuan Penilaian SKOR A.1 Keteraturan Bangunan Hunian
(Kolom [20]):
1 = Jika semua Kolom [4], [6], [18], dijawab 1, DAN Jika Kolom [12]
atau [13], dan Kolom [15] atau [16] dijawab 1
0= Jika salah satu dari Kolom [5], [7], [14],
[17], [19] dijawab 1
Persentase Skor: Jumlah Sub-total dibagi Jumlah Total dikali 100
Kolom [8] s/d [11] adalah Data Exisiting (tidak digunakan dalam
perhitungan Skor)
Tips: Lakukan verifikasi ulang semua Data Baseline Awal yang nama Kepala Rumah
Tangganya pada Kolom [9] dan [11] bernilai 1. Pada contoh diatas, yaitu Endang
Sunarto. Lalu jawablah pertanyaan seperti yang tertera di Daftar Pertanyaan
(DP-RT) No. 1 dan No. 2 seperti berikut:
1. Apakah bangunan hunian memiliki AKSES LANGSUNG ke jalan dan tidak
terhalang oleh bangunan lain? Jika jawabannya Ya, Tuliskan 1 pada Kolom
[4], jika tidak tuliskan 1 pada kolom [5].
2. Apakah POBISI MUKA bangunan hunian menghadap jalan? Jika
jawabannya Ya, Tuliskan 1 pada Kolom [6], jika tidak tuliskan 1 pada kolom
[7].
Kawasan
Luas
Luas Jml Total permukman yg
RT/RW/ Status
Permukiman Bangunan terletak di wil. Kepadatan
Dusun Kepadatan
Kemiringan >15% Bangunan
Bangunan
1 2 3 4
(Ha) (Ha) (Unit) (%) (Unit/Ha)
[3] [4] [5] [6] [7]=[5/4] [8]
Keterangan:
1. Jawablah Pertanyaan sesuai Daftar Pertanyaan Lingkungan (DP-Lingkungan) sesuai
Nomor Pertanyaannya (No.8, 10, 11, 12 dan 14)
2. Pertanyaan No. 8/Kolom [12]: Jawaban pertanyaan dengan melihat dokumen hasil
perencanaan penanganan kawasan kumuh tersebut. Bila ada rencananya maka diisi sesuai
panjang yang ada diperencanaan sedangkan jika tidak ada rencana jalan baru maka diisi
nol. Jalan Baru bukan merupakan Jalan eksisiting atau Jalan yang pada pendataan
sebelumnya belum ada/diperhitungkan.
3. Panjang Jalan Ideal/Kolom [13]: diisi dengan jumlah panjang jalan eksisiting kolom [9]
ditambah panjang kebutuhan jalan baru kolom [12];
Kesesuaian dgn
Kejadian Genangan/Kemampuan Mengalirkan Air limpasan Sumber genangan Kondisi Fisik Drainase Eksisting dipermukiman Genangan Yg Dipersyaratkan
Persyaratan Teknis
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
a b c a b a b (Ha) a b c (meter) a b (meter) (meter) (meter) (%) (%)
[23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42]=[39/34]
Keterangan:
1. Kejadian tidak ada Genangan yang dipersyaratkan (Kolom [40]) diisi:
a. Skor=0, Jika (Kolom [25] dan (Kolom [27] dan (Kolom [29] masing-masing memiliki diisi
nilai = 1.
b. Skor=1, Jika tidak sesuai poin a).
2. Persentase Luas tidak ada Genangan dalam permukiman (Kolom [41]) diisi:
a. Nilai 100%, jika kejadian tidak ada genangan (Kolom [40]) memiliki skor=1,
b. Hasil pengurangan dari 100% dikurangi ((Kolom 30) dibagi (Kolom 4) dikali 100).
3. Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir = Luas Permukiman (Kolom
4) dikurangi Luas Genangan (Kolom 30)
4. Jawaban pertanyaan no. 22: dengan melihat dokumen hasil perencanaan penanganan
drainase dikawasan kumuh tersebut. Bila ada rencana baru maka diisi sesuai panjang yang
ada diperencanaan tsb sedangkan jika tidak ada rencana drainase baru maka diisi nol.
Drainase Baru bukan merupakan drainase eksisiting atau drainase yang pada pendataan
sebelumnya belum ada/diperhitungkan.
5. Jawaban pertanyaan No. 23: Drainase penghubung eksisting dengan sistem drainase
Perkotaan adalah panjang drainase penghubung eksisting ke sistem kota (Sistem Kota
dapat meliputi Drainase Sekunder/Primer/Sungai/Danau/Laut) → Dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
6. Panjang Drainase Baru dihitung meliputi Drainase Baru sesuai dengan usulan di
perencanaan
7. Panjang Drainase Ideal (Kolom 42), diisi: Panjang Drainase Eksisting (Kolom 34) +
Keseluruhan Drainase Baru (Kolom 37) Dihilangkan sesuai dengan Permen no. 14
tahun 2018
5. Aspek Sanitasi
Ya Tidak
25
a b
[43] [44]
100% 0%
26 27
a b a b (%)
[46] [47] [48] [49] [50]
1 1 100%
Keterangan:
Jawaban Pertanyaan No 26 dan 27 terkait dengan pelayanan sehingga ketersediaan
sarana & prasarana tidak harus ada dilokasi basis/RT tersebut. Bila suatu basis/RT
telah dilayani meskipun lokasi ketersediaan sarana-prasarana tidak dilokasi tersebut
tetap dijawab telah terlayani.
Pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
Kejadian kebakaran Penyebab Kejadian Bencana Kebakaran Prasarana/Sarana Pencegahan Bahaya Kebakaran
KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
PRASARANA SARANA
Tidak Hidran Ketersediaan jalan
PROTEKSI PROTEKSI
pernah Pos/ air/Tangki Mobil/ dgn lebar minimal 3,5
1-2 kali >2 kali Tungku/ Kebakaran Pembakar KEBAKARAN KEBAKARAN
terjadi Konsleting Stasiun Air/sumber Motor m di lingkungan
dalam 5 dalam 5 kompor hutan/ an Lainnya Tidak ada
kebakara Listrik Pemadam air lain Damkar/ permukiman dengan
tahun tahun masak ilalang sampah
n dalam 5 Kebakaran yang APAR jarak rumah terjauh <
tahun terbuka 100 m
28 29 30 31 {%) {%)
a b c a b c d e a b c d a b
[51] [52] [53] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66] [67]
1 1 1 1 100% 0%
• Pertanyaan Pengamanan Bahaya Kebakaran adalah terkait dengan pelayanan sehingga Jawaban
ketersediaan sarana & prasarana tidak harus ada dilokasi basis/RT tersebut. Bila suatu basis/RT telah
dilayani meskipun lokasi ketersediaan sarana-prasarana tidak dilokasi tersebut tetap dijawab telah
terlayani.
• PERLINDUNGAN/PELAYANAN OLEH MOBIL DAMKAR PERKOTAAN BERJARAK 2,5KM DARI
POB TERDEKAT (WAKTU TANGGAP < 15 MENIT) ….. PERMEN PU No.25/PRT/M/2008 Tentang Ped.
Teknis Penyusunan RISPK
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 83% persentase
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras 476,4 meter
Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman, termasuk
0 meter
penghubung dengan sistem jalan perkotaan. (Jawaban sesuai hasil perencanaan)
Persentase panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman,
0%
termasuk penghubung dengan sistem jalan perkotaan.
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yang Ideal 476,4 meter
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan 100% persentase
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
391 meter
4 Aksesibilitas Lingkungan rusak B.2
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
0 meter
rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 466 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 0 meter
Total Panjang keseluruhan jalan lingkungan yang permukaannya tidak rusak 391 meter
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 82% persentase
Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 8,99 ha
Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 90% persentase
Panjang Total Drainase Eksisting 466 meter
Panjang kebutuhan drainase baru sehingga permukiman terlayani jaringan drainase
0 meter
seluruhnya. Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentse panjang kebutuhan drainase baru sehingga permukiman terlayani jaringan drainase
0% persentase
5 Drainase Lingkungan seluruhnya. B.3
Panjang drainase Ideal 466 meter
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0
Persentase panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0%
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas tidak
120 meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
26% persentase
memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
67 unit rumah tangga
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
6 Pelayanan Air Minum 96% persentase A.3
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 11 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 16% persentase
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 64 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 91% persentase
A.4
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
67 unit rumah tangga
7 Pengelolaan Air Limbah angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
96% persentase
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan 100% persentase B.4
Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan
127 Kepala Keluarga
persyaratan Teknis B….
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan persyaratan Teknis 100% persentase
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min.
66 unit rumah tangga
dua kali seminggu
A.5
Persentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
94% persentase
min. dua kali seminggu
Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana proteksi kebakaran 70 unit rumah tangga B.5
Persentase Kawasan permukiman memiliki prasarana proteksi kebakaran 100% persentase
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran 0 unit rumah tangga
Persentase sarana proteksi kebakaran 0% persentase B.5
B NON FISIK
Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 13 unit rumah tangga
Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 19% persentase
1 Legalitas pendirian bangunan A.6.3
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 14 unit rumah tangga
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 20% persentase
Kepadatan penduduk …..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 317 jiwa/Ha
2 Kepadatan penduduk Jumlah penduduk 319 jiwa A.6.1
Luas wilayah RT 1,01 Ha B.1
Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 2
Perikanan/nelayan 0
Pertambangan/galian 0
3 Mata pencarian penduduk Industri/pabrik 18 rumah tangga A.6.1.
Konstruksi/bangunan 16
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) 31
Pegawai pemerintah 3
<450 Watt 9
900 Watt 38
4 Penggunaan Daya Listrik 1300 Watt 21 rumah tangga A.6.1
≥ 2200 Watt 2
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll 0
Rumah Sakit 0
Praktik dokter/poliklinik 19
Puskesmas/Pustu 51
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan rumah tangga A.6.2
Dukun/Pengobatan tradisional 0
Bidan/mantri 0
Tidak pernah 0
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 37
Luar kecamatan 0
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan Di kota lain 0 rumah tangga A.6.2
Tidak sekolah 6
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar 27
Pertimbangan Fungsi Strategis Lokasi "berada" pada fungsi strategis Kab/Kota 1
7
Lokasi Lokasi "tidak" berada pada fungsi strategis Kab/Kota yang 0
Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Tinggi" 1
Tingkat Partisipasi Masyarakat
8 Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Sedang" 0 rumah tangga A.6.2
dalam mendukung Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam mendukung Pembangunan "Rendah" 0
Potensi Sosial, ekonomi, budaya Lokasi "memiliki" Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 1
9
untuk dikembangkan Lokasi "tidak" memiliki Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 0
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran - Unit
Kebakaran
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran - Unit
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 16,00 KK 2,79% 0
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 21,00 KK 3,66% 0
Rata-rata Kondisi
0,00%
Penyediaan Air Minum
SDG101 Provinsi
SDG102 Kabupaten/Kota *)
SDG104B RT/RW
A. Latitude
Koordinat Lokasi Rumah
SDG111
Tangga
B. Longitude
Beton …......................................... 1
Genteng …............................................ 2
Asbes ............................................ 3
APAKAH BAHAN BANGUNAN Seng ......................................................4
SDG501
UTAMA ATAP TERLUAS? Bambu ............................................5
Kayu/ Sirap............................................ 6
Jerami/ ijuk/ daun-daunan/ rumbia....7
Lainnya ..................................................8
Tembok......................….................. 1
Plesteran anyaman bambu/ kawat ........ 2
APAKAH BAHAN BANGUNAN Kayu/ papan .................................... 3
SDG502 UTAMA DINDING RUMAH Anyaman Bambu .................................... 4
TERLUAS? Batang kayu..................................... 5
Bambu .................................................... 6
Lainnya (tuliskan) ............................ 7
Ya Tidak
C. Januari ……………………..1 5
D. February ……………………1 5
E. Maret ………………………..1 5
F. April ………………………….1 5
PADA BULAN APA SAJA G. Mei …………………………..1 5
SDG607 RUMAH TANGGA MENGALAMI H. Juni …………………………..1 5
KESULITAN AIR? I. Juli ……………………………1 5
J. Agustus ………………………1 5
K. September …………………..1 5
L. Oktober
M. November
N. Desember
Leher angsa......................................... 1
(JIKA 701= 1 ATAU 2), APAKAH
Plengsengan dengan tutup.......................... 2
SDG702 JENIS KLOSET YANG
Plengsengan tanpa tutup...................... 3
DIGUNAKAN?
Cemplung/cubluk ........................................ 4
4. Membiarkan jawaban tidak terisi, apabila suatu pertanyaan tidak perlu diisi karena aturan,
misalnya karena harus dilewati
5. Contoh cara penulisan informasi luas lantai menggunakan format rata kanan
6. Contoh melingkari kode pilihan jawaban yang menggunakan huruf kapital seperti A,B,C dan
seterusnya ➔ responden boleh memilih lebih dari satu.
5. SDG 605. BAGAIMANAKAH KONDISI FISK AUMBER AIR UTAMA UNTUK MINUM
MENURUT ANDA?
- Kode A: Keruh. Air minum keruh, tidak jernih/ tidak bening
- Kode B: Berwarna. Air minum terlihat berwarna seperti kekuningan, kemerahan,
kecoklatan atau warna lainnya.
- Kode C: Berasa. Air minum terasa asam, manis, pahit atau asin, misalkan ketika
digunakan untuk berkumur. Rasa asam disebabkan oleh adanya asam organik atau
anorganik, sedangkan rasa asin disebabkan oleh adanya garam yang larut dalam air.
- Kode D: Berbusa. Air minum mengeluarkan busa, baik saat diaduk maupun tidak.
- Kode E: Berbau. Air minum yang berbau jika dicium. Air berbau busuk bila mengandung
bahan organik yang mengalami dekomPOBisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
- Lingkari satu atau beberapa jawaban pada huruf A, B, C, D atau E sesuai jawaban
responden.
7. SDG607. PADA BULAN APA SAJA RUMAH TANGGA MENGALAMI KESULITAN AIR?
2. SDG702. (JIKA 701=1 ATAU 2), APAKAH JENIS KLOSET YANG DIGUNAKAN?
- Kode 1: Leher angsa, adalah kloset kloset yang dibawah dudukannya terdapat saluran
berbentuk U (seperti leher angsa) dengan maksud menampung air agar bau tinja tidak
keluar.
- Kode 2: Plengsengan dengan tutup adalah kloset plengsengan yang ditutup bila tidak
digunakan dan dibuka bila digunakan.
Kloset plengsengan adalah jamban/ kakus yang dibawah dudukannya terdapat saluran
rata yang dimiringkan ke tepat pembuangan kotoran.
- Kode 3: Plengsengan tanpa tutup adalah kloset plengsengan yang tidak
menggunakan tutup.
- Kode 4: cemplung/ cubluk adalah jamban/ kakus yang di bawah dudukannya tidak ada
saluran sehingga tinja langsung ke tempat pembuangan/ penampungan akhirnya.