Anda di halaman 1dari 35

BAB

3
3.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah salah satu kabupaten yang ada di
Propinsi Jambi, dengan Ibukotanya Kuala
Tungkal. Luas wilayah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat 5,009.82 km2 atau sekitar
46,63 % dari luas wilayah Propinsi Jambi.
Kota Kuala Tungkal terletak di sebelah timur
laut kota Jambi (Ibukota Propinsi Jambi),
dengan jarak ± 125 km. Wilayah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dibagi menjadi 13
Kecamatan 20 kelurahan dan 114 desa, dengan pembagian administrasi seperti Tabel 3.1. berikut
di bawah ini.

Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten yang terletak di Pantai Timur Provinsi
Jambi, tepatnya antara 0O 53' 00” - 01O 41' 00” Lintang Selatan dan 103O 23' 00” - 104O 21' 00”
Bujur Timur.

Batas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat :

Sebelah Utara : Provinsi Riau dan Laut Cina Selatan;

Sebelah Selatan : Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Batang Hari;

Sebelah Barat : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo;

Sebelah Timur : Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Selat Berhala.

Secara lebih rinci dapat terlihat seperti pada Gambar 3.1. berikut di bawah ini.

Laporan Data dan Analisis 3-1


Gambar 3.1
Peta Administrasi

Laporan Data dan Analisis 3-2


3.2 Pemerintahan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari 13 kecamatan, 114 desa dan 20 Kelurahan.
Kecamatan yang ada di Tanjung Jabung Barat antara lain : Kecamatan Tungkal Ilir, Seberang Kota,
Bram Itam, Tungkal Ulu, Tebing Tinggi, Batang Asam, Merlung, Renah Mendaluh,Muara Papalik,
Betara, Kuala Betara, Pengabuan dan Senyerang.

Tabel 3.1.
Pembagian Administrasi dan Luas Wilayah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat

No, Kecamatan Ibukota Luas Wilayah Jumlah Jumlah %


Kecamatan (Km2) Kelurahan Desa Luas
1 Tungkal Ulu Pelabuhan Dagang 345.69 1 9 6.90
2 Merlung Merlung 311.65 1 9 6.22
3 Batang Asam Dusun Kebun 1042.37 1 10 20.81
4 Tebing Tinggi Tebing Tinggi 342.89 1 9 6.84
5 Renah Mendaluh Lubuk Kambing 473.72 1 9 9.46
6 Muara Papalik Rantau Badak 336.38 1 9 6.71
7 Pengabuan Teluk Nilau 440.13 1 12 8.79
8 Senyerang Senyerang 426.63 1 9 8.52
9 Tungkal Ilir Kuala Tungkal 100.31 8 2 2.00
10 Bram Itam Bram Itam kiri 312.66 1 9 6.24
11 Seberang Kota Tungkal V 121.29 1 7 2.42
12 Betara Mekar Jaya 570.21 1 11 11.38
13 Kuala Betara Betera Kiri 185.89 1 9 3.71
Jumlah 5,009.82 20 114
Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016
BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Data dan Analisis 3-3


3.3 Aksesibilitas
Secara umum seluruh wilayah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sudah dapat terhubung baik melalui
jalur darat maupun sungai. Aksesibilitas darat
mengandalkan prasarana jalan sebagai untuk
kegiatan transportasi antar wilayah (kecamatan).
Walaupun masih ada sebagian wilayah tersebut yang
harus ditempuh cukup lama dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan belum diperbaiki.
Kabupupaten Tanjung Jabung Barat juga memiliki akses yang baik ke wilayah lainnya yaitu Propinsi
Riau, Kabupaten Tebo, Batang Hari, Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kondisi
prasarana jalan yang menghubungkan pusat Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan kabupaten
maupun propinsi lain cukup baik, dengan demikian kegiatan sosial ekonomi antar wilayah
kabupaten dan propinsi lain bisa berjalan dengan baik

Tingkat aksesibilitas secara langsung bermanfaat bagi kegiatan sosial ekonomi antar
wilayah didalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti perdagangan, jasa transportasi,
pelayanan pendidikan dan kesehatan antar wilayah kecamatan dan kegiatan lainnya.

Tabel 3.2
Jarak dari Ibukota Kabupaten Ke Ibukota Kecamatan
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Jarak dari Ibukota


No Kecamatan Ibukota Kecamatan Kabupaten Ke Ibukota
Kecamatan (Km)
1 Tungkal Ulu Pelabuhan Dagang 100
2 Merlung Merlung 118
3 Batang Asam Dusun Kebun 123
4 Tebing Tinggi Tebing Tinggi 103
5 Renah Mendaluh Lubuk Kambing 154
6 Muara Papalik Rantau Badak 110
7 Pengabuan Teluk Nilau 42
8 Senyerang Senyerang 51
9 Tungkal Ilir Kuala Tungkal 0
10 Bram Itam Bram Itam Kiri 11
11 Seberang Kota Tungkal V 8
12 Betara Mekar Jaya 26
13 Kuala Betara Betara Kiri 8
Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016, BPS

Laporan Data dan Analisis 3-4


Gambar 3.2
Peta Aksesibilitas

3.4 Kondisi Fisik

Laporan Data dan Analisis 3-5


3.4.1 Klimatologi

Keadaan iklim di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak jauh berbeda dengan
keadaan iklim di wilayah Provinsi Jambi pada umumnya. Berdasarkan klasifikasi menurut Schmidt
dan Ferguson, iklim di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Type Afa, yaitu type iklim hujan
tropis. Suhu udara rata-rata sebesar 29,9º C, suhu udara maksimum mencapai 32º C dan suhu
udara minimum 21º C.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber diketahui bahwa Kabupaten
Tanjung Jabung Barat termasuk daerah belokan angin atau daerah perputaran arah awan basah
sehingga peluang untuk hujan lebih tinggi baik dalam hal frekuensi maupun intensitasnya, dari
informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa air hujan adalah salah satu alternatif penyediaan air
baku untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat (khususnya wiayah kecamatan klasifikasi
dataran rendah dan sedang) sehingga perlu adanya beberapa usaha untuk menjaga kualitas air
hujan agar tidak menurun kualitasnya oleh adanya pencemaran udara.

3.4.2 Angin

Selama bulan Desember, Januari dan Februari umumnya angin berhembus dari laut Cina
Selatan dan berubah arah menuju Tenggara setelah melewati Sumatra dengan kecepatan angin
rata-rata 9 km per jam. Pada bulan Maret, April dan Mei terjadi musim pancaroba yang pertama.
Pada musim angina, bertiup dari arah tenggara dan berubah arah menjadi angin Barat Daya karena
terdapat tekanan udara yang rendah disekitar Selat Karimata dan kecepatan angin pada saat ini
adalah 7,5 km per jam.

Sedangkan pada bulan Juni, Juli dan Agustus bertiup angin Barat yang berasal dari arah
Laut Indonesia dengan kecepatan angin sebesar 8,5 Km per jam. Pada bulan Oktober, Nopember
dan Desember terjadi musim Pancaroba kedua, pada saat ini angin bertiup dari arah Barat
Tenggara dengan kecepatan angin 8 km per jam.

Menurut klasifikasi zona agroklimat (oldemanet. At, 1979) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
tergolong kedalaman zona agroklimat B, C dan D, lihat agroklimat Provinsi Jambi, yaitu sebagai
berikut :

1. Zone Agroklimat B1 (dengan 7 - 9 bulan basah berurutan dan bulan kering kurang dari dua
bulan berurutan) persebaranya di wilayah Kecamatan Merlung dan Kecamatan Tungkal Ulu.

2. Zone Agroklimat C1 (dengan 5 - 6 bulan basah berurutan dan bulan kering dari dua bulan
berurutan) persebaranya di wilayah Kecamatan Betara, dan Kecamatan Tungkal Ilir.

Laporan Data dan Analisis 3-6


3. Zone Agroklimat D1 dengan 3 - 4 bulan basah berurutan dan bulan kering kurang dari dua
bulan berurutan) persebaranya di wilayah Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Betara.

3.4.3 Curah Hujan

Curah hujan tahunan rata - rata berkisar antara 2.324 - 2.373 mm pertahun. Berdasarkan
data BPS (Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016), tahun 2015, curah hujan
bulanan rata-rata adalah 357,75 mm dan rata-rata hujan bulanan 21,75 hari. Distribusi curah hujan
bulanan secara umum merata sepanjang tahun dengan bulan basah terjadi pada bulan Nopember-
Januari sedangkan bulan kering umumnya jatuh pada bulan Mei-Juni.

Diagram 3.1
Jumlah Hari Hujan
Jumlah Hari Hujan (Hari) Curah Hujan (mm)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015 Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
300 5,000
4,500
250 4,000
200 3,500
3,000
150 2,500
Jumlah Hujan (Hari) 2,000 Curah Hujan (mm)
100 1,500
1,000
50
500
0 -
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016, BPS

Laporan Data dan Analisis 3-7


Gambar 3.3
Peta Curah Hujan

Laporan Data dan Analisis 3-8


3.4.4 Topografi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki topografi wilayah yang


bervariasi mulai dari ketinggian 0 meter dpl di bagian timur sampai
pada ketingian di atas 500 meter dpl, ke arah barat morfologi
lahannya semakin tinggi dimana di bagian barat merupakan
kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) yang
berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Provinsi Riau, untuk
dataran rendah yang
berkisar pada
ketinggian 0 – 25
meter di atas permukaan laut, maka strutur tanahnya
sebagian besar merupakan tanah gambut dan dipengaruhi
oleh pasang/surutnya air laut.

Tabel 3.3
Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dibedakan Menurut Klasifikasi Ketinggian

Klasifikasi Ketinggian (dpl) Luas Total


No Kecamatan
0 - 25 25 - 500 > 500 (Ha)
1 Tungkal Ulu 34,569.40 34,569.40
2 Merlung 24,348.70 24,348.70
3 Batang Asam 99,366.80 4,870.00 104,236.80
4 Tebing Tinggi 34,288.90 34,288.90
5 Renah Mendaluh 43,651.40 7,040.00 50,691.40
6 Muara Papalik 36,865.70 36,865.70
7 Pengabuan 44,013.20 44,013.20
8 Senyerang 42,663.30 42,663.30
9 Tungkal Ilir 10,031.00 10,031.00
10 Bram Itam 30,022.40 30,022.40
11 Seberang Kota 12,128.50 12,128.50
12 Betara 55,976.50 55,976.50
13 Kuala Betara 18,589.50 18,589.50
Jumlah 213,424.40 273,090.90 11,910.00 498,425.30
Persentase (%) 42.82 54.79 2.39 100.00

Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016, BPS

Laporan Data dan Analisis 3-9


Gambar : 3.4
Peta Topografi

Laporan Data dan Analisis 3 - 10


Kondisi geografi Kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya pada dataran rendah yang
terpengaruh langsung oleh pasang surutnya air laut sebagian besar terdiri dari lapisan tanah gambut
dan lumpur pada permukaan tanahnya sehingga hal ini berpengaruh pada kedalaman air tanah
(kedalaman lebih dari 100 meter) dengan kondisi air tanah yang mengandung mineral dan warna yang
relatif tinggi sehingga memerlukan biaya produksi yang relatif tinggi untuk diolah menjadi air minum
yang memenuhi syarat kesehatan sedangkan pada dataran sedang dan tinggi adalah perbukitan
dengan unsur penyusun utama terdiri dari tanah liat sehingga kualitas air tanahnya relatif lebih baik
dibandingkan dengan dataran rendah.

3.4.5 Kemiringan

Kemiringan lereng di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari 0-2%, 2-5%, 15-40% dan
>40%. Kemiringan lereng terluas adalah 0-2% yaitu sebesar 69,65 % dari luas total wilayah kabupaten,
sedangkan kemiringan lereng terkecil adalah >40% yaitu hanya 0,26% dari total luas wilayah
kabupaten.
Tabel 3.4
Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dibedakan Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng
Klasifikasi Luas Lereng (Ha) Luas Total
No Kecamatan
0-2% 2 - 15% 15 - 40 % > 40 % (Ha)
1 Tungkal Ulu 17,155.40 12,234.00 5,180.00 34,569.40
2 Merlung 23,398.00 950.70 24,348.70
3 Batang Asam 95,363.80 4,753.00 3,816.20 303.80 104,236.80
4 Tebing Tinggi 31,616.10 2,672.80 34,288.90
5 Renah Mendaluh 47,659.00 2,452.70 579.70 50,691.40
6 Muara Papalik 35,468.10 989.60 408.00 36,865.70
7 Pengabuan 44,013.20 44,013.20
8 Senyerang 42,243.30 420.00 42,663.30
9 Tungkal Ilir 10,031.00 10,031.00
10 Bram Itam 24,837.40 4,855.00 330.00 30,022.40
11 Seberang Kota 12,128.50 12,128.50
12 Betara 51,166.50 3,190.00 1,620.00 55,976.50
13 Kuala Betara 18,589.50 18,589.50
Jumlah 347,144.70 134,649.90 15,339.20 1,291.50 498,425.30
Persentase (%) 69.65 27.02 3.08 0.26 100.00
Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2016, BPS

Laporan Data dan Analisis 3 - 11


3.4.6 Hidrologi

Kondisi hidrologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam baik itu dari sungai dan
DAS maupun air permukaan dan air tawar.

a. Sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung


Barat merupakan bagian dari kawasan pantai
Timur Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-ciri
tenggelamnya dataran rendah dibawah
permukaan pada zaman Kuarter Tua. Oleh sebab
itu daerah ini agak datar dan keadaan tata airnya
dikendalikan oleh gradien sungai sehingga
drainase terhambat dengan akibat penggenangan yang luas dan bersifat permanen.

Beberapa sungai yang relatif besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat semuanya bermuara
ke Selat Berhala yaitu: Sungai Pengabuan, Sungai Pangkal Duri, Sungai Betara, dan beberapa sungai
kecil lainya. Sesuai dengan karakteristik wilayah dan letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
berbatasan langsung dengan laut, maka masing-masing sungai mempunyai sistem yang khas baik
ditinjau dari daerah asal, pola drainase maupun kualitas airnya. Masing-masing sistem sungai tersebut
adalah sebagai berikut: Sistem perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari daerah
perbukitan berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini adalah Sungai Pengabuan dan Sungai
Pangkal Duri yang merupakan berdasarkan sistem sungai tersebut maka di Kabupaten Tanjung Barat
terdapat tiga sistem daerah aliran sungai (DAS) yaitu : DAS Sungai Pengabuan, DAS Sungai Pangkal
Duri dan DAS Sungai Betara. Terdapatnya beberapa sistem aliran sungai di daerah ini menyebabkan
perbedaan terhadap potensi wilayah terdapat pada DAS. Pada daerah yang dilalui oleh Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang berhulu pada daerah perbukitan dan pegunungan mempunyai potensi yang baik
bagi pengembangan pertanian, hal ini karena sungai-sungai mengangkut sedimen aluvial yang berasal
dari erosi formasi batuan tersier dibagian atas. Sementara daerah yang berbeda Daerah Aliran Sungai
(DAS) kecil yang berasal dari daerah bergambut dimana kondisi tanah sangat miskin unsur hara akan
kurang berpotensi bagi pengembangan pertanian. Sedang daerah yang berada diantara ketiga sistem
tersebut memiliki potensi sedang bagi pengembangan pertanian. Penyebaran masing-masing Daerah
Aliran Sungai.

Laporan Data dan Analisis 3 - 12


Gambar 3.5
Hidrologi

Laporan Data dan Analisis 3 - 13


Gambar 3.6
Geologi

Laporan Data dan Analisis 3 - 14


b. Air Permukaan dan Air Tawar
Kondisi air permukaan dan air tanah di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dipengaruhi oleh musim dan fluktuasi pasang
surut. Pada saat musim penghujan fluktuasi air tanah dan
permukaan akan tinggi sehingga menyebabkan dibeberapa
tempat terjadi genangan atau banjir sedangkan pada saat
kemarau dimana air sungai rendah dan terjadi penyusupan
air laut jatuh ke wilayah pedalaman.
Dibagian muara sungai dan pesisir keadaan tata airnya sangt tergantung pada pengaruh pasang surut
yang terjadi di Selat Berhala Laut Cina Selatan. Frekwensi pasang surut terjadi pada setiap 12 jam
dengan amplitudo antara 2-3 meter, bahkan pada saat pasang besar (spring tide) dapat lebih tinggi.
Batas jangkauan pasang surut yang langsung maupun yang tidak langsung menyebabkan jangkauan
pasang dapat berpindah-pindah sesuai dengan keadaan sungai dan pergantian sungai. Berdasarkan
pengaruh pasang surut pada dataran rendah dapat diintensifikasi sebagai darah yang sedikit atau sama
sekali tanpa pengaruh pasang surut yakni jalur aliran sungai perential dan tawar, dataran banjir
musiman dan daerah belakang.

Pengaruh langsung terhadap fluktuasi


pasang surut dan industri air laut dibeberapa
sungai di kawasan ini terlihat pada tidak
seimbangnya fluktuasi air tanah dan rendahnya
kualitas air permukaan dan air tanah.

Upaya pemanfaatan air permukaan masih


terbatas pada keperluan rumah tangga seperti
mandi, mencuci dan untuk peternakan. Sedangkan pemanfaatan air tanah dalam bentuk keperluan air
minum dibatasi oleh kendala kualitasnya yang tidak sesuai lagi bagi keperluan air minum, disamping itu
biaya pembuatan sumur bor dalam masih relatif mahal. Meskipun demikian untuk kota kecamatan yang
berada di wilayah pesisir telah dimanfaatkan air tanah dalam hal ini sebagai alternatif untuk keperluan
rumah tangga pada saat musim kemarau seperti Kuala Tungkal.

Sebagian masyarakat memanfaatkan air hujan dengan cara menampung untuk memasak dan
minum, dimana kondisi ini akan tergantung pada curah hujan yang ada. Diperlukan usaha yang cukup
keras untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan air bersih.

3.4.7 Kerawanan Bencana

Laporan Data dan Analisis 3 - 15


Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai 2 jenis kerawanan bencana, yaitu rawan banjir
dan rawan kebakaran. Daerah kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai
kerawanan terhadap banjir serta kebakaran.

Terdapat beberapa titik di beberapa kecamatan yang merupakan daerah rawan banjir, akan
tetapi banjir yang dimaksud ini berbeda dengan banjir yang terjadi didaerah lain, karena tidak
menenggelamkan rumah terlebih merobohkan bangunan.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu wilayah rawan kebakaran lahan dan
hutan karena terdapat lahan gambut dan hutan lindung dan produksi. Penyebab terjadinya kebakaran
lahan bsa terjadi karena faktor alam maupun kelalaian manusia. Kebakaran lainnya dapat pula terjadi
pada kawasan permukiman terutama pada permukiman padat. Pada umumnya penyebab kebakaran
dikarenakan kelalaian manusia, akan tetapi karena terjadi pada permukiman padat maka penyebaran
kebakaran dapat terjadi dengan cepat, sedangkan penanganan dapat terhambat yang dikarenakan
akses masuk alat/kendaraan pemadam kebakaran pada kawasan sangat sulit. Kejadian ini sering
terjadi pada Kecamatan Tungkal Ilir dimana terdapat pusat kota dan pusat permukiman padat.

Gambar 3.6
Ilustrasi Titik Api Kebakaran Lahan Tahun 2015

Sumber : News Release KIKI WARSI, Tahun 2015

Laporan Data dan Analisis 3 - 16


Gambar 3.7
Peta Kawasan Rawan Bencana

Laporan Data dan Analisis 3 - 17


3.4.8 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih didominasi oleh daerah
terbangun dengan total luas 258.830 Ha atau 51,62% dari luas total Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dari luas daerah terbangun tersebut masih didominasi oleh lahan tegalan/Ladang dengan total seluas
10,36%, kemudian diikuti lahan sawah (7,45 %), lahan kebun kelapa sawit (7,21 %) dan lahan
bangunan dengan luas 7,17%. Sedangkan sisa penggunaan lahan lainnya di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat adalah lahan kawasan hutan dengan total luas 245.663 Ha atau 49,04% dari luas total
Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tabel 3.5
Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dibedakan Menurut Penggunaan Lahan

Sumber : Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Tahun 2015

Laporan Data dan Analisis 3 - 18


Gambar 3.8
Peta Tutupan Lahan

3.5 Kependudukan

Laporan Data dan Analisis 3 - 19


Penduduk merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pembangunan, oleh karena itu
jumlah dan perkembangan penduduk perlu diketahui sedetail mungkin, Pada sub bab ini akan dibahas
tentang penduduk yang meliputi jumlah, perkembangan dan kepadatan. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan pada sub bab dibaah ini.

3.5.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2010 adalah sebesar 278.741
jiwa dan pada tahun 2015 sebesar 310.914 jiwa dengan demikian terjadi penambahan sebanyak
32.173 jiwa selama lima tahun, sehingga laju pertumbuhhan penduduk pertahun adalah sebesar
2,29 %.
Berdasarkan pada perkembangan jumlah penduduk dalam lima tahun terakhir, diketahui bahwa
rata-rata angka perkembangan sebesar 2,29 % pertahun. Angka perkembangan penduduk terbesar
adalah pada Kecamatan Kuala Betara yaitu sekitar 5,38% pertahun. Sedangkan angka perkembangan
terkecil terdapat di Kecamatan Senyerang yaitu 0,79% pertahun.
Untuk melihat jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Tiap Kecamatan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2010 - 2015

Jumlah penduduk Rata-rata


No Kecamatan
2010 % 2015 % Pertumbuhan (%)
1. Tungkal Ulu 12.586 4,52 13.151 4,23 0.88
2. Merlung 15.302 5,49 16.476 5,30 1.50
3. Batang Asam 23.728 8,51 28.627 9,21 3.97
4. Tebing Tinggi 34.164 12,26 41.883 13,47 4.32
5. Renah Mendaluh 11.828 4,24 13.877 4,46 3.39
6. Muara Papalik 10.307 3,70 11.344 3,65 2.06
7. Pengabuan 23.404 8,40 25.142 8,09 1.45
8. Senyerang 22.393 8,03 23.304 7,50 0.79
9. Tungkal Ilir 67.817 24,33 71.694 23,06 1.23
10. Bram Itam 14.730 5,28 15.438 4,97 0.94
11. Seberang Kota 8.203 2,94 8.626 2,77 1.01
12. Betara 23.904 8,58 27.972 9,00 3.34
13. Kuala Betara 10.375 3,72 13.380 4,30 5.38
Jumlah 278.741 100 310.914 100 2,29
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2016

Laporan Data dan Analisis 3 - 20


3.5.2. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Seperti telah diuraikan pada sub bab di atas bahwa Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung
Jabung Barat pada Tahun 2015 berdasarkan data yang dikeuarkan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 310.914 jiwa dengan luas wilayah sebesar 5.009,82 km2 ,
maka kabupaten ini memiliki kepadatan sebesar 1.372 jiwa/km2.
Adapun kepadatan penduduk dirinci tiap kecamatan akan diperlihatkan pada tabel berikut
dibawah ini.

Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015

Jumlah Luas Kepadatan


Kecamatan
Penduduk (Jiwa) (km2) (Jiwa/km2)

Tungkal Ulu 13.151 345,69 38


Merlung 16.476 311,65 53
Batang Asam 28.627 1042,37 27
Tebing Tinggi 41.883 342,89 122
Renah Mendaluh 13.877 473,72 29
Muara Papalik 11.344 336,38 34
Pengabuan 25.142 440,13 57
Senyerang 23.304 426,63 55
Tungkal Ilir 71.694 100,31 715
Bram Itam 15.438 312,66 49
Seberang Kota 8.626 121,29 71
Betara 27.972 570,21 49
Kuala Betara 13.380 185,89 72
Jumlah 310.914 5009,82 1372
Sumber : Kabupaten Tanjabar Dalam Angka Tahun 2016

3.5.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menurut jenis kelamin menunjukkan
bahhwa laki-laki jumlahnya lebih banyak dibanding dengan perempuan , sehingga sex ratio penduduk
adalah 1,07. Untuk melihat jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin setiap kecamatan tahun 2015
akan disajikan pada tabel berikut.

Laporan Data dan Analisis 3 - 21


Tabel 3.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex ratio

1. Tungkal Ulu 6.714 6.437 1,04


2. Merlung 8.619 7.857 1,10
3. Batang Asam 15.021 13.606 1,10
4. Tebing Tinggi 22.297 19.586 1,14
5. Renah Mendaluh 7.275 6.602 1,10
6. Muara Papalik 6.114 5.230 1,17
7. Pengabuan 12.906 12.236 1,05
8. Senyerang 12.111 11.193 1,08
9. Tungkal Ilir 35.992 35.702 1,01
10. Bram Itam 7.994 7.444 1,07
11. Seberang Kota 4.457 4.169 1,07
12. Betara 14.609 13.363 1,09
13. Kuala Betara 6.868 6.512 1,05
Jumlah 160.977 149.937 1,07
Sumber : Kabupaten Tanjabar Dalam Angka Tahun 2016

3.5.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Jumlah penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menurut kelompok umur menunjukkan
struktur penduduk muda. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dalam kelompok umur pada tahun
2015 pada tabel berikut
Tabel 3.9
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015

Kelompok Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah


Umur Laki-laki Perempuan (Jiwa)
0-4 15.545 15.519 31.064
5-9 15.808 15.311 31.119
10 - 14 15.020 14.455 29.475
15 - 19 13.818 12.858 26.676
20 - 24 13.781 12.837 26.618
25 - 29 14.420 13.435 27.855
30 - 34 14.138 13.539 27.677

Laporan Data dan Analisis 3 - 22


Kelompok Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah
Umur Laki-laki Perempuan (Jiwa)
35 - 39 14.260 13.185 27.445
40 - 44 12.123 10.417 22.540
45 -49 9.234 8.096 17.330
50 - 54 7.240 6.481 13.721
55 - 59 5.602 4.787 10.389
60 - 64 4.277 3.705 7.982
65 -69 2.587 2.147 4.734
70 - 74 1.637 1.511 3.148
> 75 1.487 1.654 3.141
Jumlah Total 160.977 149.937 310.914
Sumber : Kabupaten Tanjabar Dalam Angka Tahun 2016

3.6 Kondisi Perekonomian

3.6.1 Potensi Ekonomi Dasar

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami
peningkatan pada tahun 2015. PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun Dasar 2010 sebesar 29.452,02 miliar rupiah.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 Atas Dasar Harga
Konstan Tahun Dasar 2010 mengalami peningkatan sebesar 3,98 persen. Peningkatan ini merupakan
pertumbuhan ekonomi secara riil dimana faktor inflasi dan deflasi telah dihilangkan. Kontribusi terbesar
dalam perekonomian Tanjung Jabung Barat pada tahun 2015 disumbangkan oleh kategori
Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; dan Industri Pengolahan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tanjung Jabung Barat disajikan dalam Gambar dan
tabel berikut.

Laporan Data dan Analisis 3 - 23


Gambar 3.2
Grafik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan dan Harga Berlaku, 2011-2015

Tabel 3.10
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, 2011-2015 (Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.276.231,80 4.483.915,79 5.477.657,91 6.463.793,03 7.519.909,63


B. Pertambangan dan Penggalian 9.937.960,63 10.969.922,83 11.772.669,09 12.322.353,21 10.463.865,60
C. Industri Pengolahan 4.359.378,38 4.808.257,45 5.379.059,02 5.475.930,49 5.960.349,91
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2.291,37 3.049,66 3.426,61 4.062,29 4.951,55
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 12.771,37 13.193,86 15.605,94 17.245,62 19.257,48
dan Limbah
F. Konstruksi 598.137,02 764.054,32 926.799,30 1.130.968,94 1.226.376,03
G. Perdagangan Besar dan Eceran 619.372,23 697.520,36 822.506,76 912.477,52 1.098.971,50
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 151.439,07 171.141,97 186.102,50 214.405,18 248.780,83
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 80.270,98 92.594,34 100.454,22 118.653,91 128.462,15
J. Informasi dan Komunikasi 293.439,01 343.506,02 385.794,73 424.690,23 503.795,20
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 215.718,85 261.350,43 291.097,63 318.404,00 340.102,34
L. Real Estate 129.511,62 143.987,83 164.802,32 176.775,73 203.080,45
M,N Jasa Perusahaan 258.414,04 280.008,01 304.852,81 327.338,42 365.826,16
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 286.565,85 315.877,10 348.524,26 424.076,42 534.498,60
dan Jaminan Sosial Wajib

Laporan Data dan Analisis 3 - 24


LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015

P. Jasa Pendidikan 387.200,97 447.862,97 481.719,87 495.911,28 537.549,53


Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 79.676,40 89.546,63 97.644,42 117.723,19 136.892,37
R,S,T,U Jasa Lainnya 114.309,40 120.584,63 129.865,72 141.346,46 159.352,97

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 21.802.688,99 24.006.374,19 26.888.583,11 29.086.155,92 29.452.022,29

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

Tabel 3.11
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, 2011-2015 (Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.945.644,7 4.254.930,8 4.570.732,5 5.129.427,8 5.431.857,9


B. Pertambangan dan Penggalian 9.525.161,4 9.764.107,7 10.030.500,1 10.499.852,4 10.774.199,3
C. Industri Pengolahan 4.293.757,6 4.498.949,1 4.861.965,1 4.898.785,9 5.027.002,2
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2.184,5 2.359,2 2.661,6 2.912,2 3.098,9
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 12.603,4 12.671,6 12.831,2 13.087,9 13.545,9
dan Limbah
F. Konstruksi 555.459,5 665.254,6 802.307,7 920.823,0 982.186,4
G. Perdagangan Besar dan Eceran 551.126,6 600.995,5 657.794,8 699.253,6 762.614,3
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 142.794,6 153.485,0 162.020,1 172.913,7 188.043,0
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 75.988,7 81.167,5 83.697,8 95.262,5 98.599,8
J. Informasi dan Komunikasi 284.277,4 316.340,1 339.433,0 358.868,9 388.528,0
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 202.177,4 223.275,6 238.661,0 248.550,1 256.601,9
L. Real Estate 124.114,5 130.294,6 142.233,3 146.185,5 153.567,7
M,N Jasa Perusahaan 239.654,2 248.935,2 253.814,4 259.829,8 270.043,4
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 272.477,8 285.673,6 302.814,0 337.910,2 368.560,9
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 376.322,8 389.535,2 405.038,7 412.936,9 426.918,9
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 77.437,9 79.769,5 85.704,4 96.974,5 110.246,4
R,S,T,U Jasa Lainnya 113.275,5 115.098,5 121.348,4 128.641,4 137.882,3

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 20.794.458,6 21.822.843,5 23.073.558,0 24.422.216,6 25.393.497,1

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016
Tabel 3.12
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2011-2015 (Persen)

Laporan Data dan Analisis 3 - 25


LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,61 18,68 20,37 22,22 25,53


B. Pertambangan dan Penggalian 45,58 45,70 43,78 42,37 35,53
C. Industri Pengolahan 19,99 20,03 20,00 18,83 20,24
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 0,06 0,05 0,06 0,06 0,07
dan Limbah
F. Konstruksi 2,74 3,18 3,45 3,89 4,16
G. Perdagangan Besar dan Eceran 2,84 2,91 3,06 3,14 3,73
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 0,69 0,71 0,69 0,74 0,84
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,37 0,39 0,37 0,41 0,44
J. Informasi dan Komunikasi 1,35 1,43 1,43 1,46 1,71
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 0,99 1,09 1,08 1,09 1,15
L. Real Estate 0,59 0,60 0,61 0,61 0,69
M,N Jasa Perusahaan 1,19 1,17 1,13 1,13 1,24
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 1,31 1,32 1,30 1,46 1,81
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 1,78 1,87 1,79 1,70 1,83
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,37 0,37 0,36 0,40 0,46
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,52 0,50 0,48 0,49 0,54

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

Laporan Data dan Analisis 3 - 26


Tabel 3.13
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, 2012-2015 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,84 7,42 12,22 5,90


B. Pertambangan dan Penggalian 4,78 8,07 0,76 2,62
C. Industri Pengolahan 7,99 12,82 9,42 6,41
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,54 1,26 2,00 3,50
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 19,77 20,60 14,77 6,66
dan Limbah
F. Konstruksi 9,05 9,45 6,30 9,06
G. Perdagangan Besar dan Eceran 7,49 5,56 6,72 8,75
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 6,82 3,12 13,82 3,50
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,84 7,42 12,22 5,90
J. Informasi dan Komunikasi 11,28 7,30 5,73 8,26
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 10,44 6,89 4,14 3,24
L. Real Estate 4,98 9,16 2,78 5,05
M,N Jasa Perusahaan 3,87 1,96 2,37 3,93
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 4,84 6,00 11,59 9,07
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 3,51 3,98 1,95 3,39
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,01 7,44 13,15 13,69
R,S,T,U Jasa Lainnya 1,61 5,43 6,01 7,18
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 4,95 5,73 5,85 3,98
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

3.6.2 Potensi Ekonomi Sektoral

3.6.2.1 Pertanian
1. Tanaman Pangan
Produksi padi sawah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 mengalami kenaikan
sebesar 14,54 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan produksi padi ladang meningkat
sebesar 51,77 %. Secara keseluruhan produksi padi mengalami peningkatan sebesar 17,95%.

Laporan Data dan Analisis 3 - 27


Selain tanaman pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini juga terdapat tanaman palawija
yang terdiri dari : jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan
komoditi hasil pertanian lainnya adalah tanaman sayuran dan buah-buahan.

Hasil produksi palawija dan sayuran/buah-buahan dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel 3.14
Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Padi Sawah 22,902 18,186 20,424 8,649 9,613 86,624 70,649 80,923 34,767 48,786
Padi Ladang 2,801 2,879 309 2,631 3,141 6,756 7,126 10,825 854 11,270
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

100,000
86,624 80,923
80,000
70,649
60,000
48,786
40,000
34,767
20,000
6,756 7,126 10,825 11,270
- 854
1 2 3 4 5

Padi Sawah Padi Ladang

Laporan Data dan Analisis 3 - 28


Tabel 3.15
Produksi Palawija
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Jagung 842 571 443 746 1,295 1,824 1,226 1,289 3,056 4,045
Kedelai 1,433 584 154 238 - 172 774 204 317 -
Kacang Tanah 66 38 31 16 9 72 41 34 20 10
Kacang Hijau 42 48 46 19 8 49 54 51 22 9
Ubi Kayu 335 287 207 164 166 3,497 2,999 2,160 2,277 2,411
Ubi Jalar 69 56 33 28 28 509 414 245 219 217
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

4,500
4,000
3,500
3,000 Jagung
Axis Title

2,500 Kedelai
2,000 Kacang Tanah
1,500 Kacang Hijau
1,000 Ubi Jalar

500
-
0 1 2 3 4 5 6

Tabel 3.16
Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Tanaman Sayuran 1,052 2,801 814 1,888 864 2,629 2,157 2,884 5,953 28,972
Buah-buahan 320,694 362,004 328,093 372,941 7,021 9,665 28,997 9,665
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016
35,000

30,000
28,997 28,972
25,000

20,000
Tanaman Sayuran
15,000
Buah-buahan
10,000 9,665 9,665
7,021
5,000 5,953
2,629 2,157 2,884
-
1 2 3 4 5

Laporan Data dan Analisis 3 - 29


2. Perkebunan
Perkebunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada umumnya adalah perkebunan rakyat. Produksi
perkebunan rakyat yang terbesar adalah kelapa sawit dan kelapa dalam. Produksi kelapa sawit
Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 adalah sebesar 131.235 ton. Sedangkan produksi kelapa
dalam sebesar 54.569 ton.

Tabel 3.17
Produksi Perkebunan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Luas Tanam (Ha) Produksi (Ton)
Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Kelapa 53,206 53,632 53,648 55,966 54,908 59,499 56,242 54,664 57,501 54,608
Kelapa Sawit 47,847 49,018 50,265 57,029 61,960 81,412 79,254 82,218 124,311 131,235
Karet 16,018 16,193 16,063 14,897 14,806 7,793 7,069 7,737 8,089 6,570
Pinang 8,507 8,615 8,698 10,007 9,882 10,030 9,762 9,712 11,309 10,518
Kopi 2,540 2,754 2,721 3,028 2,882 1,114 1,608 1,287 1,214 1,225
Cokelat 440 443 437 446 378 106 110 99 40 60
Lada 2 1 1 1 1 - - - -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

140,000

120,000

100,000

80,000 Kelapa
Axis Title

Kelapa Sawit
60,000
Karet
40,000
Pinang
20,000 Kopi
-
1 2 3 4 5

Axis Title

Laporan Data dan Analisis 3 - 30


3.6.2.2 Peternakan
Jumlah ternak Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Sapi: 7.193 ekor, Kerbau: 607 ekor, Kambing: 40.195 ekor, Domba: 634 ekor, dan Babi : 63 ekor.
Untuk gambaran populasi ternak dan produksi daging ternak dan unggas dapat dilihat pada Tabel
berikut..

Tabel 3.18
Populasi Ternak dan Produksi Daging Ternak
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Populasi (ekor) Produksi Daging (Kg)
Komoditi
2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
Ternak Besar
Sapi Potong 6,488.000 7,044.000 7,193.000 363,555.000 243,794.000 325,881.000 326,971.000 336,156.000
Kerbau 530.000 593.000 607.000 28,395.000 18,108.000 20,083.000 20,412.000 12,345.000
Ternak Besar
Kambing 46,602.000 48,481.000 40,195.000 13,680.000 16,698.000 18,760.000 19,127.000 56,695.000
Domba 1,244.000 1,390.000 634.000 1.396 1.840 1.906 1.940 53.998
Babi 755.000 50.000 63.000 6,564.000 7,601.000 15,390.000 15,675.000 3,183.000
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

400,000.000
350,000.000
300,000.000
250,000.000 Sapi Potong
Axis Title

200,000.000 Kerbau
150,000.000
Kambing
100,000.000
50,000.000 Domba
- Babi
1 2 3 4 5

Axis Title

Laporan Data dan Analisis 3 - 31


Tabel 3.19
Populasi Unggas dan Produksi Daging Unggas
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2015
Populasi (ekor) Produksi Daging (Kg)
Komoditi
2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Ayam Kampung 839,821 913,465 290,473 321,442 345,275 352,182 494,842


Ayam Petelur
Ayam Pedaging 23,250 1,476,663 1,634,526 1,644,431 1,677,322 2,034,435
Itik 109,373 83,447 19,631 18,597 1,896 21,751 35,704
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

3,000,000
2,500,000
2,000,000
Axis Title

1,500,000
1,000,000 Ayam Pedaging

500,000 Ayam Kampung


-
1 2 3 4 5

Axis Title

Laporan Data dan Analisis 3 - 32


3.6.2.3 Perikanan
Tabel 3.20
Produksi Perikanan Tangkap dan Perikanan Umum
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014-2015
Perikanan Laut Perikanan Umum
No Kecamatan
2014 2015 2014 2015
1 Tungkal Ulu 63.9 64.20
2 Merlung 72 72.10
3 Batang Asam 72.3 75.30
4 Tebing Tinggi 38.3 38.10
5 Renah Mendaluh 45.4 43.30
6 Muara Papalik 54.5 54.00
7 Pengabuan 62 62.00
8 Senyerang 67.3 69.70
9 Tungkal Ilir 15,241.30 14,058.00 30 30.20
10 Bram Itam 91 90.00
11 Seberang Kota 33 33.00
12 Betara 86 82.30
13 Kuala Betara 7,732.00 6,660.80 94.5 94.20
Jumlah 22,973.30 20,718.80 810.20 808.40
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

3.6.2.4 Industri dan Pertambangan

Industri Manufaktur adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah
suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah
jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih
dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industry dan pekerjaan
perakitan.
Perusahaan atau Usaha Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan
kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi
tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada
seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Jumlah perusahaan industri kecil di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebanyak
260 perusahaan. Jumlah tenaga kerja seluruh perusahaan tersebut sebanyak 1.032 orang.

Laporan Data dan Analisis 3 - 33


Tabel 3.21
Jumlah Perusahaan Industri dan Tenaga Kerja Menurut Kode Industri
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2015
Jumlah Jumlah
No Kode Industri
Perusahaan Tenaga Kerja
1 Makanan dan Minuman 148 530
2 Tembakau
3 Tekstil 5 18
4 Pakaian Jadi/ Garment
5 Kulit
6 Kayu dan Anyaman 13 68
7 Kertas
8 Penerbitan
9 Batubara, Minyak dan Gas Bumi
10 Karet & barang dari plastik
11 Barang galian bukan logam 45 302
12 Logam Dasar 23 49
13 Barang Logam dan peralatannya
14 Mesin dan perlengkapannya
15 Peralatan Kantor dan pengolahan data
16 Mesin Listrik Lainnya
17 Radio, Televisi & Peralatan Komunikasi
Peralatan Kedokteran, alat ukur, optik,
18
dan jam
19 Kendaraan Bermotor 26 65
20 Alat angkutan lainnya
21 Furnitur dan Pengolahan lainnya
22 Daur Ulang
Jumlah 260 1.032
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

Sedangkan jumlah perusahaan industri menengan besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
tahun 2015 sebanyak 1.320 perusahaan. Jumlah tenaga kerja seluruh perusahaan tersebut sebanyak
3.659 orang.

Laporan Data dan Analisis 3 - 34


Tabel 3.22
Jumlah Perusahaan Industri Menengah Besar dan Tenaga Kerja
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2015

Jumlah Jumlah
No Jenis Industri
Perusahaan Tenaga Kerja
1 Ilmea Formal 137 404
2 Ilmea Non Formal 307 614
3 Industri Kimia, Agro Dan Hasil Hutan Formal 178 867
4 Industri Kimia, Agro Dan Hasil Hutan Non Formal 695 1.559
5 Industri Menengah 3 215
Jumlah 1.320 3.659
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi bahan galian di 7 kecamatan yang terdiri dari
Kecamatan Tungkal Ulu, Merlung, Batang Asam, Tebing Tinggi, Renah Mendaluh, Muara Papalik, dan
Betara.
Tabel 3.23
Potensi Bahan Galian Menurut Kecamatan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015
Potensi Bahan Galian (M3)
No Kecamatan Jumlah Total
Galian Tanah Urug Galian Pasir Galian Kerikil Galian Batu Split
1 Tungkal Ulu 34,230 63,040
2 Merlung 845,000 110,360
3 Batang Asam 2,800,000
4 Tebing Tinggi 513,500 146,800
5 Renah Mendaluh 5,409,850
6 Muara Papalik 232,800
7 Pengabuan
8 Senyerang
9 Tungkal Ilir
10 Bram Itam
11 Seberang Kota
12 Betara 725,965
13 Kuala Betara
Total 2015 10,561,345 320,200 10,881,545
Total 2014 10,561,345 320,200 10,881,545
Total 2013 8,264,415,000 342,620,000 8,607,035,000
Total 2012 10,025,442,120 937,340,012 342,620,000 11,305,402,132
Total 2011 10,025,442,120 937,340,012 10,962,782,132
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016

Laporan Data dan Analisis 3 - 35

Anda mungkin juga menyukai