Anda di halaman 1dari 181

DOKUMEN RPLP

Rencana Penataaan Lingkungan Permukiman


Program Kota Tanpa Kumuh ( Program KOTAKU )
Dibuat oleh:
TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif)
BKM PAGUYUBAN WARGA KELURAHAN SUKAMENTRI
KATA PENGANTAR

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28H Ayat 1 menyatakan bahwa:“Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Ayat tersebut menunjukkan
bahwa tinggal di sebuah hunian dengan lingkungan yang layak merupakan hak dasar yang harus di jamin pemenuhannya. Namun, tidak
dapat di pungkiri bahwa hal tersebut masih menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, mengingat saat ini 9,12% rumahtangga dari 64,1
juta rumah tangga di Indonesia tinggal di dalam kondisi rumah yang tidak layak hunidan terdapat 38.431 Ha kawasan permukiman kumuh
perkotaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Target RPJMN 2019-2023 untuk mewujudkan Kota Tanpa Kumuh di tahun 2019 tampaknya bagai sesuatu yang ambisius, namun
bukan tidak mungkin untuk di capai.Penanganan businessas usual tentu tidak akan membantu dalam mencapai target tersebut.Berdasarkan
hasil kajian Slum Alleviation Policyand ActionPlan (SAPOLA) yang telah di laksanakan pada tahun 2013-2014, dibutuhkan suatu wujud
percepatan penanganan yang mampu membangun kolaborasi antar sector dan antar aktor,dimana warna sector hilang sehingga terwujud
keterlibatan multisektor, multi actor dan multi program. Peran Pemerintah Daerah dan masyarakatpun harus dapat ditingkatkan
sebagai“nakhoda” dalam penanganan permukiman kumuh di daerahnya.

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun 2019-2023 kemudian di rancang sebagai salah satu wujud pemberdayaan masyarakat,
peningkatan peran pemerintah daerah, dan peningkatan upaya kolaborasi antar stakeholders dalam penanganan permukiman kumuh.
Harapan kami,program ini dapat menjadi platform kolaborasi dalam penanganan kumuh untuk bersama-sama berkolaborasi bergerak
mencapai target permukiman kumuh 0% di tahun 2019.
Kami berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan pedoman
ini. Masukan dan saran untuk perbaikan senantiasa diharapkan.

BKM PWK SUKAMENTRI , DESEMBER 2021

HUSNAN NURUDIN
Koordinator BKM PWK SUKAMENTERI
Kelurahan Sukamentri
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan


Permukiman, Ditjen Cipta Karya, dalam rangka percepatan
penanganan kawasan kumuh dan gerakan 100-0-100 pada tahun
2015-2019, adalah Strategi Pembangunan Infrastruktur berbasis
Masyarakat. Strategi Pembangunan Infrastruktur di Perkotaan
diantaranya dilakukan melalui pelaksanaan National Slum Up-grading
Program (NSUP) atau Program Kota Tanpa Kumuh (Program Kotaku)
periode 2016-2020.

Program KOTAKU menggunakan sinergi pendekatan antara


Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat, Penguatan Peran
Pemda sebagai Nakhoda dan Kolaborasi antara Pemerintah Daerah
dan pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten/Kota. Melalui
sinergi ketiga pendekatan tersebut diharapkan dapat lebih
mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan gerakan 100-0-100
dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif
dan berkelanjutan.Landasan Yuridis Perencanaan Permukiman yang
di atur dalam Undang-Undang terkait.

BAB I -1
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Program KOTAKU di Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota


merupakan program bagi masyarakat dengan fokus orientasi pada
peningkatan sarana dan prasarana lingkungan permukiman dan
kualitas kehidupan masyarakat. Kelurahan

BAB I -2
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Sukamentri mempunyai satu ( 1 ) kasawan yang menjadi prioritas


utama, menurut SK bupati. Pelaksanaannya diawali dengan tahap
perencanaan partisipatif yang menghasilkan produk dokumen
Rencanan Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan
Sukamentri, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana
Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) kawasan prioritas yang
disusun secara partisipatif oleh masyarakat bersama pemerintah serta
Lembaga Lembaga yang berada di wilayah Kelurahan Sukamentri
dan mengacu terhadap aturan tertulis tentang penataan dan
pengelolaan permukiman yang disepakati masyarakat bersama
pemerintah.

1.2 Visi dan Misi Pemerintahan


Kelurahan

Kelurahan Sukamentri adalah salah satu dari Kabupaten Garut


Kecamatan Garut Kotayang mempunyai tatakelola pemerintahan
yang mengacu terhadap

1.2.1 Visi

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,


tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Garut serta
mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka
Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut tahun 2014–2019 adalah:
"Terwujudnya Kabupaten Garut Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera."

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan


kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang,
diharapkan Kabupaten Garut dapat lebih berperan dalam
perubahan yang terjadi di lingkup regional, nasional, maupun global.
Penjabaran makna dari Visi Pemerintah Kabupaten Garut tersebut
adalah sebagai berikut :

Bermartabat : Memiliki wibawa, harga diri serta diperhitungkan


baik di tingkat daerah, nasional maupun
internasional

BAB I -3
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Nyaman : Memiliki suasana yang tenang dan damai,


sehingga setiap program pembangunan bisa
dilaksanakan dengan optimal dan kondusif
Sejahtera : Hasil pembangunan dapat dirasakan oleh semua
kalangan masyarakat, sehingga bisa
meningkatkan taraf kehidupan mereka dalam
pemenuhan kebutuhannya.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan


tetap mem-perhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta
tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki,
maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai berikut:

Misi Pertama : Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan


dan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, prima
untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
bermartabat dan agamis
Misi Kedua : Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat
berbasis potensi lokal.
Misi Ketiga Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai
serta lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
Misi Mewujudkan pelayanan publik yang profesional
Keempat dan amanah serta membangun kehidupan sosial
politik yang demokratis dan berbudaya luhur.

1.2.2 Misi

Untuk mencapai visi maka ada beberapa Misi yang harus dicapai
dalam rangka mewujudkan Kabupaten Garut Sehat, Cerdas dan
Sejahtera:

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur


2. Meningkatkan Ketersediaan dan Pendayagunaan Sarana
dan Prasarana
3. Meningkatnya Peran serta Masyarakat Dalam
Pembangunan
4. Meningkatnya Kondusivitas Wilayah dan Sinergitas Para
Pemangku Kepentingan dalam Penyelenggaraan
Pemerintah, Pembangunan dan Kemasyarakatan

BAB I -4
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

1.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

1.3.1 Maksud

RPLP meruapakan dokumen untuk mencapai kondisi mendatang


yang diinginkan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin
kondisi eksisting yang ada dan meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan fisik, ekonomi.dan sosial, yang dituangkan
dalam serangkaian program pembangunan dilengkapi dengan
aturan main yang berlaku, sessuai dengan kearifan lokal yang
berlaku di masyarakat, tidak menutup kemungkinan aturan aturan
main yang ditetapkan baik pemerintahan pusat maupun daerah
setempat.
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ( RPLP) diperlukan
sebagai acuan tentang apa yang dapat dibangun, dimana letak
pembangunan, kapan perlu dibangun, besaran yang perlu
dibangun, oleh semua pihak yang membangun suatu kelurahan
atau desa agar tertata dengan baik, efisien dan bermanfaat bagi
masyarakat. RPLP merupakan alat control atau pengawasan bagi
pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan dan kesepakatan
masyarakat dan menjadi pegangan bagi masyarakat ,swasta ,LSM
dan penyandang dana yang ingin berpartisipasi dalam
pembangunan berbagai macam infrastruktur, fasilitas serta utilitas
lingkungan agar terintegrasi dan terkoordinasi dengan berbagai
sesuai kebutuhan masyarakat. RPLP sebagai acuan untuk tahapan
program pembangunan Kelurahan, sehingga pada akhirnya
seluruh program pembangunan dapat menciptakan tata ruang
dan kehidupan masyarakat yang sehat, aman, dan nyaman.
Dengan demikian penyusunan dokumen RPLP Kelurahan
Kotakwetan ini merupakan salah satu hasil dari proses

BAB I -5
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

perencanaan yang dilakukan oleh warga Kelurahan Sukamentri


sendiri. Masyarakat menjadi lebih mengenal potensi dan
permasalahan yang dimiliki wilayahnya sehingga mereka dapat
menyampaikan permasalahan-permasalahan yang timbul di
wilayahnya masing-masing untuk direncanakan dalam masalah
pembanganunan sesuai dengan Kebijakan Pemerintahan Pusat
yang terkait dengan capaian 100-0-100.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


adalah tersusunnya dokumen yang menjadi acuan dari rencana
tindak lanjut penataan lingkungan permukiman yang didasari oleh
kesepakatan dari berbagai elemen masyarakat, Pemerintah Daerah
dan Swasta juga sebagai panduan umum yang menyeluruh dan
memiliki kepastian hukum tentang perencanaan tata bangunan dan
lingkungan di Kelurahan Sukamentri

1.3.3 Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan dari program ini adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


(RPLP) Desa berbasis komunitas serta aturan tertulis yang
disepakati masyarakat sebagai komitment bersama yang
disepakati bersama pemda;
2. Tersusunnya rencana tahapan pembangunan kawasan
3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan
kualitas lingkungan dan ruang publik;
4. Adanya gambar rencana pembangunan disertai dengan
rencana anggaran biaya pembangunan
5. Terbangunnya Unit-Unit Pengelola BKM (UPL, UPS dan UPK)
yang mampu berperan sebagai Pusat Pelayanan

BAB I -6
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Masyarakat (Community Management) dalam memenuhi


kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya
6. Terwujudnya lingkungan permukiman yang aman, sejahtera,
sehat, bersih, produktif, berjati diri dan lestari yang dilakukan
oleh masyarakat dengan dukungan berbagai sumber daya.
1.3.4 Output
a. Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) di tingkat
kelurahan yang didalamnya yang disusun secara partisipatif
oleh masyarakat bersama pemerintah dan kelompok peduli
serta dipahami sebagai bagian dari dokumen perencanaan
Kelurahan yang mengacu terhadap kebijan Pemerintahan
Kabupaten Garut
b. Aturan tertulis tentang pembangunan/pengelolaan
permukiman yang tanggap bencana yang disepakati
masyarakat bersama pemerintah sebagai komitmen bersama
yang menjadi sarana mewujudkan perubahan sikap dan
perilaku masyarakat.
c. Kelembagaan pembangunan atau unit pengelola
pembangunan SEL (sosial, ekonomi dan lingkungan) yang
andal dan mampu berperan sebagai pusat pelayanan
masyarakat (community services) dalam memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.
d. Terwujudnya atau terlaksananya pembangunan fisik kawasan
Kumuh yang dilakukan oleh masyarakat dengan bimbingan
pemerintah dan dukungan berbagai pihak dengan berbagai
sumber daya manusia

Sehingga hasil akhir dari kegiatan Koaku di Wilayah Kelurahan


Sukamentri melalui penyusunan dokumen RPLP ini adalah
mewujudkan perbaikan kualitas hidup dikawasan Kumuh ini aman,
nyaman, teratur dan sehat.

BAB I -7
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

1.6 Sistematika

Rencana Penataan Lingkungan Pemukiman (RPLP) di Kabupaten


Garut terdiri atas 6 Bab yaitu :

Bab I Pendahuluan

Bagian ini menguraikan mengenai latar belakang penyusunan


rencana tata ruang Kelurahan Sukamentri, kemudian pada sub bab
berikutnya diuraikan mengenai maksud, tujuan dan sasaran , Lingkup
Kegiatan, keluaran dan bagian akhir diuraikan mengenai sistematika
pembahasan.

Bab II Gambaran Umum Perencanaan

Dalam memahami kondisi atau karakteristik wilayah perencanaan


serta potensi dan permasalahannya maka dibahas gambaran umum
wilayah perencanaan, Kondisi Fisik eksisting, kependudukan,
Pemukiman dan PSU, Ekonomi Lokal, Sosial, Budaya Serta profil
kawasan prioritas kumuah

Bab III Tinjauan Kebijakan

Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan kebijakan yang


digunakan dalam penataan lingkungan permukiman. Kebijakan yang
digunakan diantaranya adalah :

 Tinjauan Kebijakan RPJMD


 Tinjauan Kebijakan Rencana Tata Ruang
 Tinjauan Kebijakan Permukiman (RP3KP, RPPKP)
 Tinjauan Kebijakan Sanitasi Kota (SSK)

BAB I -8
BAB I
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Bab IV Analisis

Bagian ini menjelaskan tentang analisis ditingkat Kelurahan, dan


Analisa di Kawasan Kumuh. Analisis ada beberapa aspek yang
digunakan untuk permasalahan permukiman dari berbagai aspek,
diantaranya , Analisis Kependudukan)*, Analisis Fisik (Daya Dukung dan
Daya Tampung)*, Analisis Kondisi Bangunan Permukiman (indikator 1)*,
Analisis Prasarana, Sarana, dan Utilitas (indikator 2 s.d 7)*, Analisis
Ekonomi Lokal)*, Analisis Sosial dan Budaya dan)*, Analisis Mitigasi
Bencana

Bab V Rencana Lingkungan Pemukiman Berkelanjutan

Bab ini memuat pembahasan tentang Skenario Penataan Lingkungan


Permukiman, Visi dan Misi Penataan Ling kungan Permukiman
Berkelajutan, Skenario Penataan Kawasan Penataan Lingkungan
Permukiman Berkelajutan, Pengembangan ekonomi lokal , Wilayah
Pencegahan, Wilayah Peningkatan Kualitas, Pengembangan Ekonomi
Lokal, Pengembangan Sosial dan Budaya, Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman Berkelanjutan, Rencana Penataan Bangunan
(Rencana Indikator 1), Rencana Pembangunandan Pengembangan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas (Rencana Indikator 2-7), Rencana
Pengembangan Ekonomi Lokal, Rencana Pengembangan Sosial dan
Budaya, Rencana Mitigasi, Aturan Bersama, Idikasi Program dan Road
map.

Bab VI Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Pada bagian ini sebagai Rencana Acuan Pelaksanaan Kegiatan


sesuai dengan kebutahan pembangunan diantaranya membahas
tentang Rencana Penataan Bangunan inidkator 1, Rencana Kegiatan
Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas ( Indikator 2;7), Rencana
Kegiatan Pengembangan Ekonomi Lokal, Rencana Mitigansi
Bencana, dan Matrik Rencana Investasi di Wilayah Kawasan Kumuh.

BAB I -9
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

TINJAUAN
KEBIJAKAN

3.1 Tinjauan Kebijakan RPJMD Kabupaten Garut

3.1.1 Kebijakan Umum 2014 – 2019

Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang
telah dirumuskan, maka perlu ditindaklanjuti dengan upaya untuk mencapainya
melalui penyusunan strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam
pembangunan daerah tahun 2014-2019. Strategi dan arah kebijakan merupakan
rumusan perencanaan komperhensif Pemerintah Daerah dalam upaya mencapai
tujuan dan sasaran RPJMD secara efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang
komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program


indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan strategi menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai yang menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana
Pemerintah Daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder
pembangunan daerah melalui strategi pembangunan daerah yang terpadu dan mampu
memberdayakan segenap potensi daerah dan sekaligus memanfaatkan segala peluang
yang ada. Selanjutnya strategi yang telah disusun, diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan sebagai pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima)
tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus
dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan dan sasaran dari
visi dan misi selama lima tahun ke depan.

BAB II - 10
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel 3.1
Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Garut
Misi Strategi Arah Kebijakan

I Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan yang


berkualitas, terjangkau, prima untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
bermartabat dan agamis.
1 Peningkatan pendidikan 1 Membiasakan membaca Al Quran bagi
agama pada semua jenjang pegawai Pemda, pelajar yang beragama
sekolah dan kelembagaan Islam
lainnya
2 Dukungan pada perbaikan kualitas
pendidikan keagamaan, termasuk di
madrasah, pesantren dan diniyah
3 Pengembangan Islamic Centre **

4 Bantuan operasional masjid dan madrasah


diniyah *
5 Pemberian insentif bagi Guru ngaji *

2 Peningkatan sistem 1 Beasiswa kuliah bagi putra-putri petani


pembinaan pemuda, pedagang kecil *
pemasalan dan peningkatan
2 Pembangunan Gedung Pusat Seni dan
prestasi olahraga, serta Budaya (Art Centre) **
apresiasi seni budaya secara
tepadu dan terarah 3 Pembangunan Sarana Olah Raga (SOR) **
4 Pemberdayaan pemuda dan peningkatan
prestasi olah raga
5 Pelestarian nilai-nilai budaya daerah
6 Pengembangan sarana prasarana olah raga
dan seni budaya lokal di desa/kelurahan *
7 Pembangunan Perguruan Tinggi /Politeknik
di Kabupaten Garut *
3 Peningkatan angka partisipasi 1 Pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
pada semua jenjang dan jalur khususnya di Desa Tertinggal
pendidikan
2 Gratis biaya sekolah (SPP) bagi seluruh siswa
SD, SMP, SMA *
3 Beasiswa bagi siswa miskin
4 Peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan
4 Peningkatan profesionalisme, 1 Pemerataan tenaga pendidik dan tenaga
kesejahteraan pendidik dan kependidikan terutama bagi daerah-daerah
tenaga kependidikan terpencil.
2 Peningkatan pengelolaan Bantuan
Operasional Sekolah ( BOS)
3 Pemberian insentif bagi Guru Honorer *
5 Implementasi Wajar 12 Tahun 1 Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
serta mendorong pendidikan
berkembangnya SMK
2 Peningkatan rata-rata lama sekolah melalui
program pendidikan menengah Universal
3 Peningkatan partisipasi jalur pendidikan
kejuruan

BAB II - 11
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

6 Penataan program studi 1 Peningkatan partisipasi lembaga pendidikan


pendidikan formal dan non formal dan non formal
formal
2 Peningkatan partisipasi program Kejar Paket
(A/B/C )
7 Peningkatan, pengembangan 1 Peningkatan akses perpustakaan dan minat
budaya baca baca masyarakat
2 Pembangunan Gedung Perpustakaan Skala
Nasional
8 Peningkatan akses dan mutu 1 Pembebasan retribusi pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan dasar dasar
dan rujukan
2 Standarisasi pelayanan kesehatan masyarakat
3 Optimalisasi sistem jaminan kesehatan
4 Gratis berobat dan ambulance bagi keluarga
miskin *
5 Peningkatan kesehatan ibu dan anak
6 Pemberdayaan masyarakat dalam penurunan
angka kematian bayi dan angka kematian ibu
akibat melahirkan melalui pembangunan
Rumah Gizi
7 Pembangunan kesehatan partisipatif berbasis
masyarakat
8 Penanggulangan HIV/AIDS

9 Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

9 Peningkatan akses dan 1 Peningkatan Rumah Sakit dr. Slamet menjadi


pemerataan pelayanan Tipe B Pendidikan **
kesehatan 2 Peningkatan Rumah Sakit Pameungpeuk
menjadi Tipe D **
3 Pembangunan Rumah Sakit Garut Utara **
4 Peningkatan Puskesmas Tanpa Tempat
Perawatan (TTP) menjadi Puskesmas Dengan
Tempat Perawatan (DTP), Puskesmas
Pembantu menjadi Puskesmas dan
Puskesmas DTP menjadi Puskesmas Pratama
5 Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan

6 Peningkatan dan pemerataan tenaga medis

10 Pengendalian kehamilan dan 1 Peningkatan ketersediaan alat kontrasepsi,


peningkatan cakupan peserta pelayanan KB dengan standar mutu yang
KB berkualitas bagi masyarat
2 Intensifikasi penyuluhan/ KIE

3 Penggerakan kader/Institusi Masyarakat

11 Optimalisasi fungsi keluarga 1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan Program


dalam peningkatan Kependudukan, Keluarga Berencana,
kesejahteraan keluarga Pemberdayaan Perempuan Dan Anak

2 Peningkatan kesejahteraan masyarakat


melalui program transmigrasi

12 Peningkatan Keadilan dan 1 Optimalisasi penanganan kasus kekerasan


kesetaraan gender dan peran terhadap perempuan dan anak

BAB II - 12
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan


perempuan dalam 2 Bantuan bagi usaha perempuan
pembangunan
3 Penyediaan sarana dan prasarana

13 Peningkatan penyelenggaraan 1 Penyelenggaraan kesejahteraan sosial


kesejahteraan sosial melalui melalui pemberdayaan sosial, rehabilitasi
pemberdayaan sosial, sosial, jaminan sosial dan perlindungan
rehabilitasi sosial, sosial.
perlindungan dan jaminan
sosial dalam penanganan
penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)

14 Penyelenggaraan 1 Bantuan bagi masyarakat miskin


Kesejahteraan Sosial melalui
aktualisasi nilai-nilai 2 Penanganan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak
kesetiakawanan sosial. Huni

15 Peningkatan peran dan fungsi 1 Pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi


potensi sumber kesejahteraan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam
sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan pembangunan
penanganan Penyandang kesejahteraan sosial
Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS).
16 Peningkatan fungsi dan peran 1 Peningkatan penempatan tenaga kerja
Balai Latihan Kerja (BLK) dan melalui mekanisme antar kerja antar lokal
Lembaga Pelatihan (AKAL), antar kerja antar daerah (AKAD) dan
Keterampilan (LPK) swasta antar kerja antar negara (AKAN)
sebagai pusat pendidikan dan
pelatihan pencari kerja.

17 Peningkatan perluasan 1 Peningkatan efektivitas informasi pasar kerja


kesempatan kerja dan bursa kerja on line.

2 Peningkatan program padat karya produktif

18 Peningkatan jejaring 1 Peningkatan perlindungan bagi tenaga kerja


kerjasama antar daerah serta optimalisasi pembinaan dan
pengawasan perusahaan

II Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal

1 Peningkatan peran dan 1 Fasilitasi, pemberdayaan usaha petani


kemampuan usaha petani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan

2 Bantuan subsidi pupuk dan benih bagi petani


kecil
2 Pengembangan sektor 1 Pengembangan kelembagaan usaha tani
pertanian berdasarkan tematik berbasis agro bisnis dan agro industri
wilayah provinsi Jawa Barat 2 Penanganan pasca panen hortikultura dan
tanaman pangan
3 Pengembangan kawasan agropolitan di
kecamatan Cisurupan dan sekitarnya
4 Pengembangan komoditas unggulan jeruk
Garut, pengembangan Usaha pembibitan
kentang industri, padi organik dan padi ketan
5 Pengembangan kawasan agrowisata desa
Barudua kecamatan Malangbong

BAB II - 13
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

6 Pengembangan kawasan Agropolitan Jagung


7 Pengembangan komoditi jagung hibrida
8 Pengembangan Usaha pembibitan kentang
industri
9 Peningkatan jumlah populasi ternak,
khususnya sapi perah dan flasma nutfah
domba Garut
1 Pengembangan Sentra Bibit/Village Breeding
0 Center (VBC)
1 Pengembangan Kawasan Peternakan
1
1 Pengembangan Kampung Domba Indonesia
2 (KDI) di Kecamatan Cikajang
3 Peningkatan produksi 1 Peningkatan produksi, nilai tambah hasil
tanaman pangan dan tanaman pangan hortikultura dan peternakan
hortikultura, peternakan,
2 Peningkatan akses petani terhadap iptek,
pemasaran serta penerapan
pasar, dan permodalan bunga rendah
teknologi
3 Pengendalian alih fungsi lahan pertanian
4 Pengembangan infrastruktur pertanian
4 Peningkatan daya saing 1 Peningkatan peran dan kemampuan usaha
produk pertanian, perkebunan petani tanaman pangan dan perkebunan
5 Peningkatan produksi 1 Pengembangan tanaman kopi rakyat, teh,
komoditi unggulan karet dan akar wangi
perkebunan
6 Peningkatan penangkapan, 1 Pembangunan pelabuhan pendaratan ikan
budidaya dan nilai tambah
2 Pengembangan kawasan budidaya laut, air
perikanan melalui perbaikan payau dan air tawar
mutu dan pengembangan
produk 3 Peningkatan produksi hasil laut melalui
pengembangan sarana dan prasarana
penangkapan dan areal tangkap
7 Peningkatan profesionalisme 1 Pengembangan kawasan minapolitan serta
petani dan nelayan serta Pembinaan dan penataan kelembagaan
kelembagaannya usaha serta penguatan aspek pasar
8 Pengembangan hutan lestari 1 Peningkatan penanganan lahan kritis di luar
kawasan hutan
2 Peningkatan pengamanan dan perlindungan
hutan
9 Peningkatan pemanfaatan 1 Peningkatan produksi aneka hasil kehutanan
usaha hasil hutan, wisata bukan kayu
alam dan jasa lingkungan. 2 Peningkatan produksi dan nilai tambah hasil
hutan
10 Peningkatan sistem ketahanan 1 Penanganan daerah rawan pangan dan
pangan dan peningkatan pengembangan lumbung pangan
kapasitas penyuluhan 2 Pengembangan desa mandiri pangan
pertanian
11 Peningkatan keunggulan, 1 Penataan dan Pengembangan objek wisata
daya Tarik dan promosi wisata unggulan
2 Peningkatan sarana dan prasarana
penunjang wisata

BAB II - 14
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

12 Penguatan kelembagaan 1 Peningkatan daya saing produk dan peran


usaha, kapasitas SDM, sistem KUMKM dalam perekonomian daerah
pembiayaan dan peluang
pasar KUMKM
13 Fasilitasi kemitraan Usaha dan 1 Pengembangan kewirausahaan dan
optimalisasi fungsi ( KADIN ) keunggulan kompetitif UMKM
2 Bantuan perkuatan Koperasi
14 Peningkatan aktifitas ekonomi 1 Peningkatan produksi, nilai tambah hasil IKM
masyarakat berbasis industri dan pengembangan industri kreatif
potensi lokal dan 2 Pengembangan sentra, klaster industri dan
perdagangan
produk ekspor
3 Penyediaan informasi peluang usaha
sektor/bidang usaha unggulan serta
revitalisasi, optimalisasi fungsi trade center
Limbangan
4 Optimalisasi pengelolaan BUMD
15 Peningkatan sistem, jaringan 1 Revitalisasi pasar tradisional dan distribusi
distribusi barang dan jasa barang / jasa
16 Promosi Investasi secara 1 Penyelenggaraan pameran dan temu investor
intensif

17 Pemberian jaminan kepastian 2 Penataan regulasi penanaman modal daerah


hukum pelaksanaan dan peningkatan pemantauan, pembinaan
penanaman modal, dan dan pengawasan penanaman modal
peningkatan pengendalian
investasi
III Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai serta lingkungan yang
sehat, aman dan nyaman
1 Peningkatan kualitas dan daya 1 Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan
dukung jalan dan jembatan Jalan dan Jembatan
untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan
2 Pembangunan, peningkatan 1 Lanjutan pembangunan jalan by pass
dan pemeliharaan jalan
2 Pembangunan jalan penghubung
berdasarkan koridor pusat Kecamatan Karangpawitan - Banyuresmi
pertumbuhan dan wilayah
strategis 3 Pembangunan akses jalan wisata jalan
lingkar Cipanas, jalan situ Cangkuang-
Leles
4 Perencanaan Pembangunan jalan alternatif
Kadungora - Leles
5 Pembangunan jalan alternatif Pasar
Wanaraja (Kp. Babakan - Kp. Bojong Ds.
Wanamekar )
6 Peningkatan akses jalan Kawasan Strategis
Provinsi ( KSP ) Darajat
7 Peningkatan akses jalan Bingbulang -
Cijayana dan Bungbulang - Sukarame
8 Peningkatan akses jalan penghubung antar
Kecamatan
9 Pelapisan hotmix ruas jalan perkotaan
10 Pembangunan jembatan Cimurah-Cipicung
kecamatan Karangpawitan

BAB II - 15
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

11 Peningkatan infrastruktur jalan desa


12 Pembangunan jembatan Cipasarangan
kecamatan Cikelet
13 Perencanaan pembangunan jalan alternatif
Garut – Cibatu
14 Perencanaan pembangunan jalan alternatif
Kota Balubur Limbangan
15 Pembangunan jalan alternatif Balubur
Limbangan – Malangbong
16 Perencanaan Pembangunan Jalan dan
Jembatan Cimanuk By Pass Tahap II **
17 Perencanaan pembangunan jalan alternatif
Banyuresmi Situ Bagendit
3 Peningkatan Penataan 1 Peningkatan kuantitas dan kualitas
Perkotaan/perdesaan, infrastruktur dasar pemukiman dan
bangunan gedung dan perumahan
kualitas lingkungan
2 Penanganan Rehabilitasi Rumah Tidak
permukiman dan perumahan Layak Huni
3 Penataan kawasan perkotaan dan
perdesaan
4 Peningkatan kualitas kontruksi bangunan
gedung dan penanggulangan kebakaran
5 Penataan Akses Pintu Gerbang Kabupaten
Garut (Kadungora, Stasiun Cibatu,
Malangbong, Cibalong, Talegong,
Pelabuhan Samudra)
6 Pembangunan/Rehabilitasi Jembatan
Rawayan
7 Penataan wilayah perkotaan Garut (PKL)
8 Pembangunan Infrastruktur Desa dan
Perdesaan
9 Perencanaan pembangunan kawasan pusat
perkantoran pemerintah Kabupaten Garut
4 Peningkatan kinerja 1 Akselerasi pencapaian MDG’s
pengelolaan air minum dan
air limbah
2 Pengembangan sistem penyediaan dan
pengelolaan air bersih diantaranya melalui
pengembangan SPAM IKK perkotaan dan
perdesaan
3 Perlindungan mata air/pembebasan lahan
mata air Cibolerang kecamatan Wanaraja,
dan mata air lainnya
5 Perencanaan tata ruang untuk 1 Intensifikasi sosialisasi regulasi,
kawasan strategis pengawasan dan pengendalian penataan
ruang
2 Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan
baru
3 Perencanaan Pembangunan Pusat
Pertumbuhan Kawasan Industri terpadu

BAB II - 16
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

6 Penyediaan data dan 1 Peningkatan peran dan fungsi lembaga


informasi spasial daerah yang koordinasi perencanaan tata ruang daerah
terintegrasi
7 Peningkatan kuantitas dan 1 Pengembangan dan pengelolaan jaringan
kualitas sumber daya air irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
2 Pembangunan jaringan irigasi Leuwigoong
3 Rehabilitasi drainase perkotaan dan
penanggulangan banjir perkotaan
4 Konservasi kawasan hulu DAS dan sub DAS
5 Pengembangan, pengelolaan dan
konservasi sumber daya air
6 Pengendalian banjir dan kekeringan serta
pengamanan pantai
7 Penyediaan dan pengelolaan air baku
8 Perlindungan dan konservasi sumber daya
alam, mineral dan air tanah
8 Peningkatan, pemeliharaan 1 Pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan
sumber air situ
9 Peningkatan jaringan dan 1 Pengembangan jaringan listrik perdesaan
kapasitas energi listrik 2 Pembinaan, pengembangan
ketenagalistrikan pemanfaatan energi baru
dan terbarukan serta pengkajian sosial
ekonomi potensi panas bumi
10 Peningkatan kuantitas dan 1 Evaluasi dan pengendalian trayek
kualitas infrastruktur
2 Penyusunan Rencana Induk Lalu Lintas
perhubungan dalam rangka
Angkutan Jalan Kabupaten Garut Tahun
peningkatan pelayanan 2015 - 2020
pergerakan orang, barang
dan jasa 3 Perencanaan Peningkatan terminal Tipe-B
Malangbong
4 Bantuan sarana / fasilitas perhubungan
bagi desa tertinggal
5 Peningkatan sarana dan prasarana
perhubungan
6 Perencanaan peningkatan terminal Tipe-A
perkotaan kota Garut
7 Penataan wilayah perkotaan Garut (Parkir )
8 Perencanaan Pembangunan Terminal
Barang di Kecamatan Leles
11 Penurunan tingkat 1 Peningkatan layanan, pengendalian
pencemaran, kerusakan pencemaran, pengaduan pencemaran dan
lingkungan dan resiko kerusakan lingkungan
bencana
2 Perlindungan mata air
3 Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS);
4 Penanganan revitalisasi IPAL industri kulit
Sukaregang

12 Peningkatan, pengembangan 1 Perencanaan pembangunan TPA Wilayah


sarana dan prasarana (Banjarwangi, Caringin dan Pameungpeuk )
2 Revitalisasi TPA Pasirbajing

BAB II - 17
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan


lingkungan, pencemaran dan 3 Pengadaan alat angkut, alat berat
persampahan persampahan
4 Penataan wilayah perkotaan Garut
(Pertamanan )
5 Peningkatan penanganan pengelolaan PJU
dan listrik untuk masjid besar dan
madrasah diniyah
13 Peningkatan ketersediaan, 1 Sosialisasi Penanggulangan bencana dan
kesiapan infrastruktur resiko bencana
penanggulangan bencana dan
resiko bencana 2 Peningkatan partisipasi, lembaga
masyarakat dalam penanggulangan
bencana dan resiko bencana

IV Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang


Profesional Amanah serta Membangun Kehidupan Sosial Politik yang
Demokratis dan Berbudaya Luhur.

1 Peningkatan sistem 1 Optimalisasi penerapan sistem


pengendalian internal pengendalian internal pemerintah (SPIP)
pemerintah 2 Peningkatan informasi pengelolaan
keuangan yang akuntabel
3 Pemeriksaan terpadu antar lembaga dan
non lembaga
2 Peningkatan pengawasan, 1 Peningkatan pengawasan
pembinaan kinerja organisasi reguler,implementasi aksi daerah
pemerintah pencegahan korupsi; Evaluasi dan
penyelesaian temuan
2 Fasilitasi peningkatan pengawasan APIP
dan pendampingan dalam penyelesaian
tindak lanjut
3 Peningkatan penyelesaian pengaduan
masyarakat;

3 Pemantapan Otonomi Daerah 1 Peningkatan efektivitas dan efisiensi


dan Sistem Administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan daerah pemerintah daerah
2 Penataan Struktur Organisasi Tata Kerja
kelembagaan pemerintah daerah
3 Fasilitasi pembentukan Daerah Otonomi
Baru Garut Selatan
4 Peningkatan, penguatan pengelolaan arsip
daerah
5 Penataan Daerah Otonomi Baru

4 Peningkatan akuntabilitas 1 Peningkatan koordinasi dan sistem


kinerja penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahan
pemerintah daerah
2 Penguatan, sosialisasi kebijakan
pemerintah daerah
3 Optimalisasi, fasilitasi kapasitas Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut
5 Peningkatan kualitas 1 Peningkatan partisipasi dan kapasitas
penyelenggaraan kelembagaan masyarakat dalam
pemerintahan desa dan pembangunan desa

BAB II - 18
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan


kapasitas kelembagaan 2 Bantuan, insentif dalam rangka
masyarakat dalam peningkatan peran dan fungsi kelembagaan
pembangunan desa RT dan RW
3 Revitalisasi pos yandu dan bantuan
operasional kader pos yandu
4 Peningkatan Penataan Sistem Administrasi
Pemerintahan, kapasitas kelembagaan, dan
tanah kas Desa
5 Peningkatan Penyelenggaraan Program dan
Optimalisasi pengelolaan aset PNPM
Mandiri Pedesaan
6 Peningkatan sarana dan 1 Peningkatan koordinasi dan Fasilitasi
prasarana perdesaan program pembangunan daerah
2 Peningkatan infrastruktur Desa
3 Pembangunan dan rehabilitasi gedung
pemerintah daerah, kantor kecamatan dan
desa/kelurahan
7 Peningkatan pelayanan prima 1 Peningkatan kualitas layanan publik secara
dan kepuasan masyarakat berkelanjutan melalui pengukuran tingkat
kepuasan atas pelayanan publik
2 Peningkatan pelayanan publik melalui
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
3 Peningkatan penerapan Standar Pelayanan
Minimum (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan persiapan penetapan
ISO
4 Optimalisasi fungsi Sistem Informasi Publik
5 Fasilitasi penyelesaian permasalahan konflik
pertanahan
6 Pengendalian penyelenggaraan pelayanan
perijinan dan non perijinan
7 Penataan administrasi kependudukan
melalui Pelayanan dokumen kependudukan,
akte pencatatan sipil dan gratis pembuatan
akte kelahiran serta laminasi
8 Peningkatan Sistem 1 Peningkatan perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan daerah yang aspiratif, berkelanjutan dan
daerah yang berkualitas berkualitas
2 Peningkatan pelaksanaan monitoring,
evaluasi serta pengendalian perencanaan
pembangunan daerah
3 Perencanaan Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh
4 Peningkatan koordinasi dan kerjasama
perencanaan pembangunan daerah
5 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
proses perencanaan pembangunan
6 Bimbingan Teknis Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Desa bagi Aparatur Pemerintah Daerah,
Kecamatan, Kelurahan dan Desa

BAB II - 19
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Misi Strategi Arah Kebijakan

9 Peningkatan kapasitas SDM 1 Penetapan standar pendidikan dan


aparatur yang profesional dan pelatihan aparatur untuk setiap jenis
amanah pekerjaan dan jenjang jabatan
2 Penetapan standar kompetensi pekerjaan
dan jabatan pegawai negeri
3 Peningkatan kapasitas dan kapabilitas
Sumber Daya Aparatur Pemerintah dalam
rangka penerapan UU ASN
10 Peningkatan kesejahteraan 1 Optimalisasi sistem kepegawaian daerah
pegawai dalam rangka
mewujudkan pelayanan prima
11 Peningkatan pembinaan 1 Penetapan sasaran kinerja pegawai
disiplin dan etos kerja
2 Optimalisasi sosialisasi Peraturan
pegawai Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
12 Peningkatan pengelolaan 1 Penetapan, pelaksanaan kebijakan umum
keuangan daerah anggaran daerah
2 Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi
potensi pendapatan daerah
13 Peningkatan pengelolaan 1 Pengadaan tanah, sertifikasi dan penataan
asset daerah aset daerah
14 Peningkatan pengendalian 1 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban trantibmas
lingkungan
15 Peningkatan koordinasi 1 Peningkatan pemahaman ketahanan
pencegahan, penanganan bangsa, pencegahan, penanganan konflik
konflik wilayah perbatasan
16 Peningkatan kesadaran hak 1 Peningkatan peran serta masyarakat dalam
dan kewajiban politik sebagai pembangunan politik
warga negara

3.1.2 Kebijakan Pembangunan Kewilayahan

Kecamatan Kelurahan /Desa

Kel Sukakarya , Kel Jayawaras, Ds Haurpanggung,


Tarogong Kidul
Ds Jayaraga, Kel Pataruman, Ds Tarogong

Tarogong Kaler Ds Langensar, Ds Cimanganten

Kel Kota Wetan, Kel Kota Kulon, Kel Paminggir, Kel Regol,
Garut Kota
Kel Pakuwon,

Karangpawitan Kel Lebakjaya,

Bl. Limbangan Ds Limbangan Tengah

BAB II - 20
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

1. Zona III, sector Air Limbah Domestik

Merupakan kawasan di dominasi status perdesaan yang memiliki kepadatan


penduduk lebih Kecil dari 60 Jiwa/ha. Untuk Kabupaten Garut, jumlah desa yang
memiliki kritreria dimaksud sebanyak 426 Desa. Desa yang masuk katagori zona
III, dapat dilihat pada Tabel 2.5 Pada zona III ini pengelolaan air limbah domestic
menggunakan system on-site melalui sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
dan penyediaan MCK++ bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi,
sebagian masyarakat tidak mampu untuk membangun septic pribadi.

Tabel 3.2. Lokasi Zona III Limbah Domestik

Kecamatan Kelurahan /Desa


Karangsewu, Sukajaya, Cikarang, Pamalayan, Cisewu, Girimukti, Mekarsewu,
Cisewu
Nyalindung, Panggalih
Caringin Cimahi Indralayang, Purbayani, Caringin, Sukarame, Samuderajaya
Selaawi, Mekarmukti, Mekarmulya, Sukamulya, Sukamaju, Sukalaksana,
Talegong
Mekarwangi
Sinarjaya, Tegalega, Wangunjaya, Mekarjaya, Hanjuang, Margalaksana, Cihikeu,
Bungbulang
Gunamekar, Bungbulang, Bojong, Mekarbakti, Gunung Jampang, Hegarmanah
Mekarmukti Karangwangi, Cijayana, Mekarmukti, Jagabaya, Mekarsari
Pamulihan Linggarjati, Garumukti, Panawa, Pakenjeng, Pananjung
Karangsari, Tanjungmulya, Panyindangan,Tanjungjaya, Tegalgede, Talagawangi,
Pakenjeng
Jayamekar, Sukamulya, Pasirlangu, Wangunjaya, Jatiwangi, Neglasari, Depok,
Cihgadog, Cijambe, Cikelet, pamalayan, Linggamanik, Karangsari, Kertamukti,
Cikelet
Ciroyom, Girimukti, Tipar, Awisagara
Mekarsari, Karyasari, Karyamukti, Sagara, Maroko, Sancang, Simpang,
Cibalong
Cigaronggong, Mekarmuti, Mekarwangi, Najaten
Depok, Sukanagara, Cihaurkoneng, Cikondang, Jatisari, Cisompet, Sukamukti,
Cisompet
Panyindangan, Margamulya, Sindangsari
Peundeuy Pangrumasan, Toblong, Sukanagara, Saribakti, Peundeuy, Purwajaya
Singajaya, Karangagung, Mekartani, Cigintung, Sukawangi, Pancasura,
Singajaya
Sukamulya, Girimukti, Ciudian
Cihurip Cisangkal, Jayamukti, Cihurip, Mekarwangi
Cipangramatan, Mekarjaya, Girijaya, Giriawas, Cibodas, Cikajang, Padasuka,
Cikajang
Mekarsari, Simpang, Cikandang, Margamulya, Karamatwangi

BAB II - 21
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Dangiang, Jayabakti, Bojong, banjarwangi, Talagasari, Padahurip, Kadongdong,


Banjarwangi
Wangunjaya, Talagajaya, Tanjungjaya, Mulyajaya
Cibatu, Kertajaya, Wanakerta, Karyamukti, Padasuka, Keresek, Cibunar,
Cibatu
Sukalilah, Girimukti, Mekarsari, Sindangsuka
Sukamurni, Sukamaju, Sukatani, Mekarsari, Dayeuhmanggung, Karyamekar,
Cilawu Cilawu, Pasanggrahan, Margalaksana, Dawungsari, Dangiang, Sukamukti,
Mekarmuti, Sukahati, Mangkurakyat, Desa Kolot, Ngamplang, Ngampangsari
Pamalayan, Ciburuy, Mulyasari, Bayongbong, Cinisti, Ciela, Karyajaya,
Bayongbong Panembong, Sukarame, Hegarmanah, Sirnagalih, Salakuray, Sukasenang,
Cikedokan, Mekarsari, Banjarsari, Mekarjaya, Sukamanah
Cigedug Barusuda, Cigedug, Sukahurip, Sindangsari, Cintanagara
Sukaresmi Sukamulya, Sukaresmi, Padamukti, Cintadamai, Sukajaya, Mekarjaya, Sukalilah
Sukawargi, Sukatani, Cidatar, Cisero, Cisurupan, Karamatwangi, Balewangi,
Cisurupan Tambakbaya, Sirnajaya, Sirnagalih, Pakuwon, Simpangsari, Pangauban,
Cipaganti, Pamulihan, Situsari, Cintaasih
Sukahurip, Babakanloa, Sukarasa, Cimaragas, Cihuni, Citangtu, Karangsari,
Pangatikan
Sukamulya
Cisarua, Parakan, Sukalaksana, Sirnasari, Cintakarya, Cintarasa, Cintarakyat,
Samarang
Cintaasih, Samarang, Sukarasa, Sukakarya, Tanjungkarya, Tanjunganom
Karyamekar, Sarimukti, Talaga, Pasirkiamis, Padamukti, Padaasih, Padasuka,
Pasirwangi
Sirnajaya, Padamulya, Pasirwangi, Padaawa, Barusari
Linggamukti, Sukalaksana, Cigadog, Tenjonagara, Sukaratu, Tegalpanjang,
Sucinaraja
Sadang
Karangtengah Sindanggalih, Cinta, Cintamanik, Caringin
Pasanggrahan, Sukamukti, Mekarluyu, Sukawening, Sudalarang, Maripari,
Sukawening
Sukahaji, Sukasono, Sukaluyu, Mekarwangi, Mekarhurip
Sukaraja, Sukakarya, Pamekarsari, Sukasenang, Sukaratu, Cipicung, Bagendit,
Banyuresmi Sukamukti, Banyuresmi, Binakarya, Dangdeur, Karyasari, Karyamukti,
Cimareme, Sukalaksana
Dano, Jangkurang, Lembang, Cipancar, Kandangmukti, Ciburial, Salamnunggal,
Leles
Leles, Haruman, Margaluyu, Cangkuang, Sukarame
Margahayu, Margacinta, Dungusiku, Tambaksari, Karangsari, Karanganyar,
Leuwigoong
Sindangsari, Leuwigoong
Rancasalak, Mandalasari, Hegarsari, Talagasari, Karangmulya, Karangtengah,
Kadungora Gandamekar, Kadungora, Neglasari, Cikembulan, Cisaat, Mekarbakti, Tanggulun,
Harumansari
Cijolang, Cigagade, Pasirwaru, Limbangan Barat, Limbangan Timur, Neglasari,
BL Limbangan Dunguswiru, Galihpakuwon, Surabaya, Ciwangi, Pangeureunan, Simepn Kidul,
Simpen Kaler

Kutanagara, Sanding, Karangmulya, Cinagara, Cikarag, Campaka, Sukamanah,


Cihaurkoneng, Citeras, Lewobaru, Sukaratu, Sukarasa, Cibunar, Malangbong,
Malangbong
Cisitu, Sukawayana, Sekarwangi, Mekarasih, Cilampuyang, Mekarmulya,
Barudua, Bunisari, Sukajaya, Girimakmur,
Kersamanah Sukamaju, Girijaya, Kersamanah, Nanjungjaya, Sukamerang, Mekaraya
Cibiuk Cipareuan, Cibiuk Kidul, Cibiuk Kaler, Majasari, Lingkungpasir
Tarogong Kidul Kersamenak, Cibunar, Sukabakti, Mekargalih, Kel Sukajaya, Kel Sukagalih
Tarogong Sirnajaya, Mekarwangi, Sukajadi, Sukawangi, Panjiwangi, Mekarjaya,
Kaler Rancabango, Jati, Tanjungkamuning, Pasawahan, Kel Pananjung

BAB II - 22
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Kel Margawati, Kel Sukanegla, Kel Cimuncang, Kel Kota Wetan, Kel Kota Kulon,
Garut Kota
Kel Muarasanding, Kel Paminggir, Kel Regol, Kel Sukamentri
Mancagahar, Pameungpeuk, Mandalakasih, Sirnabakti, Paas, Bong, Jatimulya,
Pameungpeuk
Bojongkidul
Lebakagung, Suci, Tanjungsari, Godog, Sindanggalih, Sindangpalay,
Karangpawitan, Situgede, Situsari, Situjaya, Situsaeur, Karangsari, Cimurah,
Karangpawitan
Sindanglaya, Mekarsari, Jatisari, Kel Karangmulya, Kel Sucikaler, Kel
Lengkongjaya
Sukamenak, Sindangmekar, Sindangratu, Cinunuk, Wanamekar, Wanaraja,
Wanaraja
Wanasari, Wanajaya, Sindangprabu

3.1.3 Tahapan Pengembangan Pengelolaan Persampahan

1. Zona I Sektor Persampahan


Zona I Persampahan di Kabupaten Garut, merupakan kawasan Perkotaan berupa
kawasan permukiman yang memiliki karaktertistik perkotaan yang diindikasikan
adanya bagian kawasan komersial yang berupa areal pasar dan areal perdagangan dan
jasa.
Sesuai dengan masterplan Persampahan Kota Garut bahwa timbunan sampah yang
paling banyak terdiri dari : Desa Kersamenak, Desa Cibunar, Kel Sukakarya, Kel
Sukajaya, Kel Jayawaras, Desa Haur panggung, Desa Jaya Raga, Kel Pataruman, Kel
Sukagalih, Desa Mekargalih, Desa Tarogong, Desa Sukajadi, Desa Langensari, Desa
Cimanganten, Kel Pananjung,Kel Kota Wetan, Kel Kota Kulon, Kel Muara Sanding,
Kel Paminggir, Kel Regol, Kel Sukamentri, Kel Pakuwon, Kel Sukamentri,Desa Suci,
Kel Labakjaya, Desa Karangpwitan, Desa Situsari, Desa Situ Jaya, Desa Situ saeur,
Kel Karang mulya, Kel Suci Kaler, ,Desa Wana Mekar, Desa Sadang, Desa
Cimaragas, Desa Cipicung, Desa Salamnunggal, Desa Magrahayu, Desa Kersamanah,
Desa Cibiuk Kidul, Desa Talaga sari, Desa Limbangan Tengah , Desa Sukaratu.

2. Zona II sector Persampahan,

Zona II merupakan kawasan komersial yang berupa areal pasar dan perdagangan dan
jasa yang berada di kawasan cepat tumbuh atau kawasan ibu kota kecamatan
Kabupaten Garut. Pada Zona ini pengelolaan Persampahan menggunakan sistem
Penanganan langsung.

Zona II merupakan kawasan yang lambat tumbuh yakni di kawasan Perdesaan di luar
dari kawasan perkotaan. Desa-desa yang termasuk dalam kawasan yang lambat
tumbuh.pada zona ini pengelolaan persampahan menggunakan system langsung

BAB II - 23
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Gambar 3..3.1 Peta Zona I sector Persampahan

3.1.4 Tahapan Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan

Zona I sector Drainase Permukiman


Merupakan kawasan permukiman perkotaan baik pada areal perumahan
maupun areal perdagangan dan jasa. Pada zona ini pengembangan pengelolaan
drainase lingkungan melalui jaringan saluran drainase dari saluran tersier
sampai ke saluran primer, baik pada lingkungan permukiman maupun pada
jalan utama; Titik genangan yang sudah teridentifikasi dan telah ditinjau adalah
sebagai berikut :

1. Simpang Lima ke arah Jalan pembangunan


2. Terusan Jalan Pembangunan
3. Jalan Proklamasi, dekat pertigaan dengan Jl. KH. Mustafa Kamil
4. Pertigaan Jalan Ters. Pembangunan – Merdeka (dekat pasar)
5. Perempatan Jl. Guntur dengan Jalan Pramuka.

BAB II - 24
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

6. Pertigaan Jl. Baratayuda dengan Jalan Jend. Sudirman.

Gambar 3.3.3 Peta Zona Secctor Drainase

Zona II sector Drainase Permukiman


Merupakan kawasan permukiman perdesaan di wilayah dataran yang relative
lebih tinggi. Pada zona ini pengembangan pengelolaan drainase lingkungan
melalui pembangunan saluran terbuka yang menyerap air baik pada lingkungan
permukiman maupun pada jalan utama;
Zona III, merupakan kawasan permukiman perdesaan di wilayah dataran yang
relative lebih rendah, pinggiran sungai, berada di dataran pinggiran pantai. Pada
zone ini pengembangan pengelolaan drainase lingkungan melalui pembangunan
saluran terbuka di areal permukiman langsung menuju ke sungai dan/atau
rawa/lebak atau pantai. Lihat Gambar 2.3 dibawah ini, menunjukan zona 1
sektor drainase permukiman.

BAB II - 25
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Gambar 3.3.2. Peta Zona I sector Drainase Permukiman

Tabel 2.8. Tahapan Pengembangan Drainase


Cakupan Cakupan layanan* (%)
layanan
No Sistem Jangka Jangka Jangka
eksisting*
(%) pendek menengah panjang

A Jaringan Drainase Perkotaan


1 Area Permukiman 30 35 60 100
2 Area Perdagangan dan Jasa 30 40 75 100
B Drainase Perdesaan
1 Desa-desa Dataran Tinggi 10 20 50 75
Desa-desa Dataran redah, 5 15 30 50
2
pinggiran sungai dan pantai
Ket : *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud

BAB II - 26
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

3.4 Rencana Penggunaan Lahan dan Program


Pengembangan Permukiman
Dalam perencanaannya BWK 6 diarahkan untuk pengembangan kegiatan
permukiman di Kota Garut. Alokasi kegiatan permukiman di BWK 6 memiliki
proporsi ± 53 % dari luas BWK 6. Untuk penggunaan lahan perumahan dari hasil
analisis proyeksi penduduk yang berimplikasi terhadap demand permukiman,
menunjukan bahwa untuk masa beberapa tahun perencanaan ke depan, alokasi
pemanfaatn ruang yang ada untuk kegiatan permukiman masih dapat menampung
kebutuhan untuk puluhan tahun ke mendatang dengan tingkat kepadatan sedang. Hal
ini menunjukan pula bahwa puluhan tahun berikutnya masih memungkinkan untuk
bisa lebih berkembang.

Namun demikian, secara proporsi luas lahan yang ada, maka penggunaan lahan tidak
terbangun khusunya kawasan ruang terbuka hijau, perkebunan dan pertanian masih
tetap dipertahankan dalam pengembangan kawasan.

TABEL 3.6 PENGGUNAAN LAHAN

Komponen Penggunaan lahan


Fasilitas Fasilitas pendidikan, SD, SMP, SMU, perguruan tinggi, balai
pengobatan dan poliklinik, prkatek dokter, apotik, Puskesmas,
Puskesmas pemabntu, Langgar, Mesjid lingkungan, Fasilitas
peribadatan lainnya, warung, pertokoan, mini market, pasar lokal,
Bank, Perbelanjaan skala kecil, lapangan olah raga skala
lingkungan.
Pemerintahan Pusat pemerintahan kecamatan, pusat pemerintahan kelurahan/desa
Pusat kegiatan Sub BWK 6
Pusat hunian Perumahan swadaya, perumahan developer, Kampung kota
Non Urban Ruang terbuka hijau, perkebunan dan pertanian
Negatife list Industry besar polutan

BAB II - 27
BAB II
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Rencana detail tata ruang Kota Garut memiliki fungsi sebagai acuan bagi
pemerintah daerah Kabupaten Garut dalam menyusun program tahunan. Indikasi
program-program pembangunan tersebut merupakan penjabaran kebijakan dan
rencana pengembangan ruang yang telah ditetapkan ke dalam program-program
pembangunan. Berikut diantara indikasi program pengembangan di wilayah
perencanaan :

 Program pengembangan struktur ruang dan pengendalian ruang melalui


jaringan dan utilitas kawasan, mengembalikan jaringan pergerakan
sebagai pengarauh struktur ruang dan peningkatan aksesibilitas kawasan
(rencana peningkatan jaringan jalan perkotaan dan
lingkungan/pembngunan jaringan jalan, penataan fungsi jalan dan
pedestrian, pengaturan sistem pengangkutan)
 Mengembangkan jaringan utilitas guna meningkatkan akses pelayanan
masyarakat dan pemerataan pembangunan wilayah (pengembangan
jaringan telekominukasi, pengembangan prasarana energi listrik,
prasarana air bersih, sasnitasi, sistem drainase, prasarana persampahan,
perumahan permukiman)
 Program pengembangan dan pengendalian pola ruang dan penyediaan
sarana/fasilitas umum dan sosial (meningkatkan pelayanan fasilitas umum
dan sosial di setiap BWK)
 Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan dan memenuhi aspek ruang
terbuka hijau (RTH)
 Meningkatkan kualitas lingkungan dan bangunan di kawasan budidaya
 Program pengembangan kelembagaan masyarakat yang kooperatif dan
produktif ditingkat komunitas lokal yang berbasis kemitraan

BAB II - 28
BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

PROFIL KELURAHAN

2.1 Gambaran Umum Kelurahan

2.1.1 Letak Geografis

Wilayah Kelurahan Kotakulon terletak di pusat Kota Kabupaten


Garut, dengan memiliki luas kelurahan sebesar 163 Ha yang terdiri
22 RW dan 108 RT, dengan rincian sebagai berikut :

RW RT RW RT
01 5 12 3
02 4 13 4
03 5 14 7
04 5 15 8
05 6 16 6
06 4 17 5
07 5 18 5
08 6 29 3
09 5 20 5
10 6 21 3
11 5 22 3
JUMLAH RT 108

Kondisi umum Kelurahan Sukamentri memiliki batas wilayah


administrative, yaitu:
BAB III -29
BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Sebelah Utara : Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul

Sebelah Timur : Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota

Sebelah Selatan : Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota

Sebelah Barat : Kelurahan Pakuwon Kecamatan Garut Kota

BAB III -30


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB III -31


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

2.1.2. Kondisi Fisik Geografis

Kondisi fisik dasar terdiri dari kondisi fisik topografi, kondisi


klimatologi, kondisi fisik hidrologi, kondisi geologi.

A. Kondisi Fisik Topografi

Karakteristik topografi Kelurahan Sukamentri sebagian besar


berbukit dan bergelombang dengan kemiringan hampir 0% – 40 %.
Ketinggian Wilayah Kelurahan Sukamentri dari 100 dpl sampai 500
dpl (diatas permukaan laut). Untuk Topografi Kawasan Prioritas
Perencanaan bergelombang dengan kemiringan lahan 0 sampai 40
%, sebagain besar kawasan prioritas mempunyai kemiringan 8 – 25
%.

B. Kondisi Klimatologi

Secara umum iklim di kawasan Kelurahan Sukamentri beriklim tropis


basah (humid tropical climate)yang dipengaruhi oleh iklim muson
dengan curah hujan rata-rata antara 2.000 – 2.500 mm/hari dengan
bulan basah 6 bulan dan bulan kering 6 bulan. Suhu udara antara
25 – 31o C .

C. Kondisi Fisik Hidrologi

Pengamatan keadaan hidrologi di wilayah Kawasan Prioritas


mencakup aspek air permukaan dan air tanah. Berdasarkan hasil
transek lapangan Kawasan Prioritas merupakan DAS Cimanuk.

2.1.3 Kondisi Peruntukan Lahan

Kelurahan Sukamentri merupakan salah satu Kelurahan dalam


wilayah Kecamatan Garur Kota yang terletak pusat perkotaan.
Wilayah Kelurahan Sukamentri adalah wilayah yang Padat Penduduk
yang berada di Kecamatan Garut Kota memiliki luas 163 Ha, dan
wilayah hunian penduduk ada 48,7 Ha secara gambaran umum
luasan wilayah Kelurahan Sukamentri sebagai berikut :

BAB III -32


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan Kelurahan Sukamentri

No Uaraian Volume Satuan Keterangan


1 Luas Sawah 76 Ha
2 LP2B 35 Ha (Lahan tetap untuk Pertanian
selama 5 tahun)

3 Lahan Sawah 41,7 Ha (Lahan Tidak tetap )

4 Tanah Kosong 33,5 Ha


5 Bangunan 49,7 Ha
6 Perindustrian 2
7 Fasos/Fasum/Kantor 1,4
Total Luas 163 Ha
Sumber : Profil Kelurahan tahun 2020

2.1.2 Kependudukan

Berdasarkan hasil pemetaan swadaya Kelurahan Sukamentri,


penduduk Kelurahan Sukamentri berjumlah 18.313 jiwa terdiri
dari penduduk laki-laki 9.180 jiwa dan perempuan 9.133 jiwa
Dengan kepala keluarga yang ada di Kelurahan Sukamentri 5.499
KK. Saat ini Kelurahan Sukamentri pasti akan bertambah jumlah
penduduk sering dengan perkambangan Kelurahan Sukamentri.
Berikut tabel jumlah penududuk

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Mata Pencaharian/ Pekerjaan

No Uraian Volume Satuan


1 Wiraswata 1.168 Jiwa
2 Karyawan 211 Jiwa
3 Buruh 124 Jiwa
4 PNS 147 Jiwa
5 TNI 11 Jiwa
6 POLRI 4 Jiwa
Sumber Data : Profil Kelurahan Sukamentri tahun 2020

BAB III -33


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Katagori

No Uraian Volume Satuan


1 Miskin 2.948 Jiwa
2 Penerima KIS yang lama 225 Jiwa
3 Calon penerima KIS baru 35 Jiwa
4 Penerima BPNT 1.368 Jiwa
5 Wajib Pajak Bumi dan Bangunan 4096 Jiwa
6 Penerima PKH Lama 618 Jiwa
7 Penerima PKH baru 77 Jiwa
Sumber Data : Profil Kelurahan Sukamentri tahun 2020

Tabel 2.3
Sarana Pendidikan

No Uraian Volume Satuan


1 PAUD 3 Buah
2 TK 9 Buah
3 SD / Madrasah 10 Buah
4 SMP 1 Buah
Sumber Data : Profil Kelurahan Sukamentri tahun 2020

Tabel 2.4
Jenis Usaha

No Uraian Volume Satuan


1 Restoran / Rumah Makan 10 unit
2 Warung 215 unit
3 Bengkel 5 unit
4 Photocopy 5 unit
5 Pabrik 3 unit
6 Rumah Bersalin 4 unit
Sumber Data : Profil Kelurahan Sukamentri tahun 2020

BAB III -34


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel 2.5
Agama dan Kepercayaan
No Uraian Volume Satuan
1 Islam 18.231 Jiwa
2 Protestan 58 Jiwa
3 Katolik 2 Jiwa
4 Hindu 10 Jiwa
5 Budha 12 Jiwa
Sumber Data : Profil Kelurahan tahun 2020

2.2 Profil Kawasan Permukiman

Berdasarkan kondisi dilapangan Kelurahan Sukamentri suatu kawasan yang


padat penduduk dengan jumlah penduduk 13.787 jiwa dan luas permukiman
di kelurahan Sukamentri sebesar 30.567 ha. Seperti yang dijelaskan pada table
Profil Baseline seperti berikut :

2.2.1 Profil Permukiman Sukamentri

A Nama Kelurahan SUKAMENTRI


B Kecamatan Garut Kota
C Nama BKM PWK SUKAMENTRI
D Status Keberdayaan BKM Mandiri
PROFIL PERMUKIMAN
E Luas Kawasan (Ha) 87,85
KUMUH
DATARAN
F Tipologi/Karakteristik
RENDAH/PERDAGANGAN/JASA
G Koordinat S 7012'41,89"
E 107054'19,21"
A. PENDUDUK
NO KRITERIA NILAI SATUAN
1 Jumlah Penduduk 9232 Jiwa
2 Jumlah Kepala Keluarga 3861 KK
Laki-laki 9180 Jiwa
3 Komposisi Penduduk
Perempuan 9133 Jiwa
4 Jumlah Penduduk MBR 53 KRT
Jumlah Penduduk Non
5 17 KRT
MBR
B. INFORMASI FISIK
NO KRITERIA INDIKATOR NILAI SATUAN
1 Keteraturan Bangunan Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian 311 Unit
Bangunan hunian memiliki keteraturan 6 %

BAB III -35


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

2 Kepadatan Bangunan Luas permukiman 45.48 Ha


Jumlah total bangunan 2075 Unit
Tingkat kepadatan bangunan 5843.6 Unit/Ha
Luas area dengan kepadatan tinggi - Ha
3 Kelayakan Fisik Bangunan Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai =
Unit
7,2 m2 per orang 778
Bangunan hunian memiliki luas lantai = 7,2 m2
15.15% %
per orang
Jumlah Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Unit
Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 1623
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi
29.88% %
Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
4 Aksesibilitas Lingkungan Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 10457 Meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 1310 Meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter
50 Meter
yang permukaannya diperkeras
Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting
untuk melayani permukiman. (Jawaban sesuai Meter
-
hasil perencanaan).
Persentase panjang kebutuhan Jalan baru diluar
0% %
eksisting untuk melayani permukiman
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yang
11182 Meter
Ideal
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan 34.47,0% %
Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter
1310 Meter
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter
yang permukaannya tanah (tidak diperkeras) dan Meter
-
tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
1230 Meter
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
yang permukaannya tanah (tidak diperkeras) dan Meter
-
tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter
Meter
yang dilengkapi sal. samping jalan -
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
Meter
yang dilengkapi sal. samping jalan -
Total Panjang keseluruhan jalan lingkungan yang
Meter
permukaannya tidak rusak 2540
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 7.4% %
5 Drainase Lingkungan Luas Area permukiman tidak terjadi genangan
18.14 Ha
air/banjir
Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi
26.42% %
genangan air/banjir
Panjang Total Drainase Eksisting 5900 Meter
Panjang kebutuhan drainase baru sehingga
permukiman terlayani jaringan drainase 3780 Meter
seluruhnya. Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentse panjang kebutuhan drainase baru
sehingga permukiman terlayani jaringan drainase 18.55% %
seluruhnya

BAB III -36


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Panjang kebutuhan drainase baru penghubung


drainase eksisting dengan sistem drainase kota. 0 Meter
Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentase panjang kebutuhan drainase
penghubung drainase eksisting dengan sistem 0% %
drainase kota
Panjang drainase Ideal 9680 Meter
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0 Meter
Persentase panjang drainase yang bersih dan
0% %
tidak bau
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi
permukiman memiliki kualitas tidak - Meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi
0% %
permukiman memiliki kualitas minimum memadai
6 Pelayanan Air Minum/Baku Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum
untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau 1954 Unit
non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air
Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan 36.51% %
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air
411 Unit
minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air
8.3% %
minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
7 Pengelolaan Air Limbah Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban
1960 Unit
keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban
37.07% %
keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai
persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa 415 Unit
yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama
sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher 8.4% %
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga
5 %
terpisah dengan saluran drainase lingkungan
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan
Sarana Persampahan Sesuai dengan 1547 KK
persyaratan Teknis
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan
14% %
Sesuai dengan persyaratan Teknis
Jumlah Sampah domestik rumah tangga di
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. 1877 Unit
dua kali seminggu
Persentase Sampah domestik rumah tangga di
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. 35.47% %
dua kali seminggu
Jumlah KK dengan prasarana & sarana
persampahan yang kondisi konstruksinya - KK
baik/tidak rusak (terpelihara)
Persentase prasarana & sarana persampahan
dengan kondisi konstruksinya baik / tidak rusak 0% %
(terpelihara)

BAB III -37


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

9 Pengamanan Bahaya Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana


2070 Unit
Kebakaran proteksi kebakaran
Persentase Kawasan permukiman memiliki
39% %
prasarana proteksi kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan
1725 Unit
permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran
Persentase sarana proteksi kebakaran 34% %
D. INFORMASI NON FISIK
NO KRITERIA INDIKATOR NILAI
1 Legalitas pendirian Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 474 Unit
bangunan Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 9.4% %
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/
509 Unit
HGB/ Surat yang diakui pemerintah
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki
10.2% %
SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah
2 Kepadatan penduduk (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 9490 Jiwa/Ha
Jiwa Jumlah penduduk 9361 Jiwa/Ha
Luas wilayah RT 5 Ha
3 Mata pencarian penduduk Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 100.71 KRT
Perikanan/nelayan 30 KRT
Pertambangan/galian 0 KRT
Industri/pabrik 547 KRT
Konstruksi/bangunan 477 KRT
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan,
893 KRT
hotel, dll)
Pegawai pemerintah 128 KRT
4 Kepadatan penduduk < 450 Watt 248 KRT
900 Watt 1098 KRT
1300 Watt 639 KRT
2200 Watt 90 KRT
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll - KRT
5 Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit - KRT
Kesehatan Praktik dokter/poliklinik 537 KRT
Puskesmas/Pustu 1538 KRT
Dukun/Pengobatan tradisional - KRT
Bidan/mantri - KRT
Tidak pernah - KRT
6 Fasilitas Pelayanan Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 1029 KRT
Pendidikan Luar kecamatan KRT
Di kota lain - KRT
Tidak sekolah -243 KRT
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib
803 KRT
belajar
7 Pertimbangan Fungsi Lokasi tidak berada pada fungsi strategis Kab/Kota
0%
Strategis Lokasi
8 Pertimbangan Sosial, Lokasi memiliki Potensi Sosial, ekonomi, budaya
39%
Ekonomi, Budaya

BAB III -38


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Sumber data Baseline 2020

2.2.2 Kondisi Prasarana, Saran dan Ultilitas

a. Kondisi Jaringan Jalan

Panjang jalan di Kelurahan Sukamentri kondisi Fisik Jaringan jalan


di kelurahan Sukamentri berbagai macam ada yang sudah

BAB III -39


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

terpasilitasi dengan baik ( memadai ), ada yang sudah terpasilitasi


dengan kondisi kurang baik, da nada juga kondisi yang belum
terpasilitasi sama sekali, lebih jelasnya ada pada table hasil
perhitungan berikut ini :

Tabel Kondisi Jaringan Lingkungan Kawasan Permukiman

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN

Jangkauan Jaringan Jalan Persyaratan Teknis/Kualitas Jalan

Jalan Jalan Jalan Jalan


Jalan
lingk Jalan Lingk lingkun lingkun
RT/RW Total lingk Jalan Jalan
unga Lingk unga gan gan
NO / Jalan Jalan unga Sesuai TIDAK
n> unga n >1,5 m >1,5 m
DUSUN Lingk Permukaan n Persyar Sesuai
1.5 m n Yang diperke dengan
unga Rusak lebar atan Persyarat
yang Yang TIDA ras dan sal.
n > 1,5 Teknis an Teknis
diper Layak K tidak sampin
m
keras Layak rusak g jalan
mete mete mete mete
% % % meter meter % %
r r r r
1 RW001 999 852 4% 147 147 15% 85% 147 147 15% 85%
2 RW002 2.209 1.932 9% 277 277 13% 87% 277 277 13% 87%
3 RW003 1.356 1.178 5% 178 178 13% 87% 178 178 13% 87%
4 RW004 904 826 4% 78 78 9% 91% 78 78 9% 91%
5 RW005 972 725 3% 247 247 25% 75% 247 247 25% 75%
6 RW006 992 849 4% 143 143 14% 86% 143 143 14% 86%
7 RW007 1.911 1.541 7% 370 370 19% 81% 370 370 19% 81%
8 RW008 810 619 3% 191 191 24% 76% 191 191 24% 76%
9 RW009 761 671 3% 90 90 12% 88% 90 90 12% 88%
10 RW010 749 390 2% 359 359 48% 52% 359 359 48% 52%
11 RW011 946 846 4% 100 100 11% 89% 100 100 11% 89%
12 RW012 910 878 4% 32 32 4% 96% 32 32 4% 96%
13 RW013 597 460 2% 137 137 23% 77% 137 137 23% 77%
14 RW014 760 677 3% 83 83 11% 89% 83 83 11% 89%
15 RW015 958 713 3% 245 245 26% 74% 245 245 26% 74%
16 RW016 725 686 3% 39 39 5% 95% 39 39 5% 95%
17 RW017 535 535 2% 0 0 0% 100% 0 0 0% 100%
18 RW018 636 532 2% 104 104 16% 84% 104 104 16% 84%
19 RW019 731 709 3% 22 22 3% 97% 22 22 3% 97%
20 RW020 690 541 2% 149 149 22% 78% 149 149 22% 78%
21 RW021 1.076 991 4% 85 85 8% 92% 85 85 8% 92%
22 RW022 2.328 1.996 9% 332 332 14% 86% 332 332 14% 86%
22.55 19.14 85 3.40
3.408 15% 85% 3.408 3.408 15% 85%
5 7 % 8

BAB III -40


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Sumber data Baseline 2015

Grafik Kondisi Jalan Lingkungan Permukiman

Jaringan Jalan Tidak Layak

100%

50%
Series1
0%

Jalan Lingkungan Yang Layak

30%
25%
20%
15%
Series1
10%
5%
0%

b. Kondisi Air Bersih

Kebutuhan air bersih yang digunakan masyarakat Kelurahan


Sukamentri berasal dari air tanah/sumur gali / sumur bor, sebagian
juga yang menggunakan kebutuhan air bersih dari pelayanan PAM
disamping daerah dataran rendah dan berada dekat jalan Kota.
Untuk penggunaan air tanah/sumur gali dan sumur bor terdapat di
permukiman-permukiman warga.

BAB III -41


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Kondisi Kebutuhan Air Minum / Air Bersih

AIR MINUM
Jumlah
KeTIDAKtersediaan KeTIDAKterpenuhan
RT/RW/ Kepala
NO Akses PAM Kebutuhan PAM/Baku
DUSUN Rumah
Tangga
(R. Jumlah (R. Jumlah
% %
Tangga) Jiwa Tangga) Jiwa
1 RW001 150 86 57% 392 86 57% 392
2 RW002 310 157 51% 631 157 51% 631
3 RW003 273 153 56% 637 153 56% 637
4 RW004 157 114 73% 530 114 73% 530
5 RW005 167 95 57% 452 95 57% 452
6 RW006 117 90 77% 358 90 77% 358
7 RW007 189 143 76% 612 143 76% 612
8 RW008 67 46 69% 183 46 69% 183
9 RW009 109 58 53% 217 58 53% 217
10 RW010 89 43 48% 164 43 48% 164
11 RW011 172 62 36% 249 62 36% 249
12 RW012 114 64 56% 254 64 56% 254
13 RW013 122 80 66% 273 80 66% 273
14 RW014 73 32 44% 151 32 44% 151
15 RW015 172 99 58% 459 99 58% 459
16 RW016 147 80 54% 310 80 54% 310
17 RW017 77 51 66% 321 51 66% 321
18 RW018 143 50 35% 251 50 35% 251
19 RW019 145 65 45% 279 65 45% 279
20 RW020 127 83 65% 360 83 65% 360
21 RW021 235 140 60% 554 140 60% 554
22 RW022 384 223 58% 900 223 58% 900
JUMLAH 3.539 2.014 57% 8.535 2.014 57% 8535
Sumber data baseline 2015

BAB III -42


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Grafik

Kebutuhan Airminum
Ketersedian Akses PAM KeTIDAK Terpenuhi Kebutuhan PAM

57%

43%

c. Kondisi Sanitasi (Saluran Air Limbah)

Jenis limbah yang terdapat di Kelurahan Sukamentri dibedakan


menjadi dua macam yaitu limbah domestic dan limbah non domestic.
BAB III -43
BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Limbah domestic merupakan limbah hasil buangan rumah tangga


dari kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Sedangkan limbah non
domestic adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah
tangga seperti limbah penggilingan padi, limbah ternak, limbah
industry rumah tangga, dan sebagainya.

System pembuangan limbah domestic di Kelurahan Sukamentri


selain menggunakan jamban keluarga berupa septictank, juga
memanfaatkan sungai, dan kolam, dan pembuangan langsung ke
saluran drainase yang ada. Namun berdasarkan data yang ada sudah
sebagian besar masyarakat membuang limbah domestic melalui
saluran septictank, dan kesaluran Drainase.

Tabel Kondisi Sanitasi Permukiman

AIR LIMBAH/SANITASI
Sal. Pembuangan Air
SPAL/Sanitasi
Jumlah Limbah R. Tangga
KeTIDAKtersediaan TIDAK Sesuai
RT/RW/ Kepala TIDAK terpisah
NO Akses Air Limbah Persyaratan
DUSUN Rumah dengan Drainase
Teknis
Tangga Lingkungan
(R. (R.
% % %
Tangga) Tangga)
1 RW001 150 73 49% 118 79% 50%
2 RW002 310 5 2% 310 100% 4%
3 RW003 273 63 23% 186 68% 22%
4 RW004 157 49 31% 156 99% 32%
5 RW005 167 55 33% 167 100% 33%
6 RW006 117 5 4% 97 83% 4%
7 RW007 189 10 5% 168 89% 6%
8 RW008 67 7 10% 64 96% 1%
9 RW009 109 1 1% 92 84% 1%
10 RW010 89 5 6% 70 79% 13%
11 RW011 172 29 17% 157 91% 1%
12 RW012 114 21 18% 53 46% 22%
13 RW013 122 13 11% 117 96% 8%
14 RW014 73 7 10% 31 42% 7%
15 RW015 172 35 20% 147 85% 21%
16 RW016 147 78 53% 105 71% 45%
17 RW017 77 25 32% 77 100% 55%
18 RW018 143 30 21% 109 76% 26%
19 RW019 145 124 86% 145 100% 85%

BAB III -44


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

20 RW020 127 106 83% 127 100% 83%


21 RW021 235 207 88% 231 98% 86%
22 RW022 384 328 85% 380 99% 81%
JUMLAH 3.539 1.276 31% 3.107 86% 31%
Sumber data Baseline 2015

Grafik

90%
80%
70% Persyaratan Teknis Air Limbah
60%
50% SPAL/Sanitasi TIDAK Sesuai
40% Persyaratan Teknis
30%
20%
10%
0%
1

d. Kondisi Drainase

Sistem pengaliran air hujan (drainase) di Kelurahan Sukamentri,


terdiri dari sistem drainase alam dan buatan. Drainase alam yang
mengalir di Kelurahan Sukamentri yaitu Sungai Cimanuk, dan
selokan-selokan kecil, sedangkan drainase buatan berupa selokan-
selokan terbuka dan tertutup yang didesain untuk mendukung
drainase alam sebelum dialirkan ke dalam sungai.

Permasalahan di Kelurahan Sukamentri mengenai jaringan drainase


yaitu masih minimnya sistem jaringan drainase buatan.
Pembangunan sistem drainase buatan yang ada pun hanya mengikuti
jaringan jalan tanpa memperhatikan fungsi inlet-inlet, sehingga
limpasan air hujan yang ada di jalan sulit masuk ke saluran. Dengan
tidak didukung oleh sistem drainase baik seperti: jaringan jalan
masih banyak yang belum ada drainase atau cuma sebelah dan
sebelahnya tidak ada, jaringan drainase masih terbuat dari tanah,
sedimentasi. pemeliharaan jaringan drainase, menyebabkan
banyaknya lokasi-lokasi genangan air waktu musim hujan, dan
BAB III -45
BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

menjadi tempat pembuangan sampah disaat musim kemarau serta


dapat minimbulkan banjir dibeberapa tempat

Tabel Kondisi Drainase

DRAINASE LINGKUNGAN
Kejadian Ada
Persyaratan Teknis/Kualitas Drainase
Genangan
Luas
RT/RW/ Luas Area Ada Panjang drainase
NO Permukiman Panjang Panjang
DUSUN Genangan dengan kondisi
total Drainase
(dalam rusak/TIDAK
drainase Ideal
permukiman) berfungsi baik
(Ha) ha % meter meter meter %
1 RW001 3,65 2,94 81% 808 1241 608 75%
2 RW002 4,226 2,49 59% 2.490 1437 1434 58%
3 RW003 1,945 0,00 0% 1.016 661 618 61%
4 RW004 0,443 0,00 0% 656 151 280 43%
5 RW005 0,422 0,00 0% 874 143 604 69%
6 RW006 0,465 0,00 0% 752 158 390 52%
7 RW007 1,192 0,00 0% 1.240 405 710 57%
8 RW008 0,662 0,00 0% 770 225 120 16%
9 RW009 0,836 0,00 0% 648 284 408 63%
10 RW010 0,639 0,00 0% 762 217 278 36%
11 RW011 0,62 0,00 0% 726 211 402 55%
12 RW012 1,06 0,00 0% 970 360 396 41%
13 RW013 1,68 0,00 0% 460 571 332 72%
14 RW014 0,871 0,00 0% 998 296 508 51%
15 RW015 0,36 0,36 100% 776 122 298 38%
16 RW016 0,32 0,32 100% 748 109 230 31%
17 RW017 0,679 0,68 100% 596 231 80 13%
18 RW018 0,465 0,47 100% 580 158 198 34%
19 RW019 1,208 1,21 100% 694 411 452 65%
20 RW020 3,2 2,53 79% 584 1088 274 47%
21 RW021 0,625 0,40 63% 912 213 750 82%
22 RW022 5,089 0,40 8% 2.196 1730 1478 67%
JUMLAH 30,66 11,785 36% 51%
20.256 10.423 10.848
Sumber data Baseline 2015

Grafik Kondisi Drainase

BAB III -46


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Kondisi Drainase

52% Panjang drainase dengan


kondisi tidak rusak/berfungsi
51%
baik
50%
Panjang drainase dengan
49% kondisi rusak/TIDAK
48% berfungsi baik
47%
1

e. Kondisi Sarana Perumahan

Kondisi tata perumahan yang ada di wilayah Kelurahan Sukamentri


sebagian besar rumah sudah menghadap ke jalan lingkungan /
Kelurahan untuk kemudahan akses sirkulasi (70%) dan sisanya
berupa rumah yang berada dalam satu cluster atau kerlompok
sehingga cenderung berhadap-hadapan dan tidak teratur atau
terpencar-pencar dalam satu wilayah

Penataan perumahan di Kelurahan Sukamentri belum semuanya


memenuhi standar rumah yang sehat dan bersih akan tetapi masih
ada rumah yang masih berjarak sempadan nol dan rumah yang
bersatu dengan kandang ternak selain itu masih banyaknya
rumah-rumah yang tidak memiliki MCK sendiri dan masih
menggunakan MCK umum (jamban)

f. Kondisi Persampahan

Umumnya sistem pembuangan sampah yang ada di Kelurahan


Sukamentri yaitu dengan cara membuang sampah ke tempat
pembuang sampah semantara berupa lahan kosong. Hal ini
dikarenakan belum terdapatnya bak-bak sampah di setiap
lingkungan. Selain itu juga masyarakat kandang melakukan
pembuangan sampah dengan cara tradisional yaitu dengan ditimbun
dan dibakar atau bahkan di buang ke saluran draenase.

BAB III -47


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Peta Kawasan Persampahan di Kecamatan Garut Kota

BAB III -48


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Persmpaha

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Sampah domestik Sampah domestik rumah
Jumlah rumah tangga di tangga di kawasan
RT/RW/ Kepala kawasan permukiman permukiman TIDAK
NO
DUSUN Rumah terangkut ke TPS/TPA terangkut ke TPS/TPA min.
Tangga min. dua kali seminggu dua kali seminggu
(R.
% (R. Tangga) %
Tangga)
1 RW001 150 41 27% 109 73%
2 RW002 310 120 39% 190 61%
3 RW003 273 165 60% 108 40%
4 RW004 157 32 20% 125 80%
5 RW005 167 30 18% 137 82%
6 RW006 117 86 74% 31 26%
7 RW007 189 126 67% 63 33%
8 RW008 67 42 63% 25 37%
9 RW009 109 71 65% 38 35%
10 RW010 89 50 56% 39 44%
11 RW011 172 74 43% 98 57%
12 RW012 114 35 31% 79 69%
13 RW013 122 27 22% 95 78%
14 RW014 73 52 71% 21 29%
15 RW015 172 58 34% 114 66%
16 RW016 147 62 42% 85 58%
17 RW017 77 31 40% 46 60%
18 RW018 143 60 42% 83 58%
19 RW019 145 35 24% 110 76%
20 RW020 127 61 48% 66 52%
21 RW021 235 123 52% 112 48%
22 RW022 384 148 39% 236 61%
JUMLAH 44% 56%
3.539 1.529 2.010

BAB III -49


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Grafik Permasalahan sampah Permukiman

60% Sampah domestik rumah


tangga di kawasan
50% permukiman terangkut ke
40% TPS/TPA min. dua kali
seminggu
30%
Sampah domestik rumah
20% tangga di kawasan
permukiman TIDAK
10%
terangkut ke TPS/TPA
0% min. dua kali seminggu
Masalah Pengelolaan Sampah
Permukiman

BAB III -50


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

g. Kebakaran

Potensi akan rawan bencana kebakaran dan genangan air yang ada di
Kelurahan Sukamentri terjadi di kawasan permukiman padat dan juga belum
adanya akses penanganan kebakaran seperti jalan jalur penanganan dan
hydran air yang memadai. Untuk proses jalur/akses evakuasi bencana alam
dengan memanfaatkan ketersediaan lahan kosong/ruang terbuka yang ada.

2.1.1 Ekonomi Lokal

Perekonomian di wilayah Kelurahan Sukamentri ini banyak beragam, dimulai


dari usaha Produksi, Pedagang, Pengrajin, Pegawai negri, dan samapai
Pengusaha. Ada potensi yang sangat berkembang di wilayah Kelurahan
Sukamentri, samapai hasil karyanya dikenal samapai macanegara,
salahsatunya Pembuat Jaket Kulit Domba.

Salah Hoom industry yang berada di wilayah Kelurahan Sukamentri adalah


Pengrajin Jaket Kulit, Sarung tangan, Sepatu, Tas, Kerupuk Dorokdok,
Penjahit, dan banyak lainya.

BAB III -51


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

2.3 Profil Kawasan Kumuh

Berdasarkan data dari SK Bupati NOMOR. 650/Kep.639-Bappeda/2014 yang


berisi tentang “Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh Di Kabupaten Garut”. Ada 5 Lokasi dari 2 Kecamatan salah satunya
adalah dikecamatan Garut Kota di keluarhan Sukamentri ini. Sehingga perlu
ditunjangnya dengan data-data yang rill sesuai di lapangan.

Dikelurahan Sukamentri ini ada 1 Kawasan Kumuh yang di tetapkan oleh


Bupati Garut. Maka dari itu sebagai dasar acun yang sudah di tetapkan
melalui SK Bupati, perlu adanya data-data yang menunjang untuk
perbandingan data dari RKPKP dengan data Besline.

Kelurahan Sukamentri dikategorikan kriteria Kumuh sedang, seperti yang di


jelaskan pada table dibawah.

REKAP LUASAN KAWASAN KUMUH


KELURAHAN SUKAMANTRI

KECAMATAN DESA RW RT STATUS LUAS

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 01 0.122


RW. 01
RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 01 0.26

RW. 02 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 02 0.176

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 04 0.297

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 04 0.146

RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 04 0.083


RW. 04
RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 04 0.156

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 04 0.084


KEL.
GARUT KOTA RT. 06 Kumuh RT. 06 RW. 04 0.176
SUKAMANTRI
RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 05 0.547

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 05 0.213


RW. 05
RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 05 0.192

RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 05 0.139

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 07 0.1


RW. 07
RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 07 0.513

RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 08 0.3


RW. 08
RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 08 0.412

BAB III -52


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 08 1.394

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 09 0.883

RW. 09 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 09 0.209

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 09 0.286

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 10 0.631

RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 10 0.558


RW. 10
RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 10 0.789

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 10 0.639

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 12 0.566

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 12 0.559

RW. 12 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 12 0.769

RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 12 0.45

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 12 0.591

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 15 0.447

RW. 15 RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 15 0.418

RT. 06 Kumuh RT. 06 RW. 15 0.205

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 16 0.407

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 16 0.364

RW. 16 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 16 0.398

RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 16 0.493

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 16 0.546

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 17 0.279

RW. 17 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 17 0.415

RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 17 0.248

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 18 0.814

RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 18 0.828

RW. 18 RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 18 0.441

RT. 04 Kumuh RT. 04 RW. 18 0.41

RT. 05 Kumuh RT. 05 RW. 18 0.377

RT. 01 Kumuh RT. 01 RW. 21 0.136

RW. 21 RT. 02 Kumuh RT. 02 RW. 21 0.125

RT. 03 Kumuh RT. 03 RW. 21 0.319

LUAS TOTAL 19.91

BAB III -53


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Hasil dari penilaian dari table tingkat permukiman di atas maka muncul
perhitungan terkait dengan Profil Kumuh seperti table di bawah ini :

PROFIL DATA KAWASAN KUMUH PERKOTAAN


KELURAHAN SUKAMENTRI KEC. GARUT KOTA KAB. GARUT
TAHUN 2021

A Nama Kelurahan SUKAMENTRI


B Kecamatan Garut Kota
C Nama BKM PWK SUKAMENTRI
D Status Keberdayaan BKM Mandiri
PROFIL PERMUKIMAN
E Luas Kawasan (Ha) 87,85
KUMUH
DATARAN
F Tipologi/Karakteristik
RENDAH/PERDAGANGAN/JASA
G Koordinat S 7012'41,89"
E 107054'19,21"
A. PENDUDUK
NO KRITERIA NILAI SATUAN
1 Jumlah Penduduk 9232 Jiwa
2 Jumlah Kepala Keluarga 3861 KK
Laki-laki 9180 Jiwa
3 Komposisi Penduduk
Perempuan 9133 Jiwa
4 Jumlah Penduduk MBR 53 KRT
Jumlah Penduduk Non
5 17 KRT
MBR
B. INFORMASI FISIK
NO KRITERIA INDIKATOR NILAI SATUAN
1 Keteraturan Bangunan Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian 311 Unit
Bangunan hunian memiliki keteraturan 6 %
2 Kepadatan Bangunan Luas permukiman 45.48 Ha
Jumlah total bangunan 2075 Unit
Tingkat kepadatan bangunan 5843.6 Unit/Ha
Luas area dengan kepadatan tinggi - Ha
3 Kelayakan Fisik Bangunan Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai =
Unit
7,2 m2 per orang 778
Bangunan hunian memiliki luas lantai = 7,2 m2
15.15% %
per orang
Jumlah Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Unit
Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 1623
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi
29.88% %
Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
4 Aksesibilitas Lingkungan Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 10457 Meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 1310 Meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter
50 Meter
yang permukaannya diperkeras
Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting
untuk melayani permukiman. (Jawaban sesuai Meter
-
hasil perencanaan).
Persentase panjang kebutuhan Jalan baru diluar
0% %
eksisting untuk melayani permukiman
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yang
11182 Meter
Ideal
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan 34.47,0% %

BAB III -54


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter


1310 Meter
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter
yang permukaannya tanah (tidak diperkeras) dan Meter
-
tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
1230 Meter
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
yang permukaannya tanah (tidak diperkeras) dan Meter
-
tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar = 1,5 meter
Meter
yang dilengkapi sal. samping jalan -
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter
Meter
yang dilengkapi sal. samping jalan -
Total Panjang keseluruhan jalan lingkungan yang
Meter
permukaannya tidak rusak 2540
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 7.4% %
5 Drainase Lingkungan Luas Area permukiman tidak terjadi genangan
18.14 Ha
air/banjir
Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi
26.42% %
genangan air/banjir
Panjang Total Drainase Eksisting 5900 Meter
Panjang kebutuhan drainase baru sehingga
permukiman terlayani jaringan drainase 3780 Meter
seluruhnya. Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentse panjang kebutuhan drainase baru
sehingga permukiman terlayani jaringan drainase 18.55% %
seluruhnya
Panjang kebutuhan drainase baru penghubung
drainase eksisting dengan sistem drainase kota. 0 Meter
Jawaban sesuai hasil perencanaan
Persentase panjang kebutuhan drainase
penghubung drainase eksisting dengan sistem 0% %
drainase kota
Panjang drainase Ideal 9680 Meter
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0 Meter
Persentase panjang drainase yang bersih dan
0% %
tidak bau
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi
permukiman memiliki kualitas tidak - Meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi
0% %
permukiman memiliki kualitas minimum memadai
6 Pelayanan Air Minum/Baku Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum
untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau 1954 Unit
non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air
Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan 36.51% %
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air
411 Unit
minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air
8.3% %
minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)

BAB III -55


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

7 Pengelolaan Air Limbah Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban


1960 Unit
keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban
37.07% %
keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai
persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa 415 Unit
yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama
sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher 8.4% %
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga
5 %
terpisah dengan saluran drainase lingkungan
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan
Sarana Persampahan Sesuai dengan 1547 KK
persyaratan Teknis
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan
14% %
Sesuai dengan persyaratan Teknis
Jumlah Sampah domestik rumah tangga di
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. 1877 Unit
dua kali seminggu
Persentase Sampah domestik rumah tangga di
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. 35.47% %
dua kali seminggu
Jumlah KK dengan prasarana & sarana
persampahan yang kondisi konstruksinya - KK
baik/tidak rusak (terpelihara)
Persentase prasarana & sarana persampahan
dengan kondisi konstruksinya baik / tidak rusak 0% %
(terpelihara)
9 Pengamanan Bahaya Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana
2070 Unit
Kebakaran proteksi kebakaran
Persentase Kawasan permukiman memiliki
39% %
prasarana proteksi kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan
1725 Unit
permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran
Persentase sarana proteksi kebakaran 34% %
D. INFORMASI NON FISIK
NO KRITERIA INDIKATOR NILAI
1 Legalitas pendirian Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 474 Unit
bangunan Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 9.4% %
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/
509 Unit
HGB/ Surat yang diakui pemerintah
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki
10.2% %
SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah
2 Kepadatan penduduk (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 9490 Jiwa/Ha
Jiwa Jumlah penduduk 9361 Jiwa/Ha
Luas wilayah RT 5 Ha
3 Mata pencarian penduduk Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 100.71 KRT
Perikanan/nelayan 30 KRT
Pertambangan/galian 0 KRT
Industri/pabrik 547 KRT
Konstruksi/bangunan 477 KRT
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan,
893 KRT
hotel, dll)
BAB III -56
BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Pegawai pemerintah 128 KRT


4 Kepadatan penduduk < 450 Watt 248 KRT
900 Watt 1098 KRT
1300 Watt 639 KRT
2200 Watt 90 KRT
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll - KRT
5 Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit - KRT
Kesehatan Praktik dokter/poliklinik 537 KRT
Puskesmas/Pustu 1538 KRT
Dukun/Pengobatan tradisional - KRT
Bidan/mantri - KRT
Tidak pernah - KRT
6 Fasilitas Pelayanan Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 1029 KRT
Pendidikan Luar kecamatan KRT
Di kota lain - KRT
Tidak sekolah -243 KRT
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib
803 KRT
belajar
7 Pertimbangan Fungsi Lokasi tidak berada pada fungsi strategis Kab/Kota
0%
Strategis Lokasi
8 Pertimbangan Sosial, Lokasi memiliki Potensi Sosial, ekonomi, budaya
39%
Ekonomi, Budaya

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat kekumuhan diwilayah kawasan


kumuh menurut SK bupati ada di wilayah RW 01, 02, ,
04,05,07,08,09,10,12,15,16,17,18 dan 21 tersebut menunjukan bahwa
tingakat kekumuhan di lihat dari beberapa kriteria kawasan menjadi kumuh
yang akan di jelaskan seperti pemaparan berikut ini :

1. Kependudukan Wilayah Kawasan Kumuh

Kelurahan Sukamentri bila dilihat dari persebaraan jumlah Kepala Keluarga


di wilayah kawasan kumuh sebanyak 1.047 KK, diantaranya ada 631 KK
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), 207 KK non Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR). Jumlah KK MBR ini terseber di Kawasa
Kumuh di Kelurahan Sukamentri.
Tabel Keteraturan Bangunan

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Keti dakteraturan Bangunan 1.704,00 Uni t 0,87 5,00

1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG b. Kepadatan Bangunan 4,95 Ha 0,24 -


c. Keti daks es uai an dengan Pers y
422,00 Uni t 0,21 -
Tekni s Bangunan

BAB III -57


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Grafik Keteraturan Bangunan

Sumber data baseline 2020

a. Kondisi Jaringan Jalan

Panjang jalan di kawasan Kumuh yang tersebar di Kelurahan sepanjang


19.147 meter dengan kondisi Fisik jalan rusak dan total Jumlah jaringan
jalan yang terlayanai sebesar 12.489 meter

Tabel Kondisi Jaringan Jalan Kawasan Kumuh

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Cakupan Pel ayanan Jal an
725,00 Meter 7,04% 0
Li ngkungan
2. Kondisi Jalan Lingkungan
b. Kual i tas Permukaan Jal an
7.192,00 Meter 69,81% 3
l i ngkungan

Grafik Kondisi Jalan

Sumber data baseline 2020

BAB III -58


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

b. Kondisi Air Bersih

Kebutuhan air bersih yang digunakan oleh masyarak dari kawasan kumuh
di Kelurahan Sukamentri terlihat bahwa tingkat pemanfaatan air bersih / air
minum di lokasi kawasan kumuh, ada beberapa huanian yang masih kurang
mendapatkan Air Bersih / Air Minum, seperti Tabel di bawah ini.

Tabel Kondisi Kebutuhan Air Minum / Air Bersih

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Keters edi aan Aks es
213,00 KK 5,76% 0
3. Kondisi Penyediaan Air Aman Air Mi num
Minum b. Ti dak terpenuhi nya
2.970,00 KK 80,29% 5
Kebutuhan Air Mi num

Grafik Kebutuhan Air Minum

Sumber data baseline 2020

c. Kondisi Sanitasi (Saluran Air Limbah)

Kondisi sanitasi jaringan saluaran air limbah di kawasan kumuh bercampur


dengan jaringan drainase sehingga jaringan drainase menjadi tercemar
dengan limbah- limbah rumah tangga, banyak sekali kondisi sanitasi air
limbah yang tidak layak sesuai dengan persyaratan teknis

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Si s tem Pengel ol aan Air Li mbah Ti dak Ses uai
185,00 KK 5,00% 0
Standar Tekni s
5. Kondisi Pengelolaan
Air Limbah b. Pras arana dan Sarana Pengel ol aan Air Li mbah
3.010,00 KK 81,37% 5
Ti dak Ses uai dengan Pers yaratan Tekni s

BAB III -59


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Grafik Kondisi Air Limbah

Sumber data baseline 2020

d. Kondisi Drainase

Sistem pengaliran air hujan (drainase) di kawasan kumuh sangat tidak


memadai karna kondisinya tidak memadai, banyak sekali kondisi jaringan
drainase yang rusak, dan ada pula jalan yang tidak tersedia drainase serta
dalam pemeliharaan seperti yang di jelaskan dari table berikut ini :

Tabel Kondisi Drainase

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a . Keti da kma mpua n Menga l i rka n
4,71 Ha 22,57% 0
Li mpa s a n Ai r

b. Keti da kters edi a a n Dra i na s e 3.205,00 Meter 36,21% 1


4. Kondisi Drainase c. Keti da kterhubunga n dgn Si s tem
- Meter 0,00% 0
Lingkungan Dra i na s e Kota
d. Ti da k terpel i ha ra nya Dra i na s e - Meter 0,00% 0

e. Kua l i ta s Kons truks i Dra i na s e 5.645,00 Meter 63,79% 3

BAB III -60


BAB III
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

e. Kondisi Persampahan

Pada umumnya sistem pembuangan sampah di kawasan kumuh ini tidak


tertata, dan system pembuangan sampah di loaksi kawasan kumuh ada yang
di bakar, ada yang di simpan di tempat lahan kosng, dan ada juga yang
membuang sampah pada saluran drainase, yang menjadikan akibat
kebanjiran di wilayah kawasan kumuh, .

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a . Pra s a ra na da n Sa ra na
Pers a mpa ha n Ti da k Ses ua i denga n 2.152,00 KK 58,18% 3
6. Kondisi Pengelolaan pers ya ra ta n Tekni s
Persampahan b. Si s tem Pengel ol a a n
Pers a mpa ha n ya ng ti da k s es ua i 347,00 KK 9,38% 0
Sta nda r Tekni s

f. Kebakaran

Potensi akan rawan bencana kebakaran dan genangan air yang ada di
Kelurahan Sukamentri terjadi di kawasan permukiman padat dan juga
belum adanya akses penanganan kebakaran seperti jalan jalur
penanganan dan hydran air yang memadai. Untuk proses jalur/akses
evakuasi bencana alam dengan memanfaatkan ketersediaan lahan
kosong/ruang terbuka yang ada

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Keti dakters edi aan Pras arana Proteks i Kebakaran - Uni t 0,00% 0
7. Kondisi Proteksi
Kebakaran b. Keti dakters edi aan Sarana Proteks i Kebakaran 350,00 Uni t 17,83% 0

BAB III -61


BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

ANALISIS

4.1 Analisis Data Kajian Perencanaan

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan RTRW Provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Garut termasuk ke dalam Kawasan Andalan Priangan Timur bersama
dengan empat kabupaten/ kota lainnya. Kebijakan ini turut berpengaruh terhadap
kondisi penataan ruang Kabupaten Garut yang lebih diarahkan pada fungsinya sebagai
kawasan penunjang pusat pertumbuhan.

Arahan Kebijakan Pengembangan Kawasan Kelurahan Sukamentri secara umum


dapat terdiri dari Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015 sampai 2020
Kabupaen Garut diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan daerah secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing
perekonomian daerah yang ditopang oleh kuatnya kemandirian dan keunggulan
daerah.

Didalam perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Garut, Kelurahan Sukamentri


termasuk di Kecamatan Garut Kota yang berada di kawasan perkotaan sebagai
wilayah pengembagan struktur dan pola ruang terpusat di Garut Kota sebagi pusat
intinya. fungsi strukur ruang wilayah untuk Kecamatan Garut Kota di arahkan sebagai
kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi dan potensi ekonomi cepat tumbuh. Berikut peta Struktur dan
Pola Kabupaten Garut

4.1.1 Analisis Kependudukan

Perkembangan penduduk Kelurahan Sukamentri sangat pesat sekali, dikarnakan


Kelurahan Sukamentri berlokasi di Pusat perkotaan, sehingga pertumbuhan penduduk
menjadi padat. Tentunya kalau dilihat dari status penduduk masyarakat pasti beragam,
Ada Masyarakat Berpenghasilan Rendah ( MBR ) dan Berpenghasilan Tingi ( Non

BAB IV - 72
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

MBR ). Pada Tahun 2015 jumlah KK dikelurahan Sukamentri sebanyak 5.305 KK,
diantaranya 3.188 KK Berpenghasilan Rendah ( MBR ) dan 1.306 KK Non
Berpernghasilan Rendah ( Non MBR ). Untuk Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut:

Tabel Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Jumlah
Jumlah Kepala Kepala Jumlah Jumlah
RT/RW/ DUSUN Kepala Rumah Rumah Penduduk Penduduk
Keluarga Tangga Tangga Non Laki-Laki Perempuan
MBR MBR

RW001 226 139 32 352 287


RW002 151 93 38 334 234
RW003 131 47 39 206 200
RW004 208 74 81 342 333
RW005 120 48 23 203 226
RW006 217 145 24 320 406
RW007 331 278 17 613 604
RW008 219 125 48 381 422
RW009 264 164 52 486 487
RW010 367 139 207 698 598
RW011 120 108 9 206 224
RW012 317 159 77 377 441
RW013 354 227 63 751 794
RW014 326 87 187 616 609
RW015 324 303 15 653 568
RW016 279 215 32 498 539
RW017 399 226 105 593 616
RW018 316 213 36 737 733
RW019 136 88 38 245 229
RW020 275 182 93 403 283
RW021 145 128 10 275 282
RW022 80 0 80 140 100
5.305 3.188 1.306 9.429 9.215

Grafik Pertumbuhan Penduduk


350
303
300 278

227
250 207 215 226 213
187 182
200 164 159
139 145 139
150 125 128 Jumlah Kepala Rumah
108 105
93 87 88 93 Tangga MBR
81
74 77 80
100 63
47 48 48 52 Jumlah Kepala Rumah
32 38 39 23 24 17 32 36 38
50 9 15 10 0 Tangga Non MBR

BAB IV - 73
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Berdasarkan hasil perhitungan dan data-data yang ada dapat diprediksi jumlah

penduduk Wilayah perencanaan Kelurahan Sukamentri pada tahun 2015 mencapai

18.644 jiwa dan pada akhir perencanaan tahun 2020 mencapai jumlah 19.858 jiwa.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk proyeksi dapat dilihat pada Tabel.

Prakiraan Penduduk

Tabel Prakiraan Penduduk

Jumlah Proyeksi Pada Tahun


RW Penduduk Thn. Thn. Thn. Thn. Thn.
(Jiwa) 2015 2016 2017 2018 2019 2020
RW001 639 647 655 664 672 681
RW002 568 575 583 590 597 605
RW003 406 411 416 422 427 432
RW004 675 684 692 701 710 719
RW005 429 434 440 446 451 457
RW006 726 735 745 754 764 773
RW007 1217 1.232 1.248 1.264 1.280 1.296
RW008 803 813 824 834 845 855
RW009 973 985 998 1.011 1.023 1.036
RW010 1296 1.312 1.329 1.346 1.363 1.380
RW011 430 435 441 447 452 458
RW012 818 828 839 850 860 871
RW013 1545 1.565 1.584 1.605 1.625 1.646
RW014 1225 1.241 1.256 1.272 1.288 1.305
RW015 1221 1.237 1.252 1.268 1.284 1.301
RW016 1037 1.050 1.064 1.077 1.091 1.105
RW017 1209 1.224 1.240 1.256 1.272 1.288
RW018 1470 1.489 1.508 1.527 1.546 1.566
RW019 474 480 486 492 499 505
RW020 686 695 704 712 722 731
RW021 557 564 571 578 586 593
RW022 240 243 246 249 252 256
TOTAL 18.644 18.881 19.121 19.363 19.609 19.858

Dalam menentukan prioritas kebutuhan akan fasilitas dan utilitas perlu

diketahui jumlah, kepadatan dan persebaran pendududuk. Berdasarkan hal tersebut

maka pengkajian terhadap jumlah, kepadatan dan persebaran sangat diperlukan

BAB IV - 74
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.1.2 Analisa Kepadatan Penduduk

Seperti pada pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang

terdapat di Wilayah Perencanaan Kelurahan Sukamentri adalah sebanyak 18.644

jiwa, yang tersebar di tiap Rukun Warga yang berada di Kelurahan Sukamentri.

Berdasarkan penyebaran tersebut terlihat bahwa penyebaran penduduk cenderung

mendekati pusat kegiatan yaitu pusat Kota mengakibatkan akan semakin pesat

sehingga perlunya suatu kontrol terhadap perkembangan penduduk di pusat-pusat

kegiatan.

Berdasarkan data penduduk tahun 2015 dengan luas wilayah 88Ha, maka

tingkat kepadatan penduduk Kelurahan Sukamentri adalah 15-16 jiwa/Ha.


Tabel. IV.1
Proyeksi Kepadatan Penduduk
Kelurahan Sukamentri Tahun 2020- 2023
Luas Kepadatan Penduduk (Unit/Ha)
KELURAHAN Permukiman Thn. Thn. Thn. Thn. Thn. Thn.
(Ha) 2015 2016 2017 2018 2019 2020
SUKAMENTRI 88 15,1 15,3 15,4 15,6 15,8 16,0
SUKAMENTRI 87,85 15 15 15 16 16 16

a. Analisis Transportasi
Prasarana transportasi yang berupa jalan dan jembatan merupakan faktor

penting dalam upaya pengembangan wilayah baik di perkotaan ataupun di

perKelurahanan. Prasarana transportasi merupakan prasarana utama yang harus

ada dalam pengolahan sumber daya alam, pengangkutan dalam kegiatan produksi

dan distribusi, mendukung pergerakan barang dan orang serta kegiatan lainnya.

1. Sarana Transportasi

Sarana transportasi merupakan sarana untuk melakukan pergerakan yaitu

kendaraan, baik angkutan umum maupun angkutan pribadi. Sarana angkutan umum
merupakan sarana terpenting bagi penduduk di Kelurahan Sukamentri untuk

melakukan pergerakan penduduk. Sarana angkutan umum yang melayani Wilayah

Kelurahan Sukamentri adalah sarana transportasi Ojeg, Becak, dan Ankutan Umum

BAB IV - 75
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Pelayanan sarana transportasi di Kelurahan Sukamentri secara umum sudah

terbinag baik, dikarbakan Kelurahan Kota Wetan ini berada di Pusat

Perkotaan.Pelayanan sarana angkutan di wilayah Kelurahan Sukamentrisangat

Padat sekali. Kondisi demikian jelas transportasi untuk kebutauhan masyarakat

sangat menguntungkan terhadap pengembangan wilayah perencanaan, untuk itu

selain perlu meningkatkan kondisi jalannya harus pula diikuti oleh pengadaan sarana

angkutan dan rute pelayanannya. Para pengusaha angkutan penumpang umum

perlu dipacu untuk mengembangkan usahanya di wilayah Kelurahan Sukamentri dan

menjangkau daerah-daerah potensial yang ada sehingga pergerakan barang dan

orang dari satu daerah ke daerah lainnya dapat berjalan lancar.

2. Terminal/Pangkalan Ojeg

Kelurahan Sukamentri sampai saat ini memiliki Beberapa pangkalan Ojeg,

Pangkalan Ojeg yang sudah ada belum tertata dengan baik.Pangkalan Ojeg ini

merupakan pangakalan ojeg yang menampung pergerakan dalam Wilayah

Kelurahan maupun antar Kelurahan. Saat ini kondisi pangkalan ojeg sudah tertata

dengan baik dimana tidak ada pangkalan ojeg yang jelas , hal ini sangat menyulitkan

bagi para pengguna ojeg untuk memakai jasa tersebut.Masa yang akan datang perlu

adanya penataan pangkalan ojeg yang terintegrasi, dimana tiap kampung

mempunyai pangkalan ojeg masing- masing di setiap ujung kampung.


3. Jembatan

Sarana jembatan merupakan sarana transportasi yang tidak kalah penting

dengan jaringan jalan maupun terminal, sarana ini membantu menghubungkan

wilayah satu dengan wilayah lainnya.

Di Kelurahan Sukamentri sampai tahun 2013 ada beberapa jembatan yang

menghubungkan antar kelurahan dengan panjang jembatan 3-5 m dan lebar rata-

rata jembatan 1,5 m, dengan kondisi yang cukup baik, da nada pula jembatan yang

kurang baik.

BAB IV - 76
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2.5 Analisis Jaringan Jalan


.Sistem jaringan jalan di wilayah kajian merupakan satu kesatuan dengan

sistem jaringan jalan Kabupaten Garut atau daerah sekitar wilayah kajian.

Berdasarkan hasil pengamatan, di wilayah kajian terdapat dua jenis jalan yang

dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu kolektor sekunder yang

menghubungkan semua RW yang ada di kelurahan Sukamentri ke jalan Utama dan

jalan setapak yang menghubungkan ke jalan utama kelurahan.

Kondisi fisik jalan arteri sekunder di wilayah kajian tepatnya di Kelurahan

Sukamentri merupakan perkerasan lentur (hotmix) dalam kondisi yang baik, artinya

rata, tidak bergelombang dan tidak berlubang. Perkerasan hotmiks yang baik

dipandang dari keamanan dan kenyamanan berlalu lintas harus memenuhi syarat

permukaan rata, tidak bergelombang, tidak melendut, tidak berlubang (Sukirman,

1995:5).

Kondisi fisik jalan lingkungan merupakan jalan tanah, jalan jenis ini terdapat

pada jalan yang membentang di tengah perkebunan dan jalan di beberapa

perkampungan sampai ke tepi Kawasan Kajian Jalan ini dapat dilalui oleh kendaraan

roda dua dan pejalan kaki.

Untuk lebih jelas mengenai kondisi jaringan jalan di wilayah kajian dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini:

BAB IV - 77
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Jaringan Jalan

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN

Jangkauan Jaringan Jalan Persyaratan Teknis/Kualitas Jalan

Jalan
Jalan
RT/RW/ Jalan Jalan lingkungan
NO Jalan lingkungan Jalan TIDAK
DUSUN lingkungan Jalan Lingkungan >1,5 m Jalan Sesuai
Total Jalan lingkungan >1,5 m Sesuai
Jalan Rusak > 1.5 m Lingkungan Yang dengan Persyaratan
Lingkungan lebar > 1,5 diperkeras Persyaratan
yang Yang Layak TIDAK sal. Teknis
m dan tidak Teknis
diperkeras Layak samping
rusak
jalan

meter meter meter meter % % meter meter % %

1 RW001 441 231 210 210 48% 52% 210 0 24% 76%

2 RW002 1.003 1003 0 0 0% 100% 0 0 0% 100%

3 RW003 675 525 150 150 22% 78% 150 90 18% 82%

4 RW004 1.149 649 500 500 44% 56% 500 280 34% 66%

5 RW005 483 305 268 208 43% 57% 178 181 37% 63%

6 RW006 1.705 1275 1110 610 36% 64% 430 357 23% 77%

7 RW007 3.800 3330 2750 920 24% 76% 470 815 17% 83%

8 RW008 830 830 106 100 12% 88% 0 100 6% 94%

9 RW009 1.133 913 432 270 24% 76% 220 171 17% 83%

10 RW010 1.150 850 500 300 26% 74% 300 400 30% 70%

11 RW011 2.720 2680 440 40 1% 99% 40 20 1% 99%

12 RW012 2.996 2096 2430 1340 45% 55% 900 620 25% 75%

13 RW013 300 0 300 300 100% 0% 300 300 100% 0%

14 RW014 1.450 1350 950 900 62% 38% 100 0 3% 97%

15 RW015 990 590 760 640 65% 35% 400 280 34% 66%

16 RW016 2.490 2040 1400 600 24% 76% 450 220 13% 87%

17 RW017 1.507 1146 1166 1060 70% 30% 361 0 12% 88%

18 RW018 400 0 400 400 100% 0% 400 400 100% 0%

19 RW019 1.450 1450 0 0 0% 100% 0 0 0% 100%

20 RW020 1.090 550 590 560 51% 49% 540 250 36% 64%

21 RW021 1.008 858 698 500 50% 50% 150 500 32% 68%

22 RW022 1.500 1500 1500 1500 100% 0% 0 0 0% 100%

30.270 24.171 16.660 11.108 43% 57% 6.099 4.984 26% 74%

Grafik

Jaringan Jalan Tidak Layak

100%

50%
Series1
0%
RW010

RW012
RW001
RW002
RW003
RW004
RW007
RW008
RW009

RW011

RW013
RW014
RW015
RW016
RW017
RW018
RW019
RW020
RW021
RW022

BAB IV - 78
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Hasil Analisis tentang Jalan Lingkungan

Sumber informasi dari hasil kompilasi


Sumber informasi dari hasil FGD
data Sebelumnya
Upaya-upaya
Potensi Yang dapat
N indikato Uraian yang ada dilakukan
Faktor Akibat yg
o r Masalah Loka Dimen Untuk untuk
Jml Penyeba Ditimbulka
Kondisi si si mencapai menyelesaik
b n
Saat Ini Upaya an
Tersebut permasalaha
n
Membuat
saluran
drainase
Tidak apabila jalan
adanya Tidak sehat yang belum
Lahan bagi ada
untuk lingkungan, drainase,
Tidak RW
saluran mengunda memelihara
Tersedian 01,
Drainase ng Sumber saluran
ya Saluran 02,
Drainas 4578 176 , Saluran berbagai daya drainase
1 Drainase / 03,
e m 8 kk Drainase macam Masyarak supaya
Saluaran 04
dijadikan penyakit, at saluran
Drainase dan
tempat tidak drainese
Rusak 07
pembuan nyaman tidak
g untuk tersumbat,
sampah. lingkungan serta
Dll membuat
saluraran
drainase
tertutup

BAB IV - 79
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2 Identifikasi Potensi dan Masalah Kelurahan


Sukamentri

4.2.1. Identifikasi Potensi Dan Masalah Perumahan Dan Bangunan

A. Potensi
• Penyediaan air bersih dari sumur gali dan mata air secara keseluruhan
masih cukup layak untuk dikembangkan;
• Bangunan hunian di kelurahan Sukamentri sebagian besar adalah warung
kecil, Pasar trasisonal, pasar modern, Toko-toko, dan lain sebagainya yang
menunjang perekonomian keluarga
B. Masalah
• Masih banyak rumah tinggal yang berdampingan dengan kandang ternak
(sapi, domba, ayam) berdampak pada sanitasi lingkungan yang buruk.
• Kondisi rumah tinggal sebagian kurang layak untuk ditempati.
• Ada Beberapa lahan hunian yang menempati tanah PT. KAI
• Beberapa rumah dwifungsi menjadi operasional pendidikan PAUD/TK ,
tempat produksi makanan olahan.
• Penerangan listrik dan status tanah sebagian masih menumpang.
• Masih adanya beberapa RW yang masih kekurangan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari.
• Belum adanya kesadaran masyarakat atas pemisahan sampah organik dan
anorganik dan minimnya ketersediaan sarana dan prasarana persampahan
(Gerobak, tong sampah, TPS);
• Masih kurangnya penyediaan MCK yang memadai dan jaringan limbah
rumah tangga dialirkan ke kolam dan selokan setempat

4.2.2. Identifikasi Potensi dan Masalah Sarana, dan Prasarana

A. Potensi
 Merupakan akses jalan penghubung ke Kelurahan lain juga terlewati sarana
transfortasi jalur angkutan umum dan juga merupakan jalur alternative apabila
terjadi bencana alam.
 Secara keseluruhan sistem prasarana penerangan/jaringan listrik cukup baik
dengan menggunakan pelayanan dari PLN.
 Tersedianya lahan untuk penataan permukiman. Sarana dan prasarana formal
dan informal di Kelurahan Sukamentri
 Ada beberapa sumber mata air/sumur yang belum dimanfaatkan secara
maksimal.

BAB IV - 80
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

B. Masalah
 Jalan poros Kelurahan dan lingkungan sebagian kondisinya rusak, berbatu,
berlubang sebagian masih berupa tanah perkerasan.
 Bahu jalan sebagian besar belum memiliki saluran drainase/pembuangan air.
Walaupun ada berupa saluran tanah dan sempit..
 Masih adanya beberapa bangunan yang belum mempunyai listrik
 Sebagian lingkungan permukiman hanya memiliki jamban/cubluk/MCK
sederhana, untuk pembuangan limbahnya sebagian besar dialirkan ke sungai.
 Fasilitas dan pelayanan air bersih kurang memadai. Masih ada beberapa orang
warga yang mengambil air bersih ke kampung tetangga, karena tidak memiliki
sarana air bersih.
 Pengelolaan mata air yang kurang optimal.

4.2.3 Identifikasi Potensi Dan Masalah Pengembangan Perekonomian

A. Potensi
 Adanya jejaring bisnis/usaha pertanian, perikanan, peternakan dan home
industry.
 Dana swadaya sebagai sumber permodalan.
 Posisi Kelurahan Sukamentri sebagai pusat perekonomian Kota

B. Masalah
 Persaingan ekonomi di wilayah Kelurahan Sukamentri sangat berat sehingga
masuarakat kecil terkalahkan oleh maysarakat kalangan menengah ke atas.
 Pendapatan relatif rendah.

4.2.4 Identifikasi Potensi Dan Masalah Pelayanan Publik


A. Potensi
 Kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan layanan public sudah cukup baik.
 Tersedianya fasilitas layanan publik hampir di tiap lingkungan/kampung.
 Meningkatnya kualitas SDM.
 Mengurangi angka mortalitas dan meningkatkan angka harapan hidup.
 IPM Kesehatan Naik;

B. Masalah
 Perlu optimalisasi dan peningkatan kinerja pelayanan publik yang ada.
 Pemeliharaan fasilitas layanan publik masih kurang, di beberapa wilayah dalam
kondisi kurang memadai.
 Kelengkapan fasilitas pendukung layanan publik yang masih minim (Posyandu
tidak memiliki bangunan dan fasilitas sendiri)
 Masih adanya angka putus sekolah

BAB IV - 81
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB IV - 82
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

PETA PERMASALAHAN KONDISI JARINGAN JALAN KELURAHAN SUKAMENTRI

BAB IV - 83
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2.5 Analisa Drainase

Secara keseluruhan saluran drainase di wilayah kajian didominasi oleh saluran dengan

konstruksi Kirmeer/pasangan batu kali.Pada jalan kelurahan ada sebagian saluran drainase

yang dibuat dari tanah/alami, hal ini diupayakan untuk menahan desakan tanah akibat tekanan

dari kendaraan yang melewati jalan-jalan tersebut.

Dibeberapa lokasi, saluran drainase ada yang terputus (tidak berhubungan dengan saluran di

bagian hilirnya), hanya di satu sisi atau bahkan tidak ada saluran sama sekali khususnya untuk

wilayah perkampungan, namun berdasarkan analisa hasil data baseline di temukan 0% luas

area ada genangan air sehingga hal ini menimbulkan anggapan bahwa di kelurahan Sukamentri

air limpasan ataupun air hujan dapat di alirkan dengan baik dan kalau dilihat dari analisa
sarananya terdapat 53% atau 2,861 meter saluran drainasenya dalam kondisi rusak dari total

panjang saluran drainase yang ada di kelurahan Sukamentri sepanjang 4.421 meter. Untuk

lebih jelas mengenai kondisi jaringan drainase di wilayah kajian dapat dilihat pada tabel berikut

BAB IV - 84
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Analisa Drainase

DRAINASE LINGKUNGAN

Kejadian Tidak Kejadian Ada


Persyaratan Teknis/Kualitas Drainase
Ada Genangan Genangan
Luas
RT/RW/ Permukiman Panjang drainase
NO Luas Area Tidak Panjang drainase
DUSUN Luas Area Ada Panjang dengan kondisi Panjang
Ada Genangan dengan kondisi
Genangan (dalam total tidak Drainase
(dalam rusak/TIDAK
permukiman) drainase rusak/berfungsi Ideal
permukiman) berfungsi baik
baik
(Ha) ha % ha % meter meter % meter meter %
1 RW001 7 0,00 0% 7,00 100% 830 830 100% 2380 0 0%
2 RW002 2,621 2,62 100% 0,00 0% 940 680 72% 891 260 28%
3 RW003 3,5 0,00 0% 3,50 100% 610 470 77% 1190 140 23%
4 RW004 2,3 0,00 0% 2,30 100% 1.300 1.060 82% 782 240 18%
5 RW005 2,5 2,50 100% 0,00 0% 808 668 83% 850 140 17%
6 RW006 2,707 2,71 100% 0,00 0% 2.104 1.760 84% 920 344 16%
7 RW007 3,1 2,85 92% 0,25 8% 3.680 1.420 39% 1054 2260 61%
8 RW008 2,45 2,45 100% 0,00 0% 640 160 25% 833 480 75%
9 RW009 2,8 2,55 91% 0,25 9% 780 120 15% 952 660 85%
10 RW010 4 4,00 100% 0,00 0% 300 300 100% 1360 0 0%
11 RW011 4,5 4,50 100% 0,00 0% 100 100 100% 1530 0 0%
12 RW012 2,35 2,35 100% 0,00 0% 1.840 996 54% 799 844 46%
13 RW013 1,15 0,13 11% 1,03 89% 900 900 100% 391 0 0%
14 RW014 3,7496 3,75 100% 0,00 0% 1.750 1.750 100% 1275 0 0%
15 RW015 2,05 2,05 100% 0,00 0% 832 672 81% 697 160 19%
16 RW016 3,25 3,25 100% 0,00 0% 2.380 900 38% 1105 1480 62%
17 RW017 2,16 2,16 100% 0,00 0% 240 200 83% 734 40 17%
18 RW018 0,91 0,73 80% 0,19 20% 240 0 0% 309 240 100%
19 RW019 1,135 1,14 100% 0,00 0% 1.040 656 63% 386 384 37%
20 RW020 2,1 2,10 100% 0,00 0% 740 500 68% 714 240 32%
21 RW021 1,4 1,40 100% 0,00 0% 2.000 1.800 90% 476 200 10%
22 RW022 1,5 1,50 100% 0,00 0% 860 860 100% 510 0 0%

JUMLAH 59,23 44,72 81% 14,510 19% 71% 29%


24.914 16.802 20.139 8.112

Grafik Kebutuhan Drainase

Kondisi Drainase

Panjang drainase dengan


kondisi tidak
100% rusak/berfungsi baik
Panjang drainase dengan
0% kondisi rusak/TIDAK
1 berfungsi baik

BAB IV - 85
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Hasil Pemetaan Swadaya Drainase

Sumber informasi dari hasil kompilasi data


Sumber informasi dari hasil FGD
Sebelumnya
Potensi Upaya-upaya
No indikator Uraian yang ada Yang dapat
Masalah Dimen Faktor Akibat yg Untuk dilakukan
Lokasi Jml
Kondisi Saat si Penyebab Ditimbulkan mencapai untuk
Ini Upaya menyelesaikan
Tersebut permasalahan
Membuat saluran
Tidak adanya drainase apabila
Lahan untuk jalan yang belum
Tidak sehat bagi
Tidak saluran ada drainase,
lingkungan,
Tersedianya RW 01, 02, Drainase, memelihara
mengundang Sumber
Saluran 4578 1768 Saluran saluran drainase
1 Drainase 03, 04 dan berbagai macam daya
Drainase / m kk Drainase supaya saluran
penyakit, tidak Masyarakat
Saluaran 07 dijadikan
nyaman untuk
drainese tidak
Drainase Rusak tempat tersumbat, serta
lingkungan
pembuang membuat
sampah. Dll saluraran drainase
tertutup

BAB IV - 86
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Analisa Jaringan Drainase

MASALAH
 Saluran Pembuangan air ( Drainase ) tidak MASALAH
memeliki lebar yang standard ( SNI )  Masih banyak masyarakat yang membuang
 Terjadi pencemaran bau yang di akibatkan sampah ke saluran drainase, sehingga
saluran air yang terbuka mengakibatkan sumbatan yang menimbulkan air
 Tidak tersedianya drainase di samping jalan meluap ke jalan
sehingga meniimbulkan genangan air yang  Masih banyak jaringan drainase yang tidak
cukup tinggi memenuhi standar.
 Penggunaan desain untuk drainase  Saluran drainase yang terbuka sa rawan
kebanyakan terbuka, memungkinkan air kecelakaan bagi pengguna pengendara motor
meluap denan cepat, selain itu juga ruas
jalan menjadi sempit

POTENSI POTENSI
 Adanya sungai yang cukup lebar yang  Adanya sungai yang cukup lebar yang
membelah kawasan kelurahan Kota Wetan membelah kawasan kelurahan Kota Wetan
sehingga memungkinkan aliran drainase sehingga memungkinkan aliran drainase dari
dari permukiman dapat mengali dengan permukiman dapat mengali dengan cepat
cepat

BAB IV - 87
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2.6 Analisis Sanitasi


umumnya sistem pengelolaan air limbah secara individual yang digunakan
oleh penduduk setempat terutama di daerah perkampungan yaitu dengan
cara penyaluran air limbah ke dalam cubluk yang ditanam di dalam tanah,
sedangkan untuk sebagian kecil penduduk yang menempati lahan di sekitar
sungai atau selokan yang tidak mempunyai sistem pengelolaan limbah
tersendiri mambuang limbahnya ke saluran tersebut. Sistem pengelolaan air
limbah secara semi komunal yaitu dengan pembangunan septictank
dilakukan oleh sebagian kecil penduduk.
Sumber air limbah berasal dari kegiatan penduduk setempat.Sistem
pengelolaan air limbah harus terencana dengan baik agar tidak menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sistem
pembuangan air limbah (air kotor), harus mempunyai saluran tersendiri,
agar tidak mengganggu fungsi sungai atau selokan sebagai drainase alami,
dan sumber air bersih, sehingga tidak akan menimbulkan gangguan pada
kesehatan Berikut tabel perkiraan limbah domestik di kelurahan Sukamentri.

BAB IV - 88
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Prakiraan Poyeksi Air Limbah


RW Thn. 2016 Thn. 2017 Thn. 2018 Thn. 2019 Thn. 2020
RW001 34.071 17.472 17.919 18.146 18.377
RW002 30.285 15.531 15.928 16.130 16.335
RW003 21.647 11.101 11.385 11.530 11.676
RW004 35.990 18.456 18.928 19.169 19.412
RW005 22.874 11.730 12.030 12.183 12.337
RW006 38.709 19.851 20.358 20.617 20.879
RW007 64.889 33.276 34.127 34.560 34.999
RW008 42.815 21.956 22.518 22.804 23.093
RW009 51.879 26.605 27.285 27.631 27.982
RW010 69.101 35.436 36.342 36.804 37.271
RW011 22.927 11.757 12.058 12.211 12.366
RW012 43.615 22.366 22.938 23.230 23.525
RW013 82.377 42.245 43.325 43.875 44.432
RW014 65.315 33.495 34.351 34.787 35.229
RW015 65.102 33.386 34.239 34.674 35.114
RW016 55.291 28.355 29.079 29.449 29.823
RW017 64.462 33.058 33.903 34.333 34.769
RW018 78.378 40.194 41.221 41.745 42.275
RW019 25.273 12.961 13.292 13.461 13.632
RW020 36.577 18.757 19.237 19.481 19.728
RW021 29.698 15.230 15.619 15.818 16.019
RW022 12.796 6.562 6.730 6.816 6.902
SUKAMENTRI 994.073 509.781 522.812 529.451 536.175

BAB IV - 89
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Sanitasi Air Limbah


AIR LIMBAH/SANITASI

Sal. Pembuangan Sal. Pembuangan Air


Jumlah
SPAL/Sanitasi TIDAK Air Limbah R. Limbah R. Tangga
Kepala Ketersediaan Akses Air Persyaratan Teknis Air
NO RT/RW/ DUSUN Sesuai Persyaratan Tangga terpisah TIDAK terpisah
Rumah Limbah Limbah
Teknis dengan Drainase dengan Drainase
Tangga
Lingkungan Lingkungan

(R. Tangga) % (R. Tangga) % (R. Tangga) % % %

1 RW001 171 170 99% 45 26% 126 74% 20% 80%

2 RW002 131 131 100% 0 0% 131 100% 100% 0%

3 RW003 86 86 100% 1 1% 85 99% 3% 97%

4 RW004 155 155 100% 28 18% 127 82% 33% 67%

5 RW005 71 52 73% 1 1% 70 99% 25% 75%

6 RW006 169 160 95% 45 27% 124 73% 60% 40%

7 RW007 295 210 71% 90 31% 205 69% 17% 83%

8 RW008 173 134 77% 84 49% 89 51% 40% 60%

9 RW009 216 170 79% 86 40% 130 60% 50% 50%

10 RW010 346 253 73% 0 0% 346 100% 40% 60%

11 RW011 117 99 85% 90 77% 27 23% 0% 100%

12 RW012 236 218 92% 125 53% 111 47% 4% 96%

13 RW013 290 281 97% 240 83% 50 17% 71% 29%

14 RW014 274 265 97% 162 59% 112 41% 38% 63%

15 RW015 318 264 83% 141 44% 177 56% 3% 97%

16 RW016 247 197 80% 104 42% 143 58% 20% 80%

17 RW017 331 236 71% 68 21% 263 79% 20% 80%

18 RW018 249 216 87% 121 49% 128 51% 0% 100%

19 RW019 126 126 100% 85 67% 41 33% 3% 97%

20 RW020 275 250 91% 0 0% 275 100% 0% 100%

21 RW021 138 93 67% 0 0% 138 100% 67% 33%

22 RW022 80 80 100% 0 0% 80 100% 100% 0%

JUMLAH 4.494 3.846 87% 1.516 31% 2.978 69% 32% 68%

Garfik Masalah Air Limbah

100% Persyaratan
Teknis Air
50% Limbah

0%
1

BAB IV - 90
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

ANALISA AIR LIMBAH

Potensi

Tersedianya Potensi Lahan Kosong di sepadan jalan Masalah


lingkunagn untuk membangun jaringan saluran
Saluran Sanitasi Air Limbah rumah tangga bercampur
Sanitasi Air Limbah
dengan saluran drainase, dan kapasitas daya tamping
Membuat Aturan Bersama terkait dengan Kebersihan salurab drainase tidak cukup untuk menampung
lingkungan limpahan air hujan maupun air limbah sehingga terjadi
genangan air, serta menimbulakan aroma bau yang
Menerapkan kepada setiap wilayah untuk adanya tidak sedap
Jerja bakti setiap minggunya, yang di tetapkan oleh
Kepala Kelurahan dan di sepakati oleh semua warga Tidak ada Penutup saluran drainase/ Plat duicker
sehingga kondisi lingkungan terlihat kumuhda tidak
layak untuk di mukim masyarakat, dikarnakan
menimbulkan penyakit

Tidak terpeliharanya tetang pengelolaan pemeliharaan


, dikarnakan samapah di buang ke saluran drainase
sehingga saluran drainase mempet dan mengakibatkan
meluapnya air ke permukaan jalan dan mengakibatkan
banjir

BAB IV - 91
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2.7 Air Bersih / Air Minum

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan


manusia sehingga dituntut untuk dapat dipenuhi secara memadai bagi
dari segi kuantitas dan kualitas.Kebutuhan air bersih di wilayah kajian
dipenuhi oleh sistem perpipaan dan sistem non perpipaan.
Sistemperpipaan merupakan sistem yang dilayani oleh PDAM baik
dengan sambungan langsung maupun kran umum, sedangkan sistem
non perpipaan merupakan sistem yang dilayani oleh selain PDAM
seperti pemanfaatan sumur gali/dangkal serta sumur pompa dengan
kedalaman sumur berkisar antara < 4 – 10 m,Kualitas air tanah/sumur
yang digunakan penduduk umumnya cukup baik, artinya tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Di Kelurahan Sukamentri
terdapat sumber mata air yang tersebar hampir di setiap wilayah RW
di Kelurahan Sukamentri, hal ini menjadikan potensi bagi warga dalam
mengelola air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Berikut
proyeksi kebutuhan air berih di Kelurahan Sukamentri

BAB IV - 92
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Kebutuhan Air Minum (ltr/jiwa/hr)


RW
2016 2017 2018 2019 2020
RW001 113.569 113.569 116.472 117.951 119.449
RW002 100.950 100.950 103.530 104.845 106.177
RW003 72.158 72.158 74.002 74.942 75.894
RW004 119.967 119.967 123.033 124.596 126.178
RW005 76.246 76.246 78.195 79.188 80.193
RW006 129.031 129.031 132.329 134.010 135.712
RW007 216.296 216.296 221.825 224.642 227.495
RW008 142.716 142.716 146.364 148.223 150.106
RW009 172.930 172.930 177.350 179.603 181.884
RW010 230.337 230.337 236.224 239.224 242.262
RW011 76.423 76.423 78.377 79.372 80.380
RW012 145.382 145.382 149.098 150.992 152.910
RW013 274.591 274.591 281.610 285.186 288.808
RW014 217.718 217.718 223.283 226.119 228.990
RW015 217.007 217.007 222.554 225.380 228.243
RW016 184.305 184.305 189.016 191.416 193.847
RW017 214.874 214.874 220.367 223.165 225.999
RW018 261.261 261.261 267.940 271.342 274.788
RW019 84.243 84.243 86.397 87.494 88.605
RW020 121.922 121.922 125.038 126.626 128.235
RW021 98.995 98.995 101.525 102.815 104.121
RW022 42.655 42.655 43.745 44.301 44.863
KOTAWETAN 3.313.577 3.313.577 3.398.276 3.441.434 3.485.140

BAB IV - 93
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Proyeksi Masalah Air Minum


AIR MINUM

Jumlah
KeTIDAKterpenuhan
RT/RW/ Kepala KeTIDAKtersediaan Akses PAM
NO Jumlah Kebutuhan PAM/Baku
DUSUN Rumah
Jiwa
Tangga
(R. (R. Jumlah (R. Jumlah
%
Tangga) Tangga) Jiwa Tangga) Jiwa
1 RW001 171 639 13 13 49 13 8% 49
2 RW002 131 568 67 67 291 67 51% 291
3 RW003 86 406 0 0 0 0 0% 0
4 RW004 155 675 61 61 266 61 39% 266
5 RW005 71 429 0 0 0 0 0% 0
6 RW006 169 726 8 8 34 8 5% 34
7 RW007 295 1217 54 54 223 54 18% 223
8 RW008 173 803 18 18 84 18 10% 84
9 RW009 216 973 18 18 81 18 8% 81
10 RW010 346 1296 0 0 0 0 0% 0
11 RW011 117 430 97 97 356 97 83% 356
12 RW012 236 818 11 11 38 11 5% 38
13 RW013 290 1545 6 6 32 6 2% 32
14 RW014 274 1225 0 0 0 0 0% 0
15 RW015 318 1221 137 137 526 137 43% 526
16 RW016 247 1037 0 0 0 0 0% 0
17 RW017 331 1209 166 166 606 166 50% 606
18 RW018 249 1470 27 27 159 27 11% 159
19 RW019 126 474 0 0 0 0 0% 0
20 RW020 275 686 0 0 0 0 0% 0
21 RW021 138 557 0 0 0 0 0% 0
22 RW022 80 240 0 0 0 0 0% 0
JUMLAH 4.494 18.644 683 683 2.745 683 15% 2745
Grafik Kebutuhan Air Minum

4.000 Ketersediaan Akses


PAM
3.000
2.000
Ketidak
1.000 Terpenuhan
- Kebutuhan PAM
1

4.2.8 Persampahan

Sumber timbulan sampah yang terdapat di wilayah kajian saat ini


pada umumnya merupakan hasil aktivitas penduduk setempat (perumahan
dan perdagangan). Sistem persampahan dan pengelolaan timbunan
sampah di wilayah kajian, penduduk sebagian masih menggunakan sistem
pengelolaan tradisional, yaitu dengan membuang sampah ke tempat
sampah buatan sendiri di rumah-rumah, dibakar dipekarangan atau
ditimbun.

BAB IV - 94
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari


suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses- proses alam yang
tidak mempunyai nilai ekonomi. Dalam Undang- Undang No.18 tentang
Pengelolaan Sampah menyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang krusial bahkan
sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena berdampak pada
sisi Kehidupan. Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi
oleh kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah
penduduk, bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah di permukiman
permuahan yang berpenduduk padat. Permasalahan ini akan timbul ketika
sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola dengan baik. Selain itu apabila
dibuang ke sungai sampah, tetap akan menjadi permsalahan yaitu akan
mengakibatkan banjir, merusak lingkungan dan menjadi pendangkalan
sungai. Oleh sebab itu permasalahan persampahan sangat penting apabila
tidak di kelola dengan baik, baik dalam penyedian lahan pembuangan
sampah maupun konsep pengelolaan sampah.Berikut proyeksi prosduksi
sampah Kelurahan Sukamentri.

Proyeksi Kebutuhan Pengelolaan Persampahan

Kelurahan Sukamentri
Kebutuhan
Kebutuhan Standard 2016 2017 2018 2019 2020
(m3/Jiwa/Hr)
Domestik 0,0025 47,50 48,40 49,32 50,25 51,21
40% kebutuhan
Non Domestik 19,00 19,36 19,73 20,10 20,48
standard
Total 66,49 67,76 69,04 70,36 71,69

Grafik

PERSAMPAHAN
400
300
200
100
0
RT002-…

RT005-…

RT003-…
RT001-…

RT003-…
RT004-…

RT001-…
RT002-…
RT003-…
RT004-…
RT005-…
RT001-…
RT002-…
RT003-…
RT001-…
RT002-…
RT003-…
RT004-…
RT001-…
RT002-…
RT003-…
RT004-…
RT001-…
RT002-…

RT004-…

BAB IV - 95
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Persampahaan
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Sampah domestik rumah tangga di Sampah domestik rumah tangga di


NO RT/RW/ DUSUN kawasan permukiman terangkut ke kawasan permukiman TIDAK terangkut
TPS/TPA min. dua kali seminggu ke TPS/TPA min. dua kali seminggu

(R. Tangga) % (R. Tangga) %


1 RW001 2 1% 169 99%
2 RW002 0 0% 131 100%
3 RW003 0 0% 86 100%
4 RW004 27 17% 128 83%
5 RW005 0 0% 71 100%
6 RW006 1 1% 168 99%
7 RW007 41 14% 254 86%
8 RW008 109 63% 64 37%
9 RW009 112 52% 104 48%
10 RW010 0 0% 346 100%
11 RW011 97 83% 20 17%
12 RW012 45 19% 191 81%
13 RW013 119 41% 171 59%
14 RW014 274 100% 0 0%
15 RW015 24 8% 294 92%
16 RW016 53 21% 194 79%
17 RW017 54 16% 277 84%
18 RW018 158 63% 91 37%
19 RW019 126 100% 0 0%
20 RW020 70 25% 205 75%
21 RW021 0 0% 138 100%
22 RW022 0 0% 80 100%

JUMLAH 28% 72%


1.312 3.182

4.2.8 Penanganan Kebakaran

Potensi kawasan rawan bencana yang ada di kelurahan Sukamentri


diantaranya adalah potensi terjadinya kebakaran di kawasan permukiman
padat dan potensi rawan air genangan (banjir) yang diakibatkan irigasi atau
selokan meluap dan belum adanya sistem drainase perkotaan dan juga
belum adanya akses penanganan kebakaran seperti jalan jalur penanganan
dan hidran air yang memadai. Untuk proses jalur/akses evakuasi bencana
alam dengan memanfaatkan ketersediaan lahan kosong/ruang terbuka yang
ada.Untuk melihat kondisi analisis sarana dan parasarana kebakaran yang
ada di kelurahan Sukamentri dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB IV - 96
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel

PENGAMANAN KEBAKARAN

Jenis Prasarana/
Jenis
RT/RW/ Sarana Proteksi Jumlah Kepala R. Tangga yg Prasarana/Sarana
NO Prasarana/Sarana Proteksi
DUSUN Kebakaran yang Rumah Tangga Kebakaran Tidak Ada
Kebakaran yang TIDAK Ada
Ada

% Rumah Tangga Rumah Tangga % %


1 RW001 0% 171 171 100% 100%
2 RW002 0% 131 131 100% 100%
3 RW003 0% 86 86 100% 100%
4 RW004 0% 155 155 100% 100%
5 RW005 0% 71 71 100% 100%
6 RW006 0% 169 169 100% 100%
7 RW007 17% 295 246 83% 83%
8 RW008 0% 173 173 100% 100%
9 RW009 0% 216 216 100% 100%
10 RW010 0% 346 346 100% 100%
11 RW011 0% 117 117 100% 100%
12 RW012 50% 236 118 50% 50%
13 RW013 71% 290 83 29% 29%
14 RW014 0% 274 274 100% 100%
15 RW015 33% 318 212 67% 67%
16 RW016 60% 247 99 40% 40%
17 RW017 20% 331 265 80% 80%
18 RW018 40% 249 149 60% 60%
19 RW019 0% 126 126 100% 100%
20 RW020 0% 275 275 100% 100%
21 RW021 0% 138 138 100% 100%
22 RW022 0% 80 80 100% 100%

JUMLAH 13% 87% 87%


4.494 3.700

BAB IV - 97
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

AREA RAWAN KEBAKARAN

Harus ada Hidaran air atau


tersedianya alat pemadam kebakaran

BAB IV - 98
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Analisis Ekonomi Lokal

Kelurahan Sukamentri memiliki kegiatan usaha produktif dengan


skala home industry dan pertanian, permukiman padat penduduk
merupakan pasar yang potensial bagi usaha-usaha kecil tersebut. Selain
home industry dan pertanian masyarakat Kelurahan
Sukamentrimelakukan kegiatan usaha di bidang jasa, perternakan dan
perikanan air tawar, Di Kelurahan Sukamentriterdapat beberapa
aktivitas kegiatan ekonomi yang bisa dijadikan masyarakat Kelurahan
Sukamentri sebagai penampung tenaga kerja lokal di perkotaan
tersebut.
Kegiatan Ekonomi Di Kelurahan Sukamentri terdapat beberapa golongan
kegiatan yaitu perdagangan dan jasa. Kegiatan Perdagangan Di
Kelurahan Sukamentri pada umumnya ada rumah toko yang dimiliki
perorangan, dan home indusri yang berupa home industri makanan,
home industri pakaian, warung makanan, usaha bengkel dan home
industri bahan bangunan.Dan Kabupaten Garut Terkenal sekali dengan
namanya, Dodol, Domba dan Jaket Kulit.Di Kelurah Sukamentri ini ada
lah pusat Perdagangan dan Pertokoan di Kabupaten Garut.

BAB IV - 99
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.2.9 Analisis Mitigasi Bencana

Bencana adalah suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan
baik faktor alam maupun faktor non alam, sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.( definisi bencana menurut UU No. 24 tahun 2007 ).

Di Kelurahan Sukamentri, terdiri dari 22 RW dan 108 RT


merupakan kawasan padat penduduk selain itu juga Garut secara
kesuluruhan termasuk daerah rawan bencana gempa bumi, di tahun 2009
Garutmengalami bencana gempa alam yang cukup hebat yaitu hampir 7
scalarihter. Mengingat hal itu management bencana perludilakukan di setiap
Kelurahan .Karakteristik bencana yang mengancam di Indonesia ini perlu
dipahami oleh aparatur pemerintah dan masyarakat terutama yang tinggal
di wilayah rawan bencana.Upaya mengenal karakteristik bencana yang
sering terjadi di Indonesia merupakan suatu upaya mitigasi karena dengan
pengenalan karakteristik tersebut, kita dapat memahami perilaku dari
ancaman sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan dalam
mengatasi atau paling tidak mengurangi kemungkinan dampak yang
ditimbulkan.Deskripsi karakteristik dari sejumlah bencana yang sering
terjadi di Indonesia dan upaya upaya mitigasi dapat dilakukan di
masyarakat. Dan upaya untuk mengurangi dampak dari resiko bencana, baik
itu bencana alam ataupun bencana non alam, di kelurahan Sukamentri, akan
di buatkan managemen bencana seperti :

1. Membuat tanda jalur evakuasi.


Definisi - Evakuasi : upaya untuk memindahkan
korban secara aman dari lokasi yang tertimpa
bencana ke wilayah yang lebih aman untuk
mendapatkan pertolongan. - Evakuasi medik :
upaya untuk memindahkan penderita gawat darurat dari suatu

BAB IV - 100
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

tempat ke tempat lain namun mempunyai fasilitas yang dibutuhkan


oleh penderita yang dirujuk.
2. Membuat Tanda Bahaya
Kentongan, sejak jaman dulu dijadikan sebagai tanda adanya
bahaya, di jaman sekarang masih relevan kentongan untuk di
jadikan tanda bahaya di lingkungan pada sebuah kawasan, untuk
itu konsep tersebut akan di terapkan di kelurahan Sukamentri
dalam programKOTAKU
3. Membuat hydran konvensional pada titik – titik yang
dianggap strategis
Pengertian Hydran konvensional disini adalah untuk mencegah
atau meminimalisir dampak yang di timbulkan oleh bencana
kebakaran, hal ini di pandang perlu karena di kawasan prioritas
merupakan kawasan yang cukup padat. Hydran konvensional bisa
terbuat dari bak-bak penampung yang di sediakan oleh warga atau
juga membuat pipa saluran air yang sewaktu waktu bisa digunakan
saat terjadi bencana kebakaran
4. Area Pengumpulan ( Collection Area )

Yang dimaksud dengan Area Pengumpulan (


Collection Area ) adalah sebuah tempat ruang
terbuka, yang cukup untuk menampung
sementara apabila terjadi bencana, atau bisa
juga di maksudkan sebuah area yang cukup
luas yang bisa menampung sementara

BAB IV - 101
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Kawasan Kumuh Kelurahan Sukamentri

Berdasarkan data dari SK Bupati NOMOR. 650/Kep.639-Bappeda/2014 yang


berisi tentang “Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Di Kabupaten Garut”. Ada 5 Lokasi dari 2 Kecamatan salah satunya adalah
dikecamatan Garut Kota di keluarhan Sukamentri ini. Sehingga perlu
ditunjangnya dengan data-data yang rill sesuai di lapangan.

Kelurahan Sukamentri dikategorikan kriteria Kumuh Berat, seperti yang di


jelaskan pada table dibawah.

SK Baseline
Jmh Nama Luas )Ha) Luas )Ha)
Kelurahan
Kawasan Kawasan Data
Kriteria Luas (Ha) Kriteria
Bangkim
Sukamentri 1 Sukamentri 3,65 Berat 3,65 Berat

4.3.1 Kependudukan

Perkembangan penduduk Kelurahan Sukamentri sangat pesat sekali, dikarnakan Kelurahan


Sukamentri berlokasi di Pusat perkotaan, sehingga pertumbuhan penduduk menjadi padat.
Tentunya kalau dilihat dari status penduduk masyarakat pasti beragam, Ada Masyarakat
Berpenghasilan Rendah ( MBR ) dan Berpenghasilan Tingi ( Non MBR ). Pada Tahun 2015
jumlah KK Kawasan Kumuh kelurahan Sukamentri sebanyak 1121 KK, diantaranya 516 KK
Berpenghasilan Rendah ( MBR ) dan 443 KK Non Berpernghasilan Rendah ( Non MBR ). Dan
yang terbanyak ada di RW 01, 04, 05, 06 dan 11. Untuk Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut

BAB IV - 102
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel kepadatan Penduduk Kawasan Kumuh

Jumlah Jumlah
Kepala Kepala Jumlah Jumlah
RT/RW/ DUSUN Rumah Rumah Penduduk Penduduk
Tangga Tangga Non Laki-Laki Perempuan
MBR MBR

RW001 139 32 352 287


RW002 93 38 334 234
RW003 47 39 206 200
RW004 74 81 342 333
RW007 278 17 613 604

Tabel Prakiraan Penduduk Kawasan Kumuh


Jumlah Proyeksi Pada Tahun
RW Penduduk (Jiwa)
2015 2016 2017 2018 2019 2020
RW001 639 651 664 676 689 702
RW002 568 579 590 601 612 624
RW003 406 414 422 430 438 446
RW004 675 688 701 714 728 742
RW007 1.217 1.240 1.264 1.288 1.312 1.337

4.3.2 Bangunan Hunian Kawasan Kumuh

Kondisi Bangunan Penduduk di wilayah RW 01, 04, 05, 06 dan 11, hingga
mencapai 0,73 ha dan total bangunan sekitar 142 unit, serta kondisi ketidak
aturan bangunan hunian 92 unit, di gambarkan pada grafik serta table di
bawah ini :

Tabel kepadatan Bangunan Hunian Kawasan Kumuh

KONDISI BANGUNAN HUNIAN

Kepadatan Bangunan Hunian Kelayakan Bangunan Hunian


RT/RW/ KeTIDAKteraturan
NO Bangunan Hunian
DUSUN Tingkat Kondisi ALADIN Kondisi ALADIN
Luas Jml Total
Kepadatan Sesuai persyaratan TIDAK Sesuai
Permukiman Bangunan
Bangunan teknis persyaratan teknis
(R. (R. (R.
% (Ha) (unit) (unit/Ha) % %
Tangga) Tangga) Tangga)
1 RW001 0 0% 7 171 24 124 73% 47 27%

2 RW002 131 100% 2,621 131 50 61 47% 70 53%

3 RW003 50 58% 3,5 99 28 63 73% 36 42%

4 RW004 70 45% 2,3 160 70 121 78% 39 25%

7 RW007 295 100% 3,1 299 96 156 53% 143 48%

BAB IV - 103
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Prakiraan Kebutuhan Bangunan Kawasan Kumuh

Luas Kepadatan Penduduk (Unit/Ha)


KELURAHAN Permukiman Thn. Thn. Thn. Thn. Thn. Thn.
(Ha) 2015 2016 2017 2018 2019 2020
SUMKAMENTRI 16 21,81 22,03 22,25 22,47 22,69 22,92
SUMKAMENTRI 15,89 22 22 22 22 23 23

4.3.3 Jaringan Jalan Kawasan Kumuh

Jalan adalah sebuat akses transoportasi masyarakat yang sangat pening bagi
kehidupan masyarakat dikarnakan salah satu sarana bagi masyarakat untuk
mencapai tujuan yang di tujuuntuk mencapai tujuan Kondisi Jalan
Lingkungan di wilayah RW 01, 02, 03, 04, dan RW07 total hingga mencapai
2699 m dan kondisi jaringan jalan yang rusak 2.056m, seperti gambar pada
grafik serta table di bawah ini :

Tabel Jaringan Jalan Kawasan Kumuh

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
Persyaratan
Jangkauan Jaringan Jalan
Teknis/Kualitas Jalan
Jalan
Jalan TIDAK
NO RT/RW/ DUSUN Jalan Lingkungan Jalan Sesuai
Total Jalan Sesuai
Lingkungan Yang Persyaratan
Lingkungan Persyaratan
Yang Layak TIDAK Teknis
Teknis
Layak
meter % % % %
1 RW001 441 48% 52% 24% 76%
2 RW002 1.003 0% 100% 0% 100%
3 RW003 675 22% 78% 18% 82%
4 RW004 1.149 44% 56% 34% 66%
7 RW007 3.800 24% 76% 17% 83%

4.3.4 Sanitasi Air Bersih / Air minum

Kebutuhan air bersih yang digunakan masyarakat di kawasan kumuh


Kelurahan Sukamentri berasal dari air tanah/sumur gali / sumur bor,
sebagian juga yang menggunakan kebutuhan air bersih dari pelayanan PAM
disamping daerah dataran rendah dan berada dekat jalan Kota. Kebutuhan
Air Minum / Air bersih di wilayah kawasan kumuh sangat kurang sekali
dikarnakan kepadatan penduduk di wilayah tersebut sangatlah pesat
perkembanganya, banyak beraneka ragam, hamper 30% penduduk
pendatang, ketersediaan air masih minim, ada beberapa Kepala Keluarga yang
tidak mempunyai saluaran air di rumahnya, meraka mengambil air dari

BAB IV - 104
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

masjid, dari MCK bersama, seperti gambar pada grafik serta table di bawah ini
:

Tabel Prakiraan Kebutuhan Air Minum


AIR MINUM

Jumlah
Ketersediaan KeTIDAKterpenuhan
RT/RW/ Kepala KeTIDAKtersediaan Akses PAM
NO Akses PAM Jumlah Kebutuhan PAM/Baku
DUSUN Rumah
Tangga Jiwa
(R. (R. (R. Jumlah (R. Jumlah
% % %
Tangga) Tangga) Tangga) Jiwa Tangga) Jiwa
1 RW001 171 158 92% 639 13 8% 13 49 13 8% 49
2 RW002 131 64 49% 568 67 51% 67 291 67 51% 291
3 RW003 86 86 100% 406 0 0% 0 0 0 0% 0
4 RW004 155 94 61% 675 61 39% 61 266 61 39% 266
7 RW007 295 241 82% 1217 54 18% 54 223 54 18% 223

Tabel Prakiraan Kebutuhan Air Bersih / Air Minum Kawasan Kumuh

Kebutuhan Air Minum (ltr/jiwa/hr)


RW
2016 2017 2018 2019 2020
RW001 113.569 113.569 116.472 117.951 119.449
RW002 100.950 100.950 103.530 104.845 106.177
RW003 72.158 72.158 74.002 74.942 75.894
RW004 119.967 119.967 123.033 124.596 126.178
RW007 216.296 216.296 221.825 224.642 227.495

4.3.5 Sanitasi Air Limbah Kawasan Kumuh

Air pembuangan limbah di Kawasan Kumuh kelurahan Sukamentri sangat


beragam dikarnakan Jenis limbah yang terdapat di Kelurahan ada dua macam
yaitu limbah domestic dan limbah non domestic. Dan kebanyakanya Limbah
Rumahan yang di gunakan oleh masyarakat kelurahan Sukamentri.
Khususnya di wilayah kawasan kumuh, Seharusnya untuk sanitasi
pembuangan air limbah tidak boleh di satukan dengan Jaringan Drainase
dikarnakan dapat menimbulkan penyakit, dan mengundang Aroma yang tidak
sedap bagi lingkungan, dan hasil dari identifikasi tertuang kedalam baseline,
sepeti di bawah ini:

BAB IV - 105
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Tabel Kebutuhan Sanitasi Air Limbah Kawasan Kumuh

AIR LIMBAH/SANITASI
Sal. Sal.
Pembuangan Pembuangan
Jumlah Air Limbah R. Air Limbah R.
Persyaratan SPAL/Sanitasi
RT/RW/ Kepala Ketersediaan Tangga Tangga TIDAK
NO Teknis Air TIDAK Sesuai
DUSUN Rumah Akses Air Limbah terpisah terpisah
Limbah Persyaratan Teknis
Tangga dengan dengan
Drainase Drainase
Lingkungan Lingkungan
(R. (R. (R.
% % % % %
Tangga) Tangga) Tangga)
1 RW001 171 170 99% 45 26% 126 74% 20% 80%
2 RW002 131 131 100% 0 0% 131 100% 100% 0%
3 RW003 86 86 100% 1 1% 85 99% 3% 97%
4 RW004 155 155 100% 28 18% 127 82% 33% 67%
7 RW007 295 210 71% 90 31% 205 69% 17% 83%

Tabel Proyeksi Kebutuhan Sanitasi Air Limbah

RW Thn. 2016 Thn. 2017 Thn. 2018 Thn. 2019 Thn. 2020
RW001 34.071 17.472 17.919 18.146 18.377
RW002 30.285 15.531 15.928 16.130 16.335
RW003 21.647 11.101 11.385 11.530 11.676
RW004 35.990 18.456 18.928 19.169 19.412
RW007 64.889 33.276 34.127 34.560 34.999

4.3.6 Persampahan Kawasan Kumuh

Persampahan adalah salah satu factor kekumuhan serta mengundang bencan


seperti banjir, kebakaran dan lain-lain. Di wilayah RW 01, 02, 03, 04, dan RW
07, kebiasan untuk menghilankan sampah ini dengan cara membakarnya di
lahan kosong milik masyarakat, tidak mempunyai tempak khusu untuk
pembuangan, dan kondisi tempat samapah pula tidak ada, hasil dari
pendataan yang telah dilaksankan maka memperoleh data hasil dilapangan
sebagai berikut :

Tabel Permasalahan Persampahan Di kawasan Kumuh


PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Sampah domestik rumah tangga di Sampah domestik rumah tangga di


NO RT/RW/ DUSUN kawasan permukiman terangkut ke kawasan permukiman TIDAK terangkut
TPS/TPA min. dua kali seminggu ke TPS/TPA min. dua kali seminggu

(R. Tangga) % (R. Tangga) %


1 RW001 2 1% 169 99%
2 RW002 0 0% 131 100%
3 RW003 0 0% 86 100%
4 RW004 27 17% 128 83%
7 RW007 41 14% 254 86%

BAB IV - 106
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB IV - 107
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

4.3.7 Penanganan Kebakaran Wilayah Kumuh

Potensi akan rawan bencana kebakaran dan genangan air yang ada di Kelurahan Kotawetan terjadi di kawasan
permukiman padat dan juga belum adanya akses penanganan kebakaran seperti jalan jalur penanganan dan hydran
air yang memadai. Untuk proses jalur/akses evakuasi bencana alam dengan memanfaatkan ketersediaan lahan
kosong/ruang terbuka yang ada :

Tabel Penanganan Kebakaran Di Wilayah Kawasan Kumuh

PENGAMANAN KEBAKARAN
Jenis
Prasarana/ R. Tangga yg Jenis
RT/RW/ Jumlah Kepala
NO Sarana Proteksi Prasarana/Sarana Prasarana/Sarana Proteksi
DUSUN Rumah Tangga
Kebakaran yang Kebakaran Tidak Ada Kebakaran yang TIDAK Ada
Ada
% Rumah Tangga Rumah Tangga % %
1 RW001 0% 171 171 100% 100%
2 RW002 0% 131 131 100% 100%
3 RW003 0% 86 86 100% 100%
4 RW004 0% 155 155 100% 100%
7 RW007 17% 295 246 83% 83%

BAB IV - 108
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

REKAP PERHITUNGAN BASELINE

PERHITUNGAN KELURAHAN SUKAMENTRI

JUMLAH KONDISI JALAN KONDISI AIR PENGAMAN


JUMLAH PENDUDUK KONDISI DRAINASE KONDISI SANITASI PERSAMPAHAN
BANGUNAN LINGKUNGAN MINUM KEBAKARAN
KATEGORI
NO KELURAHAN RW JUMLAH
TIDAK PENILAIAN
JIWA ADA SAMPAH
TIDAK ADA SAMPAH
NON TIDAK TIDAK TIDAK TERPENU TIDAK SARANA TIDAK
MBR TERATUR LAYAK LAYAK TERPENU LAYAK SARANA TERANGK
MBR TERATUR LAYAK LAYAK HI LAYAK PENGAM TERANGK
HI PENGAM UT
AN UT
AN
1 RW001 639 81% 19% 100% 0% 48% 52% 100% 0% 92% 8% 26% 74% 0% 100% 1% 99% SK KUMUH
2 RW002 568 71% 29% 0% 100% 0% 100% 72% 28% 49% 51% 0% 100% 0% 100% 0% 100% SK KUMUH
3 RW003 406 55% 45% 42% 58% 22% 78% 77% 23% 100% 0% 1% 99% 0% 100% 0% 100% SK KUMUH
4 RW004 675 48% 52% 55% 45% 44% 56% 82% 18% 61% 39% 18% 82% 0% 100% 17% 83% SK KUMUH
5 RW005 429 68% 32% 48% 52% 43% 57% 83% 17% 100% 0% 1% 99% 0% 100% 0% 100% TIDAK KUMUH
6 RW006 726 86% 14% 13% 87% 36% 64% 84% 16% 95% 5% 27% 73% 0% 100% 1% 99% TERDUGA KUMUH
7 RW007 1217 94% 6% 0% 100% 24% 76% 39% 61% 82% 18% 31% 69% 17% 83% 14% 86% SK KUMUH
8 RW008 803 72% 28% 1% 99% 12% 88% 25% 75% 90% 10% 49% 51% 0% 100% 63% 37% TERDUGA KUMUH
9 RW009 973 76% 24% 13% 87% 24% 76% 15% 85% 92% 8% 40% 60% 0% 100% 52% 48% TERDUGA KUMUH
10 RW010 1296 40% 60% 0% 100% 26% 74% 100% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 100% 0% 100% TERDUGA KUMUH
11 RW011 430 92% 8% 18% 82% 1% 99% 100% 0% 17% 83% 77% 23% 0% 100% 83% 17% TERDUGA KUMUH
SUKAMENTRI
12 RW012 818 67% 33% 4% 96% 45% 55% 54% 46% 95% 5% 53% 47% 50% 50% 19% 81% TERDUGA KUMUH
13 RW013 1545 78% 22% 27% 73% 100% 0% 100% 0% 98% 2% 83% 17% 71% 29% 41% 59% TIDAK KUMUH
14 RW014 1225 32% 68% 14% 86% 62% 38% 100% 0% 100% 0% 59% 41% 0% 100% 100% 0% TIDAK KUMUH
15 RW015 1221 95% 5% 18% 82% 65% 35% 81% 19% 57% 43% 44% 56% 33% 67% 8% 92% TERDUGA KUMUH
16 RW016 1037 87% 13% 36% 64% 24% 76% 38% 62% 100% 0% 42% 58% 60% 40% 21% 79% TIDAK KUMUH
17 RW017 1209 68% 32% 26% 74% 70% 30% 83% 17% 50% 50% 21% 79% 20% 80% 16% 84% TERDUGA KUMUH
18 RW018 1470 86% 14% 22% 78% 100% 0% 0% 100% 89% 11% 49% 51% 40% 60% 63% 37% TERDUGA KUMUH
19 RW019 474 70% 30% 28% 72% 0% 100% 63% 37% 100% 0% 67% 33% 0% 100% 100% 0% TERDUGA KUMUH
20 RW020 686 66% 34% 57% 43% 51% 49% 68% 32% 100% 0% 0% 100% 0% 100% 25% 75% TERDUGA KUMUH
21 RW021 557 93% 7% 0% 100% 50% 50% 90% 10% 100% 0% 0% 100% 0% 100% 0% 100% TERDUGA KUMUH
22 RW022 240 0% 100% 100% 0% 100% 0% 100% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 100% 0% 100% TIDAK KUMUH

BAB IV - 109
BAB IV
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

ROADMAP
Luas • Pembangunan
MISI snitasi
Wilayah VISI Lingkungan dan
Kelurah
Luas renovasi RTLH
an 163
Permuki • Memberikan
man 2
Ha/m
Luas kesadaran kepada
46.7 • “Terbangun masyarakat untuk
Permuki
man 2
Ha/m nya hidup sehaT
Lingkungan • Mengwujudkan
Kumuh penataan permukiman
3.56 Ha Masyarakat dan perumahan yang
yang keberlanjutan dengan
bersih, nilai-nilai kearifan
budaya lokal
PERMASALAHAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN 3.56 HA/M2
Aman,


80% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
22% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
Nyaman”
• 62% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
• 39% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
• 58% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau
non perpipaan terlindungi yang layak
• 42% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
• 82% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal
• 82% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung
dengan tangki septc-tank
• 95% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Peningkatan
• 8% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 Kualitas
kali seminggu
insfrastruktur
• 84% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran Pengembangan
kawasan dikawasan
Rencana
PERMASALAHAN PENCEGAHAN PERMUKIMAN 46.7 HA/M2 penataan permukiman Penigkata
lingkungan
• 20% Bangunan Hunian memiliki keteraturan permukiman yang
sebagai
kawasan
n Kawasan
• 100% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai berorientasi
tehadap pariwisata, Kumuh
• 18% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
peningkatan budaya serta
• 45% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan/banjir
Kualitas SDM pelayanan Rencana
• 42% Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non
perpipaan terlindungi yang layak)
dalam
kenyamanan
penangan
• 58% Masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Kualitas hidup, an
• 8% Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
• 100% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
pengendalian
terhadap kualitas
ATURAN Kawasan
pembangunan BERSAMA
serta peningkatan
partisipasi dan
pertumbuhan
kegiatan
perekonomian
yang ada

BAB IV - 111
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

RENCANA LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
BERKELANJUTAN
V. Rencana Lingkungan Permukiman Berkelanjutan

Dari visi & misi/gagasan strategis yang sudah dibangun sesuai


visi & misi permukiman tingkat kota dan kondisi nyata saat ini dan
persoalan yang sedang dihadapi serta hasil analisis, selanjutnya
dirumuskan perencanaan pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman Kelurahan berkelanjutan yang lebih mendukung pola
penghidupan dan kehidupan warga Kelurahan Suakamentri (Sosial-
Ekonomi-Lingkungan)
Rumusan perencanaan tersebut harus mencakup hal-hal
pokok sebagai berikut: arahan regulasi pengadaan tanah, perijinan
dan pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan,
rencana tata guna lahan, penataan dan keteraturan bangunan ,
sistem sarana dan prasarana dasar lingkungan/kawasan yang
terkoneksi ke sistem sarana dan prasarana dasar antar
Kelurahan/kawasan perkotaan dan pemenuhan pelayanan ruang
publik serta jalur mitigasi bencana.
V.1. Skenario Penataan Lingkungan Permukiman
Berkelajutan

● Skenario pembangunan SOSIAL komunitas,


● Skenario pembangunan EKONOMI Lokal,
● Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang,
● Rencana jaringan jalan dan sistem sirkulasi,
● Arahan untuk Panduan Perancangan Kawasan (Penataan
Bangunan dan Lingkungan),

● Indikasi Program Penataan dan Pembangunan


Lingkungan Permukiman (perbaikan, peremajaan,

BAB V - 114
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
revitalisasi, konservasi, atau pembangunan kawasan
baru, dll)
● Rencana pembangunan Infrastruktur (sarana dan
prasarana lingkungan permukiman), jembatan, air
bersih,sanitasi,persampahan dan kebakaran
● Rencana peningkatan pelayanan sosial /pelayanan publik
dan pengembangan kelembagaan pengelolaan
pembangunan kelurahan
● Indikasi Program Investasi Pembangunan

Skenario tersebut diatas di bagi kedalam tiga tahapan penanganan


yaitu:

A. Pencegahan Perumahan dan Permukiman

Pencegahan

Pengelolaan Perumahan dan


Permukiman

Pemeliharaan Kualitas Perumahan


dan Permukiman

Mencegah tumbuh dan Berkembangnya


Perumahan dan Permukiman Kumuh baru

BAB V - 115
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Pencegahan
Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman
kumuh baru mencakup:
a. ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;
b. ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
c. penurunan kualitasrumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas
umum; dan
d. pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah.

Pencegahan dilaksanakan melalui:


a. pengawasan dan pengendalian;dan
b. pemberdayaan masyarakat

Pengawasan dan pengendalian :


Dilakukan atas kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis, dan kelaikan fungsi melalui
pemeriksaan secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Pemberdayaan masyarakat
Dilakukan terhadap pemangku kepentingan bidang perumahan dan kawasan permukiman
melalui pendampingan dan pelayanan informasi.

B. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

BAB V - 116
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

Peningkatan Kualitas
Perbaikan, pembangunan kembali menjadi
Pemugaran
permukiman layak huni

Melalui Pola pengembangan kawasan yang ditujukan untuk


Pola – pola melestarikan, memelihara serta mengamankan lingkungan
Penanganan dan atau bangunan yang memiliki nilai sejarah budaya
dan/atau keindahan/estetika.

Mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi keselamatan


Peremajaan dan keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih dahulu menyediakan
tempat tinggal bagi masyarakat

Pola pengembangan kawasan dengan tujuan mengadakan pembongkaran


menyeluruh dalam rangka pembaharuan struktur fisik dan fungsi.

Permukiman Pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali/ tidak
Kembali sesuai dengan rencana tata ruang dan/ atau rawan bencana serta menimbulkan
bahaya bagi barang ataupun manusia (co: penyediaan Rusunawa)
Pola pengembangan kawasan dengan tujuan untuk memperbaiki struktur
lingkungan yang telah ada, dan dimungkinkan melakukan pembongkaran
terbatas guna penyempurnaan pola fisik prasarana yang telah ada.

C. Pengelolaan Permukiman Kumuh

Pengelolaan

Mempertahankan dan Menjaga Kualitas


Perumahan dan Permukiman secara
berkelanjutan

Dilakukan secara swadaya oleh Masyarakat

Difasilitasi oleh Pemkot dalam dukungan pendanaan


Pemeliharan maupun penguatan kapasitas masyarakat

BAB V - 117
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Visi dan Misi permukiman Kelurahan Suakamentri yang
dimaksud adalah upaya mendalami visi Pemerintah kota yang ada
dalam RPJMD, khususnya yang terkait dengan visi pembangunan
permukiman dan pelayanan infrastruksturnya. Membangun visi
permukiman bisa dilakukan bila Pemerintah kota setuju bahwa visi
tersebut sebagai pelengkap visi kota yang telah terbangun. Namun
bila tidak mendapat persetujuan, maka kegiatan selanjutnya
dilakukan untuk menyempurnakan konten misi permukiman. Misi
permukiman ini merupakan rumusan gagasan atau cita-cita
masyarakat yang ada di Kelurahan Suakamentri terhadap kondisi
permukiman layak huni dan berkelanjutan yang akan dicapai pada
masa mendatang dengan tujuan agar perencanaan masyarakat
Kelurahan Suakamentri lebih terarah sesuai dengan visi yang ingin
dicapai. Hal ini bertujuan agar perencanaan yang dibuat oleh
masyarakat Kelurahan Suakamentri lebih terarah dan masyarakat
dapat menyusun strategi untuk mengurangi perbedaan atau jarak
antara kondisi saat ini dengan visi & misi yang ingin dicapai, seperti
tersaji pada gambar berikut ini:

BAB V - 119
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Tabel.V.1.1

Visi dan Misi Kawasan Kumuh Kelurahan Sukamentri

Visi Misi Tujuan


Mewujudkan Masyarakat Sukamentri yang Bersih
1. Membangun Sanitasi Lingkungan dan Meningkatkan derajat kesejahteraan
Renovasi RTLH masyarakat, meningkatkan kualitas
2. Membangun sarana dan Prasarana penguasaan keterampilan serta untuk,
pelayanan Kesehatan menurunkan
3. Memberikan Kesadaran untuk Hidup Sehat
Mewujudkan Masyarkat Sukamentri yang Aman
“Terwujudnya dan Nyaman
Lingkungan
1. Peningkatan Pola Hidup Sehat
Masyarakat yang
2. Mewujudkan Penataan Lingkunagan Mengembangkan sarana dan Prasarana
bersih, Aman, Prasaran, dan Prasarana yang menunjang sesuai dengan standar permukiman dan
Nyaman Serta terhadap kebutuhan masyarakat ( jalan perumahan
Produktif dalam Lingkungan, Drainase, Sanitasi Air Limbah,
Usaha Ekonomi dan Air Bersih )
Mikro” 3. Pembangunan sanitasi lingkungan dan
Renovasi Rumah
Mewujudkan Masyarakat Sukamentri Produktif
dalam Usaha Mikro Meningkatkan SDM masyarakat, serta
1. Peningkatan SDM untuk mengelola sektor meningkatkan kesejahteraan
Industri Rumah Tangga masyarakat kalangan menengah
2. Mengoftimalkan Fungsi Kelompok-kelompok kebawah
ekonomi Lokal

V.1.2. Skenario Penataan Kawasan Penataan


Lingkungan Permukiman Berkelajutan

Rumusan skenario (road map) peningkatan kualitas permukiman


dan pencegahan kawasan permukiman kumuh berkelanjutan
wilayah Kelurahan Suakamentri serta penetapan kawasan
prioritas, disusun berdasarkan hasil pemetaan swadaya atau
baseline, analisis dan sesuai visi, misi dan cita-cita yang
diharapkan serta kebijakan perencanaan permukiman, dengan
tujuan yaitu:
1. Merumuskan skenario (road map) pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh, untuk

BAB V - 120
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur dan
layak huni
2. Merumuskan alternatif konsep penanganan permukiman
(pemugaran, peremajaan dan permukiman kembali)
3. Menetapkan kawasan permukiman yang diprioritaskan
penanganannya pada tahap pertama.

V.1.2.1. Wilayah Pencegahan


Dari hasil analisis data kajian baseline yang dilakukan pada
bulan juni-juli 2015 wilayah yang ada diKelurahan Suakamentri
dapat dimasukan kedalam dua katagori yaitu wilayah Terduga
Kumuh dan Wilayah Tidak Kumuh dan yang termasuk kedalam
wilayah pencegahan adalah wilayah yang tidak kumuh sedangkan
wilayah yang masuk kedalam wilayah terduga kumuh adalah wilayah
peningkatan kualitas kawasan kumuh berikut tabel wilayah yang
masuk kedalam wilayah pencegahan:
Tabel Wilayah Pencegahan Kumuh

Panjang
drainase SAMPAH
KETIDAK JALAN KETIDAK dengan KONDISI TERANGKUT NILAI HASIL ANALISIS
NO RW ATURAN LINGKUNGAN TERPENUHAN kondisi AIR KE TPS AKHIR BASELINE
BANGUNAN TIDAK LAYAK PAM rusak/TIDAK MINUM MINIM 2 M
berfungsi SEKALI
baik
% % % % % % %
1 RW001 0% 52% 8% 0% 100% 99% 43% SK KUMUH
2 RW002 100% 100% 51% 28% 100% 100% 80% SK KUMUH
3 RW003 58% 78% 0% 23% 92% 100% 58% SK KUMUH
4 RW004 45% 56% 39% 18% 0% 83% 40% SK KUMUH
5 RW005 52% 57% 0% 17% 100% 100% 54% TIDAK KUMUH
TERDUGA
6 RW006 87% 64% 5% 16% 100% 99% 62%
KUMUH
7 RW007 100% 76% 18% 61% 100% 86% 74% SK KUMUH
TERDUGA
8 RW008 99% 88% 10% 75% 100% 37% 68%
KUMUH
TERDUGA
9 RW009 87% 76% 8% 85% 100% 48% 67%
KUMUH
TERDUGA
10 RW010 100% 74% 0% 0% 100% 100% 62%
KUMUH
TERDUGA
11 RW011 82% 99% 83% 0% 100% 17% 63%
KUMUH
TERDUGA
12 RW012 96% 55% 5% 46% 95% 81% 63%
KUMUH

BAB V - 121
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
13 RW013 73% 0% 2% 0% 100% 59% 39% TIDAK KUMUH
14 RW014 86% 38% 0% 0% 100% 0% 37% TIDAK KUMUH
TERDUGA
15 RW015 82% 35% 43% 19% 100% 92% 62%
KUMUH
16 RW016 64% 76% 0% 62% 0% 79% 47% TIDAK KUMUH
TERDUGA
17 RW017 74% 30% 50% 17% 100% 84% 59%
KUMUH
TERDUGA
18 RW018 78% 0% 11% 100% 100% 37% 54%
KUMUH
TERDUGA
19 RW019 72% 100% 0% 37% 100% 0% 52%
KUMUH
TERDUGA
20 RW020 43% 49% 0% 32% 100% 75% 50%
KUMUH
TERDUGA
21 RW021 100% 50% 0% 10% 100% 100% 60%
KUMUH
22 RW022 0% 0% 0% 0% 100% 100% 33% TIDAK KUMUH

Dilihat dari tabel di atas wilayah yang masuk kedalam kategori


wilayah pencegahan terdiri dari RW 06, 08, 09, 10, 11, 15, 17, 18,
19, 20, dan 21sisanya masuk kedalam wilayah tidak terduga kumuh
yang perlu dilakukan untuk peningkatan kualitas sarana dan
prasarananya.

PETA SEBARAN WILAYAH TIDAK TERDUGA KUMUH

Wilayah
Pencegahan
Wilayah berada di
wilayah dari
Kumuh
RW 06,
(SK
08, 09, 10,
Kumuh) 11, 15, 14,
Yaitu 15, 17, 18,
dari RW 19, 20,
dan 21

BAB V - 122
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
V.1.2.2. Wilayah Peningkatan Kualitas

Dari hasil pemetaan swadaya atau data baseline yang


lebih rinci di Wilayah Peningkatan Kualitas dan kondisi nyata saat ini
(lihat peta Rona Awal) dan persoalan yang sedang dihadapi serta
mempertimbangkan kesepakatan-kesepakatan hasil analisis
tentunya sesuai visi, misi & konsep penanganan kawasan
permukiman kumuh Wilayah Peningkatan Kualitas, tahap berikutnya
dilakukan perumusan atau skenario rencana penataan ruang dan
bangunan yang lebih mendukung pola penghidupan dan kehidupan
warga di Wilayah Peningkatan Kualitas tersebut.Adapun Wilayah
Peningkatan Kualitas hasil pemetaan swadaya atau data baseline
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Wilayah Peningkatan Kualitas

Panjang
KETIDA
JALAN KETIDA drainase SAMPAH HASIL
K NILAI
LINGKUN K dengan KONDISI TERANGKUT ANALISIS
ATURA AKHIR
NO RW GAN TERPE kondisi AIR KE TPS BASELINE
N
TIDAK NUHAN rusak/TIDA MINUM MINIM 2 M
BANGU
LAYAK PAM K berfungsi SEKALI
NAN
baik
% % % % % % %
1 RW001 0% 52% 8% 0% 100% 99% 43% SK KUMUH
2 RW002 100% 100% 51% 28% 100% 100% 80% SK KUMUH
3 RW003 58% 78% 0% 23% 92% 100% 58% SK KUMUH
4 RW004 45% 56% 39% 18% 0% 83% 40% SK KUMUH
7 RW007 100% 76% 18% 61% 100% 86% 74% SK KUMUH

Untuk Sekenario wilayah kawasan peningkatan kualitas sebagaimana


terlihat pada tabel di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

BAB V - 123
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

Wilayah Peningkatan
Kualitas (SK KUMUH) di
kelurahan Sukamentri

BAB V - 124
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Tabel Skenario Peningkatan Kualitas

NO SKENARIO PENINGKATAN INDIKASI PROGRAM


KUALITAS
1 Peningkatkan kualitas Jalan yang - Pengerasan Jalan
presentatif dan memadai - Pelebaran Jalan
- Pembukaan jalan baru/Jalan
penghubung
- Pembuatan Jembatan
2 Meningkatkan Kualitas pelayanan - Membuat Saluran Drainase
Saluran Air - Membuat tali air Jalan
- Membuat Tembok Penahan Tanah
(TPT)
3 Meningkatkan sarana pelayanan - Pembangunan MCK
- Pembuatan Sumur Bor/gali
Air bersih - Pipanisasi Air Bersih
4 - Meningkatkan pemahaman - Mengadakan Sosialisasi Fungsi
Masyarakat mengenai Sanitasi mengenai SPAL
septictank - Membangun Septictank komunal
dan SPAL - Memperbaiki saluran SPAL yang
- Meningkatkan Kualitas SPAL terintegrasi
5 - Penataan Keteraturan Bangunan - Relokasi Kawasan
- Pemugaran
- Perijinan (IMB)
- Peningkatan Kualitas Bangunan (ALADIN)
- Ruang Terbuka Hijau (RTH)
- Rehabilitasi RTLH
6 - Pemahaman Masyarakat tentang sampah - Pelatihan pengelolaan sampah
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam - Pembangunan TPS
membuang sampah - Penyediaan Tong Sampah
- Penyediaan Gerobak Sampah
-Pembentukan Sistem kelembagaan untuk
pengelolaan sampah - Pembentukan lembaga pengelolaan sampah

BAB V - 125
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
7 - Meningkatkan kesadaran masyarakat - Pelatihan dan simulasi penanganan bahaya
terhadap bahaya kebakaran kebakaran
- Meningkatkan dan menyediakan srana dan - Pelatihan mitigasi bencana
prasarana kebakaran
- Pembangunan akses jalan evakuasi
- Penyediaan hidran air
- Pembuatan tanda jalur evakuasi

V.1.3. Pengembangan Ekonomi Lokal

Pengembangan Ekonomi Lokal adalah proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara dunia usaha
dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu, yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan
pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya local dan keuntungan
kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan
merangsang kegiatan ekonomi.
Karakteristik masyakat Kelurahan Suakamentri yang sebagian besar bermata pencaharian di bidang
home Industri,perdagangan dan jasa menjadi alasan utama pengembangan usaha Home Industri,perdagangan
dan jasa di wilayah Kelurahan Suakamentri. Diharapkan pengembangan ini akan menciptakan Masyarakat yang

BAB V - 126
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
mandiri dan berkarya diKelurahan Suakamentri secara keseluruhan. Pengembangan ini tentunya harus didukung
dengan aspek pengembangan prasarana dan sarana.Dan berikut tabel skenario untuk pengembangan ekonomi
Kelurahan Suakamentri:
Tabel Skenario Pengembangan Ekonomi Lokal

SKENARIO PENINGKATAN
NO INDIKASI PROGRAM
V.1.4. Pengembangan KUALITAS
Sosial dan Budaya 1 Meningkatkan transaksi - Pembangunan Pasar kelurahan
perdagangan dan jasa
Secara konseptual, istilah 2 Meningkatkan kesadaran - Pelatihan kewirausahaan
pembangunan sosial (social masyarakat dalam berwirausaha - Permodalan
dan keterampilan - Pelatihan keterampilan
development) sering dipertukarkan 3 Ketersediaan lembaga - Pembangunan badan usaha milik
dengan pembangunan manusia keuangan kelurahan
- Pembangunan Koprasi
(human development) dan - Pembangunan Lembaga keuangan
pembangunan kesejahteraan sosial mikro
Meningkatkan tarap hidup - Pinjaman Ekonomi bergulir
(social welfare development) 4
masyarakat
memiliki konsentrasi yang relatif berbeda, meskipun bersinggungan. pembangunan manusia memfokuskan
perhatiannya pada peningkatan modal manusia (human capital) yang diukur melalui dua indikator utama;
pendidikan (misalnya angka melek huruf) dan kesehatan (misalnya angka harapan hidup). Sementara itu,
pembangunan kesejahteraan sosial lebih berorientasi pada peningkatan modal sosial (social capital) yang dapat
dilihat dari indikator keberfungsian sosial (social functioning) yang mencakup kemampuan memenuhi kebutuhan

BAB V - 127
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
dasar, melaksanakan peran sosial serta menghadapi goncangan dan tekanan kehidupan. Pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (perkembangan sosial), tidak bersifat otomatis, maka peranan
kebijakan pemerintah daerah,propinsi dan pusat menjadi suatu yang sangat vital agar pembangunan ekonomi
dapat diarahkan pada upaya langsung peningkatan kesejahteraan atau kualitas hidup penduduk Kelurahan
Suakamentri.
Pembangunan bidang sosial budaya merupakan hal yang tidak mudah. Sasaran dari pembangunan bidang
sosial budaya adalah membangun Kelurahan Suakamentri sehingga menjadi masyarakat modern tanpa kehilangan jati
dirinya. Pembangunan aspek tersebut karena berorientasi pada masyarakat maka harus dikategorisasikan dalam tiga
kelompok Golongan masyarakat yang ada di Kelurahan Suakamentri yaitu golongan tradisional yaitu golongan yang
cenderung menolak modernisasi, berorientasi masa lalu dan tingkat pendidikan yang masih rendah, golongan modernis
adalah golongan yang sudah mendapatkan tingat pendidikan tinggi dan berorientasi masa depan, dan yang terkahir
golongan ambivalen yaitu golongan masyarakat yang berorientasi masa sekarang dan tidak bertanggung jawab dan
mengambil resiko dari modernisasi.

Strategi yang dapat ditempuh untuk melakukan pembangunan sosial budaya di Kelurahan Suakamentri adalah
dengan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya yang artinya segala upaya yang dilakukan demi
terwujudnya masyarakat modern yang didambakan melalui pendidikan formal, informal dan non-formal.
Masyarakat yang sedang berkembang perlu mengembangkan “industri pengetahuan” yang memungkinkan
masyarakat terlibat dalam pendidikan seumur hidup, karena umat manusia belum menemukan cara lain untuk
menyelenggarakan pembangunan dibidang social budaya kecuali melalui pendidikan dengan aneka ragam betuk,

BAB V - 128
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
jenis, cakupan, sasaran, dan objeknya. Dan berikut tabel skenario pengembangan sosial budaya Kelurahan
Suakamentri:

Tabel Skenario Pengembangan Sosial dan Budaya

NO SKENARIO PENINGKATAN INDIKASI PROGRAM


KUALITAS
1 Meningkatkan kesehatan anak dan - Pembangunan gedung posyandu
ibu hamil - Pemberian Makanan Tambahan
(PMT)elatihan cara hidup sehat
V.2.
2 Wajib belajar sembilan tahun bagi - Beasiswa,
siswa kurang mampu - Pembentukan Kelompok Belajar
Masyarakat (PKBM)
3 Meningkatkan kesadaran terhadap - Pembangunan sanggar seni budaya
seni budaya lokal - Pelatihan keterampilan seni dan
budaya
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Berkelanjutan

Penentuan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Berkelanjutan Baik itu wilayah pencegahan maupun wilayah
peningkatan kualitas dalam Program KOTAKU Tidak lepas dari kriteria-kriteria yang telah dirumuskan, selain itu Wilayah pencegahan
dan peningkatan kualitas juga merupakan pelaksanaan visi spatial Kelurahan dalam RTPLP. Wilayah pencegahan dan Kawasan
peningkatan kualitas juga melalui proses penilaian dampak dan akibat apabila dikembangkan, selain itu daya dukung wilayah potensi

BAB V - 129
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
dan dukungan sosial merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan. Beberapa aspek yang menjadi landasan penentuan wilayah
pencegahan dan kawasan peningkatan kualitas adalah :

1. Perencanaan wilayah pencegahan dan peningkatan kualitas Sesuai dengan Visi spatial Kelurahan

2. Wilayah Perencanaan sesuai Kriteria Kawasan dalam RPLP

3. Penentuan wilayah pencegahan dan peningkatan kualitas melalui Rembug warga

4. Kawasan peningkatan kualitas belum ada perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan.

Penentuan Kawasan peningkatan kualitas di peroleh dengan cara perencanaan partispatif masyarkat berupa rembug warga,
dimana masyarkat Kelurahan beserta tim perencanaan partisipatif, LKM Kelurahan Suakamentri, Konsultan KOTAKU Kota.
Tasikmalaya, dan Pemerintah Kota. Tasikmalaya berdiskusi serta memberi masukan dalam penentapan Kawasan peningkatan kualitas.
Berikut tabel Kriteria pembobotan, serta hasil rembug warga dalam penetapan peningkatan kualitas dimana yang termasuk dalam
wilayah peningkatan kualitas adalah yang masuk dalam bobot terduga kumuh.

BAB V - 130
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Tabel Penentuan Wilayah Pencegahan

Panjang
JALAN SAMPAH
KETIDAK KETIDAK drainase NILAI HASIL ANALISIS
LINGKU KONDISI TERANGKUT
ATURAN TERPEN dengan AKHIR BASELINE
NO RW NGAN AIR KE TPS
BANGUN UHAN kondisi
TIDAK MINUM MINIM 2 M
AN PAM rusak/TIDAK
LAYAK SEKALI
berfungsi baik
% % % % % % %
6 RW006 87% 64% 5% 16% 100% 99% 62% TERDUGA KUMUH
8 RW008 99% 88% 10% 75% 100% 37% 68% TERDUGA KUMUH
9 RW009 87% 76% 8% 85% 100% 48% 67% TERDUGA KUMUH
10 RW010 100% 74% 0% 0% 100% 100% 62% TERDUGA KUMUH
11 RW011 82% 99% 83% 0% 100% 17% 63% TERDUGA KUMUH
12 RW012 96% 55% 5% 46% 95% 81% 63% TERDUGA KUMUH
15 RW015 82% 35% 43% 19% 100% 92% 62% TERDUGA KUMUH
17 RW017 74% 30% 50% 17% 100% 84% 59% TERDUGA KUMUH
18 RW018 78% 0% 11% 100% 100% 37% 54% TERDUGA KUMUH
19 RW019 72% 100% 0% 37% 100% 0% 52% TERDUGA KUMUH
20 RW020 43% 49% 0% 32% 100% 75% 50% TERDUGA KUMUH
21 RW021 100% 50% 0% 10% 100% 100% 60% TERDUGA KUMUH

BAB V - 131
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

BAB V - 132
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
PETA KAWASAN PENINGKATAN KUALITAS DAN KAWASAN
PENCEGAHAN

Wilayah Kumuh
Wilayah Pencegahan
KONDISI KAWASAN KUMUH SK BUPATI : (SK Kumuh)
1. 78% Bangunan Hunian tidak memiliki
2. Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Tinggi
(237 unit/Ha)
3. 72% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
4. 77% Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN
tidak sesuai persyaratan teknis
5. 13% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
6. 93% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman
memiliki kualitas buruk
7. 73% Kawasan permukiman terjadi RW0
genangan/banjir 8
8. 75% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
9. 27% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang
layak
10. 73% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
11. 9% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal
12. 100% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
13. 40% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan
14. 80% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
kurang dari 2 kali seminggu
15. 96% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi BAB V - 133
Kebakaran
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Penentuan wilayah kawasan peningkatan kualitas diperoleh dengan cara
melihat tingkat kekumuhan di setiap RW, yang dituangkan kedalam indikator-
indikator yang menjadi tolak ukur dasar penentuan wilayah penanganan. Tolak
ukur tersebut antara lain kondisi prasarana dan sarana, aspek kependudukan
dan perekonomian, tolak ukur tersebut mewakili tiga pilar utama dalam
pembangunan wilayah yaitu; lingkungan, sosial dan ekonomi. Dari hasil olahan
atribut data tersebut diperoleh wilayah kawasan peningkatan kualitas antara
lain;

Tabel Penentuan Proritas Wilayah Peningkatan SK Bupati

Prioritas Wilayah Lokasi luas Wilayah SK


Kumuh
Prioritas RW 01, 02,03,04 3,56 ha
SUAKAMENTRI dan 07

V.2.1. Rencana Penataan Bangunan (Rencana


Indikator 1)

Delianasi blok merupakan suatu tahapan yang harus


dilakukan dalam proses penyusunan aturan teknis zonasi, dimana
disetiap blok akan dibagi sesuai peruntukan. Blok peruntukan
merupakan sebidang lahan yang dibatasi sekurang-kurangnya oleh
batasan fisik yang nyata (seperti jaringan jalan, sungai, selokan,
saluran irigasi, saluran udara tegangan (ekstra) tinggi, pantai, dan
lain-lain), maupun yang belum nyata (rencana jaringan jalan dan
rencana jaringan prasarana lain yang sejenis sesuai dengan rencana
kota). Di dalam tahapan penentuan blok dan sublok berserta
penamaan kode di setiap blok, maka dilakukan sebuah tahapan
evaluasi. Tahapan evaluasi ini dilakukan untuk mempermudah serta
mengkaji ulang seluruh kawasan Kelurahan Suakamentri, supaya
selurah lahan yang ada dapat di atur dan di kelola secara optimal.
Berikut pernutukan tata guna lahan kawasan Kelurahan
Suakamentri, berserta koefisien dasar bangunan, koefiesien lantai
bangunan dan koefisien dasar hijau.

BAB V - 134
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Untuk masing-masing zona yang ada di Kawasan Kelurahan
Suakamentri dibedakan menjadi beberapa segmen. Segmen tersebut
terdiri dari Blok A ( A1,A2,A3,dan A4), Blok B (B1,B2danB3) dan
Blok C (C1 dan C2). Komponen kegiatan yang ada di segmen blok A,
antara lain: rumah tinggal, rumah beraksesoris, fasilitas Umum dan
Sosial, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Lindung, Kawasan
Pertanian dan Perkebunan. Komponen kegiatan yang ada di segmen
blok B, antara lain: rumah tinggal, rumah beraksesoris, fasilitas
Umum dan Sosial, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Lindung, Kawasan Pertanian dan Perkebunan. Komponen kegiatan
yang ada di segmen blok C, antara lain: rumah tinggal, rumah
beraksesoris, Kawasan Industri, fasilitas Umum dan Sosial, Kawasan
Lindung, Kawasan Pertanian dan Perkebunan.

BAB V - 135
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

PETA PERUNTUKAN LAHAN DAN BANGUNAN BLOK A

segmen blok A, antara lain: rumah


tinggal, rumah beraksesoris, fasilitas
Umum dan Sosial, Kawasan
Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Industri Rumah Tangga
BLOK C
BLOK B

segmen blok B, antara lain: rumah


tinggal, rumah beraksesoris, fasilitas
Umum dan Sosial, Kawasan
Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Industri Rumah Tangga, saran Olahraga

BLOK C
BLOK B
segmen blok A, antara lain: rumah
BLOK A tinggal, rumah beraksesoris, fasilitas
Umum dan Sosial, Kawasan
Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Industri Perikanan

BAB V - 136
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

V.2.2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan


Prasarana, Sarana, dan Utilitas (Rencana Indikator
2-7)
A. Rencana Prasarana Jalan

Jalan adalah suatu prasarana perhubungan dalam


bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya, yang diperuntukkan bagi lalu
lintas. Hirarki prasaran jalan yang ada pada wilayah kajian Prioritas
terdiri dari Jalan Lingkungan, dan Jalan Setapak.
a. Jalan Lokal Skunder

Jalan Lingkungan merupakan jalan yang menghubungkan antar


permukiman di kawasan perencanaan, serta merupakan jalan yang
diperuntukan untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Jalan
lokal skunder umumnya dimiliki oleh jalan-jalan yang terdapat pada
wilayah permukiman. Hal tersebut guna memudahkan ruang bagi
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, khususnya untuk
menuju permukiman. Sedangkan ukuran lebar jalan lingkungan yang
akan dirancang yaitu 1,5 s/d 3 meter dengan perkerasan
menggunakan perkerasan rabat beton,pavingblock dan aspal hot mix
karena disepanjang jalan tersebut masih ada yang tanah dasar
bergelombang dan belum terdapat perkerasan jalan.

b. Jalan lingkungan

Jalan lingkungan merupakan jalan yang


menghubungkan antar hunian di kawasan perencanaan, serta
merupakan jalan yang diperuntukan untuk pejalan kaki dan dapat
dilalui oleh kendaraan roda dua. Jalan lingkungan umumnya dimiliki
oleh jalan-jalan yang terdapat pada wilayah permukiman. Hal
tersebut guna memudahkan ruang bagi pejalan kaki, khususnya
untuk menuju permukiman. Sedangkan ukuran lebar jalan

BAB V - 137
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
lingkungan yang akan dirancang yaitu 2 m dan 1.50 m dengan
perkerasan menggunakan paving block atau rabat beton.

PETA RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

ALTERNATIF PERMASALAHAN TENTANG JARINGAN JALAN

1. REHAB JALAN LINGKUNGAN YANG TIDAK LAYAK, DAN DI SETIAP


SEPADAN JALAN HARUS TERSEDIA LAHAN UNTUK SALURAN DRAINASE
2. DI UTAMAKAN PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN DI PERMUKIMAN
MENGGUNAKAN PAVING BLOK SUPAYA ADA RESAPAN AIR

ILUSTRASI JARINGAN JALAN

B. Rencana Prasarana Drainase


BAB V - 138
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
C.
Saluran air atau drainase sangat diperlukan dalam suatu kawasan perencanaan. Disamping untuk menjaga
kelestarian lingkungan, keberadaan saluran air atau drainase juga sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat setempat. Adanya penataan saluran air atau drainase yang baik, lingkungan disekitarnya tidak akan
tercemari dan terganggu. Selain itu, keindahan lingkungan pun dapat tetap terjaga dengan baik. Dalam rencana
pengembangan Kawasan perencanaan, dibuat pemisahan antara saluran air kotor atau limbah dengan saluran
drainase yang menyalurkan air hujan. Untuk saluran drainase di kawasan perencanaan semuanya direncanakan
dengan ukuran yang berbeda beda sesuai kondisi wilayah yaitu lebar 30 sd 70 cm dan tinggi 80 s/d 150 cm.

ALTERNATIF PERMASALAHAN TENTANG JARINGAN DRAINASE

1. MEMBUAT KHUS PEMBUANGAN SPAL DAN


PERBAIKAN DRAINASE DI SETIAP SEPADAN
JALAN
2. MEMBUAT SUMUR BIOPORI
3. SALURAN DRAINASE LUNGKUNGAN HARUS
DENGAN DRAINASE KOTA
4. PEMELIHARAAN SECARA RUTIN TERKAIT
DENGAN SALURAN DRAINASE

BAB V - 139
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

D. Rencana Prasarana Sanitasi atau Saluran Air Limbah


Perencaanaan saluran air kotor untuk area
permukiman di kawasan perencanaan adalah dengan pembangunan
septik tank komunal.

Septic tank (tangki septik) adalah suatu bak berbentuk


empat persegi panjang yang biasanya terletak di bawah muka tanah
dan menerima atau menampung kotoran dan air penggelontor yang
berasal dari toilet glontor, termasuk juga segala buangan limbah
rumah tangga. Periode tinggal (detention time) di dalam tangki
adalah 1-3 hari. Zat padat akan diendapkan pada bagian tangki dan

BAB V - 140
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
akan dicernakan secara anaerobik (digested anaerobically) dan suatu
lapisan busa tebal akan terbentuk dipermukaan.

Walaupun proses pencernaan zat padat yang terendap


berlangsung secara efektif, namun pengambilan lumpur yang
terakumulasi perlu dilakukan secara periodik antara 1-5 tahun
sekali. Dan bila ditinjau dari kesehatan, efluen yang berasal dari
tangki septik masih berbahaya sehingga perlu di alirkan ke tangki
peresapan (soakaways) atau bidang peresapan (leaching/ drain
fields).

Efluen tersebut tidak boleh langsung disalurkan pada


saluran drainase ataupun badan-badan air tanpa mengolah efluen
tersebut terlebih dahulu. Walaupun pada umumnya tangki septik
digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga secara
individual, namun tangki septik juga dapat digunakan sebagai
fasilitas sanitasi komunal/umum untuk suatu lingkungan dengan
penduduk sampai 300 jiwa (G.J.W de Kruijff, 1987).

Jarak antara resapan dan sumber air untuk


keamanannya disyaratkan minimal 10 m (tergantung aliran air tanah
dan kondisi porositas tanah). Berikut tabel kapasitas tank komunaL ,
dan direncanakan pula penyedian sarana kamar mandi umum
dengan konsep MCK (mandi,Cuci,kakus). Untuk pembangunan MCK
agar diletekan di tempat strategis yaitu dekat pemukiman dan
sumber air bersih

BAB V - 141
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

BAB V - 142
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
PETA RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN SANITASI AIR LIMBAH

Cubluk Kembar

Bidang Resapan
Jamban

Septik Tank dan Bidang


Resapan

BAB V - 143
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

BAB V - 144
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

E. Rencana Prasarana Air Bersih


Saluran air terdiri dari beberapa kelas atau jenjang yaitu saluran air
primer, saluran air sekunder, dan saluran air tersier. Untuk saluran
air primer biasanya ditempatkan di jalan-jalan utama dengan
pelayanan terbesar yaitu melayani seluruh kawasan atau wilayah.
Saluran air sekunder biasanya terletak di sepanjang jalan lingkungan
dan melayani lingkungan tersebut. Saluran air sekunder ini
berhubungan langsung dengan saluran primer. Sedangkan saluran
air tersier merupakan saluran yang menghubungkan saluran
sekunder dengan keran air di setiap rumah atau setiap tempat
aktivitas. Dalam perencanaan Kawasan Peningkatan Kualitas,
direncanakan pula penyedian sarana penampung air bersih dari
mata air setempat untuk disalurkan ke permukiman penduduk.

BAB V - 145
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
PETA RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN SANITASI AIR BERSIH

ALTERNATIF PERMASALAHAN AIR BERSIH

1. PENGADAAN BAK PENAMPUNG


2. MEMBUAT PERPIPAAN UNTUK SELURUH WARGA
3. MASYARAKAT HARUS MENGELOLA DAN MEMELIHARA
SARANA AIR BERSIH BERSAMA-SAMA
4. MEMBUAT SUMUR BOR DI SETIAP KAWASAN
5. PENINKATAN SISTEM CAKUPAN PELAYANAN AIR
MINUM

BAB V - 146
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
F. Rencana Prasarana Persampahan
Saat ini, sistem persampahan di kawasan perencanaan belum dapat dikatakan baik. Pengelolaan sampah
rumah tangga masih dilakukan sendiri dengan cara tradisional yaitu membakar atau menimbun sampah di
pekarangan rumah. Pada kawasan ini tidak terdapat satu buah pun tempat pembuangan sampah. Untuk itu dalam
perencanaan, akan dibuat 1 buah tempat penampungan atau pembuangan sampah sementara, yang kemudian
tempat penampungan sampah tersebut dapat dipindahkan ke tempat pembuangan akhir. Solusi dalam
permasalahan persampahan ini, untuk kawasan perencanaan dalam perencanaan perancangannya akan dibangun
tempat sampah individual di rumah masing-masing/bangunan lainnya dengan ukuran minimal 0.24 m³ serta
membangun sebuah TPS yang dapat menampung sampah sebanyak 11,52 m³/hari ³. Penempatan TPS sebaiknya
tidak mengganggu aktivitas penduduk sehari-harinya dan mempertimbangkan hal berikut ini :

a) Tidak mengambil lahan trotoar (kecuali bagi wadah sampah pejalan kaki)
b) Tidak dipinggir jalan protokol (untuk perumahan)
c) Sedekat mungkin dengan sumber sampah
d) Tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum lainnya
Di tepi jalan besar, tidak mengambil badan jalan ataupun pejalan kaki pada suatu lokasi yang mudah untuk
pengoperasiannya (untuk pejalan kaki dan daerah komersial). Lokasi jalan lingkungan kawasan permukiman dan
perumahan di setiap fungsi bangunan yang ada di kawasan, sehingga setiap pengembangan untuk digunakan oleh
petugas kebersihan dapat lebih mudah. Konsep perencanaan tempat sampah kawasan permukiman dan perumahan

BAB V - 147
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Dimensi (cm) : 60 L

 Material yang digunakan :


 Plastik fiber
 Dapat di pindahkan untuk petugas kebersihan

PETA RENCANA SARANA PERSAMPAHAN


BAB V - 148
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

ALTERNATIF PERMASALAHAN PERSAMPAHAN

1. PENGADAAN TEMPAT
PENAMPUNGAN SEMENTARA
PERSAMPAHAN
2. BEKERJASAMA DENGAN LH
3. MEMBUAT HIMBAUAN DI SETIAP
WILAYAH TERKAIT DENGAN
ANCAMAN SAMPAH
4. PELATIHAN PHBS
5. MENYEDIAKAN TONG SAMPAH DI
SETIAP WILAYAH
6. TERSEDIANYA BANK
PENGANGKUT SAMPAH

BAB V - 149
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
G. Rencana Prasarana Penanganan Kebakaran

Proteksi kebakaran (fire protection) adalah merupakan


aspek paling utama dalam program perlindungan kebakaran.
Perencanaan yang baik dalam aktifitas pencegahan kebakaran akan
dapat menyelamatkan miliaran rupiah dan juga nyawa manusia
akibat kebakaran. Salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran
pada permukiman adalah tindakan tidak aman atau kondisi
lingkungan yang kurang baik. Dengan memperbaiki tindakan tidak
aman (unsafe act) dan kondisi lingkungan permukiman maka
penyebab terjadinya kebakaran dapat dikurangi.

Program proteksi kebakaran membutuhkan investasi baik


personel kebakaran, peralatan kebakaran, waktu dan biaya-biaya
lain yang cukup besar bagi pemerintah, namun hal ini dapat
dijustifikasi dengan menperlihatkan bukti-bukti kerugian yang
diakibatkan oleh kebakaran. Investasi yang ditanamkan untuk
program pencegahan kebakaran sangatlah jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan kerugian yang dapat terjadi akibat kebakaran.

Program pencegahan kebakaran dapat dikelompokkan menjadi


tiga kategori utama yaitu;

1. Program engineering; yaitu program yang meliputi


perencanaan bangunan yang aman dari kebakaran dan
perencanaan proses yang aman dari kebakaran, misalnya
instalasi fire detection system (aktif) dan instalasi fire
protection system (pasif).
2. Program edukasi; yaitu program untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kebakaran, yaitu dengan cara
memberikan pelatihan-pelatihan tentang kebakaran,

BAB V - 150
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
identifikasi penyebab kebakaran, bahaya kebakaran,
pencegahan kebakaran dan evakuasi jika terjadi kebakaran.
3. Pogram Penegakkan Sistem; program penegakkan sistem
adalah program untuk memastikan bahwa semua sistem
pencegahan kebakaran sesuai atau comply dengan fire code
atau regulasi yang ada. Maka harus dilakukan inspeksi
terhadap semua fasilitas pencegahan kebakaran secara
berkala.

Program Perencanaan Bangunan (Engineering) memegang


peranan yang sangat penting dalam pencegahan kebakaran. Tanpa
didasari oleh prinsip teknis yang baik, program edukasi dan
penegakkan sistem tidak akan bisa optimal dalam mencegah
terjadinya kebakaran. Prinsip Perencanaan Bangunan (Engineering)
dalam pencegahan kebakaran yang harus diperhatikan adalah disain
dan konstruksi bangunan, bahan bangunan, pemasangan sistem
perlindungan kebakaran, pasokan air untuk pemadam, disain dan
rencana pengembangan bagunan, sistem pemadam dan jaringan
pasokkan air pemadam. Masukan dari inspektor kebakaran atau ahli
kebakaran akan sangat berharga bagi insinyur perancang bangunan
karena mereka memilki pengetahuan yang baik tentang fire code
dan regulasi tentang kebakaran. Maka didalam merancang suatu
bangunan dan proses, hendaklah melibatkan ahli kebakaran
sehingga sistem pencegahan kebakaran dapat didisain sesuai
dengan standar baku nasional atau internasional. Misalnya seberapa
banyak titik fire detection, sprinkle dan fire extiguisher yang
diperlukan dalam suatu area bangunan atau proses, dan dimana saja
titik penempatannya yang paling tepat sesuai standar kebakaran
atau fire code.

Penegakan sistem adalah merupakan program penting


lainnya dalam mencegah terjadi kebakaran. Untuk menjamin bahwa
BAB V - 151
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
sistem kebakaran yang sudah dibuat berjalan dan alat-alat
pemadam selalu dalam kondisi baik maka perlu dilakukan inspeksi
secara rutin. Setiap temuan dalam inspeksi sistem kebakaran harus
dilaporkan kepada pihak Organisasi Pemeliharaan (OP) untuk
difollow up agar tidak terjadi kebakaran.

Melihat resiko yang akan ditumbulkan oleh kebakaran, seyogianya dipikirkan solusi
pencegahan, tanggap darurat dan evakuasi. Dalam manajemen kebakaran ada tiga kondisi
perencanaan, yaitu pra kebakaran, saat kebakaran dan pasca kebakaran.
• Pada kondisi pra kebakaran hal paling penting adalah pencegahan,
sebelum terjadi kebakaran setiap komunitas lingkungan sudah
merencanakan hal-hal untuk mengantisipasinya dengan melengkapi
sarana dan prasarana pendukung penanggulangan bencana seperti
hidran, apar (fire extinguiser), area evakuasi, jalur evakuasi, alat-alat
pemadam kebakaran dan pendukung lainnya seperti termaktub di dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Manajemen Kebakaran
Kota.
• Pada kondisi kedua, saat terjadinya kebakaran, setiap individu dalam
komunitasnya diminta untuk mampu menanggulangi kebakaran secara
dini. Tentunya awal kebakaran dideteksi oleh individu atau komunitas
lingkungan sehingga yang paling cepat dan tepat menanggulangi
kebakaran dini adalah komunitas setempat, bukan petugas pemadam
kebakaran.
• Pada keadaan ketiga yaitu pasca kebakaran, ditekankan kepada
tindakan evakuasi, pemulihan, bantuan, tenda darurat (penampungan).
Baik pemerintah maupun dunia usaha harus mengalokasikan dana
untuk kejadian bencana yang tidak diduga. Dalam hal ini perencanaan
yang baik akan bisa mengurangi beban psikologi korban.

ANCAMA
N

BAB V - 152
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

PETA RENCANA PENANGANAN PROTEKSI KEBAKARAN

AREA RAWAN
KEBAKARAN

RENCANA ALTERNATIF PENANGANAN POTEKSI KEBAKARAN

1. MEMBUAT SARANA PROTEKSI KEBAKARAN KHUSUNYA DI RW 01 DAN 07 DIKARNAKAN


LOKASI TERSEBUT TEMPAT PASAR TARISINAL YANG BERSATU DENGAN TEMPAT
PERMUKIMAN WARGA
2. DAN DI LOKASI RW 03, 05, 08, 10 DAN 11 ADALAH TEMPAT PADAT PENDUDUK YANG
KONDISI JARINGAN INSTALASI LISTRIKNYA TIDAK TERAWAT DENGAN STANDAR
TEKNIS

BAB V - 153
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
V.2.3 Pengembangan Ekonomi Lokal

Karakteristik masyakat kelurahan Suakamentri yang


sebagian besar bermata pencaharian di bidang home
Industri,perdagangan dan jasa menjadi alasan utama
pengembangan usaha Home Industri,perdagangan dan jasa di
wilayah kelurahan Suakamentri. Diharapkan pengembangan ini akan
menciptakan Masyarakat yang mandiri dan berkarya diKelurahan
Suakamentri secara keseluruhan. Pengembangan ini tentunya harus
didukung dengan aspek pengembangan prasarana dan sarana.
Dan berikut peta rencana untuk pengembangan ekonomi kelurahan
Suakamentri:

PETA PENGEMBANGAN EKONOMI KELURAHAN SUKAMENTRI

3
1 2

BAB V - 154
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

GEDUNG PKL PUSAT PETOKOAN

BAB V - 155
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
V.2.4. Rencana Pengembangan Sosial dan Budaya

Strategi yang dapat ditempuh untuk melakukan


pembangunan sosial budaya di kelurahan Suakamentri adalah
dengan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya yang artinya
segala upaya yang dilakukan demi terwujudnya masyarakat modern
yang didambakan melalui pendidikan formal, informal dan non-
formal. Masyarakat yang sedang berkembang perlu
mengembangkan “industri pengetahuan” yang memungkinkan
masyarakat terlibat dalam pendidikan seumur hidup, karena umat
manusia belum menemukan cara lain untuk menyelenggarakan
pembangunan dibidang social budaya kecuali melalui pendidikan
dengan aneka ragam betuk, jenis, cakupan, sasaran, dan objeknya.
Dan berikut tabel skenario pengembangan sosial budaya kelurahan
Suakamentri:

BAB V - 156
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
PETA RENCANA PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA

PENGEMBANGAN DAN
PEMBINAAN HOME
INDUSTRI, DAN
MEMPERLUAS
JANGKAUAN
PEMASARAN PRODUK

BAB V - 157
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
V.2.5 Renacana Mitigasi Bencana
Upaya mengenal karakteristik bencana yang sering
terjadi di Indonesia merupakan suatu upaya mitigasi karena dengan
pengenalan karakteristik tersebut, kita dapat memahami perilaku
dari ancaman sehingga dapat diambil langkah langkah yang
diperlukan dalam mengatasi atau paling tidak mengurangi
kemungkinan dampak yang ditimbulkan. Deskripsi karakteristik dari
sejumlah bencana yang sering terjadi di Indonesia dan upaya upaya
mitigasi dapat dilakukan di masyarakat. Dan upaya untuk
mengurangi dampak dari resiko bencana, baik itu bencana alam
ataupun bencana non alam, di Kelurahan Suakamentri, akan di
buatkan managemen bencana seperti :

A.Membuat tanda jalur evakuasi.


Definisi - Evakuasi : upaya untuk memindahkan
korban secara aman dari lokasi yang tertimpa
bencana ke wilayah yang lebih aman untuk
mendapatkan pertolongan. - Evakuasi medik :
upaya untuk memindahkan penderita gawat
darurat dari suatu tempat ke tempat lain namun
mempunyai fasilitas yang dibutuhkan oleh penderita yang
dirujuk.
H. Membuat Tanda Bahaya
Kentongan, sejak jaman dulu dijadikan sebagai
tanda adanya bahaya, di jaman sekarang masih
relevan kentongan untuk di jadikan tanda bahaya di
lingkungan pada sebuah kawasan, untuk itu konsep
tersebut akan di terapkan di Kelurahan Suakamentri dalam
program KOTAKU

BAB V - 158
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
I. Membuat hydran konvensional pada titik – titik yang
dianggap strategis
Pengertian Hydran konvensional disini adalah untuk
mencegah atau meminimalisir dampak yang di timbulkan
oleh bencana kebakaran, hal ini di pandang perlu karena di
kawasan prioritas merupakan kawasan yang cukup padat.
Hydran konvensional bisa terbuat dari bak-bak penampung
yang di sediakan oleh warga atau juga membuat pipa
saluran air yang sewaktu waktu bisa digunakan saat terjadi
bencana kebakaran
J. Area Pengumpulan ( Collection Area )
Yang dimaksud dengan Area Pengumpulan (
Collection Area ) adalah sebuah tempat ruang
terbuka, yang cukup untuk menampung sementara
apabila terjadi bencana, atau bisa juga di maksudkan
sebuah area yang cukup luas yang bisa menampung sementara.

MEMBUAT TEMPAT
BERKUMPUL UNTUK

SETIAP SEPANJANG JALAN DI


PASANG TANDA JALUR
EVAKUASI

BAB V - 159
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

V.3 Kelembagaan (Aturan Bersama)

Kegiatan pengembangan kelembagaan merupakan penguatan terhadap kelembagaan yang ada atau
membangun kelembagaan baru untuk mengawal seluruh proses penataan permukiman dan penanganan
permukiman kumuh di tingkat kelurahan, dari membangun gagasan atau prakarsa sampai dengan memelihara
dan mengembangkan hasil pembangunan. Untuk itu kelembagaan di tingkat basis menjadi sangat penting seperti
dibentuk/dibangunnya lembaga penilik (penjamin mutu/quality assuarance) seperti penilik sampah, penilik
bangunan, penilik kebakaran dsb. Di samping lembaga lembaga tersebut juga harus diletakkan dasar kerja atau
aturan bersama seperti antara lain dikembangkan peraturan bangunan setempat, dsb. Agar mampu
mengembangkan program atau kegiatan secara inovatif. Aturan Bersama Kelurahan Suakamentri sebagai berikut
:

Lingkungan Konsep Faktual Kondisi Ideal Aturan Bersama Yang Disepakati


1. Jaringan Jalan,  Ada Permukiman  Setiap permukiman harus a. Pemilik lahan merelakan melalui mekanisme
Drainase, dan Air yang belum mendapatkan akses menuju wakaf atau ganti rugi untuk membuat akses
Limbah, Air Bersih, mendapat akses jalan lingkungan penghubungan jalan menuju jalan utama minimal 2 m
Tembok Penahan Tanah menuju jalan dengan kriteria : untuk permukiman baru
lingkungan utama a. Untuk jalan lingkungan b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetap
maupun jalan utama dengan lebar antara memberikan jalan masuk dengan lebar
lingkungan 1,5 sampai 2,5 m masing-masing 1,5 m
 b. Untuk jalan lingkungan
 penghubung lebar 1,5-2 m
 penghubung lebar khusus untuk
perumahan :
1. Jalan utama dengan
kuldesak ( jalan bunut)
lebar minimal 2 m

BAB V - 160
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
2. Jalan lingkungan dengan
lebar minimal 1 m dan
dapat diakses ke se
semua lingkungan
permukiman
3. Jalan setapak kolektor
dengan lebar minimal 1 m
4. Jalan setapak dengan
lebar minimal 1 m
5. Tidak diperkenankan ada
jalan yang mengecil dan
atau jalan yang bunut
pada satu ruas jalan
lingkungan permukiman

 Kondisi Jalan  Jalan Lingkungan utama maupun a. Untuk jalan lingkungan Utama Berupa Jalan
Lingkungan Utama seharusnya sudah diperkeras aspal, cor blok/ paving blok
dan Jalan Lingkungan untuk memudahkan mobilitasi b. Untuk jalan lingkungan penghubung berupa
Penghubung Masih manusia dan kendaraan. cor blok atau paving blok
Banyak yang Rusak
 Penerangan jalan  Penerangan jalan umum a. Tiap jarak kurang lebih 25 m di jalan utama
umum kurang mencukupi dipasangi lampu penerangan jalan dengan
konstruksi seperti berikut :

BAB V - 161
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

b. Biaya pembangungan dan rekening listrik


penerangan jalan di tanggu bersama oleh
masyarakat dengan berswadya
c. Dibentuk Tim Pemeliharaan dengan tugas
rutin
 Saluran drainase  Saluran drainase dapat berupa a. Disain saluran drainase terbuka sebagai
yang belum tertata saluran tertutup atau saluran berikut :
dan sebagian terbuka, terpisah dengan saluran
kondisinya sudah lainnya
rusak  Ketentuan perencanaan pembuat
saluran drainase :
a. Air limpasan permukaan air
hujan dari daerah di atas
lingkungan perencaan, yaitu
dareah yang mempunyai
kontur lebih tinggi, harus
dibuatkan saluran tersendiri b. Disain saluran tertutup berupa plat beton
menuju sungai namum tidak hanya di depan lingkungan permukiman dan
merusak lingkungan sungai, dilengkapi bak kontrol setiap jarak 5m,
saluran irigasi primer, dengan lebar minimal 1 m
sekunder atau tersier yang
tersedia
b. Dimensi dan kemiringan
saluran harus diperhitungkan

BAB V - 162
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
dapat menapumng kapasitas
air hujan yang ada
c. Saluran pembuatan air hujan
harus dilengkapi sengan
perencaan resepan air hujan
sebagai usaha konservasi air
d. Kemiringan aliran pada
c. Pembuatan saluran tertutup drainase dan
saluran drainase minimal 2%,
irigasi tidak boleh mengurangi dimensi
sehingg air dapat meresap ke
saluran
tanah sebelum melimpah ke
d. Dibentuk Tim Pemeliharaan dengan tugas
sungai, dengan kedalaman
rutin
minimal 40 cm lebar 20 cm
dengan bak kontrol setiap 50
m
e. Sebelum masuk ke tempat
pembuangan akhir (sungai )
harus melalui bak
pengedapan terlebih dahulu
f. Apabila telah ada sistem
jairngan pembuangan air
hujan kota, maka saluran
dapat dihubungkan dengan
sistem jaringan tersebut.
g. Kedalaman saluran minimum
30 cm;
h. Dasar saluran terbuka ̋
lingkaran dengan diameter
minimum 20 cm atau
berbentuk bulat telur ukuran
minimum 20/30 cm;

 Sistem saluran air  Penyedian saluran pembungan a. Disain pengelolahan air limbah komunal
limbah rumah tangga air limbah meliputi saluran sebagi berikut :
belum ada pembuangan air limbah dari
kakus, kamar mandi, dapur dan
tempat cuci atau pengolahan

BAB V - 163
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
industri
 Ketentutan penyadian saluran
pembuangan air limbah adalah :
a. Air limbah dibuangan ke
jaringan pembuangan air
limbah atau bila belum ada
dibuang ke tangki septik
komunal dengan ukuran
minimal daya tampungnya b. Wilayah yang dapat mengases saluran
untuk 2 tahun dengan ukuran limbah terpust IPAL sewaon wajib
minimal panjang 5 m, lebar menyalurakan ke sistem tersebut :
2,5 m dan tinggi 1,8m
b. Air limbah dari sepitenk
dilasurkan ke sumur
peresapan air limbah dengan
jarak 10 m dari sumur air
bersih dengan ukuran
minimal panjang 10 m, 9 m
dan tinggi 0,7 m
c. Air limbah dilarang dibuang
ke saluran pembungan air
hujan, parit, sungai, jalan atau
ke saluran air hujan
 Penyediaan Sarana Air Bersih
untuk Mandi, Cuci dan Kakus
serta untuk di konsumsi
a. Penyediaan Air Bersih
Terbagi Menjadi 2; Air
Bersih Konsumsi dan Air
 Sarana Air Bersih dan Bersih Baku (Untuk MCK)
Jaringan distribusi dengan standar
pelayanan belum kebutuhan 1 KK = 60
menyeluruh lt/hr
 Ketentuan distribusi skala
pelayanan Pembangunan a. Mekanisme penggunaan lahan untuk sarana
Sarana Air Bersih yang akan dibangun dengan; Hibah, Izin
a. Setiap Pembangunan 1 Pakai dan atau Skema kepemilikan aset

BAB V - 164
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Topografi  Terdapat beberapa Unit Sarana Minimal dapat kelurahan.
area fisik terbangun Melayani 16 KK b. Desain teknis sarana harus sesuai dengan
(permukiman) yang ketentuan skala distribusi pelayanan
berada/bersinggungan  Perlu dibangun Tembok c. Dibentuk Tim Pemeliharaan dengan tugas
langsung dengan area Penahan Tanah untuk rutin
yang memiliki menahan tekanan pergerakan
kemiringan sangat tanah yang curam
curam a. Lokasi pembangunan TPT a . Mekanisme penggunaan lahan untuk
di prioritaskan untuk sarana yang akan dibangun dengan;
permukiman yang Hibah, dan atau Skema kepemilikan aset
bersinggungan langsung kelurahan.
dengan area yang curam b. Desain teknis mengacu kepada kualitas
spesifikasi, fungsi utama TPT dan kondisi di
area yang akan dibangun

Mitigasi Bencana  Termasuk wilayah  Setiap wilayah memiliki a. Dibentuk tim penanggulangan bencana
rawan bencana gempa rencana mitigasi bencana b. Pelatihan penanganan bencanan
bumi, angin ribut,  Konsep Mitigasi Bencana c. Merencanakan jalur dan tempat
banjir, longsor dan Mengacu kepada kebijakan evakuasi
kebakaran tiap daerah, dalam hal ini
Kabupaten Garut dan Badan
Penanggulangan Bencan
pengelolaan sampah  Sampah belum  Sampah dikelola dengan a. Dibentuk kelompok pengelola sampah
dikelola dengan baik metode 3R ( reduce, reuse b. Pemenuhan sarana dan prasarana
dan recyle) pengelolaan persampahan
 Reduce = mengurangi c. Operasional pengelolaan sampah
sampah d. Penolahan sampah organik
 Reuse = menggunakan, dimanfaatkan untuk pertanian organik
mengolah kembali e. Tidak diperkenankan membuang
sampah sampah di sungai, saluran irigrasi dan
 Recyle = mendaur ulang lahan kosong, dan dibakar

BAB V - 165
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
sampah
 Setiap Rumah perlu memiliki
bak atau tong sampah
 Perlu adanya tempat
pembuangan sampah terpadu
untuk menampung tempat
sampah rumah tangga

Penghijauan lingkungan  Halaman rumah,  Halaman dijadikan sebgai a. Halaman ditanami phon produktif dan
ruang terbuka publik lahan produktif yang dapat tidak membahayakan penghuni
belum dimanfaatkan menambah penghasilan b. Halaman dengan luasan sempit
secara optimal  Ruang terbuka publik nyaman menggunkan media pot
karena terdapat vegetasi c. Ruang terbuka publik ditanami
(terdapat tanaman produktif pepohonan yang mempunyai karakter
dan non produktif) khusus sesuai potensi wilayah
d. Pemeliharaan tanaman menjadi
tanggung jawab masyarakat
1.2 Bangunan
1. Pembangunan  Rumah saling a. Jarak antar rumah minimal 1- a. Untuk rumah baru harus berjarak
Rumah/Permukima berhimpatan Jarak 2m minimal 1-2 m dengan rumah
n antar rumah kurang b. Tidak berada pada di kawasan terdekatnya dengan mentaati aturan
dari 1m lindung roi jalan
c. Kemiringan lahan tidak b. Untuk rumah yang sudah dibangun,
melebihi 15 % kententuan dihimbau untuk berembug dengan
 Banyak rumah  Tanpa rekayasa unutk tetangga terdekat
melanggar roi jalan kawasan yang terletak
pada lahan bermofologi
datar-landai dengan
kemiringan 0-8%
 Diperlukan rekayasa
teknis untuk lahan
dengan kemeirngan 9-15
%
d. Ketentutan kepadatan
lingkungan pada fungsi
perumahan dan kelompok

BAB V - 166
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
rumah :
1. Perumahan dengan
jumlah sampai dengan 50
rumah :
 Prasarana dan sarana
lingkungan minimal 30
% dengan
ketentutuan sebagai
berikut
 Lebar jalan minimal 1-
2,5 m tidak dibuat
mengecil atau buntu
 Open space komunal
wajib dialokasikan di
lingkungan lokasi
tersbut dengan 1
standar kapling
menyediakan seluas 5
m2 dengan luas
minimal sama dengan
1 kapling
2. Alokasi untuk kapling
maksimal 70 %
3. Luas kapling minimal 124
m2 kecuali untnuk kawasan
resepan menyesuaikan
dengan fungsi kawasan
4. Panjang block bangunan
koppel maksimal 60 m
1.3 Bangunan Publik
1. Failitas MCK  Pembuatan  MCK umum dengan radius a. Mekanisme penggunaan lahan untuk sarana
Bangunan Kamar maksimal kurang lebih 200 m yang akan dibangun dengan; Hibah, dan
Mandi Umum belum dari permukiman atau Skema kepemilikan aset kelurahan
memadai  Ketersediaan Fasilitas terdiri b. Pembanganunan MCK harus dikelola
dari minimal Fasilitas utama ; dengan baik dalam perawatan MCK dengan
Bak penampung air, perpipaan dana swadaya oleh masyarakat

BAB V - 167
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
air bersih, urinoir, ruangan c. Desain teknis mengacu kepada kualitas
mandi, dan kakus spesifikasi, fumgsi utama dan kondisi area
 Ketersediaan fasilitas yang akan dibangun
tambahan (optional) ; Tempat d. Dibentuk Tim Pemeliharaan dengan tugas
mencuci pakaian terpisah rutin
dengan ruang mandi, tempat
mengambil air untuk umum.

1.4 Sosial Budaya


1. Karakter Sosial  Perilaku masyarakat  Masyarakat menjunjung tinggi a. Menyusun aturan tertulis tentang kegiatan
Masyarakat yang cenderung adat istiadat setempat dan sosial masyarakat
meninggalkan adat nilai-nilai kearifan lokal b. Pendataan wajib ikut serta dalam kegiatan
istiadat setempat  Mengembangkan Kesenian dan sosial masyarakat
 Kesenian dan Kebudayaan Khas Kelurahan c. Rutinitas kegiatan pagelaran seni dan
Kebudayaan Khas Suakamentri agar Go Public budaya
Kelurahan
2. Kesenian dan Suakamentri yang
kebudayaan perkembangannya
masih skala lokal
1.5 Ekonomi
1. Pegembangan  Produk lokal belum  Produk lokal dapat dipasarkan a. Pembangunan pusat informasi dan promosi
Potensi Lokal optimal dipasarkan secara optimal di wilayah b. Pembangunan pusat pemasaran
di wilayah perencanaan c. Pengusaha/pemilik bersedia
perencanaan  Intensitas produksi harus meningkatakan produk lokal kelurahan
 Industri rumah berkelanjutan dan mampu d. Promo dengan media elektronik
tangga yang menghasilkan barang siap pakai e. Promo dengan media internet
berjalan bergantung f. Promo dengan media massa
pada pemesanaan g. Mencari kemitraan /chanelling
dari konsumen

BAB V - 168
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

NILAI SUMBER PEMBIAYAAN (RP)


LOKASI
NAMA
KUMUH INDIKASI KEGIATAN SEL
PARAMETER VOLUME SATUAN BDI APBD APBD TOTAL
PRIORITAS ( 5 TAHUN) SWADAYA LAINNYA
KUMUH KOTAKU PROVINSI KOTA/KABUPATEN BIAYA (RP)
RPLP

c. Ketidaksesuaian
RT003- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 1 Unit 6.000.000 6.000.000 3.000.000 15.000.000
c. Ketidaksesuaian
RT004- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 4 Unit 39.600.000 39.600.000 19.800.000 99.000.000
b. Prasarana dan
Sarana Pengelolaan
Air Limbah Tidak
Sesuai dengan Persy
Gorong-gorong Teknis 30 meter 4.452.000 1.113.000 5.565.000
c. Ketidaksesuaian
RT005- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 5 Unit 9.000.000 9.000.000 4.500.000 22.500.000
b. Prasarana dan
Sarana Pengelolaan
Air Limbah Tidak
Sesuai dengan Persy
Gorong-gorong Teknis 50 meter 28.800.000 7.200.000 36.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW002 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 12.000.000 3.000.000 15.000.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 2 Unit 63.000.000 63.000.000 31.500.000 157.500.000
RT002- Jalan Paving Block b. Kualitas 100 Meter

BAB V - 169
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
RW002 Permukaan Jalan 38.400.000 9.600.000 48.000.000
lingkungan
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 2 Unit 2.000.000 2.000.000 1.000.000 5.000.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW002 Jalan Paving Block lingkungan 300 Meter 79.200.000 19.800.000 99.000.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 6 Unit 12.000.000 12.000.000 6.000.000 30.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Beton lingkungan 75 meter 126.000.000 31.500.000 157.500.000
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Paving Block lingkungan 60 Meter 19.200.000 4.800.000 24.000.000
b. Kualitas
RT002- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 38.400.000 9.600.000 48.000.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 2 Unit 2.000.000 2.000.000 1.000.000 5.000.000
c. Ketidaksesuaian
RT003- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW003 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 1 Unit 46.200.000 46.200.000 23.100.000 115.500.000
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Paving Block lingkungan 50 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
b. Kualitas
RT005- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Paving Block lingkungan 50 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
b. Prasarana dan
Saluran Pembuangan Limbah Sarana Pengelolaan
rumah tangga, industri, sarana Air Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan Persy
(Green Water) Teknis 60 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 3 Unit 13.500.000 13.500.000 6.750.000 33.750.000

BAB V - 170
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW004 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 28.248.000 7.062.000 35.310.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 2 Unit 12.936.000 12.936.000 6.468.000 32.340.000
c. Ketidaksesuaian
RT005- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW004 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 5 Unit 46.332.000 46.332.000 23.166.000 115.830.000
c. Ketidaksesuaian
RT006- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW004 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 5 Unit 33.792.000 33.792.000 16.896.000 84.480.000
c. Ketidaksesuaian
RT001- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 3 Unit 5.250.000 5.250.000 2.625.000 13.125.000
b. Prasarana dan
Saluran Pembuangan Limbah Sarana Pengelolaan
rumah tangga, industri, sarana Air Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan Persy
(Green Water) Teknis 50 Meter 58.800.000 14.700.000 73.500.000
c. Ketidaksesuaian
RT002- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 2 Unit 1.050.000 1.050.000 525.000 2.625.000
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Paving Block lingkungan 60 Meter 8.400.000 2.100.000 10.500.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW005 Jalan Paving Block lingkungan 60 Meter 12.840.000 3.210.000 16.050.000
c. Ketidaksesuaian
Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 3 Unit 5.880.000 5.880.000 2.940.000 14.700.000
b. Prasarana dan
Saluran Pembuangan Limbah Sarana Pengelolaan
rumah tangga, industri, sarana Air Limbah Tidak
RT004- komersial,sarana umum Sesuai dengan Persy
RW005 (Green Water) Teknis 40 Meter 42.120.000 10.530.000 52.650.000
c. Ketidaksesuaian
RT005- Rehab/perbaikan Rumah dengan Persyaratan
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Teknis Bangunan 3 Unit 15.360.000 15.360.000 7.680.000 38.400.000

BAB V - 171
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Beton lingkungan 85 meter 153.600.000 38.400.000 192.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 24.000.000 6.000.000 30.000.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 288 meter 132.000.000 132.000.000 66.000.000 330.000.000
b. Kualitas
RT002- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 504.000.000 126.000.000 630.000.000
b. Prasarana dan
Saluran Pembuangan Limbah Sarana Pengelolaan
rumah tangga, industri, sarana Air Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan Persy
(Green Water) Teknis 100 Meter 432.000.000 108.000.000 540.000.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 300 Meter 120.000.000 30.000.000 150.000.000
d. Tidak
Penutup Saluran/Parit (Plat terpeliharanya
beton,dll) Drainase 53 meter 78.936.000 19.734.000 98.670.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 40 meter 32.868.000 32.868.000 16.434.000 82.170.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 64 meter 15.048.000 15.048.000 7.524.000 37.620.000
b. Prasarana dan
Saluran Pembuangan Limbah Sarana Pengelolaan
rumah tangga, industri, sarana Air Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan Persy
(Green Water) Teknis 100 Meter 25.620.000 6.405.000 32.025.000

1.993.416.000 493.816.000 493.816.000 745.262.000 - 3.726.310.000

BAB V - 172
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

BAB V - 173
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V

Indikasi Program
NILAI SUMBER PEMBIAYAAN (RP)
LOKASI
NAMA
KUMUH INDIKASI KEGIATAN SEL
PARAMETER VOLUME SATUAN BDI APBD APBD TOTAL
PRIORITAS ( 5 TAHUN) SWADAYA LAINNYA
KUMUH KOTAKU PROVINSI KOTA/KABUPATEN BIAYA (RP)
RPLP

c. Ketidaksesuaian
dengan
RT003- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 1 Unit 6.000.000 6.000.000 3.000.000 15.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT004- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 4 Unit 39.600.000 39.600.000 19.800.000 99.000.000
b. Prasarana dan
Sarana
Pengelolaan Air
Limbah Tidak
Sesuai dengan
Gorong-gorong Persy Teknis 30 meter 4.452.000 1.113.000 5.565.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT005- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW001 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 5 Unit 9.000.000 9.000.000 4.500.000 22.500.000
b. Prasarana dan
Sarana
Pengelolaan Air
Limbah Tidak
Sesuai dengan
Gorong-gorong Persy Teknis 50 meter 28.800.000 7.200.000 36.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW002 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 12.000.000 3.000.000 15.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 2 Unit 63.000.000 63.000.000 31.500.000 157.500.000
b. Kualitas
RT002- Permukaan Jalan
RW002 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 38.400.000 9.600.000 48.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 2 Unit 2.000.000 2.000.000 1.000.000 5.000.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW002 Jalan Paving Block lingkungan 300 Meter 79.200.000 19.800.000 99.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 6 Unit 12.000.000 12.000.000 6.000.000 30.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Beton lingkungan 75 meter 126.000.000 31.500.000 157.500.000
b. Kualitas
Jalan Paving Block Permukaan Jalan 60 Meter 19.200.000 4.800.000 24.000.000

BAB V - 175
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
lingkungan
b. Kualitas
RT002- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 38.400.000 9.600.000 48.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 2 Unit 2.000.000 2.000.000 1.000.000 5.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT003- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW003 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 1 Unit 46.200.000 46.200.000 23.100.000 115.500.000
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Paving Block lingkungan 50 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
b. Kualitas
RT005- Permukaan Jalan
RW003 Jalan Paving Block lingkungan 50 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
b. Prasarana dan
Sarana
Saluran Pembuangan Limbah Pengelolaan Air
rumah tangga, industri, sarana Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan
(Green Water) Persy Teknis 60 Meter 52.800.000 13.200.000 66.000.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 3 Unit 13.500.000 13.500.000 6.750.000 33.750.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW004 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 28.248.000 7.062.000 35.310.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 2 Unit 12.936.000 12.936.000 6.468.000 32.340.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT005- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW004 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 5 Unit 46.332.000 46.332.000 23.166.000 115.830.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT006- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW004 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 5 Unit 33.792.000 33.792.000 16.896.000 84.480.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT001- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 3 Unit 5.250.000 5.250.000 2.625.000 13.125.000
b. Prasarana dan
Sarana
Saluran Pembuangan Limbah Pengelolaan Air
rumah tangga, industri, sarana Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan
(Green Water) Persy Teknis 50 Meter 58.800.000 14.700.000 73.500.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT002- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 2 Unit 1.050.000 1.050.000 525.000 2.625.000
Jalan Paving Block b. Kualitas 60 Meter

BAB V - 176
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA BAB V
Permukaan Jalan 8.400.000 2.100.000 10.500.000
lingkungan
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW005 Jalan Paving Block lingkungan 60 Meter 12.840.000 3.210.000 16.050.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 3 Unit 5.880.000 5.880.000 2.940.000 14.700.000
b. Prasarana dan
Sarana
Saluran Pembuangan Limbah Pengelolaan Air
rumah tangga, industri, sarana Limbah Tidak
RT004- komersial,sarana umum Sesuai dengan
RW005 (Green Water) Persy Teknis 40 Meter 42.120.000 10.530.000 52.650.000
c. Ketidaksesuaian
dengan
RT005- Rehab/perbaikan Rumah Persyaratan Teknis
RW005 Tidak Layak Huni (Aladin) Bangunan 3 Unit 15.360.000 15.360.000 7.680.000 38.400.000
b. Kualitas
Permukaan Jalan
Jalan Beton lingkungan 85 meter 153.600.000 38.400.000 192.000.000
b. Kualitas
RT001- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 24.000.000 6.000.000 30.000.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 288 meter 132.000.000 132.000.000 66.000.000 330.000.000
b. Kualitas
RT002- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 100 Meter 504.000.000 126.000.000 630.000.000
b. Prasarana dan
Sarana
Saluran Pembuangan Limbah Pengelolaan Air
rumah tangga, industri, sarana Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan
(Green Water) Persy Teknis 100 Meter 432.000.000 108.000.000 540.000.000
b. Kualitas
RT003- Permukaan Jalan
RW011 Jalan Paving Block lingkungan 300 Meter 120.000.000 30.000.000 150.000.000
d. Tidak
Penutup Saluran/Parit (Plat terpeliharanya
beton,dll) Drainase 53 meter 78.936.000 19.734.000 98.670.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 40 meter 32.868.000 32.868.000 16.434.000 82.170.000
Tembok Penahan
(Siring/Plengsengan/Bronjong) 64 meter 15.048.000 15.048.000 7.524.000 37.620.000
b. Prasarana dan
Sarana
Saluran Pembuangan Limbah Pengelolaan Air
rumah tangga, industri, sarana Limbah Tidak
komersial,sarana umum Sesuai dengan
(Green Water) Persy Teknis 100 Meter 25.620.000 6.405.000 32.025.000

1.993.416.000 493.816.000 493.816.000 745.262.000 - 3.726.310.000

BAB V - 177
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

1. Gorong-Gorong

BAB VI - 173
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 174
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 175
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 176
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 177
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 178
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

BAB VI - 179
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

KONDISI KEKUMUHAN

DESA : SUKAMANTRI
KECAMATAN : GARUT KOTA
KABUPATEN : GARUT

1 KONDISI BANGUNAN GEDUNG


a Ketidak teraturan Bangunan

b Tingkat kepadatan bangunan


BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA
c Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat/RTLH

2 KONDISI JALAN LINGKUNGAN

a Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan


BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

Kualitas
b permukaan jalan lingkungan buruk

3 KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM


a akses aman air minum tidak tersedia
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

b Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum

4 KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN


a Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

b Ketidaktersediaan Drainase

5 KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH


a sistem pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
b Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

KONDISI PENGELOLAAN
6
PERSAMPAHAN
a Prasarana dan sarana persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis

b Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis


BAB VI
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ( RPLP )
KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA

7 KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN


a Prasarana proteksi kebakaran tidak tersedia

b Sarana proteksi kebakaran tidak tersedia

Anda mungkin juga menyukai