Anda di halaman 1dari 34

KEBERLANJUTA

N PENANGANAN
KUMUH

Disusun dan disarikan dari berbagai sumber oleh:


Dikdik Herdiana
Knowledge Management Specialist Advisory KOTAKU
1 Alasan Normatif

2 Alasan Substansial

3 Aspek Keberlanjutan

4 Fakta Potensi Keberlanjutan

5 Tantangan

6 Strategi

Outline
Alasan Normatif 1
Perlunya Keberlanjutan Penanganan Kumuh
ALASAN NORMATIF KEBERLANJUTAN PENANGANAN KUMUH
• Pasal 28 H ayat 1 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
UUD 1945 bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

UU No. 1 Tahun 2011


• Pasal 94-104 Ketentuan terkait Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
tentang Perumahan dan Kawasan terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permukiman

• Lampiran D Pembagian Urusan Bidang Perumahan dan Kawasan


UU No. 23 Tahun 2014 tentang Permukiman
Pemerintahan Daerah • Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
• Pencegahan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh

PP No. 14 Tahun 2016 tentang • Pasal 102-121: Ketentuan lebih lanjut terkait Pencegahan dan
Penyelenggaraan Perumahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kawasan Permukiman Kumuh

Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018


tentang Pencegahan dan • Pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah daerah, dan setiap orang dalam
penyelenggaraan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
Peningkatan Kualitas Perumahan permukiman kumuh
Kumuh dan Permukiman Kumuh

Permen PUPR NO.12 Tahun 2020 •Pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah daerah, dan masyarakat
Tentang Peran Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Perumahan & khususnya dalam penyelenggaraan perumahan dan Kawasan
Kawasan Permukiman permukiman melaluai Pokja PKP dan Forum PKP
Alasan Substansial 2
Perlunya Keberlanjutan Penanganan Kumuh
KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUMAHAN & KAWASAN PERMUKIMAN
RPJMN TAHUN
2020-2024
RPJPN 2005-2025

SDGs Target 11.1

Meningkatkan akses masyarakat Terpenuhinya kebutuhan hunian Pada tahun 2030, memastikan akses
secara bertahap terhadap yang dilengkapi dengan prasarana seluruh lapisan masyarakat terhadap
perumahan dan permukiman layak dan sarana pendukungnya bagi rumah yang layak, aman, dan
dan aman yang terjangkau. Strategi seluruh masyarakat yang didukung terjangkau serta meningkatkan kualitas
dilakukan melalui tiga pendekatan oleh sistem pembiayaan perumahan permukiman kumuh
utama, jangka panjang yang berkelanjutan,
a) Sisi permintaan (demand side) efisien, dan akuntabel untuk
b) Sisi pasokan (supply side) mewujudkan kota tanpa
c) Enabling environment permukiman kumuh
.

Pencapaian kota tanpa permukiman


Intervensi dari sisi peningkatan akses Penanganan permukiman kumuh melalui
kumuh melalui intervensi berbagai
masyarakat terhadap hunian layak dan peningkatan akses masyarakat terhadap rumah
sektor, baik perumahan, infrastruktur,
aman yang terjangkau. layak, aman, dan terjangkau
dan pembiayaan. 6

SUMBER: Bappenas, 2019


KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUMAHAN & KAWASAN PERMUKIMAN

SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN 2005-2025 (UU 17/2007)


Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
Dasar Regulasi Ditandai oleh

 Undang Undang Dasar Pasal 28 Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya
(h) bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang
 Undang-Undang No. berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh
39/2009 tentang Hal Asasi
Manusia
 Undang-Undang No. 1/2011 Hunian layak yang terjangkau
tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Lingkungan dan pelayanan KOTA YANG INKLUSIF
Agenda Pembangunan infrastruktur dasar permukiman DAN LAYAK HUNI.
yang layak, termasuk air minum
 Sustainable Development Goals dan sanitasi

 National Urban Agenda


Kepastian Bermukim (secure tenure)

7
SUMBER: Bappenas, 2019
PEMBANGUNAN PERMUMAHAN & KAWASAN PERMUKIMAN
(RPJMN 2020-2024 & SDG 2030)
MENJAMIN KETERSEDIAAN SERTA PENGELOLAAN AIR
BERSIH DAN SANITASI YANG BERKELANJUTAN UNTUK
SEMUA
Target 6.1
R P JM
N 20 Pada tahun 2030, mencapai akses universal air minum yang merata, aman, dan
2015 15 -
2 019 terjangkau untuk semua.
Target 6.2

RPJMN 2020 - 2024 2019


Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai
dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat
70% Rumah Layak Huni (Akses rumah tangga pada Rumah terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok
Layak Huni ) masyarakat rentan.
Target 6.3
Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan
pembuangan, dan meminimalkan produksi limbah berbahaya, mengurangi setengah
proporsi air limbah yang tidak diolah, meningkatkan daur ulang (recycle), serta
2021 penggunaan kembali (reuse) barang daur ulang.
90% layak 80% penanganan
(termasuk 15% aman) 0% 20% pengurangan MENJADIKAN KOTA DAN PERMUKIMAN INKLUSIF,
Rumah tangga yang Buang Air Besar Rumah tangga yang AMAN, TANGGUH, DAN BERKELANJUTAN
memiliki akses sanitasi layak Sembarangan (BABS) di memiliki akses sampah
terkelola dengan baik Target 11.1
dan aman Tempat Terbuka
(perkotaan) 2024 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman,
Tersedianya sistem layanan sanitasi terjangkau dan pelayanan dasar, serta menata kawasan kumuh
berkelanjutan
Target 11.6
Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan,
termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan
sampah kota.
SDGs 2030
Tersedianya layanan
sanitasi dan air minum
100% layak
(termasuk 15% aman)
10 juta sambungan
rumah
2030
yang terintegrasi di 3
kota Rumah tangga memiliki akses Rumah tangga dengan akses
air minum layak air minum perpipaan

Terpenuhinya akses air minum


layak dan aman
8
PERLUNYA KOLABORASI DAN KETERPADUAN PENANGANAN KUMUH

Berapapun luasnya, permukiman kumuh harus ditangani secara terpadu, memenuhi


keseluruhan berbagai aspek sebagai berikut:
Kewenangan
Pemerintah Pusat Infrastruktur Dasar
7 jenis infrastruktur
Penataan dan peningkatan kualitas
kawasan permukiman kumuh dengan
Penyediaan Sosial Ekonomi
luas >15 (lima belas) ha. Perumahan Menghubungkan
Pemerintah Provinsi Meningkatkan penataan
akses MBR permukiman kumuh
Penerbitan izin pembangunan dan terhadap dengan peningkatan
kapasitas ekonomi
pengembangan kawasan permukiman. rumah layak
dan kehidupan sosial
huni. Aspek Penting
Penataan dan peningkatan kualitas penghuninya.
Tidak dapat
kawasan permukiman kumuh dengan berdiri sendiri
luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan di
Rencana Tata
bawah 15 (lima belas) ha. Lahan Ruang
Pemerintah Kab/Kota Menjamin Penegakan tata ruang;
keamanan Zona perumahan MBR
Penataan dan peningkatan kualitas bermukim. dalam rencana tata
ruang
kawasan permukiman kumuh dengan
luas <10 (sepuluh).
Pembiayaan Perumahan
Meningkatkan akses MBR
terhadap pembiayaan perumahan
layak huni 9
SUMBER: Bappenas, 2019
TARGET PENGURANGAN KUMUH
Capaian Target Target Total
Th 2020 Th 2021 Th 2022 Potensi
KOTAKU
10.855
1.991 2000 382 Ha 4.373*
Ha Ha Ha

* Sesuai target Renstra PUPR

4.373 Ha
(40,3%)

Potensi Kontribusi
NSUP 2020-2022

 Capaian penanganan permukiman kumuh s/d 2019 = 32.222 Ha (84% dari target RPJMN 2015-2019 seluas 38.431 Ha);
 Permukiman kumuh seluas 6.209 Ha yang tersebar di 97 kota/kab, berada di lahan ilegal (bantaran sungai, tepi pantai dll) sehingga tidak bisa
ditangani KOTAKU;
 Target RPJMN 2020-2024 seluas 10.855 Ha (Target Kontribusi KOTAKU s.d Th 2022 seluas 4.373 Ha);
 Potensi Kontribusi 2020-2022 KOTAKU seluas 4.373 Ha (40,3%).
KEBERPIHAKAN PADA KAUM MARGINAL
Penyebab berkembangnya kawasan kumuh menurut City Alliance (lembaga internasional yang menangani hibah,
pengetahuan dan advokasi untuk kepentingan peningkatan kualitas permukiman kumuh di dunia) setidaknya ada 2 (dua)
hal, yaitu:

1. Pertumbuhan penduduk (Population growth); Seperti sudah dijelaskan dimuka, pertumbuhan penduduk perkotaan di
dunia bisa terjadi umumnya karena urbanisasi, atau migrasi antar kota dan juga pertumbuhan penduduk alami. Adalah
penyumbang terbesar dari tumbuhnya kawasan-kawasan kumuh di perkotaan.

2. Tata Kelola Pemerintahan (Governance); Ketidakmampuan pemerintah dalam hal menyediakan permukiman yang
layak untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya. Respon pemerintah yang lamban dalam
menanggapi urbanisasi juga memicu pertumbuhan kawasan kumuh. Urbanisasi membutuhkan perumahan yang
terjangkau yang justru tidak mampu disediakan pemerintah atau swasta. Karena ketidak tersediaan hunian terjangkau,
masyarakat miskin mencari peluang sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan huniannya dengan menempati tanah
dan membangun gubuknya, atau menyewa rumah petak yang ada tanpa mempedulikan status tanahnya.

BAHWA PERJUANGAN UNTUK KAUM


MARJINAL HARUS TETAP DILANJUTKAN!!
ASPEK KEBERLANJUTAN
3
Penanganan Kumuh
ASPEK KEBERLANJUTAN PENANGANAN KUMUH

1. Keberlanjutan Kelembagaan; Bagaimana agar


Organisasi/Lembaga dan pranata/aturan main
(Perda kumuh,SK Kumuh, Siklus pembangunan,
Monitoring) yang telah dibangun tetap eksis dan
digunakan sebagai dasar/dimanfaatkan dalam
penanganan kumuh di daerah masing-masing
2. Keberlanjutan Pendanaan; Bagaimana setiap
tahun dianggarkan kegiatan penanganan kumuh
di Kawasan kumuh yang telah ditetapkan oleh
Bupati/Walikota sampai tidak ada lagi
permukiman kumuh di kota/kabupaten tersebut
3. Keberlanjutan Infrastruktur; Seluruh infrastruktur
yang telah dibangun telah diserah terimakan
kepada Pemerintah Daerah/Masyarakat dan
kemudian dikelola dengan baik oleh
Pemda/Masyarakat sehingga memiliki lifetime
yang panjang
UN-HABITAT
KERANGKA KEBERLANJUTAN PENANGANAN KUMUH
Bagaimana Melembagakan “Platform Kotaku” dalam Penanganan Kumuh
2
Perda Dukungan Regulasi SK
Kumuh Kumuh
Tingkat Kota
Forum
PKP
Pokja
PKP

Kota Layak
Huni dan
Tingkat Kel.
• Pendataan berkelanjutan
• Profil Kumuh
BKM
3 Siklus
KPP

4 Proses Kolaborasi
1 Dukungan
Kelembagaan MONITORING
Persiapan
5
MIS dan GIS
Terintegrasi
FAKTA-FAKTA POTENSI
KEBERLANJUTAN 4
Penanganan Kumuh
CAPAIAN KOLABORASI PENANGANAN KUMUH

LOKASI 2017 2018 2019 2020 TOTAL


PENCEGAHAN 52,8% 40,8% 43,7% 49,6% 45,9%
PENINGKATAN KUALITAS 47,2% 59,2% 56,3% 50,4% 54,1% Status Data : 30 Desember 2020
CAPAIAN KOLABORASI PENANGANAN KUMUH
(Berdasarkan Sumber Pendanaan)

Status Data : 30 Desember 2020


TINGKAT KEPUASAN
REVIEW DAN MASYARAKAT
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KOTAKU s/d TAHUN 2020

C. Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Program (Midterm)

PUAS PUAS PUAS

68,90% 94,70%
Sumber : Konsultan Evaluasi Independent Sumber : Pusat Studi Kependudukan dan Sumber : Konsultan Evaluasi Independent
(2019) Kebijakan-LSPK UGM (2019), (2019)

• Secara keseluruhan 68,90 s/d 94,70 % masyarakat merasa PUAS terhadap pembangunan infrastruktur,
baik dari aspek keberadaan maupun dampak infrastruktur;
• Kepuasan masyarakat ini dikarenakan (a) sesuai dengan kebutuhan masyarakat; (b) infrastruktur yang
dibangun secara umum berkualitas baik dan (c) memberikan dampak langsung di lingkungan tempat
tinggal mereka, yaitu menjadi lebih bersih, sehat, indah dan lebih nyaman;
• Meskipun tingkat kepuasan masyarakat saat midterm melampaui target KPI, namun perlu tetap menjadi
perhatian semua pihak bahwa masih terdapat 5,30 – 31,10 % masyarakat yang BELUM PUAS terhadap
hasil program
KOLABORASI: RTLHPELAKSANAAN
REVIEW DAN EVALUASI KOTA PEKALONGAN
PROGRAM KOTAKU s/d TAHUN 2020
RELOKASI

Kelurahan : Krapyak (skala Kawasan)


Jml Kepala Keluarga : 16 KK
Jarak Relokasi : 1,2 KM
Tipe Luas Rumah : 36 M
Harga Per Rumah : Rp. 90.000.000
Swadaya Harga Kapling : Rp. 30.000.000
Nilai Total : Rp. 83.884.000

Foto 0%

Foto 25% Foto 50% Foto 25% Foto 50%


INTEGRASI MIS
REVIEW DAN & GISPELAKSANAAN
EVALUASI : BIG DATAPROGRAM
(PANDALINI)
KOTAKU MANADO
s/d TAHUN 2020

2019 - Sekarang
Studio Big Data
- Portal Analisis Data (PANADA)
BHUMANDALA AWARDS - PANADA Tanta IVA
TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK - PANADA LINI
.
PENGHARGAAN BIG DATA

DIGITASI DATA DAN INFORMASI


• Baseline (by name by address) BERBASIS GEOSPASIAL TERPADU
• Peta Deliniasi Kumuh Kotaku
DAN TERKONEKSI KOTAKU
.
2017 MANADO (DIKOMANDO)
Studio Big Data dan Kotaku
KOLABORASI DATA KOTAKU DAN
COMMAND CENTER

2015
Menyiapkan Peta Dasar skala 1:5000 dan Peta Tematik
2016 - 2017
Sistem Informasi di tingkat Perangkat Daerah Tersedianya Peta Dasar (Peta
Citra, Peta Gedung/Bangunan) dan
SIGITA
Peta Tematik (Pola Ruang
- Command Center
Jaringan, Transportasi, Jaringan
- E-Gov Kota Manado
Jalan, Jaringan Telekomunikasi
2014 – 2017 (BTS), Air Bersih, Penerangan,
Penguatan SDM/ pelatihan BIG, Lapan, alat Jalan Umum, Deliniasi Kumuh,
ukur sederhana, GPS Geodetik, GIS, Batas Sempadan Jalan, Sempadan Sungai,
Wilayah, Penginderaan jauh, dll. Bidang Tanah, Batas Wilayah)
INTEGRASI MIS
REVIEW DAN & GISPELAKSANAAN
EVALUASI : BIG DATAPROGRAM
(PANDALINI)
KOTAKU MANADO
s/d TAHUN 2020
INTEGRASI MIS
REVIEW DAN & GISPELAKSANAAN
EVALUASI : RUMAHKUSIP GRESIK
PROGRAM KOTAKU s/d TAHUN 2020

Fitur GIS KOTAKU

KOTAKU menjadi salah satu MENU UTAMA


IMPLEMENTASI PLATFORM
REVIEW DAN EVALUASI KOTAKU:
PELAKSANAAN DAK
PROGRAM INTEGRASI
KOTAKU s/d TAHUN 2020

DAK Reguler DAK Integrasi

• Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di lokasi yang • Fokus menuntaskan masalah kumuh


terpisah • Penanganan terfokus di lokasi yang sama &
• Capaian pengurangan kumuh sulit untuk dinilai Pengurangan Kawasan kumuh dapat terlihat

Eksisting Terintegrasi
Bidang Air Minum Bidang Air Minum
SPAM Jaringan Perpipaan SPAM Jaringan Perpipaan
Lokasi Prioritas
SPAM Bukan Jaringan SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan Perpipaan

Bidang Sanitasi Bidang Sanitasi


SPALD-T SPALD-T Lokasi Prioritas
Lokasi Prioritas SPALD-S Terintegrasi
SPALD-S
Persampahan Persampahan

Bidang Perumahan Bidang Perumahan


Pembangunan Baru Pembangunan Baru Menu Tambahan
Peningkatan Kualitas • Jalan Lingkungan
Peningkatan Kualitas Lokasi Prioritas • Drainase
PSU PSU
KOLABORASI: DAK INTEGRASI KAB. KENDAL
KAB KENDAL, PROV JAWA TENGAH
Kondisi Eksisting LOKASI DELK
BARU UM

view to site view from site view to site view from site Septictank Komunal Lokasi TPS3R

KONSEP RENCANA PEREMAJAAN

Pengurangan Backlog Penanganan Air Limbah/ Sanitasi Penanganan Persampahan


DELK
BAR
LOK
ASI

UM

Penyediaan Septictank Komunal bagi masyarakat yang Penyediaan TPS3R pada lokasi yang tepat, disertai sosialisasi
U

Penyediaan perumahan dan PSUnya yang layak


dan nyaman bagi 170 KK Backlog MBR memiliki kloset tetapi tidak memiliki tangki septik masyarakat terkait pengelolaan sampah yang benar
TANTANGAN 5
Keberlanjutan Penanganan Kumuh
TANTANGAN: KEBERFUNGSIAN POKJA PKP

31;
10% 37; 12%

245;
78%

Berfungi Kurang Berfungsi Tidak Berfungsi

Sumber: Data FIC Des 2020


TANTANGAN: RESTRUKTURISASI & FORUM PKP
Restrukturisasi sesuai permen 12
150;
45%

180;
55%

Sesuai Permen 12 Belum sesuai

Pembentukan Forum PKP


12; 4%

318; 96%
Terbentuk Belum Terbentuk Sumber: Data FIC QS Restrukturisasi Juni 2021
TANTANGAN: PERENCANAAN PENANGANAN KUMUH

MEMILIKI PERENCANAAN KUMUH (RP2KPKP)

Belum Memiliki; 17;


6%

Memiliki RP2KPKP;
266; 94%

Memiliki RP2KPKP Belum Memiliki

Sumber: Data FIC Des 2020


TANTANGAN: PERENCANAAN PENANGANAN KUMUH

UPDATE SK PENGURANGAN
KUMUH
55; 19%

228; 81%

Update SK Pengurangan Kumuh Belum update

Sumber: Data FIC Des 2020


TANTANGAN: TINGKAT KEBERDAYAAN BKM

Tingkat keberdayaan bkm


25; 0%
671; 6% 240; 2%

9976; 91%

Awal Berdaya
Mandiri Menuju Madani
BAGAIMANA
TANTANGAN
KEBERLANJUTAN
DI DAERAH ANDA?
STRATEGI KEBERLANJUTAN
Penanganan Kumuh 6
STRATEGI: UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN

Penguatan Regulasi; Penyusunan Perda Kumuh, Update SK Kumuh

Penguatan Kelembagaan; Penguatan Pokja PKP dan Pembentukan Forum


PKP, Penguatan Forum BKM

Integrasi Perencanaan & Penganggaran (Penyesuaian RP2KPKPK,


Integrasi RPLP, Penguatan Siklus);

Peningkatan Kolaborasi

Integrasi MIS dan GIS

SILAHKAN RUMUSKAN STREATEGI DI DAERAH MASING-MASING…..


Thank you

Anda mungkin juga menyukai