Disampaikan oleh:
1. Latar Belakang
4. Lesson Learned
Amanat Internasional:
• Agenda Habitat
• Rio + 20
• MDG's Permukiman yang
• SDG's Layak Huni dan
Berkelanjutan
Isu Permukiman Kumuh
Kemampuan Pendanaan
(APBN/APBD/PHLN, dll.)
Aspirasi Daerah/
3
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN Masyarakat
1. Latar Belakang
Pemenuhan
Standar
Pelayanan KOTA
Perkotaan
(SPP) menuju BERKELANJUTAN
KOTA LAYAK
HUNI 100 %
Indikator
KOTA CERDAS
100 % yang berdaya
Indikator saing dan
KOTA HIJAU berbasis
terwujud di teknologi
seluruh kota terwujud di
seluruh kota
2015 2025 2035 2045
Path to the Future Cities
1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
dan indicator kota layak huni
PEMBANGUNAN KEMBALI
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HUNIAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HUNIAN
LINGKUNGAN HUNIAN BARU
PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (3)) BARU PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (4)) PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (5))
PENGATURAN,
• Terselenggaranya pengaturan, pembinaan dan pengawasan
PEMBINAAN,
PENGAWASAN pengembanganpermukiman di 507 kab/kota
PERMUKIMAN
PERDESAAN • Meningkatkan kualitas permukiman perdesaan seluas 78.384 H
PERMUKIMAN
KHUSUS
• Meningkatnya kualitas permukiman di 3.099 Ha kawasan khusus
PENDAMPINGAN
PEMBERDAYAAN • Terselenggaranya pendampingan masyarakat di 7.683 kelurahan
MASYARAKAT
7
1. Latar Belakang
Gap
168,6 T
8
2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016
ASPEK DAN KRITERIA KEKUMUHAN
• ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk
• kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang
Bangunan Gedung
• ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamananpetir,
penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan
• kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan
Jalan Lingkungan nyaman
• lebar jalan yang tidak ideal
• kelengkapan jalan yang tidak ideal
• ketidaktersediaan akses air minum
Penyediaan Air Minum • tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu
• tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan
• ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan
Drainase Lingkungan • drainase tidak terawat/rusak
• tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan
• ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah
Pengelolaan Air Limbah • ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku
• tercemarnya lingkungan sekitar
Pengelolaan • ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan
Persampahan • ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
• tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah
• ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif
Pengamanan
• ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai
Kebakaran 9
• ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran
2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
PENGHITUNGAN CAPAIAN
Luas Layanan
Peningkatan Kualitas Jalan dan Drainase
Legenda :
Deliniasi Kawasan Kumuh
Peningkatan Kualitas Jalan
Kegiatan Peningkatan Kualitas Jalan dan Drainase yang dilakukan Pembangunan Drainase
belum mampu melayani seluruh kawasan kumuh, karena masih
Luas Layanan
terdapat beberapa ruas jalan yang belum di tingkatkan kualitasnya.
Dari luas kawasan 4.46 Ha, baru melayani kawasan seluas 2.66 Ha 10
2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
PENGHITUNGAN CAPAIAN
Luas Layanan
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Persampahan
Legenda :
Deliniasi Kawasan Kumuh
Pembangunan TPS 3R
Legenda :
Deliniasi Kawasan Kumuh
Pembangunan MCK
Luas Layanan
Pada kawasan tersebut kebutuhan pembangunan MCK 2
unit sudah mampu melayani seluruh kawasan tersebut.
12
2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
PENGHITUNGAN CAPAIAN
Luas Layanan
Peningkatan Kualitas Proteksi Kebakaran
Legenda :
Deliniasi Kawasan Kumuh
Pembangunan Hidrant
REALISASI REALISASI
REALISASI : 3.140 Ha REALISASI : 2462,74 Ha Penanganan total tahun 2016 (2.462,74 Ha) melalui:
KUMULATIF : 3.140 Ha KUMULATIF : 5602,74 Ha
DEVIASI : 460 Ha DEVIASI : - 6837,26 Ha
Satker PKP Satker PKP Satker PIP
a. SK Kumuh
b. Delineasi kawasan kumuh
c. Pengisian database numerik
d. Kesesuaian implementasi dengan dokumen
perencanaan
16
a. Lesson Learned: SK Kumuh
Contoh Penetapan Luasan Kumuh melalui SK
C on t o h Pe ne t ap a n S K L u as an K u mu h d i W i la y a h S u ma t e r a
SK 2014 SK 2016
26 kawasan dgn 67 kawasan dgn
luas kumuh luas kumuh
266,54 Ha 3.300,40 Ha
C on t o h Pe ne t ap a n S K L u as an K u mu h d i W i la y a h B a nu s t r a ma p a
SK 2013 SK 2015
25 kawasan dgn 50 kawasan dgn
luas kumuh luas kumuh
303,5 Ha 803,39 Ha
17
a. Lesson Learned: SK Kumuh
18
a. Lesson Learned: SK Kumuh
TARGET PENANGANAN KAWASAN KUMUH
PERKOTAAN TIAP PROVINSI
PROVINSI TARGET (HA)
JAWA TENGAH 4,183.86
JAWA BARAT 3,485.64
SUMATERA SELATAN 2,624.65 Target Penanganan Tiap Provinsi (Ha)
SULAWESI SELATAN 2,154.61
4,500.00
LAMPUNG 1,833.70
JAWA TIMUR 1,777.01 4,000.00
KALIMANTAN SELATAN 1,653.62 3,500.00
NAD 1,469.94
3,000.00
SULAWESI TENGGARA 1,291.29
2,500.00
JAMBI 1,258.20
BANTEN 1,186.80 2,000.00
KALIMANTAN TIMUR 1,089.73 1,500.00
SUMATERA UTARA 1,088.83
1,000.00
DKI JAKARTA 1,024.52
500.00
NTB 1,013.36
KALIMANTAN TENGAH 983.08 -
SULAWESI SELATAN
JAWA BARAT
PAPUA BARAT
BANGKA BELITUNG
DIY
KALIMANTAN BARAT
LAMPUNG
BENGKULU
NAD
KALIMANTAN TIMUR
SUMATERA BARAT
SULAWESI TENGAH
MALUKU UTARA
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI UTARA
JAWA TENGAH
JAMBI
KALIMANTAN UTARA
MALUKU
NTB
RIAU
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN TENGAH
PAPUA
KALIMANTAN SELATAN
BALI
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SUMATERA SELATAN
JAWA TIMUR
DKI JAKARTA
BANTEN
NTT
SULAWESI BARAT
SUMATERA BARAT 977.51
SULAWESI TENGAH 976.39
RIAU 823.39
KEPULAUAN RIAU 816.13
PAPUA 809.60
MALUKU UTARA 736.53
NTT 691.11
SULAWESI UTARA 574.83
PAPUA BARAT 536.91 TERTINGGI TERENDAH
BENGKULU 536.46
PROVINSI TARGET PROVINSI TARGET (HA)
BALI 484.72
(HA)
BANGKA BELITUNG 482.97 MALUKU 301,39
DIY 406.04 JAWA TENGAH 4.183,86
KALIMANTAN BARAT 358.18 GORONTALO 258,88
KALIMANTAN UTARA 317.13 JAWA BARAT 3.485.64
SULBAR 224,77
MALUKU 301.39
SUMSEL 2.624,65
GORONTALO 258.88
SULAWESI BARAT 224.77 19
TOTAL 38,431.77 Status data per 13 Februari 2017
b. Lesson Learned: Delineasi kawasan kumuh
Permasalahan Penentuan Deliniasi
22
d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan
C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n Cakupan pelayanan -
d i K aw as an B a nu st r a ma p a jalan lingkungan 0 Ha
Kualitas permukaan Perbaikan/peningkatan
jalan lingkungan 3,74 Ha ruas jalan 1.665 m² (3,74
Ha)
Aspek kondisi drainase lingkungan
Ketidakmampuan -
mengalirkan limpasan air
0 Ha
Ketidaktersediaan -
drainase 0 Ha
Ketidakterhubungan -
dgn sistem drainase
perkotaan 0 Ha
Tidak terpeliharanya Pembangunan drainase
drainase 0 Ha 4 m²
Kualitas konstruksi Pembangunan drainase
drainase 0 Ha 4 m²
25
d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan
C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n
d i K aw as an S u la w es i
26
5. Strategi Penanganan ke Depan
1. KOLABORASI
KETERLIBATAN STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
PEMERINTAH DAERAH
• Pengadaan Infrastruktur dan
prasarana sarana dasar lingkungan
maupun prasarana utama kawasan
• Pengadaan rumah (dalam kawasan
permukiman kumuh dengan status
tanah milik pemerintah)
• Penataan ulang dan pembenahan
lahan kawasan
• Melalui instansi terlibat melakukan
proses pemastian status tanah
• Penataan kembali kawasan untuk non
permukiman yang telah digunakan
sebagai permukiman, seperti bantaran
sungai dan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
• Program pengamanan dan pendukung
penataan kembali kawasan non
MASYARAKAT PEMERINTAH PUSAT SWASTA permukiman seperti bantaran sungai
• Pengadaan prasarana bingkai • Pengadaan rumah (khususnya bagi kawasan dan RTH dengan jalan inspeksi dan
• Pengadaan rumah
kawasan dengan karakter status tanah pemerintah dan normalisasi sungai
• Pelaksana
• Bekerjasama dengan pemerintah NEL tinggi, dimana swasta dapat • Pengadaan uji coba (pilot project)
pembangunan untuk pengadaan rumah dan
daerah dalam pengadaan berkontribusi dalam pengadan rumah degan
fisik kawasan prasarana pendukung
komponen fisik utama kawasan skema kerjasama (sewa dll)
(prasarana dan • Pengadaan Rumah Susun • Pengelolaan lahan untuk kegiatan komersial • Pengadaan dan penyiapan lahan
rumah) • Bantuan teknis (technical pendukung pembiayaan pembenahan untuk lokasi tujuan relokasi
assistance) dalam pendampingan kawasan melalui mekanisme land sharing. • Pengadaan dan penyiapan lahan
proses penanganan permukiman • Pengadaan prasarana dan rumah untuk untuk lokasi Rumah Susun
kumuh pemanfaatan dan pengelolaan sebagian • Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan
lahan kawasan (implementasi) program 27
5. Strategi Penanganan ke Depan
1. KOLABORASI
28
5. Strategi Penanganan ke Depan
1. KOLABORASI
Bantuan Pembuatan Taman AKADEMIA oleh Bantuan CSR untuk Pembenahan Keindahan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Fasilitas Keindahan Kota Trenggalek oleh PT.
Bank Mandiri (Persero) TBK
29
5. Strategi Penanganan ke Depan
1. KOLABORASI
Contoh Keterpaduan Pelaksanaan Penanganan Kumuh di Kota Malang
30
5. Strategi Penanganan ke Depan
1. KOLABORASI
31
31
5. Strategi Penanganan ke Depan
C on t o h Ke t er p ad u an Pe la k sa na a n 1. KOLABORASI
Pen a ng a n an K um u h di Ko t a M a la ng
32
32
5. Strategi Penanganan ke Depan
C on t o h Ke t er p ad u an Pe la k sa na a n 1. KOLABORASI
Pen a ng a n an K um u h di Ko t a M a la ng
33
33
5. Strategi Penanganan ke Depan
2. SINGLE DATABASE
34
5. Strategi Penanganan ke Depan
3. PENDANAAN
STRATEGI Sumber Kebutuhan Biaya Persentase
Pembiayaan (Rp Triliun) Pembiayaan
PEMBIAYAAN APBN 81,9 38%
• APBN dalam Renstra 36,26 T
7% • Usulan PHLN 45,64 T
10% 38% APBN (RM + PHLN) APBD Provinsi 43,1 20%
APBD Provinsi
APBD Kab/Kota 53,9 25%
APBD Kab/Kota
25%
Masyarakat Masyarakat 21,6 10%
20% CSR CSR/sumber
15,2 7%
pembiayaan lainnya
2015-2019 35
5. Strategi Penanganan ke Depan
4. Perubahan Wajah Kawasan
KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH
36
5. Strategi Penanganan ke Depan
4. Perubahan Wajah Kawasan
KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH
37
5. Strategi Penanganan ke Depan
4. Perubahan Wajah Kawasan
KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH
38
5. Strategi Penanganan ke Depan
4. Perubahan Wajah Kawasan
KAMPUNG GLINTUNG, KOTA MALANG JAWA TIMUR
BEFORE
AFTER
39
5. Strategi Penanganan ke Depan
5. FOKUS PENANGANAN
KAWASAN KUMUH
40
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MARI BERSAMA
BERKOLABORASI dan
WUJUDKAN KETERPADUAN
untuk PENCAPAIAN 0% KUMUH
di 2019
TERIMA KASIH
41