Anda di halaman 1dari 4

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Lokasi Kota Medan, Provinsi Sumatera

Utara

potensi-potensi perkembangan disekitarnya. Termasuk dalam perencanaan ini adalah mensinergikan seluruh kegiatan stakeholder dalam penanganan lingkungan kumuh. Perencanaan berbasis kawasan disusun sesuai dengan aspirasi masyarakat. Hasil

perencanaan berbasis kawasan selanjutnya akan menjadi bahan dasar bagi fasilitatorfasilitator untuk membantu masyarakat menyusun Community Action Plan (CAP). Dengan demikian, pada tahap awal perlu difailitasi penyusunan perencanaan penanganan lingkungan kumuh berbasis kawasan. Selanjutnya ditugaskan fasilitator untuk membantu masyarakat menyusun CAP. Berdasarkan CAP, maka dilaksanakan stimulan fisik bekerjasama dengan masyarakat. Penyusunan perencanaan penanganan lingkungan kumuh berbasis kawasan ini memiliki hirarki seperti di bawah ini : 1. Perbaikan dan Pemugaran, memiliki prinsip sebagai berikut : a. Revitalisasi; adalah upaya menghidupkan kembali suatu kawasan mati, yang pada masa silam telah hidup, atau mengendalikan dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki oleh sebuah kota. b. Rehablitasi; merupakan upaya mengembalikan kondisi lingkungan fisik lingkungan permukiman yang mengalami degradasi. c. Renovasi; melakukan perubahan sebagian atau beberapa bagian dari komponen pembentuk lingkungan permukiman. d. Rekonstruksi; merupakan upaya mengembalikan suatu lingkungan permukiman sedekat mungkin dengan asalnya yang diketahui, dengan menggunakan komponenkomponen baru atau lama. e. Preservasi; merupakan upaya mempertahankan suatu lingkungan permukiman dari penurunan kualitas atau kerusakan. Penanganan ini bertujuan untuk memelihara komponen yang berfungsi baik dan mencegah dari proses penyusutan dini (kerusakan), misalnya dengan menggunakan instrumen : IMB; ketentuan atau pengaturan tentang Koefesien lantai Bangunan, koefesien dasar bangunan, garis sempadan bangunan, garis sempadan jalan, garis sempadan sungai, dll. 2. Peremajaan Peremajaan adalah upaya pembongkaran sebagian atau keseluruhan lingkungan permukiman dan kemudian di tempat yang sama dibangun prasarana dan sarana Draft Laporan Akhir dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya

1.1.

PENDAHULUAN

Jumlah penduduk perkotaan saat ini sudah mencapai lebih dari 50% dari total penduduk Indonesia. Pesatnya perkembangan penduduk perkotaan tersebut, yang umumnya dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan kota sehingga telah berakibat pada semakin meluasnya lingkungan permukiman kumuh. Kondisi ini dapat ditunjukan melalui fakta bahwa luas pemukiman kumuh tahun 2004 yang tadinya sebesar 54.000 ha telah berkembang menjadi sebesar 59.000 ha pada tahun 2009. Meluasnya lingkungan permukiman kumuh diperkotaan telah menimbulkan dampak pada peningkatan frekuensi bencana kebakaran dan banjir diperkotaan, meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, menurunnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana permukiman, dll. Untuk itu, lingkungan permukiman kumuh yang cenderung meluas ini perlu untuk segera ditangani. Melalui penanganan ini pada gilirannya diharapkan dapat terwujud suatu lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni dalam suatu lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. Perencanaan berbasis kawasan dalam penanganan lingkungan permukiman kumuh adalah suatu proses perencanaan yang mengintegerasikan kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan kegiatan lingkungan di sekitarnya (sistem kota) baik aktivitas ekonomi, lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Dengan perencanaan ini, kawasan kumuh akan berkembang secara berkelanjutan sesuai dengan

1-1

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Lokasi Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

lingkungan permukiman baru yang lebih layak dan sesuai dengan tata ruang kota. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nilai pemanfaatan lahan yang optimal sesuai dengan potensi lahannya. Disamping itu diharapkan mampu memberikan nilai tambah secara ekonomis dan memberikan vitalitas baru dari lahan permukiman yang diremajakan. Pada umumnya, peremajaan ini memberikan konsekuensi bentuk teknis penanganan seperti halnya: land consolidation, land readjustment dan land sharing. Pengelolaan peremajaan berkelanjutan 3. Pengelolaan dan pemeliharaan berkelanjutan Pengelolaan dan pemeliharaan secara berkelanjutan adalah upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan atau mengurangi dampak negatif yang timbul, serta meningkatkan dampak positif yang timbul terhadap lingkungan hunian. Pada tahun 2010 ini , penanganan lingkungan permukiman kumuh berupa perbaikan dan pemugaran, belum mencakup peremajaan. Kegiatan penyusunan lokasi Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK) Kota Medan didasarkan pada : Surat Walikota Medan No. 650/15077 tentang usulan Pemerintah Kota Medan untuk lokasi penanganan lingkungan perumahan dan permukiman berbasis kawasan tahun 2010, yang terdiri dari Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Kota Bangun, Kelurahan Bantan, Kelurahan Anggrung. Surat Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara No. 660.1/1208TARUKIM Prov. SU/2009 tentang usulan pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk lokasi penanganan perumahan dan permukiman kumuh berbasis kawasan tahun 2010, lokasi yang dimaksud adalah Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Belawan II,dan Kelurahan Kota Bangun. Surat Keputusan Walikota Medan No. 640/351.K/2010 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman di Kota Medan Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi kekumuhan yang ada di Kota medan dapat dilihat pada gambar-gambar berikut : Visualisasi Kondisi Lingkungan Kumuh di Kelurahan Belawan Bahari Kota Medan

1.2.

TUJUAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun rencana peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kumuh. Tujuan dari pekerjaan ini adalah terwujudnya suatu rencana setingkat development plan untuk meningkatkan kualitas kawasan perumahan dan permukiman kumuh.

1.3.

SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk terciptanya suatu rencana penanganan kawasan perumahan dan permukiman kumuh agar dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang berada di lingkungan tersebut.

1.4. 1.4.1

RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Lokasi

Lokasi kegiatan Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis kawasan berada di Kelurahan Belawan Bahari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Draft Laporan Akhir

1-2

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Lokasi Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

1. Rencana penanganan lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Bebasis Kawasan

1.4.2

Ruang Lingkup Substansi

(PLP2K-BK). Rencana PLP2K-BK, sebagai dokumen perencanaan penanganan Lingkungan permukiman kumuh, merupakan rencana yang bersifat mikro-operasional jangka pendek, dengan skala ketelitian 1:2.000. Rencana PLP2K-BK ini harus memuat, antara lain : Identifikasi daya dukung lingkungan pengembangan kawasan Pendataan perumahan dan lingkungannya, khususnya yang mengalami kerusakan Rencana pengembangan kelembagaan sosial kemasyarakatan Rencana struktur dan Pola Tata ruang Kawasan Rencana program, lokasi, target dan sasaran yang akan dicapai oleh masing-maisng sektor terkait dalam mendikung pengembangan kawasan Indikasi tipe dan jumlah rumah yang akan dikembangkan Rincian Rencana Pembiayaan dan sumber pendanaannya serta pola-pola kredit yang akan dikembangkan Mekanisme keterpaduan pelaksanaan pengembangan kawasan dan keterpaduan dalam penyediaan sarana dan prasarananya Mekanisme pemantauan , pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan oleh sekuruh perilaku pembangunan perumahan dan permukiman Rencana pengembangan kawasan-kawasan produksi Rencana penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan perumahan dan permukiman 2. Community Action Plan (CAP) yang berisikan program pelaksanaan pembangunan yang didasari dari pengumpulan aspirasi masyarakat sebagai identifikasi kebutuhan dalam penanganan kawasan kumuh. Tujuan pelaksanaan penyusunan Rencana Tindak Komunitas (RTK) atau yang dikenal sebagai Community Action Plan (CAP) adalah agarmasyarakat dapat secara mandiri merancanakan dan melaksanakan upaya peningkatan kualitasn perumahan mereka, serta memiliki kesadaran untuk memelihara secara terus menerus. Selain itu , pemerintah daerah setempat , terutama tingkat kabupaten/kota sampai dengan kelurahan.desa juga dapat memberikan dorongan dalam menciptakan lingkungan permukiman yang siap huni. 3. Subtansi CAP harus merupakan hasil sinergisasi antara arahan-arahan makro Rencana PLP2K-BK dengan hasil rembug warga. Dalam hal ini , cap akan berisikan antara lain

a. Uraian Kegiatan Dalam penanganan kawasan kumuh ini, diperlukan suatu tinjauan dari sisi perencanaan wilayah, dimana uraian kegiatan ini adalah Rencana Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh berbasis Kawasan (PLP2K-BK). Rincian Kegiatan yang dilakukan dalam paket perencanaan ini adalah : 1. Mengindentifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh berdasarkan tipologi penanganan 2. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan 3. Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan plan lingkungan untuk permukiman kumuh secara berkelanjutan 4. Merencanakan develompment meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelankitan dengan menampung aspirasi lokal dengan dibantu oleh TPM ( Tenaga Penggerak Masyarakat). b. Data Dan Fasilitas Dalam pelaksanaan paket kegiatan ini, konsultan perencana perlu menyediakan data-data sesuai kegiatan PLP2K-BK ini, seperti pengadaaan peta-peta terkait kajian perencanaan, dan juga atribut penunjang kegiatan penyusunan PLP2K-BK, seperti komputer, printer, dan lain sebagainya yang dianggap perlu. c. Alih Pengetahuan Dalam penyusunan PLP2K-BK ini , dilakukan 2 kali presentasi untuk pembahasan laporan yang sedang dilaksanakan (atau lebih sesuai dengan kebutuhan), dan sekali dilakukan workshop dengan pihak pengguna jasa untuk melakukan alih pengetahuan (transfer knowledge)

1.5. KELUARAN
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya dua produk secara garis besar, yaitu:

Draft Laporan Akhir

1-3

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Lokasi Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

tentang rincian kegiatan , bentuk-bentuk kegiatan penanganan, penanggung jawab kegiatan , waktu pelaksanaan, pembiayaan kegiatan dan lain-lain. Prioritas jenis penanganan untuk tahun anggaran 2010 (sesuai dengan buku panduan Penanganan Lingkungan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Tahun Anggaran 2010, deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat) adalah pada perbaikan dan pemugaran , tidak mencakup kegiatan peremajaan kawasan , sehingga dalam penyusunan CAP, prioritas ini harus terakomodir.

1.6.

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


KEMENPERA

PUSAT PENGEMBANGAN PERUMAHAN NARASUMBER TIMTEKNIS PUSAT KONSULTAN PELAKSANA PT.AZTINDO REKAPERDANA TIMTEKNIS PROPINSI TIMTEKNIS KOTAMEDAN

TIM LEADER Lokasi Kegiatan: Masyarakat RT/RW Tokoh Masyarakat/agama KelompokMasyarakat

TPM

TENAGA AHLI TENAGA PENDUKUNG

STAKEHOLDER TERKAIT PT. PERTAMINA,PT.KAI, PT.JASA MARGA, PT.PGN, BBWS(Sei Deli), DinasPU Bina MargadanDrainase KotaMedan, Bappeda Kota Medan, Dinas TarukimKota Medan, Dinas TarukimSumut, CamatMedan Belawan, LurahBelawanBahari

ASISTEN TENAGA AHLI

TIMPENGUKURAN/ SURVEYOR

TENAGA ADMINISTRASI

OPERATOR KOMPUTER PELAPORANDAN PENGGAMBARA N

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Draft Laporan Akhir

1-4

Anda mungkin juga menyukai