Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
KABUPATEN MANGGARAI

Tahun 2021

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERKUMIMAN


DAN PERTANAHAN
KABUPATEN MANGGARAI
Jl. Gabriel Gampur, Goron Talo, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat
KERANGKA ACUAN KERJA
(TERM OF REFERENCE)
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
KABUPATEN MANGGARAI
TAHUN 2021

1. Latar Belakang Kabupaten Manggarai terletak diantara 8º 14’ 27,32” LS –


8º54’57,17” 0 LS dan 120º 13’41,34” BT- 120º 32” 47,22” BT
(data peta rupa bumi Indonesia). Luas wilayah Kabupaten
Manggarai yaitu 1.669,42 Km² atau 166.942 Ha. Secara
administratif Kabupaten Manggarai dibagi menjadi 9
Kecamatan, 132 Desa dan 17 Kelurahan dengan pusat
pemerintahan di Kota Ruteng Kecamatan Langke Rembong
dengan batas- batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Barat : Kabupaten Manggarai Barat
• Sebelah Utara : Laut Flores
• Sebelah Timur : Kabupaten Manggarai Timur
• Sebelah Selatan : Laut Sawu
Kebutuhan akan Perumahan dan Permukiman di Kabupaten
Manggarai merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
masyarakat. Permasalahannya yang dihadapi sesungguhnya
tidak terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika
kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintahan
dalam mengelola persoalan yang ada. Dalam mengatasi
permasalahan perumahan dan permukiman, setiap prosesnya
dilaksanakan secara bertahap yakni melalui tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pemeliharaan, dan
pengembangan. Pembangunan perumahan dan permukiman
merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, Hasilnya
langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat,
juga pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 1


Sejak awal, pembangunan perumahan permukiman di
Kabupaten Manggarai telah diselenggarakan berdasarkan
prinsip :
a. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas
dan tanggung jawab masyarakat sendiri.
b. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang
memumgkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi
kebutuhannya akan rumah layak. Dukungan diberikan
melalui penyediaan prasarana dan sarana, perbaikan
lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang
bersifat memayungi, layanan kemudahan dalam perijinan
bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dll.
Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan
permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan
baik di Kabupaten Manggarai diperlukan suatu scenario
umum, yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan,
rencana sektor terkait, peraturan serta berbagai hal yang perlu
diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario
umum terutama diperlukan untuk mengantisipasi persolan-
persoalan pokok yang saat ini berkembang di kawasan
permukiman perkotaan, bahkan yang diprediksi bakal terjadi
pada priode tertentu.
Jika mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman
merupakan suatu proses, maka RP3KP (Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman) akan merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi
masyarakat dalam pembangunan perumahan dan
permukiman. Sedangkan dalam konteks penataan ruang,
(RP3KP) merupakan penjabaran RTRW di sector perumahan
dan permukiman.
RP3KP mencakup rencana penanganan sector perumahan dan
permukiman, baik yang terkait dengan peningkatan kualitas
lingkungan, revitalisasi/optimalisasi kawasan, maupun

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 2


pengembangan kawasan baru yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana dasar, termasuk prioritas implementasi
dan rencana kebutuhan investasinya.
Adapun Muatan pokok RP3KP meliputi :
• Penjabaran kebijakan pembangunan perumahan dan
permukiman di daerah;
• Rincian program, target dan sasaran kegiatan dan lokasi dari
setiap sektor terkait;
• Kelembagaan yang mengatur pelaksanaan sampai dengan
tingkat desa/kelurahan;
• Rincian rencana pembiayaan dan sumber dananya;
• Rincian jadwal pelaksanaan program, kegiatan dan
pelakunya (masyarakat,bandan usaha,pemerintah );
• Mekanisme pemantauan ,pengawasan, dan pengendalian
program dan kegiatan;
• Mekanisme penyaluran aspirasi para pelaku yang terkait;
• Mekanisme pemberdayaan masyarakat;
• Daftar skala prioritas penanganan kawasan perumahan dan
permukiman;
• Daftar kawasan terlarang (negative list) untuk pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman baru ;
• Strategi dan prioritas penanganan prasarana dan sarana
pada kawasan kajian dengan melakuakan zoning , sehingga
keterpanduan antar zoning sangat diutamakan .
Penyusunan (RP3KP) ini perlu segera dilakukan dikarenakan
selama ini di Kabupaten Manggarai penyusunan rencan umum
untuk perumahan dan permukiman belum terwujud dengan
baik, sehingga kegiatan – kegiatan untuk perencanaan dan
pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
dan Kawasan Permukiman belum dapat dirumuskan secara
terukur. Dokumen RP3KP tersebut seyogyanya merupakan
hasil perencanaan yang mengacu pada kondisi daerah,
disepakati oleh berbagia stake-holder terkait dan dipergunakan

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 3


sebagai acuan dalam pembanguan dan pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabupaten
Manggarai.
Dengan melihat kondisi eksisting terkait dengan permasalahan
perumahan dan permukiman di Kabupaten Manggarai maka
Pemkab Manggarai melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Manggarai
memandang perlu untuk melakukan Kegiatan “Penyusunan
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Manggarai”
menggunakan Konsultan melalui Lelang LPSE.

2. Maksud dan Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah Tersusunnya


Tujuan Dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) di Kabupaten
Manggarai.
Tujuan pekerjaan ini adalah Menyediakan dokumen yang
menjadi standar/acuan dalam persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) di Kabupaten
Manggarai
3. Sasaran Sesuai dengan maksud dan tujuan di atas, maka Sasaran yang
ingin dicapai dengan penyusunan RP3KP Kabupaten
Manggarai ini adalah:
1. Terdokomentasikannya data dan informasi kinerja pihak-
pihak terkait dalam proses penyusunan, penggunaan serta
pemantauan RP3KP, serta persoalan-persoalan yang
menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan RP3KP dan
keterpaduan prasarana kawasan dibidang perumahan dan
permukiman di Kabupaten Manggarai.
2. Tersusunnya analisis masalah-masalah yang memerlukan
penguatan agar praktek penyusunan RP3KP dan keterpaduan

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 4


prasarana kawasan dibidang perumahan dan permukiman
dapat mencapai hasil yang optimal.
3. Tersusunya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi
dan masukan teknis dalam rangka pelaksanaan kebijakan
teknis penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana
kawasan di bidang pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman
4. Tersedianya data dasar perumahan dan permukiman yang
diperhitungkan sehingga masi dapat digunakan (valid)
sampai waktu mendatang;
5. Teridentifikasinya masalah perumahan dan permukiman
(existing dan prediksi) serta terindekasinya perkiraan arah
perkembangan perumahan dan permukiman;
6. Terkomodasikanya seluruh kebutuhan akan perumahan
permukiman yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama
bagian kelompok masyarakat berpenghasialan rendah;
7. Terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan
peningkatan kawasan perumahan dan permukiman berikut
pengembangan prasarana dan sarana penunjanganya.

4. Lokasi Kegiata ini dilaksanakan di Kabupaten Manggarai


Pekerjaan
5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
Pendanaan APBD Kabupaten Manggarai Tahun Anggaran 2021
dan Besaran

6. Nama dan Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan ini adalah............ selaku


Organisasi …pada Bidang.... Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Pejabat Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Manggarai.
Pembuat
Komitmen

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 5


7. Referensi Dalam penyusunan RP3KP Kabupaten Manggarai ini,
Hukum didasarkan pada peraturan perundangundangan yang berlaku
diantaranya:
1. Permenpera Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan RP3KP;
2. Standar teknis sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
9. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman;
10. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah
Susun;
11. Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008
tentang Pedoman Perencanaan Wilayah Perkotaan;
14. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 6


Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayana Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 6 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Manggarai Tahun 2012-2032;
17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1
Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Ttmur 2010-2030 ;

8. Ruang Lingkup a. Ruamg Lingkup pekerjaan


Pekerjaan dan I. Kegaitan Teknis terdiri :
Kritera Lokasi Ruang lingkup substansi materi pekerjaan Penyusunan
Dokumen Rencanan Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawaskan Perumukiman (RP3KP)
sekurang kurang-kurangnya memuat tentang :
1. Menjabaran kebijakan pembangunan perumahan dan
permukiman di Kabupaten Manggarai;
2. Arahan lokasi pembangunan perumahan dan
permukiman di Kabupaten Manggarai ;
3. Rincian program bidang perumahan dan permukima di
Kabupaten Manggarai ;
4. Skala prioritas dan indikasi pentahanpan kegiatan
bidang perumahan dan permukiman di Kabupaten
Manggarai ;
5. Pengaturan kelembagan dan mekanisme
penyelenggaraan perumahan dan permukiman di
Kabupaten Manggarai ;

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 7


Keterbatasan dinas (dinas/instansi yang memiliki
kewenangan dalam menangani perumahan dan
permukiman masih terbatas jumlah dan ruang gerak
/aktivitasnya ) hal ini disebabkan antara lain :
a. Belum tertampungnya aspirasi dan kepentingan
masyarakat yang memerlukan rumah, termasuk hak
untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan.
b. Penyediaan lahan/tanah, prasarana dan saran,
teknologi,bahan bangunan ,konstruksi,pembiayaan dan
kelembagaan yang masi memerlukan pengaturan yang
dapat mengakomodasikan muatan dan kapasitas lokasi.
c. Belum terselesaikanya masalah ketidak-seimbangan
pembangunan desa-kota (dikotomi kota-desa) yang telah
menumbuhkan berbagai kesenjangan sesio-ekonomi.
Akibatnya desa menjadi kurang menarik dan dianggap
tidak cukup prospektif untuk dihuni.
d. Marak dan berkembangnya masalah sosial
kemasyarakatan didaerah perkotaan (kesenjangan
pendapatan, menajamkan strat antar kelompok dalam
masyarakat, ketidaknyamanan bertempat tinggal, urban
crime, dan lainnya).
e. Kekurangan-siapan dalam mengantisipasi kecepatan
dan dinamika pertumbuhan fisik dan pungsional
kawasan perkotaan, sehingga kawasan kumuh tumbuh
sejalan dengan berkembangnya pusat-pusat kegiatan
ekonomi.
Hal tersebut diatas telah menumbuhkan kesadaran
bahwa dalam menangani pembangunan perumahan dan
permukimaan, kepada seluruh “PELAKU KUNCI
(stakeholder)” perlu memberikan wawasan mendasar
tentang :

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 8


1. Visi, misi dan kebijaksanaan pembangunan perumahan
dan permukiman,
2. Penataan ruang yang berkaitan dengan upaya
mengoptimalkan pengunaan ruang wilayah.
3. Strategi gelobal pembangunan perumahan dan
permukiman yang menyatakan pembangunan
perumahan dan permukiman merupakan tanggung
jawab masyarakat.
4. Pemecahan masalah pokok perumahan dan
permukiman yang telah dikaitkan dengan
unsure/factor penentu lainya seperti penyediaan tanah,
perasarana dan sarana, teknologi bahan bangunan,
konstruksi, pembiayaan dan kelembagaan.
Dalam rangka mengantisipasi dan menanggualangi
permasalahan tersebut diatas, strategi yang
diperlukan adalah pemberdayaan masyarakat,
khususnya berisikan jabaran lebih lanjut dari
program pembangunan prasarana dan sarana
bersekala wilayah, khususnya dalam suatu kawasan
perumahan dan permukiman.
f. Kedudukan RP3KP dalam pembangunan wilayah,
keberadaanya diperlukan oleh :
• Tingkat Kabputaen Manggarai dalam mengatur dan
mengkoordinasikan pembangunan perumahan dan
permukiman .
• Sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan
perumahan dan permukiman yang tinggi intensitasnya,
dalam mengatur dan menyelenggarakan pembangunan
perumahan dan permukiman secara teratur dan
terorganisasi.

Dalam kerangka pembangunan daerah, kedudukan RP3KP


secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 9


• Wahana informasi yang membuat arahan dan rambu-
rambu kebijaksanaan, serta rencana pembangunan
perumahan dan permukiman dalam suatu tingkatan
wilayah dan kurun waktu tertentu (propinsi, kabupaten
atau kota).
• Arahan untuk mengatur perimbangan pembangunan
kawasan perumahan dan permukiman, antara lain:
Kawasan perkotaan dan perdesaan.
Kawasan perumahan dan permukiman dengan
kawasan fungsional lain dalam suatu wilayah tertentu.
Kawasan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman terhadap rencana investasi jariangn
prasaranan dan sarana, jaringan utilitas serta jaringan
infrastruktur lain yang berskala regional.
• Sarana untuk mempercepat terbentuknya system
permukiman yang mantap, terutama dalam kota yang
berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
penetapan orde/ kedudukan kota tersebut dalam
kerangka pembangunan daerah, ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah masing-masing yang selanjutnya
dapat dipergunakan sebagai alat dalam :
Menetapakan strategi pengembangan kawasan
perumahan dalam wilayah yang bersangkutan;
Menetapkan strategi pengembangan jaringan investasi
prasarana dan sarana berskala pelayanan regional;
Menetapkan strategi pengembangan perumahan dan
permukiman .
Mekanisme keterpaduan pelaksanaan di setiap
tingkatan kecamatan.
Mekanisme pemantauan, pengawasan dan
pengendalian program dan kegiatan oleh seluruh
pelaku pembangunan perumahan dan permukiman.

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 10


Mekanisme penyaluran aspirasi dan peran serta
masyarakat dan usaha swasta di bidang perumahan
dan permukiman.
Mekanisme penggerakan dan pemerdayaan
masyarakat dalam pembangunan perumahan dan
permukiman.
Daftar skala prioritas penanganan kawasan
perumahan dan permukiman, yang merinci kawasan
fungsional dalam kabupaten atau kota yang boleh
dibangun, atau diekspansi menjadi kawasan
perumahan dan permukiman.
Daftar daerah larangan (negative list) untuk
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
baru.

II. Kegiatan Ekpos dan Diskusi


Kegiatan diskusi dilakukan untuk membahas progres tiap
tahapan pekerjaan untuk Untuk lebih jelasnya kegiatan
diskusi ini meliputi :
Ekpos dan Diskusi pembahasan laporan pendahuluan;
Ekpos dan Diskusi pembahasan laporan antara;
Ekpos dan Diskusi pembahasan laporan akhir;

f. Kritera Lokasi
Kriteria yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam
menetapkan kawasan yang akan dikembangkan sebagai
kawasan hunian yang produktif dan prospektif.
Kriteria umum dalam RTRW,bahwa kawasan tersebut
ditetapkan sebagai daerah dengan peruntukan perumahan
dan permukiman, dengan prioritas penanganan bagi :
1. Kawasan perumahan dan permukiman kumuh dan
nelayan, kawasan yang akan dikembangkan sebagai
kawasan permukiman baru.

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 11


2. Kawasan yang lokasi mudah diakses, karena harus
terkait dengan jaringan primer system/ rencana investasi
prasarana, sarana dan utilitas berskala regional.
3. Kawasan perumahan dan permukiman yang apabila
dikembangkan memberikan manfaat bagi Pemerintah
Kabupaten/Kota, dalam bentuk :
a. Peningkatan ketersediaan permukiman yang layak dan
terjangkau.
b. Dukungan bagi pembangunan dan pengembangan
kawasan fungsional yang memerlukan perumahan dan
permukiman.
c. Kawasan yang luasan rencananya mendukung
terlaksananya pola hunian berimbangan.
d. Tidak mengganggu keseimbangan dan fungsi
lingkungan serta upaya pelestarian sumberdaya alam
lainnya.
e. Skala kegiatan memberikan kesempatan kerja baru.

Dengan pemanfaatan yang harus tetap sesuai dengan ijin


yang telah diterbitkan. Pengaturan lebih lanjut tentang
pemanfaatan lahan tidur ini dilakukan melalui peraturan
daerah.
4. Bagi kawasan perumahan dan permukiman yang akan
dikembangkan sebagai kawasan pembangunan rumah
susun sederhana (rusun) sewa/milik, pencantumannya,
dalam RP3KP dan pelaksanaanya harus dikaitkan
sebagai :
• Penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan
yang padat penduduk pada tanah milik atau tanah
Negara, yang telah menjadi permasalahannya di
daerah perkotaan.
• Penyediaan permukiman yang terjangkau yang
menjadi bagian dari pengembangan kawasan

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 12


fungsional (kawasan industri, kawasan wisata, kawsan
pendidikan, dll)
• Penanggulangan kejadian luar biasa yang memerlukan
upaya segera untuk memukimkan kembali penduduk
(kebakaran, pengungsian, bencana alam lainnya) agar
kehidupan dapat segera berlangsung kembali.
5. Bagi daerah pedesaan, pengembangan kawasan
perumahan dan permukiman yang akan dicantumkan
dalam RP3KP ini sebaiknya diprioritaskan pada :
• Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
yang berfungi sebagai pusat pelayanan primer dalam
pedesaan yang mempunyai potensi unggulan atau
fungsi khusus dalam skala pembangunan
kota/kabupatennya.
• Pembentukan kawasan perumahan dan permukiman
yang mendukung pengembangan serta kegiatan usaha
ekonomi perdesaan.
• Antisipasi terhadap kemungkinan tubuh dan
berkembangnya kota-kota kecil baru daerah
perdesaan yang mempunyai lokai geografis yang
menguntungkan, atau mempunyai potensi yang dapat
menarik investasi.
• Mendukung berkembangnya dan berfungsinya ibukota
kecamatan menjadi pusat pelayanan primer, terutama
di daerah yang terisolasi atau pada kecamatan yang
mengalami pengambangan atau regrouping.
• Mendukung terbentuknya kehidupan dan
penghidupan yang mampu memberikan citra layanan
yang memindai kepada masyarakat dalam hal
administrasi pemerintahan dan pembangunan, pada
daerah perdesaan.

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 13


9. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
Dokumen Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten
Manggarai.

10. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan personil Tim Teknis,


Material, untuk melakukan asistensi substansi dan pendampingan
Personel dan dalam rangka koordinasi dan survei lapangan. Dalam
Fasilitas dari pelaksanaan pekerjaannya pihak ke 3 agar selalu

Pejabat berkonsultasi dengan Tim Teknis.

Pembuat
Komitmen

11. Peralatan dan Pihak penyedia jasa berkewajiban untuk menyediakan :


Material dari a. Peralatan mobilisasi kerja, berupa kendaraan roda
Penyedia Jasa empat;
Konsultansi b. Perlengkapan dan Peralatan Survei Lapangan;
c. Peralatan Kantor yaitu Alat Tulis Kantor (ATK) dan
penggandaan

12. Lingkup Penyedia jasa pekerjaan ini memiliki kewajiban sebagai


Kewenangan berikut :
Penyedia Jasa 1. Menjalani kontrak yang telah ditanda-tangani bersama
untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Teknis, Jadwal
pelaksanaan kegiatan, administrasi umum, administrasi
keuangan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan;
2. Melaksanakan pengerahan sumberdaya penyedia jasa
untuk mencapat tujuan akhir yang disepakati secara
efektif dan efisien;
3. Bekerja secara profesional, sehingga dapat memenuhi
standar profesi yang baik;

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 14


4. Bekerja untuk kepentingan PPK sesuai dengan kontrak
kerja;
5. Menjaga kerahasiaan Negara untuk kepentingan
pemerintah dan kemaslahatan masyarakat Kabupaten
Manggarai .

13. Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam waktu 120


Penyelesaian (serratus dua puluh) hari kalender, sejak dikeluarkan
Pekerjaan Surat Perintah Mulai Kerja dari PPK atau sesuai kontrak
kerja antara penyedia jasa dengan PPK.

14. Personel
Tabel
Tim Pelaksana Pekerjaan

Kualifikasi Jumlah

Posisi Keahlia Org Bln Org


Pendidikan Pengalaman
n Bln

Tenaga Ahli

1. Ahli S1 Perenanan Ahli Berpengalaman 1 4 4


Perencanaan Wilayah Kota Madya minimal 5
Wilayah Kota / (tujuh) tahun
Team Leader
2. Ahli Arsitektur S1 Arsitektur Ahli Berpengalaman 1 4 4
Madya minimal 4
(Empat)) tahun
3. Ahli Bangunan S1 Teknik Sipil Ahli Berpengalaman 1 4 4
Bangunan Madya minimal 4
(Empat)) tahun

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 15


4. Ahli S1 Lingkungan Ahli Berpengalaman 1 4 4
Linkgungan Madya minimal 4
(Empat)) tahun
5. Ahli Pemetaan S1 Tekinik Ahli Berpengalaman 1 4 4
Geodesi Madya minimal 4
(Empat)) tahun

Tenaga Teknis Pendukung

1.Surveyor S1/D3/SLTA - Berpengalaman 2 0,5 1


minimal 3 (tiga)
tahun
2.Tenaga S1/D3/SLTA - Berpengalaman 1 4 4
Administrasi minimal 2 (dua)
tahun
3.Operator S1/D3/SLTA - Berpengalaman 1 4 4
komputer minimal 2 (dua)
tahun
4.Drafter CAD S1/D3/SLTA - Berpengalaman 1 4 4
minimal 2 (dua)
tahun

Laporan

Pelaporan pekerjaan ini sebagai berikut :

15. Laporan Laporan Pendahuluan (Inception Report) diserahkan


Pendahuluan selambat-lambatnya 1 bulan setelah menerima SPMK dan
(Inception dibuat sebanyak 5 eksemplar.
Report)

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 16


16. Laporan Laporan Antara (Inception Report) diserahkan selambat-
Antara lambatnya 3 bulan setelah menerima SPMK dan dibuat
(Interim sebanyak 5 eksemplar.
Report)

17. Laporan Akhir Laporan Akhir (Final Report) diserahkan 4 bulan setelah SPMK

(Final Report) sebanyak 10 eksemplar. Laporan Akhir ini merupakan


penyempurnaan kekurangan-kekurangan Laporan
sebelumnya.

18.Kualifikasi dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultansi Konstruksi


Sub Bidang yang sesuai/Bidang Penataan Ruang dan masih berlaku;
Jasa Perusahaan dengan Klasifikasi Kecil
Konsultansi Sub Klasifikasi Jasa Perencanaan Wilayah (PR102)
Jenis kontrak Lump Sum

19. Penutup Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan uraian kegiatan
yang akan menjadi landasan pelaksanaan Studi Kelayakan
(Feasibility Study) Pelabuhan Tilamuta Kabupaten Manggarai
. Apabila terdapat sesuatu hal yang belum dijelaskan dalam
KAK ini, akan dituangkan pada kontrak antara penyedia dan
pemberi pekerjaan atau kesepakatan kedua belah pihak.

, Januari 2021

Pejabat Pembuat Komitmen


…………………………….
NIP. ..........................

KAK PENYUSUNAN RP3KP KABUPATEN MANGGARAI Hal : 17

Anda mungkin juga menyukai