Anda di halaman 1dari 4

BAB - 6

RENCAN
A

A. PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGANAN PERUMAHAN KUMUH


DAN PERMUKIMAN KUMUH KABUPATEN NUNUKAN
Isu lingkungan pada kawasan perumahan dan permukiman kumuh perkotaan umumnya
muncul karena dipicu oleh tingkat urbanisasi dan industrialisasi yang tinggi, serta
dampak pemanfaatan sumber daya dan teknologi yang kurang terkendali. Kelangkaan
prasarana dan sarana dasar, ketidakmampuan memelihara dan memperbaiki lingkungan
permukiman yang ada, dan masih rendahnya kualitas permukiman baik secara
fungsional, lingkungan, maupun visual wujud lingkungan, merupakan isu utama bagi
upaya menciptakan lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan
berkelanjutan. Isu tersebut juga menjadi lebih berkembang dikaitkan dengan belum
diterapkannya secara optimal pencapaian standar pelayanan minimal perumahan dan
permukiman yang berbasis indeks pembangunan berkelanjutan di masing-masing
daerah.

Dalam upaya penaganan kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Nunukan


melalui pencagahan dan peningkatan kualitas, Tindakan Peningkatan Kualitas dengan
konsep peremajaan Peremajaan, merupakan upaya untuk mewujudkan kondisi rumah,
perumahan, permukiman dan lingkungan hunian yang lebih baik dengan tujuan untuk
melindungi keselamatan dan kemanan penghuni dan masyarakat sekitar. Untuk
meremajakan suatu kawasan, terlebih dahulu perlu menyediakan tempat tinggal bagi
masyarakat yang terkena dampak. Peremajaan harus menghasilkan rumah, perumahan
dan permukiman dengan kualitas yang lebih baik. Kegiatan ini bertujuan memperbaiki
dan mendorong ekonomi kawasan dengan memanfaatkan berbagai sarana dan
prasarana eksisting yang ada, meningkatkan kualitas serta kemampuan dari prasarana
dan sarana melalui program perbaikan dan peningkatan tanpa melakukan
pembongkaran berarti. Secara umum program yang dijalankan yaitu; Pengembangan

VI - 1
Permukiman dan Penataan Lingkungan, penyehatan lingkungan permukiman dan
pengembangan air minum, pengendalian banjir kawasan, mitigasi bencana kebakaran.
Selain itu program pencegahan juga menjadi hal yang tidak bisa dilepas pisahkan dari
konsep peanganan kawasan kumuh. adapun secara umum program pencegahan yang
dilakukan pada kawasan pemukiman kumuh perkotaan Kabupaten Nunukan
diantaranya, Meningkatkan sistem regulasi terkait dengan pemberian izin membangun,
selain itu memberikan insentif kepada masyarakat dalam mengurus izin mendirikan
bangunan, Sosialisasi dan kampanye terkait Pola hidup sehat dan bersih kepada
masyarakat sebagi upaya peningktan kesadaran dalam menjaga lingkungan
pemukiman, Menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan cara memberikan Sosialisasi
kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah 3R, serta melakukan Monitoring dan
evaluasi setiap hari terkait aktifitas pengelolaan sampah pada lingkungan permukiman
oleh pemerintah daerah terkait serta Penyusunan rancangan peraturan daerah (Perda)
tentang sistem penanggulangan Kebakaran.

B. RENCANA AKSI PROGRAM PENANGANAN PERUMAHAN KUMUH


DAN PERMUKIMAN KUMUH KABUPATEN NUNUKAN
Identifikasi permasalahan kekumuhan merupakan identifikasi untuk menentukan
permasalahan kekumuhan pada kawasan kumuh perkotaan Kabupaten Nunukan yang
difokuskan pada aspek pencegahan dan peningkatan kualitas kualitas kawasan dan
infrastrukturkeciptakaryaan pada suatu lokasi. Identifikasi permasalahan kekumuhan
dilakukan berdasarkan pertimbangan pengertian perumahan kumuh dan permukiman
kumuh persyaratan teknis sesuai ketentuan yang berlaku serta standar pelayanan
minimal yang dipersyaratkan secara nasional. Atas dasar itu, maka identifikasi
permasalahan kekumuhan dilakukan pada beberapa indikator diantaranya; Kondisi
bangunan, Kondisi jalan lingkungan, Kondisi Drainase lingkungan, Kondisi penyediaan
air minum, Kondisi pengelolaan air limbah, Kondisi pengelolaan persampahan dan
Kondisi pengamanan kebakaran. Selain itu, Identifikasi pertimbangan lain (nonfisik)
merupakan tahap identifikasi untuk menentukan skala prioritas penanganan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang teridentifikasi dengan sudut pandang
lain yang mempengaruhi efektifitas/keberhasilan program penanganan. Identifikasi
pertimbangan lain dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Nunukan berdasarkan

VI - 2
pertimbangan non fisik yang relevan. Identifikasi pertimbangan lain dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya; Nilai Strategis Lokasi,
Kepadatan Penduduk, Potensi Sosial ekonomi, dukungan masyarakat, Komitmen
Pemerintah dan Identifikasi legalitas lahan merupakan tahap identifikasi untuk
menentukan permasalahan legalitas lahan pada obyek kajian setiap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh yang difokuskan pada status lahan, kesesuaian dengan
rencana tata ruang dan persyaratan administrasi bangunan. Rencana aksi program
penagan ini akan direalisasikan untuk penaNgangan tahun 2023-2024 pada kawasan
prioritas I (satu) kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Nunukan.

C. RENCANA DETAIL KONSEP DESAIN KAWASAN PENANGANAN


PRIORITAS
Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detailed Engineering Design/DED) untuk
komponen program pembangunan yang meliputi infrastruktur permukiman perkotaan
di kawasan prioritas. Output dari DED RP2KPKPK Kabupaten Nunukan diantaranya;

1. (Site Plan) pada Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten


Nunukan merupakan gabungan gambar denah bangunan dengan kondisi tapak atau
lahan/lingkungan alam sekitar, yang menginformasikan konteks hubungan
rancangan ruang di dalam bangunan dengan ruang di luar bangunan di dalam tapak,
dan sebagai ruang luar yang menunjang terhadap perancangan di dalam tapaknya.
Skala komunikasi gambar Site Plan RP2KPKPK Kabupaten Nunukan digunakan 1:
1000.
2. Gambar kerja/detail design merupakan gambar detail pada Rencana Pencegahan
dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Nunukan
adalah sebagai gambar penjelas dengan pembesaran skala gambar bagian elemen
ruang atau konstruksi. Berdasarkan karakteristiknya, gambar detail dibedakan
sebagai berikut:

VI - 3
 Gambar detail konstruksi, Karakteristik menitik beratkan pada penjelasan
hubungan konstruksi rancangan elemen bangunan/ruang.
 Gambar detail arsitektural Karakteristik menitik beratkan pada penjelasan
bentuk rancangan elemen bangunan/ruang (proporsi, prinsip bentuk).
3. Harga Perkiraan Sendiri adalah perhitungan biaya atas pekerjaan barang/jasa sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa, dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggung-jawabkan.
4. Visualisasi 3 dimensi (3D), Visualisasi 3D pada Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
Kabupaten Nunukan bertujuan pertama adalah bahwa model tersebut, bersama-
sama dengan informasi tentang lokasi pengamat, akan digunakan untuk mensintesis
citra dari objek yang dimaksud. Tujuan kedua adalah untuk memodifikasi dan
menganalisa objek-objek yang akan ditampilkan.

VI - 4

Anda mungkin juga menyukai