KABUPATEN NUNUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permukiman kumuh masih menjadi tantangan dan permasalahan, karena merupakan
masalah yang kompleks dan komprehensif sehingga upaya penanggulangan Kawasan Kumuh
perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif pula oleh semua pihak. Hingga tahun
2016, masih terdapat 35.291 Ha permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di hampir di
seluruh wilayah Indonesia sesuai hasil perhitungan pengurangan luasan permukiman kumuh
perkotaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kondisi tersebut
diperkirakan akan terus mengalami penambahan apabila tidak ada bentuk penanganan yang
inovatif, menyeluruh, dan tepat sasaran.
Permasalahan permuukiman kumuh juga terdapat pada Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Nunukan. Berdasarkan SK Bupati Nunukan Nomor : 188.45 / 901 / III / 2016
Tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh di Kabupaten
Nunukan, luas permukiman kumuh di Kabupaten Nunukan adalah sebesar 168,83 Ha yang
tersebar di tiap kecamatan. Terbentuknya permukiman kumuh di Kabupaten Nunukan
diantaranya disebabkan karena keterbatasan layanan infrastruktur, kualitas sarana prasarana
yang tidak/kurang memenuhi syarat serta urbanisasi yang terjadi pada kawasan perkotaan dan
kawasan strategis. Kecenderungan perkembangan kawasan permukiman kumuh di Kabupaten
Nunukan diketahui semakin meningkat di disebabkan oleh kondisi dan perilaku yang bersifat
konvensional. Adanya permukiman kumuh di Kawasan Permukiman tentunya menimbulkan
banyak dampak baik dari segi sosial seperti penurunan kualitas kesehatan masyarakat
maupun dari segi ekonomi yaitu berdampak pada perekonomian kota.
Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 juga mengamanatkan bahwa pembangunan
dan pengembangan perkotaan harus dilakukan melalui penanganan kualitas lingkungan
permukiman, diantaranya peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh
kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
juga mengamanatkan bahwa penanganan terhadap kawasan permukiman kumuh dapat
dilakukan melalui upaya pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan kumuh. Upaya
pencegahan dilakukan terhadap ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;
ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum; penurunan kuallitas rumah,
1
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana, dan utilitas umum; dan pembangunan
rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
Sementara peningkatan kualitas kawasan kumuh dilakukan dengan pola-pola penanganan
pemugaran, peremajaan, atau pemukiman kembali.
Dalam upaya penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan baik kegiatan
kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman agar tercapai 0 ha luasan kumuh,
diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif, yang meliputi seluruh aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan. Untuk itu diperlukan dokumen sektoral bidang permukiman seperti
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) yang
menjadi salah satu acuan dalam pencegahan dan penanganan kawasan kumuh perkotaan.
Dalam rangka mewujudkan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) maka dibuatlah dokumen memorandum program RP2KPKP
sebagai wujud pelaksanaan memorandum program yang telah dilaksanakan sebelumnya.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakan kegiatan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan di Kabupaten Nunukan adalah :
2
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
1.2.3. Sasaran
Sasaran dari dilaksanakan kegiatan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan di Kabupaten Nunukan adalah :
Tersedianya Dokumen Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan sebagai acuan
pelaksanaan penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku
(stakeholders) pelaksanaan penyelenggaran penanganan kawasan permukiman
kumuh perkotaan yang menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan (konsep delivery
system).
Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi kawasan,
indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh
seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama bagi seluruh pelaku dalam
pengendalian pembangunan bersama selama jangka waktu berjalan (2016-2019).
3
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
4
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
2.3 Identifikasi Permasalahan dan Potensi Uraian dan peta potensi permasalahan
skala kota dan skala kawasan
2.4 Verifikasi lokasi permukiman kumuh Data hasil verifikasi lokasi (deliniasi,
luasan, layanan hunian dan infrastruktur)
Profil permukiman kumuh yang telah
terverifikasi
2.5 Pendataan dan Identifikasi Sebaran Hasil survey berupa uraian dan peta
Kawasan Permukiman Kumuh kondisi kekumuhan
2.7 Rumusan Isu Strategis, Potensi dan Rumusan Isu Strategis, Potensi dan
Permasalahan Permasalahan dalam bentuk uraian dan
peta
Melakukan proses pemutakhiran profil Berita acara penyelenggaraan FGD 1
kumuh yang dilaksanakan melalui FGD (verifikasi lokasi kumuh dan kawasan
1 untuk verifikasi lokasi permukiman prioritas)
kumuh
2.8 Analisis Kebutuhan infrastruktur Kebutuhan infrastruktur dan penangana
kawasan dimasing-masing lokasi
berdaarkan kondisi eksisting, potensi dan
permasalahan
2.9 Perumusan kriteria dan indiktor kawasan Rumusan penilaian kawasan kumuh
permukiman prioritas prioritas berdasarkan kriteria dan indikator
5
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
6
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
7
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
Merupakan bagian yang akan memuat Rencana Aksi Penanganan Kumuh Perkotaan dan
Memorandum Program Rencana Investasi tujuh indikator kumuh untuk kegiatan
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan secara bersama oleh
seluruh stakeholders.
5. Rencana Detail Teknis Kawasan
Bagian ini memuat rencana detail desain (Detail Engineering Design/ DED) kawasan
penanganan.
Tabel 1.1
Lokasi Penanganan dan Lokasi pencegahan permukiman kumuh
Lokasi Kecamatan Kelurahan
Nunukan Barat
Nunukan Nunukan Timur
Nunukan Utara
Lokasi Penanganan Nunukan Selatan Tanjung Harapan
Sebatik Tengah Aji Kuning
Sebatik Utara Sei Pancang
Sebatik Timur Sei Nyamuk
Nunukan Tengah
Nunukan
Binusan
Lokasi Pencegahan Selisun
Nunukan Selatan Mansapa
Nunukan Selatan
Sumber: Data baseline Tahun 2015
8
PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
KABUPATEN NUNUKAN
Gambar 1.1
Ruang Lingkup Wilayah Penanganan Kumuh di Kabupaten Nunukan