Anda di halaman 1dari 13

Isu-Isu Permukiman EXISTING

diperkotaan

 Perkembangan lingkungan permukiman perkotaan


yang tidak teratur (sprawl) sehingga mempengaruhi
kinerja infrastruktur perkotaan.
 Kondisi infrastruktur kawasan permukiman yang
tidak memadai sehingga menurunkan kualitas
lingkungan permukiman perkotaan.
 Kawasan permukiman sebagai trip distributions
(distribusi pergerakan) belum accessible karena
kurang terintegrasi dengan infrastruktur utama
perkotaan.
 Penanganan permukiman kumuh yang dilakukan
kurang efektif.
PENGERTIAN URBAN RENEWAL

Upaya perawatan kembali suatu wilayah dengan


mengganti sebagian atau seluruh unsur-unsur lama
dengan unsur-unsur baru dengan tujuan untuk
meningkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan sehingga
kawasan tersebut memberikan konstribusi yang lebih
baik bagi kota secara keseluruhan.

(UU No 24 / Tahun 1992)


PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
EXISTING

Kawasan Pendekatan Peremajaan


Permukiman kawasan/ lingkungan
Kawasan Permukiman Kumuh

Kumuh BERAT Pembongkaran sebag/seluruh


Legal/illegal Dilakukan onsite/offsite

Pendekatan
Perkotaan

Kawasan
perbaikan/pemugaran
Permukiman
Perbaikan Pra-sar sbg prioritas
terkendali dan
kumuh RINGAN
Pendekatan pengelolaan dan
pemeliharaan
Mempertahankan keberadaannya
Kawasan Meningkatkan sistem pengelolaan
Permukiman
Konservasi Pendekatan revitalisasi
Mengembalikan sebgmana aslinya
Mempertahankan keberadaannya
Langkah-Langkah Penyiapan
Program Urban Renewal

1. Pemerintah Daerah menetapkan kawasan kumuh yang


akan ditangani berdasarkan hasil identiikasi kawasan
kumuh yang dilakukan pemerintah daerah.
2. Pemerintah daerah mengusulkan penanganan kawasan
kumuh melalui kegiatan urban renewal kepada Ditjen
Cipta Karya.
3. Dit. Bangkim akan memfasilitasi kegiatan
pengembangan kawasan melalui kegiatan Urban
Renewal.
4. Untuk menindaklanjuti kegiatan bantuan teknis
peremajaan kawasan perkotaan akan dibuatkan MOU
program penanganan kawasan kumuh selama 5 tahun
ke depan.
Pendekatan Pengembangan Kawasan

1. Mengedepankan pengembangan ekonomi lokal


2. Mempriotas usulan program penanganan melalui
pelibatan pemberdayaan masyarakat.
3. Penguatan kelembagaan pemberdayaan di
tingkat lokal.
Kriteria Kawasan Kumuh yang akan ditangani melalui Program
Urban Renewal adalah sbb:

1. Kawasan kumuh tersebut ditetapkan oleh


pemerintah daerah sebagai kawasan
kumuh berat.
2. Kawasan kumuh tersebut sangat mendesak
untuk ditangani melalui program urban
renewal.
3. Kawasan kumuh tersebut secara fungsional
memiliki keterkaitan dengan kawasan
perkotaan lainnya.
Pola Penanganan Kawasan Kumuh

1. Penanganan kawasan permukiman kumuh tersebut


merupakan bagian dari grand scenario pengembangan
kota secara keseluruhan.
2. Penanganan kawasan permukiman kumuh tersebut
dapat memberikan multiplier effect bagi kegiatan
ekonomi dan sosial masyarakat.
3. Permukiman kembali (resettlement) melalui
pembangunan rumah susun sederhana dimungkinkan
sesuai permintaan pemerintah daerah dan persetujuan
warga.
Hasil Perencanaan dan Perancangan

 Masterplan kawasan yang terdiri dari beberapa blok kawasan sebagai


instrumen perencanaan kawasan dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
 Konsep Peremajaan Kawasan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki
kawasan perencanaan baik potensi sosial, ekonomi, maupun fisik
kawasan, yang terkait dengan sistem pengembangan kota.
 Program Penanganan Kawasan dalam bentuk matriks program selam 5
tahun kedepan (PJM Kawasan) dengan menjaring aspirasi stakeholders
dan hasil survei lapangan.
 Detailed Engineering Design untuk tahun pertama program penanganan
kawasan.
 Gambar animasi rencana pengembangan kawasan yang menjadi obyek
kegiatan urban renewal.
 Draft MoU penanganan kawasan untuk 5 tahun kedepan.
Kerangka Pikir

Bantuan Teknis Peremajaan Kawasan Perkotaan


(Urban Renewal)

Permasalah Potensi
an Kawasan Kawasan

Kebijakan BANTUAN PROGRAM


Pengembangan TEKNIS PENANGANAN
Master Plan
Kawasan PEREMAJAAN KAWASAN
KOTA
Kawasan
Perkotaan

PELIBATAN
STAKEHOLDERS
Outcome peremajaan kawasan

• Menjadikan kawasan tersebut tumbuh sebagai


kawasan yang memiliki added value bagi kegiatan
sosial-ekonomi masyarakat.
• Memberikan kenyamanan lingkungan kepada
masyarakat dan memberikan kepastian kepada
masyarakat akan keberlansungan hunian mereka
karena tidak akan ada penggusuran (displacement).
• Memberikan ruang gerak bagi swasta dan
masyarakat untuk dapat berpartisipasi.
• Meningkatkan daya saing kawasan.
• Kawasan tersebut akan memberikan kontribusi
pada kawasan perkotaan.
TERIMA KASIH ………..

Anda mungkin juga menyukai