Executive Summary

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Jl. Syech Nawawi Al-Bantani No.1, Curug, Sukajaya, Serang, Kota Serang, Banten 42171
DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH

KEWENANGAN PROVINSI
DI KELURAHAN TERONDOL KECAMATAN
SERANG KOTA SERANG
TAHUN 2018
I. LATAR BELAKANG
II. PENDEKATAN & METODOLOGI
III. TINJAUAN KEBIJAKAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. ANALISIS PENANGANAN KAWASAN KUMUH
VI. KONSEP DESAIN PENANGANAN KAWASAN KUMUH
DED PENA NGA NA N KA WA SA N KUMUH KEWENA NGA N PROVI N SI DI KELURA HA N TRONDO L KECA MA TA N SERA NG KOTA SERA NG
PEMERINTA H PROVINSI BANTEN
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten,
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani No.1, Curug, Sukajaya, Serang, Kota Serang, Banten 42171
SASARAN POKOK RPJMN 2015 – 2019
BIDANG INFRASTRUKTUR
SASARAN
Arahan RPJPN ISU STRATEGIS KEBIJAKAN & STRATEGI
RPJMN 2015-2019
(untuk RPJMN III)
Peningkatan bauran energi (diversifikasi
PENINGKATAN energi), konservasi energi dan iklim
investasi infrastruktur energi dan
Pemenuhan Infrastruktur KETERSEDIAAN ketenagalistrikan a. Rasio elektrifikasi mencapai
dasar: INFRASTRUKTUR Peningkatan peran pemerintah daerah 100% (81,4% pada tahun 2014)
dalam penyediaan rumah baru layak huni
o Rasio Elektrifikasi 100% PELAYANAN DASAR dan meningkatkan kualitas hunian MBR b. Akses air minum layak
o Akses Air kepada
Penyelenggaraan sinergi air minum dan mencapai 100% (68.5% pada
sumber air bersih 100 %
sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota,
dan masyarakat tahun 2014)
o Permukiman kumuh 0% PENGUATAN KONEKTIVITAS Optimalisasi neraca air domestik c. Sanitasi layak mencapai 100%
Dimulainya pemanfaatan NASIONAL (60.5% pada tahun 2014)
Pembangunan Transportasi Multimoda dan
tenaga nuklir dan transportasi yang mendukung Sislognas. d. Akses perumahan layak
Membangun transportasi yang berorientasi mencapai 100%
pembangkit listrik lokal dan kewilayahan.
Membangun transportasi yang terintegrasi e. Kondisi mantap jalan mencapai
PENINGKATAN KETAHANAN dengan investasi untuk mendukung Koridor 100% (94 % pada tahun 2014)
Gambaran Umum AIR, PANGAN DAN ENERGI Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri,
dan pusat-pusat pertumbuhan. f. Biaya logistik menurun menjadi
saat ini Mendorong pembangunan fixed/wireline 20% terhadap PDB (27% pada
1. Kondisi jalan khususnya jalan
broadband infrastruktur broadband di
daerah perbatasan negara.
tahun 2014)
daerah kurang memadai PENGEMBANGAN SISTEM Mempercepat implementasi e-government g. Pangsa Pasar Angkutan Umum
2. Pembangunan Kereta api masih
dengan mengutamakan prinsip keamanan, menjadi 32% (23% pada tahun
TRANSPORTASI MASSAL interoperabilitas dan cost effective.
2014)
terbatas. PERKOTAAN Mengembangkan Transportasi Massal
3. Kurang berimbangnya komposisi Perkotaan h. Fixed broadband populasi 30%
moda dalam bidang transportasi Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa
(kota) dan 6% (desa) dan mobile
4. Kinerja yang kurang kompetitif PENINGKATAN EFEKTIVITAS, Peningkatan cakupan pemenuhan dan broadband 100% populasi
dari sektor Pelabuhan SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN kualitas layanan air baku i. Areal irigasi yang dilayani
Pengendalian daya rusak air
5. Jaringan Transportasi Udara DALAM PENYEDIAAN Peningkatan kapasitas kelembagaan, waduk menjadi 20% (11% pada
yang melebihi kapasitas INFRASTRUKTUR ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam tahun 2014)i.
pengelolaan sumber daya air
6. Rendahnya Rasio Elektriikasi – j. Kapasitasi air baku menjadi
Krisis Energi 109,5 m3/detik
7. Kurangnya infrastruktur sumber
daya air – Krisis Pangan dan KERANGKA PELAKSANAAN
Managemen Bencana
8. Kapasitas cadangan air masih Kerangka Pendanaan: Kerangka Regulasi Kerangka
terbatas– Krisis Air APBN dan Non-APBN Kelembagaan
8
2015 – 2019 SASARAN POKOK RPJMN 2015 – 2019
FRASTRUKTUR BIDANG INFRASTRUKTUR
SASARAN
Arahan RPJPN ISU STRATEGIS KEBIJAKAN & STRATEGI
RPJMN 2015-2019
SASARAN
(untuk RPJMN III)
ATEGI
Peningkatan bauran energi (diversifikasi
PENINGKATAN
RPJMN 2015-2019
energi), konservasi energi dan iklim
investasi infrastruktur energi dan
Pemenuhan Infrastruktur KETERSEDIAAN ketenagalistrikan a. Rasio elektrifikasi mencapai
dasar: INFRASTRUKTUR Peningkatan peran pemerintah daerah 100% (81,4% pada tahun 2014)
dalam penyediaan rumah baru layak huni
o PELAYANAN DASAR b. Akses air minum layak
ersifikasi Rasio Elektrifikasi 100% dan meningkatkan kualitas hunian MBR
Penyelenggaraan sinergi air minum dan mencapai 100% (68.5% pada
klim o Akses Air kepada
sumber air bersih 100 %
sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota,
dan masyarakat tahun 2014)
an c. Sanitasi layak mencapai 100%
o
a. Rasio elektrifikasi mencapai
Permukiman kumuh 0%
Dimulainya pemanfaatan
PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL
Optimalisasi neraca air domestik
(60.5% pada tahun 2014)
100% (81,4% pada tahun 2014)
Pembangunan Transportasi Multimoda dan
daerah tenaga nuklir dan transportasi yang mendukung Sislognas. d. Akses perumahan layak
layak huni Membangun transportasi yang berorientasi mencapai 100%
nian MBR b. Akses air minum layak
pembangkit listrik lokal dan kewilayahan.
Membangun transportasi yang terintegrasi e. Kondisi mantap jalan mencapai
num dan mencapai 100% (68.5% pada
Gambaran Umum
PENINGKATAN KETAHANAN
AIR, PANGAN DAN ENERGI
dengan investasi untuk mendukung Koridor
Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri,
100% (94 % pada tahun 2014)
f. Biaya logistik menurun menjadi
bupaten/kota,
tahun 2014)
saat ini
dan pusat-pusat pertumbuhan.
Mendorong pembangunan fixed/wireline 20% terhadap PDB (27% pada
c. Sanitasi layakjalan
mencapai 100% tahun 2014)
broadband infrastruktur broadband di
ik 1. Kondisi jalan khususnya daerah perbatasan negara.
daerah kurang memadai Mempercepat implementasi e-government g. Pangsa Pasar Angkutan Umum
2. (60.5% pada tahun
Pembangunan Kereta api masih 2014) PENGEMBANGAN SISTEM
TRANSPORTASI MASSAL
dengan mengutamakan prinsip keamanan,
interoperabilitas dan cost effective.
menjadi 32% (23% pada tahun
ultimoda dan 2014)
Sislognas. 3.
d. Akses
terbatas. perumahan
Kurang berimbangnya komposisi
layak PERKOTAAN Mengembangkan Transportasi Massal
Perkotaan h. Fixed broadband populasi 30%
berorientasi mencapai
moda dalam 100%
bidang transportasi Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa
4. Kinerja yang kurang kompetitif broadband 100% populasi
terintegrasi e.sektor
dari Kondisi mantap jalan mencapai
Pelabuhan
PENINGKATAN EFEKTIVITAS,
SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN
Peningkatan cakupan pemenuhan dan
kualitas layanan air baku i. Areal irigasi yang dilayani
100% (94 % pada tahun 2014)
Pengendalian daya rusak air
kung Koridor 5. Jaringan Transportasi Udara DALAM PENYEDIAAN Peningkatan kapasitas kelembagaan, waduk menjadi 20% (11% pada
usus, Industri, yang melebihi kapasitas INFRASTRUKTUR ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam tahun 2014)i.
6. f. Biaya logistik menurun menjadi
Rendahnya Rasio Elektriikasi – pengelolaan sumber daya air
j. Kapasitasi air baku menjadi
Krisis Energi 109,5 m3/detik
d/wireline 7. 20%infrastruktur
Kurangnya terhadapsumberPDB (27% pada
band di tahun 2014)
daya air – Krisis Pangan dan
Managemen Bencana
KERANGKA PELAKSANAAN
government 8. g. Pangsa
Kapasitas Pasar
cadangan Angkutan APBN
air masih Umumdan Non-APBN
Kerangka Pendanaan: Kerangka Regulasi Kerangka
Kelembagaan
terbatas– Krisis Air
keamanan,
tive.
menjadi 32% (23% pada tahun 8
Massal 2014)
h. Fixed broadband populasi 30%
rigasi/rawa
han dan broadband 100% populasi
i. Areal irigasi yang dilayani
agaan, waduk menjadi 20% (11% pada
uan dalam tahun 2014)i.
j. Kapasitasi air baku menjadi
109,5 m3/detik
RPJM PROVINSI BANTEN 2018-2022
1 TUJUAN
21 SASARAN
1 STRATEGI
PEMBANGUNAN PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN :
 peningkatan kualitas kaw asan permukiman kumuh menurut prinsip dan pergeseran paradigma yang dikembangkan
sebagai prasyarat pembangunan perkotaan ke depan.
 Penanganan kumuh tidaklah terbatas pada peningkatan kualitas fisik semata, melainkan berorientasi pada
perbaikan penghidupan dan peri-kehidupan penghuninya, serta tidak terlepas dari dimensi perkotaan lainnya.
“KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING”
(2015 – 2045)
Pilar Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing
1 2 3
Kota Layak yang Kota Hijau yang Kota Cerdas yang
aman dan berketahanan berdaya saing
nyaman iklim dan dan berbasis
bencana teknologi
Strong Neighboorhoods Green Openspace Smart Economy
W alkable Green W aste Smart People
Affordable Green Transportation Smart Governance
Comfortable Green W ater Smart Mobility
Cultural Green Energy Smart Environment
Connectivity Green Building Smart Living
Resilience
4 Membangun keterkaitan dan manfaat 5
Membangun IDENTITAS PERKOTAAN
antarkota dan desa-kota dalam SISTEM
INDONESIA berbasis karakter fisik,
PERKOTAAN NASIONAL berbasis
keunggulan ekonomi, budaya lokal
kewilayahan
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011, TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
 penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni
rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan
 menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat sehingga
merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya.
 Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik
secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh dapat dikatakan sebagai cermin dari kemiskinan, karena pada
umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan perkotaan.
PENINGKATAN PENETAPAN PERMUKIMAN

PENCEGAHAN PEMUGARAN PEREMAJAAN
KUALITAS LOKASI KEMBALI
Keputusan Walikota Serang :

No.663/Kep65-Huk/2015
Ruang Lingkup DED Penanganan

Kawasan Kumuh
Kelurahan Terondol
• melaksanakan pembuatan dokumen rancangan teknik terinci (detailed engineering design)
pembangunan dan pengembangan kawasan kumuh yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan dan memenuhi standar kualitas persyaratan desain di bidang perumahan dan
MAKSUD permukiman.
• mendapatkan produk rancangan teknik terinci (detailed engineering design) penanganan

kawasan kumuh kewenangan provinsi sebagai dokumen pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan
TUJUAN konstruksinya
• Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di wilayah tersebut;

• Teridentifikasinya topografi kawasan kumuh di wilayah tersebut;
• Ditetapkannya tipologi kawasan kumuh yang ada;
• Terumuskannya strategi penataan kawasaN kumuh berdasarkan hasil penetapan tipologi;
SASARAN
• Terumuskannya tahapan program dan kegiatan penataan kawasan kumuh yang ada;
• Tersusunnya rancangan teknis terinci penangan kawasan kumuh.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
8. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan dan Permukiman di Daerah;
12. Permen PUPR RI No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria Teknis Jalan;
13. Permen PUPR RI No 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga;
14. Permen PUPR RI No. 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
15. Permen PUPR RI No. 12 /PRT/M/2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
16. Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Banten 2010-2030.
17. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2008 Pedoman Penyedian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka di Kawasan Perkotaan
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
19. Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 40/SE/DC/2016 Pedoman Umum Program Kota Tanpa
Kumuh
Skema Satuan Unit Perumahan Dan Kawasan Permukiman Sesuai UU Nomor 1 Tahun 2011
PERUMAHAN adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik Lingkungan Hunian Skala Perumahan
perkotaan maupun perdesaan yang Besar/Kasiba
dilengkapi dengan PSU sebagai hasil
upaya pemenuhan rumah layak huni Permukiman
(UU PKP Pasal 1 angka 2) Permukiman/Lisiba
Perumahan Lingkungan
Skala Besar Hunian
Kawasan
Permukiman
Kawasan Fungsi Lain/

Bukan Permukiman
Pelayanan Sosial
Kegiatan Ekonomi
KAWASAN FUNGSI Jasa Pemerintahan

LAIN/KWS. BUKAN
PERMUKIMAN
Perumahan mendukung
Kawasan Fungsi Lain Pusat Kws. Perkim
KAWASAN PERMUKIMAN adalah
LINGKUNGAN HUNIAN bagian dari lingkungan hidup diluar
adalah bagian dari
Pusat Lingk. Hunian
PERMUKIMAN adalah bagian dari kawasan lindung baik berupa kawasan
lingkungan hunian yang terdiri atas kawasan permukiman perkotaan maupun kawasan
lebih dari satu satuan perumahan yang terdiri atas lebih dari
Pusat Permukiman
perdesaan yang berfungsi sebagai
yang mempunyai PSU serta satu satuan permukiman
mempunyai penunjang kegiatan lingkungan tempat tinggal atau Pusat Perumahan
(UU PKP Pasal 1 angka 4) lingkungan hunian dan tempat
fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan (UU PKP Pasal 1 kegiatan yang mendukung
angka 5) perikehidupan dan penghidupan (UU
PKP pasal 1 angka 3 )
• Ruang lingkup wilayah pekerjaan
RUANG DED Penanganan Kawasan Kumuh
LINGKUP Kewenangan Provinsi di Kelurahan
WILAYAH Trondol, Kecamatan Serang, Kota
Serang
• Persiapan
RUANG • Survey
LINGKUP
KEGIATAN • Perencanan Teknis Awal
• Perencanaan Teknis Akhir
• Persiapan Pendahuluan
• Survey dan Investigasi Lapangan
• Analisa Data dan Perhitungan
RUANG Infrastruktuk Dasar
LINGKUP • Perencanaan Desain dan
PEKERJAAN Penggambaran
• Perhitungan RAB dan Spesifikasi
Teknis
• Pelaporan
Program Permukiman
Kumuh Pusat
Bantuan Teknis
Inventarisasi Kaw. Kumuh Identifikasi Penyiapan Implementasi

Terpilih/ Program Perangkat Program
Disepakati Penanganan Penanganan Penanganan
Kota Kaw. Kumuh
Program Permukiman
Kumuh Daerah
Kaw. Kumuh
METODE PENJELASAN
STUDI LITERATUR & REVIEW • literatur digunakan untuk mengkaji kriteria & indikator kawasan kumuh , studi -studi kawasan kumuh di kawasan
studi, serta program peremajaan yang pernah dilakukan.
• Review digunakan untuk mengkaji kebijakan dan strategi penanganan permukiman dalam RTRW, SPPIP, RPKPP,
SK Kumuh dan sejenisnya
KAJIAN DATA PRIMER & kondisi wilayah perkotaan di Wilayah Kelurahan Terondol khususnya pada data-data di kawasan yang diduga
SEKUNDER merupakan permukiman kumuh
FGD Untuk pendalaman kajian data dan informasi, apabila diperlukan dapat dilakukan Focus Group Discussion (FGD)
dengan peserta terbatas yang berasal dari satu kelompok tertentu dan dengan topik bahasan diskusi tertentu pula
RENCANA PENANGANAN/ PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN KUMUH
LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
Merumuskan skenario pentahapan pencapaian kota  Skenario pencapaian kota bebas kumuh dan tindak lanjut
bebas kumuh, desain kawasan dan tindak lanjut pengendalian keberlanjutan pembangunan kota
pengendalian.  Desain kawasan dan skenario pencapaian kota bebas kumuh
Merumuskan rencana aksi dan memorandum  Rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
keterpaduan program untuk skala kota dan skala kumuh untuk skala kota, skala kawasan dan skala komunitas.
Kawasan  Rencana investasi dan pembiayaan permukiman kumuh prioritas
 Memorandum keterpaduan program pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh
Menentukan skala prioritas penanganan permukiman  Skala prioritas penanganan permukimaN kumuh.
kumuh berdasarkan readiness criteria, penanganan
pembangunan yang berkelanjutan dan pertimbangan
lain
Merumuskan konsep tematik & skenario pencegahan  Konsep tematik dan skenario pencegahan dan peningkatan kualitas
dan peningkatan kualitas kawasan kumuh prioritas kawasan permukiman kumuh prioritas
Menyusun rencana investasi & pembiayaan kawasan  Rencana investasi dan pembiayaan kawasan permukiman kumuh
kumuh prioritas prioritas
Bersama pemangku kepentingan perencanaan  Perselenggaranya perencanaan partisipatif (pelaksanaan RKM dan
partisipatif di kawasan prioritas meliputi : penyepakatankomponen DED) di kawasan permukiman kumuh
- Pelaksanaan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) prioritas
- Penyepakatan Komponen DED  Disusunnya agenda tindak lanjut oleh pemangku kepentingan di
kabupaten/kota
PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS
LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
Menyusun desain teknis, meliputi : Peta rinci/ siteplan Visualisasi pendukung
- Penyusunan peta rinci/siteplan perancangan
- Penyusunan (dokumentasi drone, animasi 3D) visualisasi
pendukung
perancangan
Menyusun daftar rencana & pengukuran detail  Menyusun daftar rencana & pengukuran detail
komponen infrastruktur : komponen infrastruktur
 Kondisi Fisik Bangunan Rumah Tidak Layak  Data hasil pengukuran detail komponen
Huni infrastruktur
 Jalan lingkungan;
 kondisi drainase lingkungan;
 kondisi pelayanan air minum/baku;
 kondisi pengeolaan air limbah;
 kondisi pengelolaan persampahan; dan
 kondisi proteksi kebakaran;
 RTH/Ruang Publik
Menyusun Detailed Engineering Design / DED  DED (gambar kerja, RAB, RKS) komponen
(gambar kerja, RAB, RKS)  infrastruktur permukiman
LINGKUP PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS & PENANGANAN KAWASAN KUMUH
LINGKUP PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS & PENANGANAN KAWASAN KUMUH
PETA ADMINISTRASI KECAMATAN SERANG
Kelurahan Terondol
JUMLAH PENDUDUK KEC. SERANG TAHUN 2017
SK Walikota Serang No : 663/Kep,65-Huk/2015
Kecamatan Kampung kumuh Luas (Ha) Koordinat
Terondol Kp. Terondol, Kp Kubangapu, Kp Kesawon 13,59 X: 106’11”12,5868 Y : 6’06”5,2588
Kelurahan Terondol
Peta sebaran Kawasan Kumuh Kel. Terondol
Faktor Penyebab Kekumuha Kel. Terondol

(Hasil Identifikasi Lapangan)
Sebaran Kawasan Permukiman Kumuh 2018

(hasil identifikasi Lapangan & diskusi Pihak Kelurahan,BKM Terondol
No Lingkungan/Kampung RT RW Lua s (Ha)
Lingkungan Gang Kenari
1 RT 01 RW 01 0,42
Teondol
2 Lingkungan Kubang Apu RT 01 RW 02 1,44
Lingkungan Kubang Apu
3 RT 05 RW 02 1,20
Impres
4 Lingkungan Kesawn Selatri RT 04 RW 02 5,25
5 RT 01 RW 03 2,35
Kidul
6 Lingkungan Kesawon Baru RT 03 RW 03 3,02
J umlah 13,68
PETA SEBARAN KAWASAN KUMUH KEL. TERONDOL
SEBARAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH 2018

(HASIL IDENTIFIKASI LAPANGAN & DISKUSI PIHAK KELURAHAN,BKM TERONDOL
N
Lingkungan/Kampung RT RW Lua s (Ha)
o
Lingkungan Gang Kenari
1 RT 01 RW 01 0,42
Teondol
2 Lingkungan Kubang Apu RT 01 RW 02 1,44
3 RT 05 RW 02 1,20
Impres
Lingkungan Kesawn
4 RT 04 RW 02 5,25
Selatri
5 RT 01 RW 03 2,35
Kidul
Lingkungan Kesawon
6 RT 03 RW 03 3,02
Baru
J umlah 13,68
FAKTOR PENYEBAB KEKUMUHAN DI KELURAHAN TERONDOL
(HASIL IDENTIFIKASI LAPANGAN & DISKUSI PIHAK KELURAHAN,BKM TERONDOL)
No Lingkungan/Kampung RT RW Luas (Ha) FAKTOR PENYEBAB KEKUMUHAN
 bangunan rumah permanen yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan

1 Lingkungan Gang Kenari Teondol RT 01 RW 01 0,42
termasuk dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
2 Lingkungan Kubang Apu RT 01 RW 02 1,44  RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)

 Kualitas Drainase dan sistem drainase yang tidak terhubung dan
3 Lingkungan Kubang Apu Impres RT 05 RW 02 1,20 terintegrasi dengan sistem drainase kawasan (darinase lingkungan ke
drainase sekunder)
 Kualitas jalan yang buruk masih banyak terdapat jalan lingkungan dengan
kondisi tanah dan belum terlayani jalan lingkungan dengan persyaratan
4 Lingkungan Kesawon Selatri RT 04 RW 03 5,25 teknis yang sesuai;
 Belum terbangunannya saluran/drainase yang sesuai persyaratan teknis
sehingga menyebabkan kawasan rawan genangan atau banjir.
 Kualitas jalan yang buruk masih banyak terdapat jalan lingkungan dengan
kondisi tanah dan belum terlayani jalan lingkungan
5 Lingkungan Kubang Apu Kidul RT 01 RW 03 2,35
sehingga menyebabkan kawasan rawan genangan atau banjir;
6 Lingkungan Kesawon Baru RT 03 RW 03 3,02
sehingga menyebabkan kawasan rawan genangan atau banjir;
Jumlah 1 3 ,68
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Gang Kenari Terondol RT 01/RW01
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Kubang Apu RT 01/RW02
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Kubang Apu Impres RT 05/RW02
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Kubang Apu Kidul RT 01/RW03
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Kesawon Baru RT 03/RW03
Peta sebaran Kawasan Kumuh Lingkungan Kesawon Selatri RT 04/RW03
Tipologi Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Terondol
INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KEKUMUHAN KEL. TERONDOL 2018
INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KEKUMUHAN KEL. TERONDOL 2018
PENILAIAN PENENTUAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN KUMUH KEL TERONDOL TAHUN 2018
SKALA PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN KUMUH KEL TERONDOL
1) RENCANA KONSEP PENANGANAN KAWASAN RAWAN BANJIR KELURAHAN TERONDOL
KAWASAN RAWAN BANJIR
KONSEP PENANGANAN KAWASAN/LINGKUNGAN

1) Pemliharaan/pengerukanSaluran Drainase Primer dan Sekunder yang mengalamai sedimentasi
2) Pembuatan Lubang Biopori pada saluran drainase/pembuangan air hujan
1) RENCANA KONSEP PENANGANAN KAWASAN RAWAN BANJIR KELURAHAN TERONDOL
KAWASAN RAWAN BANJIR
KONSEP PENANGANAN KAWASAN/LINGKUNGAN

3) Sumur Resapan
2) SEBARAN LOKASI PENANGANAN RAWAN BANJIR LINGKUNGAN KELURAHAN TERONDOL
Koordinat
Jumlah Sumur
No L ingkungan/Kampung RT RW
Resapan X Y
106,184648 -6,101775
1 Lingkungan Kubang Apu Impres RT 05 RW 02 2
106,185076 -6,101932
106,18144 -6,105824
106,181379 -6,105445
106,181407 -6,105017
106,181397 -6,104576
106,181433 -6,104116
106,18147 -6,103665
106,181507 -6,103208
2 Lingkungan Kesawn Selatri RT 04 RW 02 15 106,18156 -6,102759
106,181904 -6,102649
106,18192 -6,103024
106,182187 -6,103255
106,181861 -6,104322
106,182046 -6,103978
106,181173 -6,103508
106,18109 -6,103043
106,183835 -6,104565
106,183708 -6,104773
106,184118 -6,104782
3 Lingkungan Kubang Apu Kidul RT 01 RW 03 6
106,183658 -6,104938
106,184125 -6,104963
106,184252 -6,104801
106,180026 -6,107446
106,179951 -6,10786
106,180346 -6,107257
106,180482 -6,106832
106,180832 -6,106773
4 Lingkungan Kesawon Baru RT 03 RW 03 10
106,181267 -6,106903
106,181574 -6,106574
106,180649 -6,107187
106,180582 -6,107597
106,180191 -6,107746
3) LOKASI DAN KONSEP DESAIN PENANGANAN RAWAN BANJIR LINGKUNGAN KESAWON BARU
3) LOKASI DAN KONSEP DESAIN PENANGANAN RAWAN BANJIR LINGKUNGAN KUBANG APU IMPRES
2) RENCANA KONSEP PENANGANAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN MENURUT POLA PENANGANAN DENGAN PEMUGARAN PERMUKIMAN KUMUH
RTLH
(Hasil identifkasi dan verifikasi Data
Tahun 2018)
TATACARA VERIFIKASI DATA RTLH

BDT (TNP2K) – Dirjen Penyediaan perumahan – Direktorat Rumah
Swadaya 2017
Indikator Penilaian
RENCANA KONSEP PENANGANAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN MENURUT POLA PENANGANAN DENGAN PEMUGARAN PERMUKIMAN KUMUH
RENCANA KONSEP PENANGANAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN MENURUT POLA PENANGANAN DENGAN PEMUGARAN PERMUKIMAN KUMUH
KEBUTUHAN, JENIS DAN KOMPONEN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH TERONDOL
PETA PROGRAM PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH TERONDOL
B
B
A C D E
F
E F
PROFIL PENANGANAN RTLH LINGKUNGAN GANAG KENARI RT 01/RW 01
PROFIL PENANGANAN (KONSEP DESAIN) RTLH LINGKUNGAN GANAG KENARI RT 01/RW 01
PETA PROGRAM PENANGANAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KUMUH LINGKUNGAN KUBANG APU RT 01/RW 02
PROFIL PENANGANAN RTLH LINGKUNGAN KUBANG APU RT 01/RW 02
KONSEP DESAIN PENANGANAN MCK LINGKUNGAN KUBANG APU RT 01/RW 02
PENANGANAN DRAINASE LINGKUNGAN KUBANG APU CIBUAH INDAH RT 05/RW 02
PROFIL PENANGANAN DRAINASE DAN KONSEP DESAIN LINGKUNGAN KUBANG APU CIBUAH IMPRES RT 05/RW 02
PETA PENANGANAN JALAN DAN DRAINASE LINGKUNGAN KUBANG APU KIDUL RT 01/RW 03
PROFIL PENANGANAN JALAN DAN KONSEP DESAIN LINGKUNGAN KUBANG APU KIDUL RT 01/RW 03
PETA PENANGANAN JALAN DAN DRAINASE LINGKUNGAN KESAWON SELATRI RT 04/RW 03
PETA SEBARAN PROTEKSI KEBAKARAN KESAWON SELATRI RT 04/RW 03
KONSEP DESAIN PROTEKSI KEBAKARAN KESAWON SELATRI RT 04/RW 03
KONSEP DESAIN PROTEKSI KEBAKARAN KESAWON SELATRI RT 04/RW 03
PETA PENANGANAN INFRASTRUKTUR KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (DRAINASE LEBAR 30cm – SISTEM TERTUTUP) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (DRAINASE LEBAR 50cm – SISTEM TERBUKA) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (DRAINASE LEBAR 100cm – SISTEM TERTUTUP) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (DRAINASE LEBAR 150cm-SISTEM TERBUKA) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (MCK UMUM SEPTIC TANK) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (MCK UMUM SEPTIC TANK) KUMUH KESAWON BARU RT 03/RW 03
KONSEP DESAIN INFRASTRUKTUR (RTH) Kel. Terondol

Executive Summary

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Executive Summary

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

DED PENANGANAN KAWASAN KUMUH

II. PENDEKATAN & METODOLOGI

III. TINJAUAN KEBIJAKAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. ANALISIS PENANGANAN KAWASAN KUMUH

VI. KONSEP DESAIN PENANGANAN KAWASAN KUMUH

PENINGKATAN PENETAPAN PERMUKIMAN

Keputusan Walikota Serang :

Ruang Lingkup DED Penanganan

• mendapatkan produk rancangan teknik terinci (detailed engineering design) penanganan

• Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di wilayah tersebut;

Kawasan Fungsi Lain/

KAWASAN FUNGSI Jasa Pemerintahan

Inventarisasi Kaw. Kumuh Identifikasi Penyiapan Implementasi

Faktor Penyebab Kekumuha Kel. Terondol

Sebaran Kawasan Permukiman Kumuh 2018

SEBARAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH 2018

No Lingkungan/Kampung RT RW Luas (Ha) FAKTOR PENYEBAB KEKUMUHAN

 bangunan rumah permanen yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan

2 Lingkungan Kubang Apu RT 01 RW 02 1,44  RTLH (Rumah Tidak Layak Huni)

SKALA PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN KUMUH KEL TERONDOL

KONSEP PENANGANAN KAWASAN/LINGKUNGAN

KONSEP PENANGANAN KAWASAN/LINGKUNGAN

TATACARA VERIFIKASI DATA RTLH

Anda mungkin juga menyukai