Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan memanipulasi berbagai informasi geografi. Teknologi SIG dapat dipadukan dengan teknologi
website, yang nantinya akan melahirkan webgis atau SIG berbasis website. Webgis mirip dengan web
pada umumnya, yakni setidaknya harus memiliki server dan client. Server terdiri dari web application
server, sedangkan client terdiri dari web browser, aplikasi desktop, ataupun aplikasi mobile (Sun, J.
and Pinde Fu, 2011). Fungsinya sebagai sarana komunikasi data mengisyaratkan bahwa webgis tidak
hanya menampilkan data spasial digital ke dalam format web, namun didalamnya juga mencakup
beberapa fungsi analisis SIG.
WebGIS dapat digunakan dalam bidang, misalnya dalam
bidang kebencanaan ( geospasial.bnpb.go.id/mapviewer/ ),
kehutanan ( webgis.dephut.co.id ), managemen kewilayahan
( http://kewilayahan.indramayu.go.id/ ) dan masih banyak lagi.
Pada intinya WebGIS ini digunakan untuk memudahkan
pengguna untuk mengetahui informasi berbasis data spasial
melalui web.
Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat
tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang
membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) contoh:lintang dan
bujur dan informasi deskriptif (atribut). Contoh : jenis vegetasi,populasi dsb.
Sasaran
Terintegrasinya program pembangunan infrastruktur dengan
pemerintah daerah dan swasta;
Teridentifikasinya prasarana-sarana infrastruktur Irigasi di lapangan;
dikembangkannya aplikasi interaktif Web GIS;
Tersusunnya sistem manajemen database infrastruktur;
Teridentifikasinya kebijakan dan strategi serta program pembangunan
sektoral dalam pengembangan Irigasi
Terfokusnya pemerintah dalam Pengelolaan Irigasi
APLIKASI PENDUKUNG WEBGIS
KELEBIHAN ARC-
GIS SERVER/ONLINE
Efektif dalam
melakukan sharing peta
untuk ditempatkan
kedalam halaman
web/blog yang kita
miliki.
Mendukung WebApp
untuk perangkat mobile
seperti Ipad, android
dan smart phone
lainnya.
Dapat melakukan
update bahkan edit
feature yang dibagi.
METODOLOGI
PELAKSANAAN
Metode Metode Metode
Identifikasi dan Pengolahan Data Pembangunan
Assesment Spasial Sistem
STANDARISASI
Penetapan resolusi kedalaman peta sesuai dengan kebutuhan pemetaan GIS, khususnya mengacu
pada kedalaman skala peta yang telah menjadi standar RTRW, agar peta yang dibuat selanjutnya
dapat menjadi referensi untuk pengolahan peta lainnya.
KONVERSI DATA
Konversi data grafik ke ASCII dilakukan agar peta digital dapat digunakan, dengan memanfaatkan
software mapping/pengolahan peta yang compatible.
Proses pembangunan
sistem dengan model
prototyping adalah
dengan metode
Iterasi sampai Pelatihan
Sebagai Uji Coba&
dengan terbentuknya Sarana belajar
prototype akhir praktis
sistem.
,
UJI DENGAN SISTEM ACUAN (UJI BENCHMARK)
Uji acuan sistem dengan mengkomparasikan aplikasi sistem dasar
KELUARAN
Peningkatan layanan website Peningkatan kinerja dan keahlian Arsitektur teknologi dan
melalui forum diskusi SDM melalui pelatihan dan pengembangannya (topologi
Informasi tata ruang yang lengkap sertifikasi yang dimaksud. jaringan dan infrastruktur server)
dan mutakhir yang lebih mantap, akurat, efisien
Kemudahan akses website dan efektif) yang telah ditentukan
Optimasi mesin pencari dan disepakati
Pemutakhiran konten websit
Pemutakhiran template website
Sistem informasi website
DATABASE PENGELOLAAN KSN
Pelatihan
Alih Pengetahuan Instansi Peningkatan Kapasitas/ Penyiapan Operasional &
(Learning By Doing Dukungan SDM Pemeliharaan Sistem
Pengelola Website
Pola Pilot Project)
Pengembangan
Penerapan Sistem dari
Kemampuan
Perangkat
Operasionalisasi
Kelembagaan Sistem
Teknis
Sosialisasi Sistem
Pemantauan
Penyempuranaan Sistem
(Evaluasi Secara Iteratif)
Serah Terima
TAHAP TAHAP
PENYEMPURNAAN PERSIAPAN
TAHAP
IMPLEMENTASI, TAHAP PELAKSANAAN TAHAP
PENGUJIAN, PEKERJAAN PENGUMPULAN
PEMUTAKHIRAN
DATA
DATA
TAHAP TAHAP
PEMBANGUNAN ANALISIS DAN
SISTEM PERANCANGAN
Screenshot Aplikasi
Screenshot Aplikasi
Screenshot Aplikasi
Screenshot Aplikasi