BAB
1
Permasalahan yang terdapat dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman adalah
1. Backlog rumah, sebagaimana disebutkan bahwa meningkatnya angka urbanisasi
masyarakat karena perekonomian mengakibatkan kebutuhan akan hunian meningkat,
2. Rumah liar / perumahan liar, dorongan terkait hunian masyarakat yang belum terpenuhi,
mengakibatkan munculnya bangunan-bangunan baik rumah maupun perumahan liar
yang tidak tertata bahkan tidak jarang tidak sesuai dengan tata ruang, serta
3. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh, muncul akibat rendahnya kualitas
lingkungan serta penataan bangunan rumah sehingga terbentuk citra kawasan dan
kualitas yang rendah
Dalam menyikapi kondisi permukiman tersebut, tentu pemerintah berkewajiban dalam
menciptakan iklim yang kondusif dalam suatu lingkungan hunian, mengupayakan inovasi-inovasi
percepatan pembangunan permukiman dan menjadi operator pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman. Hal ini juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Daerah yang mengisyaratkan bahwa pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman akan menjadi salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
Selain itu juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, terutama pada pasal 14 dan 15, mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah
wajib menyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) di daerah.
Agar penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman berjalan
optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu skenario umum yang dapat mengako
modasikan berbagai kepentingan, rencana sektor terkait peraturan serta berbagai hal yang perlu
diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario umum yang nantinya tertuang dalam
dokumen RP3KP, terutama diperlukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan pokok yang saat ini
berkembang di kawasan permukiman perkotaan bahkan yang diprediksi bakal terjadi pada periode
tertentu.
RP3KP merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi masyarakat dalam pembangunan
perumahan dan permukiman. Sedang dalam konteks penataan ruang RP3KP merupakan penjabaran
RTRW di sektor perumahan dan permukiman.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersusunnya data dan analisis
Pembangunan dan Perumahan dan Kawasan Permukiman agar Pemerintah Daerah
C. Sasaran
a. Tersusunnya data dan analisis pembangunan dan pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman dalam suatu sistem manajemen data base yang lengkap, akurat
dan terpadu, untuk mendukung penyelenggaraan pengembangan perumahan dan
pengembangan kawasan permukiman di daerah.
b. Teridentifikasikannya data informasi terkait kebijakan dan strategi pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah yang ada (eksisting) di daerah kajian.
Bab 1. Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan berisi tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
baik ruang lingkup lokasi maupun materi, dasar hukum penyusunan RP3KP, serta sistematika
pembahasan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (RP3KP).
Bab 4. Kondisi, Permasalahan Kawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Infrastruktur
Bab ini berisikan kondisi dan permasalahan perumahan dan kawasan permukiman pada
wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.