PROGRAM
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN/ REHABILITASI/ RENOVASI
PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN DASAR, MENENGAH NEGERI DAN
MADRASAH NEGERI DI PROVINSI SUMATERA BARAT
KEGIATAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN DED REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH
PEKERJAAN
REHABILITASI / RENOVASI MTSN 14 TANAH DATAR
LOKASI
KOTO NAN TUO TANJUANG BARULAK KAB. TANAH DATAR
I. UMUM
I.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Perencanaan dan DED Rehabilitasi
Gedung Sekolah Mtsn 14 Tanah Datar, Koto Nan Tuo Tanjuang Barulak Kab. Tanah
Datar. Merupakan bagian dari Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Satuan
Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Sumatera Barat Kegiatan
Rehabilitasi/ Renovasi Gedung Sekolah Dasar Negeri/ Madrasah Negeri.
Selain pekerjaan utama yang disebutkan diatas, maka Pelaksana/ Kontraktor wajib
melaksanakan pekerjaan lain yang merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mendukung terlaksananya pekerjaan tersebut, seperti :
- Papan Nama Proyek.
- Foto Dokumentasi.
- Pembersihan site.
- Quality Control.
- As Built Drawing/ Shop Drawing.
- Pengurusan Ijin yang ditetapkan.
- Pekerjaan yang tidak disebutkan satu persatu, tetapi merupakan suatu kesatuan system
yang tidak dapat dipisahkan.
1
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
10. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan
dari pabrik, kecuali bahan yan disediakan oleh proyek.
11. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas minimal
sebanyak 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk pembuatan, kecuali ditentukan
lain oleh Konsultan Pengawas.
12. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan merk yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan
tersebut.
13. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan / pengetesan terhadap hasil
pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas permukaan
yang telah diberi lapisan kedap air.
14. Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat
kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan.
15. Jaminan pekerjaan ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.
16. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
17. Apabila terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung
jawab Kontraktor.
18. Setiap akan melakukan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana/ Kontraktor wajib membuat
dan mengajukan Gambar Shop Drawing, Ijin Pekerjaan (Request), Material Approval,
Persiapan Lahan, dan Persiapan Material apapun jenis pekerjaannya ke Konsultan
Pengawas dan Direksi. Dan setelah semua dipenuhi dan diijinkan maka Konsultan
Pengawas akan memeriksa dan mengijinkan pekerjaan tersebut dilaksanakan.
19. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
3
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
20. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat,
mengawasi, menegur atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab
penuh tersebut di atas.
21. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut
dengan biaya Kontraktor sendiri.
22. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka
Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas
melalui Konsultan Pengawas. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung
jawab atas segala kerusakan yang timbul.
23. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
24. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
25. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan
/ material, barang milik proyek, milik Konsultan Pengawas dan milik Pihak Ketiga
yang ada di lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang
telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong
dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah.
26. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, baik
yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
27. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar
lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Semua biaya mobilisasi dan sewa pakai peralatan dianggap telah diperhitungkan dalam
dokumen ini. Sebagai gambaran, peralatan minimal yang harus digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
- Beton Molen dan Alat-alat Pengecoran Beton
- Mesin Potong Keramik
- Mesin Pemadat (Stamper Compact Equipment)
- Alat-alat pertukangan sederhana wajib dimiliki setiap tukang
- Dan alat-alat lainnya yang diperlukan
- Jenis, jumlah kondisi dan kebutuhan alat-alat harus terpenuhi demi kelancaran
pekerjaan.
3. Pelaksana/ Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak dan hal lain yang dapat
mempengaruhi penawaran. Untuk itu sebelum pelaksanaan pekerjaan,
Pelaksana/Kontraktor melakukan survey ulang guna memperoleh akurasi data yang
baru. Kelalaian atau kekurangtelitian Konsultan Individu/ Perencana dalam hal ini tidak
dapat diajukan sebagai alas an untuk mengajukan klaim.
4. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita
Acaran Penjelasan (Aanwijzing), Berita Acara Rapat Lapangan, serta petunjuk dari
Direksi Teknis, Konsultan Pengawas dan Tim Teknis Pengelolaan Proyek. Bila
ternyata ada perbedaan antara Gambar Rencana, RKS dan RAB maka Pelaksana /
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi/ Pengawas dilapangan.
5. Dalam melaksanakan pekerjaan Pelaksana/ Kontraktor melakukan pendekatan dengan
masyarakat sekitas untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
5
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
V. PERSYARATAN KHUSUS
V.1 Standar – Standar yang Berlaku
1. Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standard Normalisasi Indonesia
(SNI) dan peraturan –peraturan setempat :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 19991), SK SNI T-15.1919.03.
c. Tata Cara Pengadukan dan Penegcoran Beton, SNI 03-3976-1995
d. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-
2006.
e. Peraturan Muatan Indonesia, NI.8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-
1,2,53,1987).
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesai NI-5-2002
g. Peraturan Plumbing Indonesia
h. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi, SNI 03-2410-2002
i. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung, SNI 03-2407-2002.
j. Ubin Lantai Keramik, Mutu dan Cara Uji SNI -3-3976-1995.
k. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahyn 1972.
l. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI 10.
m. Standar Industri Indonesia (SII).
n. AV 1941/SU 41 Algemene Voorwarden Voor De Uitvoering Bij Aanneming Van
Openbare Werken. (Khusus bagian pasal-pasal yang masih berlaku).
o. Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI-03-1726-2003.
p. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
q. American Society For Teting & Material (ASTM)
r. American Institute of Steel Construction (AISC).
s. American Welding Society (AWS).
t. Peraturan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
6
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
7
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
7. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas dan
ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana/ Kontraktor, maka Konsultan Pengawas
wajib memerintahkan pembongkaran kembali kepada Pelaksana/ Kontraktor, dimana
segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab
Pelaksana/ Kontraktor.
8. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Pelaksana/ Kontraktor
untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan-Bahan milik pemerintah, yang mana segala biaya
pemeriksaan tersebut ditanggung Pelaksana/ Kontraktor.
9. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas bahan-
bahan tersebut, Pelaksana/ Kontraktor tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut.
10. Semua material yang masuk kedalam area proyek (digudang dan dilapangan
terbuka) tidak bisa dikeluarkan dari area proyek tanpa izin dari Direksi Proyek/
Konsultan Pengawas.
11. Semua pekerjaan hanya bisa dilaksanakan atas izin dari Direksi/ Konsultan
Pengawas yang diaplikasikan dalam bentuk “Surat Ijin Kerja”. Pekerjaan yang
dilaksanakan tanpa izin Direksi/ Konsultan Pengawas adalah tanggung jawab
Pelaksana/Kontraktor dan tidak akan diprogress.
8
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai biaya yang tinggi.
9
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
10
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
V.9 Dokumentasi
1. Pelaksana/ Kontraktor harus sudah nenperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi
serta pengirimannya ke Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta pihak-pihak lain yang
diperlukan.
2. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi adalah:
- Laporan – laporan perkembangan pekerjaan.
- Foto – foto pekerjaan dari 0% sampai dengan 100%, berwarna minimal ukuran kartu
pos dilengkapi dengan album/dijilid Rangkap 5 (lima).
- Surat – surat dan dokumen lainnya.
3. Foto – foto yang menggambarkan kemajuan pekerjaan hendaknya dilakukan sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan dibuat minimal 7 (tujuh) peristiwa, yaitu :
- Sebelum pekerjaan dimulai
- Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan pembersihan site
- Pelaksanaan pekerjaan pondasi
- Pelaksanaan pekerjaan beton
- Pelaksanaan pekerjaan pasangan
- Pelaksanaan pekerjaan pengecatan
- Pelaksanaan pekerjaan atap
- Pekerjaan yang terkait lainnya.
11
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
12
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
3. Rencana Kerja (Time Schedule) diatas harus mendapat persetujuan dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan serta Direksi/ Konsultan Pengawas.
4. Rencana Kerja (Time Schedule) harus sudah sudah selesai dibuat oleh Pelaksana/
Kontraktor paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Perintah Penunjukan
Penyedia Jasa (SPPJ) diterima.
5. Pelaksana/ Kontraktor harus memberikan Rencana Kerja (Time Schedule) sebanyak 4
(empat) lembar kepada Direksi/ Konsultan Pengawas dan 1 (satu) lembar harus
dipasang pada dinding bangsal kerja.
6. Direksi/ Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Pelaksanaan/
Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja (Time Schedule) yang ada.
7. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat
teknis maupun administratif.
8. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor harus memberikan data-
data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
9. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh Pengawas Lapangan
dari Konsultan Pengawas.
10. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus diserahkan
kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
13
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
14
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
15
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
16
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Untuk pedoman menentukan ketinggian peil dari muka tanah, adalah permukaan lantai
bangunan yang akan dibangun sesuai ayat 1 diatas atau berpedoman kepada gambar
kerja pelaksanaan serta RKS ini.
3. Pelaksana/ Kontraktor diwajibkan membuat penanda ketinggian peil masing-masing
komponen pekerjaan untuk keperluan control dan check ketinggian oleh Direksi/
Konsultan Pengawas, yanga ditempatkan pada posisi yang aman dan tidak terganggu
hingga pekerjaan selesai.
17
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang seperti : bor listrik, gerinda
listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang
menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm dan penutup atap
menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi keet lapangan
dan gudang didirikan pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan.
3. Barak Pekerja
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek
berlangsung apabila dibutuhkan.
4. Pagar Pengaman Proyek
Untuk keamanan lapangan kerja, bila dianggap perlu Direksi / Pemilik dapat
memerintahkan kepada Kontraktor untuk memagari sekelilingnya sehingga aman.
Biaya untuk keperluan ini akan dimasukan didalam penawaran Kontraktor. Pagar
Proyek minimum 1,80 m dari permukaan tanah dengan bahan dari seng gelombang
BJLS 32 dicat, kolom setempat / tiang pagar dari kayu Dolken / kayu Borneo ukuran
5/7, memenuhi persyaratan kekuatan dan atau sesuai dengan peraturan Pemerintah
Daerah setempat.
5. Direksi Keet, Kantor Kontraktor , Gudang , Barak Pekerja dan Pagar Pengaman Proyek
yang dibuat dan dibiayai oleh Kontraktor, setelah selesai pelaksanaan pekerjaan
tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan oleh Kontrakto, dan bahan-bahan
bekasnya menjadi milik Kontraktor.
18
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
- Logistik
- Surveyor
- Juru Gambar
- Administrasi Teknik
- Tenaga Harian
2. Mobilisasi sebagaimana ditentukan didalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan yang memuaskan. Alat yang perlu dimobilisasi adalah sesuai kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
3. Sejauh mungkin berdasarkan nasihat Direksi Teknis, Pelaksana/ Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang
ukurannya sesuai dengan kelas Jalan tersebutserta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan
ke tempat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pelaksana/ Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki
kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi Teknis.
5. Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lainnya yang
digunakan untuk pelaksanaan menjadi tugas Pelaksana/ Kontraktor. Semua biaya
bongkar muat, retribusi, asuransi dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan ini
menjadi beban Pelaksana/ Kontraktor.
19
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
20
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan
pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
2. Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
3. Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya dengan proyek.
4. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari
pekerjaan.
5. Alat-alat yang senantiasa tersedia di kantor proyek adalah :
• 1 (satu) kamera.
• 1 (satu) alat ukur optik ( theodolit & waterpass).
• 2 (dua) komputer dan 1 (satu) printer A3.
• 1 (satu) alat ukur panjang 5 m & 50 m.
• 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.
2. Persiapan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama
Gambar Kerja. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi di lapangan
yang meliputi dan tidak terbatas pada bangunan existing, trench, saluran drainase,
pipa-pipa, instalasi existing lainnya, tiang listrik dan penangkal petir.
Kontraktor harus mengamankan melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya
maupun yang sedang berjalan, bahan / komponen / instalasi existing yang
dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.
21
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
22
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
3. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang masih
berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor harus melakukan pekerjaan ini
sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
23
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang
lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah diperiksa seta
disetujui Konsultan Pengawas.
3. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari tanah
urug bekas serta sisa bahan bangunan.
4. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk-
petunjuk Konsultan Pengawas sehingga tidak menimbulkan gangguan pada
lingkungan tapak / site atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk waktu
lebih dari 24 jam.
5. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau
longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang
tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5
cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang
diinginkan.Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah.
6. Bila pada galian terdapat instalasi existing, Kontraktor harus mengikuti
prosedur.
7. Bila Kontraktor / Pemborong melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang
ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk menutupi
kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air
setiap ketebalan 5 cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai
ketinggian yang diinginkan.Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor /
Pemborong dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
8. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan Gambar Kerja
dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran.
9. Galian pondasi harus dilakukan sesuaidengan lebar lantai kerja pondasi atau seperti
tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng galian kiri dan kanan
dimiringkan 10 derajat kearah luar pondasi dari As, ketinggian serta bentuk selesai
sesuai Gambar Kerja, diperiksa serta disetujui Konsultan Pengawas.
10. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak / site
konstruksi.Area antara papan Patok Ukur dengan galian harus bebas dari timbunan
tanah.
24
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
11. Untuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor / runtuh, maka
apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus memasang
konstruksi penahan (casing) sementara dari bahan seng gelombang BJLS 50 atau
setara, atau dari papan-papan tebal 3 cm. diperkuat dengan kayu-kayu dolken
minimal diameter 8 cm. sehingga konstruksi tersebut dapat menjamin kestabilan
lereng galian.
12. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi, Kontraktor / Pemborong harus
menyediakan pompa air secukupnya untuk menyedot air yang menggenangi galian.
Disyaratkan bahwa seluruh permukaan galian terutama lantai galian, harus kering
untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan :
- Pengurugan dan pemadatan
- Pondasi Batu Kali dan Sloof beton
13. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 11 dan 12 di atas ditanggung oleh
Kontraktor, serta tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
14. Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai
dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan disini atau sebagaimana tampak
pada gambar. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam
spesifikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur.
15. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian struktur pondasi, tapi
termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof dan batu kali.
16. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas, berikut pembuangan bahan-bahan sisa, dan semua bahan
serta peralatan lainnnya untuk menghindarkan galian dari genangan air tanah dan
air permukaan.
17. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang
sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi.
25
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
26
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
dengan gambar rencana. Tidak diperkenankan melakukan pembobokan pada sloof dan
lantai.
9. Pada pasangan batu kali sudah disiapkan anker besi untuk kolom , kedalaman anker 30
cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm
10.Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai bagian selesai. Lakukan pengecekan
kembali untuk mengetahui permukaan pondasi sudah rata dengan waterpass/ auto level.
Pemeriksaan pekerjaan pondasi batu kali terhadap ketepatan galian, penempatan,
kedalaman, lebar, tinggi letak dan kondisi dasar sebelum pemasangan pondasi dimulai,
ijin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
27
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
XII.3 Bahan-Bahan
1. Semen :
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement Type I sesuai dengan
persyaratan NI-2 Bab 3 Standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-
150 dan produksi dari satu merk/pabrik.
b. Kontraktor/ Pelaksana harus menempatkan semen dalam gudang untuk mencegah
terjadinya kerusakan dan tidak boleh ditaruh langsung diatas tanah tanpa alas kayu.
c. Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur kotoran atau kena air/lembab tidak
diijinkan digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek dalam batas waktu 3
x 24 jam.
d. Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru datang,
tidak boleh dilakukan diatas tumpukan yang telah ada, dan pemakaian semen harus
28
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
29
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
c. Bila pemeriksaan air tersebut tidak memenuhi syarat untuk bahan campuran beton,
maka air tersebut tidak boleh dipakai.
4. Baja Tulangan :
a. Baja tulangan yang digunakan adalah baja dengan kualitasnya sesuai dengan
standar yang ditentukan dalam PBI 1971 atau SKSNI T-15-1991-03. Bila dianggap
perlu Direksi atau Konsultan Pengawas dapat menginstruksikan untuk melakukan
pengujian test tegangan tarik-putus dan “bending” untuk setiap 10 ton baja
tulangan, atas baiay Pelaksana/ Kontraktor.
b. Baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan Gambar Rencana.
c. Sebelum baja tulangan didatangkan ke lokasi proyek, maka Pelaksana/ Kontraktor
harus menyerahkan dahulu contoh-contoh baja tulangan yang dipakai kepada
Konsultan Pengawas. Contoh baja tulangan pada masing-masing diameter
sebanyak 5 batang dengan panjang 1 meter.
d. Batang-batang baja tulangan harus disimpan tidak menyentuh tanah secara
langsung dan terhindar dari penimbunan baja tulangan diudara terbuka dan harus
dilindungi dari genangan ai/ air hujan.
e. Baja tulangan yang dibengkokkan sama dengan atau lebih dari 900, hanya
diperkenankan sekali pembengkokkan.
f. Baja tulangan harus bersih dari karat yang mengganggu kekuatan beton bertulang.
Hal ini disesuaikan dengan PBI.1991/SKSNI T-15-1991-03.
g. Kawat beton berukuran minimal 1 mm dengan mutu tinggi standar SII.
h. Batang-batang baja tulangan yang berlainan ukurannya harus disimpan pada
tempat terpisah dan diberi tanda yang jelas.
5. Bahan Pencampur
a. Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas.
b. Apabila akan digunakan bahan pencampur, Pelaksana/ Kontraktor harus
melakukan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari
penambahan bahan pencampur (admixture) tersebut.
6. Cetakan Beton
a. Cetakan beton (Bekisting) dapat menggunakan kayu kelas II, multiplek dengan
tebal 12 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang
30
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
tersebut dalam PBI NI-2 pasal 1 Bab 5, dan apabila oleh Konsultan Pengawas
dinyatakan rusak, maka tidak boleh dipakai lagi untuk pekerjaan berikutnya.
b. Tiang-tiang bekisting dapat dibuat dari kayu kelas II dengan ukuran 5/7 cm atau
kayu dolken Ø8-10 cm dengan jarak maksimum 0,5 meter.
31
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
32
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi atau alasan
penghematan.
2. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui
pengujian biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm. dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2
PBI-1971. Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas sesuai dengan NI-
2 PBI-1971, Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk
mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang representatif.
33
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
34
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
XII.11. S u h u
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 320 C dan tidak kurang dari 4,5oC. Bila
suhu dari beton yang dituang berada antara 27oC - 32oC, beton harus diaduk di tempat
pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian
rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32oC sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es dan mengecor pada waktu malam hari
bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton waktu dicor pada suhu dibawah 32o C.
35
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
7. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran dan diberi “form oil” untuk
mencegah lekatan beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak
terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dan
dengan tulangan. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas, atau jika beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
a. Bagian sisi balok 48 jam.
b. Balok tanpa beban konstruksi 7 hari.
c. Balok dengan beban konstuksi 28 hari.
8. Dengan persetujuan Konsultan Pengawas cetakan dapat dibongkar lebih awal apabila
hasil pengujiam dari benda uji yang mempunyai kondisi seama dengan beton
sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari. Segala ijin
yang diberikan oleh Konsultan Pengawas, tidak mengurangi atau membebaskan
tanggung jawab Pelaksana/ Kontraktor terhadap kerusakan yang timbul akibat
pembongkaran cetakan.
9. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak
menyebabkan cacat pad saat permukaan beton dan dapat menjamin keselamatan penuh
atas struktur-struktur yang dicetak.
10. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dalam gambar rencana, Pelaksana/
Kontraktor wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.
11. Permukaan beton harus bersih dari sisa-sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian
konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan
sebelum pengurugan dilakukan.
XII.14.Pekerjaan Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing
36
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
instalasi, penyokong, pengikatan dan lain- lainnya telah selesai dikerjakan. Sebelum
pengecoran dimulai, permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran
harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton
( cetakan / bekisting ) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan
lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat
yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban / air dari beton
yang baru dicor - tidak akan diserap.
3. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana akan dicor beton
baru, harus bersih dan lembab / basah ketika dicor dengan beton baru. Pembersihan
harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan beton-beton yang mengelupas
atau rusak, atau bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air harus
dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.
4. Perlu diperhatikan letak / jarak / sudut untuk setiap penghentian pengecoran
yang masih akan berlanjut, terhadap sistem struktur / penulangan yang ada.
5. Pengecoran hanya diijinkan ketika Konsultan Pengawas atau wakilnya yang ditunjuk
serta Staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat/ lokasi pekerjaan, dan
persiapannya betul-betul telah memadai.
6. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ke tempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan
dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup
tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan, tidak
diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin akan terjadi,
Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk mengontrol
jatuhnya beton.
7. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis - perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm. tidak dapat memenuhi spesifikasi
ini.
37
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
8. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama terjadi hujan deras atau turun hujan
yang lama, sedemikian rupa sehingga spesi / mortar terpisah dari agregat kasar. Selama
hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint, dan air
semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
9. Ember-ember / gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang
dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat- syarat campuran.
Mekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus
tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya pengecoran dimana diperlukan
terutama bagi lokasi-lokasi yang sulit / terbatas.j. Setiap lapisan beton harus
dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil,
dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakan.
10. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus
dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang
terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan
beton dengan airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika
dibenamkan ke dalam beton.
38
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
39
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
40
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton atau NI-2
pasal 3 Bab 3.
b. Pasir laut tidak diperkenankan digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-
partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi.
3. A i r
Air yang digunakan harus bersih dan jernih, tidak mengandung minyak atau garam
serta zat-zat yang dapat merusak beton dan baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya
digunakan air bersih yang dapat diminum atau seperti NI-2 Bab 3.
41
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
g. Pasangan ½ batu bata, harus memakai batu bata utuh, kecuali pada bagian tertentu
yang terpaksa memakai batu bata setengah batu atau tiga perempat batu, seperti
pada pertemuan sudut dinding atau pertemuan dinding dengan kolom.
h. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organic
dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai
terlebih dahulu diayak lewat lobang ayakan sebesar 10 mm.
i. Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan retak,
maksimal belah menjadi 2 bagian, produk local dan memenuhi persyaratan PUBBI
70.
j. Pekerjaan pasangan dinding bata merah harus terkontrol waterpass baik arah
vertical maupun horizontal.
k. Pekerjaan pasangan dinding bata merah yang tidak lurus, berombak dan retak-
retak harus dibongkar dan segera diperbaiki atas biaya Pelaksana/ Kontraktor.
l. Pekerjaan pasangan dinding batu bata dihentikan pada ketinggian 1 meter, setelah
kolom praktis (jika ada) dicor dan pasangan dinding batu bata dapat kembali
dilanjutkan kembali.
42
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
43
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
44
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
n. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
o. Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan
nok atap.
p. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).
XVI.2 Bahan-bahan
1. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Gypsum
2. Rangka Plafond Furing.
3. Bahan list plafond Gypsum.
45
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
46
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
47
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
48
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
49
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan-bahan organis, barang bekas/
sampah dan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Direksi dan jika
diijinkan dapat digunakan tanah bekas galian.
3. Pemadatan tanah peninggian lantai, harus menggunakan stamper.
50
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
3. Sebelum pemasangan lantai keramik, keramik harus direndam terlebih dahulu dalam
air sampai jenuh.
4. Lantai keramik yang dipasang tidak boleh cacat berupa : retak-retak, gelombang-
gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung/ cekung, sisi keramik harus siku.
Penyimpangan kesikuan keramik tidak boleh lebih dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke
kanan dank e kiri.
5. Bahan lantai keramik yang digunakan keramik 40 x 40 cm atau sesuai gambar
rencana, jenis sesuai RAB. Warna keramik dan motif disesuaikan dengan petunjuk
Direksi dan Konsultan Pengawas.
6. Sebelum pemasangan keramik terlebih dahulu juru ukur/ surveyor menetukan dan
menandai (marking) lokasi untuk star awal pemasangan keramik dan level
permukaan lantai keramik.
7. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yan rata
dan garis siar/ nat yang lurus.
8. Pemasangan keramik harus dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus
menghasilkan penyelesaian pekerjaan yang rapih dan nat yang lurus. Nat harus diisi
dengan bahan grouting/ pasta semen yang warnanya disesuaikan dengan warna
keramik yang dipasang. Pengisian nat dilakukan paling cepat 24 jam setelah keramik
dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran-kotoran yang menghambat masuknya cairan bahan pengisi.
Segera setelah pengisian nat dengan semen, permukaan lantai harus segera
dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
9. Cek kerataan permukaan pasangan keramik dengan waterpass.
10. Pemasangan keramik yang tidak rapi, bergelombang, nat tidak lurus dan sebagainya
akibat pemasangan yang tidak baik harus dibongkar.
51
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Seluruh pekerjaan instalassi listrik ini harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah
berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegan
SPT-dan Surat Izin Kerja-SIKA C yang masih berlaku. Seluruh pekerjaan listrik
harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia
terutama SPLN dan PUIL.
3. Lingkup pekerjaan listrik meliputi pengadaaan dan pemasangan semua komponen
listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit,
panel listrik dan pengetesannya.
4. Hasil pekerjaan listrik harus sampai menyala.
52
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
53
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
54
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
ditambah dengan gaya – gaya lainnya tidak melebihi daya dukung ijin. Disamping
itu, diusahakan agar tegangan yang timbul pada dasar dinding penahan tanah
adalah tekan.
4. Perhitungan kekuatan struktur dari konstruksi dinding penahan tanah, yaitu
dengan memeriksa tegangan geser dan tegangan tekan yang diijinkan dari
struktur dinding penahan tanah.
5. Dinding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas gesernya (sliding
stability).
6. Dinding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas gulinya (overtuning
stability).
7. Tinjauan terhadap lingkungan lokasi dari penempatan dinding penahan tanah.
8. Dinding penahan tanah harus terletak pada suatu daerah dimana stabilitas dari
kemiringan lerengnya memenuhi suatu angka keamanan yaitu :
SF > 1,50 untuk pembebasan tetap
SF > 1,30 untuk pembebasan sementara, termasuk apabila ada gempa.
9. Batu terdiri dari batu alam, batu kali atau batu gunung yang tidak terbelah, keras,
tahan terhadap udara dan air.
10. Mutu dan ukuran batu harus disetujui Direksi.
11. Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi
kelekatan dengan adukan.
12. Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan
waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
13. Batu harus ditanam dengan kuat diatas landasan adukan semen sedemikian rupa
sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal
pelapisan yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap
lereng. Rongga yang terdapat di antara satu batu dengan lainnya harus disi
adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai hampir sama rata dengan
permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi permukaan lapisan.
14. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan
cara menyapunya dengan sapu yang kaku.
55
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
15. Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang disyaratkan
untuk Pekerjaan Beton dalam Spesifikasi.
16. Tumit (cut off wall) dan struktur lainnya yang dibuat dalam galian dimana
terdapat kestabilan akibat daya lekat tanah atau akibat disediakannya cetakan,
harus dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dengan adukan setebal
60 % dari ukuran maksimum batu yang digunakan dan kemudian dengan segera
memasang batu di atas adukan yang belum mengeras. Selanjutnya adukan harus
segera ditambahkan dan proses tersebut diulangi sampai cetakan tersebut terisi
penuh. Adukan berikutnya harus segera ditambahkan lagi sampai ke bagian
puncak sehingga memperoleh permukaan atas yang rata.
17. Bilamana bentuk batu sedemikian rupa sehingga dapat saling mengunci dengan
kuat, dan bilamana digunakan adukan yang liat, pekerjaan pasangan batu dengan
mortar untuk struktur dapat pula dibuat tanpa cetakan, sebagaimana yang
diuraikan untuk Pasangan Batu dalam Spesifikasi.
18. Permukaan pekerjaan pasangan batu dengan mortar untuk struktur yang
terekspos harus diselesaikan dan dirawat seperti yang disyaratkan di atas untuk
pelapisan batu. Penimbunan kembali di sekeliling struktur yang telah selesai
dirawat harus ditimbun sesuai dengan ketentuan Spesifikasi.
XXII. PENUTUP
1. Meskipun dalam RKS ini pada uraian pekerjaan dan uraian-uraian bahan-bahan
tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan tidak
disebutkan dalam penjelasan pekerjaan ini, perkataan tersebut diatas tetap
dianggap ada dan dimuat dalam RKS ini.
56
Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis | MTsN 14 Tanah Datar
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi pekerjaan ini, tetapi tidak diuraikan atau
dimuat dalam RKS ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh Penyedia
Jasa, harus dianggap seakan-akan pekerjaan itu diuraiakan dan dimuat dalam RKS
ini, untuk menuju ke penyerahan yang lengkap dan sempurna menurut
pertimbangan Direksi.
57