Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIANPEKERJA PROGRAM KOTA

KOTAK
ANUMUMDANPERUMAHA TANPA
NRAKYAT KUMU
DIREKTORATJENDERAL H
CIPTAKARYA U

REFORMASI, ARAH
KEBIJAKAN
DAN ISU
PELAKSANAAN
PROGRAM
KOTAKU
J akarta, 21J anu
ari 2019
1
REFORMASIT
UJUANPROG
R A MK O T A K U

BERUB

5 TUJUA AH 3TUJUA
N MENJAD N
I
• Perbuahan jumlah tujuan program TIDAK MERUBAH target KPI
Program sebagaimana terdapat dalam dokumen PAD

• Diperlukan langkah-langkah kreatif & inovatif sehingga


dapat dipastikan seluruh KPI Program dapat dicapai
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN

0 Menurunnya Luas
Permukiman
Kumuh
0 Menurunnya Luas
Permukiman
Kumuh
1 Terbentuknya Kelompok
Perumahan dan Kawasan
Kerja 1
0 (PKP) di tingkat kabupaten/kota dalam
Permukiman
Mewujudkan

0
penanganan permukiman kumuh yang
2 berfungsi dengan
baik
kolaborasi
penanganan Kawasan
Tersusunnya rencana kumuh dari berbagai

0
permukiman
penanganan
tingkat
kumuh
kabupaten/kota dan tingkat
masyarakat
yang terintegrasi dalam
2 stakeholder

3 RPJMD
Mendukung peningkatan kesejahteraan
Masyarakat Berpenghasilan

0 Rendah
(MBR) melalui penyediaan
infrastruktur
dan kegiatan peningkatan penghidupan
0 Menyediakan
infrastruktur
masyarakat dalam upaya pencegahan
4 permukiman

3
dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh;

Terlaksananya aturan bersama


0 upaya perubahan perilaku hidup
sebagai
dan sehat masyarakat dan
bersih
Dilebur menjadi tujuan
baru no 03

5 kumuh
pencegahan
.
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN

Permukiman Kumuh Permukiman


Kumuh
0
1. Alokasi sumberdaya untuk menghasilkan output/outcome dengan target 0 Ha kumuh di
tahun
2019 (Target absolut 2019 sebesar 13.704,03 Ha)
2. Alokasi dana dimanfaatkan secara efektif dengan memprioritaskan penanganan 7
aspek kekumuhan yang memiliki skor numerik tinggi (3 dan 5)
3. Pendekatan penanganan kumuh melalui perencanaan skala kawasan (RP2KP-KP/MP)
terintegrasi dengan skala lingkungan (RPLP) → perlu sinkronisasi & harmonisasi
kegiatan d
n waktu pelaksanaan
a
4. Prioritas pada sektor air minum & sanitasi (air limbah rumah tangga, persampahan)
5. Pembangunan infrastruktur berkualitas baik serta mampu merubah wajah kawasan
6. TMC focus pada pengendalian pelaksanaan skala Kawasan dan OC/OSP focus
pada pengendalian pelaksanaan skala lingkungan.
SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN
Terbentuknya Kelompok PERUBAHAN
Kerja
Perumahan dan Kawasan
0 (PKP) di tingkat kabupaten/kota dalam
Permukiman Mewujudkan

0
penanganan permukiman kumuh yang kolaborasi
2 berfungsi dengan
baik
penanganan Kawasan
kumuh dari berbagai
Tersusunnya rencana

0
permukiman
penanganan
tingkat
kumuh
kabupaten/kota dan tingkat
yang terintegrasi dalam
masyarakat
stakeholder
2
3 RPJMD

• Penanganan permukiman kumuh berbagai sektor, kewenangan


melibatkan dan
membutuhkan pendanaan
• Disepakatinya data, yang
satubesar
perencanaan dan satu peta dalam
satu
penanganan kumuh &kolaborasi
pencegahan kumuh
• Penanganan permukiman kumuh dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan bila
dilakukan secara kolaborasi antar stakeholder (inkind/incash).
• Target minimal kolaborasi (inkind/incash) TA. 2019 sekitar Rp 5.3 trilyun
• Fasilitasi pemanfaatan alokasi dana Kelurahan Tahun 2019 untuk
penanganan & pencegahan mendukung
permukiman kumuh
• Kegiatan kolaborasi lebih difokuskan pada kegiatan di Kawasan kumuh
sehingga
berkontribusi nyata pada pengurangan kumuh
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN
Mendukung peningkatan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
kesejahteraan

0 melalui penyediaan infrastruktur dan


(MBR)
kegiatan
peningkatan penghidupan masyarakat dalam
upaya pencegahan dan peningkatan kualitas
Menyediakan
infrastruktur 0
4 permukiman
permukiman kumuh;
• Program Kotaku focus kepada pembangunan/rehabilitasi infrastruktur permukiman (7 Aspek
kekumuhan; skor ≥ 16)
3
• Skala lingkungan & kawasan saling terkoneksi
• Penyiapan dokumen DED; Safeguard; pelelangan skala Kawasan; penyiapan KSM dan pencairan
dana BDI tepat waktu, (seluruh pembangunan infrastruktur selesai sebelum TA 2019 berakhir)
• Infrastruktur terbangun harus : (a) berkualitas baik sesuai standar teknis; (b) berfungsi dan
terpelihara; (c) merubah wajah permukiman; (d) infrastruktur terbangun dapat mendorong
peningkatan livelihood masyarakat; dan (e) meningkatkan akses serta kepuasan bagi masyarakat
yang tinggal dikawasan kumuh
• Penyepakatan aturan bersama serta dapat dipastikan untuk dilaksanakan/diterapkan
• Fasilitasi perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mendukung terwujudnya
permukiman yang layak huni
• Fasilitasi dan penguatan kesadaran masyarakat dan pemda dalam menyediakan infrastruktur
untuk semua (infrastructure for all); gender equity; kesiapsiagaan terhadap bencana;
• Mendukung dan berpartisipasi dalam pencapaian tujuan SDGs, khususnya tujuan 6 dan 11
2 A
A
A
RAHKEBIJ
KANPROGR
MKOTAKUT
A HUN2019
• Melakukan pengendalian dan memastikan perencanaan, pelelangan

1 dan pelaksanaan kontruksi infrastruktur skala Kawasan tahun 2019


berjalan sesuai rencana yang ditetapkan
Pelaksanaan Pembangunan • TMC memastikan dan mengendalikan kesiapan DED; dokumen
infrastruktur permukiman
skala Kawasan yang pelelangan dan pelaksanaan pelelangan pembangunan infrastruktur
merubah wajah skala skala Kawasan TA. 2019 terlaksana paling lambat Mei 2019
kawasan
• TMC berkoordinasi intensif dengan OC/OSP untuk saling mendukung
OUTPUT:
Infrastruktur permukiman penugasan masing-masing sesuai dengan scope of work, termasuk
yang handal dan mekanisme delivery data skala Kawasan untuk dientry ke dalam MIS
berkualitas Kotaku
• Infrastruktur terbangun mampu merubah wajah permukiman sesuai
TARGE
T:
> 15 dengan “rencana disain perubahan wajah permukiman”
Ha • Infrastruktur terbangun tetap berkualitas baik sebagai
output
2 A
A
A
RAHKEBIJ
KANPROGR
MKOTAKUT
A HUN2019
• Sosialisai dan Pemberdayaan

2
Pencegahan dilakukan untuk
• Memfasilitasi pemerintah daerah & masyarakat melakukan
pemeliharaan asset infrastruktur sehingga tetap berkualitas
tumbuh dan
berkembangny baik dan berfungsi (functional)
a perumahan • Bersama Pemda meningkatkan kesadaran dan merubah
permukiman dan
kumuh
baru perilaku masyarakat terhadap Pola Hidup Bersih & Sehat
OUTPUT:
Tidak bertambahnya luas (PHBS)
kumuh baru • Berkoordinasi intensif dengan untuk mendorong alokasi APBD;
TARGE dana Kelurahan dan pemerintah Kota/Kabupaten dan
T:kota/kab
269
pemerintah Kel/Desa Dana Desa untuk mendukung kegiatan
pencegahan kumuh baru
2 A
A
A
RAHKEBIJ
KANPROGR
MKOTAKUT
A HUN2019
• Memastikan mengendalikan penyusunan DED

3
Penyelenggaraan
dan
dokumen safeguard skala lingkungan
lambatnya Pebruari 2019
dokumenselesai selambat-

• Memastikan dan mengendalikan penyusunan berkas pencairan BDI


dan

infrastruktur permukiman skala lingkungan sehingga pencairan BDI skala lingkungan Tahap-1
skala lingkungan berbasis pada bulan Pebruari-Maret 2019
masyarakat. • Alokasi dana program kegiatan skala lingkungan dimanfaatkan secara
efektif dengan memprioritaskan penanganan 7 aspek dan 16 kriteria
OUTPUT: kekumuhan yang memiliki skor numerik tinggi (3 dan 5)
Infrastruktur permukiman • Dalam mendisain infrastruktur air minum dan sanitasi (DED) akan
yang handal dan berkonsultasi dengan Sektor/OPD terkait dengan air minum dan
berkualitas sanitasi
• Infrastruktur terbangun harus : (a) berkualitas baik sesuai standar
teknis; (b) berfungsi dan terpelihara; (c) merubah
permukima wajah
n; (d) infrastruktur terbangun dapat
peningkatan
serta mendorong
kepuasan bagi masyarakat yang tinggal dikawasan
kumuh livelihoodmasyarakat; dan (e) meningkatkan
akses
3
ISUPELAKSANAAN
PROGRAMKOTAKUT
AHUN2019

Optimalisasi percepatan target


pengurangan permukiman kumuh, untuk
memperkecil GAP Target – Realisasi
3
ISUPELAKSANAAN
PROGRAMKOTAKUT
AHUN2019
Optimalisasi Kinerja Pemanfaatan Loan dari “At Risk”
dan “ Behind Schedule” menjadi “A Head Schedule”

Percepatan pemanfaatan loan untuk Infrastruktur Skala


Kawasan yang terintegrasi dengan Infrastruktur Skala
Lingkungan

Restrukturisasi Tim Korkot dan Tim Fasilitator


menyesuaikan dengan beban tugas pendampingan,
mulai bulan Maret 2019

Mengembangkan kolaborasi penanganan kumuh dan


pencegahan tumbuh-kembangnya permukiman kumuh
baru, melalui satu data, satu perencanaan dan satu peta
untuk semua

Mempersiapkan “exit strategy” dalam rangka


keberlanjutan program, melalui penguatan kapasitas
pemda dan masyarakat
K E M E N T E R IA N P E K E R J AA N U M
U M D A N P E R U M A H A N RAK Y A T
D IR E K T O RA T J E N D E RA L C IP T AK
AR Y A

TERI
KASI

Anda mungkin juga menyukai