Anda di halaman 1dari 21

DOKUMEN PEMILIHAN

Nomor: POKJA-19/DP-P6/II/2018
Tanggal: 7 Februari 2018

Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha

Pendampingan Penanganan Permukiman Kumuh di Pulau


Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:

Pokja 19 ULP Pusat


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Tahun Anggaran 2018


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pendampingan Penanganan Permukiman


Kumuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi,
Balinustra, Maluku, dan Papua

TAHUN ANGGARAN 2018

DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN
RAKYAT
Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Dalam upaya pemenuhan hak masyarakat untuk dapat


menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak
dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur sesuai
dengan amanat UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, khususnya pada bab VIII tentang tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh, maka pemerintah memiliki
tugas untuk mendorong peningkatan mutu kehidupan dan
penghidupan masyarakat untuk mencegah berkembangnya
perumahan dan permukiman kumuh baru serta menjaga dan
meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman.
Tugas ini dipertegas di dalam arahan RPJP nasional untuk RPJM
Nasional tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa target
pembangunan di bidang permukiman adalah melakukan
pemenuhan kebutuhan hunian layak yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya. Arahan tersebut kemudian
diterjemahkan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, untuk dijadikan target utama pada
rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu berupa pemenuhan
layanan air minum yang layak hingga 100%, layanan sanitasi
yang layak hingga 100%, dan berkurangnya kawasan
permukiman kumuh hingga 0% di seluruh Indonesia.

Amanat dan target pembangunan tersebut kemudian dilimpahkan


pertanggungjawabannya kepada pemerintah, baik pusat maupun
daerah, yang wewenang dan urusannya sudah diatur di dalam UU
Nomor 23 Tahun 2014. Pemerintah Pusat, yang kewenangannya
dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga pemerintahan
nonkementerian, berwenang dalam menetapkan NSPK dan
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Adapun urusan
terkait permukiman, berdasarkan lampiran UU Nomor 23 Tahun
2014, pemerintah pusat berperan pada penetapan sistem kawasan
permukiman serta penataan dan peningkatan kualitas kawasan
permukiman pada luasan tertentu. Kewenangan dan pembagian
peran tersebut semakin ditekankan dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015
tentang organisasi dan tata kerja Kementerian PUPR, bahwa upaya
mewujudkan kota tanpa kumuh 2019 diamanahkan kepada
Direktorat Jendral Cipta Karya, melalui Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman dengan melaksanakan tugas antara lain
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan
teknis, dan supervisi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman di
daerah.

Hingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya telah


melakukan pemutakhiran data berupa pemetaan kawasan
permukiman kumuh seluas 38.431 Ha yang tersebar di 317
kab/kota di Indonesia sebagai upaya awal dalam proses
pengentasan kumuh. Adapun untuk menyelesaikan target 0%
kumuh kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh
permukiman perkotaan sudah dilaksanakan semenjak tahun
2015. Sebagai upaya lanjutan dalam menjalankan tugas dan
wewenang pemerintah pusat dalam program penanganan
permukiman kumuh tersebut, maka Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman mengadakan kegiatan “Pendampingan
Penanganan Permukiman Kumuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi,
Balinustra, Maluku, dan Papua” pada Tahun Anggaran 2018.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan “Pendampingan Penanganan Permukiman


Tujuan Kumuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan
Papua” adalah untuk menyediakan konsultan yang dapat
mendampingi secara intensif kegiatan peningkatan kualitas
permukiman kumuh di tingkat provinsi dan kab/kota pada setiap
tahapan penanganan permukiman kumuh mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga pengendalian di 18 Provinsi di
Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua
pada tahun 2018.

Tujuan dari kegiatan Pendampingan Penanganan Permukiman


Kumuh di Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua
adalah untuk melakukan pendampingan kepada Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta
Karya di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kab/kota di
Pulau Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua.
Adapun lingkup pengerjaannya mulai dari proses perencanaan,
pemrograman, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
kelembagaan di bidang penanganan kumuh permukiman.

Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh


dilaksanakan secara bertahap dengan proses-proses yang telah
ditetapkan dalam pedoman pencegahan dan peningkatan kualitas
perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Penyelenggaraan
kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh pada tahun
2018 ini adalah kegiatan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya
untuk mencapai pengurangan kumuh hingga 0% pada Tahun
2019. Pelaksanaan kegiatan ini perlu terus didampingi dan
dikendalikan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Konsultan Pendampingan diperlukan untuk mendampingi pemilik
kegiatan/Tim Pelaksana secara intensif dalam setiap proses
penanganan kekumuhan kawasan di daerah agar pelaksanaan
program berjalan efektif, efesien dan sesuai dengan pedoman.
Selain itu, Konsultan Pendamping akan membantu Tim Pelaksana
Pusat dalam melaksanakan koordinasi kepada pemangku
kepentingan pelaksana kegiatan di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota.

3. Sasaran Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ““Pendampingan Penanganan


Permukiman Kumuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Balinustra,
Maluku, dan Papua” antara lain:
a. Perencanaan dan Pemrograman:
1) Terbentuknya pemahaman yang sama terkait konsep
kekumuhan;
2) Tersedianya hasil analisa terkait implementasi dokumen
perencanaan penanganan kumuh yang tersedia;
3) Terlaksananya konsolidasi dan kerja sama dalam
penyediaan dan pengesahan dokumen perencanaan
penanganan kumuh yang belum tersedia;
4) Terlaksananya evaluasi terhadap dokumen perencanaan
teknis penanganan permukiman kumuh TA 2018;
5) Tersedianya dokumen perencanaan teknis penanganan
permukiman kumuh di seluruh kawasan kumuh yang ada
di kab/kota pada 18 Provinsi di Wilayah Kalimantan,
Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua;
6) Tersedianya rekomendasi prioritas kegiatan dan
memorandum program permukiman kumuh pada tahun
anggaran berikutnya yang tepat sasaran (sesuai kebutuhan
dan sesuai hasil evaluasi kegiatan fisik tahun sebelumnya),
beserta pentahapan dan total pembiayaannya;
b. Pelaksanaan dan Pengendalian (monitoring dan evaluasi):
1) Tersedianya review format pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
2) Terlaksananya koordinasi dan kunjungan lapangan terkait
pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman
kumuh TA 2018 untuk memantau ketepatan pelaksanaan
kegiatan di lapangan terkait dengan sasaran penuntasan
kumuh dalam rangka:
• Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman
kumuh yang mengacu pada dokumen RKP-KP (Rencana
Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) / RP2KPKP
(Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan;
• Terintegrasinya kegiatan Penanganan Permukiman
Kumuh di 18 provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi,
Balinustra, Maluku, dan Papua meliputi kegiatan APBN
reguler, APBD, CSR, dan Kegiatan Infrastrukstur
berbasis masyarakat (NUSP dan NSUP);
3) Tersedianya laporan, inventarisasi permasalahan dan
tindak lanjut berdasarkan hasil kunjungan lapangan
dalam rangka pemantauan baik terkait hal teknis ataupun
non teknis (kaitan kegiatan di lapangan yang menghambat
pelaksanaan seperti ketersediaan lahan, kondisi sosial
ekonomi, dsb) terhadap program peningkatan kualitas
permukiman kumuh;
4) Tersedianya rekomendasi berkaitan dengan progress
pekerjaan (administrasi, teknis dan nonteknis) di provinsi,
beserta saran tindak lanjut terhadap temuan dan
ketidaksesuain pelaksanaan teknis, nonteknis dan
administratif yang langsung diberikan kepada pemilik
kegiatan/Tim pelaksana secara periodik;
5) Tersedianya rekomendasi teknis dan non teknis terkait
kegiatan pengendalian kegiatan yang akan datang;
c. Konsolidasi database dan kelembagaan:
1) Tersedianya review format terkait pendampingan,
koordinasi dan pelaporan dalam rangka konsolidasi data
perhitungan capaian pengurangan luasan kumuh;
2) Tersedianya rekapitulasi validasi data peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang meliputi : penetapan lokasi,
profil permukiman kumuh eksisting berupa data spatial
dan numerik (baseline tiap aspek), desain kawasan yang
akan ditangani (ilustrasi before dan after) dan komponen
infrastruktur yang dibangun;
3) Tersedianya data penanganan permukiman kumuh dari
APBN, APBD, dan sumber pendanaan lainnya, terdiri dari:
• Data lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh berbasis spasial;
• Analisis dan penilaian terhadap setiap data yang
diperoleh;
• Laporan hasil perhitungan capaian pengurangan
luasan kumuh di tiap kawasan yang tertangani (spatial
dan numerik) dari kegiatan semua pihak yang terlibat;
• Indikator-indikator keberhasilan sesuai kebijakan dan
peraturan yang berlaku untuk kemudian dapat
dijadikan sebagai bahan pengukuran best practise dan
evaluasi kegiatan;
• Laporan dan dokumentasi kegiatan yang dijadikan
contoh best dan bad practices termasuk foto sebelum
dan sesudah dalam kaitannya dengan kegiatan
penanganan kumuh dan pengelolaan project TA 2018
;
• Kesimpulan dan rekomendasi umum (teknis,
nonteknis, administratif) terkait kegiatan penanganan
kawasan kumuh beserta kegiatan pendampingannya
kedepan;
• Rekomendasi khusus terkait konsolidasi database dan
perhitungan capaian pengurangan luasan kumuh.
4) Terlaksananya strategi pengelolaan database kegiatan
penanganan kumuh antar pemangku kepentingan;
5) Terlaksananya strategi pengembangan kelembagaan
dalam kegiatan penanganan permukiman kumuh.

4. Lokasi Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh 18 provinsi di Pulau


Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua dengan
beberapa kab/kota yang memerlukan perhatian khusus dengan
rincian berikut:
1. Kota Banjarbaru
2. Kab. Hulu Sungai Tengah
3. Kota Samarinda
4. Kab. Minahasa
5. Kab. Toli Toli
6. Kab. Wakatobi
7. Kab. Majene
8. Kab. Mamuju
9. Kota Denpasar
10. Kab. Tabanan
11. Kota Mataram
12. Kab. Manokwari

5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan “Pendampingan Penanganan


Pendanaan Permukiman Kumuh di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera”
diperlukan biaya sebesar Rp. 3.300.000.000,- (Tiga Milyar Tiga
Ratus Juta) termasuk PPN yang akan dibiayai dari APBN Tahun
Anggaran 2018. Biaya ini akan dibebankan pada Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman.

6. Nama dan Pengguna Jasa dari kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen
Organisasi Kawasan Permukiman Perkotaan, Direktorat Pengembangan
Pejabat Pembuat Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Data Penunjang

7. Data Dasar Data dasar yang dapat digunakan dalam pengerjaan kegiatan ini
sebagai berikut:
1. SK kumuh pemda di kab/kota terpilih
2. Perda tata ruang (RTRWK dan RDTR)
3. RPJMD di kab/kota terpilih
4. Rencana sektoral (RISPAM, RTBL, SSK, dll)
5. Data dasar ekonomi (kab/kota dalam angka/potensi desa)

8. Standar Teknis Standar Teknis yang dapat digunakan dalam pengerjaan kegiatan
ini sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
2. Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan;
3. Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2008
tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;
6. Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau Di Kawasan Perkotaan;
Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;

9. Studi-studi Berikut adalah studi-studi terdahulu yang dapat digunakan pada


terdahulu kegiatan ini:
1. SPPIP
2. RPKPP
3. RP2KP
4. RP2KPKP

10 Referensi Hukum Berikut referensi hukum yang digunakan dalam kegiatan ini:
. 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
2. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi;
3. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
4. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
5. Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaran Jasa Konstruksi;
6. Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
7. Permen PUPR No.2 Tahun 2016 tentang Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
8. PP No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Pemerintah Daerah
9. PP No. 88 Tahun 2014 Tentang Pembinaan
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

11 Lingkup Kegiatan Ruang lingkup dan tugas Konsultan Pendampingan adalah


. sebagai berikut:
a) Perencanaan dan Pemrograman:
Konsultan Pendampingan diharapkan dapat berperan sebagai
pihak yang objektif dalam mengevaluasi implementasi
dokumen perencanaan strategis (RP2KPKP/RPKPKP) dan
dokumen rencana teknis dalam penanganan kumuh serta
membantu persiapan penyusunan dokumen perencanaan
strategis dan teknis bagi yang belum tersedia. Adapaun
kegiatan perencanaan dan pemrograman Konsultan
Pendampingan mencakup:
1) Melakukan peninjauan kembali terhadap konsep
kekumuhan dan mensosialisasi/diskusikan hasilnya
dengan kab/kota;
2) Membuat laporan hasil analisis dari implementasi
dokumen perencanaan penanganan permukiman
kumuh yang tersedia (RP2KPKP/RKPKP) untuk
menilai kesesuaian kegiatan dengan dokumen
penanganan kumuh yang tersedia;
3) Mendorong penyediaan dan pengesahan dokumen
perencanaan penanganan kawasan kumuh di
kab/kota yang belum tersedia pada 18 Provinsi di
Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku,
dan Papua;
4) Membuat laporan evaluasi dokumen perencanaan
teknis penanganan permukiman kumuh TA 2018
untuk menilai kelengkapan serta kesesuainnya
dengan kebutuhan penanganan;
5) Mendorong penyediaan dokumen perencanaan teknis
di seluruh kawasan kumuh di kab/kota pada 18
Provinsi di Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Balinustra,
Maluku, dan Papua;
6) Membuat laporan berupa rekomendasi/usulan
prioritas kegiatan dan memorandum program
permukiman kumuh pada tahun anggaran berikutnya
yang tepat sasaran (sesuai kebutuhan dan sesuai hasil
evaluasi kegiatan fisik tahun sebelumnya), beserta
pentahapan dan total pembiayaannya. Rekomendasi
yang dimaksud tetap didasarkan pada dokumen
perencanaan (RKP-KP/RP2KPKP) dan kerangka
keterpaduan program dalam rangka pencapaian 0%
kumuh di 2019.
b) Pelaksanaan dan Pengendalian
Peran Konsultan Pendampingan yang sangat penting adalah
pengendalian program. Konsultan Pendampingan harus
dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman
kumuh. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan
Pendampingan akan mencakup:
1) Mereview format pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman
kumuh;
2) Melakukan kunjungan lapangan dan koordinasi
terkait pelaksanaan kegiatan 2018 untuk memantau
ketepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan terkait
dengan sasaran penuntasan kumuh dalam rangka:
• Mengintegrasikan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang mengacu pada dokumen
RKP-KP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh
Perkotaan) / RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan;
• Mengintegrasikan kegiatan Pendampingan
Penanganan Permukiman Kumuh di Pulau
Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan
Papua meliputi kegiatan APBN reguler, APBD, CSR,
dan Kegiatan Infrastrukstur berbasis masyarakat
(NUSP dan NSUP);
3) Melakukan pelaporan, inventarisasi permasalahan
dan tindak lanjut berdasarkan hasil kunjungan
lapangan dalam rangka pemantauan baik terkait hal
teknis ataupun non teknis (kaitan kegiatan di
lapangan yang menghambat pelaksanaan seperti
ketersediaan lahan, kondisi sosial ekonomi, dsb)
terhadap program peningkatan kualitas permukiman
kumuh;
4) Memberikan rekomendasi berkaitan dengan progress
pekerjaan (administrasi, teknis dan nonteknis) di
provinsi, beserta saran tindak lanjut terhadap temuan
dan ketidaksesuain pelaksanaan teknis, nonteknis dan
administratif yang langsung diberikan kepada pemilik
kegiatan/Tim pelaksana secara periodik;
5) Menyediakan rekomendasi teknis dan non teknis
terkait pemantauan dan pengendalian kegiatan yang
akan datang;
c) Konsolidasi database dan kelembagaan:
Konsultan Pendampingan dalam penugasannya terkait
konsolidasi data mencakup:
1) Mereview format terkait pendampingan, koordinasi
dan pelaporan dalam rangka konsolidasi data
perhitungan capaian pengurangan luasan kumuh;
2) Menyusun rekapitulasi validasi data peningkatan
kualitas permukiman kumuh yang meliputi :
penetapan lokasi, profil permukiman kumuh eksisting
berupa data spatial dan numerik (baseline tiap aspek),
desain kawasan yang akan ditangani (ilustrasi before
dan after) dan komponen infrastruktur yang
dibangun;
3) Menyajikan data penanganan permukiman kumuh
dari APBN, APBD, dan sumber pendanaan lainnya,
terdiri dari:
• Data lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh berbasis spasial;
• Analisis dan penilaian terhadap setiap data yang
diperoleh;
• Menyusun laporan hasil perhitungan capaian
pengurangan luasan kumuh di tiap kawasan yang
tertangani (spatial dan numerik) dari kegiatan
semua pihak yang terlibat;
• Merumuskan indikator-indikator keberhasilan
sesuai kebijakan dan peraturan yang berlaku untuk
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan
pengukuran best practise dan evaluasi kegiatan;
• Melakukan pelaporan dan dokumentasi kegiatan
yang dijadikan contoh best dan bad practices
termasuk foto sebelum dan sesudah dalam
kaitannya dengan kegiatan penanganan kumuh
dan pengelolaan project TA 2018;
• Kesimpulan dan rekomendasi umum (teknis,
nonteknis, administratif) terkait kegiatan
penanganan kawasan kumuh beserta kegiatan
pendampingannya kedepan;
• Rekomendasi khusus terkait konsolidasi database
dan perhitungan capaian pengurangan luasan
kumuh.
4) Melaksanakan koordinasi dengan pelaksana kegiatan
baik di tingkat pusat, provinsi, dan kab/kota dalam
pengelolaan database dalam rangka sinkronisasi data;
5) Melaksanakan koordinasi dengan pelaksana kegiatan
baik di tingkat pusat hingga provinsi dan kab/kota
dalam penanganan permukiman kumuh perkotaan

12 Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah


. sebagai berikut :
a) Tersedianya dokumen-dokumen terkait kegiatan perencanaan
dan pemrograman, antara lain :
• Laporan hasil peninjauan ulang mengenai konsep
kekumuhan dan pertemuan dengan Kota/Kab terkait
pembahasan mengenai kekumuhan;
• Laporan hasil analisis dari implementasi dokumen
perencanaan penanganan permukiman kumuh yang
tersedia (RP2KPKP/RKPKP) untuk menilai kesesuaian
kegiatan dengan dokumen penanganan kumuh yang
tersedia;
• Laporan kegiatan hasil penyediaan dan pengesahan
dokumen dokumen perencanaan penanganan kawasan
kumuh di kab/kota yang belum tersedia di 15 provinsi di
Pulau Jawa dan Pulau Sumatera (jika ada);
• Laporan evaluasi dokumen perencanaan teknis
penanganan permukiman kumuh TA 2018 untuk menilai
kelengkapan serta kesesuainnya dengan kebutuhan
penanganan;
• Laporan kegiatan hasil penyediaan dokumen perencanaan
teknis di seluruh kawasan kumuh di kab/kota pada 15
provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera;
• Laporan berupa rekomendasi/usulan prioritas kegiatan
dan memorandum program permukiman kumuh pada
tahun anggaran berikutnya yang tepat sasaran (sesuai
kebutuhan dan sesuai hasil evaluasi kegiatan fisik tahun
sebelumnya), beserta pentahapan dan total
pembiayaannya.
b) Tersedianya dokumen-dokumen terkait kegiatan pelaksanaan
dan pengendalian, antara lain :
• Hasil review format pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh
• Laporan kegiatan hasil kunjungan lapangan dan
koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan 2018. Laporan
mencangkup temuan, inventarisasi permasalahan, dan
tindak lanjut dari hasil kegiatan kunjungan lapangan
terkait hal-hal teknis dan non-teknis terhadap program
peningkatan kualitas permukiman kumuh;
• Rekomendasi rutin berkaitan dengan progress pengerjaan
di provinsi, beserta saran tindak lanjut terhadap temuan
dan ketidaksesuain pelaksanaan teknis, nonteknis dan
administratif;
• Rekomendasi teknis dan non teknis terkait pemantauan
dan pengendalian kegiatan yang akan datang;
c) Tersedianya dokumen-dokumen terkait kegiatan konsolidasi
database dan kelembagaan, antara lain :
• Hasil review format terkait pendampingan, koordinasi dan
pelaporan dalam rangka konsolidasi data perhitungan
capaian pengurangan luasan kumuh
• Rekapitulasi validasi data peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang meliputi : penetapan lokasi,
profil permukiman kumuh eksisting berupa data spatial
dan numerik (baseline tiap aspek), desain kawasan yang
akan ditangani (ilustrasi before dan after) dan komponen
infrastruktur yang dibangun
• data penanganan permukiman kumuh dari APBN, APBD,
dan sumber pendanaan lainnya, terdiri dari:
a. Data lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh berbasis spasial;
b. Hasil Analisis dan penilaian terhadap setiap data yang
diperoleh;
c. laporan hasil perhitungan capaian pengurangan
luasan kumuh di tiap kawasan yang tertangani (spatial
dan numerik) dari kegiatan semua pihak yang terlibat;
d. Indikator-indikator keberhasilan sesuai kebijakan dan
peraturan yang berlaku untuk kemudian dapat
dijadikan sebagai bahan pengukuran best practise dan
evaluasi kegiatan;
e. Laporan dan dokumentasi kegiatan yang dijadikan
contoh best dan bad practices termasuk foto sebelum
dan sesudah dalam kaitannya dengan kegiatan
penanganan kumuh dan pengelolaan project TA 2018
(dari sisi perencanaan, pembangunan, dan
pemanfaatan);
f. Evaluasi dari proses perencanaan dan pemrograman
kegiatan penanganan permukiman kumuh TA 2018
yang dapat dijadikan rekomendasi dalam
perencanaan dan pemrograman tahun-tahun
berikutnya;
g. Kesimpulan dan rekomendasi umum (teknis,
nonteknis, administratif) terkait kegiatan penanganan
kawasan kumuh beserta kegiatan pendampingannya
kedepan;
h. Rekomendasi khusus terkait konsolidasi database dan
perhitungan capaian pengurangan luasan kumuh.
• Laporan kegiatan hasil koordinasi dengan pelaksana
kegiatan baik di tingkat pusat, provinsi, dan kab/kota
dalam pengelolaan database dalam rangka sinkronisasi
data;
• Laporan kegiatan hasil koordinasi dengan pelaksana
kegiatan baik di tingkat pusat hingga provinsi dan
kab/kota dalam penanganan permukiman kumuh
perkotaan
13 Peralatan, Personil dari PPK adalah tim teknis yang berasal dari Subdit
. Material, Personil Kawasan Permukiman Perkotaan, Dit. PKP
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14 Peralatan dan Peralatan dan material dari penyedia jasa antara lain:
. Material dari 1. Sewa Komputer dan Printer
Penyedia Jasa 2. Biaya Telepon/ Fax/ Internet
Konsultasi 3. Computer Supply
4. Biaya Fotocopy/ Penggandaan

15 Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan


. Penyelesaian jangka waktu pelaksanaan 9 (sembilan) bulan terhitung sejak
Kegiatan SPMK ditandatangani.

16 Personil Posisi Kualifikasi Jumla


. Pendidika Keahlian Pengalaman h
n Orang
Bulan
Tenaga Ahli:
Team Leader S-2 kualifikasi mempunyai 9 OB
jurusan dan pengalaman
Teknik kompetens sebagai ketua
Sipil/ i harus tim
Planologi dibuktikan konsultan
lulusan dengan manajemen
universita Sertifikat pusat/wilaya
s/perguru Keahlian h selama 2
an tinggi (SKA) ahli (dua) tahun.
negeri manajeme Selain itu
atau n Berpengalam
perguruan konstruksi an dalam
tinggi (601)/ pelaksanaan
swast ahli kegiatan
yang telah perencana pembanguna
terakredit an wilayah n
asi/ atau dan kota infrastruktur
yang telah (502) permukiman,
lulus ujian minimal peningkatan
negara Tingkat kualitas
atau Madya permukiman,
perguruan memahami
tinggi luar mekanisme
negeri pembanguna
yang telah n di tingkat
diakredita daerah,
manajemen
si oleh proyek, serta
BAN-PT mengenal
jaringan
kerja Badan
Keswadayaan
Masyarakat
(BKM)
Tenaga Ahli S-1 dari kualifikasi mempunyai 9 OB
Pengawasan jurusan dan pengalaman
dan Teknik kompetens sebagai
Pengendalia Sipil i harus Tenaga Ahli
n lulusan dibuktikan Pemantauan
universita dengan dan
s/perguru Sertifikat Pengendalian
an tinggi Keahlian , Monitoring
negeri (SKA) ahli atau sejenis
atau manajeme selama 3
perguruan n (tiga) tahun.
tinggi konstruksi Selain itu
swasta (601) Berpengalam
yang telah Tingkat an dalam
diakredita Muda pelaksanaan
si atau kegiatan
yang telah pembanguna
lulus ujian n fisik,
negara memahami
atau mekanisme
perguruan pembanguna
tinggi luar n di tingkat
negeri daerah,
yang telah manajemen
diakredita proyek, serta
si oleh mengenal
BAN-PT jaringan
kerja Badan
Keswadayaan
Masyarakat
(BKM)
Tenaga Ahli S-1 dari Kualifikasi mempunyai 6 OB
Database jurusan dan pengalaman
Sistem kompetens sebagai
Informasi, i harus Tenaga Ahli
lulusan dibuktikan Konsolidasi
universita dengan Database
s/perguru Sertifikat atau sejenis
an tinggi keahlian selama 3
negeri (SKA) bila (tiga) tahun.
atau ada Selain itu
perguruan Berpengalam
tinggi an dalam
swasta pelaksanaan
yang telah kegiatan
diakredita pembanguna
si n fisik,
memahami
mekanisme
pembanguna
n di tingkat
daerah,
manajemen
proyek, dan
pengelolaan
database
proyek
pembanguna
n kawasan
permukiman
berbasis
Sistem
Informasi
Geografi
(SIG)
Tenaga Ahli S-1 dari kualifikasi memiliki 5 OB
Evaluasi, Sipil/PWK dan pengalaman
Pelaporan, lulusan kompetens minimal 3
dan universita i harus (tiga) tahun
Dokumentas s/perguru dibuktikan dalam
i an tinggi dengan monitoring
negeri Sertifikat dan evaluasi
atau Keahlian program
perguruan (SKA) pembanguna
tinggi bidang n
swasta konstruksi infrastruktur
yang telah Tingkat permukiman
diakredita Muda kumuh,
si atau menyusun
yang telah indikator
lulus ujian keberhasilan
negara dan
atau mengevaluas
perguruan i proyek
tinggi luar pembanguna
negeri n
yang telah infrastruktur
diakredita kawasan
si oleh permukiman
BAN-PT
Tenaga Ahli S-1 dari kualifikasi memiliki 6 OB
Teknik Teknik dan pengalaman
Lingkungan Lingkunga kompetens minimal 3
n lulusan i harus (tiga) tahun
universita dibuktikan dalam
s/perguru dengan bidang
an tinggi Sertifikat lingkungan
negeri Keahlian khususnya
atau (SKA) ahli program
perguruan sanitasi pembanguna
tinggi dan n
swasta limbah infrastruktur
yang telah (503)/ permukiman
diakredita ahlit kumu
si atau teknik air
yang telah minum
lulus ujian (504)
negara Tingkat
atau Muda
perguruan
tinggi luar
negeri
yang telah
diakredita
si oleh
BAN-PT
Asisten Tenaga Ahli
Asisten T. S-1 dari - Pengalaman 126
Ahli jurusan 7 (tujuh) OB OB
Monitoring Teknik di bidang
dan Sipil/Arsit serupa
Pengendalia ektur
n
Asisten T. S-1 Pengalaman 5 OB
Ahli GIS jurusan 6 (enam) OB
Teknik di bidang
Geodesi/G serupa
eografi
Tenaga Pendukung
Operator - Pengalaman 9 OB
komputer 7 (tujuh) OB
di bidang
serupa
Sekretaris - Pengalaman 9 OB
7 (tujuh) OB
di bidang
serupa
17 Laporan Laporan Pendahuluan Memuat:
. Pendahuluan 1. Hasil peninjauan kembali mengenai konsep kukumuhan;
2. Hasil rekapitulasi validasi data terkait kegiatan
penanganan permukiman kumuh TA 2018 di wilayah
Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua
yang berisi: penetapan lokasi, profil permukiman kumuh
eksisting berupa data spatial dan numerik (baseline tiap
aspek), desain kawasan yang akan ditangani (ilustrasi
before dan after) dan komponen infrastruktur yang
dibangun;
3. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan
dan plotting penugasan tenaga ahli;
4. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan
pemantauan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data,
pelaporan dan dokumentasi;
5. Hasil review format-format pemantauan dan
pengendalian, koordinasi dan pelaporan dalam rangka
konsolidasi data perhitungan capaian pengurangan
luasan kumuh
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan

18 Laporan Bulanan Laporan bulanan memuat:


. 1. Laporan hasil kegiatan lapangan dan koordinasi terkait
capaian progres mingguan dalam melaksanakan
pemantauan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data,
pelaporan dan dokumentasi;
2. Rekomendasi berkaitan dengan progress pengerjaan di
provinsi, beserta saran tindak lanjut terhadap temuan dan
ketidaksesuain pelaksanaan teknis, nonteknis dan
administratif
3. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung;
Laporan bulanan harus diserahkan selambat-lambatnya tiap awal
bulan semenjak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh buku
laporan

19 Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:


. 1. Rekapitulasi hasil kegiatan lapangan dan koordinasi terkait
capaian progres mingguan dalam melaksanakan
pemantauan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data,
pelaporan dan dokumentasi;
2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung;
3. Kompilasi data beserta analisis;
4. Kompilasi laporan beserta dokumentasi;
5. Draft data penanganan permukiman kumuh dari APBN,
APBD, dan sumber pendanaan lainnya, terdiri dari:
a. Data lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh berbasis spasial;
b. Hasil Analisis dan penilaian terhadap setiap data
yang diperoleh;
c. laporan hasil perhitungan capaian pengurangan
luasan kumuh di tiap kawasan yang tertangani
(spatial dan numerik) dari kegiatan semua pihak
yang terlibat;
d. Evaluasi dari proses perencanaan dan
pemrograman kegiatan penanganan permukiman
kumuh TA 2018 yang dapat dijadikan rekomendasi
dalam perencanaan dan pemrograman tahun-
tahun berikutnya;
e. Kesimpulan dan rekomendasi umum (teknis,
nonteknis, administratif) terkait kegiatan
penanganan kawasan kumuh beserta kegiatan
pendampingannya kedepan;
f. Rekomendasi khusus terkait konsolidasi database
dan perhitungan capaian pengurangan luasan
kumuh.
Laporan Antara diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan

20 Laporan AKhir Laporan Akhir memuat:


. 1. Memuat keseluruhan rekapitulasi hasil kegiatan lapangan
dan koordinasi terkait capaian progres mingguan dalam
melaksanakan pemantauan, pendampingan, evaluasi,
konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi;
2. jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung;
3. Kompilasi jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung;
4. Laporan hasil pertemuan dengan Kota/Kab terkait
pembahasan mengenai kekumuhan;
5. Laporan hasil analisis dari implementasi dokumen
perencanaan penanganan permukiman kumuh yang
tersedia (RP2KPKP/RKPKP) untuk menilai kesesuaian
kegiatan dengan dokumen penanganan kumuh yang
tersedia;
6. Laporan evaluasi dokumen perencanaan teknis
penanganan permukiman kumuh TA 2018 untuk menilai
kelengkapan serta kesesuainnya dengan kebutuhan
penanganan;
7. Laporan kegiatan hasil penyediaan dan pengesahan
dokumen dokumen perencanaan penanganan kawasan
kumuh di 18 provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Balinustra,
Maluku, dan Papua (jika ada);
8. Laporan kegiatan hasil penyediaan dokumen perencanaan
teknis di seluruh kawasan kumuh di 15 provinsi di
Kalimantan, Sulawesi, Balinustra, Maluku, dan Papua;
9. Rekomendasi teknis dan non teknis terkait pemantauan
dan pengendalian kegiatan yang akan datang;
10. Data penanganan permukiman kumuh dari APBN, APBD,
dan sumber pendanaan lainnya, terdiri dari:
a. Data lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh berbasis spasial;
b. Hasil Analisis dan penilaian terhadap setiap data
yang diperoleh;
c. laporan hasil perhitungan capaian pengurangan
luasan kumuh di tiap kawasan yang tertangani
(spatial dan numerik) dari kegiatan semua pihak
yang terlibat;
d. Evaluasi dari proses perencanaan dan
pemrograman kegiatan penanganan permukiman
kumuh TA 2018 yang dapat dijadikan rekomendasi
dalam perencanaan dan pemrograman tahun-
tahun berikutnya;
e. Kesimpulan dan rekomendasi umum (teknis,
nonteknis, administratif) terkait kegiatan
penanganan kawasan kumuh beserta kegiatan
pendampingannya kedepan;
f. Rekomendasi khusus terkait konsolidasi database
dan perhitungan capaian pengurangan luasan
kumuh.
11. Laporan berupa rekomendasi/usulan prioritas kegiatan
dan memorandum program permukiman kumuh pada
tahun anggaran berikutnya yang tepat sasaran (sesuai
kebutuhan dan sesuai hasil evaluasi kegiatan fisik tahun
sebelumnya), beserta pentahapan dan total
pembiayaannya.
12. Rekomendasi teknis dan non teknis terkait pemantauan
dan pengendalian kegiatan yang akan datang;
13. Laporan kegiatan hasil koordinasi dengan pelaksana
kegiatan baik di tingkat pusat, provinsi, dan kab/kota
dalam pengelolaan database dalam rangka sinkronisasi
data;
14. Laporan kegiatan hasil koordinasi dengan pelaksana
kegiatan baik di tingkat pusat hingga provinsi dan
kab/kota dalam penanganan permukiman kumuh
perkotaan;
15. Kompilasi laporan beserta dokumentasi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 9 (sembilan)
bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan dan cakram padat (compact disc) jika diperlukan

21 Laporan Khusus Laporan khusus memuat:


. 1. Laporan perhitungan luasan capaian peningkatan kualitas
permukiman kumuh
2. Indikator-indikator keberhasilan sesuai kebijakan dan
peraturan yang berlaku untuk kemudian dapat dijadikan
sebagai bahan pengukuran best practise dan evaluasi
kegiatan;
3. Laporan dan dokumentasi kegiatan yang dijadikan contoh
best dan bad practices termasuk foto sebelum dan
sesudah dalam kaitannya dengan kegiatan penanganan
kumuh dan pengelolaan project TA 2018 (dari sisi
perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan);
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 9 (sembilan)
bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan
22 Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus
. Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri

23 Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen Kawasan Permukiman Perkotaan

Jakarta, 6 Februari 2018

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan Kawasan Permukiman
Perkotaan

Ttd

Boby Ali Azhari, ST. M.Sc.


197004202005021001

NIP. 196111021990031001

Anda mungkin juga menyukai