Anda di halaman 1dari 9

2024

TENAGA PENDUKUNG KEGIATAN ESTIMATOR


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH
PROVINSI MALUKU
Direktorat Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku, Ditjen Cipta
Karya
1. GAMBARAN UMUM

Berdasarkan penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011,


penyelenggaraan kawasan permukiman dilaksanakan dengan maksud untuk
mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh,
terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Penyelenggaraan
kawasan permukiman bertujuan untuk memenuhi hak warga negara atas tempat
tinggal yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta
menjamin kepastian bermukim. Cakupan penyelenggaraan kawasan permukiman
meliputi lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung perikehidupan dan
penghidupan di perkotaan dan perdesaan, serta wajib dilaksanakan sesuai dengan
arahan Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku yang terpadu
dan berkelanjutan.
Penyelenggaraan kawasan permukiman di Kabupaten/Kota melibatkan
berbagai perangkat daerah/dinas terkait yang dikoordinasikan melalui Kelompok
Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) yang saat ini telah
terbentuk baik di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Kelompok kerja ini
akan menjadi wadah koordinasi untuk mensinergikan seluruh sumber daya yang ada
agar bisa mencapai target pembangunan, pengelolaan, dan pemanfaatan di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
Perencanaan kawasan permukiman akan menghasilkan dokumen Rencana
Kawasan Permukiman (RKP) yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota. RKP yang telah
disusun tersebut wajib menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
pembangunan kawasan permukiman terutama dalam hal pengembangan kawasan
prioritas/strategis, penyediaan infrastruktur permukiman, dan pengentasan kawasan
kumuh perkotaan.
Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2011, bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pemanfaatan hasil pengembangan yang telah ada, pembangunan baru, dan
pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan. Selain itu,
pengendalian dalam penyelenggaraan kawasan permukiman juga merupakan
tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
masing-masing. Dijabarkan lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 bahwa pembagian tugas dan wewenang terkait pembinaan penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman dilakukan oleh pemerintah di tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 menjelaskan bahwa kegiatan
yang termasuk dalam penyelenggaraan kawasan permukiman sebagai bagian dari
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman meliputi perencanaan,
pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian. Seluruh tahapan ini didukung
dengan pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta
peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu, yang bertujuan untuk mewujudkan
ketertiban dalam penyelenggaraan kawasan permukiman, memberikan kepastian
hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas dan
wewenang serta hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan kawasan

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


permukiman, dan mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan
terutama bagi MBR dalam penyelenggaraan kawasan permukiman.
Dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraan kawasan permukiman di
daerah membutuhkan pembinaan teknis dari Pemerintah. Sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014, pembinaan penyelenggaraan kawasan
permukiman yang dimaksud tersebut meliputi lingkup perencanaan, pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan. Pembinaan perencanaan dilakukan terhadap
penyusunan perencanaan program dan kegiatan dan perencanaan pembangunan
dan pengembangan bidang PKP. Pembinaan pengaturan dilakukan terhadap
penyusunan aspek peraturan penyediaan tanah, pembangunan, penguasaan-
pemilikan- pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, kelembagaan dan
pendanaan- pembiayaan. Pembinaan pengendalian dilakukan melalui perizinan
penertiban dan penataan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap stakeholder.
Pembinaan pengawasan dilakukan melalui pemantauaan (pengamatan dan
pencatatan), evaluasi (menilai dan mengukur hasil) dan koreksi (rekomendasi
perbaikan terhadap hasil evaluasi).
Pembinaan dilakukan kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, terutama pemerintah
kabupaten/kota, untuk mampu menjadi nakhoda dalam penyelenggaraan kawasan
permukiman di wilayahnya. Peran pembinaan dari Pemerintah memiliki dampak yang
sangat besar terhadap keberhasilan pencapaian perwujudan permukiman yang layak
huni bahkan berkelanjutan. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah diidentifikasi
melalui kemampuan pemerintah daerah dalam merumuskan kebutuhan
pengembangan permukiman di wilayahnya, merencanakan serta menyusun program
dan kegiatan untuk menjawab kebutuhan.
Seluruh kegiatan penyelenggaraan kawasan permukiman yang akan
dilaksanakan dalam periode 5 tahun kedepan pada entitas kawasan di
Kabupaten/Kota secara rinci dimasukkan dalam Strategi Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman (SPKP) yang dikelola secara digital guna meningkatkan keterpaduan
perencanaan kawasan permukiman. SPKP didukung pula oleh Sistem Informasi
Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku sebagai basis data
capaian kawasan permukiman kumuh pada Kabupaten/kota yang dilakukan
penangan peningkatan kualitas.
Khusus untuk penanganan kawasan kumuh sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Peraturan Menteri PUPR Nomor
14/PRT/M/2018, setidaknya terdapat 3 (tiga) instrumen utama di dalam upaya
penanganan permukiman kumuh yaitu: Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Surat Keputusan
Kepala Daerah tentang penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh, dan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). Ketiga instrumen
tersebut mutlak dimiliki oleh pemerintah kabupaten/kota dengan kualitas data terkini,
valid, dan terukur. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2019,
Direktorat Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku, Direktorat
Jenderal Cipta Karya sebagai Pemerintah ditugaskan untuk melaksanakan
pembinaan teknis penyelenggaraan kawasan permukiman. Sejak diterbitkannya
Peraturan Menteri PUPR Nomor 05/PRT/M/2019, pelaksanaan penyelenggaraan
3

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


kawasan permukiman di daerah yang

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


melalui pembiayaan APBN dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah
yang terdapat di 34 Provinsi.
Dengan adanya kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman ini diharapkan dapat memberikan penguatan peran Balai
Prasarana Permukiman Wilayah sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal
Cipta Karya dalam memberikan pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah
mewujudkan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kawasan permukiman yang
diamanatkan dalam Undang-Undang.
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
memiliki kebutuhan Konsultan Individu Tenaga Pendukung Estimator untuk mendukung
pelaksanaan Tenaga Ahli Permukiman, Tenaga Ahli Infrastruktur dan Tenaga Ahli
Pemetaan terutama untuk menghitung RAB dan volume pekerjaan sesuai dengan
lingkup kegiatan penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

2. MAKSUD , TUJUAN DAN SASARAN

Maksud
Konsultan Individual Tenaga Pendukung Estimator dimaksudkan untuk memberikan
kontribusi sesuai keilmuan dalam mendukung kegiatan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman untuk meningkatkan kapasitas, pemahaman
dan kompetensi pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota serta menjamin hasil
Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku yang berkualitas dan
tepat guna berdasarkan peraturan dan pedoman terkait, serta dilaksanakan sesuai
dengan konteks kondisi, potensi, dan kompleksitas permasalahan yang ada di
masing-masing daerah.

Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Terselenggaranya pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kawasan
permukiman baik di tingkat daerah yang sesuai dengan proses dan amanat yang
diatur dalam peraturan terkait untuk mendukung terselenggaranya Perencanaan
Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku yang layak huni.
2. Tersedianya pedoman bagi Balai Prasarana Permukiman Wilayah di lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam melaksanakan penyelenggaraan kawasan permukiman di daerah.
3. Tersedianya dukungan keilmuan dalam kegiatan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan kawasan permukiman.

Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Terselenggaranya pendampingan dan pembinaan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam penyusunan instrumen perencanaan dan pengendalian bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman serta penguatan kelembagaan di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota.
2. Terselenggaranya upaya pengendalian permasalahan dan risiko yang akan
terjadi pada proses penyelenggaraan kawasan permukiman.
5

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


3. Terlaksanannya penyelenggaraan kawasan permukiman yang selaras antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah.
4. Terlaksanannya dukungan keilmuan untuk Tenaga Ahli Permukiman, Tenaga
Ahli Infrastruktur dan Tenaga Ahli Pemetaan sesuai dengan lingkup kegiatan
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kawasan permukiman.

3. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS


PENUNJANG, SERTA ALIH PENGETAHUAN
a. Lingkup Kegiatan
Membantu Tenaga Ahli Permukiman dan Tenaga Ahli Infrastruktur dan Balai PPW
Provinsi dan Tenaga Ahli dalam menghasilkan pekerjaan dengan efisien baik dari
metode pelaksanaan konstruksi, biaya dan waktu yang saling terkait, sehingga perlu
kerja sama dengan Enginner apabila ada penyesuaiaan spesifikasi dan volume,
sebagai berikut:
1) Memberikan bantuan teknis terutama pada muatan analisis anggaran dan biaya
detail infrastruktur dalam lingkup Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman
Wilayah Maluku.
2) Menyusun estimasi anggaran dan biaya untuk kegiatan Perencanaan Balai
Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku.
3) Melakukan pemantauan penyerapan anggaran dan biaya kegiatan berdasarkan
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), jadwal kegiatan, dan kurva-S kegiatan

b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan dilaksanakan di
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Maluku

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1) Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki Pemberi Tugas
dapat digunakan dan dipelihara oleh Konsultan Individual sebagai referensi atau
masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi
Tugas. Data tersebut harus dipelihara oleh Konsultan Individual dan harus
dikembalikan.
2) Penyediaan oleh Konsultan Individual
Data dan informasi yang disediakan oleh Konsultan Individual mencakup materi
yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini.

d. Alih Pengetahuan
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh Konsultan Individual dalam tahapan alih pengetahuan adalah sebagai
berikut:
1. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung diharapkan dapat
melakukan asistensi/diskusi secara berkala dan intensif sehingga dapat
diperoleh kerangka kerja, metode pendekatan, dan hasil rumusan pekerjaan
ini.

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


2. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung setelah menerima
pengarahan penugasan dan semua bahan masukan dalam proses
asistensi/diskusi, hendaknya memeriksa dan memproses semua bahan yang
ada serta mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
3. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung diharapkan
mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala informasi dan ketentuan-
ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan dimaksud.
4. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung terhadap Subtansi
pemanfaatan pengelolaan aset/BMN dapat mempertimbangkan masukan
dari Kasubag TU Balai PPW.

Alih pengetahuan yang akan diberikan berupa diskusi-diskusi baik diskusi wajib
maupun diskusi lainnya dengan tim teknis, tim pengarah/pengawas, serta
pemangku kepentingan terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Tim pelaksana
swakelola harus dapat berkoordinasi dan melakukan diskusi dengan Tim Teknis,
maupun narasumber/ pemangku kepentingan yang dapat memberikan masukan
maksimal bagi pekerjaan ini.

Tim Teknis merupakan susunan JFT Tata Bangunan dan Perumahan, JFT TPL,
atau Jabatan Fungsional Umum terkait di Balai PPW yang memiliki lintas
keilmuan yang berada di bawah Kasi Perencanaan, Kasi Pelaksanaan, dan PPK
Sektor sehingga dapat menjadi counterpart dalam kegiatan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan kawasan permukiman.

4. KUALIFIKASI KONSULTAN INDIVIDU


Konsultan Individu yang dibutuhkan adalah
Kualifikasi Jumlah
Posisi Pendidikan Orang
Keahlian Pengalaman
(Min) Bulan
Tenaga S1 jurusan analisis anggaran 2 tahun 1 Orang
Pendukung Teknik Sipil dan biaya detail
Estimator infrastruktur

5. TAHAPAN DAN JADWAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN


Tahapan dan Jadwal Konsultan Individu merujuk pada kegiatan Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman sesuai dengan kebutuhan
dan penyepakatan tahapan (Persiapan, Pelaksanaan dan Pelaporan) dan jadwal dari
Tim Pelaksana Kegiatan sehingga dapat sesuai aspek pada indikator keluaran dan
jumlah kab/kota sasaran.

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 10 (Sepuluh) bulan sejak SPMK
ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara kontraktual.

7. PELAPORAN
a. Menyusun laporan bulanan (yang berisi pemantauan proses dan hasil kegiatan
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Tahun
Anggaran 2024 setiap bulan serta langkah-langkap pada bulan ke depan) serta
laporan akhir tiap konsultan individu.
b. Menyusun proceeding kegiatan dan laporan akhir penyelenggaraan kegiatan yang
berisi seluruh aspek penyelenggaraan, lengkap dengan hasil evaluasi dan
rekomendasi, serta laporan administrasi/ keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan serta saran untuk pelaksanaan kegiatan bulan berikutnya.
Semua Tim Swakelola (Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung) berkolaborasi dalam
pembuatan Laporan Akhir.

8. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemberi Tugas kegiatan ini adalah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi
Maluku, Direktorat Perencanaan Balai Prasaranan Permukiman Wilayah Maluku, Ditjen
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

9. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp.49.995.000,- (Empat
Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah), termasuk
PPN dibiayai APBN murni DIPA Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Maluku
Tahun Anggaran 2024.

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024


Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan.

Pejabat Pembuat Komitmen


Perencanaan
Infrastruktur Permukiman Provinsi Maluku

Naomi Paramita Adhi, S.Ars


NIP. 198711262009122001

Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Estimator TA 2024

Anda mungkin juga menyukai