Anda di halaman 1dari 9

Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)

Konsultan Individu Surveyor


Tahun Anggaran 2022

Bab 1 - 1
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun


2011, penyelenggaraan kawasan permukiman dilaksanakan dengan maksud
untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang
terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana
tata ruang. Penyelenggaraan kawasan permukiman bertujuan untuk
memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal yang layak dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta menjamin kepastian
bermukim. Cakupan penyelenggaraan kawasan permukiman meliputi
lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung perikehidupan dan
penghidupan di perkotaan dan perdesaan, serta wajib dilaksanakan sesuai
dengan arahan pengembangan kawasan permukiman yang terpadu dan
berkelanjutan.
Penyelenggaraan kawasan permukiman di Kabupaten/Kota
melibatkan berbagai perangkat daerah/dinas terkait yang dikoordinasikan

Bab 1 - 2
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

melalui Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP)


yang saat ini telah terbentuk baik di tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota. Kelompok kerja ini akan menjadi wadah koordinasi untuk
mensinergikan seluruh sumber daya yang ada agar bisa mencapai target
pembangunan, pengelolaan, dan pemanfaatan di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.
Perencanaan kawasan permukiman akan menghasilkan dokumen
Rencana Kawasan Permukiman (RKP) yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
RKP yang telah disusun tersebut wajib menjadi pedoman bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman
terutama dalam hal pengembangan kawasan prioritas/strategis, penyediaan
infrastruktur permukiman, dan pengentasan kawasan kumuh perkotaan.
Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, bertanggung jawab dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil pengembangan yang
telah ada, pembangunan baru, dan pembangunan kembali lingkungan
hunian perkotaan dan perdesaan. Selain itu, pengendalian dalam
penyelenggaraan kawasan permukiman juga merupakan tanggung jawab
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya masing-
masing. Dijabarkan lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 bahwa pembagian tugas dan wewenang terkait pembinaan
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan oleh
pemerintah di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 menjelaskan bahwa
kegiatan yang termasuk dalam penyelenggaraan kawasan permukiman
sebagai bagian dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
meliputi perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian.
Seluruh tahapan ini didukung dengan pengembangan kelembagaan,
pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang
terkoordinasi dan terpadu, yang bertujuan untuk mewujudkan ketertiban
dalam penyelenggaraan kawasan permukiman, memberikan
kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan
tugas dan wewenang serta hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan
kawasan permukiman, dan mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku
kepentingan terutama bagi MBR dalam penyelenggaraan kawasan
permukiman.
Dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraan kawasan permukiman
di daerah membutuhkan pembinaan teknis dari Pemerintah. Sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014, pembinaan
penyelenggaraan kawasan permukiman yang dimaksud tersebut meliputi
lingkup perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan.

Bab 1 - 3
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

Pembinaan perencanaan dilakukan terhadap penyusunan perencanaan


program dan kegiatan dan perencanaan pembangunan dan pengembangan
bidang PKP. Pembinaan pengaturan dilakukan terhadap penyusunan aspek
peraturan penyediaan tanah, pembangunan, penguasaan-pemilikan-
pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, kelembagaan dan
pendanaan-pembiayaan. Pembinaan pengendalian dilakukan melalui
perizinan penertiban dan penataan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
terhadap stakeholder. Pembinaan pengawasan dilakukan melalui
pemantauaan (pengamatan dan pencatatan), evaluasi (menilai dan
mengukur hasil) dan koreksi (rekomendasi perbaikan terhadap hasil
evaluasi).
Pembinaan dilakukan kepada pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah daerah,
terutama pemerintah kabupaten/kota, untuk mampu menjadi nakhoda
dalam penyelenggaraan kawasan permukiman di wilayahnya. Peran
pembinaan dari Pemerintah memiliki dampak yang sangat besar terhadap
keberhasilan pencapaian perwujudan permukiman yang layak huni bahkan
berkelanjutan. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah diidentifikasi
melalui kemampuan pemerintah daerah dalam merumuskan kebutuhan
pengembangan permukiman di wilayahnya, merencanakan serta menyusun
program dan kegiatan untuk menjawab kebutuhan.
Seluruh kegiatan penyelenggaraan kawasan permukiman yang akan
dilaksanakan dalam periode 5 tahun kedepan pada entitas kawasan di
Kabupaten/Kota secara rinci dimasukkan dalam Strategi Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman (SPKP) yang dikelola secara digital guna
meningkatkan keterpaduan perencanaan kawasan permukiman. SPKP
didukung pula oleh Sistem Informasi Pengembangan Kawasan Permukiman
sebagai basis data capaian kawasan permukiman kumuh pada
Kabupaten/kota yang dilakukan penangan peningkatan kualitas.
Khusus untuk penanganan kawasan kumuh sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Peraturan
Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018, setidaknya terdapat 3 (tiga)
instrumen utama di dalam upaya penanganan permukiman kumuh yaitu:
Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh, Surat Keputusan Kepala Daerah tentang
penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, dan
Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). Ketiga instrumen

Bab 1 - 4
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

tersebut mutlak dimiliki oleh pemerintah kabupaten/kota dengan kualitas


data terkini, valid, dan terukur.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2019,
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta
Karya sebagai Pemerintah ditugaskan untuk melaksanakan pembinaan
teknis penyelenggaraan kawasan permukiman. Sejak diterbitkannya
Peraturan Menteri PUPR Nomor 05/PRT/M/2019, pelaksanaan
penyelenggaraan kawasan permukiman di daerah yang melalui pembiayaan
APBN dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah yang terdapat di
34 Provinsi.
Dengan adanya kegiatan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman ini diharapkan dapat memberikan
penguatan peran Balai Prasarana Permukiman Wilayah sebagai
perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam memberikan
pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah mewujudkan maksud dan
tujuan dari penyelenggaraan kawasan permukiman yang diamanatkan dalam
Undang-Undang.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
Konsultan Individual Tenaga Pendukung Surveyor dimaksudkan untuk
memberikan kontribusi sesuai keilmuan dalam mendukung kegiatan
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Permukiman untuk
meningkatkan kapasitas, pemahaman dan kompetensi pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota serta menjamin hasil pembangunan bidang PKP
yang berkualitas dan tepat guna berdasarkan peraturan dan pedoman
terkait, serta dilaksanakan sesuai dengan konteks kondisi, potensi, dan
kompleksitas permasalahan yang ada di masing-masing daerah.

Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Terselenggaranya pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
kawasan permukiman baik di tingkat daerah yang sesuai dengan proses
dan amanat yang diatur dalam peraturan terkait untuk mendukung
terselenggaranya pengembangan kawasan permukiman yang layak
huni.
2. Tersedianya pedoman bagi Balai Prasarana Permukiman Wilayah di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dalam melaksanakan penyelenggaraan
kawasan permukiman di daerah.
3. Tersedianya dukungan keilmuan surveyor dalam kegiatan pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan kawasan permukiman.

Bab 1 - 5
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

1.3 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemberi Tugas kegiatan ini adalah Satuan Kerja Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Provinsi Sumatera Barat, Ditjen Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1.4 SUMBER PENDANAAN


Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 49.500.000,-
(Empat Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), yang merupakan gaji
konsultan individu selama masa penugasan, termasuk PPN dibiayai APBN
murni DIPA Satuan Kerja Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi
Sumatera Barat Tahun Anggaran 2021.

a. DASAR HUKUM
 Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
 Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;

 Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan


Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
 Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2014 tentang Penyelengaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
 Peraturan Menteri PU 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

1.5 LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS


PENUNJANG, SERTA ALIH PENGETAHUAN

a. Lingkup Kegiatan
Membantu Tenaga Ahli permukiman, Tenaga Ahli Infrastruktur dan Tenaga
Ahli Pemetaan Balai PPW Provinsi dalam hal sebagai berikut:
1) Memberikan bantuan teknis terutama pada muatan orientasi lapangan,
pemetaan dan pengukuran detail infrastruktur menggunakan peralatan
yang memadai dalam lingkup Kegiatan Pengembangan Kawasan
Permukiman sesuai konsep perencanaan kawasan.

Bab 1 - 6
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

2) Membantu pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun dan menyiapkan


dokumen perencanaan spasial, pemetaan dan detail lapangan dalam
lingkup Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman sesuai konsep
perencanaan kawasan.
3) Menyusun, menyiapkan dan menjalankan Sistem Informasi Geografis
sebagai dukungan Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman.

b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan
dilaksanakan di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sumatera
Barat

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1) Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki Pemberi
Tugas dapat digunakan dan dipelihara oleh Konsultan Individual sebagai
referensi atau masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan,
atas seizin Pemberi Tugas. Data tersebut harus dipelihara oleh Konsultan
Individual dan harus dikembalikan.
2) Penyediaan oleh Konsultan Individual
Data dan informasi yang disediakan oleh Konsultan Individual mencakup
materi yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini.

d. Alih Pengetahuan
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh Konsultan Individual dalam tahapan alih pengetahuan
adalah sebagai berikut:
1. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi secara berkala dan
intensif sehingga dapat diperoleh kerangka kerja, metode
pendekatan, dan hasil rumusan pekerjaan ini.
2. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung setelah
menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan
dalam proses asistensi/diskusi, hendaknya memeriksa dan
memproses semua bahan yang ada serta mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
3. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
diharapkan mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala
informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan
pekerjaan dimaksud.

Bab 1 - 7
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

4. Konsultan Individual Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung terhadap


Subtansi pemanfaatan pengelolaan aset/BMN dapat
mempertimbangkan masukan dari Kasubag TU Balai PPW.

Alih pengetahuan yang akan diberikan berupa diskusi-diskusi baik


diskusi wajib maupun diskusi lainnya dengan tim teknis, tim
pengarah/pengawas, serta pemangku kepentingan terkait dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Tim pelaksana swakelola harus dapat
berkoordinasi dan melakukan diskusi dengan Tim Teknis, maupun
narasumber/ pemangku kepentingan yang dapat memberikan masukan
maksimal bagi pekerjaan ini.

1.7 KUALIFIKASI KONSULTAN INDIVIDU


Kualifikasi yang dibutuhkan adalah 1 (Satu) orang lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi lainnya
yang telah diakreditasi oleh Kementerian/ Lembaga yang berwenang
dan memiliki keahlian di bidang permukiman/infrastruktur
kota/perencanaan kota dengan latar belakang pendidikan minimal
D3 jurusan Geografi/Geodesi/Teknik. Pengalaman di bidang
perencanaan dan pembangunan infrastruktur permukiman minimal 2
(dua) tahu, Penglaman yang di dukung dengan pengalaman
monitoring dan evaluasi lebih di utamakan

1.8 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 11 (Sebelas) bulan
sejak SPMK ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara Kontraktual.

1.9 KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Dokumen Perencanaan Spasial (pemetaan, koordinat, situasi
lapangan, dll) yang mendukung Detail Engineering Desain (DED)
kegiatan Pembangunan Infastruktur Permukiman TA. 2022 di
kawasan permukiman Perkotaan, Perdesaan dan Khusus
berdasarkan dokumen perencanaan, detail desain dan spesifikasi
teknis yang telah ditentukan.

Bab 1 - 8
Periode (1 Maret - 31 Maret 2022)
Konsultan Individu Surveyor
Tahun Anggaran 2022

b. Dokumen Perencanaan Spasial (pemetaan, koordinat, situasi


lapangan, dll) yang mendukung Detail Engineering Desain (DED)
kegiatan Pembangunan Infastruktur Permukiman TA. 2021 di
kawasan permukiman Perkotaan, Perdesaan dan Khusus
berdasarkan dokumen perencanaan, detail desain dan spesifikasi
teknis yang telah ditentukan.

c. Laporan pelaksanaan penggunaan Sistem Informasi Geografis.

1.2. SISTIMATIKA LAPORAN

Laporan Bulanan disusun secara sistematik sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan
Terdiri dari Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup
Kegiatan, Data dan Keluaran dari Pelaksanaan Kegiatan, Dasar Hukum,
dan Sistematika Laporan

Bab II Pelaksanaan Kegiatan Bulanan


Berisikan deskripsi pelaksanaan kegiatan serta Progres pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh konsultan individual selama kurun
waktu bulan Maret (1 Maret- 31 Maret 2022 )

BAB III Penutup


Berisikan Kesimpulan dan Rekomendasi dari pelaksanaan Kegiatan yang
dilaksanakan oleh konsultan individual selama kurun waktu bulan Maret
(1 Maret- 31 Maret 2022 ).

Bab 1 - 9

Anda mungkin juga menyukai